Anda di halaman 1dari 4

1.

Kelebihan dan kelemahan pemerahan dengan tangan dan mesin


2. Menurut anda teknik pemerahan apa yang cocok untuk peternak sapi perah dan berikan
alasannya?
Dikirim ke : dinaranindyasari29@gmail.com
Jawab :
1. Pemerahan merupakan proses pengambilan susu segar dari sapi. Dalam hal ini ada 2 cara
yang biasa dilakukan oleh peternak, yaitu cara modern dan cara tradisional. Masing-
masing cara ini memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing.
1. Menggunakan Tangan
Teknik ini adalah teknik yang paling lama digunakan oleh para petani, teknik ini merupakan
teknik manual yaitu dengan menggunakan tangan. Caranya adalah : posisi tangan mengepal
mirip seperti saat memeras santan. Adapun keunggulan dan kekurangan teknik ini adalah :
Keunggulan :
 Keunggulan dari teknik ini adalah tidak membutuhkan biaya dan kebersihan dari hasil perasan
juga lebih bisa di control.
Kekurangan :
 Kekurangan dalam teknik pemerahan seperti ini membutuhkan tenaga yang lebih ekstra, selain
itu waktu pemerahan relative lebih lama.

2. Menggunakan Mesin
Teknik ini merupakan teknik yang baru, semenjak ditemukannya mesin pemeras susu sapi, mulai
banyak petani yang menggunakan teknik ini adapun keunggulan dan kekurangan teknik ini
adalah :
Keunggulan :
Keunggulan dari teknik ini tentu saja waktu pemerah lebih cepat, selain itu para peternak tidak
harus membutuhkan tenaga ekstra untuk memerah susu, karena satu set mesin pemeras susu ini
bisa memeras susu dari dua sapi sekaligus secara bersamaan.
Kekurangan :
Kekurangan dari teknik ini adalah kebersihan dari susu yang diperas sulit  dikontrol, sehingga
setelah menggunakan mesin pemeras harus dilakukan teknik manual (tradisional) utuk
memastikan kebersihan susu sapi yang di peras. Selain itu harga dari mesin peras ini sendiri
relative mahal dan di Indonesia sendiri harga dari mesin ini masih berada dikisaran 18-20 juta.

1. Pemerahan dengan Mesin , karena selain lebih hygienis bisa juga menggunakan :
1. Sistem ember (Bucket system) Bucket system merupakan pemerahan dengan memakai
mesin yang dapat dipindah indah tempat, efektif untuk peternak kecil. Penggunaan alat ini
susu ditampung di ember yang terdapat pada mesin, susu hasil perahan dari setiap ekor sapi
ditakar dahulu kemudian dituang ke tangki pendingin. Pemerahan dengan sistem ini cocok
pada peternak sapi perah yang jumlah sapi induk kurang dari 10 ekor. Mesin perah ini terdiri
dari sebuah motor pembangkit vakum, pipa vakum, selang karet vakum, pulsator, ember
penampung susu, pengatur pulsasi, tabung perah (teat cup) yang terbuat dari logam tahan
karat dan karet inflasi di dalam tabung perah dan selang susu
2. Sistem pipa (pipa line system) Pada sistem ini pemerahan berlangsung di kandang, sapi
yang diperah tetap terikat ditempatnya. Mesin perah dipindah dari sapi satu ke sapi
berikutnya. Sedang susu hasil pemerahan langsung dialirkan ke dalam tangki pendingin
melalui pipa tanpa berhubungan dengan udara luar.
3. Sistem bangsal pemerahan (Milking parlor system) Pemerahan dengan sistem ini
berlangsung di suatu bangsal pemerahan. Setiap mesin digunakan untuk seekor sapi. Susu
hasil pemerahan langsung ditampung di tangki pendingin (cooling unit) sesudah melalui
tabung pengukur produksi yang terdapat pada setiap mesin. Sapi yang akan diperah digiring
ke bangsal pemerah melalui suatu tempat (holding area) untuk dibersihkan dengan sprayer
selanjutnya sapi satu persatu masuk bangsal (milking parlor). Sistem bangsal perah (milking
parlor system) bentuknya bermacam-macam antara lain: (1) Sistem sirip ikan tunggal atau
ganda (single/double heringbon milking parlor) (2) Sistem sirip ikan berbentuk wajik
(heringbone diamond shaped polygon milking parlor). (3) Sistem komidi putar (rotary
milking parlor). Prinsip kerja dari mesin perah atas dasar perbedaan tekanan udara yang
dibangkitkan oleh pompa vakum. Perbedaan tekanan udara ini menyebabkan karet inflasi di
dalam tabung perah mengembang dan mengempis memijat puting. Ketika udara masuk ke
dalam tabung perah, karet inflasi mengempis, ini merupakan fase Modul Keahlian Ganda –
Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia KK G 2017 21 istirahat. Kemudian udara
di antara tabung menjadi hampa udara, sehingga dalam tabung dan karet inflasi tidak ada
tekanan, sedangkan di dalam ambing bertekanan, maka susu terdorong keluar. Kondisi ini
merupakan fase perah. Demikian seterusnya, fase perah dan fase istirahat berlangsung silih
berganti. Supaya fase istirahat dan fase perah dapat berlangsung bergantian, maka mesin
perah yang dilengkapi dengan pulsator berfungsi mengatur tekanan udara antara keadaan
bertekanan dan hampa udara. Bila klep atau tombol vakum ditutup maka udara dari luar
masuk dan berhenti kegiatan pemerahan karet inflasi kembali berbentuk semula
4. Metode pemerahan susu sapi pada tingkat peternakan rakyat umumnya menggunakan tangan.
Namun harus secara halus dan teliti, apabila dilakukan dengan kasar akan berpengaruh pada
produksi susu.  Bukan hanya itu saja cara pemerahan yang kurang tepat mengakibatkan rasa nyeri,
puting memanjang, puting lecet hingga memicu radang ambing (mastitis), dan kematian puting.
Ada beberapa teknik pemerahan dengan tangan, yaitu metode full hand, stripping,
dan knevelen. Full hand atau tangan penuh dilakukan pada puting yang agak panjang, sehingga
dapat dipegang dengan tangan penuh. Caranya tangan memegang puting dengan ibu jari
sedangkan telunjuk mengenggam pangkal.

Anda mungkin juga menyukai