Karakteristik Teks Anekdot
Karakteristik Teks Anekdot
1. • Menurut Wikipedia
Anekdot adalah sebuah cerita singkat lucu dan menarik yang
mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya, anekdot
sering dibuat berdasarkan pada kejadian sebenarnya, melibatkan
orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya
di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.Tujuan utama dari anekdot
adalah tidak hanya fokus untuk membangkitkan tawa penonton,
tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih unum dari
pada kisah singkat itu sendiri atau untuk menggambarkan atau
melukiskan sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak
dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.
• Menurut Kemendikbud
Teks Anekdot adalah sebuah cerita yang singkat serta menarik
karena lucu dan mengesankan biasanya mengenai orang-orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
• Menurut Prasetyo
Anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada
kenyataan yang terjadi di masyarakat, yang menjadi pekau atau
paritisipan di dalamnya pun tidak harus orang penting.
2. Ciri-ciri Teks Anekdot
Teks anekdot mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a.Cerita fiksi atau percakapan singkat dengan gambaran realistis.
b.Bersifat menggelitik, lucu, jengkel, dan konyol.
c.Menyindir secara tidak langsung.
d.Di dalamnya terkandung tokoh, latar, rangkaian peristiwa,
pelajaran dan nasihat.
3. • Artikel
Untuk jenis yang pertama adalah anekdot artikel umumnya
berbentuk formasi naratif. Maksudnya dalam teks anekdot ceritanya
memiliki kejelasan baik toko, alur, peristiwa dan juga latar belakang.
Karena itu jenis anekdot ini juga menceritakan tentang sesuatu hal
atau tokoh faktual.
• Cerpen
Selanjutnya yaitu anekdot berupa cerpen yang mana biasanya
menceritakan sesuatu hal yang lugas. Hal tersebut berarti bahwa
cerita yang disajikan umumnya tidak berbelit-belit dan cepat. Karena
disampaikan dalam bentuk yang luas, maka pembaca atau
pendengarnya pun akan lebih cepat mengerti dari sisi lelucon yang
ada pada cerita tersebut. Sehingga tidak heran jika anekdot jenis
cerpen ini terlihat lebih singkat.
• Teks Dialog
Satu lagi yaitu berupa teks dialog. Seperti yang diketahui bahwa teks
dialog di dalam drama merupakan bagian terpenting dalam sebuah
cerita drama. Teks anekdot yang berupa teks dialog biasanya dalam
formatnya disebut anekdot dramatik yang memiliki petunjuk lakuan.
5. Pada suatu hari yang terik, sebuah Virus Corona melewati padang
tandus untuk berjalan ke negeri Musang. Di tengah perjalan Virus
Corona itu harus bersusah payah melewati cuaca panas dan
rintangan hujan dengan suhu kurang lebih hingga 25 derajat selsius.
Ketika Virus Corona memasuki sebuah desa di suatu lembah, Virus
Corona tadi melihat ada seorang lelaki tua yang sedang menjemur
kayu bakar di depan rumahnya.Virus Corona tadi menghampiri pak
tua tadi. “ Assalamualiakum sedang apa pak?” kemudian pak tua tadi
menjawab, “Waalaikum salam, ohh ini baru menjemur kayu untuk
kayu bakar. Maaf anda siapa dan dari mana?”. “Saya Virus Corona,
saya dari negeri Tirai Bambu”, Jawabnya. Kemudian lelaki tua tadi
bertanya, “ anda mau kemana?”. Virus Corona tadi menjawab “ Saya
mau ke negeri Musang”. Lelaki tua tadi melanjutkan pertanyaanya.
“Anda mau apa ke negeri itu? Negeri itu terkenal tidak takut dengan
apapun dan menyuruh rakyatnya untuk selalu bekerja, karena
dengan bekerja semua penyakit akan pergi”.
b. Latar (Setting)
Teks anekdot merupakan cerita yang di dalamnya terdapat latar.
Latar terbagi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana. Latar
tempat, yaitu tempat kejadian peristiwa cerita seperti di jalan, di
rumah, di hutan, dsb. Latar waktu misalnya pagi hari, sore hari,
malam hari, dsb. Latar suasana seperti suasana menegangkan,
menggembirakan, dll.
Contoh latar tempat:
• Tiga polisi dunia berkumpul di tepi hutan.
Contoh latar waktu:
• Pada suatu malam yang mencekam, ada seorang kakek tunawisma
yang berjalan di jalan yang sepi dan hendak menyeberang jalan.
• Susi bekerja sampai larut malam di kantornya.
Contoh latar suasana:
• Setelah itu, semua mata mereka dari ketiga ayah itu tertuju pada
calon ayah keempat yang pingsan. Mereka menghampiri dan mencoba
membangunkannya (suasana mencengangkan)
c. Alur Kronologis
Teks Anekdot tentunya memiliki alur atau rangkaian peristiwa yang
disusun berdasarkan urutan waktu atau kronologis Alur kronologis
ini ditandai dengan konjungsi yang menyatakan kelanjutan peristiwa
seperti lalu, setelah itu kemudian dan sejenisnya.
Contoh:
•Beberapa menit kemudian, seorang staf bawahan lari tergopoh-
gopoh mendekat Pak Camat.
• Eh, dua jam kemudian si kelinci sudah berhasil dibawanya ke luar
hutan.
d. Majas Ironi
Salah satu fungsi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik
secara halus dengan sindiran sehingga terdapat majas ironi (sindiran
halus).
Contoh:
•Polisi Inggris dan Amerika tercengang melihat apa yang dilakukan
oleh polis Indonesia yang menyeret beruang yang menangis minta
ampun dan mengaku sebagai kelinci.
(Ironi terhadap polisi Indonesia yang salah tangkap)
f. Kalimat Retoris
Kalimat retoris adalah kalimat berupa pertanyaan yang sebenarnya
tidak memerlukan jawaban karena jawaban tersebut terkandung
dalam pertanyaan tersebut atau memang semua orang pun telah
tahu jawabannya. Biasanya, kalimat retoris ini digunakan dengan
tujuan menegaskan kambal atau menyampaikan pernyataan dalam
bentuk pertanyaan.
Contoh
• Mencuri itu melanggar hukum, bukan?
g. Variasi antara kalimat langsung dan tidak langsung
Selain kalimat langsung yang berisi seruan, dalam teks anekdot juga
terdapat kalimat langsung yang mengungkapkan banyak hal, tidak
hanya seruan. Dalam teks anekdot, keberadaan kalimat langsung
berselang-seling dengan kalimat tidak langsung, Kalimat langsung
berupa dialog yang diucapkan oleh tokoh-tokohnya. Secara langsung,
sedangkan kalimat tidak langsung berisi penceritaan kembali atas
ucapan-ucapan tokoh.
Contoh:
• “ya, kami siap!” jawab mereka dan seketika semua terdiam.
Jenis-Jenis Pronomina
Pronomina dibagi menjadi 6 macam, diantaranya pronomina
personal, petunjuk, dan penanya. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang merujuk kata ganti
orang. Kata ganti jenis ini dibagi menjadi tiga macam yakni:
Kata ganti orang pertama
Pronomina kata ganti orang pertama kata yang menggantikan orang
yang berbicara. Kata ganti orang pertama terbagi menjadi 2 macam
yaitu:
Kata ganti orang I tunggal. Seperti : saya, aku, hamba, daku, beta
Contoh:
• Saya selalu pergi ke sekolah menggunakan sepeda
• Aku tidak pernah lupa mengerjakan tugas sekolah
• Maafkan hamba atas bencana kebakaran ini
Ajaklah daku jika kamu ingin pergi