A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dalam
pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadara, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap agar sehingga dapat
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan
kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia.
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari peran besar tenaga kesehatan
sebagai penggerak, baik pada pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai bencana non-alam sejak Maret 2020. Tenaga kesehatan sebagai garda
terdepan wajib memberikan pelayanan kesehatan gawat darurat dan/atau pada
masa bencana untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan. Tenaga
kesehatan dilarang menolak memberikan pelayanan mengacu pada Pasal 59, UU
No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 sebagai bencana .
Tenaga kesehatan berhadapan dengan risiko tinggi tertular COVID-19. Jumlah
kasus konfirmasi di Provinsi Jawa Timur sampai dengan 31 Desember 2020 adalah
sebanyak 84.152 kasus yang menyebari di seluruh kabupaten/kota, dengan tingkat
kematian atau Case Fatality Rate (CFR) sebesar 6,92 % dan tingkat kesembuhan
atau Case Recovery Rate (CRR) sebesar 85,72 % (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, 2021).
Penanganan COVID-19 di fasilitas kesehatan melibatkan baik tenaga
kesehatan maupun tenaga non-kesehatan. Tenaga non-kesehatan yang bekerja di
fasilitas kesehatan juga berpotensi tinggi tertular COVID-19, terutama bagi tenaga
yang secara langsung kontak dengan pasien, jenazah, barang maupun limbah
pasien COVID-19. Pandemi COVID-19 berdampak sangat luas bahkan juga
menimbulkan konflik di masyarakat akibat stigmastisasi pada penderita bahkan
pada tenaga kesehatan. Penanganan masalah ini membutuhkan peran besar
pemimpin daerah dan pihak pemangku kebijakan.
Tenaga Kesehatan Teladan adalah Tenaga Kesehatan yang memiliki
pengabdian dan prestasi dalam pembangunan bidang kesehatan. Penghargaan
merupakan pengakuan atas keteladanan dalam pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan secara adil dan obyektif. Pemilihan tenaga kesehatan teladan
diharapkan dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan minat tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan sehingga dapat menjadi pendorong terciptanya tenaga
kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan professional, memiliki
semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi
luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.
B. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar,
Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda
Kehormatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/
Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);
7. Peraturan Pemerintan Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-
Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 sebagai Bencana Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2048 Tahun 2011 tentang
Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan Teladan di
Puskesmas;
C. TUJUAN
1. Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan selama pandemi
COVID-19
2. Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Meningkatnya minat tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
optimal di fasilitas kesehatan.
4. Tumbuhnya kompetisi yang sehat di antara tenaga kesehatan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan.
5. Memberikan penghargaan kepada SDM Kesehatan sebagai bentuk pengakuan
dan apresiasi atas prestasi telah berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di
Jawa Timur.
D. SASARAN
Sasaran kegiatan ini sebagai berikut:
1. Tenaga kesehatan di Puskesmas meliputi a) dokter; b) perawat; c) bidan; d)
tenaga kesehatan masyarakat/tenaga kesehatan lingkungan/ tenaga gizi; e) ahli
teknologi laboratorium medik; f) tenaga kefarmasian;
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit pemerintah sebagai rujukan COVID-19
(Dokter Umum/Dokter Spesialis, Perawat/Bidan, Tenaga Kesehatan Lain
(Radiografer, ATLM, Relawan Tenaga Kesehatan);
3. Petugas non-tenaga kesehatan di Rumah Sakit pemerintah sebagai rujukan
COVID-19 yang terlibat dalam penanganan COVID-19 baik yang bertugas di
rumah sakit meliputi supir ambulance, petugas pemulasaran jenazah, petugas
laundry.
E. METODE
1. Kualifikasi Peserta Puskemas
a. Peserta berstatus PNS/Non PNS
b. Enam (6) Tenaga Kesehatan terbaik dengan nilai terbaik dari kategori a) dokter;
b) perawat; c) bidan; d) tenaga kesehatan masyarakat/tenaga kesehatan
lingkungan/ tenaga gizi; e) ahli teknologi laboratorium medik; f) tenaga
kefarmasian. Kemudian dipilih 5 (lima) tenaga kesehatan terbaik yang ditetapkan
oleh Gubenur untuk menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan;
c. Memiliki prestasi dan pengabdian;
d. Memiliki pengalaman kerja di Puskesmas minimal 3 (tiga) tahun;
e. Belum pernah terpilih sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas tingkat
Nasional;
f. Memiliki inovasi, kontribusi, komitmen dan dedikasi sebagai penggerak
pelayanan kehatan dalam mewujudkan tatanan hidup baru di masa pandemi
COVID-19 di wilayah kerjanya yang tertuang dalam essai singkat berisi aksi
nyata (good practice) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terpilih dalam
berinovasi dan menciptakan strategi percepatan penanganan COVID-19,
didukung dengan bukti dokumentasi berupa foto/video/youtube/sosial
media/media cetak.
3. Kriteria Penilaian
No Sasaran Kriteria Penilaian
c. Kinerja
d. Gambaran pekerjaan
4. Mekanisme
a. Pimpinan tingkat kab/kota diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/kota
melakukan seleksi calon tenaga berprestasi yang diusulkan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Memilih 1 (satu) calon tenaga kesehatan berprestasi pada masing-masing
kategori/jenis tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas di wilayahnya
sesuai kualifikasi peserta. Dinas Kab/Kota paling banyak mengusulkan 6
(enam) orang calon tenaga berprestasi dari semua jenis tenaga kesehatan
yang ditentukan sesuai kualifikasi peserta;
2. Dinas Kesehatan Kab/Kota memilih paling banyak 6 (enam) calon tenaga
berprestasi dari seluruh Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di wilayahnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Dinas Kab/Kota memilih masing-masing satu (1) calon tenaga
kesehatan berprestasi dari masing-masing kategori. Dinas Kab/Kota
paling banyak memilih tiga (3) calon tenaga kesehatan dari semua
kategori sesuai kualifikasi peserta (tenaga medis dan tenaga kesehatan
lainnya);
b) Dinas Kab/Kota memilih masing-masing satu (1) calon tenaga non-
kesehatan berprestasi dari masing-masing kategori. Dinas Kab/Kota
paling banyak memilih tiga (3) calon tenaga non-kesehatan dari semua
kategori sesuai kualifikasi peserta (supir ambulance, pemulasaran
jenazah, tenaga laundry);
c) Pemilihan didasarkan atas prestasi dalam pelayanan COVID-19.
b. Dinas Kesehatan Kab/Kota mengirimkan berkas pengusulan calon tenaga
berprestasi secara online melalui link google form berikut:
https://bit.ly/sdmkjatimjuara2021. Berkas usulan meliputi curriculum vitae/daftar
riwayat hidup, essai singkat (3-5 halaman), dan data dukung dokumentasi
berupa foto/video/youtube/sosial media/media cetak dalam 1 file pdf. Nama file
ditulis sesuai format berikut nama usulan_kelompok_instansi (contoh:
Nurul_dokter PKM_Kota Surabaya; Nurul_ATLM RS_Kota Surabaya;
Nurul_Pemulasaran Jenazah_Kota Surabaya);
c. Tim seleksi tingkat provinsi melakukan seleksi berkas calon tenaga berprestasi
yang diusulkan oleh kab/kota. Ketentuan calon tenaga berprestasi yang akan
diusulkan ke Kementerian Kesehatan sebagai berikut:
1) Tim Provinsi memilih 5 (lima) tenaga kesehatan terbaik dari 6 (enam) jenis
tenaga kesehatan Puskesmas;
2) Tim Provinsi memilih 3 (tiga) tenaga berprestasi dari Rumah Sakit Rujukan
COVID-19 dengan ketentuan:
a) Memilih tiga (3) calon tenaga kesehatan terbaik dari semua kategori
sesuai kualifikasi peserta (tenaga medis dan tenaga kesehatan
lainnya);
b) Memilih tiga (3) calon tenaga non-kesehatan terbaik dari semua
kategori sesuai kualifikasi peserta
3) Tim seleksi tingkat provinsi mengusulkan nama calon tenaga berprestasi
kepada Gubernur Jawa Timur.
5. Tim Penilai
Tim Penilai dari unsur Organisasi Profesi terkait dan Tim Penilai dari Lintas
Program Dinas Kesehatan Provinsi.
F. JADWAL PELAKSANAAN
NO KEGIATAN WAKTU PIC
1 Sosialisasi seleksi tenaga berprestasi 17 September 2021 Dinkes Kab/Kota
dalam penanganan COVID-19 di tingkat
kab/kota (Puskesmas dan RS)
G. PENGHARGAAN
Tenaga berprestasi dalam penanganan COVID-19 yang terpilih akan dipilih 3 juara.
Penghargaan berupa piagam, trophy dan uang tunai
H. PEMBIAYAAN
Biaya penyelenggaraan seleksi SDM Kesehatan teladan bersumber dana APBD
I. PENUTUP
Demikian kerangka acuan pelaksanaan seleksi tenaga berpresatsi dalam
penanganan COVID-19 tahun 2021
PELAKSANA
Foto
3333 4x6
I. KETERANGAN PERORANGAN
1. Nama lengkap :
2. NIP :
6. Agama :
7. Status perkawinan :
a. Jalan :
b.
Kelurahan/Desa :
e. Propinsi :
a. Jalan :
b. Kelurahan/Desa :
d. Kabupaten/Kota :
e. Propinsi :
Perguruan Tinggi :
12. b. DIV/S1 :
c. S2 :
d. S3 :
13. Profesi :
14. Spesialis :
15.
16.
17.
19.
20.
22.
23.
......................., ...........................2021
Yang membuat,
.................................................
NIP.
LAMPIRAN 2: TEMPLATE ESSAI TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
I . INFORMASI PESERTA
1. Nama :
2. Kab/Kota :
3. Instansi :
Perawat
Bidan
Jenis Tenaga Kesehatan
4. : Tenaga kesehatan masyarakat/Tenaga
*) coret yang tidak perlu
Kesehatan Lingkungan/Tenaga Gizi *)
Apoteker/TTK *)
ATLM
- Tipe Puskesmas
- Kategori Akreditasi
- Jenis Pelayanan
- Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap (Th. 2020 & 2021)
7. - Tren kasus dan kematian COVID-19 tahun 2020 & tahun 2021
- Tren kasus dan kematian COVID-19 pada tenaga kesehatan tahun 2020 &
2021
IV. INOVASI
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pelaksanaan kegiatan
- Gambaran inovasi
- Gambaran inovasi
V. CAPAIAN KINERJA
IX DATA DUKUNG
15. - Foto
......................., ...........................2021
Yang membuat,
.................................................
NIP
1. Nama :
2. Kab/Kota :
3. Instansi :
Tenaga Medis
Radiografer/ATLM/Relawan Kesehatan *)
5. Masa Kerja : Tahun
6. - Kondisi geografis
- Kondisi demografis
- Gambaran akses ke
- Tipe RS
- Kategori Akreditasi
- Jenis Pelayanan
- Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap (Th. 2020 & 2021)
- Jumlah TT
7.
- Tren kasus dan kematian COVID-19 tahun 2020 & tahun 2021
- Tren kasus dan kematian COVID-19 pada tenaga kesehatan tahun 2020 &
2021
9. - Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pelaksanaan kegiatan
(5 tahun terakhir)
13 - Foto
......................., ...........................2021
Yang membuat,
.................................................
NIP
LAMPIRAN 4: TEMPLATE ESSAI TENAGA NON KESEHATAN RUMAH SAKIT
I . INFORMASI PESERTA
1. Nama :
2. Kab/Kota :
3. Instansi :
Tenaga Laundry
- Tipe RS
- Kategori Akreditasi
- Jenis Pelayanan
- Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap (Th. 2020 & 2021)
- Jumlah TT
- Kondisi geografis
- Kondisi demografis
7.
- Tren kasus dan kematian COVID-19 tahun 2020 & tahun 2021
V. GAMBARAN PEKERJAAN
- Jelaskan penghargaan yang diterima, baik dari pimpinan, keluarga pasien dll
(jika ada)
13 - Foto
......................., ...........................2021
Yang membuat,
.................................................
NIP