Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DIABETES MELLITUS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas I
Dosen Pengampu : Ns. Sri Wahyuni Adriani, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :

Muhammad Sadam Husain


1911011082 / 5B

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Pokok Pembahasan : Diabetes Mellitus
Waktu : 08.00 - 10.30
Hari/ Tanggal : Sabtu, 5 November 2021
Tempat : Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit dengan pokok bahasan SAP (Satuan
Acara Pembelajarn) Diabetes Mellitus, masyarakat diharapkan lebih memahami tentang
penyakit Diabetes Mellitus.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Sub pokok bahasan SAP Diabetes Mellitus :
1. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
2. Menjelaskan etiologi Diabetes Mellitus
3. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
4. Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan Diabetes Mellitus
5. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan Diabetes Mellitus

III. Materi Pembelajaran

A. Definisi
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu gejala klinis yang ditandai dengan
peningkatan glukosa darah plasma (hiperglikemia). Kondisi hiperglikemia pada DM
yang tidak dikontrol dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem tubuh,
terutama saraf dan pembuluh darah
B. Etiologi
Etilogi atau penyebab Diabetes Melitus (DM) yaitu genetik atau faktor
keturunan, yang mana penderita Diabetes Melitus yang sudah dewasa lebih dari 50%
berasal dari keluarga yang menderita Diabetes Melitus. Faktor lainnya yaitu nutrisi,
nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor risiko pertama yang
diketahui menyebabkan Diabetes. Sering mengalami stress dan kecanduan merokok
juga merupakan faktor penyebab Diabetes Melitus.
C. Tanda dan Gejala
Gejala tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria
(sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak
makan/mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur,
koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul
gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun
tanpa sebab yang jelas
 Pada Diabetes Melitus Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah
poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah
(fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit)
 Pada Diabetes Melitus Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak
ada. Diabetes Melitus Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan
penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah
berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya
lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin
buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hyperlipidemia obesitas, dan juga
komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf
D. Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada pasien diabetes dibedakan menjadi dua yaitu terapi farmakologis
dan non farmakologi :
1. Terapi farmakologi
Pemberian terapi farmakologi harus diikuti dengan pengaturan pola makan dan
gaya hidup yang sehat. Terapi farmakologi terdiri dari obat oral dan obat
suntikan, yaitu:
a. Obat antihiperglikemia oral
Berdasarkan cara kerjanya obat ini dibedakan menjadi beberapa
golongan, antara lain:
 Pemacu sekresi insulin: Sulfonilurea dan Glinid
 Penurunan sensitivitas terhadap insulin: Metformin dan
Tiazolidindion (TZD)
 Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase alfa
 Penghambat DPP-IV (Dipeptidyl Peptidase-IV)
b. Kombinasi obat oral dan suntikan insulin
Kombinasi obat antihiperglikemia oral dan insulin yang banyak
dipergunakan adalah kombinasi obat antihiperglikemia oral dan insulin
basal (insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang), yang diberikan
pada malam hari menjelang tidur.
2. Terapi non farmakologi
a. Edukasi
b. Terapi nutrisi medis (TNM)
c. Latihan jasmani atau olahraga
E. Pencegahan
a. Menerapkan pola makan sehat
b. Menjalani olahraga secara rutin
c. Menjaga berat badan ideal
d. Mengelola stres dengan baik
e. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

IV. Metode

Metode yang digunakan dalam melakukan penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya
jawab.

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Penyuluh

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN


1. 5 menit Pembukaaan

1. 08.00 - 08.02 1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan


mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan

2. 08.03 - 08.05 menyebutkan materi yang akan diberikan


2 35 menit Pelaksanaan Penyuluhan

1. 08.05 - 08.10 1. Menjelaskan apa yang dimaksud


Diabetes Mellitus
2. Menjelaskan penyebab terjadinya Diabetes
2. 08.11 - 08.25 Mellitus
3. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes
Mellitus
3. 08.25 - 08.35
4. Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan
Diabetes Mellitus
4. 08.35 - 08.50 5. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan
Tuberculosis

5. 08.50 - 09.30

3 30 Menit Evaluasi

1. 09.35 – 09.45 1. Meninta audience menjelaskan


bagaimana cara penularan
2. Meminta audience menjelaskan
2. 09.45 – 10. 00 pencegahan TB
3. Meminta audiunce untuk menjelaskan
kembali secara singkat tentang materi
3. 10.00 – 10.20 penyuluhan

4 10 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan
1. 10.20 – 10.30
salam penutup
B. Kegiatan Peserta Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN


1 5 menit Pembukaan

1. 08.00 - 08.02 1. Menjawab salam dan Memperhatikan

2. 08.03 - 08.05 2. Memperhatikan


2 35 menit Pelaksanaan

1. 08.05 - 08.10 1. Memperhatikan

2. 08.11 - 08.25 2. Memperhatikan

3. 08.25 - 08.35 3. Bertanya dan memdengerkan jawaban

4. 08.35 - 08.50 4. Memperhatikan

5. 08.50 - 09.30 5. Ikut berpatispasi dalam demonstrasi

3 30 Menit Evaluasi

1. 09.35 – 09.45 1. Menjelaskan etiologi Diabetes Mellitus

2. Menjelaskan pencegahan Diabetes Mellitus


2. 09.45 – 10. 00
3. Menjelaskan dan mempraktekan pola
3. 10.00 – 10.20 hisup sehat, salah satunya adalah cuci tangan
dengan baik dan benar

4 10 Menit Terminasi

1. 10.20 – 10.30 1.Memperhatikan dan menjawab salam

VI. Media

Media yang digunakan untuk penyuluhan Diabetes Mellitus menggunakan booklet


berupa leaflet.

VII. Evaluasi

A. Evaluasi Struktur

1. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan penyuluhan


2. Penyuluhan diselenggarakan di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi.

3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan satuan acara penyuluhan.

B. Evaluasi proses

1. Peserta penyuluhan antusias terhadap materi penyuluhan

2. Peserta mendengarkan penyuluhan dan memperhatikan materi


yang disampaikan tentang Diabetes Mellitus dan
pencegahannya
C. Evaluasi hasil

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan selama 60 menit sasaran mampu

1. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan setelah


dilakukan penyuluhan
2. Peserta mengerti dan dapat menyebutkan tentang pengertian Diabetes
Mellitus
3. Peserta mampu menjelaskan penularan dan pencegahan Diabetes Mellitus

4. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang materi dari penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai