PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU 2021 A. Pengertian Asumsi Arti asumsi ialah suatu skenario untuk melakukan simulasi situasi yang mungkin terjadi dengan memperhatikan berbagai faktor yang kompleks dan menyeluruh, asumsi seringkali dikaitkan dengan aturan praktis. Asumsi dapat juga diartikan sebagai suatu landasan berpikir yang dianggap benar walaupun hanya untuk sementara, karena asumsi bukanlah suatu kepastian. Orang membuat asumsi karena ingin mengetahui, menanyakan, memprediksikan atau menduga tentang sesuatu yang akan atau telah terjadi Membuat suatu asumsi bisa dilakukan oleh siapa saja dan tentang apa saja. Singkatnya pengertian asumsi ialah suatu dugaan sementara yang dianggap sebagai kebenaran oleh si pembuat asumsi dan membutuhkan pembuktian agar dugaan tersebut menjadi kebenaran yang mutlak. Contoh Asumsi 1. Asumsi Dan Keterbatasan Masalah Asumsi dan keterbatasan masalah dari penerapan kooperatif tipe STAD adalah sebgai berikut: Asumsi Penelitian berbagai asumsi penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Nilai yang diperoleh siswa menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya 2.Angket respon diisi oleh siswa dengan sebenarnya dan tanpa paksaa 3.Pengamat berlaku obyektif dalam memberikan penilaian 4.Keterbatasan Penelitian Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya penelitian, fasilitas sekolah dll, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut : a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD hanya dilakukan dalam bulan januari-februari 2010 dengan menggunakan sistem jadwal blok seperti yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh pihak sekolah b. Subyek penelitian ini hanya mencakup siswa kelas X-2 yang berjumlah 44 siswa MAN Sooko Mojokerto semester genap tahun ajaran 2010 pada pokok bahasan ekonomi mikro dan makro c. Perlakuan penelitian ini hanya dilakukan dalam kurun waktu 2 kali siklus/putaran/pada sebuah kelas d. Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2. Asumsi Dalam Ekonomi Pada dasarnya asumsi dalam ekonomi hampir sama dengan penjelasan diatas, namun konteksnya hanya pada bidang ekonomi. Dan salah satu contoh asumsi ekonomi yang banyak digunakan ialah asumsi Ceteris Paribus. Asumsi Cateris Paribus dipakai untuk menyatakan hubungan antara harga dan jumlah barang yaitu untuk mengurangi faktor-faktor yang kompleks sehingga menyederhanakan berbagai formula dalam ekonomi. Asumsi Dalam Filsafat Asumsi dalam filsafat ialah spekulasi realitas akan hakikat yang ada, baik dalam wujud abstrak atau dalam wujud konkret. Dalam filsafat, asumsi merupakan bagian dari antologi yang berguna untuk mendapatkan pengetahuan dan menjadi landasan dalam penelitian hingga dapat dibuktikan kebenarannya. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian ialah semua pernyataan yang dapat diuji kebenarannya dengan melakukan percobaan dalam penelitian. Dalam penelitian umumnya menggunakan asumsi dasar karena faktor-faktor di kehidupan nyata sangat kompleks. Penyampaian Asumsi Sebagian asumsi bisa disampaikan secara terbuka dan beberapa diantaranya tidak. Namun pada dasarnya asumsi dapat disampaikan walaupun secara tersirat dalam ucapan. Sebagai contoh mengenai asumsi dapat kita lihat di bidang keilmuan yaitu asumsi tentang objek empiris: 1. Asumsi pertama, objek-objek tertentu memiliki kesamaan misalnya sifat, struktur, bentuk dan lainnya. Dengan asumsi ini maka objek tertentu yang memiliki kesamaan dapat dikelompokkan 2. Asumsi kedua, anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam periode waktu tertentu. Namun pada dasarnya tidak ada kelestarian yang obsolut karena pada dasarnya semua benda mengalami perubahan seiring berjalannya waktu 3. .Asumsi ketiga, anggapan bahwa setiap peristiwa dan gejala bukanlah suatu kebetulan, tapi karena adanya hukum sebab-akibat “Determinisme”. A. Pengertian Definisi Operasional Data yang dikumpulkan akan salah jika mereka yang menyelesaikan pemeriksaan memiliki pandangan berbeda, sehingga saat mengumpulkan data, semua orang dalam sistem harus memiliki pemahaman yang sama dan mengumpulkan data dengan cara yang sama. Oleh karena itu, definisi operasional harus dibuat sebelum pengumpulan data dimulai. Pengertian Operasional menurut Para Ahli Berikut ini pengertian operasional menurut para ahli, antara lain: 1. Sugiono Menurut Sugiyono (2015), Pengertian definisi operasional dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2. Hoover Pengertian operasional menurut Hoover adalah memuat identifikasi sesuatu hal yang bersifat (variabel) sehingga dapat digunakan untuk penelitian (observasi) 3. Asep Hermawan Pengertian operasional menurut Asep Hermawan adalah penjelasan bagaimana kita dapat mengukur variabel. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka-angka maupun atribut-atribut tertentu. 4. Widjono Hs Pengertian operasional menurut Widjono Hs adalah batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan. 5. Singarimbun (1997) Pengertian operasional menurut Singarimbun adalah sebagai suatu unsur penelitian yang merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur dalam rangka memudahkan pelaksanaa penelitian di lapangan, sehingga memerlukan operasionalisasi dari masing- masing konsep yang digunakan dalam menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dengan kata-kata yang dapat diuji dan diketahui kebenarannya. Tujuan Definisi Operasional Salah satu kunci keberhasilan penelitian, selain perencanaan yang matang, adalah penggunaan definisi operasional dalam mengukur konsep dan variabel penelitian yang kita pelajari atau istilah yang kita gunakan dalam dokumen penelitian kita. Menentukan variabel secara operasional menjadi hal yang sangat penting dalam penelitian karena bertujuan untuk memberikan kredibilitas pada metodologi dan untuk memastikan reproduktifitas hasil studi. Studi lain mungkin mengidentifikasi variabel yang sama secara berbeda, sehingga sulit untuk membandingkan hasil dari kedua studi tersebut. Secara terperinci definisi operasional memiliki empat tujuan, yaitu: a. Menetapkan aturan dan prosedur yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur variabe b. Memberikan arti yang tidak ambigu dan konsisten untuk istilah/variabel yang jika tidak dilengkapi dengan definisi operasional, maka dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda c. Membuat pengumpulan data serta analisis lebih fokus dan efisien d. Memandu jenis data dan informasi apa yang dicari oleh peneliti. Manfaat Definisi Operasional Secara khusus, definisi operasional merupakan penjabaran interpretasi dari variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam implementasinya definisi operasional dari satu peneliti dengan peneliti lain bisa sangat berbeda. Ini bisa dilihat pada definisi operasional skripsi ataupun thesis yang berdasar pada daftar pustaka. Menguraikan definisi operasional variabel pada sebuah penelitian adalah sesuatu yang esensial. Ini dikarenakan agar ketika pengumpulan data peneliti tidak melakukan kekeliruan. Kekeliruan yang terjadi biasanya adalah data akan menjadi bias atau berbelok arah. Kekeliruan bisa dikarenakan dalam penentuan instrumen penelitian yang tidak tepat serta pembuatan pertanyaan penelitian yang tidak konsisten. Cara Membuat Definisi Operasional Cara membuat definisi operasional sebenarnya tidak sulit, karena sudah ada berbagai contoh yang dapat kamu jadikan referensi. Namun di artikel ini kami akan memberikan beberapa cara membuat definisi operasional yang mudah. Setidaknya ada dua cara mudah. Cara Pertama 1. Identifikasi karakteristik Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah pada Identifikasi karakteristik yang akan diukur atau jenis masalah yang menjadi perhatian. 2. Tentukan alat/instrumen pengukur Alat ukur yang bisa dan sering dipakai biasanya adalah alat ukur fisik seperti jam, timbangan, mikrometer dsb. Pada pengamatan visual atau fisik diperlukan penglihatan normal atau membutuhkan alat seperti kaca pembesar untuk memudahkan pengamatan. 3. Jelaskan metode pengujian Metode pengujian adalah prosedur paling baru untuk digunakan dalam aktivitas pengukuran. Misalnya ketika mengukur waktu, maka titik awal mulai dan titik akhir harus ditentukan. Ini juga berlaku pada pengukuran apa saja, tingkat presisi atau ketepatan harus ditentukan dan disebutkan. Contohnya adalah ketika waktu akan diukur dalam bentuk detik, menit atau jam. 4. Sebutkan kriteria keputusan Kriteria keputusan merepresentasikan kesimpulan yang berasal dari pengujian. Apakah terdapat masalah? Apakah data yang ada benar?Ketika pengamatan fisik atau visual dilakukan, definisi jelas mengenai bisa diterima dengan tidak diterima sangatlah penting. Usahakan dokumentasikan dengan foto, tulisan untuk mendukungnya. 5. Dokumentasikan definisi operasional Definisi operasional akan lebih baik jika di dokumentasi dan distandarisasi. Definisi harus diikutsertakan dalam materi dan lembar prosedur dan hasil langkah 1 hingga 4 harus dimasukan dalam satu wadah/dokumen. 6. Uji definisi operasional Menguji definisi operasional sebelum mengaplikasikannya adalah hal yang sangat krusial dan penting. Definisi operasional harus membuat tugas yang akan dilakukan menjadi jelas dan mudah. Cara terbaik untuk menguji definisi operasional adalah dengan meminta seseorang yang berbeda untuk mengamatinya. Apakah hasilnya konsisten? Apakah hasilnya benar? Cara Kedua Berikut merupakan tahap-tahap dalam membuat definisi operasional yang bisa diandalkan (Variabel Terikat, Variabel Luar, dan Variabel Bebas): 1.Pastikan apa saja variabel yang diteliti. Dimana peneliti akan menentukan kegunaan dari setiap variabel dan klasifikasinya, bisa menjadi merupakan variabel luar, variabel terikat maupun variabel bebas 2.Temukan arti konseptual yang akurat mengenai setiap variabel. Ini bisa dicari pada penelitian terdahulu, buku maupun kamus. Atau bisa memformulasikannya secara mandiri namun harus berlandaskan sumber-sumber terkait dan pengalaman yang ada di kepustakaan 3.Kenali apa yang bisa dilaksanakan ketika peneliti sedang mengukur variabel. Perlu diketahui dalam melaksanakan pengukuran terdapat berbagai macam metode yang bisa dilakukan. Dapat dengan observasi, komparasi, bertanya dsb. 4.Tentukan metode yang paling baik untuk dilaksanakan ketika mendeskripsikan / menggambarkan variabel. Dalam penentuan metodenya harus jelas sumbernya dan detail. Contohnya adalah apakah metode menggunakan cara yang sudah ada misal wawancara atau menggunakan cara baru. Dalam pengukuran terdapat empat tingkat yakni nominal, ordinal, interval serta rasio, bisa dilihat di skala pengukuran. Catatlah dalam rupa tabel, bisa juga menggunakan narasi. Seringkali penggunaan tabel dilakukan pada laporan skripsi, sementara narasi digunakan pada publikasi ilmiah. Jenis dan Contoh Definisi Operasional Berikut ini jenis dan contohnya Definisi Operasional A Merupakan alur I yang bisa dibuat berlandaskan dengan operasi apa yang dilaksanakan, ini mengakibatkan adanya indikasi pada variabel yang akan didefinisikan akan bisa terjadi Definisi operasional B Merupakan alur II yang bisa dibuat dengan landasan sebuah objek yang didefinisikan bisa dioperasionalisasikan dengan baik. Maksudnya adalah apa yang di laksanakan atau apa yang terkandung dalam sifat-sifatnya. Untuk lebih paham berikut contoh definisi operasional B. Contoh: “Orang rajin” bisa didefinisikan dengan individu yang bisa konsisten dengan apa yang telah ditetapkan (tujuan) dan bisa melaksanakan segala tugas yang dibebankannya. Definisi Operasional C Merupakan alur III yang bisa dibuat berlandaskan dengan apa yang nampak pada objek atau indikasi apa yang akan terlihat pada objek. Maksudnya adalah apa yang menjadi inti dari sifat statisnya Contoh: Orang rajin bisa didefinisikan sebagai individu yang memiliki sikap disiplin yang baik, suka bekerja, selalu berusaha giat dan memiliki sikap yang patuh. Contoh Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel diperlukan guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Disamping itu, operasional variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitiannya A. Pengertian Hipotesis Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Pengertian Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Apa yang dimaksud dengan hipotesis? Secara umum, pengertian hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya praduga dan harus dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Pendapat lain mengatakan arti hipotesis adalah suatu pendapat yang kebenarannya masih diragukan dan harus diuji untuk membuktikan kebenarannya melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah melalui proses penelitian dan terbukti kebenarannya, maka hipotesis tersebut akan disebut sebagai teori. B. Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu hipotesis, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini: 1. C.R Kothari Menurut C.R Kothari (2009), pengertian hipotesis adalah sebuah statement prediksi yang menghubungkan independent variable terhadap dependent variable. Biasanya research hypothesis berisi minimal satu independent variable dan satu dependent variable. 2. Piergiorgio Corbetta Menurut Piergiorgio Corbetta (2009), pengertian hipotesis adalah sebuah proporsi yang menunjukkan hubungan di antara dua atau lebih konsep atau interkoneksi di antara konsep. 3. William Zikmund Menurut William Zikmund, hipotesis adalah suatu premis atau asumsi yang belum benar dan masih bersifat tentatif menggambarkan fakta ataupun fenomena serta jawaban yang memungkinkan atas pertanyaan-pertanyaan suatu riset penelitian. 4. Fred N. Kerlinger Menurut Fred N. Kerlinger, pengertian hipotesis adalah suatu afirmasi berupa dugaan hubungan dua variabel atau lebih. 5. Suharsimi Arikunto Menurut suharsimi arikunto , pengertian hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul. C. Fungsi Hipotesis Pada dasarnya sebuah hipotesis berfungsi untuk membatasi dan memperkecil ruang lingkup suatu penelitian sehingga memudahkan proses pengumpulan dan pengolahan data. Menurut Ary Donald dan Prof. Dr. S. Nasution, adapun beberapa fungsi hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Menurut Ary Donald; Menjelaskan tentang gejala-gejala, serta mempermudah perluasan pengetahuan pada suatu bidang tertentu. Mengemukakan pernyataan mengenai hubungan dua konsep yang secara langsung dapat diuji dalam penelitian. Membantu mengarahkan proses penelitian. Membantu membuat kerangka penyusunan kesimpulan penelitian. 2. Menurut Prof. Dr. S. Nasution; Membantu proses pengujian kebenaran suatu teori.Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori.Memperluas pengetahuan tentang suatu gejala yang sedang diteliti. D. Jenis-Jenis Hipotesis Suatu penelitian terdapat tiga jenis hipotesis, yaitu hipotesis deskriptif hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif. Masing-masing jenis hipotesis tersebut dapat digunakan sesuai dengan bentuk variabel penelitian. 1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/ mandiri. Contoh Hipotesis Deskriptif Seorang peneliti melakukan penelitian pada sebuah restoran dengan nama Bakso Mercon di kota Tangerang, apakah bakso yang digunakan di restoran tersebut mengandung boraks atau tidak. Dalam penelitian tersebut digunakan variabel tunggal, bakso yang ada di restoran Bakso Mercon Tangerang, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis tunggal. Berdasarkan teori yang digunakan, ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat peneliti tersebut, yaitu; H0: Bakso yang ada di restoran Bakso Mercon Tangerang mengandung boraks. H1: Bakso yang ada di restoran Bakso Mercon Tangerang tidak mengandung boraks. 2. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara 2 variabel penelitian. Contoh Hipotesis Komparatif Seorang peneliti melakukan penelitian tentang loyalitas pendukung klub sepak bola Arsenal dibandingkan dengan loyalitas pendukung Real Madrid. Apakah pendukung masing-masing klub sepak bola tersebut memiliki loyalitas yang sama atau tidak. Peneliti dapat membuat rumusan masalah: Apakah pendukung klub sepak bola Arsenal dan Real Madrid memiliki tingkat loyalitas yang sama? Penelitian ini menggunakan variabel jamak. Variabel pertama; loyalitas pendukung Arsenal, variabel kedua; loyalitas pendukung Real Madrid. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis komparatif karena dalam rumusan masalah ditanyakan mengenai hal perbandingan 2 variabel. Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat 2 pilihan hipotesis, yaitu; H0: Pendukung klub Arsenal memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan pendukung klub Real Madrid.H1: Pendukung klub Arsenal memiliki tingkat loyalitas yang berbeda (tidak sama) dengan pendukung klub Real Madrid. 3. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif adalah suatu dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara 2 variabel penelitan. Contoh Hipotesis Asosiatif Peneliti melakukan penelitian terhadap sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” dan pengaruhnya terhadap gaya remaja laki-laki dalam berpakaian. Peneliti dapat membuat rumusan masalah: Apakah sinetron: Ganteng-Ganteng Serigala” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam berpakaian? Penelitian tersebut menggunakan variabel jamak. Variabel pertama; sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala”, dan variabel kedua; gaya remaja laki-laki dalam berpakaian. Penelitian ini menggunakan hipotesisi asosiatif karena rumusan masalah mempertanyakan hubungan antara dua variabel. Berdasarkan teori yang digunakan, terdapat dua pilihan hipotesis, yaitu: H0: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” memengaruhi gayar remaja laki- laki dalam berpakaian H1: Sinetron “Ganteng-Ganteng Serigala” tidak memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam berpakaian. Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik Pada dasarnya semua orang dapat membuat hipotesis, baik untuk keperluan penelitian maupun untuk hal-hal lainnya. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan jika ingin menghasilkan hipotesis yang baik. Menurut Mohamad Nazir, adapun ciri-ciri hipotesis adalah sebagai berikut: Hipotesis harus sesuai dengan fakta Hipotesis harus menyatakan hubungan Hipotesis harus dapat diuji Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan Hipotesis harus sederhana Hipotesis harus dapat menerangkan sebuah fakta.