Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Irwandi M.Pd

DISUSUN OLEH:

ILHAM AL BOHARI

RIRIN ANDESPA

NADIA INTAN LESTARI

SEMESTER V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
A. Pengertian Asumsi
Arti asumsi ialah suatu skenario untuk melakukan simulasi situasi yang mungkin
terjadi dengan memperhatikan berbagai faktor yang kompleks dan menyeluruh, asumsi
seringkali dikaitkan dengan aturan praktis.
Asumsi dapat juga diartikan sebagai suatu landasan berpikir yang dianggap benar
walaupun hanya untuk sementara, karena asumsi bukanlah suatu kepastian. Orang membuat
asumsi karena ingin mengetahui, menanyakan, memprediksikan atau menduga tentang
sesuatu yang akan atau telah terjadi
Membuat suatu asumsi bisa dilakukan oleh siapa saja dan tentang apa saja. Singkatnya
pengertian asumsi ialah suatu dugaan sementara yang dianggap sebagai kebenaran oleh si
pembuat asumsi dan membutuhkan pembuktian agar dugaan tersebut menjadi kebenaran
yang mutlak.
Contoh Asumsi
1. Asumsi Dan Keterbatasan Masalah
Asumsi dan keterbatasan masalah dari penerapan kooperatif tipe STAD adalah sebgai
berikut:
Asumsi Penelitian berbagai asumsi penelitian yang dapat dikemukakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Nilai yang diperoleh siswa menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya
2.Angket respon diisi oleh siswa dengan sebenarnya dan tanpa paksaa
3.Pengamat berlaku obyektif dalam memberikan penilaian
4.Keterbatasan Penelitian
Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya penelitian, fasilitas sekolah dll,
maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD hanya dilakukan dalam bulan
januari-februari 2010 dengan menggunakan sistem jadwal blok seperti yang telah
ditetapkan dan diberlakukan oleh pihak sekolah
b. Subyek penelitian ini hanya mencakup siswa kelas X-2 yang berjumlah 44 siswa
MAN Sooko Mojokerto semester genap tahun ajaran 2010 pada pokok bahasan
ekonomi mikro dan makro
c. Perlakuan penelitian ini hanya dilakukan dalam kurun waktu 2 kali
siklus/putaran/pada sebuah kelas
d. Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan mengunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
2. Asumsi Dalam Ekonomi
Pada dasarnya asumsi dalam ekonomi hampir sama dengan penjelasan diatas, namun
konteksnya hanya pada bidang ekonomi. Dan salah satu contoh asumsi ekonomi yang
banyak digunakan ialah asumsi Ceteris Paribus.
 Asumsi Cateris Paribus dipakai untuk menyatakan hubungan antara harga dan
jumlah barang yaitu untuk mengurangi faktor-faktor yang kompleks sehingga
menyederhanakan berbagai formula dalam ekonomi.
 Asumsi Dalam Filsafat
Asumsi dalam filsafat ialah spekulasi realitas akan hakikat yang ada, baik dalam
wujud abstrak atau dalam wujud konkret. Dalam filsafat, asumsi merupakan bagian
dari antologi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan dan menjadi landasan
dalam penelitian hingga dapat dibuktikan kebenarannya.
 Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian ialah semua pernyataan yang dapat diuji kebenarannya dengan
melakukan percobaan dalam penelitian. Dalam penelitian umumnya menggunakan
asumsi dasar karena faktor-faktor di kehidupan nyata sangat kompleks.
 Penyampaian Asumsi
Sebagian asumsi bisa disampaikan secara terbuka dan beberapa diantaranya tidak.
Namun pada dasarnya asumsi dapat disampaikan walaupun secara tersirat dalam
ucapan. Sebagai contoh mengenai asumsi dapat kita lihat di bidang keilmuan yaitu
asumsi tentang objek empiris:
1. Asumsi pertama, objek-objek tertentu memiliki kesamaan misalnya sifat,
struktur, bentuk dan lainnya. Dengan asumsi ini maka objek tertentu yang
memiliki kesamaan dapat dikelompokkan
2. Asumsi kedua, anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan
dalam periode waktu tertentu. Namun pada dasarnya tidak ada kelestarian
yang obsolut karena pada dasarnya semua benda mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu
3. .Asumsi ketiga, anggapan bahwa setiap peristiwa dan gejala bukanlah suatu
kebetulan, tapi karena adanya hukum sebab-akibat “Determinisme”.
A. Pengertian Definisi Operasional
Data yang dikumpulkan akan salah jika mereka yang menyelesaikan pemeriksaan memiliki
pandangan berbeda, sehingga saat mengumpulkan data, semua orang dalam sistem harus
memiliki pemahaman yang sama dan mengumpulkan data dengan cara yang sama. Oleh
karena itu, definisi operasional harus dibuat sebelum pengumpulan data dimulai.
Pengertian Operasional menurut Para Ahli Berikut ini pengertian operasional menurut para
ahli, antara lain:
1. Sugiono
Menurut Sugiyono (2015), Pengertian definisi operasional dalam variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
2. Hoover
Pengertian operasional menurut Hoover adalah memuat identifikasi sesuatu hal yang
bersifat (variabel) sehingga dapat digunakan untuk penelitian (observasi)
3. Asep Hermawan
Pengertian operasional menurut Asep Hermawan adalah penjelasan bagaimana kita dapat
mengukur variabel. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka maupun
atribut-atribut tertentu.
4. Widjono Hs
Pengertian operasional menurut Widjono Hs adalah batasan pengertian yang dijadikan
sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan.
5. Singarimbun (1997)
Pengertian operasional menurut Singarimbun adalah sebagai suatu unsur penelitian yang
merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur dalam rangka memudahkan
pelaksanaa penelitian di lapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dari masing-
masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat
diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya.
 Tujuan Definisi Operasional
Salah satu kunci keberhasilan penelitian, selain perencanaan yang matang, adalah
penggunaan definisi operasional dalam mengukur konsep dan variabel penelitian yang
kita pelajari atau istilah yang kita gunakan dalam dokumen penelitian kita.
Menentukan variabel secara operasional menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian
karena bertujuan untuk memberikan kredibilitas pada metodologi dan untuk memastikan
reproduktifitas hasil studi. Studi lain mungkin mengidentifikasi variabel yang sama secara
berbeda, sehingga sulit untuk membandingkan hasil dari kedua studi tersebut.
Secara terperinci definisi operasional memiliki empat tujuan,
yaitu:
a. Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur
variabe
b. Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk istilah/variabel yang jika
tidak dilengkapi dengan definisi operasional, maka dapat ditafsirkan dengan cara
yang berbeda
c. Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien
d. Memandu jenis data dan informasi apa yang dicari oleh peneliti.
 Manfaat Definisi Operasional
Secara khusus, definisi operasional merupakan penjabaran interpretasi dari variabel
yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam implementasinya definisi operasional dari satu
peneliti dengan peneliti lain bisa sangat berbeda. Ini bisa dilihat pada definisi operasional
skripsi ataupun thesis yang berdasar pada daftar pustaka. Menguraikan definisi
operasional variabel pada sebuah penelitian adalah sesuatu yang esensial. Ini dikarenakan
agar ketika pengumpulan data peneliti tidak melakukan kekeliruan. Kekeliruan yang
terjadi biasanya adalah data akan menjadi bias atau berbelok arah.
Kekeliruan bisa dikarenakan dalam penentuan instrumen penelitian yang tidak tepat serta
pembuatan pertanyaan penelitian yang tidak konsisten.
 Cara Membuat Definisi Operasional
Cara membuat definisi operasional sebenarnya tidak sulit, karena sudah ada berbagai
contoh yang dapat kamu jadikan referensi. Namun di artikel ini kami akan memberikan
beberapa cara membuat definisi operasional yang mudah. Setidaknya ada dua cara mudah.
Cara Pertama
1. Identifikasi karakteristik
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pada Identifikasi karakteristik yang akan
diukur atau jenis masalah yang menjadi perhatian.
2. Tentukan alat/instrumen pengukur
Alat ukur yang bisa dan sering dipakai biasanya adalah alat ukur fisik seperti jam,
timbangan, mikrometer dsb. Pada pengamatan visual atau fisik diperlukan penglihatan
normal atau membutuhkan alat seperti kaca pembesar untuk memudahkan pengamatan.
3. Jelaskan metode pengujian
Metode pengujian adalah prosedur paling baru untuk digunakan dalam aktivitas
pengukuran. Misalnya ketika mengukur waktu, maka titik awal mulai dan titik akhir
harus ditentukan. Ini juga berlaku pada pengukuran apa saja, tingkat presisi atau
ketepatan harus ditentukan dan disebutkan. Contohnya adalah ketika waktu akan diukur
dalam bentuk detik, menit atau jam.
4. Sebutkan kriteria keputusan
Kriteria keputusan merepresentasikan kesimpulan yang berasal dari pengujian. Apakah
terdapat masalah? Apakah data yang ada benar?Ketika pengamatan fisik atau visual
dilakukan, definisi jelas mengenai bisa diterima dengan tidak diterima sangatlah
penting. Usahakan dokumentasikan dengan foto, tulisan untuk mendukungnya.
5. Dokumentasikan definisi operasional
Definisi operasional akan lebih baik jika di dokumentasi dan distandarisasi. Definisi
harus diikutsertakan dalam materi dan lembar prosedur dan hasil langkah 1 hingga 4
harus dimasukan dalam satu wadah/dokumen.
6. Uji definisi operasional
Menguji definisi operasional sebelum mengaplikasikannya adalah hal yang sangat
krusial dan penting. Definisi operasional harus membuat tugas yang akan dilakukan
menjadi jelas dan mudah. Cara terbaik untuk menguji definisi operasional adalah
dengan meminta seseorang yang berbeda untuk mengamatinya. Apakah hasilnya
konsisten? Apakah hasilnya benar?
Cara Kedua
Berikut merupakan tahap-tahap dalam membuat definisi operasional yang bisa diandalkan
(Variabel Terikat, Variabel Luar, dan Variabel Bebas):
1.Pastikan apa saja variabel yang diteliti. Dimana peneliti akan menentukan kegunaan dari
setiap variabel dan klasifikasinya, bisa menjadi merupakan variabel luar, variabel
terikat maupun variabel bebas
2.Temukan arti konseptual yang akurat mengenai setiap variabel. Ini bisa dicari pada
penelitian terdahulu, buku maupun kamus. Atau bisa memformulasikannya secara
mandiri namun harus berlandaskan sumber-sumber terkait dan pengalaman yang ada di
kepustakaan
3.Kenali apa yang bisa dilaksanakan ketika peneliti sedang mengukur variabel. Perlu
diketahui dalam melaksanakan pengukuran terdapat berbagai macam metode yang bisa
dilakukan. Dapat dengan observasi, komparasi, bertanya dsb.
4.Tentukan metode yang paling baik untuk dilaksanakan ketika mendeskripsikan /
menggambarkan variabel. Dalam penentuan metodenya harus jelas sumbernya dan
detail.
Contohnya adalah apakah metode menggunakan cara yang sudah ada misal
wawancara atau menggunakan cara baru. Dalam pengukuran terdapat empat tingkat
yakni nominal, ordinal, interval serta rasio, bisa dilihat di skala pengukuran.
 Catatlah dalam rupa tabel, bisa juga menggunakan narasi. Seringkali penggunaan
tabel dilakukan pada laporan skripsi, sementara narasi digunakan pada publikasi
ilmiah.
 Jenis dan Contoh Definisi Operasional
Berikut ini jenis dan contohnya
 Definisi Operasional A
Merupakan alur I yang bisa dibuat berlandaskan dengan operasi apa yang
dilaksanakan, ini mengakibatkan adanya indikasi pada variabel yang akan
didefinisikan akan bisa terjadi
 Definisi operasional B
Merupakan alur II yang bisa dibuat dengan landasan sebuah objek yang didefinisikan
bisa dioperasionalisasikan dengan baik. Maksudnya adalah apa yang di laksanakan
atau apa yang terkandung dalam sifat-sifatnya. Untuk lebih paham berikut contoh
definisi operasional B.
Contoh: “Orang rajin” bisa didefinisikan dengan individu yang bisa konsisten dengan
apa yang telah ditetapkan (tujuan) dan bisa melaksanakan segala tugas yang
dibebankannya.
 Definisi Operasional C
Merupakan alur III yang bisa dibuat berlandaskan dengan apa yang nampak
pada objek atau indikasi apa yang akan terlihat pada objek. Maksudnya adalah apa
yang menjadi inti dari sifat statisnya
Contoh: Orang rajin bisa didefinisikan sebagai individu yang memiliki sikap disiplin
yang baik, suka bekerja, selalu berusaha giat dan memiliki sikap yang patuh.
 Contoh Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasional
variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel,
sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan
dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitiannya
A. Pengertian Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani:
hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Pengertian Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian. Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Secara
umum, pengertian hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian.
Pendapat lain mengatakan arti hipotesis adalah suatu pendapat yang kebenarannya masih
diragukan dan harus diuji untuk membuktikan kebenarannya melalui percobaan atau penelitian.
Jika sebuah hipotesis telah melalui proses penelitian dan terbukti kebenarannya, maka
hipotesis tersebut akan disebut sebagai teori.
B. Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu hipotesis, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:
1. C.R Kothari
Menurut C.R Kothari (2009), pengertian hipotesis adalah sebuah statement prediksi yang
menghubungkan independent variable terhadap dependent variable. Biasanya research
hypothesis berisi minimal satu independent variable dan satu dependent variable.
2. Piergiorgio Corbetta
Menurut Piergiorgio Corbetta (2009), pengertian hipotesis adalah sebuah proporsi yang
menunjukkan hubungan di antara dua atau lebih konsep atau interkoneksi di antara konsep.
3. William Zikmund
Menurut William Zikmund, hipotesis adalah suatu premis atau asumsi yang belum benar
dan masih bersifat tentatif menggambarkan fakta ataupun fenomena serta jawaban yang
memungkinkan atas pertanyaan-pertanyaan suatu riset penelitian.
4. Fred N. Kerlinger
Menurut Fred N. Kerlinger, pengertian hipotesis adalah suatu afirmasi berupa dugaan
hubungan dua variabel atau lebih.
5. Suharsimi Arikunto
Menurut suharsimi arikunto , pengertian hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data-data
yang terkumpul.
C. Fungsi Hipotesis
Pada dasarnya sebuah hipotesis berfungsi untuk membatasi dan memperkecil ruang
lingkup suatu penelitian sehingga memudahkan proses pengumpulan dan pengolahan data.
Menurut Ary Donald dan Prof. Dr. S. Nasution, adapun beberapa fungsi hipotesis adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Ary Donald;
 Menjelaskan tentang gejala-gejala, serta mempermudah perluasan pengetahuan
pada suatu bidang tertentu.
 Mengemukakan pernyataan mengenai hubungan dua konsep yang secara langsung
dapat diuji dalam penelitian.
 Membantu mengarahkan proses penelitian.
 Membantu membuat kerangka penyusunan kesimpulan penelitian.
2. Menurut Prof. Dr. S. Nasution;
Membantu proses pengujian kebenaran suatu teori.Memberikan gagasan baru
untuk mengembangkan suatu teori.Memperluas pengetahuan tentang suatu gejala yang
sedang diteliti.
D. Jenis-Jenis Hipotesis
Suatu penelitian terdapat tiga jenis hipotesis,
 yaitu hipotesis deskriptif
 hipotesis komparatif
 dan hipotesis asosiatif.
Masing-masing jenis hipotesis tersebut dapat digunakan sesuai dengan bentuk variabel
penelitian.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/ mandiri.
 Contoh Hipotesis Deskriptif
Seorang peneliti melakukan penelitian pada sebuah restoran dengan nama Bakso
Mercon di kota Tangerang, apakah bakso yang digunakan di restoran tersebut
mengandung boraks atau tidak.
Dalam penelitian tersebut digunakan variabel tunggal, bakso yang ada di restoran
Bakso Mercon Tangerang, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis tunggal.
Berdasarkan teori yang digunakan, ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat
peneliti tersebut, yaitu;
 H0: Bakso yang ada di restoran Bakso Mercon Tangerang mengandung boraks.
 H1: Bakso yang ada di restoran Bakso Mercon Tangerang tidak mengandung
boraks.
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara 2 variabel penelitian.
 Contoh Hipotesis Komparatif
Seorang peneliti melakukan penelitian tentang loyalitas pendukung klub sepak bola
Arsenal dibandingkan dengan loyalitas pendukung Real Madrid. Apakah
pendukung masing-masing klub sepak bola tersebut memiliki loyalitas yang sama
atau tidak.
Peneliti dapat membuat rumusan masalah: Apakah pendukung klub sepak bola
Arsenal dan Real Madrid memiliki tingkat loyalitas yang
sama?
Penelitian ini menggunakan variabel jamak. Variabel pertama; loyalitas pendukung
Arsenal, variabel kedua; loyalitas pendukung Real Madrid. Hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis komparatif karena dalam rumusan masalah ditanyakan
mengenai hal perbandingan 2 variabel.
Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat 2 pilihan hipotesis,
yaitu;
H0: Pendukung klub Arsenal memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan
pendukung klub Real Madrid.H1: Pendukung klub Arsenal memiliki tingkat
loyalitas yang berbeda (tidak sama) dengan pendukung klub Real Madrid.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara 2 variabel penelitan.
 Contoh Hipotesis Asosiatif
Peneliti melakukan penelitian terhadap sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” dan
pengaruhnya terhadap gaya remaja laki-laki dalam berpakaian.
Peneliti dapat membuat rumusan masalah: Apakah sinetron: Ganteng-Ganteng
Serigala” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam
berpakaian?
Penelitian tersebut menggunakan variabel jamak. Variabel pertama; sinetron
“Ganteng-Ganteng Serigala”, dan variabel kedua; gaya remaja laki-laki dalam
berpakaian. Penelitian ini menggunakan hipotesisi asosiatif karena rumusan
masalah mempertanyakan hubungan antara dua variabel.
Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat dua pilihan hipotesis,
yaitu:
 H0: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” memengaruhi gayar remaja
laki- laki dalam berpakaian
 H1: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” tidak memengaruhi gaya
remaja laki-laki dalam berpakaian.
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Pada dasarnya semua orang dapat membuat hipotesis, baik untuk keperluan
penelitian maupun untuk hal-hal lainnya. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan jika ingin menghasilkan hipotesis yang baik.
Menurut Mohamad Nazir, adapun ciri-ciri hipotesis adalah sebagai berikut:
 Hipotesis harus sesuai dengan fakta
 Hipotesis harus menyatakan hubungan
 Hipotesis harus dapat diuji
 Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan
 Hipotesis harus sederhana
 Hipotesis harus dapat menerangkan sebuah fakta.

Anda mungkin juga menyukai