Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Hafidz Munawar (G)

Nim : 20522136

 Review Kewirausahaan dalam perspektif Syariah (1)


Islam Entrepreneurship
 Termotivasi dari kebutuhan masyarakat & keinginan untuk beribadah.
 Terlibat dalam usaha-usaha produktif yang melibatkan penciptaan barang dan jasa
yang riil.
 Tidak ada bunga.
 Dilarang berspekulasi & mengambil risiko yang berlebihan.
 Berbasis syariah.
Prinsip-prinsip sukses Entrepreneurship muslim
 Menjadi muslim yang beruntung di dunia dan akhirat.
 Niat untuk beribadah kepada Allah SWT.
 Selalu berusaha menjadi lebih baik
 Tetapkan tujuan utama, kekuatan doa, pahami kemudian berusaha meraih.
 Berjalan bersama.
 Menumbuhkan keyakinan anakn sukses dan menghindari keyakinan yang negatif.
Contoh bisnis nabi Muhammad S.A.W
 Nabi Muhammad SAW melakukan transaksi sebagaimana penjualan dan pembelian
pada umumnya. Misalnya, ada penjualan yang dilakukan beliau dengan cara
lelang.
 Terkadang Nabi Muhammad SAW pada saat melakukan transaksi pembelian,
menggunakan sistem kredit atau angsuran.
Karir Bisnis dan Dakwah Nabi Muhammad S.A.W
 Usia 12 tahun, ikut berdagang
 Usia 17 tahun, sudah manidir menjadi manager/ agent perdagangan regional.
 Usia 25 tahun, menjadi bussines owner & aliansi dengan investor
 Usia 37 tahun, peduli dengan masalah akhlak, sosial, dan ekonomi masyarakat
 Usia 40 tahun, berdakwah meluruskan tatacara dan moralitas bisnis umat
 Usia 53 tahun, membangun pasar di samping masjid
 Usia 63 tahun, memastikan umat islam tidak merugi di akhirat, karena pola bisnis
riba, haram dan tidak tidak bermoral.
Kunci Keberhasilan Bisnis Nabi Muhammad S.A.W
 Cara berpikir dan beretika di dalam bisnis
 Cara memulia bisnis
 Cara menjalankan bisnis
 Cara memasarkan produk
 Cara berhubungan baik dengan karyawan
Cara Berpikir dan Beretika di dalam bisnis
 Jujur dalam bisnis
 Berprinsip pada nilai Ilahi
 Bertanggung jawab
 Prinsip kebebasan individu namun bertanggung jawab
 Tidak hanya mengejar keuntungan
 Keseimbangan atau keadilan
 Keseimbangan sosial dan keadilan
 Berniat baik di bisnis
 Menjaga nama baik/branding
 Berani mewujudkan mimpi.
Cara Memulai Bisnis
 Memiliki rencana dan tujuan yang jelas
 Fokus dan konsentrasi
 Tidak mudah putus asa
 Merintis bisnis dari nol
 Berusaha menjadi trend center
 Inovatif
 Kemampuan merespon strantegi yang dipakai competitor
 Memahami kondisi dan analisis pasar
 Mampu manajemen organisasi yang efektif
 Belajar menguasai pasar
Cara Menjalankan Bisnis
 Kerja pintar, kreatif, dan visioner
 Bekerja sama
 Tidak melakukan monopoli
 Bekerja dengan prioritas
 Menerapkan kesepakatan win win solution
 Tepat waktu
 Selalu berusaha dan tawakal
 Profesional di bisnis yang dikelolanya.
 Berani mengambil risiko
 Berusaha dengan tekun, mandiri, dan tawakkal
Cara Memasarkan Produk
 Tidak bersumpah palsu
 Memasarkan produk yang halal
 Menimbang dengan benar
 Tidak berpura-pura menawar dengan harga tinggi
 Keterbukaan (transparansi)
 Pintar promosi/beriklan
 Tidak menjelek-jelekkan bisnis orang lain
 Jejaring (networking) di daerah lain
 Mengutamakan pelanggan (customer satisfaction)
 Tidak mengambil laba yang berlebihan
Cara Berhubungan baik dengan karyawan
 Memberi gaji yang cukup
 Memberi gaji tepat waktu
 Membagi perhatian kepada karyawan, tidak pilih kasih.
 Bermitra bisnis, majikan dan karyawan seperti hubungan kekeluargaan
 Sering memberi bonus-bonus di luar gaji pokok
 Tidak memberikan tugas kepada karyawan di luar kemampuannya
 Karyawan diwajibkan bekerja dengan sungguh-sungguh

 Review Kewirausahaan dalam perspektif Syariah (2)


Karakteristik Muslim Preneur
1. Mengutamakan ibadah kepada Allah SWT.
2. Bertaqwa kepada Allah SWT.
3. Tidak Boros.
4. Halal.
5. Bisa dipercaya.
6. Memiliki etika.
7. Memiliki pengetahuan.
8. Peduli kepada masyarakat dan lingkungan.
9. Peduli kesejahteraan orang lain.
Karakter Inti Muslim Preneur
1. Niat dalam berusaha.
2. Pandangan terhadap siapa yang perlu dilayani.
3. Pandangan terhadap status.
4. Sikap terhadap pelaksanaan kerja.
5. Sikap terhadap sistem.
6. Karakter dan profesionalisme.
7. Sikap terhadap kegagalan atau kesalahan.
8. Skill atau keahlian.
Sifat-sifat Muslim Preneur
 Suka dan sadar terhadap perubahan dan ketetapan
 Bersifat inovatif.
 Karakter dan kepribadian karyawan dibentuk bukan hanya untuk dirinya sendiri.
 atau sesamanya dan bersifat sementara, namun untuk jangka panjang dan berguna
bagi generasi berikutnya.
 Berusaha bermanfaat untuk orang lain.
Sifat-sifat/Karakter Entreupreneur
 Sifat takwa, tawakal, syukur, dan dzikir
 Niat beribadah
 Jujur
 Berzakat dan berinfaq
 Bangun pagi
 Toleransi
 Silaturahim
Larangan-Larangan
 Dilarang merekayasa harga
 Dilarang curang dalam menimbang dan menaka
 Larangan menimbun barang
 Larangan riba
Prasyarat Bisnis yang berkah
 Bertujuan menyampaikan manfaat untuk dinikmati seluruh masyarakat.
 Bisnis yang mendapat ridha yang dijalankan dengan ikhlas dan bersungguh-
sungguh.
 Bisnis yang selalu menjamin kualitas produk atau jasa
 Entrepreneur yang ingin mendapat keberkahan, berkesinambungan dan berguna bagi
masyarakat, bangsa, dan agama
 Bisnis yang terhindar dari hal-hal yang tidak diridhai Allah.
 Review Kewirausahaan dalam perspektif Syariah (3)
Prinsip-prinsip Pemasaran Islami
 Saling menghormati pesaing (kompetitor)
 Teknologi informasi memungkinkan kita untuk menjadi transparan (perubahan)
 Mengembangkan organisasi berbasis spiritual (perusahaan)
 Munculnya paradoks pelanggan global (pelanggan)
 Sasaran hati dan jiwa pelanggan (targeting)
 View pasar secara universal (segmentasi)
 Bedakan diri Anda dengan paket konten dan konteks (diferensiasi) yang baik
 Bangun sistem kepercayaan (positioning)
Prinsip-prinsip Pemasaran Islami
 Praktikkan penjualan (selling) berbasis hubungan
 Jujurlah dengan 4 PS Anda (marketing-mix)
 Layanan harus memiliki kemampuan untuk mengubah (service)
 Menggunakan karakter spiritual merek (brand)
 Menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan Anda (scorecard)
 Mempraktikkan proses bisnis (process) yang andal
 Pengukuran harus jelas dan transparan (institution)
 Mengembangkan budaya perusahaan yang beretika (culture)
 Menciptakan tujuan mulia (inspiration)
Etika dalam Pemasaran
 Tidak boleh mengobral sumpah/janji yang sekiranya tidak dapat ditepati.
 Jujur, terbuka, dan tidak menyembunyikan barang dagangan
 Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-kesepakatan
diantara kedua belah pihak
 Menghindari berpromosi palsu yang bertujuan menarik perhatian pembeli.
Akhlak yang baik dalam melakukan pemasaran
 Shidq, berperilaku baik dan simpatik
 ‘Adl, bersikap adil dalam bisnis
 Taqwa, berkepribadian spiritual
 Amanah, jujur dan dapat percaya
 Selalu menepati janji dan tidak melakukan kecurangan
 Sikap rendah hati dan melayani (khidmah)
 Riswah, tidak menyogok
 Ghibah, tidak menjelek-jelekkan
 Su’udzan, tidak berburuk sangka
Penawaran yang tidak diperbolehkan
1. Iklan yang tidak sesuai kenyataan.
2. Penawaran dan pengakuan fiktif.
3. Ekploitasi wanita
Etika dalam Produksi
1. Dilarang memproduksi dan memperdagangkan komoditas yang bertentangan dengan
syariah.
2. Dilarang melakukan kegiatan produksi yang mengarah pada kedzaliman.
3. Dilarang menimbun barang.
4. Harus memelihara lingkungan.
Etika Distribusi
 Memperhatikan kecepatan dan ketepatan waktu.
 Memperhatikan keamanan dan keutuhan barang.
 Sebagai sarana berkompetisi dalam memberika best service kepada masyarakat.
 Konsumen mendapatkan pelayan cepat dan tepat.
Etika Mencari Keuntungan
 Mereka yang menjalankan aktivitas perdagangan dengan landasan keimanan dan
ketakwaan.
 Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan zikir dan bersyukur.
 Orang yang berjiwa bersih dan mau bertaubat.
 Orang yang memiliki antusiasme yang tinggi dalam menjalankan amarma’ruf dan
nahi munkar.

Anda mungkin juga menyukai