Anda di halaman 1dari 233

materi olimpiade kebumian

bagian 1 : GEOLOGI

Oleh :
Muhammad Hanif Affan Yusron
Outline
• Struktur dalam bumi dan • Geologi struktur dan stratigrafi
tektonik lempeng • Geomorfologi dan peta
• Kristalografi dan mineralogi topografi
• Batuan beku dan piroklastik • Gempa bumi dan gerakan
• Batuan sedimen massa
• Batuan metamorf • Geofisika dan hidrogeologi
• Geologi sejarah dan
paleontologi
bab 1 : struktur dalam bumi dan
tektonik lempeng
Berdasarkan sifat kimianya, lapisan dalam
Bumi terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
• Kerak
• Mantel
• Inti luar
• Inti dalam
Kerak Bumi
• Kerak benua
- Ketebalan 35-70 km
- Tersusun oleh SiAl (silikon dan aluminium)
- Densitas 2,7 gr/cm3
- Banyak tersusun oleh batuan granit

• Kerak samudera
- Ketebalan 7-10 km
- Tersusun oleh SiMa (silikon dan magnesium)
- Densitas 3,0 gr/cm3
- Banyak tersusun oleh batuan basalt
Mantel dan inti Bumi
Mantel
• Densitas rata2nya sekitar 3,3 gr/cm3
• Komposisi materi penyusunnya sama dg batuan beku peridotit.
• Menyusun sekitar 82% volume Bumi

Inti Bumi
• Bersifat panas; inti luar bersifat cair, sedangkan inti dalam bersifat
padat
• Tersusun oleh Ni dan Fe.
Berdasarkan sifat rheologinya, lapisan dalam Bumi
dibagi menjadi 5, yaitu :
• Litosfer
• Astenosfer
• Mesosfer
• Inti luar
• Inti dalam

Pembagian di atas berdasarkan


pada pengamatan perilaku
gelombang seismik yang
merambat melalui interior Bumi.
Litosfer
• Mencakup bagian dari kerak Bumi dan mantel bagian paling atas.
• Ketebalannya sekitar 100 km.
• Sifatnya brittle (kaku dan mudah retak).
Astenosfer
• Mencakup bagian dari mantel atas.
• Terletak pada kedalaman antara 100 – 660 km di bawah permukaan
Bumi (ketebalan sekitar 560 km).
• Sifatnya ductile (liat) dan dapat mengalir layaknya fluida (tidak dapat
dikatakan bersifat padat maupun cair).
• Sehingga, lempeng2 yg merupakan pecahan dari litosfer dapat
bergerak secara horizontal di atas astenosfer.
Mesosfer
• Terdapat pada kedalaman antara 660 – 2885 km (ketebalan sekitar
2225 km).
• Bersifat padat dan panas.
• Tersusun oleh batuan ultramafik yg komposisi utamanya silikat Mg.
Teori Tektonik Lempeng
• Posisi daratan (benua) yang ada di Bumi akan berpindah secara
perlahan dari waktu ke waktu, sehingga penyebaran posisi daratan
pada 200 juta tahun yang lalu berbeda dg yg sekarang.
• Peristiwa ini menyebabkan terbentuknya samudera yg baru di satu
sisi serta pembentukan pegunungan (penutupan samudera) di sisi yg
lain.
• Pergerakan litosfer (lempeng2) di Bumi mengakibatkan berbagai
macam konsekuensi seperti terjadinya gempa Bumi, munculnya
gunung api, dan pembentukan pegunungan.
• Teori yg dapat menjelaskan pergerakan litosfer (lempeng2) di Bumi
disebut Teori Tektonik Lempeng.
Penyebaran posisi daratan (benua) 200 juta
tahun yang lalu
Lempeng2 besar di Bumi
Lempeng2 berukuran sedang di Bumi
Arah gerak lempeng2 tektonik di Bumi
Tipe2 batas antara 2 lempeng :
• Divergen
Dua lempeng saling menjauh

• Konvergen
Dua lempeng saling mendekat

• Transform
Dua lempeng saling berpapasan
Batas lempeng divergen
Batas lempeng divergen dapat menghasilkan 2 macam bentukan:
• Pematang tengah samudera (Mid Oceanic Ridge) di dasar lautan.
• Lembah retakan (rift valley) di daratan.
Batas lempeng divergen
Proses pembentukan rift valley
Batas lempeng konvergen
• Zona konvergen terbentuk ketika 2 lempeng saling bertemu dan
mendekat satu sama lain.
• 2 jenis zona konvergen:
- Subduksi:
- Lempeng samudera menunjam di bawah lempeng benua.
- Lempeng samudera menunjam di bawah lempeng samudera
lainnya.
- Kolisi:
Lempeng benua bertumbukan dg lempeng benua lainnya.
Subduksi lempeng benua – lempeng samudera
Subduksi lempeng samudera – lempeng
samudera
Batas lempeng konvergen
• Ciri khas dari zona subduksi lempeng benua – lempeng samudera
adalah keberadaan continental volcanic arc (busur pegunungan
vulkanik).
• Contoh busur pegunungan vulkanik adalah Pegunungan Andes di
Amerika Selatan.
• Ciri khas pada zona subduksi lempeng samudera – lempeng samudera
adalah keberadaan volcanic island arc (busur kepulauan vulkanik).
• Contoh busur kepulauan vulkanik adalah Kepulauan Jepang
Kolisi lempeng benua – lempeng benua
Proses terjadinya kolisi
Batas lempeng transform
• Batas lempeng transform terbentuk ketika 2 lempeng bergerak
horisontal sejajar dan saling berpapasan satu sama lain.
• Transform fault banyak berasosiasi dg mid oceanic ridge.
• Selain berasosiasi dg mid oceanic ridge, sebagian transform fault juga
memotong bagian dari kerak benua.
• Contoh: San Andreas Fault di California, AS
Batas lempeng transform
bab 2 : kristalografi dan
mineralogi
Kristal
• Kristalografi adalah ilmu yg mempelajari/menggambarkan tentang
kristal.
• Kristal adalah suatu zat padat yg mempunyai susunan atom atau
molekul dalam keadaan teratur. Keteraturan susunan tsb dapat dilihat
pada permukaannya yg terdiri atas bidang2 datar.
• Kebanyakan mineral berbentuk kristalin.
Sistem2 kristal
Sistem2 kristal dibagi menjadi 7 golongan berdasarkan:
• Jumlah sumbu kristal
• Letak sumbu kristal yg satu dg yg lain
• Parameter yg digunakan untuk masing2 sumbu

Sumbu kristal: Garis bayangan lurus yg menembus kristal (bidang2


muka kristal) dan melalui pusat kristal.
Sistem2 kristal
• Isometrik (kubik)
• Tetragonal
• Ortorombik
• Monoklin
• Triklin
• Heksagonal
• Trigonal
Sistem kristal isometrik
• Ketiga sumbu kristalnya sama panjang dan saling tegak lurus (a=b=c)
(a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Intan, fluorit, galena, pirit, garnet, halit, emas, perak,
tembaga, platina, sphalerit, spinel, magnetit, kromit

Pirit
Sistem kristal tetragonal
• Kedua sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama,
sedangkan sumbu yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek
(a=b≠c)
• Ketiga sumbu kristal saling tegak lurus (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kalkopirit, pirolusit, rutil, kasiterit, zirkon
Kasiterit
Sistem kristal ortorombik
• Ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang (a≠b≠c)
• Ketiga sumbu kristalnya saling tegak lurus (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kalkosit, belerang, markasit, aragonit, anhidrit, barit,
olivin, staurolit, topaz, ortopiroksen, silimanit, andalusit, bauksit
Topaz
Sistem kristal monoklin
• Terdiri dari 3 sumbu kristal yg tidak sama panjang (a≠b≠c).
• Kedua sumbunya saling tegak lurus, sedangkan sumbu yg lain tidak
tegak lurus terhadap kedua sumbu tsb (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Ortoklas, biotit, muskovit, amfibol, klinopiroksen,
gipsum, klorit, azurit, limonit, manganit, malasit, pirhotit, sanidin, talk
Augit (klinopiroksen)
Sistem kristal triklin
• Ketiga sumbu kristalnya tidak sama panjang dan tidak saling tegak
lurus (a≠b≠c) (a⊥b⊥c)
• Contoh mineral: Kaolinit, kyanit, mikroklin, albit

Mikroklin
Sistem kristal heksagonal
• Terdiri atas 4 sumbu kristal.
• Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama, terletak
horisontal, dan saling membentuk sudut 120 derajat (a,b,d⊥c) (a⊥b⊥d)
• Sumbu kristal yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek (a=b=d≠c)
• Contoh mineral: Kuarsa, grafit, beril, siderit, apatit
Beril
Sistem kristal trigonal
• Terdiri atas 4 sumbu kristal.
• Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yg sama, terletak
horisontal, dan saling membentuk sudut 120 derajat (a,b,d⊥c) (a⊥b⊥d)
• Sumbu kristal yg lain bisa lebih panjang ataupun lebih pendek (a=b=d≠c)
• Contoh mineral: Kalsit, cinnabar, bismuth, arsenik, korundum, hematit,
ilmenit, dolomit, magnesit
Mineral
• Mineralogi merupakan ilmu yg mempelajari tentang asal usul,
pembentukan, sifat fisik, sifat kimia, serta klasifikasi dan manfaat
mineral.

• Mineral adalah zat atau benda yg biasanya padat dan homogen,


merupakan hasil bentukan alam, anorganik, memiliki sifat2 fisik dan
kimia tertentu serta umumnya berbentuk kristalin.
Sifat2 fisik mineral
Sifat2 fisik mineral:
• Warna
• Kilap (luster)
• Kekerasan (hardness)
• Cerat (streak)
• Belahan (cleavage)
• Pecahan (fracture)
• Struktur/bentuk kristal
• Berat jenis
• Sifat dalam (tenacity)
• Kemagnetan
Sifat fisik mineral: warna
Sifat2 fisik mineral berdasarkan ketembusan cahayanya:
• Transparent: Sepenuhnya tembus cahaya
• Translucent: Tembus cahaya sebagian
• Opaque: Tidak tembus cahaya
Sifat fisik mineral: kilap
Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yg dikenakan padanya. Kilap
dibedakan menjadi 2:
• Kilap logam, contoh: Pirit, galena, emas
• Kilap non logam

Macam2 kilap non-logam:


• Kilap kaca (vitreous)
Contoh: Kalsit, kuarsa, halit
• Kilap intan (adamantine)
Biasanya dimiliki oleh mineral berindeks bias tinggi, contoh: Intan, korundum
Sifat fisik mineral: kilap
• Kilap sutera (silky)
Seperti jalinan benang, timbul karena struktur serabut, contoh: Gipsum, asbestos
• Kilap mutiara (pearly)
Seperti mutiara atau bagian dalam kulit kerang. Biasanya dimiliki oleh mineral dg struktur
berlapis, contoh: Talk
• Kilap lemak (greasy)
Kesan permukaan berminyak, contoh: nefelin
• Kilap tanah (dull/earthy)
Kesan buram seperti tanah, tidak cemerlang ataupun berkilau, contoh: Kaolin, limonit
• Kilap damar (resinous)
Contoh: Sphalerit
Sifat fisik mineral: kekerasan
• Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap goresan.
• Secara relatif, kekerasan ditentukan menggunakan Skala Mohs, mulai
dari skala 1 (mineral terlunak) sampai skala 10 (mineral terkeras).
Skala Mineral Skala Mineral
Mohs indeks Mohs Indeks
1 Talk 6 Feldspar
2 Gipsum 7 Kuarsa
3 Kalsit 8 Topaz
4 Fluorit 9 Korundum
5 Apatit 10 Intan
Sifat fisik mineral: cerat
• Cerat/gores adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Cerat dapat
sama atau berbeda dg warna mineral. Umumnya warna cerat tetap.
Contoh:
• Hematit: Merah tua
• Emas: Kuning
• Pirit: Hitam
Sifat fisik mineral: belahan
Belahan berdasarkan jumlah arah bidang belahannya:
• 1 arah
Contoh: Muskovit, biotit
• 2 arah
Contoh: Feldspar, gipsum
• 3 arah
Contoh: Kalsit, halit
• 4 arah
Contoh: Fluorit
Sifat fisik mineral: pecahan
• Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yg tidak rata
dan tidak teratur.
Jenis2 pecahan:
• Pecahan konkoidal
Permukaan melengkung atau bergelombang seperti cangkang atau kaca, contoh:
Kuarsa
• Pecahan berserat (fibrous/splintery)
Pecah menjadi serat, contoh: Asbestos
• Pecahan tidak rata (uneven)
Permukaan kasar atau tidak rata, contoh: Garnet
Sifat fisik mineral: pecahan
• Pecahan rata (even)
Permukaan cukup rata
• Pecahan runcing (hackly)
Permukaan tidak teratur, kasar, dan meruncing, contoh: Tembaga
• Pecahan tanah
Pecahan tidak teratur dan seperti tanah, contoh: Kaolin

Berserat Konkoidal
Sifat fisik mineral: sifat dalam
• Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yg mengenainya,
seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan,
atau penghancuran.
Macam2 sifat dalam mineral:
• Brittle (rapuh), contoh: Kuarsa
• Sectile (dapat diiris), contoh: Gipsum
• Ductile (dapat dipintal), contoh: Tembaga
• Malleable (dapat ditempa), contoh: Emas
• Elastic (lentur/kenyal), contoh: Muskovit
• Flexible (fleksibel), contoh: Talk
Sifat fisik mineral: kemagnetan
Macam2 sifat magnet di dalam mineral:
• Ferromagnetik: Mineral dg sifat magnetik, contoh: Magnetit, pirhotit,
platina
• Paramagnetik: Mineral yg tidak punya kemagnetan, namun merespon
medan magnet, contoh: Garnet, biotit, turmalin
• Diamagnetik: Mineral yg tidak punya kemagnetan dan tidak
merespon medan magnet, contoh: Gipsum, halit, kuarsa
Sifat fisik khusus pada mineral tertentu
• Halit: Rasanya asin (rasa)
• Belerang: Baunya menyengat (bau)
• Mineral karbonat: Bereaksi dg asam
• Grafit: Terasa berminyak jika dipegang
Sistematika mineral
• Sistematika atau klasifikasi mineral yg biasa digunakan adalah klasifikasi Dana, yg
mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristalnya.
Dana membagi mineral menjadi 8 golongan, yaitu:
• Unsur murni (native element)
• Sulfida
• Oksida & hidroksida
• Haloid/halida
• Karbonat
• Sulfat
• Fosfat
• Silikat
Golongan mineral
• Native element: Tersusun oleh 1 unsur kimia. Golongan ini dibagi lagi
menjadi logam, semilogam, dan nonlogam.
• Contoh: Emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), arsenik (As), bismuth
(Bi), belerang (S), intan (C), grafit (C)

• Mineral sulfida merupakan kombinasi antara logam atau semilogam


dg belerang (S).
• Contoh: Pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), galena (PbS), cinnabar (HgS),
sphalerite (ZnS)
Golongan mineral
• Oksida merupakan kombinasi antara oksigen dg satu atau lebih
macam logam.
• Contoh: Hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), korundum (Al2O3),
olivin

• Hidroksida merupakan kombinasi antara hidroksil/air dg satu jenis


logam atau lebih.
• Contoh: Limonit (FeO(OH).nH2O), bauksit (Al(OH)2.nH2O), goetit
(FeOOH)
Golongan mineral
• Halida dicirikan oleh adanya dominasi ion halogenida yg
elektronegatif, seperti Cl, Br, F, dan I.
• Contoh: Halit (NaCl), silvit (KCl), fluorit (CaF2)

• Karbonat merupakan kombinasi antara logam/semi-logam dg anion


CO3 (karbonat).
• Contoh: Kalsit (CaCO3), dolomit (CaMg(CO3)2)
Golongan mineral
• Sulfat dicirikan oleh kombinasi logam/semilogam dg anion sulfat
(SO4).
• Contoh: Barit (BaSO4), gipsum (CaSO4.2H2O)

• Fosfat, contoh: Apatit (CaF(PO4)3), vanadinit (Pb5Cl(PO4)3)


Golongan mineral
• Silikat merupakan golongan mineral yg jumlahnya meliputi 25% dari
keseluruhan mineral yg dikenal atau 40% dari mineral yg umum
dijumpai. Kelompok mineral ini mengandung ikatan Si dan O serta
memiliki struktur yg sangat beraneka ragam.
• Contoh mineral silikat: Kuarsa (SiO2), feldspar, olivin, piroksen,
amfibol, opal, mika, garnet, epidot, silimanit
bab 3 : batuan beku dan
piroklastik
Batuan
• Petrologi -> petra = batuan (termasuk batu (lithology, stone); logos = ilmu
• Petrologi adalah cabang dari geologi yg mempelajari tentang batuan, meliputi
asal mulanya (origin), keterdapatannya (occurrence), struktur, dan sejarahnya.
• Batuan adalah material alam yg tersusun atas kumpulan (agregat) mineral, baik
yg terkonsolidasi maupun tidak, yg merupakan penyusun utama kerak bumi, serta
terbentuk sebagai hasil proses alam.
Batuan dapat digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan asal usul terbentuknya:
• Batuan beku
• Batuan sedimen
• Batuan metamorf
Ketiga jenis batuan tsb saling berhubungan dalam siklus batuan.
Siklus batuan
Batuan beku
• Batuan beku adalah batuan yg terbentuk dari pembekuan
magma/lava yg berasal dari dalam Bumi.
• Magma adalah lelehan batuan silikat panas yg terbentuk di alam,
bersifat mobile, dapat mengandung material padat dan gas.
• Magma berasal dari pelelehan parsial kerak bumi dan mantel bagian
atas.
• Karena densitas magma lebih kecil daripada batuan sekitarnya,
magma akan terus bergerak naik hingga mencapai permukaan Bumi
dan menghasilkan erupsi volkanik.
• Magma yg mencapai permukaan Bumi disebut lava.
Batuan beku
Secara umum, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
• Batuan beku ekstrusif/volkanik:
Batuan beku yg terbentuk di permukaan Bumi.
• Batuan beku intrusif/plutonik:
Batuan beku yg terbentuk di bawah permukaan Bumi.
Batuan beku ekstrusif
• Berasal dari pembekuan lava (magma yg tererupsi).
• Pembekuan lava terjadi karena pendinginan akibat kontak dg air dan
udara di permukaan Bumi.
• Contoh: Riolit, andesit, basalt
Batuan beku intrusif
• Berasal dari pembekuan magma di bawah permukaan Bumi.
• Pembekuan magma terjadi karena pendinginan akibat perpindahan
panas secara perlahan dari magma ke batuan di sekitarnya.
• Contoh: Granit, diorit, gabro
Komposisi kimia batuan beku
Komposisi kimia (kandungan silika):
• Asam (felsik): >66% silika, K-feldspar >1/3 feldspar total.
• Intermediate (mafelsik): 52- 66% silika, plagioklas >2/3 feldspar,
plagioklas-Na > plagioklas-Ca.
• Basa (mafik): 45 – 52% silika, Plagioklas-Ca dominan
• Ultrabasa (ultramafik): <45% silika, >90% mineral mafik, berasal dari
pelelehan sebagian mantel bumi
Komposisi mineral batuan beku
Reaksi Bowen
Tekstur batuan beku
• Salah satu yg membedakan antara suatu batuan beku dg batuan beku
lainnya adalah teksturnya.
• Tekstur adalah susunan dan ukuran kristal2 pada suatu batuan beku.
• Tekstur batuan beku ditentukan oleh kecepatan pendinginan
magma/lava.
• Semakin dalam (semakin jauh di bawah permukaan Bumi)
pembekuan magma terjadi, kecepatan pendinginan magma akan
semakin lambat. Begitu pula sebaliknya.
• Semakin lama waktu pendinginan magma, semakin besar ukuran
kristal yg terbentuk.
Tekstur batuan beku
Berdasarkan tingkat kristalisasinya (kristalinitas), tekstur batuan beku
dibagi menjadi 3 jenis:
• Holokristalin: Seluruhnya kristal
• Hipokristalin: Sebagian kristal, sebagian gelas
• Holohyalin: Seluruhnya gelas
Holokristalin Holohyalin
Tekstur batuan beku
Macam2 tekstur batuan beku secara umum:
• Faneritik
• Afanitik
• Porfiritik
• Gelasan
• Pegmatitik/granitoid
• Fragmental (dipunyai oleh batuan piroklastik)
Tekstur batuan beku
• Faneritik (fanerik granular): Ukuran kristal2 cukup besar untuk dapat
dilihat dan dibedakan antara satu kristal dg yg lainnya menggunakan
mata telanjang.
• Biasanya ditemukan pada batuan beku intrusif.
• Faneritik = tekstur kasar

• Afanitik: Ukuran kristal2 sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan


antara kristal satu dg yg lainnya menggunakan mata telanjang.
• Biasanya ditemukan pada batuan beku ekstrusif.
• Afanitik = tekstur halus
Tekstur batuan beku
• Gelasan (glassy): Pembekuan lava yg terjadi relatif sangat cepat,
sehingga tidak sempat membentuk kristal (posisi ion2 dan atom2nya
acak).

Faneritik Afanitik Gelasan Porfiritik


Tekstur batuan beku
• Porfiritik: Terdiri atas fenokris (kristal berukuran besar) yg dikelilingi
oleh massa dasar/groundmass (matriks kristal berukuran kecil).
• Fenokris terbentuk oleh pendinginan magma yg berlangsung secara
perlahan.
• Massa dasar terbentuk oleh pendinginan magma yg berlangsung
relatif cepat.
Tekstur porfiritik dapat dibagi menjadi 2 macam:
• Faneroporfiritik: Massa dasarnya bertekstur faneritik
• Porfiroafanitik: Massa dasarnya bertekstur afanitik
Tabel batuan beku
Batuan beku asam, intermediate, dan basa

Granit dan Riolit Gabro dan Basalt

Diorit dan Andesit


Struktur batuan beku
• Rupa fisik batuan beku dalam skala yg lebih besar dan luas.
• Menjelaskan hubungan antar kumpulan material penyusun batuan.
Macam2 struktur batuan beku:
• Vesikuler: Berlubang-lubang, bekas gelembung gas.
• Amigdaloidal: Berlubang-lubang, lubang2nya sudah terisi oleh mineral lain.
• Masif: Kompak dan solid tanpa rongga.
• Jointed: Merekah-rekah/terkekarkan.
• Pillow lava: Lava membeku yg berbentuk seperti bantal.
• Perlapisan bersusun (intrusi melapis)
Struktur batuan beku
• Vesikuler:
- Pumisan: Lubang2 dan rongga2nya sangat banyak, densitas
batuannya rendah, dapat mengambang di atas air.
- Skoriaan: Lubang2 dan rongga2nya sangat banyak, densitas
batuannya relatif lebih tinggi, tenggelam di air.
Pumiceous Scoriaceous
Struktur batuan beku
• Jointed:
- Columnar joint: Rekahan batuan beku membentuk kolom2.
- Sheeting joint: Rekahan batuan beku membentuk lembaran2.
- Shear joint: Rekahan batuan beku yg saling menyilang.
Columnar joint Sheeting joint Pillow lava
Tipe2 tubuh batuan beku terobosan
• Sill : intrusi batuan beku yg sejajar dg perlapisan batuan (konkordan)
• Dike : intrusi batuan beku yg memotong perlapisan batuan (diskordan)
• Lakolit : intrusi batuan beku yg berbentuk seperti jamur
• Lopolit : intrusi batuan beku yg berbentuk kerucut atau melensa
• Pakolit : intrusi batuan beku yg berbentuk lensa dan melengkung
(mengikuti perlapisan yg terlipat)
• Urat (vein) : intrusi batuan beku yg berbentuk tabular tipis
• Stock : intrusi batuan beku dg luas singkapan < 100 km2
• Batholith : intrusi batuan beku yg sangat besar (luas singkapan dapat
mencapai ribuan km2)
Tipe2 tubuh batuan beku terobosan
Tipe2 tubuh batuan beku terobosan

Lakolit

Pakolit

Lopolit
Produk vulkanisme
Berdasarkan komposisi kimia magma, erupsi gunung api dapat
menghasilkan:
• Lava
• Gas
• Material piroklastik
Magma yg tinggi kandungan silikanya (magma riolitik) akan cenderung
menghasilkan banyak material piroklastik.
Material piroklastik terbentuk ketika batuan yg hancur lebur,
gumpalan lava, dan fragmen gelas dierupsikan oleh gunung api
(magma yg keluar dari gunung api terfragmentasi).
Batuan piroklastik
• Sering disebut sebagai batuan beku fragmental (memiliki tekstur
fragmental).
• Dikenal juga dg nama batuan vulkaniklastik.
• Tersusun oleh endapan piroklastik yg telah terkonsolidasi.
• Endapan piroklastik tersusun oleh fragmen2 yg disebut pyroclast
(pyro = api, clast = pecahan)
Material piroklastik
Istilah2 umum yg berhubungan dg material/partikel2 volkaniklastik:
• Piroklas: Terbentuk dari disintegrasi magma (gas2 dalam magma dilepaskan
karena adanya dekompresi, lalu magma dierupsikan melalui pipa vulkanik).
• Autoklas: Terbentuk dari gesekan mekanis selama pergerakan lava dan
perpecahan bagian atas lava yg membeku (bersifat brittle), atau runtuhnya kubah
lava.
• Epiklas: Pecahan batuan dan mineral yg berasal dari pelapukan batuan yg
sebelumnya telah terkonsolidasi.
Berdasarkan asal usulnya, batuan volkaniklastik secara umum terbagi menjadi 3
golongan:
• Batuan autoklastik
• Batuan piroklastik
• Batuan epiklastik
Material piroklastik
Jenis2 endapan piroklastik (surface pyroclastic):
• Piroklastik jatuhan (fall)
• Piroklastik aliran (flow)
• Piroklastik surge
Material piroklastik
Piroklastik jatuhan (fall):
• Endapan piroklastik jatuhan dihasilkan oleh erupsi volkanik yg eksplosif.
• Pada awalnya, material piroklastik disemburkan ke atmosfer dalam bentuk
suspensi.
• Lalu, material piroklastik tsb turun kembali ke permukaan Bumi akibat gaya
gravitasi.
• Endapannya bersifat menutup (mantle bedding), menunjukkan ketebalan yg
seragam.
• Endapan ini memiliki sortasi yg baik akibat adanya pemilahan oleh udara selama
proses pengendapan.
• Material berukuran besar berada lebih dekat dg pusat erupsi gunung api
daripada material berukuran kecil.
• Material berukuran kecil bergerak ke atas akibat tekanan gas, lalu terbawa oleh
angin.
• Endapan piroklastik jatuhan disebut tephra.
Contoh material piroklastik jatuhan
Material piroklastik
Piroklastik aliran (flow):
• Endapan piroklastik aliran terbentuk oleh proses aliran permukaan dg
mekanisme aliran debris piroklastik yg mengalir dg campuran partikel2
padat dan gas panas berkonsentrasi tinggi yg dihasilkan oleh erupsi
volkanik.
• Pergerakan alirannya dikontrol oleh gaya gravitasi, proses erupsi, dan
sebagian oleh kumpulan partikel selama mengalir.
• Proses pengendapannya dikontrol oleh topografi.
• Cenderung mengisi lembah dan depresi.
• Endapannya menunjukkan struktur masif dan sortasi yg buruk.
• Asal-usul material piroklastik aliran bisa berasal dari runtuhnya kubah lava,
gangguan letusan pada kubah lava, maupun runtuhnya kolom erupsi.
Contoh material piroklastik aliran
Material piroklastik
Piroklastik surge:
• Endapan piroklastik surge berasal dari aliran partikel yg diangkut
secara lateral dalam gas turbulen.
• Dibentuk secara langsung oleh erupsi freatomagmatik maupun
freatik.
• Berasosiasi dg piroklastik aliran (ash cloud surge dan ground surge).
• Pengaruh topografi pada proses pengendapannya tidak sedominan
pada endapan piroklastik aliran.
• Struktur endapannya: berlapis (laminated) ataupun silang siur
bersudut kecil (low-angle cross bedded)
Material epiklastik
Material epiklastik: Lahar:
• Sedimen volkanik dan lahar Sumber air pada lahar:
Lahar (volcanic mudflow): • Danau kawah
• Campuran debris volkanik dg air • Hujan
• Kandungan air mempengaruhi • Es (glasial) atau salju
mobilitasnya Sumber debris pada lahar:
Macam2 lahar: • Endapan piroklastik jatuhan
• Lahar panas: Langsung dari erupsi • Endapan piroklastik aliran
• Lahar dingin: Akibat adanya hujan • Material volkanik di lembah
Contoh material piroklastik surge (kiri) dan
material lahar (kanan)
bab 4 : batuan sedimen
Batuan sedimen
• Batuan sedimen adalah batuan yg terbentuk di atas permukaan Bumi (di
mana tekanan dan suhu relatif rendah) dari hasil pelapukan batuan yg
telah ada sebelumnya. Hasil lapukan tadi tererosi lalu tertransport ke
lokasi baru tempat ia terendapkan dan terlithifikasi.
• Urutan pembentukan batuan sedimen adalah: Pelapukan -> erosi ->
transportasi -> deposisi -> diagenesis
• Jenis2 pelapukan yg terjadi: mekanik (fisik) dan kimiawi
• Diagenesis: Konsolidasi dan lithifikasi kumpulan sedimen menjadi batuan
sedimen
• Partikel2 padat atau zat terlarut yg tertransportasi ke suatu tempat dan
terendapkan di tempat tsb dinamakan sedimen.
Batuan sedimen
• Setelah terendapkan, akumulasi sedimen akan terlithifikasi.
• Proses2 yg terjadi pada sedimen saat lithifikasi: Kompaksi dan
sementasi

• Kompaksi (proses fisik): Pemampatan akumulasi sedimen menjadi


batuan sedimen
• Sementasi (proses kimia): Penggabungan partikel2 sedimen oleh
semen (berupa mineral)
Klasifikasi batuan sedimen
Secara umum, batuan sedimen dapat
dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
• Batuan sedimen klastik:
Batuan sedimen yg terbentuk dari
kumpulan sedimen (partikel padat
hasil pelapukan batuan yg telah ada)
yg terlithifikasi
• Batuan sedimen non-klastik:
Batuan sedimen yg terbentuk dari
rekristalisasi zat2 terlarut
Batuan sedimen klastik
Komponen utama penyusun
batuan sedimen klastik:
• Fragmen/butiran (grain)
• Matriks
• Semen
Batuan sedimen klastik
• Batuan sedimen klastik dapat
diklasifikasi berdasarkan
ukuran material/butir2
penyusunnya.
• Ukuran material/butir2
penyusun batuan sedimen
diklasifikasikan dalam Skala
Wentworth.
Breksi vs konglomerat
Persamaan dan perbedaan antara breksi dan konglomerat:
• Persamaan: Sama2 tersusun oleh partikel2 sedimen berukuran
> 2 mm.
• Perbedaan:
- Breksi: Bentuk butirannya menyudut
- Konglomerat: Bentuk butirannya membulat
• Sedimen penyusun konglomerat berbentuk membulat karena
partikel2 sedimen tsb telah tertransport jauh sebelum
diendapkan.
• Sedimen penyusun breksi berbentuk menyudut karena
partikel2 sedimen tsb tidak tertransport jauh sebelum
diendapkan.
Batupasir (sandstone)
• Batupasir (sandstone): Batuan sedimen klastik yang
tersusun oleh kumpulan pasir (partikel2 sedimen
berukuran 1/16 – 2 mm)
Macam2 batupasir :
• Batupasir kuarsa: Dominan tersusun oleh kuarsa
• Batupasir arkose: Dominan tersusun oleh feldspar
• Greywacke: Dominan tersusun oleh feldspar atau
fragmen lithik dg kandungan lumpur 15 – 75 %
Batupasir kuarsa dan batupasir arkose memiliki kandungan
lumpur < 15 % (disebut juga arenit)
Batulumpur (mudstone)
• Batulumpur (mudstone): Batuan sedimen klastik yg
tersusun oleh material lumpur (partikel2 sedimen
berukuran < 1/16 mm)
• Jenis2 batulumpur:
- Batulanau (siltstone): Partikel2 sedimennya
berukuran 1/256 – 1/16 mm
- Batunapal (marl): Batulanau yg mengandung
karbonat
- Batulempung (claystone): Partikel2 sedimennya
berukuran < 1/256 mm
- Batuserpih (shale): Partikel2 sedimennya
berukuran 1/256 – 1/16 mm dan kenampakannya
menyerpih (fissile)
Batuan sedimen non-klastik
• Batuan sedimen non-klastik tersusun oleh sedimen2 yg berasal dari presipitasi
atau rekristalisasi zat2 yg terlarut dalam air.
• Presipitasi zat2 yg terlarut dalam air dapat terjadi karena 4 sebab:
- Evaporasi
- Perubahan suhu
- Aktivitas kimia
- Aktivitas organisme
• Sedimen2 non-klastik yg terbentuk oleh proses evaporasi, perubahan suhu,
ataupun aktivitas kimia disebut sedimen non-klastik anorganik.
• Sedimen2 non-klastik yg terbentuk oleh aktivitas organisme (terutama yg tinggal
di laut) disebut sedimen non-klastik biokimia.
• Cangkang kerang merupakan salah satu contoh sedimen biokimia.
Batugamping (limestone)
Berdasarkan sedimen2 penyusunnya, batugamping dapat
dibagi menjadi 2 jenis:
• Batugamping kimia (anorganik)
Tersusun oleh sedimen2 anorganik (bisa berupa kumpulan
kristal2 hasil rekristalisasi zat2 yg terlarut dalam air)
Contoh: Batugamping kristalin dan travertine
• Batugamping biokimia
Tersusun oleh sedimen2 organik (bisa berupa kumpulan
cangkang2 organisme laut)
Contoh: Batukapur (chalk), batugamping koral, dan
coquina
Batuan sedimen non-klastik
• Rijang (chert) adalah batuan sedimen non-klastik yg kompak dan
keras yg tersusun oleh kumpulan mikrokristalin silika (SiO2).
Batuan sedimen non-klastik anorganik
• Batudolomit tersusun oleh kumpulan mineral
dolomit (CaMg(CO3)2).
• Batubesi (ironstone) tersusun oleh mineral2 yg
mengandung Fe, antara lain hematit, siderit, dan
limonit.
• Batuan sedimen evaporit adalah batuan sedimen
yg terbentuk dari hasil presipitasi mineral2 di
dalam air akibat terjadinya evaporasi pada air.
• Contoh:
- Batugaram yg tersusun oleh kumpulan mineral
halit (NaCl)
- Batugipsum yg tersusun oleh kumpulan mineral
gipsum (CaSO4.2H2O)
Batuan sedimen non-klastik biokimia
• Batubara (coal): Tersusun atas materi organik yg berbentuk padat.
Berasal dari gambut (peat)
• Batubara dapat terbagi menjadi 5 macam berdasarkan kualitasnya
• Kualitas batubara ditentukan oleh:
- Kandungan air: Makin sedikit kandungan airnya, makin baik kualitas
batubaranya
- Kandungan karbon: Makin tinggi kandungan karbonnya, makin baik
kualitas batubaranya
Deskripsi batuan sedimen
• Tekstur batuan sedimen adalah hubungan antar butiran/mineral
penyusun batuan sedimen.
• Tekstur batuan sedimen klastik ditentukan oleh:
- Ukuran butir sedimen
- Morfologi butir sedimen
- Kemas (fabric)
• Ukuran butir sedimen dinyatakan dalam skala Wentworth. Salah satu
parameter ukuran butir sedimen untuk menyatakan tekstur suatu
batuan sedimen klastik adalah sortasi.
Deskripsi batuan sedimen
• Sortasi adalah derajat
pemilahan butir sedimen dalam
suatu batuan sedimen klastik
(variasi ukuran butir sedimen
dan dominansi butir sedimen dg
suatu kisaran ukuran tertentu)
• Sortasi baik berarti besar
butiran sedimennya relatif
seragam
• Sortasi buruk berarti besar
butiran sedimennya tidak
seragam
Deskripsi batuan sedimen
• Kemas (fabric) adalah orientasi, pengemasan
(packing), dan kontak antar butir sedimen
pada suatu batuan sedimen klastik.
Berdasarkan perbandingan antara fragmen dan
matriks, terdapat 2 macam kemas:
• Grain-supported: Fragmen/butiran lebih
dominan daripada matriks. Butiran2 sedimen
saling bersinggungan
• Matrix-supported: Matriks lebih dominan
daripada fragmen/butiran. Butiran2 sedimen
terlihat mengambang dalam matriks.
Struktur sedimen
Batuan sedimen memiliki struktur yg bervariasi yg dapat membantu kita
menginterpretasikan kondisi geologi di masa lampau.
Kegunaan struktur sedimen:
• Menentukan bagian atas (top) dan bawah (bottom) suatu lapisan batuan
sedimen
• Menentukan arah arus purba (paleocurrent) saat terjadinya pengendapan
sedimen
• Menentukan lingkungan pengendapan sedimen
Klasifikasi struktur sedimen:
• Struktur erosi (sole mark)
• Struktur pengendapan
• Struktur pasca pengendapan
• Struktur biogenik
Struktur sole mark
• Terbentuk akibat erosi pada
suatu permukaan lapisan
sedimen yg telah terkonsolidasi
sebelumnya (biasanya pada
batulumpur).
Macam2:
• Scour mark: Terbentuk akibat
turbulensi arus air yg sifatnya
erosif
• Tool mark: Terbentuk akibat
jejak yg ditinggalkan oleh suatu
objek pada permukaan lapisan
sedimen
Struktur sole mark
• Flute cast : terbentuk pada lapisan
dasar; merupakan isian dari hasil
gerusan oleh ulakan arus turbid,
meruncing ke arah hulu dan melebar
ke arah hilir
• Groove cast : terbentuk pada lapisan
dasar; merupakan isian dari hasil
goresan oleh material keras yg
terbawa arus
• Scour/channel : kontak dua litologi
(batuan) yg berupa gerusan pada
lapisan bawah selebar beberapa dm
(scour) hingga belasan – puluhan
meter (channel)
Struktur pengendapan
• Terbentuk ketika suplai sedimen sedang diendapkan (syn-depositional
structure).
• Macam2 struktur pengendapan:
- Ripple mark
- Gradasi
- Perlapisan
- Laminasi
- Imbrikasi
- Cross-stratification
- Heterolithic stratification
Struktur ripple mark
• Bisa terbentuk karena 3 sebab:
- Angin
- Arus air
- Gelombang air laut
• Struktur ripple mark yg
terbentuk karena angin ataupun
arus air akan berbentuk
asimetris.
• Sedangkan struktur ripple mark
yg terbentuk karena gelombang
air laut akan berbentuk
simetris.
Struktur perlapisan, laminasi, dan gradasi
• Perlapisan: Ketebalannya > 10 mm
• Laminasi: Ketebalannya < 10 mm
Gradasi (dalam satu lapisan
sedimen):
• Normal (normal grading): Makin
ke atas, ukuran butir2 sedimen
makin halus/kecil (fining upward)
• Terbalik (reverse grading): Makin
ke atas, ukuran butir2 sedimen
makin kasar/besar (coarsening
upward)
Struktur imbrikasi
• Umumnya dimiliki oleh konglomerat.
• Butir2 sedimen yg berukuran gravel
berbentuk discoid (memipih) dan
terimbrikasi (posisinya terorientasi
miring).
• Dapat ditemukan pada endapan
sedimen akibat banjir (sheetflood
deposit)
• Sheetflood: Banjir yg arusnya kuat,
menyebar luas ke daerah sekitar,
terjadi dalam periode yg pendek
Struktur cross-stratification
Berdasarkan skala/ukurannya, struktur
ini dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
• Cross lamination
- Skalanya kecil
- Dapat dihasilkan dari struktur ripple
yg menumpuk
• Cross bedding
- Skalanya besar
- Dapat tersusun oleh gumuk pasir
(sand dune) ataupun endapan aliran
sungai
Struktur hummocky cross-stratification
• Terbentuk saat terjadinya badai di laut dangkal dekat pantai
• Terbentuk akibat kombinasi antara aktivitas gelombang dan arus di
laut dangkal
Struktur heterolithic stratification
• Dicirikan oleh perselingan antara perlapisan/laminasi pasir dan lumpur
(mud)
Macam2:
• Flaser bedding:
- Didominasi oleh pasir
- Diselingi oleh lapisan tipis lumpur yg terisolasi oleh pasir di sekelilingnya
• Lenticular bedding:
- Didominasi oleh lumpur
- Diselingi oleh pasir berstruktur ripple yg terisolasi oleh lumpur di
sekelilingnya
Struktur pasca pengendapan
• Terbentuk setelah proses pengendapan sedimen terjadi, terutama
oleh proses deformasi sebelum terjadinya pembatuan (lithifikasi)
kumpulan sedimen secara sempurna (post-depositional structure)
Macam2 struktur pasca pengendapan:
• Load structure
• Flame structure
• Mud crack
• Slump structure
• Convolute lamination
Struktur beban (load structure)
• Terbentuk akibat tekanan pada sedimen berupa lumpur yg masih
basah dan belum terkonsolidasi oleh sedimen berupa pasir di
atasnya.
• Faktor yg mendukung terbentuknya struktur ini: terdapat perbedaan
densitas antara pasir dan lumpur
Flame structure
• Sejenis dg load structure, namun bentuk intrusi lumpurnya lebih
melengkung dan mirip dg nyala api (flame).
Struktur mud crack
• Terbentuk akibat kondisi basah
dan kering yg datang secara
bergantian.
• Umumnya membentuk retakan
poligonal
• Bisa terbentuk di:
- Cekungan gurun
- Danau yg dangkal
- Rawa
Slump structure
• Terbentuk pada lereng
• Berbentuk lipatan kecil
yg miring
Convolute lamination
• Perlapisan tipis yg meliuk-liuk
Struktur biogenik
• Struktur sedimen ini pada dasarnya termasuk
struktur pasca pengendapan akibat adanya
gangguan organisme hidup pada sedimen.
• Macam2 struktur biogenik:
- Trace fossil
- Bioturbasi
• Trace fossil: Fosil jejak (track, trail, ataupun
burrow) yg ditinggalkan oleh organisme pada
sedimen.
• Bioturbasi: Gangguan oleh organisme pada
sedimen yg dapat merusak struktur primer
sedimennya.
bab 5 : batuan metamorf
Batuan Metamorf
• Batuan metamorf adalah batuan yg terbentuk akibat terjadinya metamorfisme
(transformasi) pada batuan yg telah ada sebelumnya.
• Metamorfisme tsb terjadi pada fase padat dg suhu dan tekanan yg relatif tinggi.
• Batuan yg telah ada sebelumnya bisa jadi batuan beku, batuan sedimen, ataupun
batuan metamorf lainnya.
• Contoh batuan beku yg termetamorfisme menjadi batuan metamorf:
Granit -> gneiss
• Contoh batuan sedimen yg termetamorfisme menjadi batuan metamorf:
Shale (batuserpih) -> slate (batusabak)
• Contoh batuan metamorf yg termetamorfis-me kembali menjadi batuan
metamorf lain:
Slate (batusabak) -> schist (sekis)
Agen metamorfisme
Yg berperan sebagai agen metamorfisme antara lain:
• Panas (suhu yg tinggi)
• Tekanan
• Fluida kimia yg aktif
Agen yg paling penting adalah panas karena panas menyediakan energi
untuk melangsungkan reaksi kimia selama metamorfisme.
Sumber panas internal Bumi:
• Panas dari magma (metamorfisme kontak)
• Peningkatan suhu karena gradien geothermal peningkatan suhu seiring dg
bertambahnya kedalaman di bawah permukaan Bumi)
Agen metamorfisme (tekanan)
• Lapisan batuan sedimen yg terletak paling dalam di bawah permukaan
Bumi akan mengalami tekanan/stress yg dihasilkan oleh tumpukan
lapisan2 batuan sedimen di atasnya.
• Tekanan ini bekerja dari seluruh arah dg besar yg sama pada setiap
arahnya, sehingga tekanan ini disebut confining pressure/stress
• Confining pressure/stress akan menyebabkan terjadinya pengurangan
volume dan penambahan densitas pada batuan yg terkena olehnya.
• Batuan juga bisa terkena tekanan yg besarnya sama hanya pada 2 arah
tertentu, sedangkan pada arah lain tekanannya lebih kecil.
• Tekanan ini dinamakan differential pressure/stress
• Differential pressure/stress umumnya terdapat di zona tempat terjadinya
pembentukan pegunungan (orogenic zone).
Confining stress vs differential stress
Agen metamorfisme (fluida)
• Fluida kimia yg aktif dapat membantu proses
metamorfisme.
• Fluida ini sering ditemukan dalam bentuk air
panas yg melarutkan ion2 tertentu.
• Fluida ini meningkatkan migrasi ion dari suatu
mineral ke mineral lain.
Contoh fluida kimia yg aktif:
• Di sepanjang mid oceanic ridge, air laut
mengalami sirkulasi melalui batuan beku basalt
yg panas.
• Mineral2 dalam batuan beku basalt yg kaya Fe
akan bertransformasi menjadi mineral
metamorfik seperti serpentin dan talk.
Macam2 metamorfisme
• Metamorfisme kontak/termal: dihasilkan oleh naiknya suhu dalam batuan akibat
keberadaan magma di dekat batuan
• Metamorfisme regional/dinamotermal:
- Terjadi selama pembentukan pegunungan di zona orogenik atau zona subduksi
- Menghasilkan volume batuan metamorf yg sangat besar
• Metamorfisme dinamik: terjadi di zona patahan
• Metamorfisme terpendam/burial: terjadi di bagian dasar perlapisan sedimen yg
tebal pada cekungan sedimen
• Metamorfisme hidrotermal: alterasi kimia pada batuan oleh air panas yg kaya ion
• Metamorfisme kejutan/shock: terjadi akibat tumbukan meteor di permukaan
Bumi
Macam2 metamorfisme
Struktur dan mineralogi batuan metamorf
• Orientasi ini akan membuat
batuan metamorf terlihat
memiliki kenampakan berlapis
(layered) atau berpita (banded)
yg dinamakan foliasi.
• Tidak semua batuan metamorf
memiliki struktur foliasi.
• Batuan yg mineral2nya
berbentuk ekuidimensional jika
mengalami metamorfisme akan
berubah menjadi batuan
metamorf dg struktur non-
foliasi.
Struktur foliasi
Klasifikasi batuan metamorf
• Batuan metamorf diklasifikasi berdasarkan struktur dan komposisinya (baik
mineralogi ataupun kimia).
• Berdasarkan strukturnya, batuan metamorf dibagi menjadi 2 jenis, yaitu batuan
metamorf foliasi dan batuan metamorf non-foliasi.
Macam2 batuan metamorf berstruktur foliasi:
• Slate (batusabak)
• Phyllite (filit)
• Schist (sekis)
• Gneiss (genes)
Urutan batuan2 metamorf di atas dari yg derajat metamorfismenya terendah
sampai yg tertinggi: Slate-phyllite-schist-gneiss
Macam2 batuan metamorf
Slate (batusabak):
• Ukuran kristal: mikroskopik – sangat halus
• Struktur: slaty cleavage (membelah lewat
bidang lemahnya)
Phyllite (filit):
• Ukuran kristal: sangat halus - halus
• Struktur: phyllitic
• Kilap sutera
• Dominan tersusun oleh muskovit dan/atau
klorit
Macam2 batuan metamorf
Schist (sekis):
• Ukuran kristal: medium - kasar
• Struktur: schistosic
• Dominan tersusun oleh mika
Gneiss (genes):
• Ukuran kristal: medium - kasar
• Struktur: gneissic
• Kenampakan: banded atau
layered
Macam2 batuan metamorf
• Batuan metamorf berstruktur non-foliasi secara umum dinamakan granofels.
• Granofels merupakan batuan metamorf yg ukuran butir2nya seragam.
Contoh2 batuan metamorf berstruktur non foliasi:
• Marmer (marble)
• Kuarsit (quartzite)
• Metakonglomerat
Hornfels merupakan tipe dari granofels yg ukuran butir2nya sangat halus dan
kompak.
Hornfels terbentuk di zona kontak aureole melalui proses metamorfisme kontak.
Contoh hornfels: marmer dan kuarsit
Macam2 batuan metamorf
Marmer (marble):
• Terbentuk dari metamorfisme batugamping atau
batudolomit
• Komposisi: butir2 kalsit yg saling mengunci
(interlocking)
Kuarsit (quartzite):
• Terbentuk dari metamorfisme batupasir kuarsa
• Komposisi: butir2 kuarsa yg interlocking
Metakonglomerat:
• Terbentuk dari metamorfisme konglomerat
• Kerakal2nya (pebble) terdeformasi menjadi tampak
memanjang
Batuan metamorf spesifik
Sekis hijau atau greenstone:
• Biasanya tersusun oleh klorit, aktinolit, epidot, dan albit
• Dinamakan sekis hijau jika berfoliasi
• Dinamakan greenstone jika non-foliasi
• Protolithnya biasanya berupa batuan mafik atau batupasir greywacke
Amfibolit:
• Dominan tersusun oleh hornblende dan plagioklas
• Bisa berfoliasi ataupun tidak berfoliasi
• Protolithnya biasanya berupa batuan mafik atau batupasir greywacke
Soapstone:
• Tersusun oleh mineral talk
Batuan metamorf spesifik
Serpentinit:
• Hanya mengandung serpentin
• Berasal dari batuan ultramafik yg
termetamorfisme
Milonit:
• Terbentuk akibat metamorfisme
dinamik di zona sesar
• Mineral2 yg terdeformasi belum
mengalami rekristalisasi
bab 6 : geologi sejarah dan
paleontologi
Skala Waktu Geologi

Eon = kurun
Era = masa
Period = zaman
Epoch = kala
Paleontologi
• Paleontologi adalah ilmu yg membahas tentang
fosil.
• Fosil adalah sisa atau jejak yg merupakan bukti
adanya kehidupan di masa lalu yg terekam dan
terawetkan dalam batuan oleh proses alam.
• Fosil dapat berupa:
- Body fossil : sisa yg berupa kerangka
utuh/fragmen kerangka
- Trace fossil : jejak yg merupakan rekaman
kegiatan organisme tsb
- Chemical fossil : senyawa organik yg tersimpan
dalam batuan, merupakan
hasil penguraian dari tubuh
organisme yg pernah ada
Body fossil
• Body fossil dapat berupa:
- Tubuh/cangkang asli
- Mold : awetan berupa cetakan
- Cast : awetan berupa cetakan dari cetakan
Proses Pembentukan Mold dan Cast
Trace fossil
• Trace fossil dapat berupa:
- Track : awetan jejak berupa tapak
- Trail : awetan jejak berupa alur
- Burrow : awetan berupa lubang
sedimen yg masih lunak
- Boring : awetan berupa lubang
sedimen yg sudah mengeras
- Coprolit : fosil kotoran hewan
- Gastrolit : fosil dari batu yg ditelan
oleh hewan
Beberapa filum fosil invertebrata
• Arthropoda, contoh: Trilobita, Euryptherida, Balanus, Ostracoda
• Echinodermata, contoh: Crinoidea, Blastoidea, Echinoidea,
Asteroidea
• Brachiopoda
• Coelenterata
• Porifera
• Moluska
Moluska dibagi menjadi 5 kelas, yaitu Gastropoda, Cephalopoda,
Pelecypoda, Amphineura, dan Scaphopoda
Proses Pemfosilan
Ada 4 macam proses pengawetan yg didasarkan pada komposisi sisa
organisme ataupun perubahan2 yg telah dialaminya, yaitu:
• Pengawetan bagian lunak organisme
Agar dapat terawetkan seperti ini, organisme harus terkubur dalam suatu
medium yg mampu menahan pembusukan bagian lunaknya. Fosil seperti
ini dapat dijumpai pada tanah yg beku, tanah yg jenuh oleh tir, dan pada
getah.
• Pengawetan bagian keras organisme
• Pengawetan bagian keras yg telah mengalami perubahan
• Pengawetan sisa2 atau jejak organisme
Pengawetan bagian keras organisme
• Fosil karbonatan, contoh: cangkang kerang
• Fosil fosfatan, contoh: gigi ikan hiu dan gading gajah
• Fosil silikatan, contoh: diatom dan radiolaria
• Fosil khitinan, contoh: arthropoda
Pengawetan bagian keras yg telah mengalami
perubahan
• Karbonisasi/destilasi
Zat organik pada organisme mengalami pembusukan setelah
terkubur. Selama dekomposisi, zat organik kehilangan gas dan
cairannya, sehingga yg tertinggal hanyalah lapisan tipis dari karbon.
• Replacement : penggantian total organisme dg mineral asing
• Histometabasis : penggantian jaringan tumbuhan oleh mineral asing
• Permineralisasi/petrifikasi
Terjadi apabila air tanah yg mengandung mineral tertentu menyusup
ke pori2 pada tulang atau cangkang
Foto berbagai macam fosil

Brachiopoda Amphineura Scaphopoda Pelecypoda Gastropoda

Cephalopoda Eurypterus Trilobita Crinoid Petrified wood


(arthropoda) (arthropoda) (echinodermata)
bab 7 : geologi struktur dan
stratigrafi
Geologi Struktur
• Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yg mempelajari arsitektur
(bangun ruang) tubuh batuan yg dihasilkan oleh proses deformasi.
• Deformasi adalah proses perubahan pada tubuh batuan akibat gaya yg
bekerja padanya. Perubahan yg terjadi berupa perubahan posisi, bentuk,
maupun volume. Deformasi sering juga disebut strain.
• Batuan sedimen dianggap terkena deformasi apabila berada dalam
kedudukan yg tidak horizontal (miring/tegak). Kedudukan lapisan batuan yg
miring dinyatakan dg strike (jurus) dan dip (kemiringan).
• Strike adalah arah garis yg dibentuk oleh perpotongan bidang horizontal dg
bidang perlapisan batuan yg miring.
• Dip adalah deviasi sudut maksimum dari suatu bidang perlapisan batuan yg
miring terhadap bidang horizontal.
Deformasi batuan
• Stress adalah gaya yg bekerja pada suatu permukaan per satuan luas.
• Ada 3 jenis stress, yaitu:
- Compression: dihasilkan oleh gaya eksternal yg saling berhadapan dan
keduanya saling menekan batuan; batuan akan mengalami pemendekan
- Tension: dihasilkan oleh gaya eksternal yg saling berhadapan dan
keduanya saling menjauhi batuan; batuan akan mengalami pemanjangan
- Shear: dihasilkan oleh gaya eksternal yg saling sejajar namun berlawanan
arah; batuan akan mengalami pergeseran antar perlapisan
Deformasi batuan
Macam2 lipatan
• Lipatan simetris : bidang sumbu (axial
plane) vertikal; kedua sayap lipatan miring
ke arah berbeda
• Lipatan asimetris : bidang sumbu miring;
kedua sayap lipatan miring ke arah berbeda
• Lipatan menggantung/overturned
(overfold) : bidang sumbu miring; kedua
sayap lipatan miring ke arah yg sama dg
sudut berbeda
• Lipatan rebah/recumbent : bidang sumbu
horizontal
• Lipatan isoklinal : kedua sayap lipatan
miring ke arah yg sama dg sudut yg juga
sama
Macam2 lipatan
• Lipatan chevron : hinge (ujung lipatan)
menyudut tajam
• Lipatan kotak : crest bersifat lebar dan datar
sehingga memiliki 2 hinge pada kedua ujung
crest
• Lipatan kipas : kedua sayap lipatan bersifat
overturned; pada antiklin kedua sayap saling
mendekat, sedangkan pada sinklin kedua
sayap saling menjauh
• Monoklin : terbentuk pada lapisan horizontal
yg secara lokal memiliki kemiringan
• Teras struktural : terbentuk pada lapisan
miring yg secara lokal memiliki lapisan
horizontal
Lipatan menunjam
• Di alam, sumbu lipatan
jarang yg benar2
horizontal. Seringnya,
sumbu lipatan
menunjam (plunge)
membentuk lipatan
menunjam.
Kekar (joint)
• Kekar adalah rekahan pada batuan yg belum mengalami pergeseran.
• Secara umum, ada 3 macam kekar:
- Kekar pengkerutan (shrinkage joint)
Disebabkan oleh gaya pengkerutan yg timbul karena proses pendinginan,
lazim terjadi pada batuan beku yg akan menghasilkan kekar tiang. Bisa
juga karena proses pengeringan yg biasanya terjadi pada batuan sedimen
dan menghasilkan retakan poligonal.
- Kekar lembaran
Bidang kekar yg kira2 sejajar dg permukaan tanah dan terbentuk akibat
penghilangan beban batuan karena erosi.
- Kekar tektonik
Terbentuk karena gaya tektonik, umumnya berupa bidang yg relatif lurus.
Tiga macam kekar

Kekar pengkerutan Kekar lembaran Kekar tektonik


Kekar tektonik
Apabila gaya tektonik yg bekerja bersifat
kompresif, maka akan terbentuk beberapa
jenis kekar sebagai berikut:
• Kekar gerus (shear joint): terbentuk
relatif menyudut lancip terhadap arah
gaya tekan, memiliki kecenderungan
untuk bergerak menjadi sesar
• Kekar ekstensi (extension joint):
terbentuk sejajar terhadap arah gaya
tekan
• Kekar rilis (release joint): terbentuk
tegak lurus terhadap arah gaya tekan,
terjadi akibat penghilangan gaya tekan
Macam2 sesar
• Sesar naik (reverse fault): hanging wall lebih tinggi posisinya daripada
foot wall; kemiringan bidang sesar > 450
• Sesar turun (normal fault): hanging wall lebih rendah posisinya
daripada foot wall
• Sesar anjak (thrust fault): hanging wall lebih tinggi posisinya daripada
foot wall; kemiringan bidang sesar < 450
• Overthrust: sesar anjak yg bidang sesarnya landai atau hampir datar
• Sesar geser sinistral: blok batuan sebelah kiri mendekati pengamat
• Sesar geser dekstral: blok batuan sebelah kanan mendekati
pengamat
Macam2 sesar

Sesar naik Sesar turun

Sesar anjak Sesar geser sinistral


Jenis sesar lainnya
• Horst : blok foot wall terangkat yg diapit oleh 2 hanging wall
• Graben : blok hanging wall ambles yg diapit oleh 2 foot wall
• Horst dan graben biasanya ditemukan berderet pada blok batuan yg mengalami
tensional stress
• Half-graben : graben yg hanya dibatasi oleh 1 sesar turun (graben pada umumnya
dibatasi oleh 2 sesar turun)
• Sesar buta (blind fault) : sesar yg tidak menyobek permukaan bumi
Stratigrafi
• Stratigrafi adalah cabang dari ilmu geologi yg membahas tentang
penyatuan, penamaan, dan hubungan antar satuan, baik secara
lateral maupun vertikal.
• Stratigrafi suatu daerah pada umumnya dinyatakan dg menggambar-
kan urutan batuan yg ada di daerah tsb, mulai dari yg tertua hingga
yg termuda. Urutan batuan tsb dinyatakan dg kolom stratigrafi.
• Kolom stratigrafi harus disusun dan dibaca/ditafsirkan menggunakan
hukum dasar stratigrafi.
Hukum dasar stratigrafi
• Hukum Uniformitarianisme
• Hukum Original Horizontality
• Hukum Superposisi
• Hukum Lateral Accretion
• Hukum Cross-Cutting Relationship
• Hukum Inklusi
• Hukum Biotic Succession
• Hukum Strata Identified by Fossil
Hukum Uniformitarianisme
• “The Present is The Key to The Past”
• Peristiwa geologi yg terjadi di masa lalu dikontrol oleh hukum alam yg
sama dg proses geologi di masa kini.
• Contoh :
Pada laut masa kini, koral hanya hidup pada laut yg dangkal, jernih,
dan hangat. Jika dalam suatu urutan batuan sedimen dijumpai
batugamping koral, maka dapat ditafsirkan bahwa batugamping tsb
dulu diendapkan pada laut yg dangkal, jernih, dan hangat.
Hukum Original Horizontality
• Pada waktu baru terbentuk, endapan akan teronggok oleh pengaruh
gravitasi, mengikuti permukaan alas pengendapan dan mempunyai
permukaan endapan yg horizontal, menerus dan membaji di tepian
cekungan.
• Jika perlapisan telah miring, maka daerah tsb pernah mengalami
tektonik aktif.
Hukum Superposisi
• Dalam keadaan tidak terganggu, pada suatu urutan perlapisan
batuan, lapisan yg terbentuk lebih dahulu (yg tua) akan terletak di
bawah lapisan yg terbentuk kemudian (yg lebih muda)
Hukum Lateral Accretion
• Dalam keadaan normal, pada suatu urutan proses pengendapan,
perlapisan akan tumbuh (mengalami akresi ke arah lateral).
• Pembajian terjadi pada tepian maupun dasar cekungan.
• Lapisan muda bisa berada di atas maupun di samping lapisan tua.
Hukum Cross-Cutting Relationship
• Apabila suatu tumpukan perlapisan batuan
diterobos oleh batuan beku, maka batuan yg
menerobos tadi berumur lebih muda daripada
lapisan batuan paling muda yg diterobos.
• Sesar yg memotong sejumlah lapisan batuan
terjadi lebih muda daripada lapisan batuan
paling muda yg terpotong oleh sesar.
• Lipatan yg melipat sejumlah lapisan batuan
terjadi lebih muda daripada lapisan batuan
paling muda yg terlipat.
Hukum Inklusi
• Batuan yg menginklusi selalu lebih muda daripada batuan yg
diinklusinya.
Hukum Biotic Succession
• Dalam suatu urutan batuan secara vertikal, kandungan
fosilnya mengalami pergantian secara sistematis.
• Pada batuan yg lebih tua dijumpai fosil yg bentuknya
lebih sederhana dan keanekaragamannya kecil.
• Semakin muda batuannya, fosil yg terkandung
mempunyai bentuk yg lebih kompleks dan
keanekaragamannya besar.
Hukum Strata Identified by Fossil
• Setiap perlapisan dicirikan oleh kandungan fosilnya yg khas.
• Suatu perlapisan batuan dapat dibedakan dari perlapisan yg lain atas
dasar ciri tertentu dari kandungan fosilnya.
bab 8 : geomorfologi dan peta
topografi
Geomorfologi
• Geomorfologi adalah ilmu yg mempelajari bentuk permukaan Bumi
(morfologi, bentuk lahan, atau bentang alam).
• Proses geomorfologi adalah semua peristiwa yg bersifat alami
maupun non-alami yg berperan dalam mengubah bentang alam yg
telah terbentuk atau menghasilkan bentang alam baru.
• Berdasarkan asal sumber tenaganya, proses geomorfologi dibagi
menjadi 3, yaitu:
- Proses endogenik
- Proses eksogenik
- Proses ekstraterrestrial
Bentang alam
Berdasarkan cara terbentuknya, bentang alam diklasifikasi menjadi
beberapa macam, yaitu:
• Bentang alam struktural
• Bentang alam vulkanik
• Bentang alam fluvial
• Bentang alam karst
• Bentang alam eolian
• Bentang alam delta dan pantai
• Bentang alam glasial
Bentang alam struktural
• Bentang alam struktural adalah bentang alam yg pembentukannya
dikontrol oleh struktur geologi daerah yg bersangkutan.
• Proses tektonik menyebabkan terjadinya pengangkatan, patahan, dan
lipatan yg tercermin dalam bentuk topografi dan relief yg khas.
Bentuk relief ini akan berubah akibat proses eksogenik yg
berlangsung setelahnya.
Macam2 bentang alam struktural
• Bentang alam dg struktur mendatar
• Bentang alam dg struktur miring
• Bentang alam dg struktur lipatan
• Bentang alam dg struktur patahan
Bentang alam dg struktur mendatar
• Dataran rendah : dataran yg memiliki elevasi antara 0 – 500 kaki di
atas permukaan laut
• Dataran tinggi (plateau) : dataran yg memiliki elevasi > 500 kaki di
atas permukaan laut, berlereng sangat landai atau datar, dan
posisinya lebih tinggi daripada bentang lahan di sekitarnya
• Mesa
• Butte
• Pinnacle
Bentang alam dg struktur miring
• Cuesta : kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetris dg
sudut kemiringan lereng yg searah dg perlapisan batuan kurang dari
300
• Hogback : kemiringan antara kedua sisi lerengnya relatif simetris dg
sudut kemiringan lereng yg searah dg perlapisan batuan lebih dari 300
Bentang alam dg struktur lipatan
• Lipatan menunjam
• Kubah
• Cekungan
Bentang alam dg struktur patahan
• Gawir sesar
• Triangular facet
• Kipas alluvial
Bentang alam vulkanik
• Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang pembentukannya
dikontrol oleh proses keluarnya magma dari dalam Bumi.
• Sebagian besar bentang alam vulkanik dijumpai di zona subduksi.
Macam2 bentang alam vulkanik
• Kubah vulkanik : morfologi gunung api yang bentuknya cembung ke
atas
• Depresi vulkanik : morfologi gunung api yang berbentuk cekungan
• Dataran vulkanik : dicirikan oleh topografi yang datar
• Vulkan semu : morfologi mirip kerucut gunung api yang material
pembentuknya berasal dari gunung api di dekatnya; bisa juga
terbentuk dari erosi lanjut terhadap gunung api dormant
Kubah vulkanik
• Kerucut semburan / kerucut perisai : terbentuk jika lavanya encer
• Kubah lava (lava dome) : terbentuk di lubang vulkan jika lavanya
kental
• Kerucut parasit (parasitic cone) : terbentuk sebagai hasil erupsi di
lereng gunung api
• Kerucut sinder (cinder cone) : terbentuk oleh letusan kecil di kaki
gunung api
Kubah vulkanik
Depresi vulkanik
• Danau vulkanik : depresi vulkanik yang terisi oleh air
• Kawah : depresi vulkanik yang terbentuk oleh letusan dengan
diameter maksimum 1,5 km dan tidak terisi oleh apapun selain
material letusan
• Kaldera : depresi vulkanik yang terbentuk oleh amblesan pada
kompleks vulkan dengan ukuran > 1,5 km
Dataran vulkanik
• Dataran rendah basalt
• Dataran tinggi
(plateau) basalt
• Dataran kaki vulkan
Vulkan semu
• Volcanic neck : terbentuk bila kubah vulkanik tererosi hingga tinggal
berbentuk kolom
• Radial dike
Bentang alam fluvial
Bentang alam fluvial adalah bentang alam yang terbentuk oleh proses
fluviatil (proses fisis maupun kimiawi yang disebabkan oleh aksi air
permukaan yang mengubah bentuk permukaan Bumi).
Faktor yang mempengaruhi jumlah air permukaan:
• Curah hujan
• Jumlah vegetasi
• Kelerengan
• Jenis litologi
• Iklim
Mekanisme transportasi
• Bed load : material terangkut sepanjang dasar sungai
- Traction : material terseret di dasar sungai
- Rolling : material menggelinding di dasar sungai
- Saltasi : material meloncat-loncat di dasar sungai
• Suspended load : material melayang dalam air sungai
- Suspension : material melayang dan bercampur dengan air
- Solution : material terangkut dan larut dalam air
Mekanisme transportasi
Macam2 pola pengaliran
• Dendritik : pola pengaliran dengan bentuk seperti pohon, anak2
sungai dan cabang2-nya mempunyai arah yang tidak beraturan;
umumnya berkembang pada batuan yang resistensinya seragam,
batuan sedimen datar atau hampir datar, daerah batuan beku masif,
dan daerah metamorf yang kompleks
Macam2 pola pengaliran
• Radial : polanya memusat atau menyebar
• Rektangular : anak2 sungai tegak lurus dengan sungai utamanya,
umumnya pada daerah patahan yang teratur
Macam2 pola pengaliran
• Trelis : bentuknya seperti daun dengan anak2 sungai sejajar; sungai
utama biasanya memanjang searah jurus perlapisan batuan;
umumnya terbentuk pada batuan sedimen yang berselang-seling
resistensinya; pembentukan sungai utama karena kontrol struktur,
sedangkan anak sungai karena kontrol litologi
Macam2 pola pengaliran
• Annular : penyebaran sungai dan anak sungainya melingkar
mengikuti jurus perlapisan batuan, sering dijumpai pada kubah
berstadia dewasa, merupakan perkembangan dari pola radial
• Multibasinal : kadang nampak di permukaan Bumi, kadang tidak
nampak (menjadi sungai bawah tanah), berkembang di daerah karst
• Contorted : arah alirannya berbalik, kontrol struktur yang bekerja
adalah pola lipatan yang tidak beraturan
Macam2 bentang alam fluvial
• Sungai teranyam (braided stream) : terbentuk di bagian hilir sungai,
alurnya luas dan dangkal, terbentuk karena erosi berlebihan di
bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian
alurnya dan membentuk gosong tengah (channel bar); banyaknya
channel bar memberi kesan teranyam pada sungai (anastomosing)
Macam2 bentang alam fluvial
• Bar deposit : endapan sungai yang terdapat di tepi atau tengah alur
sungai; yang di tepi sungai disebut gosong tepi (point bar), sedangkan
yang di tengah sungai disebut gosong tengah (channel bar)
Macam2 bentang alam fluvial
• Dataran banjir (flood plain)
• Tanggul alam (natural levee) : terbentuk oleh pengendapan sebagian
material yang terangkut saat banjir pada sisi kiri dan kanan sungai
stadia dewasa
Macam2 bentang alam fluvial
• Kipas alluvial (alluvial fan) : endapan material lepas yang berbentuk
seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan gawir,
bukit, atau pegunungan
Macam2 bentang alam fluvial
• Meander : kelokan pada dataran banjir sungai yang terbentuk
karena pengikisan tebing sungai; dapat terbentuk bila suatu sungai
berstadia dewasa/tua memiliki dataran banjir yang cukup luas
Macam2 bentang alam fluvial
• Danau tapal kuda (oxbow lake) :
terbentuk jika lengkung
meander terpotong oleh
pelurusan sungai
Bentang alam karst
• Bentang alam karst adalah bentang alam yang terbentuk pada daerah
dengan litologi berupa batuan yang mudah larut (batugamping) dan
penyaluran tidak teratur (aliran sungai secara tiba2 masuk ke dalam
tanah dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata air yang besar)
• Kondisi yang mendukung terbentuknya bentang alam karst:
- Batuan mudah larut dan berada di atau dekat permukaan
- Batuan masif, tebal, dan terkekarkan
- Berada di daerah yang curah hujannya tinggi
- Dikelilingi lembah
Macam2 bentang alam karst
• Bentuk2 konstruksional
- Bentuk2 mayor
- Bentuk2 minor
• Bentuk2 sisa pelarutan
Bentuk2 konstruksional mayor
• Surupan (dolina) : depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter
beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa
mencapai ratusan meter, bentuknya bundar atau lonjong
• Uvala : gabungan beberapa dolina
Bentuk2 konstruksional mayor
• Polje : depresi tertutup berukuran besar dengan lantai datar dan
dinding curam, bentuknya tidak teratur, pembentukannya dikontrol
oleh litologi dan struktur, mengalami pelebaran saat terisi oleh air
Bentuk2 konstruksional mayor
• Jendela karst : lubang pada atap gua yang terbentuk karena atap gua
runtuh
• Lembah karst : lembah atau alur besar yang terbentuk akibat erosi
oleh aliran permukaan
Bentuk2 konstruksional mayor
• Gua : ruang bawah
tanah yang dapat
dicapai dari permukaan
• Terowongan dan
jembatan alam (natural
bridge) : lorong di
bawah permukaan yang
terbentuk akibat
pelarutan dan
penggerusan oleh air
Bentuk2 konstruksional minor
• Lapies : bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat pelarutan
dan penggerusan
• Karst split : celah pelarutan yang terbentuk di permukaan
• Parit karst : alur di permukaan yang memanjang seperti parit
Bentuk2 konstruksional minor
• Palung karst : alur di
permukaan yang besar
dan lebar, terbentuk
karena pelarutan,
kedalaman > 50 cm
• Speleotherms : hiasan
pada gua yang merupakan
endapan CaCO3 hasil
presipitasi air tanah
(stalaktit, stalagmit, pilar)
Bentuk2 sisa pelarutan
• Kerucut karst : bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal,
dan dikelilingi oleh depresi
• Menara karst : bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara
dengan lereng tegak atau menggantung, terpisah satu sama lain oleh
dataran alluvial
Macam2 bentang alam eolian
• Bentang alam eolian akibat erosi
- Akibat deflasi (cekungan deflasi, lag gravel, desert varnish)
- Akibat abrasi (beveled stone, polish, groove, sculpturing (batujamur))
• Bentang alam eolian akibat pengendapan (dune (gumuk pasir) dan loess)
Macam2 bentang alam eolian
• Transversal dune : punggungan2 pasir yang berbentuk memanjang
tegak lurus dengan arah angin dominan, bentuknya tidak dipengaruhi
oleh faktor tumbuhan
Macam2 bentang alam eolian
• Longitudinal dune : punggungan2 pasir yang berbentuk memanjang
sejajar dengan arah angin dominan, material pasir diangkut secara
cepat oleh angin yang relatif tetap
Macam2 bentang alam eolian
• Parabolic dune : gumuk pasir yang berbentuk parabola, bentuk ini
dipengaruhi oleh tumbuhan
• Lee dune : punggungan pasir sempit yang berada di belakang batuan
atau tumbuhan
Macam2 bentang alam eolian
• Barchan : terbentuk pada daerah terbuka, tak dibatasi oleh topografi
maupun tumbuhan, arah angin selalu tetap, penambahan pasir
terbatas, berada di atas batuan dasar yang padat, berbentuk koma,
lereng pada bagian luar (backslope) landai, mempunyai sayap
Macam2 bentang alam eolian
• Seif : barchan yang salah satu lengannya lebih panjang akibat
kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan tersebut
• Complex dune : terbentuk pada daerah yang anginnya berubah-ubah,
pasir dan vegetasinya agak banyak
Macam2 bentang alam eolian
• Loess : daerah luas yang tertutup material2 halus dan lepas, terdiri
atas partikel2 angular berdiameter < 0,5 mm
• Playa : terbentuk di cekungan, terisi oleh air hujan ataupun kering
Bentang alam delta dan pantai
• Delta adalah endapan sedimen di muara sungai yang bentuknya
menjorok keluar dari garis pantai (seperti huruf D)
• Syarat2 terbentuknya delta:
- Arus sungai di muara mempunyai kecepatan minimum
- Material sedimen yang dibawa sungai cukup banyak
- Laut di daerah muara sungai cukup tenang
- Pantainya relatif landai
- Hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktivitas air laut
- Tidak ada gangguan tektonik
Klasifikasi delta
• Cuspate delta (wave dominated)
• Lobate delta (tide dominated)
• Elongate delta (fluvial dominated)
Bentang alam delta dan pantai
• Pantai adalah jalur atau bidang memanjang yang terletak di antara
daratan dan lautan dan lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut air
laut
• Faktor2 yang mempengaruhi morfologi pantai:
- Diastropisme
- Tipe batuan
- Struktur geologi
- Perubahan naik turunnya muka air laut
- Pengendapan sedimen asal daratan/sungai, erosi daratan, angin
Klasifikasi pantai
Peta topografi
• Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief muka Bumi,
mencakup penyebaran, bentuk, dan ukurannya.
• Kontur adalah garis yang menghubungkan tempat2 dengan
ketinggian sama.
• Sifat2 kontur :
- Tertutup, tidak berpotongan, dan tidak menggantung
- Jarak antaranya sebanding dengan kecuraman lereng
Ilustrasi peta topografi
Macam2 garis kontur
• Kontur biasa : garis kontur tipis tanpa disertai angka ketinggian
• Kontur indeks : garis kontur tebal dengan disertai angka ketinggian
(kelipatan 5 kontur)
Macam2 garis kontur
• Kontur setengah : garis kontur putus2 berbentuk elips atau lingkaran
dengan setengah interval kontur
• Kontur sisir : garis kontur elips tertutup dengan anak2 sisir
bab 9 : gempa bumi dan gerakan
massa
Gempa Bumi
• Gempa bumi adalah getaran atau guncangan pada kerak bumi yang
disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba2.
• Umumnya berasosiasi dengan terbentuknya sesar pada batuan.
• Penyesuaian posisi batuan setelah sesar terbentuk dapat
menyebabkan gempa susulan.

Anda mungkin juga menyukai