bagian 1 : GEOLOGI
Oleh :
Muhammad Hanif Affan Yusron
Outline
• Struktur dalam bumi dan • Geologi struktur dan stratigrafi
tektonik lempeng • Geomorfologi dan peta
• Kristalografi dan mineralogi topografi
• Batuan beku dan piroklastik • Gempa bumi dan gerakan
• Batuan sedimen massa
• Batuan metamorf • Geofisika dan hidrogeologi
• Geologi sejarah dan
paleontologi
bab 1 : struktur dalam bumi dan
tektonik lempeng
Berdasarkan sifat kimianya, lapisan dalam
Bumi terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
• Kerak
• Mantel
• Inti luar
• Inti dalam
Kerak Bumi
• Kerak benua
- Ketebalan 35-70 km
- Tersusun oleh SiAl (silikon dan aluminium)
- Densitas 2,7 gr/cm3
- Banyak tersusun oleh batuan granit
• Kerak samudera
- Ketebalan 7-10 km
- Tersusun oleh SiMa (silikon dan magnesium)
- Densitas 3,0 gr/cm3
- Banyak tersusun oleh batuan basalt
Mantel dan inti Bumi
Mantel
• Densitas rata2nya sekitar 3,3 gr/cm3
• Komposisi materi penyusunnya sama dg batuan beku peridotit.
• Menyusun sekitar 82% volume Bumi
Inti Bumi
• Bersifat panas; inti luar bersifat cair, sedangkan inti dalam bersifat
padat
• Tersusun oleh Ni dan Fe.
Berdasarkan sifat rheologinya, lapisan dalam Bumi
dibagi menjadi 5, yaitu :
• Litosfer
• Astenosfer
• Mesosfer
• Inti luar
• Inti dalam
• Konvergen
Dua lempeng saling mendekat
• Transform
Dua lempeng saling berpapasan
Batas lempeng divergen
Batas lempeng divergen dapat menghasilkan 2 macam bentukan:
• Pematang tengah samudera (Mid Oceanic Ridge) di dasar lautan.
• Lembah retakan (rift valley) di daratan.
Batas lempeng divergen
Proses pembentukan rift valley
Batas lempeng konvergen
• Zona konvergen terbentuk ketika 2 lempeng saling bertemu dan
mendekat satu sama lain.
• 2 jenis zona konvergen:
- Subduksi:
- Lempeng samudera menunjam di bawah lempeng benua.
- Lempeng samudera menunjam di bawah lempeng samudera
lainnya.
- Kolisi:
Lempeng benua bertumbukan dg lempeng benua lainnya.
Subduksi lempeng benua – lempeng samudera
Subduksi lempeng samudera – lempeng
samudera
Batas lempeng konvergen
• Ciri khas dari zona subduksi lempeng benua – lempeng samudera
adalah keberadaan continental volcanic arc (busur pegunungan
vulkanik).
• Contoh busur pegunungan vulkanik adalah Pegunungan Andes di
Amerika Selatan.
• Ciri khas pada zona subduksi lempeng samudera – lempeng samudera
adalah keberadaan volcanic island arc (busur kepulauan vulkanik).
• Contoh busur kepulauan vulkanik adalah Kepulauan Jepang
Kolisi lempeng benua – lempeng benua
Proses terjadinya kolisi
Batas lempeng transform
• Batas lempeng transform terbentuk ketika 2 lempeng bergerak
horisontal sejajar dan saling berpapasan satu sama lain.
• Transform fault banyak berasosiasi dg mid oceanic ridge.
• Selain berasosiasi dg mid oceanic ridge, sebagian transform fault juga
memotong bagian dari kerak benua.
• Contoh: San Andreas Fault di California, AS
Batas lempeng transform
bab 2 : kristalografi dan
mineralogi
Kristal
• Kristalografi adalah ilmu yg mempelajari/menggambarkan tentang
kristal.
• Kristal adalah suatu zat padat yg mempunyai susunan atom atau
molekul dalam keadaan teratur. Keteraturan susunan tsb dapat dilihat
pada permukaannya yg terdiri atas bidang2 datar.
• Kebanyakan mineral berbentuk kristalin.
Sistem2 kristal
Sistem2 kristal dibagi menjadi 7 golongan berdasarkan:
• Jumlah sumbu kristal
• Letak sumbu kristal yg satu dg yg lain
• Parameter yg digunakan untuk masing2 sumbu
Pirit
Sistem kristal tetragonal
• Kedua sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama,
sedangkan sumbu yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek
(a=b≠c)
• Ketiga sumbu kristal saling tegak lurus (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kalkopirit, pirolusit, rutil, kasiterit, zirkon
Kasiterit
Sistem kristal ortorombik
• Ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang (a≠b≠c)
• Ketiga sumbu kristalnya saling tegak lurus (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kalkosit, belerang, markasit, aragonit, anhidrit, barit,
olivin, staurolit, topaz, ortopiroksen, silimanit, andalusit, bauksit
Topaz
Sistem kristal monoklin
• Terdiri dari 3 sumbu kristal yg tidak sama panjang (a≠b≠c).
• Kedua sumbunya saling tegak lurus, sedangkan sumbu yg lain tidak
tegak lurus terhadap kedua sumbu tsb (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Ortoklas, biotit, muskovit, amfibol, klinopiroksen,
gipsum, klorit, azurit, limonit, manganit, malasit, pirhotit, sanidin, talk
Augit (klinopiroksen)
Sistem kristal triklin
• Ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang dan tidak saling tegak
lurus (a≠b≠c) (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kaolinit, kyanit, mikroklin, albit
Mikroklin
Sistem kristal heksagonal
• Terdiri atas 4 sumbu kristal.
• Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama, terletak
horisontal, dan saling membentuk sudut 120 derajat (a,b,d⊥c) (a⊥b⊥d)
• Sumbu kristal yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek (a=b=d≠c)
• Contoh mineral: Kuarsa, grafit, beril, siderit, apatit
Beril
Sistem kristal trigonal
• Terdiri atas 4 sumbu kristal.
• Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama, terletak
horisontal, dan saling membentuk sudut 120 derajat (a,b,d⊥c) (a⊥b⊥d)
• Sumbu kristal yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek (a=b=d≠c)
• Contoh mineral: Kalsit, cinnabar, bismuth, arsenik, korundum, hematit,
ilmenit, dolomit, magnesit
Mineral
• Mineralogi merupakan ilmu yg mempelajari tentang asal usul,
pembentukan, sifat fisik, sifat kimia, serta klasifikasi dan manfaat
mineral.
Berserat Konkoidal
Sifat fisik mineral: sifat dalam
• Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yg mengenainya,
seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan,
atau penghancuran.
Macam2 sifat dalam mineral:
• Brittle (rapuh), contoh: Kuarsa
• Sectile (dapat diiris), contoh: Gipsum
• Ductile (dapat dipintal), contoh: Tembaga
• Malleable (dapat ditempa), contoh: Emas
• Elastic (lentur/kenyal), contoh: Muskovit
• Flexible (fleksibel), contoh: Talk
Sifat fisik mineral: kemagnetan
Macam2 sifat magnet di dalam mineral:
• Ferromagnetik: Mineral dg sifat magnetik, contoh: Magnetit, pirhotit,
platina
• Paramagnetik: Mineral yg tidak punya kemagnetan, namun merespon
medan magnet, contoh: Garnet, biotit, turmalin
• Diamagnetik: Mineral yg tidak punya kemagnetan dan tidak
merespon medan magnet, contoh: Gipsum, halit, kuarsa
Sifat fisik khusus pada mineral tertentu
• Halit: Rasanya asin (rasa)
• Belerang: Baunya menyengat (bau)
• Mineral karbonat: Bereaksi dg asam
• Grafit: Terasa berminyak jika dipegang
Sistematika mineral
• Sistematika atau klasifikasi mineral yg biasa digunakan adalah klasifikasi Dana, yg
mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristalnya.
Dana membagi mineral menjadi 8 golongan, yaitu:
• Unsur murni (native element)
• Sulfida
• Oksida & hidroksida
• Haloid/halida
• Karbonat
• Sulfat
• Fosfat
• Silikat
Golongan mineral
• Native element: Tersusun oleh 1 unsur kimia. Golongan ini dibagi lagi
menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
• Contoh: Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), arsenik (As), bismuth
(Bi), belerang (S), intan (C), grafit (C)
Lakolit
Pakolit
Lopolit
Produk vulkanisme
Berdasarkan komposisi kimia magma, erupsi gunung api dapat
menghasilkan:
• Lava
• Gas
• Material piroklastik
Magma yg tinggi kandungan silikanya (magma riolitik) akan cenderung
menghasilkan banyak material piroklastik.
Material piroklastik terbentuk ketika batuan yg hancur lebur,
gumpalan lava, dan fragmen gelas dierupsikan oleh gunung api
(magma yg keluar dari gunung api terfragmentasi).
Batuan piroklastik
• Sering disebut sebagai batuan beku fragmental (memiliki tekstur
fragmental).
• Dikenal juga dg nama batuan vulkaniklastik.
• Tersusun oleh endapan piroklastik yg telah terkonsolidasi.
• Endapan piroklastik tersusun oleh fragmen2 yg disebut pyroclast
(pyro = api, clast = pecahan)
Material piroklastik
Istilah2 umum yg berhubungan dg material/partikel2 volkaniklastik:
• Piroklas: Terbentuk dari disintegrasi magma (gas2 dalam magma dilepaskan
karena adanya dekompresi, lalu magma dierupsikan melalui pipa vulkanik).
• Autoklas: Terbentuk dari gesekan mekanis selama pergerakan lava dan
perpecahan bagian atas lava yg membeku (bersifat brittle), atau runtuhnya kubah
lava.
• Epiklas: Pecahan batuan dan mineral yg berasal dari pelapukan batuan yg
sebelumnya telah terkonsolidasi.
Berdasarkan asal usulnya, batuan volkaniklastik secara umum terbagi menjadi 3
golongan:
• Batuan autoklastik
• Batuan piroklastik
• Batuan epiklastik
Material piroklastik
Jenis2 endapan piroklastik (surface pyroclastic):
• Piroklastik jatuhan (fall)
• Piroklastik aliran (flow)
• Piroklastik surge
Material piroklastik
Piroklastik jatuhan (fall):
• Endapan piroklastik jatuhan dihasilkan oleh erupsi volkanik yg eksplosif.
• Pada awalnya, material piroklastik disemburkan ke atmosfer dalam bentuk
suspensi.
• Lalu, material piroklastik tsb turun kembali ke permukaan Bumi akibat gaya
gravitasi.
• Endapannya bersifat menutup (mantle bedding), menunjukkan ketebalan yg
seragam.
• Endapan ini memiliki sortasi yg baik akibat adanya pemilahan oleh udara selama
proses pengendapan.
• Material berukuran besar berada lebih dekat dg pusat erupsi gunung api
daripada material berukuran kecil.
• Material berukuran kecil bergerak ke atas akibat tekanan gas, lalu terbawa oleh
angin.
• Endapan piroklastik jatuhan disebut tephra.
Contoh material piroklastik jatuhan
Material piroklastik
Piroklastik aliran (flow):
• Endapan piroklastik aliran terbentuk oleh proses aliran permukaan dg
mekanisme aliran debris piroklastik yg mengalir dg campuran partikel2
padat dan gas panas berkonsentrasi tinggi yg dihasilkan oleh erupsi
volkanik.
• Pergerakan alirannya dikontrol oleh gaya gravitasi, proses erupsi, dan
sebagian oleh kumpulan partikel selama mengalir.
• Proses pengendapannya dikontrol oleh topografi.
• Cenderung mengisi lembah dan depresi.
• Endapannya menunjukkan struktur masif dan sortasi yg buruk.
• Asal-usul material piroklastik aliran bisa berasal dari runtuhnya kubah lava,
gangguan letusan pada kubah lava, maupun runtuhnya kolom erupsi.
Contoh material piroklastik aliran
Material piroklastik
Piroklastik surge:
• Endapan piroklastik surge berasal dari aliran partikel yg diangkut
secara lateral dalam gas turbulen.
• Dibentuk secara langsung oleh erupsi freatomagmatik maupun
freatik.
• Berasosiasi dg piroklastik aliran (ash cloud surge dan ground surge).
• Pengaruh topografi pada proses pengendapannya tidak sedominan
pada endapan piroklastik aliran.
• Struktur endapannya: berlapis (laminated) ataupun silang siur
bersudut kecil (low-angle cross bedded)
Material epiklastik
Material epiklastik: Lahar:
• Sedimen volkanik dan lahar Sumber air pada lahar:
Lahar (volcanic mudflow): • Danau kawah
• Campuran debris volkanik dg air • Hujan
• Kandungan air mempengaruhi • Es (glasial) atau salju
mobilitasnya Sumber debris pada lahar:
Macam2 lahar: • Endapan piroklastik jatuhan
• Lahar panas: Langsung dari erupsi • Endapan piroklastik aliran
• Lahar dingin: Akibat adanya hujan • Material volkanik di lembah
Contoh material piroklastik surge (kiri) dan
material lahar (kanan)
bab 4 : batuan sedimen
Batuan sedimen
• Batuan sedimen adalah batuan yg terbentuk di atas permukaan Bumi (di
mana tekanan dan suhu relatif rendah) dari hasil pelapukan batuan yg
telah ada sebelumnya. Hasil lapukan tadi tererosi lalu tertransport ke
lokasi baru tempat ia terendapkan dan terlithifikasi.
• Urutan pembentukan batuan sedimen adalah: Pelapukan -> erosi ->
transportasi -> deposisi -> diagenesis
• Jenis2 pelapukan yg terjadi: mekanik (fisik) dan kimiawi
• Diagenesis: Konsolidasi dan lithifikasi kumpulan sedimen menjadi batuan
sedimen
• Partikel2 padat atau zat terlarut yg tertransportasi ke suatu tempat dan
terendapkan di tempat tsb dinamakan sedimen.
Batuan sedimen
• Setelah terendapkan, akumulasi sedimen akan terlithifikasi.
• Proses2 yg terjadi pada sedimen saat lithifikasi: Kompaksi dan
sementasi
Eon = kurun
Era = masa
Period = zaman
Epoch = kala
Paleontologi
• Paleontologi adalah ilmu yg membahas tentang
fosil.
• Fosil adalah sisa atau jejak yg merupakan bukti
adanya kehidupan di masa lalu yg terekam dan
terawetkan dalam batuan oleh proses alam.
• Fosil dapat berupa:
- Body fossil : sisa yg berupa kerangka
utuh/fragmen kerangka
- Trace fossil : jejak yg merupakan rekaman
kegiatan organisme tsb
- Chemical fossil : senyawa organik yg tersimpan
dalam batuan, merupakan
hasil penguraian dari tubuh
organisme yg pernah ada
Body fossil
• Body fossil dapat berupa:
- Tubuh/cangkang asli
- Mold : awetan berupa cetakan
- Cast : awetan berupa cetakan dari cetakan
Proses Pembentukan Mold dan Cast
Trace fossil
• Trace fossil dapat berupa:
- Track : awetan jejak berupa tapak
- Trail : awetan jejak berupa alur
- Burrow : awetan berupa lubang
sedimen yg masih lunak
- Boring : awetan berupa lubang
sedimen yg sudah mengeras
- Coprolit : fosil kotoran hewan
- Gastrolit : fosil dari batu yg ditelan
oleh hewan
Beberapa filum fosil invertebrata
• Arthropoda, contoh: Trilobita, Euryptherida, Balanus, Ostracoda
• Echinodermata, contoh: Crinoidea, Blastoidea, Echinoidea,
Asteroidea
• Brachiopoda
• Coelenterata
• Porifera
• Moluska
Moluska dibagi menjadi 5 kelas, yaitu Gastropoda, Cephalopoda,
Pelecypoda, Amphineura, dan Scaphopoda
Proses Pemfosilan
Ada 4 macam proses pengawetan yg didasarkan pada komposisi sisa
organisme ataupun perubahan2 yg telah dialaminya, yaitu:
• Pengawetan bagian lunak organisme
Agar dapat terawetkan seperti ini, organisme harus terkubur dalam suatu
medium yg mampu menahan pembusukan bagian lunaknya. Fosil seperti
ini dapat dijumpai pada tanah yg beku, tanah yg jenuh oleh tir, dan pada
getah.
• Pengawetan bagian keras organisme
• Pengawetan bagian keras yg telah mengalami perubahan
• Pengawetan sisa2 atau jejak organisme
Pengawetan bagian keras organisme
• Fosil karbonatan, contoh: cangkang kerang
• Fosil fosfatan, contoh: gigi ikan hiu dan gading gajah
• Fosil silikatan, contoh: diatom dan radiolaria
• Fosil khitinan, contoh: arthropoda
Pengawetan bagian keras yg telah mengalami
perubahan
• Karbonisasi/destilasi
Zat organik pada organisme mengalami pembusukan setelah
terkubur. Selama dekomposisi, zat organik kehilangan gas dan
cairannya, sehingga yg tertinggal hanyalah lapisan tipis dari karbon.
• Replacement : penggantian total organisme dg mineral asing
• Histometabasis : penggantian jaringan tumbuhan oleh mineral asing
• Permineralisasi/petrifikasi
Terjadi apabila air tanah yg mengandung mineral tertentu menyusup
ke pori2 pada tulang atau cangkang
Foto berbagai macam fosil