Anda di halaman 1dari 120

PELATIHAN TEKNOLOGI GEOLISTRIK 2 DIMENSI

UNTUK PERENCANAAN PEMANFAATAN POTENSI AIRTANAH

GEOLOGI DASAR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
BALAI UJI COBA SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI
DIRMAWAN, Ir Nama : DIRMAWAN, Ir
Tempat/tanggal lahir : Karanganyar 6 Agustus 1952
Pendidikan : Fak Teknik Geologi UGM
Pengalaman : P2AT Kediri – Nganjuk
P2AT Sulawesi Tengah
Staf Subdit Air Tanah Ditgasi II
Ass. Perenc. BPPAT Jateng
Bagpro PAT Surakarta
Bagpro Irigasi Bengawan Solo
Bagpro PTGA
Kastaf Proyek Irigasi Jawa Tengah
Kastaf PAT Jateng
Kasi Air Baku Air Tanah BBWS Pemali Juana
Pensiun
Alamat : Perumahan Graha Estetika
Blok F No. 4 Semarang
Telepon : (024) 746 2912; HP : 081 127 1520; WA : 0821 368 000 94
e-mail : dirmawan@gmail.com
: Lik_dir@yahoo.co.id
Tujuan Pembelajaran
A. Hasil Belajar :
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta mampu menganalisis kondisi
geologi suatu wilayah untuk mendapatkan informasi keterdapatan Airtanah.
B. Indikator Hasil Belajar :
Peserta Dapat :
Menjelaskan Definisi dan Lingkup Ilmu Geologi
Menjelaskan tentang Mineral
Menjelaskan tentang Batuan Penyusun Kulit Bumi
Menjelaskan tentang Tektonik Lempeng
Menjelaskan tentang Struktur Geologi
Menjelaskan tentang Stratigrafi
Menjelaskan tentang Geomorfologi
Menggunakan Peta Topografi dan Peta Geologi
2. Mineral
• Definisi
1. Definisi dan lingkup ilmu geologi
• Klasifikasi
4. Tektonik Lempeng • Mineral pembentuk
batuan
• Pengembaraan Benua (Continental
3. Batuan penyusun kulit bumi Drift)
• Struktur Interior Bumi 5. Tektonik dan struktur
• Siklus batuan geologi
• Batuan beku
• Lempeng-lempeng Utama Bumi
• Batuan sedimen • Gerakan lempeng • Dasar teori plate
• Batuan metamorf • Batas Lempeng Divergen dan tektonik
Pemekaran Dasar Laut • Struktur kekar
• Struktur sesar
• Batas dan Subduksi Lempeng
• Struktur lipatan
konvergen • Struktur lainya

6. Stratigrafi 7. Geomorfologi
• Pengertian 8. Peta Topografi dan Peta Geologi
• Hukum – hukum • Stadia
• Sandi stratigrafi • Gerak masa
• Satuan satuan batuan • Peta Topografi
stratigrafi • Karst • Peta Geologi
GEOLOGI DASAR
DEFINISI DAN LINGKUP ILMU GEOLOGI
Geologi (dari bahasa Yunani Kuno γῆ, gē ("bumi") dan -λoγία,
-logia, ("studi tentang", "wacana") [1] [2]) adalah ilmu bumi
yang berkaitan dengan kesatuan Bumi, komposisi batuannya,
dan proses perubahanya dari waktu ke waktu. Geologi juga
dapat merujuk pada studi tentang fitur/kenampakan padat dari
planet terestris atau satelit alami seperti Mars atau Bulan.
Geologi modern secara signifikan tumpang tindih dengan
semua ilmu pengetahuan bumi lainnya, termasuk hidrologi
dan ilmu atmosfer, dan karenanya diperlakukan sebagai satu
aspek utama dari sains sistem bumi terintegrasi dan ilmu
pengetahuan planet.

WIKIPEDIA
DEFINISI DAN LINGKUP ILMU GEOLOGI
Mineralogi: Pengamatan, klasifikasi, dan analisis mineral, permata,
dan batu berharga.
Petrologi: Analisis dan klasifikasi batuan untuk mempelajari asal dan
sejarahnya.
Geologi Struktur: Studi tentang deformasi batuan dan kekuatan yang
menyebabkan deformasi .
Sedimentologi: Studi tentang lingkungan pengendapan modern
maupun prasejarah.
Paleontologi: Rekonstruksi 'lingkungan masa lalu dengan
mempelajari fosil' dan bentuk kehidupan lain.
Geokimia: Studi tentang komposisi kimia batuan dan mineral untuk
berbagai aplikasi lingkungan dan ekonomi. Geofisika: Studi tentang
gravitasi, "magnet, dan karakteristik seismik" Bumi.
Seismologi: Studi tentang lokasi dan kekuatan gempa bumi untuk
memahami asal mereka dan meminimalkan efeknya.

CABANG DAN LINGKUPNYA


DEFINISI DAN LINGKUP ILMU GEOLOGI
Geomorfologi: Studi tentang bentuk / roman permukaan bumi dan
proses-proses yang menciptakan bentuk-bentuk itu.
Geologi Ekonomi: Studi tentang bahan-bahan bumi yang bernilai
ekonomis seperti endapan bijih.
Geologi Minyak Bumi: Penggunaan teknik geologi untuk menemukan
cadangan minyak dan Menentukan metode untuk ekstraksi yang
menguntungkan
Hidrogeologi: Studi tentang keterdapatan, gerakanan, dan komposisi
kimia dari air tanah.
Oseanografi: Studi tentang aspek-aspek fisik samudra seperti arus, dan
interaksinya dengan atmosfer.
Remote Sensing: The penggunaan radar, sonar, seismologi, dan foto
udara, citra satelit untuk "menemukan dan menganalisis formasi eksternal
internal dari bumi.
Dll.

CABANG DAN LINGKUPNYA


MINERALOGI
Definisi
Definisi Mineral:
1. Terjadi secara alami
2. Anorganik
3. Padat
Mineral :
4. Struktur kristalnya khas Tidak ada zat yang dibuat secara buatan
5. Komposisi kimia tertentu contoh: plastik, baja, gula, kertas

Besi Plastik Gula Garam Air raksa Es Batubara


no, #1 no, #1 no, #1,2 YES! no, #3 YES! no, #2
MINERALOGI
SIFAT FISIK MINERAL
Warna
Tiap mineral mempunyai warna
yang jelas, tetapi sering
membingungkan, warna dapat
berbeda karena pengotoran

Streak / Cerat
Warna mineral dalam bentuk
bubuk (digunakan untuk mineral
logam).
Diperoleh dengan menggores
mineral pada porselen kasar.
1.2.1. MINERALOGI
Luster / Kilap Hardness / Kekerasan :
Sifat mineral Seberapa mudah menggores mineral
Diukur dengan Skala Kekerasan Mohs
dalam Skala relative terdiri dari 10 mineral
memantulkan Dengan rangking 1 terlunak, dan ranking 10
cahaya terkeras
Ada 2 macam
kilap :
• Kilap logam
• Kilap non
logam
Kekerasan benda yang
umum :
Kuku (2,5)
Uang Tembaga (3,5)
Paku kawat (4,5) Contoh kilap logam: Contoh kilap bukan
Pisau (5,1) mineral Galena
Kaca gelas (5,5) logam: mineral
Lempeng cerat ( 6,5) Orthoclase
MINERALOGI

Bentuk kristal
• ekspresi eksternal dari struktur atom
internal mineral
• permukaan planar disebut wajah kristal
• sudut antara wajah kristal adalah konstan
untuk mineral tertentu

Quartz Pyrite
MINERALOGI
Belahan, dan Pecahan
Belahan : Cara mineral pecah
mengikuti bidang lemah
Pecahan : Jika mineral tidak
mempunyai belahan

Pecahan
menunjukkan
permukaan
lengkung seperti
pecahan gelas /
kaca disebut
pecaham
konkoidal /
conchoidal
MINERALOGI
Berat Jenis
Mineral logam mempunyai tendensi berat jenisnya lebih besar
Sifat Lain :
Galena Quartz
Reaksi terhadap asam SG=7.5 SG=2.67
khlorida (keluar gas)
Rasa (garam rasa asin)
Teras ( Talk terasa
seperti sabun, grafit
seperti grease
Magnetisme (mineral
magnetit, menempel
magnit)
MINERALOGI
Non-ferromagnesian
Kelompok Mineral
Silicates (K, Na, Ca, Al) Mineral dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar :
• Silicates (most abundant)
• Non-silicates (~8% of Earth’s
crust):
Ferromagnesian Content • Oxides
Here O2-
Silicates (Fe, Mg)
Content Here • Carbonates (CO3)2-
Oxides
• Sulfides S2-
Carbonates • Sulfates (SO4)2-
Sulfides/sulfates
Native elements • Halides Cl-, F-, Br-
• Native elements (single
elements; e.g., Au)
Real Estate
MINERALOGI
ELEMEN

SILICATES Silica Mineral Pembentuk


(SiO4)4-
Batuan (MPB)
Sebagian besar batuan di kerak
Content Here
Content Here
Bumi tersusun dari kurang lebih 30
Common cations that
mineral Yang terdiri terutama dari 8
bond with silica anions elemen yang mem-bentuk lebih
dari 98% kerak Bumi

All others: 1.5%

Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

01
Kombinasi unsur-unsur
senyawa kimia anorganik
dalam kerak Bumi disebut Oksigen
mineral 47 %
Mineral-mineral bercampur
bersama dalam berbagai
02membentuk
proporsi, PowerPoint Presentation

berbagai batuan yang


Silikon
berbeda 28 %
Batuan kerak Bumi
dikelompokkan menjadi tiga
kelas utama: batuan beku,
sedimen dan metamorf
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
SIKLUS BATUAN
01
Siklus batuan menggambarkan
bagaimana perubahan
material Bumi didaur ulang
oleh proses Bumi seiring
waktu geologi
Di lingkungan permukaan,
batuan 02
didaur ulang
PowerPoint oleh
Presentation

cuaca menjadi sedimen


Di lingkungan yang dalam,
panas dan tekanan mengubah
sedimen menjadi batuan lain
yang akhirnya terpapar di
permukaan
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Batuan beku terutama terdiri dari mineral silikat yang
mengandung unsur silikon, oksigen dan elemen logam
Mineral felsik yang kurang padat (dari feldspar dan
silika) mendominasi batuan beku dari kerak bagian atas
sedangkan mineral mafik dan ultrabasa (besi dan
magnesium) yang lebih padat mendominasi dItempat
yang lebih dalam dari kerak bumi
Magma yang membeku di bawah permukaan Bumi dan
tetap dikelilingi oleh batuan yang lebih tua dan sudah
ada sebelumnya disebut batuan beku intrusif
Jika magma mencapai permukaan, muncul sebagai
lava, yang membeku akan membentuk batuan beku
ekstrusif
1.3.1. BATUAN BEKU
KLASIFIKASI BATUAN BEKU
SIKLUS BATUAN INTRUSIVE DAN EXTRUSIVE

BATUAN BEKU INTRUSIF


Magma mengeras di bawah permukaan Bumi, mendingin perlahan sehingga terbentuk kristal-kristal yang
berkembang menjadi kristal mineral yang besar sehingga terlihat oleh mata telanjang

BATUAN BEKU EKSTRUSIF


Magma mendingin sangat cepat di
permukaan tanah atau dasar samudera dan
dengan demikian kristal berkembang dalam
ukuran mikroskopik yang lebih kecil bahkan
dapat sangat halus sehingga seperti gelas /
kaca
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Batuan beku intrusif


(plutonik)
granit: batuan beku intrusif felsik
(mineral yang sama dengan riolit)
diorit: batuan beku intrusif menengah
(Mineral yang sama dengan andesit)
gabbro: batu beku ekstrusi mafik
(mineral yang sama dengan basal)
peridotite: ultramafic (kaya olivin)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Batuan beku
ekstrusif (volkanik)
rhyolite: batuan eku extrusive felsic
(mineral yang sama dengan granit)
andesit: batuan beku ekstrusi
menengah
(Mineral yang sama dengan diorit)
basal: batu beku ekstrusi mafik
(mineral yang sama dengan gabro)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
STRUKTUR BATUAN BEKU
INTRUSIVE

Pluton.
Magma yang menerobos batuan kulit bumi
membentuk tubuh batuan beku intrusif
dalam bumi disebut pluton.

Batholiths.
adalah pluton yang berukuran besar
memanjang beberapa kilometer dan
menempati area seluas beberapa ribu
kilometer persegi (biasanya granit)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
STRUKTUR BATUAN BEKU
INTRUSIVE (Lanjutan)

Inturi Diskordan :
Tubuh batuan beku intrusi
yang memotong strukur
batuan yang sudah ada
sebelumnya
Inturi Konkordan :
Tubuh batuan beku intrusi
yang selaras dengan
struktur batuan yang
sudah ada sebelumnya
STRUKTUR BATUAN BEKU INTRUSIVE (Lanjutan)

DIKE
adalah pluton yang berbentuk seperti dinding yang terbentuk
pada rekahan vertikal ketika batuan dipaksa terbuka oleh
magma,

VEIN
magma memasuki rekahan percabangan kecil, tidak beraturan,
di sekitar batuan membeku dalam jaringan vein tipis yang
bercabang

SILL
Pluton seperti piring yang terbentuk ketika magma memaksa
jalannya di antara dua lapisan batuan (biasanya batuan
sedimen) yang sudah ada sebelumnya

LACOLITHS
Pluton konkordan berbentuk dome (plano convex), umumnya
dasarnya horisontal
STRUKTUR BATUAN BEKU INTRUSIVE (Lanjutan)
STRUKTUR BATUAN BEKU EXTRUSIVE

Aliran Lava
Lava adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan)
yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-
macam. Keluarnya lava kadang diikuti dengan letusan
STRUKTUR BATUAN BEKU EXTRUSIVE

PAHOEHOE - memiliki permukaan berkilau, halus, dan berkaca-kaca. Cenderung lebih cair
(viskositas rendah), mengalir lebih cepat dan menghasilkan aliran yang lebih tipis (biasanya
1-3 m)

AA - aliran rubbly, dengan inti cair, viskositas lebih tinggi (komposisi sama), cenderung
bergerak lebih lambat dan menghasilkan aliran yang lebih tebal (biasanya 3-20 m).

BLOCKY - mirip dengan Aa, tetapi lebih tebal (> 20 m),


permukaan tidak rata dan rekat. Andesit, dasit dan riolit cenderung membentuk aliran blok.

BLOCKY AA ~40 cm PAHOEHOE


Mineral -mineral dalam batuan beku mengalami perubahan
secara kimia menjadi mineral baru yang lebih stabil di atau
dekat permukaan bumi.
Proses perubahan mineral tersebut diantaranya oksidasi,
hidrolisis, dan larutan
Dalam proses tersebut, batuan padat dilemahkan, melunak,
dan terfragmentasi, menghasilkan partikel berbagai ukuran
dan komposisi mineral
Hasil perubahan diangkut media cair (udara, air, atau es)
kemudian diendapkan ditempat lain sebagai sedimen,
sedimen mengeras menjadi batuan sedimen
Tiga kelas utama sedimen:
• Sedimen klastik
• Sedimen kimiawi
• Sedimen organik
BATUAN SEDIMEN
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

BATUAN SEDIMEN
Sedimen terakumulasi pada
awalnya kurang lebih mem-
bentuk lapisan horizontal,
yang disebut strata
(perlapisan) - individu lapisan
dipisahkan dari lapisan di
bawah dan di atasnya oleh
permukaan yang disebut
bidang perlapisan.
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen diklasifikasikan KLASIFIKASI BESAR :
berdasarkan :

• Tekstur dan
• Komposisi
Batuan Sedimen klastik

Dalam batuan sedimen terekan


bukti lingkungan formasi Batuan Sedimen kimiawi
mereka diendapkan
Fosil hewan, tumbuhan dan
struktur sedimen menunjukkan
Batuan Sedimen organik
lingkungan & mode
transportasi sedimen
Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
a) Sedimen klastik terdiri dari batuan
anorganik dan mineral fragmen, yang
disebut “clasts”
b) Sedimen kimia terdiri dari mineral clasts
senyawa anorganik yang diendapkan dari
larutan garam garaman atau sebagai bagian
keras dari organisme. Dalam proses
pengendapan kimia, ion-ion dalam larutan
bergabung membentuk zat mineral padat
yang terpisah dari larutan (misalnya batu
gamping, gypsum, chert)
c) Sedimen organik terdiri dari jaringan
tanaman dan hewan, terakumulasi dan
diawetkan setelah kematian organisme
(misalnya lapisan gambut di rawa)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN

a) Batuan Sedimen Klastik

1) Komponen pembentuk batuan clasts


sedimen klastik
Butiran (grain) :
butiran klastik yang tertransport yang berupa
mineral, fosil atau fragmen batuan (litik).
Masa dasar (matrix) :
berukuran lebih halus dari butiran (< 1/16 mm) dan
diendapkan bersama-sama dengan butiran.
Semen (cement) :
material berukuran halus yang mengikat butiran
dan matrik, diendapkan setelah fragmen dan
matrik, contoh : semen karbonat, silika, oksida
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
2) Tekstur Batuan Sedimen
Klastik

Teksur meliputi :
• besar butir,
• kebundaran,
• pemilahan
• kemas

Nomenklatur besar butir menggunakan


skala Wenworth
2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Pemilahan (sortasi)

Kebundaran / rounding Fabric / kemas


BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Porositas Kekompakan
Porositas adalah ukuran dari ruang
kosong di antara material, dan merupakan Dense : sangat padat
fraksi dari volume ruang kosong terhadap Hard : keras dan padat
total volume, yang bernilai antara 0 dan 1, Medium hard : agak keras
tetapi masih dapat digores
atau sebagai persentase antara 0-100%. dengan jarum baja
Kekompakan Soft : lunak, mudah
tergores dan
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. dipecahkan.
Beberapa istilah yang dipakai dalam Friable : keras tetapi
kekompakan batuan adalah dapat diremas
dengan tangan
Spongy : berongga
Warna

2) Tekstur Batuan Sedimen Klastik


BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Struktur sedimen primer


1. Struktur Sedimen Pengendapan (terbentuk pada saat
(Depositional Sedimentary Strucures) sedimentasi).
2. Struktur Sedimen Erosional a. Struktur Sedimen
(Erosional Sedimentary Strucures) Pengendapan,
3. Struktur Sedimen Pasca b. Struktur Sedimen
Pengendapan (Post-Depositional Erosional,
Sedimentary Strucures) c. Struktur Sedimen Pasca
4. Struktur Sedimen Biogenik Pengendapan
(Biogenic Sedimentary Strucures) d. Struktur Sedimen
Biogenik.

3) Struktur Sedimen
Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik

Batupasir
Klasifikasi batupasir
Parameter : butiran (stabil dan tak stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litik matriks lempung (hasil
rombakan atau alterasi batuan)
 batupasir arenite : bila kehadiran matriks lempung <15%
 batupasir wacke : bila kehadiran matriks lempung >15%
Konglomerat dan Breksi
 Konglomerat berbutir membulat
 Breksi berbutir menyudut
Jenis konglomerat berdasarkan macam klastiknya :
• Konglomerat polimiktik : terdiri dari bermacam-macam jenis klastik yang berbeda.
• Konglomerat monomitik/oligomiktik : terdiri dari satu jenis klastik.
Mudrock
sedimen yang disusun terutama oleh partikel berukuran lanau-lempung
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Fraksi karbonat (aragonit, kalsit, dolomit, magnesit, ankerit dan siderit) lebih besar dari fraksi non
karbonat (Pettijohn,1975)
Batuan karbonat terbentuk oleh proses sedimentasi organik, sedimentasi mekanis, sedimentasi
kimiawi atau kombinasi dari proses-proses tersebut

TERBENTUK OLEH PROSES MENGHASILKAN


SEDIMENTASI BATUGAMPING
Organik (kumpulan cangkang) Terumbu
Mekanis (rombakan karbonat Klastik atau
terdahulu) kalkarenite
Kimiawi (dolomitisasi) Dolostone
Organik dan mekanis Bioklastik
Organik dan kimiawi Oolit
Mekanis da n kimiawi Kristalin

Batuan Karbonat
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI

Komposisi dan Komponen Batuan Karbonat


Kalsit, Dolomit, Magnesit, Siderit, Ankerit
Batugamping (limestone) bila tersusun oleh
kalsit ≥90% dan
Dolomite (dolostone) bila tersusun oleh
dolomit ≥90% (Boggs, 1987)

Batuan Karbonat (lanjutan)


BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Klasifikasi Batuan Karbonat
Grabau (1904) mengklasifikasikan
batugamping berdasarkan ukuran butir
menjadi 5 yaitu :

UKURAN BUTIR NAMA


> 2 mm Calsirudite
1/16 - 2 mm Calcarenite
< 1/16 mm Calcilutite
Hasil presipitasi Calcipulverite
kimiawi
Hasil Batugamping
Klasifikasi batugamping menurut
pertumbuhan organik Dunham (1962)
organisme
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Batuan Sedimen Evaporit
Batuan sedimen evaporit terdiri dari :
Gypsum garam CaSO4xH2O
Anhidrit garam CaSO4
Halit (batugaram) : garam NaCl

Batuan Sedimen Silika


Batuan sedimen silika yang umumnya
diendapkan pada lingkungan laut dalam, terdiri dari flint, rijang, fosforit, radiolarit dan tanah diatomea).

Batuan Sedimen Organik (Batubara)


BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
BATUAN METAMORF

Batuan Struktur &


Sebelumnya Komposisi Batuan Metamorf
berubah

P&T
Tinggi
termasuk tetapi
tidak terbatas pada
aktivitas tektonik

Serpih (shale) berubah menjadi batu tulis (slate) atau sekis, batu pasir
menjadi kuarsit, dan batu gamping menjadi marmer, genes (gneiss)
terbentuk ketika magma intrusif mendingin di samping batuan beku atau
sedimen
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Tipe-tipe metamorfosa
 Metamorfosa termal/kontak : terjadi akibat
perubahan (kenaikan) temperatur (T),
biasanya dijumpai di sekitar intrusi/batuan plutonik
 Metamorfosa regional/dinamo termal : terjadi
akibat perubahan (kenaikan) tekanan (P) dan
temperatur (T) secara bersama-sama
 Metamorfosa kataklastik/kinematik/dislokasi :
terjadi di daerah pergeseran yang dangkal (misal
zona sesar) dimana tekanan lebih berperan dari pada
temperature
 Metamorfosa burial : terjadi akibat pembebanan
 Metamorfosa lantai samudera : terjadi akibat
pembukaan lantai samudera (ocean floor Spreading)
1.3.3. BATUAN METAMORF
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
1.3.3.1. Struktur Batuan Metamorf
Struktur Foliasi
• Slaty cleavage : struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batusabak).

• Phylitic : rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih mengkilap
daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi pemisahan mineral pipih
dan mineral granular meskipun belum begitu jelas/belum sempurna, batuannya disebut
phyllite (filit).

• Schistose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral pipih
batuannya disebut schist (sekis).
orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close schistosity,

• Gneisose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral pipih
orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open schistosity,
batuannya disebut gneis.
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Struktur Non Foliasi
Granulose : struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral granular
Hornfelsik : struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral equidimensional
dan equigranular, tidak terorientasi, khusus akibat metamorfosa termal, batuannya
disebut hornfels.
Cataclastic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau
mineral berukuran kasar umumnya membentuk kenampakan breksiasi, akibat
metamorfosa kataklastik, batuannya disebut cataclasite (kataklasit).
Mylonitic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh adanya penggerusan mekanik
pada metamorfosa kataklastik, menunjukan goresan-goresan akibat penggerusan
kuat dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer, batuannya disebut
mylonite (milonit).
Phyllonitic : gejala dan kenampakan sama dengan milonitik tetapi butirannya halus,
sudah terjadi rekristalisasi, menunjukan kilap silky, batuannya disebut
phyllonite(filonit).
Tekstur batuan metamorf berdasarkan
bentuk individu kristal :
Idioblastik : mineralnya berbentuk
euhedral
Hypidioblastik : mineralnya berbentuk
subhedral
Xenoblastik/alotrioblastik : mineralnya
berbentuk anhedral

Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Batusabak (Slate)
Mineral utama : seringkali
masih berupa mineral lempung;
mineral tambahan : muskovit,
Filit (Phyllite)
biotit, kordierit, andalusit.
Mineral utama : kuarsa, serisit,
klorit; mineral tambahan :
plagioklas, mineral bijih.
Sekis (Schist)
Mineral utama : biotit, Geneis (Gneis)
muskovit, kuarsa (sekis Mineral utama : k-felsfar,
mika), klorit (sekis klorit), plagioklas, biotit, muskovit,
talk (sekis talk) dll. kuarsa.

Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Migmatit (Migmatite)
seperti percampuran antara
metasedimen dan batuan granitis,
batuan yang demikian ini lazim disebut
migmatit, material granitis diperkirakan
berasal dari luar, hasil dari insitu partial
Milonit (Mylonite)
melting atau dapat juga dari segregasi
Mineral dan warna tergantung
akibat proses metamorfosis.
batuan yang mengalami
metamorfosa kataklastik
Filonit (Phyllonite)
Gejala dan kenampakan
sama dengan milonitik (filonit Kuarsit (Quartzite)
butirannya halus), sudah Mineral utama : kuarsa
terjadi rekristalisasi, derajat (>80%), mineral tambahan :
metamorfosa lebih tinggi muskovit, biotit, k-felsfar,
dibanding milonit mineral bijih.

Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Serpentinit (Serpentinite) Marmer (Marble)
Mineral utama : serpentin, mineral Mineral utama : kalsit; kadang-kadang
tambahan : mineral bijih, mineral dolomit, piroksen, amfibol, flogopit,
sisa : olivin, piroksen. ada mineral bijih atau oksida besi.
Amfibolit (Amphybolite)
Hornfels (Hornfels)
Mineral utama : amfibol (horblenda),
plagioklas, mineral tambahan : kuarsa, Mineral utama : andalusit, silimanit,
epidot, klorit, biotit, garnet, mineral bijih. kordierit, biotit, k-felsfar.

Granulit (Granulite) Eklogit (Eklogite)


Mineral utama : kuarsa, k-felspar, Batuan metamorf berkomposisi basik,
plagioklas, garnet, piroksen, sedikit mineral utama : piroksen ompasit
mika (klinopiroksen/diopid yang kaya
sodium dan aluminium), garnet kaya
pyrope,

Real Estate
TEKTONIK LEMPENG
Pengembaraan Benua (Continental Drift)

Wegener lebih jauh berhipotesis bahwa awal era Mesozoikum, benua super ini mulai terpecah menjadi
beberapa daratan blok benua yang lebih kecil. Blok-blok benua ini kemudian "mengembara" sampai ke posisi
mereka saat ini selama jutaan tahun. Teori tersebut dikenal sebagai Teori Apungan Benua atau Pengembaraan
Benua (Continental drift). Wegener dan kawan-kawannya mengumpulkan bukti substansial untuk mendukung
sudut pandang mereka.
Beberapa bukti yang dikumpulkan diantaranya adalah :
a. Kesebangunan bentuk pantai yang berseberangan dari samudera atlantik.
b. Wegener mengetahui bahwa organisme fosil yang sama telah ditemukan di dalam batuan dari Amerika
Selatan dan Afrika
c. Tanaman dengan daun dan biji berbentuk lidah yang terlalu besar untuk dibawa angin, ini dikenal
tersebar luas di Afrika, Australia, India, dan Amerika Selatan. Belakangan, sisa-sisa fosil Glossopteris
juga ditemukan di Antartika.
d. Wegener menemukan bukti batuan beku yang sangat terdeformasi di Brasil yang sangat mirip dengan
batuan serupa di Afrika
e Iklim Purba, bahwa sekitar 300 juta tahun yang lalu, lapisan es yang luas menutupi sebagian besar
belahan bumi selatan dan India
TEKTONIK LEMPENG
Lempeng – Lempeng Utama Bumi

Hasil-hasil penelitian modern menunjukkan bahwa struktur bumi terdiri dari inti dalam, inti luar, mantel, dan
kerak bumi sedangkan jarak dari pusat bumi ke permukaan bumi adalah sekitar 6300 km.

Rekonstruksi Superkontinen Pangaea


Bukti – Bukti yang Diajukan oleh Struktur Interior Bumi
Wegener
Struktur Inti bagian dalam (inner core )

Interior Terletak di kedalaman di bawah 5150 km. Terdiri dari besi padat dan
nikel. Meskipun suhunya sekitar 6000 ° C, ia padat, karena tekanannya
yang sangat ekstrem.
Bumi Inti luar (outer core)
Terletak pada kedalaman di bawah 2900 km, dianggap cair karena dari
penelitian geofisika tidak mengirimkan gelombang geser seismik.
Temperatur berkisar antara 4000 ° C, di dekat mantel hingga 5700 ° C
di dekat inti bagian dalam. Panas yang tinggi dan tekanan yang sedikit
lebih rendah menyebabkan inti luar nikel besi meleleh. Lelehan besi dan
nikel panas bergerak di sekitar inti bagian dalam yang padat karena
putaran bumi, sehingga menghasilkan magnet bumi.
Struktur
Interior Mantel
Menebal hingga 2900 km; batas atas dengan lapisan kerak berkisar dari
Bumi 5 hingga 50 km. Mantel terdiri dari mineral silikat, biasanya peridotit di
mantel atas (Gambar 5.3). Mantel bersifat cairan kental dengan arus
konveksi yang disebabkan terjadinya pemindahan panas dari tempat
yang lebih dalam (panas) ke atas dekat permukaan yang lebih dingin.
Pergerakan mantel karena konveksi tersebut menggerakkan atau
menyeret dan memecahkan kerak diatasnya yang bersifat kaku dan
mengambang diatasnya. Ini adalah pemicu terjadinya pergerakan
lempeng tektonik dan pembentukan gunung.
Struktur Kerak (crust)
Ketebalan tidak sama disemua tempat, di benua lebih tebal, (0-50 km)
dan di Samudera lebih tipis (5-10 km). Terdapat 2 (dua) macam kerak,
Interior yaitu kerak benua berupa benua, dan kerak samudra yang menjadi alas
dasar samudera. Kerak benua dicirikan oleh batuan seperti granit, kaya
Bumi akan mineral silikat dan aluminium ("sial” = “silikat - aluminium"). Sial
memiliki kepadatan yang lebih rendah. Kerak samudera lebih padat
tersusun dari batuan basalt kaya mineral magnesium silikat (“sima” =
“silikat – magnesium”).
Benua tidak berakhir di pantai, pada kenyataannya, mereka
membentang jauh di lepas pantai sebelum berakhir pada penurunan
curam ke dasar samudera yang dalam (Gambar 5.4).

Perbedaan Batas Lempeng dan Batas Samudera


Struktur
Interior Litosfer
Ahli geologi menggunakan dua metode untuk mengklasifikasikan bagian
luar bumi: satu metode didasarkan pada komposisi mineral, sedangkan
Bumi metode yang lain didasarkan pada variasi kekuatan batuan.
Perbedaan antara mantel dan kerak didasarkan pada komposisi.
Wilayah interior Bumi yang sama ini juga telah dibagi menjadi beberapa
zona berdasarkan pada sifat-sifat kekuatan yang digunakan dalam
menjelaskan tektonik lempeng.
Lithosfer bersifat kaku dan rapuh, mudah pecah serta membentuk
lempeng tektonik Bagian dasar litosfer mempunyai suhu 1300°C. Di
bawah lithosfer, pada kedalaman antara 80 dan 200 km, adalah lapisan
asthenosphere yang bersifat ulet.
Struktur Astenosfer (asthenos = lemah)
Terletak dibawah lithosfer adalah lapisan yang lebih panas, lebih lembek
dibanding litosfer (Gambar 5.5) Suhu dan tekanan di astenosfer bagian
Interior atas sedemikian rupa sehingga batuan pada kedalaman ini sangat dekat
dengan temperatur lelehnya, oleh karenanya itu, merespons gaya
Bumi dengan mengalir, mirip dengan cara cairan kental akan mengalir.

Sebaliknya, litosfer yang relatif dingin dan kaku cenderung merespons


gaya yang bekerja padanya dengan menekuk atau hancur dan tidak
dapat mengalir. Karena perbedaan-perbedaan sifat ini, kulit luar bumi
yang kaku dapat terlepas dari asthenosphere, yang memungkinkan
lapisan-lapisan ini untuk bergerak secara independen. Gerakan di
asthenosphere ini yang menyeret lempeng litosfer di permukaan bumi.

Lithosfer yang Kakku terletak di


atas Asthenosfer yang Lembek Konveksi di dalam Interior Bumi
TEKTONIK LEMPENG
Litosfer terpecah menjadi sekitar dua lusin segmen dengan ukuran dan bentuk tidak teratur yang disebut
lempeng litosfer, atau hanya disebut lempeng, yang bergerak konstan terhadap satu dengan yang lain
Permukaan bumi sebagian besar (94 %) terdiri dari lempeng
benua yang terpecah menjadi 7 (tujuh) lempeng litosfer utama,
yaitu : lempeng Amerika Utara, Amerika Selatan, Pasifik, Afrika,
Eurasia, Australia-India, dan Antartika. Yang terbesar adalah
lempeng Pasifik, yang meliputi sebagian besar cekungan Pasifik.

bahwa lempeng Amerika Selatan meliputi hampir seluruh Amerika


Selatan dan sekitar setengah lantai Atlantik Selatan. Lempeng
berukuran menengah meliputi lempeng Karibia, Nazca, Filipina,
Arab, Cocos, Scotia, dan Juan de Fuca. Lempeng ini, kecuali
lempeng Arab, sebagian besar terdiri dari litosfer samudera. Selain
itu, beberapa pelat yang lebih kecil (lempeng mikro) telah
Pelat Utama Benua diidentifikasi tetapi tidak ditunjukkan
Batas Lempeng Divergen, Konvergen dan Transform
(Menurut W. B. Hamilton, U.S Geological Survey)
TEKTONIK LEMPENG
Gerakan Lempeng

Salah satu prinsip utama teori lempeng tektonik adalah bahwa lempeng bergerak sebagai satuan yang agak
kaku relatif terhadap semua lempeng lainnya. Ketika lempeng bergerak, jarak antara dua lokasi pada lempeng
yang berbeda, berangsur-angsur berubah, sedangkan jarak antara lokasi dalam satu lempeng tetap relatif
konstan.

Pelat dibatasi oleh tiga jenis batas yang berbeda, yang dibedakan berdasarkan jenis gerakan yang terjadi :

• Batas lempeng divergen – dua lempeng bergerak terpisah, menghasilkan upwelling dan peleburan sebagian
material panas dari mantel akibatnya tercipta dasar laut baru
• Batas lempeng konvergen – dua lempeng bergerak bersama, menghasilkan litosfer samudera yang turun,
tumpang tindih di bawah lempeng, akhirnya diserap kembali ke dalam mantel, atau mungkin dalam tabrakan
dua blok benua membentuk sabuk pegunungan
• Batas lempeng tansform — di mana dua lempeng saling bertabrakan tanpa menghasilkan atau
menghancurkan litosfer
Pergerakan Lempeng; Panah Merah, Makin Panjang Menun Jukkan Gerakan
Makin Cepat, Data Berdasarkan Pengamatan GPS; Garis Hitam Menunjukkan
Pemekaran Dasar Samudera Berdasarkan Data Paleomagnetik
TEKTONIK LEMPENG
Batas Lempeng Divergen dan Pemekaran Dasar Laut

Sebagian besar batas lempeng divergen (di = terpisah, vergere = bergerak) terletak di
sepanjang puncak punggungan samudera dan dapat dianggap sebagai tepi lempeng
konstruktif karena di sinilah dihasilkan dasar samudera yang baru . Di sini, dua lempeng yang
berdekatan bergerak menjauh satu dari lainnya, menghasilkan retakan yang panjang dan
sempit di kerak samudera.

Akibatnya, batuan cair panas dari mantel dibawahnya bermigrasi menerobos ke atas mengisi
kekosongan saat keraknya terkoyak. Bahan cair ini secara bertahap mendingin untuk
menghasilkan kepingan dasar laut yang baru. Dengan cara lambat namun tanpa akhir,
lempeng-lempeng yang berdekatan menyebar terpisah, dan litosfer samudera yang baru
terbentuk di antaranya. Karena alasan ini, batas lempeng divergen juga disebut pusat
pemekaran.
TEKTONIK LEMPENG
Oceanic Ridges/ Punggungan Samudera dan Pemekaran Dasar Laut
Mayoritas, tetapi tidak semua, batas lempeng divergen dikaitkan dengan punggungan samudera, dasar samudera
yang terangkat ditandai oleh aliran panas tinggi dan vulkanisme atau gunungapi. Topografi dasar samudera global
berupa sistem punggungan samudera terpanjang di permukaan bumi, panjangnya melebihi 70.000 kilometer,

Segmen sistem punggungan global di dunia telah dinamai,


diantaranya Mid-Atlantic Ridge, East Pacific Rise, and Mid-Indian
Ridge. Mewakili 20 persen dari permukaan Bumi, sistem punggungan
samudera melingkar melalui semua cekungan samudera utama.
Puncak punggungan samudera umumnya 2 sampai 3 kilometer lebih
tinggi dari cekungan laut yang berdekatan.

Lebar punggungan berkisar dari 1000 kilometer hingga lebih dari 4000
kilometer. Struktur sepanjang puncak beberapa segmen punggungan
adalah seperti ngarai yang dalam disebut rift valley (Gambar 5 .11).
Struktur ini adalah bukti bahwa gaya tensi secara aktif menarik kerak
samudera terpisah di puncak punggung bukit. Mekanisme yang Pemekaran Dasar Laut. Sebagian Besar
beroperasi di sepanjang sistem punggungan samudera menciptakan Batas Lempeng Divergen Terletak di
dasar laut baru, secara tepat disebut pemekaran dasar laut. Sepanjang Puncak - Puncak Pegunungan
Samudra
Laju pemekaran di sepanjang Bukit Atlantik Tengah yang relatif lambat
2 sentimeter per tahun, sedangkan laju pemekaran yang melebihi 15
sentimeter per tahun telah diukur di sepanjang bagian Tinggian Pasifik
Timur. Rata-rata pemekaran sekitar 5 sentimeter per tahun, kira-kira
sama dengan laju pertumbuhan kuku manusia.
Meskipun tingkat produksi dasar laut ini lambat pada skala waktu
manusia, namun demikian cukup cepat untuk menghasilkan semua
cekungan lautan Bumi dalam 200 juta tahun terakhir.

Lembah Rift Thingvellir National Park, Islandia, Terletak di Tepi


Barat Lembah Rift, Lebar Sekitar 30 Kilometer. Lembah Retakan
Ini Terhubung ke Fitur Serupa yang Memanjang di Sepanjang
Puncak Mid-Atlantic Ridge. Tebing di Bagian Kiri Gambar
Mendekati Tepi Timur Lempeng Amerika Utara
TEKTONIK LEMPENG
Retakan Kontinen (Continental Rifting)
Rifting kontinental dimulai ketika gerakan lempeng menghasilkan gaya tensional yang menarik dan
meregangkan litosfer. Peregangan ini, pada gilirannya, menyebabkan mantel berusaha bergerak menerobos
keatas atau upwelling. Selama proses ini, litosfer menipis, sedangkan batuan kerak rapuh pecah menjadi blok
besar.

Ketika kekuatan tektonik terus memisahkan kerak, pecahan kerak yang remuk tenggelam kedalam lapisan
dibawahnya yang panas, menghasilkan depresi memanjang yang disebut retakan kontinental (continental rift),
yang dapat melebar membentuk laut yang sempit dan akhirnya berkembang menjadi cekungan samudera
baru.Contoh dari retakan benua aktif adalah Retakan Afrika Timur.

Apakah retakan ini pada akhirnya akan mengakibatkan putusnya Afrika adalah topik penelitian yang sedang
berlangsung. Namun demikian, Rift Afrika Timur adalah model yang sangat baik dari tahap awal dalam
perpecahan benua.

Laut Merah, terbentuk ketika Semenanjung Arab berpisah dari Afrika, adalah contoh modern dari fitur semacam
itu dan memberikan pandangan tentang bagaimana Samudra Atlantik terlihat pada masa pertumbuhannya).
Retakan Kontinental (Continental Rifting)
Membentuk Samodera Baru
Lembah Rift Afrika Timur Merupakan Tahap Awal Pecahnya Sebuah
Benua. Area Warna Merah Terdiri dari Litosfer yang Telah Dimekarkan
dan Ditipiskan, Memungkinkan Magma Naik dari Mantel
TEKTONIK LEMPENG
Batas dan Subduksi Lempeng Konvergen
Litosfer baru terus diproduksi di punggung samudera. Namun, planet kita tidak tumbuh lebih besar; total luas
permukaannya tetap konstan. Keseimbangan dipertahankan dengan litosfer samudera yang lebih tua, lebih
padat turun ke mantel dengan kecepatan yang setara dengan produksi dasar laut. Aktivitas ini terjadi di
sepanjang batas lempeng konvergen, di mana dua lempeng bergerak ke arah satu sama lain dan ujung depan
salah satu dibengkokkan membengkok ke bawah saat ia meluncur di bawah yang lain.

Batas konvergen juga disebut zona subduksi. Subduksi terjadi karena kerapatan lempeng litosfer yang turun
menunjam lebih besar daripada kerapatan asthenosphere yang mendasarinya karena kerak samudera lebih
padat daripada kerak benua.

Litosfer samudera tua lebih padat 2 persen daripada astenosfer dibawahnya, sebaliknya, litosfer benua kurang
padat daripada astenosfer, akibatnya, hanya litosfer samudera yang akan mengalami subduksi menunjam
hingga sangat dalam.
Litosfer samudera yang menunjam turun ke mantel (lihat Gambar 5.14) akan membentuk parit laut dalam yang
sangat panjang. Parit Peru-Chili di sepanjang pantai barat Amerika Selatan memiliki panjang lebih dari 4.500
kilometer, dan dasarnya mencapai 8 kilometer di bawah permukaan laut
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Kontinen – Samudera
Ketika ujung depan lempeng yang ditutup dengan kerak benua menyatu dengan lempeng litosfer samudera, blok
kontinental yang mengapung tetap "mengambang", sedangkan lempeng samudera yang lebih padat tenggelam
ke dalam mantel (Gambar 5.15 A). Variasi batas konvergen dapat terbentuk antara satu lempeng samudera dan
satu lempeng kontinen, antara dua lempeng samudera, atau antara dua lempeng benua (Gambar 5.15).

Nama – Nama Batas Lempeng Dunia Tiga Tipe Batas Lempeng Konvergen
Ketika lempeng samudera turun mencapai kedalaman sekitar 100 kilometer,
peleburan dipicu dalam baji asthenosphere panas yang terletak di atasnya.

Sedimen dan kerak samudera mengandung sejumlah besar air, yang terbawa
lempeng penunjaman jatuh ke bawah, panas dan tekanan mendorong air dari
mineral (yang kaya air) terjadi proses hidrasi dalam lempengan subduksi. Pada
kedalaman sekitar 100 kilometer (60 mil), baji batuan mantel cukup panas,
ditambah adanya air, sehingga lempeng di bawah menjadi meleleh. Proses ini,
disebut pencairan parsial, diperkirakan menghasilkan beberapa bahan cair, yang
bercampur dengan batuan mantel tanpa adanya peleburan. Bahan mobile panas
ini secara bertahap naik dan kadang membeku sebelum mencapai permukaan
dan menjadi tubuh batuan beku intrusi, bagi yang mencapai permukaan akan
Konvergen Kontinen – Samudera
membentuk gunungapi yang menimbulkan letusan

Sistem gunung seperti Andes, yang diproduksi sebagian oleh aktivitas vulkanik
yang terkait dengan subduksi litosfer samudera, disebut busur vulkanik
kontinental. Cascade Range di Washington, Oregon, dan California adalah sistem
gunung lain yang terdiri dari beberapa gunung berapi yang terkenal, termasuk
Gunung Rainier, Gunung Shasta, Gunung St. Helens, dan Gunung Hood. Busur
gunung berapi aktif ini juga meluas ke Kanada, di mana ia mencakup Gunung
Garibaldi dan Gunung Silverthrone.
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Samudera – Samudera
Batas konvergen samudera-samudera memiliki banyak fitur yang sama dengan tepi lempeng samudera-benua
(Gambar 5.15 A, B). Ketika dua lempeng samudera bertemu, satu turun di bawah lainnya, muncul aktivitas
gunungapi dengan mekanisme yang sama yang beroperasi di semua zona subduksi. Air dari lempeng subduksi
litosfer samudera memicu pencairan batuan di atasnya,kemudian tumbuh gunung berapi dari dasar laut, bukan
di platform benua, selanjutnya membentuk rangkaian gunungapi yang cukup besar yang berbentuk pulau. Tanah
yang baru terbentuk disebut busur pulau vulkanik, atau busur pulau (Gambar 5.17). Kepulauan Aleutian,
Mariana, dan Tonga adalah contoh busur pulau vulkanik yang relatif muda.
Busur pulau biasanya merupakan struktur sederhana yang
terbentuk dari banyak kerucut gunung berapi yang didasari oleh
kerak samudera yang umumnya kurang dari 20 kilometer
tebalnya. Sebaliknya, beberapa busur pulau lebih kompleks dan
didasari oleh kerak yang sangat terdeformasi yang dapat
mencapai ketebalan 35 kilometer. Contohnya termasuk Jepang,
Indonesia, dan Semenanjung Alaska. Pulau busur ini dibangun di
atas bahan yang dihasilkan oleh episode subduksi sebelumnya
atau di sepotong kecil kerak benua yang telah menjauh dari
daratan. Kepulauan Aleutian Adalah Busur Kepulauan Volkanik Merupakan
Produk dari Subduksi Lempeng Pasifik dibawah Lempeng Amerika
Utara
Tubrukan Sub Kontinen India dan Eurasia Membentuk
Himalaya
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Kontinen – Kontinen

Jenis ketiga dari batas konvergen terjadi ketika satu daratan bergerak menuju margin yang lain
karena intervensi subduksi dari dasar laut (Gambar 1.13 A). Sementara litosfer samudera
cenderung padat dan tenggelam ke dalam mantel, daya apung bahan benua menghambatnya
untuk tidak menunduk masuk ke asthenosfer. Akibatnya, terjadi tabrakan antara dua fragmen
benua (Gambar 1.13 B).

Peristiwa ini berakibat melipat dan merusak akumulasi sedimen dan batuan sedimen di sepanjang
batas kedua benua. Hasilnya adalah pembentukan sabuk gunung baru yang terdiri dari batuan
sedimen dan metamorf yang terdeformasi yang sering mengandung kepingan litosfer samudera..
Selama tabrakan ini, kerak benua melengkung dan retak dan umumnya memendek secara
horizontal dan menebal secara vertikal. Selain Himalaya, Pegunungan Alpen, Appalachian, dan
Ural, terbentuk ketika fragmen benua bertabrakan
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI

DASAR TEORI PLATE TEKTONIK

PergeseranBenua (contin
ental drift) yang
dikemukakan Alfred
Wegener tahun 1912
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
Asthenosphe Mesosphere
re (Lower
Mantle)
1.5.2. SUSUNAN BUMI

Lithosphe
Crust (5-70 km):
re 5-250 Kaya elemen silicon (Si) dan
km oxygen (O)
Crust 5-70 km
MANTL
E Oute
Inner rCor Mantle (2900 km):
Core e
Elemen Paling Melimpah :
magnesium (Mg), oxygen (O) dan
silicon (Si)

Core:
Komposisi utama Besi (Fe),
dengan nickel (Ni), elemen Inti
dalam adalah ringan dan padat,
inti luarnya cair
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
FAKTA INTI BUMI, MANTEL DAN KERAK BUMI

Beberapa pengamatan tentang Solid


Earth

• Bahan yang paling padat ada di bagian


dalam, volatil (senyawa gas) ada di luar

• Inti adalah logam (lebih padat), atasnya


mantel dan kerak adalah batuan silikat
(kurang padat)

• Bagian inti adalah logam cair dan logam


yang memiliki titik leleh yang lebih
rendah daripada batuan silikat
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
FAKTA INTI BUMI, MANTEL DAN KERAK BUMI

• Litosfer (kerak dan mantel atas,


tebal sekitar 100 km)kuat dan rapuh

• Astenosfer (mantel, 100-660 km)


adalah plastik dan mudah deformasi
- mengandung sejumlah kecil
batuan cair atau magma.

• Mesosfer (> 660 km) kuat, tetapi


tidak rapuh
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
PERGERAKAN MAGMA

Magma dalam bumi bergerak, pola


konveksi magma yang paling sederhana, Two
adalah magma naik di bawah layers of
convecti
punggungan / ridges dan tenggelam di on
zona subduksi
Pergerakan magma membawa akibat Rising
bergeraknya lempeng – lempeng benua, beneath
karena konveksi magma, selanjutnya hotspots
or plumes
akan menimbulkan struktur struktur kulit
bumi.
Selama pergerakan akan menimbulkan “Lava
gempa dan bencana ikutan lainya lamp”
misalnya tsunami model
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
STRUKTUR GEOLOGI
Pergeseran atau shear sepanjang kerak bumi yang getas/brittle akan menghasilan
sesar
Sesar adalah fractures di kerak Bumi yang mengalami
pergeseran.
Tiga jenis sesar yang dikenal:
(1) sesar normal,
(2) sesar naik, dan
(3) sesar geser.
Biasanya
sesar normal adalah hasil dari ekstensi, sesar naik
hasil kompresi horisontal, sesar geser hasil dari
pergeseran lateral

SESAR
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
SESAR

Sesar Normal : Hanging Wall bergerak


relatif turun terhadap footwall

Sesar Naik : Hanging Wall bergerak


relative naik terhadap footwall

Sesar Geser : Pergerakanya horizontal


TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI

LIPATAN
Sesar adalah fractures di kerak
Lipatan adalah lengkungan di perlapisan Bumi yang mengalami pergeseran.
batuan selama deformasi lentur/ductile. Tiga jenis sesar yang dikenal:
(1) sesar normal,
Ukuran kerutan lipatan mulai dari mikroskopis
hingga kubah besar dan cekungan yang
(2) sesar naik, dan
berjarak ratusan kilometer. (3) sesar geser.
Biasanya
Sebagian lipatan berkembang karena sesar normal adalah hasil dari
kompresi horizontal pada tepi lempeng ekstensi, sesar naik hasil kompresi
konvergen di mana keraknya memendek dan
menebal.
horisontal, sesar geser hasil dari
pergeseran lateral
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI

NOMENKLATUR LIPATAN

BAGIAN-BAGIAN
LIPATAN
MONOKLIN ANTIKLIN

ANTIKLIN & SINKLIN


SINKLIN
REBAH
STRATIGRAFI

Stratigrafi, adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur


relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi lapisan-
lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi. (Wikipedia)

Stratigrafi, disiplin ilmiah berkaitan dengan deskripsi suksesi


batuan dan interpretasi mereka dalam hal skala waktu umum.
(Encyclopaedia Britannica)

Stratigrafi membahas aturan, hubungan, mulajadi lapisan serta


tubuh batuan di alam;
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan,
hubungan dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam
dalam ruang dan waktu sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu
pemerian lapisan-lapisan batuan (Sandi Stratigrafi Indonesia
Edisi 1996, revisi SSI 1973)

DEFINISI
STRATIGRAFI
PRINSIP DALAM ILMU GEOLOGI
• Parsimony
• Uniformitarianism
• Superposition
Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini dalam geologi, ditambah Pengamatan,
dapat ditetapkan fakta tentang Proses Bumi

Parsimony
• Penjelasan paling sederhana yang cocok untuk
semua data lebih disukai
• Tidak menjamin bahwa semuanya harus sederhana !
• Teori dengan banyak ad hoc atau ide yang tidak
didukung mungkin salah

1.4.2. PRINSIP DAN HUKUM – HUKUM ATURAN


STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN

Uniformitarianism
Doktrin geologis bahwa proses yang ada bertindak dengan cara yang sama seperti
saat ini cukup untuk menjelaskan semua perubahan geologi

masa kini adalah kunci ke masa lalu


 Dengan menggunakan pengetahuan kita tentang hukum-hukum fisik, kita dapat
menguji: Apakah bencana telah terjadi ?
 Apakah kondisi fisik di bumi telah berubah, dan jika demikian, bagaimana (zaman
es, periode hangat, tinggi atau rendahnya permukaan laut, dll.) ?
 Apakah hukum fisik itu sendiri telah berubah dalam waktu, atau di tempat lain di
alam semesta ?
STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
Catastrophism vs Uniformitarianism
DUA KONSEP SEJARAH BUMI :

Catastrophism Uniformitarianism
Asumsi: efek besar membutuhkan Asumsi : sebab dan akibat untuk menentukan
penyebab yang hebat penyebab peristiwa masa lalu
Sejarah Bumi didominasi oleh peristiwa Temuan: Sejarah Bumi didominasi oleh kejadian
kekerasan berskala kecil yang khas saat ini.
Bencana memang terjadi tetapi jarang

KESINAMBUNGAN SEBAB DAN AKIBAT


Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Depan Prediksi
Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Kini  Teknologi
Menerapkan Sebab dan Akibat untuk Masa Lalu  Uniformitarianisme
HUKUM – HUKUM ATURAN

STENO
STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN

Hubungan :
setiap lapisan batuan dengan batuan lainnya, baik diatas
ataupun dibawah lapisan batuan tersebut. Hubungan antara
satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah “selaras”
(conformity) atau “tidak selaras” (unconformity).
SELARAS TIDAK SELARAS

Real Estate
STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN

GENESA
Genesa : Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan
memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri

RUANG
Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan
terbentuk atau diendapkan pada lingkungan geologi
tertentu.
WAKTU
Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan
batuan tersebut dan biasanya berdasarkan Skala Umur
Geologi. terbentuk pada kala Eosen Akhir.
STRATIGRAFI
KOLOM STRATIGRAFI
Kolom Stratigrafi :

kolom yang menggambarkan


susunan berbagai jenis batuan
serta hubungan antar batuan atau
satuan batuan mulai dari yang
tertua hingga termuda menurut
umur geologi, ketebalan setiap
satuan batuan, serta genesa
pembentukan batuannya.
kolom stratigrafi tersusun dari
kolom-kolom dengan atribut-atribut
sebagai berikut: Umur, Formasi,
Satuan Batuan, Ketebalan, Besar-
Butir, Simbol Litologi,
Deskripsi/Pemerian, Fosil Dianostik,
dan Linkungan Pengendapan.
STRATIGRAFI
KORELASI STRATIGRAFI

Korelasi stratigrafi :
menghubungkan titik-titik kesamaan
waktu atau penghubungan satuan-
satuan stratigrafi dengan
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Tujuan dari korelasi stratigrafi adalah
untuk mengetahui persebaran lapisan-
lapisan batuan atau satuan-satuan
batuan secara lateral, sehingga
dengan demikian dapat diperoleh
gambaran yang menyeluruh dalam
bentuk tiga dimensinya.
korelasi stratigrafi yang umum : (1).
Korelasi Litostratigrafi; (2). Korelasi
Biostratigrafi; (3). Korelasi Legend: A: sandstone, siltstone and shale of the Upper Famennian Evieux
Kronostratigrafi. Fm; B: dolostone; C: limestone; D: shale; E: shale and limestone;

https://popups.uliege.be/1374-8505/index.php?id=5532
UMUR GEOLOGI

diketahui urutan kejadianya tetapi tidak tahu tanggal /


RELATIF waktunya :
G. Krakatau pernah meletus sebelum perang
dunia ke II

diketahui tanggal / waktunya :


G. Krakatau Meletus pada tahun 1883
tanggal 26 Agustus
ABSOLUT
STRATIGRAFI
SANDI STRATIGRAFI INDONESIA
Maksud :
Sandi Stratigrafi Indonesia dimaksudkan untuk
memberikan pengarahan kepada geologiawan
yang bekerja di Indonesia dalam cara
penggolongan stratigrafi.
Sandi Stratigrafi Indonesia ini memberikan
kemungkinan untuk tercapainya keseragaman
dalam pengertian dan tatanama satuan-satuan
stratigrafi di Indonesia.
Tujuan :
Sandi Stratigrafi Indonesia terutama memberikan
konsepsi aturan pembagian batuan secara
bersistem disrtai tatanannya sehingga
pembahasan stratigrafi di
Indonesia menjadi lebih jelas, mudah dimengerti
dan penerapannya sederhana.
GEOMORFOLOGI
GEOMORFOLOGI
adalah sudy mengenai bentangalam dan proses yang membentuknya
Bentangalam adalah bagianpermukaan bumi yang berukuran sedang
atau kecil

Bentangalam dikategorikan dengan contoh sebagai :


Bentangalam orde pertama : Kontinen dan Samudra
Bentangalam orde kedua : Gung Plateau Dataran
Bentangalam orde ketiga : Gumuk pasir, Lembah,
Jeram, Delta
GEOMORFOLOGI
GEOMORPHIC AGENT

GAYA EKSOGEN
GAYA ENDOGEN

EROSIONAL DAN DEPOSITIONAL


GAYA MENDADAK GAYA DIASTROPIS

GEMPA BUMI PEMBENTUKAN SUNGAI


PEGUNUNGAN
ANGIN
GUNUNG API GELOMBANG LAUT

GERAK MASA ES
BATUAN AIRTANAH
GEOMORFOLOGI
PROSES EKSOGEN
Iklim lokal Iklim regional
Iklim mikro & Kejadian Perubahan iklim Zona iklim
Perubahan iklim
meteorologis jangka pendek Perubahan iklim
sedang
Aktivitas binatang dan Perubahan vegetasi Jangka Panjang
Perubahan vegetasi
tumbuhan lokal Evolusi biologi
regional

Bentangalam skala Bentangalam skala


Bentangalam skala Bentangalam skala
makro mega
mikro meso
Luas <0,25 km2 Luas 100 – 1.000.000 Luas >1.000.000 km2
Luas 0,25 - 100 km2 Waktu > 10 juta
Waktu : 10 Tahun km2
Waktu : 1000Tahun Tahun
Waktu : 10 juta Tahun
Flufial Genangan Meander Dataran banjir sungai Cekungan drainase
PROSES Glasial Small ciirques Lembah Glacial Ice cups Ice sheets
EKSOGE
NIK Aeolian Ripple Gumuk pasir (dunes) Sand seas Large Sand seas
Pantai Beach cups Beach cups Capes and bays Pantai kontinen
PROSES Rangkaian
ENDOGENIK Scarp sesar kecil Gunungapi kecil Daratan blok-sesar
Pegunungan Mayor

Pengangkatan Pengangkatan Pengangkatan jangka


Gempa induvidu dan Panjang &
isostatis regional dan
erupsi gunungapi subsidence
Volkanisme terlokalisir subsidence
Struktur geologi local
dan aktivitas seismic
Pergerakan Kontinen
Sifat batuan dasar Geologi Kontinen
Struktur geologi Geologi regional
Bentngalam berbagai skala dan interaksinya
PROSES ENDOGEN DAN FAKTOR
dengan proses eksogen dan indogen
GEOMORFOLOGI
MEKANIK

GAYA EKSOGEN 01 Exfoliation


Frost Wedging
Salt Wedging
Temperature Changes
Abrasion

02
KIMIA

Carbonation
Hydrolysis
Hydration
Oxidation
Solution

BIOLOGI

03 Aktivitas Organik
Desintegrasi Oleh Tanaman
Organisme Menggali
Sekresi Asam
GEOMORFOLOGI

GAYA EKSOGEN

PERUBAHAN SIFAT
MEKANIK FISIK BATUAN DARI
KONDISI SEMULA,
PELAPUKAN AKAN MERUBAH
KIMIA SOIL SIFAT SOIL MEKANIK
/ GEOTEKNIKNYA
BIOLOGI

LONGSOR / GERAK
MASA BATUAN
GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
BEBERAPA TIPE GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI

KARST (Terminologi)

Karst adalah suatu bentangalam


yang terbentuk karena erosi
kimia terhadap batuan induk
(Umumnya batuan karbonat)

Karst adalah topografi yang


terben-tuk dari pelarutan batuan
seperti batugamping, dolomit,
dan gipsum.
(Wikipedia)
1.6. GEOMORFOLOGI
KARST ( Penyebaran)

Karst berpotensi dapat menjadi


Diseluruh dunia hamper 20 % masa reservoir air tanah, reservoir
tanah adalah bentangalam karst
minyak bumi, dan wisata
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
KARST ( Faktor perkembangan)
Perkembangan daerah karst
dipengaruhi factor – factor ;
Gaya kimiawi
iklim
curah hujan
Konsentrasi CO2
Suhu
Gaaya fisik
Gradien hidrolik
Besarnya crh hujan
Relief permukaan
Tatanan Hidrogeologis
Stratigrafi / litologi
tektonik
Tebal batuan terlarut
GEOMORFOLOGI
KARST ( istilah kenampakan)

1. Canyon
2. Ruin-like relief
3. Rock Shelter
4. Doline
5. Pothole
6. Emergence
7. Fossilised emergence
8. Siphoned Gallery
9. Stalactite
10. Stalagmite
11. Column

Real Estate
GEOMORFOLOGI
KARST

Proses Kimia yang berlangsung :

Proses Pelautan
menghasilkan
kenampakan –
kenampakan
GEOMORFOLOGI
KARST
BENTANGALAM KARST YANG SERING DIJUMPAI
Dolina Karst :
berbagai ukuran dan kerapatan sink hoke
Cone and Tower Karst :
Blok – blok terpisah pada dataran alluvial
Flufiokarst :
Batugamping berseling dengan batuan tipe lain
Pavement karst :
Permukaan gundul
Cave karst :
Dari permukaan tidak Nampak adanya bentangalam karst
Cave

Tower
Pavement
GEOMORFOLOGI
KARST
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR DAERAH KARST

Kuantitas airtanah
Mata air sangat tergantung langsung curah hujan
Kualitas airtanah
Rentan karena tanah penutup tidak memadai
Waktunya sangat singkat jika terjadi insiden tumpahan
Pembersihan ancaman local hampr tidak dapat dilakukan
Pembersihan diri secara alami, rendah
Air relative sadah
Pengamanan kualitas air
Hampir tidak mungkin menggunakan kriteria 50 hari
Sangat luas, penggunaan terbatas
Daerah terbatas dari air yang digunakan
Peta geologi merupakan salah satu peta yang dibuat
berdasarkan peta topografi untuk menggambarkan tubuh
batuan, penyebaran batuan, kedudukan, unsur, dan struktur
geologi dan hubungan antar satuan batuan serta
merangkum berbagai data lainnya.
Didalam peta juga diungkapkan informasi kedudukan
daerah tersebut (letak daerah), tahun pembuatan dan skala,
Tingkat kualitas peta tergantung pada skala peta yang
digunakan.
Karena peta geologi dibuat berdasarkan peta topografi,
maka segala informasi tentang peta topografi sedapat
mungkin masuk dalam peta geologi, kecuali peta geologi
untuk kebutuyhan khusus atau yang di khususkan.
Salah satu contoh gambar penyebaran batuan dalam peta
geologi yang digambarkan dengan simbol dan bentuk yang
berbeda
Jenis Peta Geologi
 Peta geologi permukaan (surface geological map)
Peta ini didefinisikan sebagai peta yang memberikan berbagai informasi geologi yang
langsung terletak dipermukaan. Peta ini berfungsi untuk menentukan lokasi bahan
bangunan, drainase, pencarian air maupun pembuatan jalan.
 Peta singkapan (outcrop map)
Peta yang umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat,
yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan dan
kondisi strukturalnya. Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi, misalnya material yang
berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung di bawah permukaan.
 Peta geologi tematik
Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan atau potensi
sumber daya mineral maupun energi untuk tujuan tertentu
 Peta fotogeologi
Peta fotogeologi adalah peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto udara. Peta
fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
 Peta ikhtisar geologis
Peta ikhtisar geologis adalah peta yang memberikan informasi langsung berupa formasi-
formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi yang
formasinya masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya
berskala sedang atau kecil, dengan skala 1: 100.000 atau lebih kecil.
 Peta hidrogeologi
Peta hidrogeologi adalah peta yang menunjukkan kondisi airtanah pada daerah yang
dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang permeabel dan impermeabel.
Gambar 9.3. Peta Geologi (www.geologinesia.com)
Gambar 9.4. Simbol Batuan (Noor, 2012)
Bagian Peta Geologi
Dalam sebuah peta akan memiliki bagian- bagian yang sama untuk lebih mudah dalm
menafsirkan dan memahami sebuah peta. Khususnya peta Geologi akan memiliki
sebuah bagian-bagian yang nantinya akan menjadi tuntunan atau panduan untuk bisa
dibaca kondisi lapangan dari gambar yang terdapat dalam sebuah peta. Bagian-
bagian dari peta geologi diantaranya:
o Judul Peta
Adalah sebuah identitas dari sebuah peta. Biasanya ditulis suatu nama daerah
tempat yang digambarkan.
o Keterangan Pembuatan
Merupakan informasi yang dicantumkan dibagian kiri bawah dari sebuah peta yang
berisi tentang informasi pembuatan dan instansi pembuat.
o Nomor Peta
Adalah angka yang dicantumkan dibagian kanan atas peta yang menunjukan nomor
peta tersebut.
o Pembagian Lembar Peta
Adalah penjelasan dari nomor-nomor peta yang lain yang tergambar disekitar peta
yang bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memrlukan interprestasi
suatu daerah yang lebih luas.
Bagian Peta Geologi

o Sistem Koordinat
Sistem koordinat ini sangatlah penting dalam sebuah pembuatan peta, karena
dengan adanya sistem koordinat maka kita akan dapat menggambarkan sebuah peta
topografi dengan mudah dalam skala yang lebih kecil.
o Sumbu koordinat ini adalah berupa dua garis sumbu yang biasa dilambangkan
dengan X dan Y. beberapa macam koordinat diantaranya, yaitu:
• Koordinat geografis
• Koordinat grid
• Koordinat lokal
o Skala Peta
Pengertian dari skala yaitu suatu perbandingan dari jarak gambar pada peta terhadap
jarak datar sesungguhnya di lapangan.
Contohnya skala 1: 15.000, ini berarti 1 cm dipeta sama dengan 15 m jarak
sebenarnya di lapangan.
Bagian Peta Geologi
o Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi, garis
kontur ini memiliki sifat-sifat tertentu diantaranya, yaitu:
• Garis kontur merupakan kurva tertutup yang tidak akan memotong satu sama
lain dan tidak akan bercabang.
• Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi dari pada pada garis kontur yang
di luar.
• Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama.
• Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal.
• Semakin rapat jarak antara garis kontur berarti semakin terjal medan
sebenarnya dan jika garis kontur bergerigi maka kemiringannya hampir sama
dengan 900.
• Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi
terpisah satu sama lainnya.
o Legenda Peta dalam sebuah peta merupakan salah satu bagian dari gambar peta
yang berfungsi sebagai tambahan agar dapat memudahkan interpretasi peta, berupa
simbol-simbol maupun keterangan lainnya. Dalam peta geologi simbol yang
digunakan biasanya berupa gambar sebaran batuan yang berwarna-warni yang
membedakan jenis batuan yang satu dengan yang lainnya.
Bagian Peta Geologi

Legenda Peta Geologi


(Noor, 2012)
 Geologi adalah ilmu yang mempunyai banyak cabang ilmu lainya dan merupakan pengetahuan
yang mempelajari material penyusun kerak bumi, proses-proses yang berlangsung selama dan
atau setelah pembentukannya, serta makhluk hidup yang pernah ada atau hidup di bumi.
R
 Mineral adalah benda yang homogen dengan susunan atom yang teratur dan struktur atom hasil
kristalisasi. Mineral adalah bagian integral dari kerak bumi, dan memiliki komposisi kimia yang A
konstan yang dapat diekspresikan dengan rumus kimia. Dalam kondisi spesifik suhu dan tekanan,
mineral memiliki sifat fisik yang stabil.
 Klasifikasi batuan beku terutama ditentukan oleh komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan,
N
untuk batuan beku dapat digunakan klasifikasi berdasarkan ukuran butir, batuan metamorf juga
terutrama ditentukan oleh komposisi mineral, tekstur dan strukturnya. G
 Proses tektonik menyebabkan batuan (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf)
maupun kerak bumi akan berubah susunannya dari keadaannya semula.
 Stratigrafi adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan dan kejadian (genesa) macam-macam
K
batuan di alam dalam ruang dan waktu sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-
lapisan batuan.
U
 Geomorfologi merupakan suatu studi yang mempelajari asal (terbentuknya) topografi sebagai
akibat dari pengikisan (erosi) elemen-elemen utama, serta terbentuknya material-material hasil M
erosi.
 Peta geologi adalah suatu bentuk informasi geologi yang khusus menyajikan penyebaran batuan
(jenis litologi atau unit satuan stratigrafi baik itu batuan beku, batuan sedimen, ataupun batuan
A
metamorf dan juga hubungan stratigrafi (kontak antara batuan serta struktur geologi suatu daerah,
yang diwakili oleh warna dan simbol geologi tertentu. N
SOAL – SOAL
1. Apa yang anda ketahui tentang konsep R
Uniformitarianisme?
2. Apa yang anda ketahui tentang kilap (luster) suatu
A
mineral? N
3. Apakah batuan beku Intrusi itu?
4. Apakah Batuan Sedimen Fluvial itu? G
5. Bagaimana mekanisme pergerakan lempeng benua K
maupun samudera, uraikan dengan singkat.
6. Apakah ciri ciri kekar kolom, umumnya pada batuan U
apa terjadi?
7. Apa yang disebut Facies? Uraikan dengan singkat M
8. Apakah maksud mempelajari sandi stratigrafi? A
9. Apa yang dimaksud dengan proses geomorfik?
10.Apa yang dimaksud dengan legenda peta? N
Thank you

Anda mungkin juga menyukai