Anda di halaman 1dari 14

GEJALA DAN MANIFESTASI KLINIS

 Seringkali tidak menimbulkan keluhan lain


 Dapat disertai rasa gatal
 Bila terdapat infeksi sekunder dapat menimbulkan rasa nyeri, bau kurang enak, dan
mudah berdarah
 Terdapat 3 bentuk klinis kondiloma akuminata:
1. Akuminata
- Lunak karena tidak berkeratin
- Berbentuk seperti kembang kol, berwarna seperti daging atau sama dengan
mukosa
- Tiap kutil dapat bergabung menjadi massa yang besar
- Terutama di daerah mukosa yang hangat, lembap, dan tidak berambut
2. Papul
- Di daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti di batang penis, bagian
lateral vulva, perineum, perianus
- permukaan halus, licin, dan tersebar diskrit
3. Keratotik
- Menyerupai kutil biasa dengan permukaan kasar dan tebal
- Terutama di daerah kering kulit anogenital

ETIOLOGI
Penyebab kondiloma acuminatum adalah Human Papilloma Virus (HPV), yaitu virus DNA
yang tergolong dalam keluarga papovavirus. HPV yang paling sering menyebabkan
kondiloma akuminata adalah HPV tipe 6 dan 11.

FAKTOR RISIKO
 Perilaku seksual yang tidak sehat  Berganti-ganti pasangan seksual, tidak memakai
kondom
 Hygiene yang buruk  Tidak disirkumsisi
 Immunosupresi  pasien HIV, pasca operasi transplantasi
 Merokok  Penjelasan biologis untuk peningkatan risiko yang terkait dengan
penggunaan tembakau didasarkan pada perubahan respons imun terhadap HPV
yang diamati pada perokok, karena penurunan kadar sel Langerhans S-100 dan
CD1a-positif
KOMPLIKASI
 Psychosexual and psychosocial impact  kutil kelamin berdampak negatif pada
aktivitas seksual dan kualitas hidup. Pasien bisa merasa cemas, malu, marah,
kehilangan harga diri, dan juga khawatir tentang kesuburan dan risiko kanker.
 Keganasan  koinfeksi HPV tipe 16 dan 18 (high-risk)
 Obstruksi saluran kemih
PROGNOSIS
Prognosis kondiloma akuminata baik, walaupun sering mengalami residif.
Fitur mikroskopis kondiloma akuminata:
• Arsitektur papilomatosa dengan tangkai fibrovaskular yang kurang lebih terhialinisasi.
• Akantosis epitel skuamosa dengan hiper dan parakeratosis.
• Atipia koilocytic di lapisan atas.
• Hiperplasia sel basal.
• Sedikit mitosis di sepertiga bagian bawah
epitel.
• Tidak adanya mitosis atipikal.
Papillomatosis, hiperkeratosis (lapisan keratin yang menebal), parakeratosis (lapisan keratin
dengan inti piknotik) dan koilocytes (sel raisinoid dalam "halo" yang jelas) adalah ciri khas.

The image shows condylomata on penile shaft and pubic area as multiple,


raised, flesh-colored papuleswith a rough surface.
The image shows perianal warts in a HIV-positive male.
This circumcision specimen shows a large, cauliflower-like
condyloma of foreskin.
Clinical Appearance: Condyloma acuminata occur as soft, fleshy,
cauliflower-like or papillary exophytic masses or as filiform plaques
on corona of glans penis, urethral meatus, fossa navicularis, penile
shaft, or scrotal skin. Large or extensive lesions around meatus may
extend proximally with formation of urethral or bladder condylomata. 

When involving vulva, the lesions may be bulky, soft and macerated, with
extension into the introitus. Both sexes may show lesions
in perineum and anal region (as shown in this image). Intra-anal
warts can develop via receptive anal sex. HPV may also
infect conjunctiva, mouth and nasal passages.
selama itu
tidak nampak manifestasi klinis.
Fase
pertumbuhan aktif akan dimulai bila
terjadi lesi
pertama. Sampai sekarang belum
diketahui
pemicu perubahan bentuk laten
menjadi
infeksius, namun dipengaruhi oleh
faktor
pejamu, virus, dan lingkungan (10).
Sistem imun
seluler yang kompeten dibutuhkan
untuk
pembersihan HPV, namun masih
menjadi
tantangan untuk menghilangkan
virus dari
pejamu yang imunokompeten.
HPV terlindung
dari respon imun pejamu karena
virus berlokasi
didalam sel

Anda mungkin juga menyukai