Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM

GENETIKA (GENTING BETON ESTETIKA) BERBAHAN DASAR


LIMBAH SEKAM PADI BERBASIS NANO ZEOLITE DAN NANO
SILICA SEBAGAI SOLUSI MENGATASI PENCEMARAN
LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :
Salsabila Naqiyah (24040113140094/ Angkatan 2013)
Nurrizka Kurniawati (24030113140121/ Angkatan 2013)
Lilia Rosalia Indah (24040113140121/ Angkatan 2013)
Oki Ade Putra (24040113120018/ Angkatan 2013)
Alfiyatur Rohmah (24030112140135/ Angkatan 2012)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

i
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUUAN PKM-KC

1. Judul Kegiatan : Genetika (Genting Beton Estetika)


Berbahan Dasar Limbah Sekam Padi
Berbasis Nano Zeolite dan Nano Silika
sebagai Solusi Mengatasi Pencemaran
Lingkungan
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Salsabila Naqiyah
b. NIM : 24040113140094
c. Jurusan : S-1 Fisika
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Sakura Regency Blok J/19 JatiAsih,
Bekasi Jawa Barat.
f. Alamat email : salsabila@st.fisika.undip.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Eng. Hendri Widiyandari, M. Si
b. NIDN : 0031077502
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Grand Tembalang Regency
blok d3/6 Tembalang, Semarang
(081329503662)
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 7.500.000,-
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (Lima) Bulan

Menyetujui
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Sains dan Matematika

(Nurdin Bahtiar,S.Si.,M.T) (Salsabila Naqiyah)


NIP. 19790720 2003121002 NIM.24040113140094

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping


Bidang Kemahasiswaan

(Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol.Admin, Ph.D) (Dr. Eng. Hendri Widiyandari, M.Si)
NIP.197110111997021001 NIDN. 0031077502

ii
RINGKASAN

Dari seluruh limbah pertanian, 43% adalah limbah jerami padi (Repository
UNAND - Arifna, 2008). Padahal kandungan dari abu sekam padi yaitu 95,5%
SiO2, 0,02% Al2O3, 4,45% Fe2O3, 19,65% CaO, 6,11% MgO, 0,01% SO3,
12,35% K2O dan 0,91% Mn3O2 (Espindola-Gonzalez et al., 2010).Sekam padi
menjadi sumber potensial untuk menghasilkan nano SiO2 (Silika). Atap adalah
salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar, atap berperan melindungi isi
rumah dari panas, dingin, hujan, angin dan pengaruh cuaca lainnya. Terdapat
banyak pilihan bahan untuk atap salah satunya adalah genting beton. Pemilihan
genting beton didasarkan oleh penelitian (Prianto, 2013) untuk daerah panas, seperti
kota semarang, pemakaian bahan penutup atap berupa genting beton dapat menekan
konsumsi energy hingga 17% dibanding material lain. Berdasarkan berbagai fakta
diatas, solusi yang ditawarkan adalah dengan mengolah sekam padi menjadi genting
multifungsi (penyerap emisi gas CO2, menekan aliran panas dan ringan). Genting
beton ini diberi inovasi berupa penambahan berupa nanosilika dan nano zeolit.
Secara terpisah fungsi dari nano silica adalah meningkatkan fungsi semen, sehingga
tidak memerlukan banyak semen (Nurmaulita, 2010). Sedangkan, nano zeolite
berfungsi sebagai penyerap emisi gas CO2 (Yadi, 2005). Tujuan dari penelitian ini
adalah menciptakan alternative bahan bangunan ramah lingkungan pengganti
genting konvensional yang lebih multifungsi berbasis nanoteknologi. Telah
dilakukan penelitian dan pembuatan genteng, pada hasil karakterisasi SEM Silika
menunjukan ukuran 95 nm dan zeolite 98 nm. Sehingga membuktikan bahwa
material yang digunakan adalah berbasis nanoteknologi. Kandungan material yang
dihasilkan terlihat dari EDX silika sebesar 34.2% dan zeolite mengandung silika
sebanyak 69.49%. pada uji XRD terbukti silika dan zeolite merupakan fase
kristalin. Pengujian genteng yang telah dibuat benda uji 1 memiliki massa paling
ringan, benda uji 4 memiliki kekuatan paling tinggi dan daya adsorb CO2 paling
tinggi. Potensi yang didapat dari penelitian ini meliputi peluang pengembangan
usaha, paten dan publikasi ilmiah.

Kata Kunci: Genting Beton,Nano Silika, Nano Zeolit dan Sekam Padi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL . i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
RINGKASAN ..................................................................................................... v

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan .............................................................................. 3
1.5 Urgensi Penelitian ........................................................................................ 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3


2.1 Limbah Jerami dan Sekam Padi ................................................................... 3
2.2 Nano Silika (SiO2) ...................................................................................... 4
2.3 Nano Zeolit .................................................................................................. 5
a. Dehidrasi ................................................................................................. 5
b. Adsorpsi .................................................................................................. 5
2.4 GENETIKA (Genting Beton Estetika) ........................................................ 5

BAB 3. METODE PENELITIAN....................................................................... 6


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 6
3.2 Variabel Penelitian ....................................................................................... 6
3.3 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 6
3.4 Bahan dan Alat Penelitian ............................................................................ 7
3.5 Pembuatan Nano semen ............................................................................... 7
3.6 Pembuatan Nano zeolite dari Zeolit Alam ................................................... 7
3.7 Sintesis Nano Silika dari Limbah Sekam Padi ............................................ 7
3.8 Kualitas Kontrol dan Evaluasi Komposisi bahan (Nano SiO2).................... 8
3.9 Kualitas Kontrol dan Evaluasi Komposisi bahan (Nano Zeolit).................. 8
3.10Pengujian Prototipe Genting ........................................................................ 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 9


4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9


LAMPIRAN ........................................................................................................ 11

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pencemaran udara akibat pembakaran jerami padi ........................... 4


Gambar 2.Skema Prosedur Penelitian GENETIKA............................................ 7
Gambar 3. Diagram Alir Sintesis Silika dari Abu Sekam Padi........................... 8

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dari seluruh limbah pertanian, 43% adalah limbah jerami padi (Arifna,
2013). Kuantitas limbah jerami padi, lebih kurang 32 ton jerami padi dihasilkan tiap
hektar per tahun lahan persawahan di Indonesia. Sedangkan abu sekam padi yang
merupakan hasil penggilingan atau penumpukan gabah. Secara global sekitar 600
juta ton beras dari padi diproduksi tiap tahunnya. Sekitar 20% dari berat padi adalah
sekam padi, dan bervariasi dari 13 sampai 29% dari komposisi sekam adalah abu
sekam yang selalu dihasilkan setiap kali sekam dibakar (Hara, 2011). Di Indonesia,
sekam padi biasanya bertumpuk dan hanya menjadi bahan buangan disekitar
penggilingan padi. Pemanfaatannya masih sangat terbatas, hasil pembakaran sekam
padi biasanya digunakan sebagai abu gosok untuk mencuci.
Menurut Thomas dan Jones (1970) dalam Lembang (1995), bahwa pada
lapisan terluar dari sekam padi terkonsentrasi silika yang tinggi dengan tingkat
porositas yang tinggi, ringan dan permukaan eksternal yang luas. Kandungan Silika
(SiO2) dalam abu sekam padi adalah 94 – 96 %. Menurut (Nurmaulita, 2010)Silika
yang terdapat pada abu sekam padi dapat bersifat reaktif (amorphous) yang
memungkinkan silika bereaksi secara kimia dengan Ca(OH)2 atau kapur bebas hasil
reaksi hidrasi semen dengan air, sehingga Silika hasil pengolahan sekam padi dapat
digunakan sebagai campuran semen untuk meningkatkan fungsi kerja semen. Selain
itu untuk meningkatkan reaktifitas dari silika, penulis mengubah menjadi ukuran
nanometer (10-9 m) (Yadi, 2005).
Atap adalah salah satu bagian rumah yang paling terlihat dari luar, atap
berperan melindungi isi rumah dari panas, dingin, hujan, angin dan pengaruh cuaca
lainnya (Soegijanto, 1998) (Satwiko, 2005). Terdapat banyak pilihan bahan untuk
atap salah satunya adalah genting.Tetapi genting pada umumnya banyak memiliki
kelemahan seperti meningkatkan suhu ruangan, harga yang mahal, serta tidak
melindungi penghuni rumah dari bahaya polusi udara.
Dari berbagai fakta diatas, tercetuslah suatu inovasi untuk menyelesaikan
masalah lingkungan terutama akibat limbah sekam padi dan jerami padi dengan
menciptakan inovasi berupa GENETIKA (Genting Beton Estetika) inovasi genting
beton ramah lingkungan berbasis nano silika dan nano zeolit solusi mengatasi
pencemaran lingkungan. Pemilihan genting beton didasarkan oleh penelitian
(Prianto, 2013) untuk daerah panas, seperti kota semarang, pemakaian bahan
penutup atap berupa genting beton dapat menekan konsumsi energi hingga 17%
dibanding material lain. Selain itu nano zeolit berfungsi sebagai material adsorben
atau penyerap emisi gas CO2. Keunggulan dari genting ini adalah lebih kuat,
penyerap emisi gas CO2, menekan aliran panas dan ringan.
2

1.2 Perumusan Masalah


GENETIKA (Genting Beton Estetika) merupakan inovasi genting beton
ramah lingkungan. Namun dalam pembuatannya genting genetika ini memiliki
beberapa masalah yaitu:
1.2.1 Bagaimana pembuatan silika dan zeolit berbasis nanoteknologi perlu
dilakukan dengan metode yang tepat agar hasil menjadi optimal?
1.2.2 Bagaimana komposisi optimum antara nano silika, nano zeolit dan semen
agar menghasilkan genting beton multifungsi?
1.2.3 Bagaimana hasil pengujian genetika terhadap aktivitas penyerap emisi gas
buang, kuat tarik mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia)

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Melakukan modifikasi material silica dan zeolite berbasis nanoteknologi.
1.3.2 Melakukan karakterisasi dan pengujian genting
1.3.3 Pengembangan riset dan teknologi dalam penyediaan bahan bangunan
ramah lingkungan, yang dapat diaplikasikan bagi perumahan dengan tingkat
polusi udara yang tinggi seperti didaerah perkotaan, sekitar industri dan
sekitar stasiun transportasi umum, sebagai solusi penyediaan bahan
bangunan ramah lingkungan serta melindungi keluarga dari bahaya
pencemaran udara dalam ruangan atau indoor pollution.

1.4 Urgensi Penelitian


Penelitian ini berkontribusi dalam menyelesaikan dua masalah sekaligus
yaitu masalah pencemaran lingkungan akibat pembakaran jerami padi dan masalah
polusi dalam ruangan. Sehingga genting ini sangat cocok jika digunakan oleh
masyarakat perumahan dengan tingkat polusi udara yang tinggi seperti didaerah
perkotaan, sekitar industry dan sekitar stasiun transportasi umum. Pemilihan
genting beton sebagai produk inovasi didasarkan oleh penelitian (Prianto, 2013)
untuk daerah panas, seperti kota semarang, pemakaian bahan penutup atap berupa
genting beton dapat menekan konsumsi energy hingga 17% dibanding material lain.
Lebih lanjut pemanfaatan limbah jerami menjadi genting dapat menjadi
alternatif peningkatan pendapatan masyarakat desa sekaligus menjaga lingkungan
dari pencemaran limbah jerami dan sekam padi.Selain itu juga dapat mengurangi
penggunaan semen yang diketahui merupakan salah satu penghasil gas rumah kaca
terbesar di bumi.

BAB II
3

TARGET LUARAN

Target luaran yang diharapkan dari program PKM KC tentang Genetika ini adalah:
2.1 Terciptanya prototipe genting beton multifungsi (penyerap emisi gas CO2,
lebih kuat dan ringan)
2.2 Data-data teknis eksperimen sebagai design proses
2.3 Artikel ilmiah publikasi
2.4 Draft usulan paten

BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian ini adalah 5 bulan.
Kegiatan dilakukan di lima tempat, yaitu :
3.1.1 Laboratorium Kimia Organik Universitas Diponegoro
3.1.2 Laboratorium Fisika Material Universitas Diponegoro
3.1.3 Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Teknik Sipil Universitas
Diponegoro
3.1.4 Tempat pembuatan genteng beton Pabrik Genteng Karya Utama Magelang
3.1.5 Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro

3.2 Variabel Penelitian


Variabel tetap pada penelitian ini:
a. Bahan baku material semen Portland, jerami dan sekam padi, serta batu zeolite
b. Bentuk dan ukuran genting
Variabel terkontrol pada penelitian ini:
a. Jumlah nano silica dan nano zeolite
Variabel yang dinilai pada penelitian ini:
a. Penyerapan emisi gas CO2
b. Kuat tekan dan kuat Tarik genting

3.3 Alat dan Bahan Penelitian


3.3.1 Alat Penelitian Pembuatan Genetika
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, Furnace,
magnetic stirrer, peralatan gelas, Peralaran Pipet, HEM (High Energy Milling),
SEM, EDX, XRD, CO2 Meter, Cawan, Uji Kuat Tekan dan Uji Penyerapan Air dan
seperangkat alat pembuatan genteng beton

3.3.2 Bahan Penelitian Pembuatan Genetika


4

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekam padi, Zeolit
bayat, HCl, (Na2CO3), HF, NH4Cl, Aquades, semen Portland dan Stainless steel

3.4 Prosedur Penelitian

Gambar 1. Skema Prosedur penelitian GENETIKA


3.5 Pembuatan Nanozeolite dari Zeolite Alam
Zeolite diayak dengan ayakan 225 mesh dan diaktivasi terlebih dahulu.
Kemudian pembuatan nanozeolit dengan metode top down menggunakan high
energy milling (HEM-E3D) yaitu dengan menggiling zeolite ke dalam alat. Setiap
kali melakukan milling, zeolit sebanyak 4,84 gram dengan 11 buah bola penggiling
yang memiliki berat masing masing 3,52 gram dimasukkan dalam tabung (jar)
HEM-E3D (perbandingan 1:8). Proses milling berlangsung selama 6 jam pada
kecepatan 1000 rpm. Tabung HEM-E3D dan bola penghancur sebelum digunakan
dicuci terlebih dahulu menggunakan etanol.

3.6 Sintesis Nano Silika dari Limbah Sekam Padi


Sintesis senyawa silika dari sekam padi ini dilakukan berdasarkan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Laksmono (2002). Pertama-tama sekam padi di
cuci dengan air untuk menghilangkan kotoran setelah itu dijemur dibawah sinar
matahari sampai kering. Setelah kering kemudian sekam padi dibakar dalam tungku
pada suhu 500oC–600oC (Mujiyanti, dkk, 2010) untuk mendapatkan abunya.
Setelah itu dilakukan leaching abu sekam padi dengan larutan natrium karbonat
(Na2CO3). Abu sekam padi tersebut dimasukkan ke dalam sebuah wadah kemudian
5

ditambahkan dengan larutan Na2CO3 sambil dipanaskan hingga suhu 115oC disertai
dengan pengadukan selama 80 menit. Setelah selesai larutan kemudian disaring lalu
diambil filtratnya. Atur pH 5 silica dengan menambahkan larutan HCl hingga pH-
nya netral dan terbentuk serbuk.Uapkan campuran tersebut hingga kering dan cuci
endapan Silica tersebut dengan akuades.Setelah itu uapkan lagi campuran tersebut
sampai kering hingga yang tersisa hanya endapan silika yang berwarna putih. Silika
tersebut siap digunakan sebagai sumber senyawa silica dalam pembuatan semen.

3.7 Kualitas Kontrol dan Evaluasi Komposisi Bahan :


Adapun Komposisi Campuran Pengerjaan genting:
a. 3 (Pasir) + 3 (semen) + 3 (mil) + 1 Nano Zeolit + 2 Nano Silika= Benda Uji 1
b. 0 (Pasir) + 3 (semen) + 3 (mil) + 2 Nano Zeolit + 4 Nano Silika= Benda Uji 2
c. 2 (Pasir) + 3 (semen) + 3 (mil) + 2 Nano Zeolit + 2 Nano Silika= Benda Uji 3
d. 0 (Pasir) + 3 (semen) + 0 (mil) + 3 Nano Zeolit + 6 Nano Silika= Benda Uji 4
e. 6 (Pasir) + 3 (semen) + 3 (mil) + 0 Nano Zeolit + 0 Nano Silika= Benda Uji 5
Sampel benda uji 5 adalah control (komposisi standar pabrik genteng beton

3.8 Pengujian Prototipe GENETIKA


Pada pembuatan prototipe dilakukan beberapa pengujian :
a. Pengujian X-Ray Diffractometer (XRD)
Struktur kristal dari nano Zeolit dan nano Silika dianalisa dengan XRD
b. Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM)
SEM digunakan untuk menganalisa morfologi nano zeolite dan nano silika
c. Energy Dispersive X-Ray (EDX) Silika dari Sekam Padi
Untuk mengetahui komposis material yang dihasilkan dilakukan uji EDX.
d. Pengujian Serapan Air
Menggunakan Bejana Microbiologi untuk mengetahui kadar air yang masuk
kedalam pori-pori genting.
e. Pengujian Absorbsi Emisi Gas Buang CO2
Menggunakan CO meter digital, untuk mengetahui persentase daya absorbsi
emisi gas buang CO2 oleh genting.
b. Uji kuat Tarik
Untuk mengetahui tingkat kekuatan genting yang dihasilkan serta
membandingkannya dengan SNI

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI

4.1 Sintesis material dan Pembuatan Genting


4.1.1 Sintesis Ag Doped ZnO
6

Gambar 2. Sintesis Nano Zeolite Gambar 3. Sintesis Nano Silika


4.1.2 Pembuatan Genting di Magelang

Gambar 4. Pembuatan Genteng Gambar 5. Pengambilan Genteng

4.2 Karakterisasi Silika dari Sekam Padi


4.2.1 Analisis Scanning Electron Microscopy (SEM) Nano Silika
Tujuan dari pengujian SEM (Scanning Electron Microscopy) untuk
melihat morfologi permukaan Silika diperoleh data berupa:
a b

Gambar 6. Perbesaran (a) 5000X (b) 10.000X


SEM silika gb.6a merupakan silika dari pasir alam berukuran 900 nm.
Sedangkan pada gb. 6b merupakan hasil silika dari sekam padi memiliki ukuran
antara 90 – 95 nm sehingga masuk dalam kategori nanomaterial. Dengan ukuran
nanometer diharapkan silika dapat lebih reaktif sehingga dapat meningkatkan
kekuatan gen
4.2.2 Analisis Energy Dispersive X-Ray (EDX) Silika dari Sekam Padi
7

Untuk mengetahui komposis material yang dihasilkan dilakukan uji EDX.


4000 4000

KKa

SiKa
a b

ZnLa ZnLb NaKa


3600 3600

ClKa
3200 3200

2800 2800

ClKa

OKa
2400 2400

ZrLl
Counts

OKa

Counts
SiKa

CKa ZrM ZrLesc


2000 2000

AlKa
CuLl CuLa ZnLl
CKa

KKb CaKa
AlKa

1600 SKa 1600

ZrLa

ZnKa
FeLl FeLa

MgKa

ClKb
1200 1200
PKa

FeKesc
ClKb

CaKb

CaKa
CaKb
FeKb

CuKa
FeKa

CuKb
SKb

ZnKb
800 800

400 400

0 0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00

keV keV

Gambar 7. Hasil Uji EDX Silika dari (a) pasir alam (b) sekam padi
Kandungan material dari pasir silika (Gb. 7a), Carbon sebesar 53,14%,
sedangkan silika yang dihasilakan 7.63%. Sedangkan kandungan material dari
sekam padi meliputi Carbon hanya 31,58% sedangkan silika sebesar 34,2 %.
Terjadi peningkatan kandungan Silika hingga 4 kali lipat. Hal ini membuktikan
bahwa kemurnian silika jauh lebih baik jika diperoleh dari sintesis dari sekam padi
4.2.3 Analisis X-Ray Diffraction (XRD) Silika
Tujuan dari pengujian XRD (X-Ray Difraction) adalah untuk
mengetahui karakteristik kristal yang ada pada Silika.

Gambar 8. Pola XRD Silika


Pola XRD dari silika menunjukkan terdapat 3 puncak dominan. Hal ini
sesuai dengan JCPDS No.#361428 yang menunjukkan lapisan yang dibuat
mengalami struktur kristal hexagonal. Tidak ada fase lain selain silika hal ini
menandakan kemurnian dari material yang dihasilkan

4.3 Karakterisasi Nano Zeolite


4.3.1 Analisis Scanning Electron Microscopy (SEM) Nano Zeolite
Perbandingan hasil SEM zeolite gb. 9a dengan perbesaran 2000x terlihat
beberapa zeolit berukuran besar yaitu 1000 nm. Sedangkan pada SEM zeolite gb.b
perbesaran 3000X berukuran 98 nm.
8

a b

Gambar 9. Hasil SEM zeolite (a) tanpa aktivasi, (b) Teraktivasi


4.3.2 Analisis Energy Dispersive X-Ray (EDX) Zeolit
10400
a b

SiKa
SiKa

9600
9600
8800
8800
8000 8000

7200 7200
6400

OKa
6400
TiLa OKa

5600
Counts

Counts
FeLa

5600
AlKa

4800
KKb CaKa

4800

KKb CaKa
4000
MgKa

4000
FeKesc

AlKa
FeLl FeLa
CKa TiLl

3200 3200

FeKesc
TiKesc

MgKa
NaKa

CaKb

2400

CaKb
FeKa
KKa

2400
FeKb

FeKa

FeKb
TiKb

CKa
TiKa

KKa
FeLl

1600 1600
800 800
0 0
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 0.00
9.00 1.00
10.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00

keV keV

Gambar 10. EDX zeolite (a) tanpa aktivasi, (b) Teraktivasi


Dihasilkan uji EDX, kandungan pada zeolite gb. 10a adalah SiO2 66.45%
dan Al2O3 12%. Sedangkan kandungan zeolite gb. 10b terjadi peningkatan SiO2
menjadi 69,49% dan penurunan Al2O3 8,5%.
4.3.3 Analisis X-Ray Diffraction (XRD) Zeolit

Gambar 11. Hasil XRD Zeolite


Terdapat banyak puncak yang mengindikasikan bahwa nanozeolite
merupakan kritalin dengan kandungan senyawa yang lebih banyak dibandingkan
dengan silika.

4.4 Pengujian Geteng GENETIKA


Pengujian genteng berdasarkan SNI 0096:2007
4.4.1 Pengukuran Massa Genting
9

Pengukuran massa dilakukan dengan menggunakan neraca untuk mengukur


berat badan didapat hasil sebagai berikut. Keterangan komposisi genteng uji
terdapat pada Bab III. Metode
Variasi Genteng Uji Massa
Genteng Uji 1 4.1 Kg
Genteng Uji 2 4.3 Kg
Genteng Uji 3 4.4 Kg
Genteng Uji 4 4.5 Kg
Genteng Uji 5 4.6 Kg
Tabel 1. Hasil Pengukuran Massa
4.4.2 Pengujian Kuat Tarik
Pengujian kuat tarik dilakukan bertujuan untuk mengetahui nilai kelenturan
dari genteng sekaligus untuk mengetahui tingkat kekuatan dari genting.
Peningkatan kuat tarik terjadi ketika jumlah nano silika diperbanyak dimana
komposisi paling optimal dari kuat genting adalah pada genteng uji 4 sebesar 16.61
Pascal. Semua genteng masuk dalam kategori mutu I dalam SNI sehingga layak
untuk digunakan. Pengukuran dilakukan di teknik sipil dengan hasil data penulis
olah berdasarkan refferensi, sehingga dihasilkan data seperti ini.
Variasi Genteng Uji Massa
Genteng Uji 1 16.17 N/m2
Genteng Uji 2 12.87 N/m2
Genteng Uji 3 12.86 N/m2
Genteng Uji 4 16.61 N/m2
Genteng Uji 5 10,28 N/m2
Tabel 2. Hasil kuat tarik
4.4.3 Pengujian Adsorbsi Gas CO dan CO2
Pengujian aktifitas adsorbs genting terhadap emisi gas CO dan CO2
dianalisis secara pengamatan menggunakan alat ukur CO2 meter.

Adsorbsi Gas
20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%
1 2 3 4 5

Gambar 12. Grafik Penyerapan Gas


Nilai terbesar dipengaruhi oleh jumlah nano zeolite, seperti pada genteng uji
no 4. Yang mengandung paling banyak nano zeolite pada satu genteng.
10

BAB V
POTENSI HASIL

5.1 Potensi Pengembangan Usaha


Genetika memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih ringan, lebih kuat dan
mampu menyerap emisi gas Co dan CO2. Keunggulan pada genting ini menjadi
kandidat produk yang dapat dikembangkan untuk bisnis. Terlebih lagi penulis telah
mendapatkan mitra produksi yang dapat membantu dalam pengembangan produk
genteng selanjutnya.

5.2 Paten
Penulis telah mengajukan paten dengan beberapa klaim yaitu proses sintesis
nanosilika, proses sintesis nano zeolit dan proses pembuatan genteng berbasis
nanosilika dan nanozeolite.

5.1 Ilmu Pengetahuan


Publikasi ilmiah yang penulis lakukan berpeluang masuk dalam jurnal
terindex Scopus. Hal ini menjadi peluang hasil penelitian penulis menjadi bahan
refferensi terutama dalam kajian pengaruh nano silika dan nanozeolite sebagai
bahan dasar pembuatan genteng beton.

BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pada laporan kemajuan ini penulis telah melakukan penelitian dengan


presentase capaian 97 % meliputi : pembelian alat bahan, sintesis dan karakterisasi
material, pembuatan GENETIKA, pengujian GENETIKA, penulisan artikel ilmiah,
submit paper, mendaftar Paten dan expo. Rencana kegiatan selanjutnya yaitu
a. Mengkoordinasi tim bersama dosen pembimbing untuk memperdalam kajian
penelitian dan berlatih presentasi/tanya jawab menjelang monev DIKTI
b. Pembuatan dan pengunggahan Laporan Akhir PKM
11

LAMPIRAN

a. Penggunaan Dana
Pemasukan Pengeluaran
Tanggal
Sumber Jumlah Kegunaan Jumlah
Iuran anggota Rp 500.000
Dana Cair Rp.7.500.000
6 Maret 2016 Batu Alam Zeolit Rp 10.000

13 Maret Rp 11.000
2016 Batu Alam Zeolit
Rp 6.000
Batu Silika
14 Maret Palu Rp 4.000
2016
Alat Tulis dan
Rp 33.800
Buku
18 Maret Rp 28.000
1 Kg Larutan HF
2016
Rp 6.000
10 liter Aquadest

Rp 13.500
10 liter BH Arg

Rp 8.000
1 liter HCl

Rp 15.000
2 Kg NH4CL

Rp
1 Pack pH Stick
130.000
Merck

1 buah Gelas Rp
Ukur Herma 100 130.000
ml
Rp 22.500
1 Box Masker

1 Box Sarung
Rp 47.500
Tangan
1 Buah
Alumunium Foil Rp 13.500
Refill
12

1 Lembar kertas Rp 10.500


saring halus
1 buah Magnetic Rp 47.500
Stearer 4 cm
19 Maret
2 lembar print A4 Rp.400
2016
6 lembar
Rp.1000
fotocopy A4
Stopmap Rp.1000
28 Maret 1 buah gelas
Rp.
2016 beker pyrex 100
37.500
ml
1 buah gelas
Rp.
beker Herma 100
13.500
ml
Rp.
Tissu Wajah
26.900
HCl 37% 90ml 56000
NaOH padat 26
gram
NaOH padat 16
gram
15 Mei 2016 Harga genting 55000
beton 10 buah
@5500

Uang bensin 18000


Print warna 18500
bleder clip
Print HVS A4 500
Print Map 14000
Foto copy 20X 2600
Print 3x 800
15 Mei 2016 Genting tanah liat 30000
5 buah @6000
24 Mei 2016 Beli batu Zeolit 50.000
10 Kg
Beli Silika 20 Kg 140.000
dan Zeolit 10 Kg
27 Mei 2016 Uang Bensin 20.000
Uang Makan 2 30.000
orang
2 Juni 2016 Print Foto 5.500
3 Juni 2016 Uang Bensin 20.000
13

Uang Makan 2 30.000


orang

Pengujian dan karakterisasi


Biaya Lain-lain

No Keterangan Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp.)

1 Pembuatan Laporan 1x 100,000.00 100,000.00


2 Pendaftaran Paten 1x 500,000.00 500,000.00

3 Furnace 1x 90.000.00 90,000.00

4. Pengujian HEM Zeolit 1x 240.000.00 240.000.00

Pengujian SEM & EDS


5. Zeolit 1x 450.000 450.000.00
7. Pengujian XRD Zeolit 1x 200.000 200.000.00
8. Pengujian HEM Silika 1x 240.000 240.000.00
Pengujian SEM & EDS
9. Silika 1x 450.000 450.000.00
10 Pengujian XRD Silika 1x 200.000 200.000.00
11. Jasa Upah Potong Genting 1x 70.000 70.000.00
Prototipe Rumah
12.
13. Prototipe Genting Beton

Jumlah

Anda mungkin juga menyukai