I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan peralatan multitester analog dan digital secara
benar.
II. TEORI
Dalam memahami penggunaan multitester analog dan digital secara benar dan tepat maka dilakukan
pembacaan data pengukuran pada multitester tersebut secara berulang-ulang. Dari data-data yang
diperoleh, dicarilah data yang mendekati benar. Untuk itu diperlukan rumus sebagai berikut:
Yn – Xn
{ |
%ketepatan= 1−
Yn |}
x 100 %
V. DATA PERCOBAAN
A. Pengukuran besarnya tahanan dengan multitester analog dan digital.
1. R1 = 4.7 Ω
3. R3 = 330 Ω
4. R4 = 470 Ω
5. R5 = 560 Ω
6. R6 = 1 KΩ
7. R7 = 5K6 Ω
8. R8 = 22 KΩ
9. R9 = 100 KΩ
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami sumber kesalahan pada data pengukuran dan menganalisa kesalahan
dengan menggunakan beberapa persamaan.
II. TEORI
Kesalahan didefinisikan sebagai penyimpangan pembacaan dari harga yang ditunjukan dengan
pengukuran yang bervariasi. Saat mengukur, beberapa kesalahan tidak dapat dielakkan seperti pada
perhitungan hasil yang didapat. Analisa data percobaan, salah satunya adalah sumber kesalahan dan
kesalahan tersebut mempengarui data yang benar.
Pada percobaan ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
Bagian pertama adalah memperkenalkan kesalahan yang diakibatkan oleh toleransi komponen.
Dimana sumber kesalahan yang lain diakibatkan data-data yang didapat dan kesalahan yang
diakibatkan pada alat ukur. Bagian kedua adalah kesalahan pada pembacaan, dapat diklasifikasikan
sebagai kesalahan kotor atau kesalahan pengamatan.
Persamaan-persamaan berikut yang akan digunakan dalam percobaan:
R1 + R2 +…+ R n
1. Rave =
n
(R ¿ ¿ max−R min )+( R ave + Rmin )
2. Range kesala h an= ¿
n
Rave −R x
3. % kesala h an= x 100 %
Rx
Dimana: Rx : Harga penunjukan resistor
Rave : Harga rata-rata resistor
E0
4. Rb =Ra x
E ¿ −E0
Ra 1KΩ
Ein Voltmeter
Rb
V. LANGKAH PERCOBAAN
Kesalahan yang disebabkan oleh toleransi kompunen.
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada gambar 2.1
2. Hubungkan voltmeter pada resistor R b = 10 KΩ (decade resistor) dan atur input tegangan sampai
tegangan output sama dengan 10 volt. Catat nilai E in pada table dan jangan di ubah lagi tegangan
Ein.
3. Gantilah Rb dengan salah satu dari resistor 10 KΩ dan catat harga E 0 pada table.
4. Lakukan hal yang sama seperti langkah no 3 untuk resistor 10 kΩ yang lain dan harga E 0 pada
table.
5. Dengan menggunakan persamaan no 4. Hitung nilai R b untuk 10 resistor tersebut.
6. Hitung nilai rata-rata Rb pada no.5 dan catat pada table.
7. Hitung range kesalahan pada harga R b dan masukan data pada table.
8. Hitung % kesalahan untuk harga rata-rata R b pada no.6 terhadap nilai berdasarkan kode warna
dan catat pada table.
VII. TUGAS
Perhitungan yang digunakan pada table data. (arus (i), Va : tegangan pada R a)
KALIBRASI OSCILLOSCOPE
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan peralatan oscilloscope.
V. HASIL PERCOBAAN
TABEL 1
TABEL 2
f = 100 Hz
TABEL 3
f = 1 KHz
TABEL 4
f = 10 KHz
VI. TUGAS
1. Dapatkan % ketepatan frekuensi pada setiap range.
2. Dapatkan harga rata-rata frekuensi pada osicollosope untuk tiap frekuensi yang di set pada
function generator.
3. Dapatkan devisasi frekuensi pada setiap range oscilloscope.
4. Dapatkan harga % ketelitian tiap range frekuensi
5. Analisa dan kesimpulan pada percobaan.
PENGGUNAAN DC VOLTMETER
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menggunakan dan membaca alat ukur DC voltmeter dengan benar.
Rs 1KΩ
Ein Voltmeter
Vr
V. DATA PERCOBAAN
VI. TUGAS
Hitung % error dari range yang tidak cocok.
PENGGUNAAN DC AMMETER
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat menggunakan dan membaca alat ukur DC Ammeter dengan benar.
Rs
1KΩ
Vr
Ein
VI. TUGAS
1. Analisa % error arus untuk setiap range dimana I sebagai standard dan I n sebagai data arus setiap
range.
2. Hitung ketepatan arus berdasarkan teori hukum Ohm.
3. Kesimpulan.
II. TEORI
Dengan adanya pemasangan atau pembebanan voltmeter, maka akan mempengarui hasil
pengukuran tegangan. Hal ini disebabkan adanya tahanan pada voltmeter itu sendiri, sehingga dalam
pengambilan data pengukuran tegangan, tahanan voltmeter akan dipararel dengan tahanan atau
impedansi yang akan diukur tegangannya.
R1
R2 V
E
Gambar 6.1. Rangkaian percobaan
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 6.1. Atur tegangan E = 5 V.
2. Ukur tegangan pada R2 dimana R1 = 330 Ω, R2 = 18 KΩ dan catat pada table.
3. Ulangi langkah 3 untuk harga R2 yang lain dan catat pada table.
4. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk harga R 1 = 10 KΩ.
Tegangan di R2
R2
Praktek Teori
18 KΩ
18 KΩ
18 KΩ
18 KΩ
R1 = 10 KΩ
Tegangan di R2
R2
Praktek Teori
18 KΩ
18 KΩ
18 KΩ
18 KΩ
18 KΩ
VII. TUGAS
1. Hitunglah % kesalahan tegangan pada R 2 dari masing-masing percobaan dengan harda standard
perhitungan secara teori.
2. Analisa dan Kesimpulan dari percobaan diatas.
I. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami akibat pembebanan ammeter pada suatu rangkaian elektronika.
II. TEORI
Dengan adanya pemasangan atau pembebanan ammeter, maka akan mempengarui hasil
pengukuran arus. Hal ini disebabkan adanya tahanan pada ammeter itu sendiri, sehingga dalam
pengambilan data pengukuran arus, tahanan ammeter akan diseri dengan tahanan atau impedansi
yang akan diukur arusnya.
I2
RS R1 R2
E I1
A
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 7.1.
2. Atur tegangan E = 3 V. R1 = 100 Ω, R2 = 10 Ω
3. Atur sehingga arus I2 = 1 mA. Catat pada table.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untu harga R 2 sebagai 22 Ω, 100 Ω, 470 Ω, 1 K Ω.
Arus I2
R2 (Ω) Rs (Ω)
Praktek Teori
10
22
100
470
1000
VII. TUGAS
1. Hitunglah % kesalahan tegangan pada R 2 dari masing-masing percobaan dengan harga standard I 2
secara teori.
2. Analisa dan Kesimpulan dari percobaan diatas.