Abstrak. Digunakan dalam studi tentang roda pintar. Roda pintar adalah salah satu media yang digunakan untuk menyederhanakan
anak dalam membaca. Di roda pintar ada papan di mana papan pertama ada vokal, papan kedua ada huruf konsonan, dan papan ketiga
ada suku kata. Dalam roda cerdas nanti dapat mengembangkan kemampuan anak mencatat bahasa, tidak hanya dalam pertemuan kerja
dengan tentang konsep mengembangkan menemukan dirinya mendengarkan telah siap untuk berbicara, membaca dan menulis.
Kelebihan roda media pintar ini mudah dan ada elemen permainan yang digunakan sehingga siswa senang belajar sambil bermain.
Menggunakan cerdas diharapkan membaca dengan baik. Tujuannya dalam membaca adalah untuk memperoleh pemahaman
membaca, termasuk isi, dan memahami makna yang terkandung dalam bahan bacaan. Dengan membaca seseorang bisa memperluas
wawasan dan pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan teori ahli yang diambil dari beberapa buku dan jurnal ilmiah. Tindakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah media yang menggunakan pintar.
Kata Kunci: roda pintar, keterampilan dan metoda membaca.
- 66 -
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Volume 02, Nomor 02, September 2019, Hal. 66 -71
http://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda, e-ISSN: 2623-0232 ; p-ISSN: 2623-0941
aspek bahasa yaitu koognitif, motorik, agama dan moral, d) membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan
selain digunakan untuk pembelajaran membaca, juga (huruf) ke dalam kata-kata lain.
digunakan untuk belajar berhitung dan pengenalan bahasa. Menurut Tarigan dalam Dalman [6] membaca awal
Dengan mengggunakan roda pintar diharapkan anak dapat bukan sekedar melihat sekumpulan huruf-huruf yang telah
membaca meskipun anak belum mampu membaca secara membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraph dan
lancar. wacana saja tetapi lebih dari itu membaca awal merupakan
Berdasarkan pengalaman yang peneliti (Nugrahani & kegiatan yang memahami dan mengiterprestasikan lambing/
Rahina, [4]) alami masih banyak anak yang sulit membaca tanda/ tulisan yang bermakna sehingga pesan yang
karena menggunakan metode yang kurang bervariasi dan disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
kurangnya media pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan Menurut Gillet dan Tample [2] mengatakan, Reading
guru belum mengetahui cara menggunakan media yang akan is making sense of written language. Membaca ialah
digunakan. memberi makna terhadap bahasa tertulis. Jadi menurut
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika definisi ini kegiatan yang paling mendasar dari proses
peserta didik mendapatkan suatu alat yang baru dari pada membaca ialah membuat pengertian. Maksudnya
hanya menerima dan mendengarkan apa yang disampaikan memperoleh dan menciptakan gagasan, informasi, serta
oleh pendidik. Salah satu cara untuk membuat peserta didik imaji mental dari segala sesuatu yang dicetak. Sedangkan
belajar secara aktif adalah dengan memberikan metode menurut Rahim [7] bahwa membaca merupakan sesuatu
pembelajaran yang unik dan kreatif. Pendidik dapat yang rumit dan melibatkan banyak hal, tidak hanya
menggunakan pembelajaran dengan berbagai aktivitas menghafal tulisan saja tetapi melibatkan aktifitas visual,
berbahasa yang kreatif dan menyenangkan sehingga dapat berfikir.
meningkatkan motivasi anak dalam belajar membaca Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
meggunakan roda pintar membaca adalah salah satu proses yang rumit dan bersifat
Terkait dengan permasalahan di atas, perlu adanya reseptif (menerima) karena dengan membaca akan
penerapan media yang tepat dalam pembelajaran membaca memperoleh informasi, ilmu dan pengetahuan serta
anak. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pengalaman-pengalaman baru, dengan membaca dapat
pembelajaran membaca anak adalah menggunakan media melibatkan banyak hal, tidak hanya menghalkan tulisan saja
roda pintar. Dengan adanya media pembelajaran permainan tetapi melibatkan visual berpikir, etokognitif dan
roda pintar diharapkan anak dapat belajar sesuai dengan psikolinguirik.
karakteristiknya yaitu bermain sambil belajar. Dengan Kegiatan membaca bukan merupakan kegiatan yang
permainan, anak dapat bermain sambil belajar karena pada tidak bertujuan. Menurut Ahuja [8], merumuskan sembilan
hakikatnya dunia anak adalah dunia bermain. Kelebihan alasan seseorang membaca adalah sebagai berikut: a) untuk
media roda pintar adalah a) sifatnya konkrit; b) mudah tertawa, b) untuk menghidupkan kembali pengalaman-
digunakan; c) siswa lebih tertarik karena menggunakan pengalaman sehari-hari, c) untuk menikmati kehidupan
berbagai variasi warna, dan d) terdapat unsur permainan emosional dengan orang lain, d) untuk memuaskan
sehingga siswa merasa belajar sambil bermain, e) proses kepenasaran, khususnya kenapa orang berbuat sesuatu
pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan. dengan cara mereka, e) untuk menikmati situasi dramatic
Oleh karena itu, peneliti menggunakan suatu media seolah-olah mengalami sendiri, f) untuk memperoleh
baru dengan permainan dalam proses meningkatkan informasi tentang dunia yang kita tepati, g) untuk merasakan
kemampuan membaca anak. Penelitian ini berfungsi untuk kehadiran orang dan menikmayti tempat-tampat yang belum
mengetahui lebih lanjut apakah melalui media roda pintar yang kita pernah lihat, h) untuk mengetahui seberapa cerdas
dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. kita menebal dan memecahkan masalah dari pengarang.
Berdasarkan pengalaman yang peneliti alami menggunakan Tujuan membaca anatara lain: a) Kesenangan, b)
metode yang kurang bervariasi dan kurangnya media Menyempurnakan strategi tertentu, c) Mempergunakan
pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan guru belum strategi tertentu, d) Memperbaruhi pengetahuan tentang
mengetahui media yang dapat membantu menstimulasi suatu topik, f) Memperoleh informasi untuk laporan lisan
kemampuan membaca pada anak. Sehingga peneliti atau tertulis, g) Mengkonfirmasi atau menolak prediksi, h)
mencoba menerapkan metode baru yang sesuai dengan Menampilkan suatu ekperimen atau mengaplikasikan suatu
karakteristik anak usia dini. Dalam keseluruhan proses informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, menjawab
(Ahmad, [5]) yang pokok. Oleh karena itu keberhasilan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai tujuan membaca untuk memperoleh informasi baik secara
peserta didik. umum ataupun informasi secara khusus misalnya membaca
Membaca pada hakikatnya adalah adalah suatu yang untuk memperoleh kesenangan dan pengalaman. Membaca
rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya juga dapat memperoleh dan memperbaruhi pengetahuan
menghafalkan tulisan, tetapi melibatkan aktifitas visual sekaligus mengaitkab informasi baru dengan informasi yang
berpikir, psikolinguitik, dan metokognitif. Sebagai visual telah dimiliki.
- 67 -
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Volume 02, Nomor 02, September 2019, Hal. 66 -71
http://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda, e-ISSN: 2623-0232 ; p-ISSN: 2623-0941
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca, fisiologis yaitu mencakup kesehatan fisik, pertimbangan
dengan membaca siswa dapat memperluas ilmu pengetahuan, neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan
menambah informasi, dan meningkatkan pengetahuan serta kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak untuk belajar,
menambah ide-ide. Menurut Gray dan Rogers (Zaif [9]) khususnya belajar membaca; 2) Faktor Intelektual, secara
menyebutkan beberapa manfaat membaca antara lain sebagai umum intelegensi anak tidak sepenuhnya memengaruhi
berikut: 1) Meningkatkan pengembangan diri siswa, dengan berhasil atau tidaknya anak dalam membaca permulaan.
membaca siswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuannya Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan
sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandang luas guru juga turut mepengaruhi kemampuan membaca
yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, 2) permulaan anak; 3) Faktor Lingkungan, faktor lingkungan
Memenuhi tuntutan intelektual, dengan membaca buku juga memengaruhi kemajuan kemampuan membaca siswa.
maupun sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar Faktor lingkungan mencakup: a. latar belakang dan
maupun berita dan artikel-artikel di internet, pengetahuan pengalaman siswa di rumah; dan b. sosial ekonomi keluarga
bertambah dan pembendaharaan kata-kata meningkat serta siswa; 4) Faktor Psikologis, Faktor lain yang juga
melatih imajinasi dan daya piker sehingga terpenuhi memengaruhi kemajuan kemampuan membaca anak adalah
kepuasan intelektual, 3) Memenuhi kepentingan hidup, faktor psikologis. Faktor ini mencakup: (1) motivasi, (2)
dengan membaca siswa akan memperoleh pengetahuan minat, dan (3) kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian
praktis yang berguna dalam kehidupan mereka sehari-hari, 4) diri.
Meningkatkan mint siswa terhadap suatu bidang. Menurut Sadiman [10] media adalah segala sesuatu
Membaca merupakan proses yang kompleks, proses yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan dari
ini melibatkan kegiatan fisik dan mental. Proses membaca pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
terdiri atas sembilan aspek, yaitu sensori, perseptual, urutan, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses belajar
pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap dan terjadi. Media pembelajaran menurut Sudjana & Rivai [11]
gagasan. adalah sarana yang dapat mempertinggi proses belajar siswa
Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
diperoleh melalui pengunkapan simbol-simbol gafis melalui mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Dari pendapat
indra penglihatan. Anak-anak belajar membedakan secara di atas dapat disimpulkan, media pembelajaran adalah segala
visual diantara simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang alat pembelajaran yang digunakan untuk membantu
digunakan untuk mempresentasikan bahasa lisan. Kegiatan menyampaikan materi pelajaran dalam proses belajar
berikutnya adalah tindakan preseptual, yaitu aktivitas mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan
mengenal suatu kata sampai pada suatu makna berdasarkan pembelajaran yang ingin dicapai.
pengalaman yang lalu. Sudjana dan Rivai [11] Manfaat dari penggunaan
Kegiatan persepsi melibatkan kesan sensori yang media dalam proses pembelajaran adalah 1) pengajaran akan
masuk ke otak. Ketika seseorang membaca, otak menerima lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
gambaran kata-kata kemudian mengungkapkannya dari motivasi belajar; 2) bahan pengajaran akan lebih jelas
halaman cetak berdasarkan pengalaman pembaca maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,
sebelumnya dengan objek, gagasan atau emosi yang dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran
dipresentasikan oleh suatu kelas. Pembaca mengenali lebih baik; 3) metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak
rangkaian simbol-simbol tertulis, baik yang berupa kata, semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata
frasa maupun kalimat. Kemudian pembaca memberi makna oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
dengan menginterpretasikan teks yang dibacanya. Pembaca kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam
satu dan pembaca lainnya dalam mempersepsi suatu teks pelajaran, dan 4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan
mengkin saja tidak sama, walaupun membaca teks yang belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
sama mungkin mereka memberikan makna yang berbeda. juga aktivitas lain seperti mengamati, melakuakan,
Aspek urutan dalam proses membaca merupaka kegiatan mendemonstrasikan dan lain-lain.
mengikuti rangkaian tulisan yang tersusun secara linier, yang Menurut Asyhar [12] pada dasarnya media dapat
umumnya tampil pada satu halaman dari kiri ke kanan atau dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu media visual,
dari atas ke bawah. media audio, media audio visual dan multimedia. Berikut ini
Peningkatan berpikir melalui membaca seharusnya penjelasan keempat jenis media pembelajaran yaitu a) Media
dimulai sejak dini. Guru dapat membimbing siswanya visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya
dengan memberikan pertanyaan–pertanyaan yang mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari peserta
memungkinkan mereka bisa meningkatkan kemampuan didik. Dengan media ini pengalaman belajar yang dialami
berpikirnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru peserta didik sangat tergantung pada kemampuan
hendaknya merangsang siswa berpikir, seperti pertanyaan penglihatannya; b) Media audio adalah jenis media yang
mengapa dan bagaimana. Jadi pertanyaan yang diajukan digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya
sehubungan dengan bacaan tidak hanya pertanyaan yang melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pengalaman
menghasilkan jawaban berupa fakta. belajar yang didapatkan adalah dengan mengandalkan indera
Menurut Rahim [7] faktor yang memengaruhi kemampuan pendengaran; c) Media audio visual adalah jenis
membaca permulaan adalah 1) Faktor Fisikologis. Faktor media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan
- 68 -
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Volume 02, Nomor 02, September 2019, Hal. 66 -71
http://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda, e-ISSN: 2623-0232 ; p-ISSN: 2623-0941
melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam Berdasar pendapat beberapa ahli di atas dapat
satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disimpulkan bahwa media roda pintar merupakan alat untuk
disampaikan melalui media ini berupa pesan verbal dan membangun kemampuan membaca yang berbentuk
nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun lingkaran menyerupai roda yang bisa berputar-putar atau
pendengaran. d. Multimedia yaitu media yang melibatkan berkeliling dan bisa digunakan sebagai media pembelajaran.
beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam Penggunaan media roda pintar, diharapkan mampu
suatu proses atau kegiatan pembelajaran. Pembelajaran meningkatkan kemampuan membaca dan media roda putar
multimedia melibatkan indera penglihatan dan pendengaran juga bisa disebut media permainan berupa roda atau
melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan audio lingkaran yang terbagi menjadi beberapa sektor atau bagian
serta media interaktif berbasis komputer dan teknologi yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan. Pada
komunikasi dan informasi. penggunaannya, media ini dapat menarik perhatian, minat,
Sedangkan Menurut Sudjana [11] jenis adalah a) dan motivasi belajar, membuat siswa aktif, interaktif,
Media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, meningkatkan pemahaman, serta proses pembelajaran dapat
bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lainnya; b) berlangsung secara menyenangkan dan optimal.
Media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model padat, Kelebihan media roda pintar adalah a) sifatnya
misalnya model penampang, model susun, model kerja dan konkrit; b) mudah digunakan; c) siswa lebih tertarik karena
sebagainya; c) Media proyeksi, seperti slide, film, menggunakan berbagai variasi warna, dan d) terdapat unsur
penggunaan OHP (Proyektor Transparansi) dan lainnya. d) permainan sehingga siswa merasa belajar sambil bermain.
Penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sedangkan kelemahan media roda pintar adalah a) proses
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan pembuatannya rumit, dan b) dalam penggunaan masih
bahwa jenis-jenis media pembelajaran dapat dibagi dan di diputar secara manual.
tentukan penggunaanya dalam pembelajaran di kelas Cara pembuatan media roda pintar, Alat dan
sehingga guru dapat mempergunakan media-media tersebut bahannya sebagai berikut a) alat: gergaji, penggaris, gunting,
sesuai kebutuhannya. bor kayu, pensil dan b) bahan: triplek, skotlet warna-warni,
Dalam pengelompokan jenis media di atas Roda lem, baut. Proses pembuatan media roda pintar sebagai
Pintar termasuk dalam media visual, karena roda roda pintae berikut: a) menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan
mengandalkan adanya indra penglihatan untul mengamati digunakan; b) membuat sketsa lingkaran yang berdiameter
huruf yang terdapat dalam papan roda pintar tersebut 40 cm pada papan triplek 1, 30 cm pada papan triplek 2, dan
(Jaelani [13]). Roda pintar juga bisa termasuk dalam media 20 cm pada papan triplek 3; c) potong sketsa lingkaran yang
dua dimensi yang berupa papan berbentuk bundar yang sudah dibuat menggunakan gergaji; d) membuat 5 buah
berada pada satu bidang datar. petak pada papan lingkaran 1, 21 petak pada papan lingkaran
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, roda adalah 2 dan 3 yang berpusat pada titik tengah lingkaran; e) lapisi
barang bundar (berlingkar dan biasanya berjeruji). Menurut papan lingkarang 1 dengan skotlet warna biru, papan
Jaelani [13] Artinya, roda adalah obyek berbentuk bundar lingkaran 2 dengan skotlet warna kuning, dan papan
atau lingkaran. Sedangkan putar dalam Kamus Bahasa lingkaran 3 skotlet warna hijau; f) buatlah tulisan huruf a-z
Indonesia mempunyai definisi gerakan berpusing atau dan satu suku kata dengan skotlet warna hitam. Kemudian
berputar, berkitar, berganti arah, berbelok, berkeliling tempelkan huruf vokal a, i, u, e, o pada tiap petak papan
sedangkan artinya putar adalah gerakan berkeliling atau lingkaran 1, huruf konsonan b-z pada tiap petak papan
berganti arah. Sehingga dapat ditarik garis besar bahwa lingkaran 2, dan satu suku kata yang terdiri dari ba, ci, da, fo,
secara leksikal, roda putar adalah obyek berbentuk bundar gu, he, ja, ku, li, me, ni, pa, qu, ro, sa, ti, vo, wu, yo, ze pada
atau lingkaran yang dapat menghasilkan suatu gerakan tiap petak papan lingkaran 3. Tempel di sebelah pinggir
berkeliling atau berganti arah. Dengan kalimat lain, roda lingkaran; g) lubangi bagian pusat lingkaran pada papan
putar adalah obyek berbentuk bundar atau lingkaran yang lingkaran 1,2, dan 3 dengan menggunakan bor; h) masukkan
dapat diputar baut pada lubang yang telah dibor. Kemudian tumpuk papan
Menurut Wahyuni [14] menyatakan bahwa media lingkaran 1,2, dan 3 menjadi satu; i) pastikan baut dapat
roda keberuntungan (pintar) adalah sebuah media berbentuk menembus papan lingkaran 1,2, dan 3 lalu pasang mur dan
roda yang dapat diputar dan dibagi menjadi beberapa kencangkan, dan j) terakhir cek apakah roda berputar dengan
sektor/bagian yang di dalamnya terdapat kartu soal. baik.
Sedangkan menurut Aulia [15] menyatakan bahwa Prosedur Penggunaan Media Roda Pintar, putar dan
roda keberuntungan (pintar) adalah media pembelajaran arahkan masing-masing papan lingkaran yang diinginkan.
yang menggunakan sebuah lingkaran yang terbagi menjadi Jika ingin membaca huruf vokal putar pada papan lingkaran
beberapa sektor. Pada sektor tersebut terdapat pertanyaan- 1, jika membaca huruf konsonan putar pada papan lingkaran
pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa yang dicantumkan 2 dan jika ingin membaca suku kata putar pada papan
dalam bentuk nomor tertentu pada sektor dalam lingkaran lingkaran 3. Pastikan huruf yang akan dibaca diarahkan di
tersebut. Pada penggunaan roda putar melibatkan seluruh sebelah kanan. Jika ingin membaca dua suku misalnya roti,
siswa sehingga dapat membuat siswa lebih aktif, interaktif, cari suku kata “ro” di papan lingkaran 3 lalu putar dan
proses pembelajaran menjadi lebih optimal serta arahkan ke sebelah kanan, kemudian cari huruf “t” di papan
menyenangkan. lingkaran 2 lalu putar dan arahkan ke sebalah kanan hingga
- 69 -
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Volume 02, Nomor 02, September 2019, Hal. 66 -71
http://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda, e-ISSN: 2623-0232 ; p-ISSN: 2623-0941
lurus dengan suku kata “ro”, selanjutnya cari huruf vokal “i” penggunaannya, media ini dapat menarik perhatian, minat,
di papan lingkaran 1 lalu putar dan arahkan ke sebelah kanan dan motivasi belajar, membuat siswa aktif, interaktif,
hingga lurus dengan suku kata”ro” dan huruf konsonan “t”. meningkatkan pemahaman, serta proses pembelajaran dapat
Kata roti bisa dibaca dalam satu garis lurus dari papan berlangsung secara menyenangkan dan optimal.
lingkaran 3 sampai papan lingkaran 1. Cara penggunaan media siswa duduk membentuk
lingkaran besar. Ajak anak memutar dan mengarahkan
masing-masing papan lingkaran yang diinginkan. Guru
menjelaskan jika ingin membaca huruf vokal putar pada
papan lingkaran 1, jika membaca huruf konsonan putar pada
papan lingkaran 2 dan jika ingin membaca suku kata putar
pada papan lingkaran 3. Pastikan huruf yang akan dibaca
diarahkan di sebelah kanan. Jika ingin membaca dua suku
misalnya roti, cari suku kata “ro” di papan lingkaran 3 lalu
putar dan arahkan ke sebelah kanan, kemudian cari huruf “t”
di papan lingkaran 2 lalu putar dan arahkan ke sebalah kanan
hingga lurus dengan suku kata “ro”, selanjutnya cari huruf
Gambar 1. Roda Pintar vokal “i” di papan lingkaran 1 lalu putar dan arahkan ke
sebelah kanan hingga lurus dengan suku kata”ro” dan huruf
konsonan “t”. Kata roti bisa dibaca dalam satu garis lurus
II. METODE PENELITIAN dari papan lingkaran 3 sampai papan lingkaran 1. Setelah
anak mulai paham apa yang dijelaskan guru tersebut maka
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu perwakilan dari siswa maju ke depan kelas untuk
metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono memutar media roda tersebut. Setelah anak panah menunjuk
[16], menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif pada se buah huruf anak diminta untuk membaca.
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada Keunggulan dari roda pintar ini dapat mendorong
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi siswa untuk berpartisipasi, siwa bermainan sambil belajar,
obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen, dapat membangkitkan semangat siswa sangat bagus
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, digunakan dalam persiapan ujian, melatih ingatan dan
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive kecepatan berpikir siswa, melatih pemahaman dalam
dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi, menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi siswa,
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian sehingga hasil belajar akan meningkat.
kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi. Menurut Aulia [15] kelemahan roda pintar antara lain:
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan (1) Membutuhkan waktu yang banyak saat memainkannya.
mampu mendeskripsikan dan menguraikan tentang roda (2) Guru memerlukan lebih banyak tenaga, ruang, dan waktu.
pintar untuk kemampuan membaca anak. Teknik (3) Membutuhkan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang
pengumpulan data ini menggunakan kajian teori dari para memadai agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar.
ahli yang diambil dari beberapa buku maupun jurnal ilmiah. Penelitian yang digunakan menggunakan metode
Cara untuk mendeskripsikan dan menguraikan data tersebut penelitian deskriptif kualitatif mendeskripsikan dan
adalah melalui beberapa pendapat dari para ahli, maka menguraikan data tersebut adalah melalui beberapa pendapat
dengan menggunakan pendekatan kualitatif penelitian ini dari para ahli, maka dengan menggunakan pendekatan
diharapkan bisa memberikan fakta-fakta secara kualitatif penelitian ini diharapkan bisa memberikan fakta-
komprehensif tentang kemampuan membaca anak dengan fakta secara komprehensif tentang kemampuan membaca
mengguna roda pintar sebagai alat bantu membangun anak dengan mengguna roda pintar sebagai alat bantu
kemampuan membaca. membangun kemampuan membaca. Variabel harapan yang
Variabel harapan yang digunakan dalam penelitian ini digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar.
adalah Hasil Belajar. Variabel tindakan yang digunakan Variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
dalam penelitian ini adalah penggunaan media roda pintar. adalah penggunaan media roda pintar.
Media roda pintar adalah sebuah alat bantu belajar yang
berbentuk lingkaran yang dapat berputar seperti roda yang
terbuat dari triplek, skotlet warna-warni IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan dengan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam meningkatan kemampuan membaca akan dilakukan
dengan permainan. Perminan ini akan dilakukan dengan
Dari hasil penilitian roda pintar dapat meningkatkan menggunakan media roda pintar. Media tersebut
kemampuan membaca anak karena dengan menggunakan mempelajari bermacam-macam huruf, sehingga anak akan
media roda pitar dapat melibatkan seluruh siswa sehingga mampu memahami ko nsep huruf, membedakan bentuk
membuat siswa lebih aktif, interaktif, proses pembelajaran simbol huruf. Media ini juga mempelajari hubungan antara
menjadi lebih optimal serta menyenangkan. Pada bentuk dan bunyi huruf. Huruf-huruf itu kemudian
- 70 -
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Volume 02, Nomor 02, September 2019, Hal. 66 -71
http://journal.unpak.ac.id/index.php/jppguseda, e-ISSN: 2623-0232 ; p-ISSN: 2623-0941
- 71 -