Disusun oleh :
NIM : E1802010035
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA
2021
A. Judul Skripsi
B. Latar Belakang
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengelolan bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi yang memiiki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian industri.
Hasi industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Menurut
UU.No.5 tahun 1984 tentang perindustrian. Menurut Depkes RI (2002), industry mebel
kayu adalah pekerja sektor informal yang menggunakan berbagai jenis kayu sebagai
bahan baku utama proses produksinya serta menerapkan cara kerja yang bersifat
tradisional. Mebel kayu adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang
berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat
mengerjakan sesuatu dalam bentuk meja atau tempat menaruh barang di permukaannya.
Kinerja karyawan adalah hal yang memiliki sifat individu, karena setiap karyawan
memiliki tingkat kualifikasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda dalam kaitannya
dengan tugasnya. Landasan yang sesungguhnya dalam suatu organisasi adalah kinerja.
Jika tidak ada kinerja maka tujuan tidak dapat tercapai. Kinerja perlu dijadikan bahan
evaluasi pemimpin atau manajer. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Kinerja
adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”
(Nawawi, 2006). Definisi lain, adalah “Kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target
kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melampui batas waktu yang
disediakan”. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melampui batas waktu yang
Gaya kepemimpinan yang efektif dalam suatu perusahaan sangat diperlukan dalam
rangka meningkatkan kinerja karyawannya sehingga mereka mau bekerja sama dan mau
mengikuti perintah dengan baik sesuai dengan apa yang diiinginkan dan mendukung
tercapainya tujuan pekerjaan dan tugas dalam waktu yang telah ditetapkan. Dalam suatu
perusahaan tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk segala situasi, maka peran
seorang pemimpin dituntut untuk memiliki penampilan pemimpin yang efektif yang
harus menyesuaikan tipe kepemimpinan dengan situasi yang dihadapi. Pemimpin yang
Kompensasi adalah total dari perasaan positif individu terhadap bayaran yang mereka
terima, dimana bayaran yang diterima sesuai dengan yang diharapkan oleh individu
tersebut. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan
meningkatkan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Malthis dan
kompensasi dalam bentuk finansial adalah penting bagi karyawan, sebab dengan
1
Mohamad Rizan (dkk.), Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi Dan Kinerja Karyawan, Jurnal
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 4 (Maret), 2016, hal. 03, Tersedia
di:https://doi.org/10.21009/JPEB.004.1.2, diakses pada 26 mei 2021, Pukul 12:04 WIB.
2
Pribadi Darmawan Insan (dkk.), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Lingkungan Kerja,
Kompensasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, Diponegoro Journal Of
Management, Vol 5, 2016, hal. 4, Tersedia di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr, diakses
pada 26 mei 2021, Pukul 11:37 WIB.
kompensasi ini mereka dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung, terutama
kompensasi yang sesuai akan bekerja lebih giat karena merasa hasil kerjanya diakui dan
Motivasi Kerja Menurut Winardi (2007), istilah motivasi (motivation) berasal dari
bahasa latin, yakni movere, yang berarti “menggerakkan” to move. Motivasi mewakili
tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka maka
akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dengan
adanya motivasi pada diri manusia akan terbentuk suatu keadaan seperti motif yang
timbul dalam diri untuk mengerjakan sesuatu secara maksimal.4 Sementara itu,
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
betindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi
adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela
untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan
3 Pribadi Darmawan Insan (dkk.), Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Lingkungan Kerja,
Kompensasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, Diponegoro Journal Of
Management, Vol 5, 2016, hal. 4, Tersedia di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr, diakses
pada 26 mei 2021, Pukul 11:37 WIB.
4
Mohamad Rizan (dkk.), Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kompensasi Dan Kinerja Karyawan, Jurnal
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 4 (Maret), 2016, hal. 06, Tersedia
di:https://doi.org/10.21009/JPEB.004.1.2, diakses pada 26 mei 2021, Pukul 12:04 WIB.
waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya
dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
D. Tujuan Masalah
penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan penelitian. Adapun tujuan
E. Hipotesis