99d5d 2. Geologi Dasar
99d5d 2. Geologi Dasar
GEOLOGI DASAR
6. Stratigrafi 7. Geomorfologi
• Pengertian 8. Peta Topografi dan Peta Geologi
• Hukum – hukum • Stadia
• Sandi stratigrafi • Gerak masa
• Satuan satuan batuan • Peta Topografi
stratigrafi • Karst • Peta Geologi
GEOLOGI DASAR
DEFINISI DAN LINGKUP ILMU GEOLOGI
Geologi (dari bahasa Yunani Kuno γῆ, gē ("bumi") dan -λoγία,
-logia, ("studi tentang", "wacana") [1] [2]) adalah ilmu bumi
yang berkaitan dengan kesatuan Bumi, komposisi batuannya,
dan proses perubahanya dari waktu ke waktu. Geologi juga
dapat merujuk pada studi tentang fitur/kenampakan padat dari
planet terestris atau satelit alami seperti Mars atau Bulan.
Geologi modern secara signifikan tumpang tindih dengan
semua ilmu pengetahuan bumi lainnya, termasuk hidrologi
dan ilmu atmosfer, dan karenanya diperlakukan sebagai satu
aspek utama dari sains sistem bumi terintegrasi dan ilmu
pengetahuan planet.
WIKIPEDIA
DEFINISI DAN LINGKUP ILMU GEOLOGI
Mineralogi: Pengamatan, klasifikasi, dan analisis mineral, permata,
dan batu berharga.
Petrologi: Analisis dan klasifikasi batuan untuk mempelajari asal dan
sejarahnya.
Geologi Struktur: Studi tentang deformasi batuan dan kekuatan yang
menyebabkan deformasi .
Sedimentologi: Studi tentang lingkungan pengendapan modern
maupun prasejarah.
Paleontologi: Rekonstruksi 'lingkungan masa lalu dengan
mempelajari fosil' dan bentuk kehidupan lain.
Geokimia: Studi tentang komposisi kimia batuan dan mineral untuk
berbagai aplikasi lingkungan dan ekonomi. Geofisika: Studi tentang
gravitasi, "magnet, dan karakteristik seismik" Bumi.
Seismologi: Studi tentang lokasi dan kekuatan gempa bumi untuk
memahami asal mereka dan meminimalkan efeknya.
Streak / Cerat
Warna mineral dalam bentuk
bubuk (digunakan untuk mineral
logam).
Diperoleh dengan menggores
mineral pada porselen kasar.
1.2.1. MINERALOGI
Luster / Kilap Hardness / Kekerasan :
Sifat mineral Seberapa mudah menggores mineral
Diukur dengan Skala Kekerasan Mohs
dalam Skala relative terdiri dari 10 mineral
memantulkan Dengan rangking 1 terlunak, dan ranking 10
cahaya terkeras
Ada 2 macam
kilap :
• Kilap logam
• Kilap non
logam
Kekerasan benda yang
umum :
Kuku (2,5)
Uang Tembaga (3,5)
Paku kawat (4,5) Contoh kilap logam: Contoh kilap bukan
Pisau (5,1) mineral Galena
Kaca gelas (5,5) logam: mineral
Lempeng cerat ( 6,5) Orthoclase
MINERALOGI
Bentuk kristal
• ekspresi eksternal dari struktur atom
internal mineral
• permukaan planar disebut wajah kristal
• sudut antara wajah kristal adalah konstan
untuk mineral tertentu
Quartz Pyrite
MINERALOGI
Belahan, dan Pecahan
Belahan : Cara mineral pecah
mengikuti bidang lemah
Pecahan : Jika mineral tidak
mempunyai belahan
Pecahan
menunjukkan
permukaan
lengkung seperti
pecahan gelas /
kaca disebut
pecaham
konkoidal /
conchoidal
MINERALOGI
Berat Jenis
Mineral logam mempunyai tendensi berat jenisnya lebih besar
Sifat Lain :
Galena Quartz
Reaksi terhadap asam SG=7.5 SG=2.67
khlorida (keluar gas)
Rasa (garam rasa asin)
Teras ( Talk terasa
seperti sabun, grafit
seperti grease
Magnetisme (mineral
magnetit, menempel
magnit)
MINERALOGI
Non-ferromagnesian
Kelompok Mineral
Silicates (K, Na, Ca, Al) Mineral dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar :
• Silicates (most abundant)
• Non-silicates (~8% of Earth’s
crust):
Ferromagnesian Content • Oxides
Here O2-
Silicates (Fe, Mg)
Content Here • Carbonates (CO3)2-
Oxides
• Sulfides S2-
Carbonates • Sulfates (SO4)2-
Sulfides/sulfates
Native elements • Halides Cl-, F-, Br-
• Native elements (single
elements; e.g., Au)
Real Estate
MINERALOGI
ELEMEN
Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
01
Kombinasi unsur-unsur
senyawa kimia anorganik
dalam kerak Bumi disebut Oksigen
mineral 47 %
Mineral-mineral bercampur
bersama dalam berbagai
02membentuk
proporsi, PowerPoint Presentation
Batuan beku
ekstrusif (volkanik)
rhyolite: batuan eku extrusive felsic
(mineral yang sama dengan granit)
andesit: batuan beku ekstrusi
menengah
(Mineral yang sama dengan diorit)
basal: batu beku ekstrusi mafik
(mineral yang sama dengan gabro)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
STRUKTUR BATUAN BEKU
INTRUSIVE
Pluton.
Magma yang menerobos batuan kulit bumi
membentuk tubuh batuan beku intrusif
dalam bumi disebut pluton.
Batholiths.
adalah pluton yang berukuran besar
memanjang beberapa kilometer dan
menempati area seluas beberapa ribu
kilometer persegi (biasanya granit)
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
STRUKTUR BATUAN BEKU
INTRUSIVE (Lanjutan)
Inturi Diskordan :
Tubuh batuan beku intrusi
yang memotong strukur
batuan yang sudah ada
sebelumnya
Inturi Konkordan :
Tubuh batuan beku intrusi
yang selaras dengan
struktur batuan yang
sudah ada sebelumnya
STRUKTUR BATUAN BEKU INTRUSIVE (Lanjutan)
DIKE
adalah pluton yang berbentuk seperti dinding yang terbentuk
pada rekahan vertikal ketika batuan dipaksa terbuka oleh
magma,
VEIN
magma memasuki rekahan percabangan kecil, tidak beraturan,
di sekitar batuan membeku dalam jaringan vein tipis yang
bercabang
SILL
Pluton seperti piring yang terbentuk ketika magma memaksa
jalannya di antara dua lapisan batuan (biasanya batuan
sedimen) yang sudah ada sebelumnya
LACOLITHS
Pluton konkordan berbentuk dome (plano convex), umumnya
dasarnya horisontal
STRUKTUR BATUAN BEKU INTRUSIVE (Lanjutan)
STRUKTUR BATUAN BEKU EXTRUSIVE
Aliran Lava
Lava adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan)
yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-
macam. Keluarnya lava kadang diikuti dengan letusan
STRUKTUR BATUAN BEKU EXTRUSIVE
PAHOEHOE - memiliki permukaan berkilau, halus, dan berkaca-kaca. Cenderung lebih cair
(viskositas rendah), mengalir lebih cepat dan menghasilkan aliran yang lebih tipis (biasanya
1-3 m)
AA - aliran rubbly, dengan inti cair, viskositas lebih tinggi (komposisi sama), cenderung
bergerak lebih lambat dan menghasilkan aliran yang lebih tebal (biasanya 3-20 m).
BATUAN SEDIMEN
Sedimen terakumulasi pada
awalnya kurang lebih mem-
bentuk lapisan horizontal,
yang disebut strata
(perlapisan) - individu lapisan
dipisahkan dari lapisan di
bawah dan di atasnya oleh
permukaan yang disebut
bidang perlapisan.
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen diklasifikasikan KLASIFIKASI BESAR :
berdasarkan :
• Tekstur dan
• Komposisi
Batuan Sedimen klastik
Teksur meliputi :
• besar butir,
• kebundaran,
• pemilahan
• kemas
Porositas Kekompakan
Porositas adalah ukuran dari ruang
kosong di antara material, dan merupakan Dense : sangat padat
fraksi dari volume ruang kosong terhadap Hard : keras dan padat
total volume, yang bernilai antara 0 dan 1, Medium hard : agak keras
tetapi masih dapat digores
atau sebagai persentase antara 0-100%. dengan jarum baja
Kekompakan Soft : lunak, mudah
tergores dan
Kekompakan adalah sifat fisik dari batuan. dipecahkan.
Beberapa istilah yang dipakai dalam Friable : keras tetapi
kekompakan batuan adalah dapat diremas
dengan tangan
Spongy : berongga
Warna
3) Struktur Sedimen
Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik
Batupasir
Klasifikasi batupasir
Parameter : butiran (stabil dan tak stabil) : kuarsa, felspar, fragmen litik matriks lempung (hasil
rombakan atau alterasi batuan)
batupasir arenite : bila kehadiran matriks lempung <15%
batupasir wacke : bila kehadiran matriks lempung >15%
Konglomerat dan Breksi
Konglomerat berbutir membulat
Breksi berbutir menyudut
Jenis konglomerat berdasarkan macam klastiknya :
• Konglomerat polimiktik : terdiri dari bermacam-macam jenis klastik yang berbeda.
• Konglomerat monomitik/oligomiktik : terdiri dari satu jenis klastik.
Mudrock
sedimen yang disusun terutama oleh partikel berukuran lanau-lempung
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Fraksi karbonat (aragonit, kalsit, dolomit, magnesit, ankerit dan siderit) lebih besar dari fraksi non
karbonat (Pettijohn,1975)
Batuan karbonat terbentuk oleh proses sedimentasi organik, sedimentasi mekanis, sedimentasi
kimiawi atau kombinasi dari proses-proses tersebut
Batuan Karbonat
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
P&T
Tinggi
termasuk tetapi
tidak terbatas pada
aktivitas tektonik
Serpih (shale) berubah menjadi batu tulis (slate) atau sekis, batu pasir
menjadi kuarsit, dan batu gamping menjadi marmer, genes (gneiss)
terbentuk ketika magma intrusif mendingin di samping batuan beku atau
sedimen
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Tipe-tipe metamorfosa
Metamorfosa termal/kontak : terjadi akibat
perubahan (kenaikan) temperatur (T),
biasanya dijumpai di sekitar intrusi/batuan plutonik
Metamorfosa regional/dinamo termal : terjadi
akibat perubahan (kenaikan) tekanan (P) dan
temperatur (T) secara bersama-sama
Metamorfosa kataklastik/kinematik/dislokasi :
terjadi di daerah pergeseran yang dangkal (misal
zona sesar) dimana tekanan lebih berperan dari pada
temperature
Metamorfosa burial : terjadi akibat pembebanan
Metamorfosa lantai samudera : terjadi akibat
pembukaan lantai samudera (ocean floor Spreading)
1.3.3. BATUAN METAMORF
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
1.3.3.1. Struktur Batuan Metamorf
Struktur Foliasi
• Slaty cleavage : struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah batu
sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate (batusabak).
• Phylitic : rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih mengkilap
daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi pemisahan mineral pipih
dan mineral granular meskipun belum begitu jelas/belum sempurna, batuannya disebut
phyllite (filit).
• Schistose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral pipih
batuannya disebut schist (sekis).
orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close schistosity,
• Gneisose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular, mineral pipih
orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan open schistosity,
batuannya disebut gneis.
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Struktur Non Foliasi
Granulose : struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral granular
Hornfelsik : struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral equidimensional
dan equigranular, tidak terorientasi, khusus akibat metamorfosa termal, batuannya
disebut hornfels.
Cataclastic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau
mineral berukuran kasar umumnya membentuk kenampakan breksiasi, akibat
metamorfosa kataklastik, batuannya disebut cataclasite (kataklasit).
Mylonitic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh adanya penggerusan mekanik
pada metamorfosa kataklastik, menunjukan goresan-goresan akibat penggerusan
kuat dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer, batuannya disebut
mylonite (milonit).
Phyllonitic : gejala dan kenampakan sama dengan milonitik tetapi butirannya halus,
sudah terjadi rekristalisasi, menunjukan kilap silky, batuannya disebut
phyllonite(filonit).
Tekstur batuan metamorf berdasarkan
bentuk individu kristal :
Idioblastik : mineralnya berbentuk
euhedral
Hypidioblastik : mineralnya berbentuk
subhedral
Xenoblastik/alotrioblastik : mineralnya
berbentuk anhedral
Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Batusabak (Slate)
Mineral utama : seringkali
masih berupa mineral lempung;
mineral tambahan : muskovit,
Filit (Phyllite)
biotit, kordierit, andalusit.
Mineral utama : kuarsa, serisit,
klorit; mineral tambahan :
plagioklas, mineral bijih.
Sekis (Schist)
Mineral utama : biotit, Geneis (Gneis)
muskovit, kuarsa (sekis Mineral utama : k-felsfar,
mika), klorit (sekis klorit), plagioklas, biotit, muskovit,
talk (sekis talk) dll. kuarsa.
Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Migmatit (Migmatite)
seperti percampuran antara
metasedimen dan batuan granitis,
batuan yang demikian ini lazim disebut
migmatit, material granitis diperkirakan
berasal dari luar, hasil dari insitu partial
Milonit (Mylonite)
melting atau dapat juga dari segregasi
Mineral dan warna tergantung
akibat proses metamorfosis.
batuan yang mengalami
metamorfosa kataklastik
Filonit (Phyllonite)
Gejala dan kenampakan
sama dengan milonitik (filonit Kuarsit (Quartzite)
butirannya halus), sudah Mineral utama : kuarsa
terjadi rekristalisasi, derajat (>80%), mineral tambahan :
metamorfosa lebih tinggi muskovit, biotit, k-felsfar,
dibanding milonit mineral bijih.
Real Estate
BATUAN PENYUSUN KULIT BUMI
Serpentinit (Serpentinite) Marmer (Marble)
Mineral utama : serpentin, mineral Mineral utama : kalsit; kadang-kadang
tambahan : mineral bijih, mineral dolomit, piroksen, amfibol, flogopit,
sisa : olivin, piroksen. ada mineral bijih atau oksida besi.
Amfibolit (Amphybolite)
Hornfels (Hornfels)
Mineral utama : amfibol (horblenda),
plagioklas, mineral tambahan : kuarsa, Mineral utama : andalusit, silimanit,
epidot, klorit, biotit, garnet, mineral bijih. kordierit, biotit, k-felsfar.
Real Estate
TEKTONIK LEMPENG
Pengembaraan Benua (Continental Drift)
Wegener lebih jauh berhipotesis bahwa awal era Mesozoikum, benua super ini mulai terpecah menjadi
beberapa daratan blok benua yang lebih kecil. Blok-blok benua ini kemudian "mengembara" sampai ke posisi
mereka saat ini selama jutaan tahun. Teori tersebut dikenal sebagai Teori Apungan Benua atau Pengembaraan
Benua (Continental drift). Wegener dan kawan-kawannya mengumpulkan bukti substansial untuk mendukung
sudut pandang mereka.
Beberapa bukti yang dikumpulkan diantaranya adalah :
a. Kesebangunan bentuk pantai yang berseberangan dari samudera atlantik.
b. Wegener mengetahui bahwa organisme fosil yang sama telah ditemukan di dalam batuan dari Amerika
Selatan dan Afrika
c. Tanaman dengan daun dan biji berbentuk lidah yang terlalu besar untuk dibawa angin, ini dikenal
tersebar luas di Afrika, Australia, India, dan Amerika Selatan. Belakangan, sisa-sisa fosil Glossopteris
juga ditemukan di Antartika.
d. Wegener menemukan bukti batuan beku yang sangat terdeformasi di Brasil yang sangat mirip dengan
batuan serupa di Afrika
e Iklim Purba, bahwa sekitar 300 juta tahun yang lalu, lapisan es yang luas menutupi sebagian besar
belahan bumi selatan dan India
TEKTONIK LEMPENG
Lempeng – Lempeng Utama Bumi
Hasil-hasil penelitian modern menunjukkan bahwa struktur bumi terdiri dari inti dalam, inti luar, mantel, dan
kerak bumi sedangkan jarak dari pusat bumi ke permukaan bumi adalah sekitar 6300 km.
Interior Terletak di kedalaman di bawah 5150 km. Terdiri dari besi padat dan
nikel. Meskipun suhunya sekitar 6000 ° C, ia padat, karena tekanannya
yang sangat ekstrem.
Bumi Inti luar (outer core)
Terletak pada kedalaman di bawah 2900 km, dianggap cair karena dari
penelitian geofisika tidak mengirimkan gelombang geser seismik.
Temperatur berkisar antara 4000 ° C, di dekat mantel hingga 5700 ° C
di dekat inti bagian dalam. Panas yang tinggi dan tekanan yang sedikit
lebih rendah menyebabkan inti luar nikel besi meleleh. Lelehan besi dan
nikel panas bergerak di sekitar inti bagian dalam yang padat karena
putaran bumi, sehingga menghasilkan magnet bumi.
Struktur
Interior Mantel
Menebal hingga 2900 km; batas atas dengan lapisan kerak berkisar dari
Bumi 5 hingga 50 km. Mantel terdiri dari mineral silikat, biasanya peridotit di
mantel atas (Gambar 5.3). Mantel bersifat cairan kental dengan arus
konveksi yang disebabkan terjadinya pemindahan panas dari tempat
yang lebih dalam (panas) ke atas dekat permukaan yang lebih dingin.
Pergerakan mantel karena konveksi tersebut menggerakkan atau
menyeret dan memecahkan kerak diatasnya yang bersifat kaku dan
mengambang diatasnya. Ini adalah pemicu terjadinya pergerakan
lempeng tektonik dan pembentukan gunung.
Struktur Kerak (crust)
Ketebalan tidak sama disemua tempat, di benua lebih tebal, (0-50 km)
dan di Samudera lebih tipis (5-10 km). Terdapat 2 (dua) macam kerak,
Interior yaitu kerak benua berupa benua, dan kerak samudra yang menjadi alas
dasar samudera. Kerak benua dicirikan oleh batuan seperti granit, kaya
Bumi akan mineral silikat dan aluminium ("sial” = “silikat - aluminium"). Sial
memiliki kepadatan yang lebih rendah. Kerak samudera lebih padat
tersusun dari batuan basalt kaya mineral magnesium silikat (“sima” =
“silikat – magnesium”).
Benua tidak berakhir di pantai, pada kenyataannya, mereka
membentang jauh di lepas pantai sebelum berakhir pada penurunan
curam ke dasar samudera yang dalam (Gambar 5.4).
Salah satu prinsip utama teori lempeng tektonik adalah bahwa lempeng bergerak sebagai satuan yang agak
kaku relatif terhadap semua lempeng lainnya. Ketika lempeng bergerak, jarak antara dua lokasi pada lempeng
yang berbeda, berangsur-angsur berubah, sedangkan jarak antara lokasi dalam satu lempeng tetap relatif
konstan.
Pelat dibatasi oleh tiga jenis batas yang berbeda, yang dibedakan berdasarkan jenis gerakan yang terjadi :
• Batas lempeng divergen – dua lempeng bergerak terpisah, menghasilkan upwelling dan peleburan sebagian
material panas dari mantel akibatnya tercipta dasar laut baru
• Batas lempeng konvergen – dua lempeng bergerak bersama, menghasilkan litosfer samudera yang turun,
tumpang tindih di bawah lempeng, akhirnya diserap kembali ke dalam mantel, atau mungkin dalam tabrakan
dua blok benua membentuk sabuk pegunungan
• Batas lempeng tansform — di mana dua lempeng saling bertabrakan tanpa menghasilkan atau
menghancurkan litosfer
Pergerakan Lempeng; Panah Merah, Makin Panjang Menun Jukkan Gerakan
Makin Cepat, Data Berdasarkan Pengamatan GPS; Garis Hitam Menunjukkan
Pemekaran Dasar Samudera Berdasarkan Data Paleomagnetik
TEKTONIK LEMPENG
Batas Lempeng Divergen dan Pemekaran Dasar Laut
Sebagian besar batas lempeng divergen (di = terpisah, vergere = bergerak) terletak di
sepanjang puncak punggungan samudera dan dapat dianggap sebagai tepi lempeng
konstruktif karena di sinilah dihasilkan dasar samudera yang baru . Di sini, dua lempeng yang
berdekatan bergerak menjauh satu dari lainnya, menghasilkan retakan yang panjang dan
sempit di kerak samudera.
Akibatnya, batuan cair panas dari mantel dibawahnya bermigrasi menerobos ke atas mengisi
kekosongan saat keraknya terkoyak. Bahan cair ini secara bertahap mendingin untuk
menghasilkan kepingan dasar laut yang baru. Dengan cara lambat namun tanpa akhir,
lempeng-lempeng yang berdekatan menyebar terpisah, dan litosfer samudera yang baru
terbentuk di antaranya. Karena alasan ini, batas lempeng divergen juga disebut pusat
pemekaran.
TEKTONIK LEMPENG
Oceanic Ridges/ Punggungan Samudera dan Pemekaran Dasar Laut
Mayoritas, tetapi tidak semua, batas lempeng divergen dikaitkan dengan punggungan samudera, dasar samudera
yang terangkat ditandai oleh aliran panas tinggi dan vulkanisme atau gunungapi. Topografi dasar samudera global
berupa sistem punggungan samudera terpanjang di permukaan bumi, panjangnya melebihi 70.000 kilometer,
Lebar punggungan berkisar dari 1000 kilometer hingga lebih dari 4000
kilometer. Struktur sepanjang puncak beberapa segmen punggungan
adalah seperti ngarai yang dalam disebut rift valley (Gambar 5 .11).
Struktur ini adalah bukti bahwa gaya tensi secara aktif menarik kerak
samudera terpisah di puncak punggung bukit. Mekanisme yang Pemekaran Dasar Laut. Sebagian Besar
beroperasi di sepanjang sistem punggungan samudera menciptakan Batas Lempeng Divergen Terletak di
dasar laut baru, secara tepat disebut pemekaran dasar laut. Sepanjang Puncak - Puncak Pegunungan
Samudra
Laju pemekaran di sepanjang Bukit Atlantik Tengah yang relatif lambat
2 sentimeter per tahun, sedangkan laju pemekaran yang melebihi 15
sentimeter per tahun telah diukur di sepanjang bagian Tinggian Pasifik
Timur. Rata-rata pemekaran sekitar 5 sentimeter per tahun, kira-kira
sama dengan laju pertumbuhan kuku manusia.
Meskipun tingkat produksi dasar laut ini lambat pada skala waktu
manusia, namun demikian cukup cepat untuk menghasilkan semua
cekungan lautan Bumi dalam 200 juta tahun terakhir.
Ketika kekuatan tektonik terus memisahkan kerak, pecahan kerak yang remuk tenggelam kedalam lapisan
dibawahnya yang panas, menghasilkan depresi memanjang yang disebut retakan kontinental (continental rift),
yang dapat melebar membentuk laut yang sempit dan akhirnya berkembang menjadi cekungan samudera
baru.Contoh dari retakan benua aktif adalah Retakan Afrika Timur.
Apakah retakan ini pada akhirnya akan mengakibatkan putusnya Afrika adalah topik penelitian yang sedang
berlangsung. Namun demikian, Rift Afrika Timur adalah model yang sangat baik dari tahap awal dalam
perpecahan benua.
Laut Merah, terbentuk ketika Semenanjung Arab berpisah dari Afrika, adalah contoh modern dari fitur semacam
itu dan memberikan pandangan tentang bagaimana Samudra Atlantik terlihat pada masa pertumbuhannya).
Retakan Kontinental (Continental Rifting)
Membentuk Samodera Baru
Lembah Rift Afrika Timur Merupakan Tahap Awal Pecahnya Sebuah
Benua. Area Warna Merah Terdiri dari Litosfer yang Telah Dimekarkan
dan Ditipiskan, Memungkinkan Magma Naik dari Mantel
TEKTONIK LEMPENG
Batas dan Subduksi Lempeng Konvergen
Litosfer baru terus diproduksi di punggung samudera. Namun, planet kita tidak tumbuh lebih besar; total luas
permukaannya tetap konstan. Keseimbangan dipertahankan dengan litosfer samudera yang lebih tua, lebih
padat turun ke mantel dengan kecepatan yang setara dengan produksi dasar laut. Aktivitas ini terjadi di
sepanjang batas lempeng konvergen, di mana dua lempeng bergerak ke arah satu sama lain dan ujung depan
salah satu dibengkokkan membengkok ke bawah saat ia meluncur di bawah yang lain.
Batas konvergen juga disebut zona subduksi. Subduksi terjadi karena kerapatan lempeng litosfer yang turun
menunjam lebih besar daripada kerapatan asthenosphere yang mendasarinya karena kerak samudera lebih
padat daripada kerak benua.
Litosfer samudera tua lebih padat 2 persen daripada astenosfer dibawahnya, sebaliknya, litosfer benua kurang
padat daripada astenosfer, akibatnya, hanya litosfer samudera yang akan mengalami subduksi menunjam
hingga sangat dalam.
Litosfer samudera yang menunjam turun ke mantel (lihat Gambar 5.14) akan membentuk parit laut dalam yang
sangat panjang. Parit Peru-Chili di sepanjang pantai barat Amerika Selatan memiliki panjang lebih dari 4.500
kilometer, dan dasarnya mencapai 8 kilometer di bawah permukaan laut
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Kontinen – Samudera
Ketika ujung depan lempeng yang ditutup dengan kerak benua menyatu dengan lempeng litosfer samudera, blok
kontinental yang mengapung tetap "mengambang", sedangkan lempeng samudera yang lebih padat tenggelam
ke dalam mantel (Gambar 5.15 A). Variasi batas konvergen dapat terbentuk antara satu lempeng samudera dan
satu lempeng kontinen, antara dua lempeng samudera, atau antara dua lempeng benua (Gambar 5.15).
Nama – Nama Batas Lempeng Dunia Tiga Tipe Batas Lempeng Konvergen
Ketika lempeng samudera turun mencapai kedalaman sekitar 100 kilometer,
peleburan dipicu dalam baji asthenosphere panas yang terletak di atasnya.
Sedimen dan kerak samudera mengandung sejumlah besar air, yang terbawa
lempeng penunjaman jatuh ke bawah, panas dan tekanan mendorong air dari
mineral (yang kaya air) terjadi proses hidrasi dalam lempengan subduksi. Pada
kedalaman sekitar 100 kilometer (60 mil), baji batuan mantel cukup panas,
ditambah adanya air, sehingga lempeng di bawah menjadi meleleh. Proses ini,
disebut pencairan parsial, diperkirakan menghasilkan beberapa bahan cair, yang
bercampur dengan batuan mantel tanpa adanya peleburan. Bahan mobile panas
ini secara bertahap naik dan kadang membeku sebelum mencapai permukaan
dan menjadi tubuh batuan beku intrusi, bagi yang mencapai permukaan akan
Konvergen Kontinen – Samudera
membentuk gunungapi yang menimbulkan letusan
Sistem gunung seperti Andes, yang diproduksi sebagian oleh aktivitas vulkanik
yang terkait dengan subduksi litosfer samudera, disebut busur vulkanik
kontinental. Cascade Range di Washington, Oregon, dan California adalah sistem
gunung lain yang terdiri dari beberapa gunung berapi yang terkenal, termasuk
Gunung Rainier, Gunung Shasta, Gunung St. Helens, dan Gunung Hood. Busur
gunung berapi aktif ini juga meluas ke Kanada, di mana ia mencakup Gunung
Garibaldi dan Gunung Silverthrone.
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Samudera – Samudera
Batas konvergen samudera-samudera memiliki banyak fitur yang sama dengan tepi lempeng samudera-benua
(Gambar 5.15 A, B). Ketika dua lempeng samudera bertemu, satu turun di bawah lainnya, muncul aktivitas
gunungapi dengan mekanisme yang sama yang beroperasi di semua zona subduksi. Air dari lempeng subduksi
litosfer samudera memicu pencairan batuan di atasnya,kemudian tumbuh gunung berapi dari dasar laut, bukan
di platform benua, selanjutnya membentuk rangkaian gunungapi yang cukup besar yang berbentuk pulau. Tanah
yang baru terbentuk disebut busur pulau vulkanik, atau busur pulau (Gambar 5.17). Kepulauan Aleutian,
Mariana, dan Tonga adalah contoh busur pulau vulkanik yang relatif muda.
Busur pulau biasanya merupakan struktur sederhana yang
terbentuk dari banyak kerucut gunung berapi yang didasari oleh
kerak samudera yang umumnya kurang dari 20 kilometer
tebalnya. Sebaliknya, beberapa busur pulau lebih kompleks dan
didasari oleh kerak yang sangat terdeformasi yang dapat
mencapai ketebalan 35 kilometer. Contohnya termasuk Jepang,
Indonesia, dan Semenanjung Alaska. Pulau busur ini dibangun di
atas bahan yang dihasilkan oleh episode subduksi sebelumnya
atau di sepotong kecil kerak benua yang telah menjauh dari
daratan. Kepulauan Aleutian Adalah Busur Kepulauan Volkanik Merupakan
Produk dari Subduksi Lempeng Pasifik dibawah Lempeng Amerika
Utara
Tubrukan Sub Kontinen India dan Eurasia Membentuk
Himalaya
TEKTONIK LEMPENG
Konvergen Kontinen – Kontinen
Jenis ketiga dari batas konvergen terjadi ketika satu daratan bergerak menuju margin yang lain
karena intervensi subduksi dari dasar laut (Gambar 1.13 A). Sementara litosfer samudera
cenderung padat dan tenggelam ke dalam mantel, daya apung bahan benua menghambatnya
untuk tidak menunduk masuk ke asthenosfer. Akibatnya, terjadi tabrakan antara dua fragmen
benua (Gambar 1.13 B).
Peristiwa ini berakibat melipat dan merusak akumulasi sedimen dan batuan sedimen di sepanjang
batas kedua benua. Hasilnya adalah pembentukan sabuk gunung baru yang terdiri dari batuan
sedimen dan metamorf yang terdeformasi yang sering mengandung kepingan litosfer samudera..
Selama tabrakan ini, kerak benua melengkung dan retak dan umumnya memendek secara
horizontal dan menebal secara vertikal. Selain Himalaya, Pegunungan Alpen, Appalachian, dan
Ural, terbentuk ketika fragmen benua bertabrakan
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
PergeseranBenua (contin
ental drift) yang
dikemukakan Alfred
Wegener tahun 1912
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
Asthenosphe Mesosphere
re (Lower
Mantle)
1.5.2. SUSUNAN BUMI
Lithosphe
Crust (5-70 km):
re 5-250 Kaya elemen silicon (Si) dan
km oxygen (O)
Crust 5-70 km
MANTL
E Oute
Inner rCor Mantle (2900 km):
Core e
Elemen Paling Melimpah :
magnesium (Mg), oxygen (O) dan
silicon (Si)
Core:
Komposisi utama Besi (Fe),
dengan nickel (Ni), elemen Inti
dalam adalah ringan dan padat,
inti luarnya cair
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
FAKTA INTI BUMI, MANTEL DAN KERAK BUMI
SESAR
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
SESAR
LIPATAN
Sesar adalah fractures di kerak
Lipatan adalah lengkungan di perlapisan Bumi yang mengalami pergeseran.
batuan selama deformasi lentur/ductile. Tiga jenis sesar yang dikenal:
(1) sesar normal,
Ukuran kerutan lipatan mulai dari mikroskopis
hingga kubah besar dan cekungan yang
(2) sesar naik, dan
berjarak ratusan kilometer. (3) sesar geser.
Biasanya
Sebagian lipatan berkembang karena sesar normal adalah hasil dari
kompresi horizontal pada tepi lempeng ekstensi, sesar naik hasil kompresi
konvergen di mana keraknya memendek dan
menebal.
horisontal, sesar geser hasil dari
pergeseran lateral
TEKTONIK DAN STRUKTUR GEOLOGI
NOMENKLATUR LIPATAN
BAGIAN-BAGIAN
LIPATAN
MONOKLIN ANTIKLIN
DEFINISI
STRATIGRAFI
PRINSIP DALAM ILMU GEOLOGI
• Parsimony
• Uniformitarianism
• Superposition
Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini dalam geologi, ditambah Pengamatan,
dapat ditetapkan fakta tentang Proses Bumi
Parsimony
• Penjelasan paling sederhana yang cocok untuk
semua data lebih disukai
• Tidak menjamin bahwa semuanya harus sederhana !
• Teori dengan banyak ad hoc atau ide yang tidak
didukung mungkin salah
Uniformitarianism
Doktrin geologis bahwa proses yang ada bertindak dengan cara yang sama seperti
saat ini cukup untuk menjelaskan semua perubahan geologi
Catastrophism Uniformitarianism
Asumsi: efek besar membutuhkan Asumsi : sebab dan akibat untuk menentukan
penyebab yang hebat penyebab peristiwa masa lalu
Sejarah Bumi didominasi oleh peristiwa Temuan: Sejarah Bumi didominasi oleh kejadian
kekerasan berskala kecil yang khas saat ini.
Bencana memang terjadi tetapi jarang
STENO
STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
Hubungan :
setiap lapisan batuan dengan batuan lainnya, baik diatas
ataupun dibawah lapisan batuan tersebut. Hubungan antara
satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah “selaras”
(conformity) atau “tidak selaras” (unconformity).
SELARAS TIDAK SELARAS
Real Estate
STRATIGRAFI
HUKUM – HUKUM ATURAN
GENESA
Genesa : Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan
memiliki genesa pembentukan batuan tersendiri
RUANG
Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan
terbentuk atau diendapkan pada lingkungan geologi
tertentu.
WAKTU
Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan
batuan tersebut dan biasanya berdasarkan Skala Umur
Geologi. terbentuk pada kala Eosen Akhir.
STRATIGRAFI
KOLOM STRATIGRAFI
Kolom Stratigrafi :
Korelasi stratigrafi :
menghubungkan titik-titik kesamaan
waktu atau penghubungan satuan-
satuan stratigrafi dengan
mempertimbangkan kesamaan waktu.
Tujuan dari korelasi stratigrafi adalah
untuk mengetahui persebaran lapisan-
lapisan batuan atau satuan-satuan
batuan secara lateral, sehingga
dengan demikian dapat diperoleh
gambaran yang menyeluruh dalam
bentuk tiga dimensinya.
korelasi stratigrafi yang umum : (1).
Korelasi Litostratigrafi; (2). Korelasi
Biostratigrafi; (3). Korelasi Legend: A: sandstone, siltstone and shale of the Upper Famennian Evieux
Kronostratigrafi. Fm; B: dolostone; C: limestone; D: shale; E: shale and limestone;
https://popups.uliege.be/1374-8505/index.php?id=5532
UMUR GEOLOGI
GAYA EKSOGEN
GAYA ENDOGEN
GERAK MASA ES
BATUAN AIRTANAH
GEOMORFOLOGI
PROSES EKSOGEN
Iklim lokal Iklim regional
Iklim mikro & Kejadian Perubahan iklim Zona iklim
Perubahan iklim
meteorologis jangka pendek Perubahan iklim
sedang
Aktivitas binatang dan Perubahan vegetasi Jangka Panjang
Perubahan vegetasi
tumbuhan lokal Evolusi biologi
regional
02
KIMIA
Carbonation
Hydrolysis
Hydration
Oxidation
Solution
BIOLOGI
03 Aktivitas Organik
Desintegrasi Oleh Tanaman
Organisme Menggali
Sekresi Asam
GEOMORFOLOGI
GAYA EKSOGEN
PERUBAHAN SIFAT
MEKANIK FISIK BATUAN DARI
KONDISI SEMULA,
PELAPUKAN AKAN MERUBAH
KIMIA SOIL SIFAT SOIL MEKANIK
/ GEOTEKNIKNYA
BIOLOGI
LONGSOR / GERAK
MASA BATUAN
GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI
GERAK MASA BATUAN
BEBERAPA TIPE GERAK MASA BATUAN
1.6. GEOMORFOLOGI
KARST (Terminologi)
1. Canyon
2. Ruin-like relief
3. Rock Shelter
4. Doline
5. Pothole
6. Emergence
7. Fossilised emergence
8. Siphoned Gallery
9. Stalactite
10. Stalagmite
11. Column
Real Estate
GEOMORFOLOGI
KARST
Proses Pelautan
menghasilkan
kenampakan –
kenampakan
GEOMORFOLOGI
KARST
BENTANGALAM KARST YANG SERING DIJUMPAI
Dolina Karst :
berbagai ukuran dan kerapatan sink hoke
Cone and Tower Karst :
Blok – blok terpisah pada dataran alluvial
Flufiokarst :
Batugamping berseling dengan batuan tipe lain
Pavement karst :
Permukaan gundul
Cave karst :
Dari permukaan tidak Nampak adanya bentangalam karst
Cave
Tower
Pavement
GEOMORFOLOGI
KARST
PERMASALAHAN SUMBER DAYA AIR DAERAH KARST
Kuantitas airtanah
Mata air sangat tergantung langsung curah hujan
Kualitas airtanah
Rentan karena tanah penutup tidak memadai
Waktunya sangat singkat jika terjadi insiden tumpahan
Pembersihan ancaman local hampr tidak dapat dilakukan
Pembersihan diri secara alami, rendah
Air relative sadah
Pengamanan kualitas air
Hampir tidak mungkin menggunakan kriteria 50 hari
Sangat luas, penggunaan terbatas
Daerah terbatas dari air yang digunakan
Peta geologi merupakan salah satu peta yang dibuat
berdasarkan peta topografi untuk menggambarkan tubuh
batuan, penyebaran batuan, kedudukan, unsur, dan struktur
geologi dan hubungan antar satuan batuan serta
merangkum berbagai data lainnya.
Didalam peta juga diungkapkan informasi kedudukan
daerah tersebut (letak daerah), tahun pembuatan dan skala,
Tingkat kualitas peta tergantung pada skala peta yang
digunakan.
Karena peta geologi dibuat berdasarkan peta topografi,
maka segala informasi tentang peta topografi sedapat
mungkin masuk dalam peta geologi, kecuali peta geologi
untuk kebutuyhan khusus atau yang di khususkan.
Salah satu contoh gambar penyebaran batuan dalam peta
geologi yang digambarkan dengan simbol dan bentuk yang
berbeda
Jenis Peta Geologi
Peta geologi permukaan (surface geological map)
Peta ini didefinisikan sebagai peta yang memberikan berbagai informasi geologi yang
langsung terletak dipermukaan. Peta ini berfungsi untuk menentukan lokasi bahan
bangunan, drainase, pencarian air maupun pembuatan jalan.
Peta singkapan (outcrop map)
Peta yang umumnya berskala besar, mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat,
yang dapat memberikan sejumlah keterangan dari pemboran beserta sifat batuan dan
kondisi strukturalnya. Peta ini digunakan untuk menentukan lokasi, misalnya material yang
berupa pecahan batu, dapat ditemukan langsung di bawah permukaan.
Peta geologi tematik
Peta geologi tematik adalah peta yang menyajikan informasi geologi dan atau potensi
sumber daya mineral maupun energi untuk tujuan tertentu
Peta fotogeologi
Peta fotogeologi adalah peta yang dibuat berdasarkan interpretasi foto udara. Peta
fotogeologi harus selalu disesuaikan dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
Peta ikhtisar geologis
Peta ikhtisar geologis adalah peta yang memberikan informasi langsung berupa formasi-
formasi yang telah tersingkap, mapun ekstrapolasi terhadap beberapa lokasi yang
formasinya masih tertutup oleh lapisan Holosen. Peta ini kadang agak skematis, umumnya
berskala sedang atau kecil, dengan skala 1: 100.000 atau lebih kecil.
Peta hidrogeologi
Peta hidrogeologi adalah peta yang menunjukkan kondisi airtanah pada daerah yang
dipetakan. Pada peta ini umumnya ditunjukkan formasi yang permeabel dan impermeabel.
Gambar 9.3. Peta Geologi (www.geologinesia.com)
Gambar 9.4. Simbol Batuan (Noor, 2012)
Bagian Peta Geologi
Dalam sebuah peta akan memiliki bagian- bagian yang sama untuk lebih mudah dalm
menafsirkan dan memahami sebuah peta. Khususnya peta Geologi akan memiliki
sebuah bagian-bagian yang nantinya akan menjadi tuntunan atau panduan untuk bisa
dibaca kondisi lapangan dari gambar yang terdapat dalam sebuah peta. Bagian-
bagian dari peta geologi diantaranya:
o Judul Peta
Adalah sebuah identitas dari sebuah peta. Biasanya ditulis suatu nama daerah
tempat yang digambarkan.
o Keterangan Pembuatan
Merupakan informasi yang dicantumkan dibagian kiri bawah dari sebuah peta yang
berisi tentang informasi pembuatan dan instansi pembuat.
o Nomor Peta
Adalah angka yang dicantumkan dibagian kanan atas peta yang menunjukan nomor
peta tersebut.
o Pembagian Lembar Peta
Adalah penjelasan dari nomor-nomor peta yang lain yang tergambar disekitar peta
yang bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memrlukan interprestasi
suatu daerah yang lebih luas.
Bagian Peta Geologi
o Sistem Koordinat
Sistem koordinat ini sangatlah penting dalam sebuah pembuatan peta, karena
dengan adanya sistem koordinat maka kita akan dapat menggambarkan sebuah peta
topografi dengan mudah dalam skala yang lebih kecil.
o Sumbu koordinat ini adalah berupa dua garis sumbu yang biasa dilambangkan
dengan X dan Y. beberapa macam koordinat diantaranya, yaitu:
• Koordinat geografis
• Koordinat grid
• Koordinat lokal
o Skala Peta
Pengertian dari skala yaitu suatu perbandingan dari jarak gambar pada peta terhadap
jarak datar sesungguhnya di lapangan.
Contohnya skala 1: 15.000, ini berarti 1 cm dipeta sama dengan 15 m jarak
sebenarnya di lapangan.
Bagian Peta Geologi
o Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi, garis
kontur ini memiliki sifat-sifat tertentu diantaranya, yaitu:
• Garis kontur merupakan kurva tertutup yang tidak akan memotong satu sama
lain dan tidak akan bercabang.
• Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi dari pada pada garis kontur yang
di luar.
• Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama.
• Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal.
• Semakin rapat jarak antara garis kontur berarti semakin terjal medan
sebenarnya dan jika garis kontur bergerigi maka kemiringannya hampir sama
dengan 900.
• Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi
terpisah satu sama lainnya.
o Legenda Peta dalam sebuah peta merupakan salah satu bagian dari gambar peta
yang berfungsi sebagai tambahan agar dapat memudahkan interpretasi peta, berupa
simbol-simbol maupun keterangan lainnya. Dalam peta geologi simbol yang
digunakan biasanya berupa gambar sebaran batuan yang berwarna-warni yang
membedakan jenis batuan yang satu dengan yang lainnya.
Bagian Peta Geologi