Anda di halaman 1dari 3

Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting

Desa Lung Kuli Tahun 2021

Gambaran Umum Wilayah Desa Lung Kuli

Desa Lung Kuli memiliki tipe desa Sangat Terpencil dengan jumlah penduduk
574 jiwa, jumlah KK 169 kk, jumlah laki-laki 264 jiwa dan perempuan sebanyak 283
jiwa. Dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan desa paya cut, sebelah barat
berbatasan dengan desa lueng baro, sebelah timur berbatasan dengan desa krung beukah dan sebelah
selatan berbatasan dengan desa teupin raya.

Perkembangan Sebaran Prevalensi Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi kondisi stunting baru nampak
setelah bayi berusia 2 tahun. Dengan demikian periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik,
kecerdasan dan produktifitas seseorang dimasa yang akan datang.

Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah,
kualitas gizi dan tidak beragam kemudian pola asuh yang kurang baik terutama pada praktek
pemberian makanan pada balita selanjutnnya dipengaruhi juga oleh akses terhadap sanitasi dan
air bersih. Berikut adalah grafik gambaran persentase capaian status gizi balita dan persentase
stunting desa Lung Kuli.
Persentase Status gizi balita Lung Kuli

4%
4%
4%
3%
3%
2%
2%
1%
1% 0%
0% 0%

Capaian Status Gizi

STUNTING WASTING UNDERWEIGHT

Persentase Stunting
12.00%
10.64%
10.00%

8.00%

6.00%

4.00%

2.00%
0% 0%
0.00%
Stunting

2019 2020 2021

Dari grafik diatas menunjukkan Pada tahun 2019 ada sebanyak 10.64% Stunting ( 4 orang) dan
tahun 2020 dan 2021 tidak ada kasus stunting di desa Lueng Kuli. Hal ini menunjukkan adanya
kerja sama antar lintas program,perangkat desa dan kader untuk percepatan upaya pencegahan
Stunting. Antusias masyarakat juga sangat bagus untuk membawa anaknya ke posyandu dapat
dilihat dari capaian D/S 100 %. Tablet tambah darah untuk remaja putri juga rutin dibagikan
setiap bulan oleh kader. Bu Gateng juga diberikan 4 kali dalam setahun. Desa Lueng Kuli sudah
ODF (Open Defecation Free), sehingga tidak ada lagi yang BAB sembarangan. Balita gizi
kurang juga diberikan PMT pemulihan selama 3 bulan berturut turut untuk meningkatkan status
gizi,serta di pantau pertumbuhan dan perkembangannya oleh bidan desa dan kader.
A. Faktor Determinan Yang memerlukan Perhatian

Faktor Determinan
JKN / Jamban Merokok Riwayat Penyakit
Air Bersih Kecacingan Imunisasi
N BPJS Sehat (Keluarga) Ibu Hamil Penyerta
Desa/Kelurahan Tida Tida Tida NO Tida
o Y Tida Ad Ad Y Tida Ad KE Ad
k Ya Tidak k k N k
a k a a a k a K a
Ada Ada Ada KEK Ada
1 LUNG KULI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Konvergensi program/ intervensi upaya penurunan pencegahan stunting di desa sudah berjalan
baik dengan mengadakan PMT pemulihan bagi bayi, balita dan ibu hamil KEK serta pemberian bu gateng
dari pemerintah desa. Namun masih ada indikator yang belum mencapai 100 %, seperti imunisasi, serta
pemberian asi ekslusif selama 6 bulan.

B. Prilaku Kunci Rumah 1000 HPK Yang Masih Bermasalah

Untuk melakukan evaluasi dan intervensi dari masalah yang timbul di Desa Lueng Kuli
pemerintah gampong bekerja sama dengan puskesmas untuk membina kader dengan melakukan pelatihan
peningkatan kapasitas kader kesehatan setiap tahun untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kader dalam memberi pelayanan di posyandu sesuai standar sehingga masalah yang ada dapat teratasi
dengan baik. Meningkatkan kunjungan kelas ibu, dan memberi pelayanan KIA yang berkualitas pada ibu
hamil, ibu nifas dan ibu menyusui.

C. Kelompok Sasaran Beresiko

Masyarakat yang perlu diintervensi yaitu WUS, remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,ibu bayi
dan ibu baduta, remaja putri perlu disiapkan untuk menjadi calon pengantin pada masa idealnya, sehingga
saat hamil dapat menjadi ibu hamil yang sehat. Begitupula bayi yang baru lahir wajib diberikan Asi
ekslusif serta imunisasi lengkap dan pemantauan tumbuh kembang secara teratur setiap bulan di
posyandu.

Anda mungkin juga menyukai