Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

EPIDEMIOLOGI GAKY/IDD

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Gizi Yang

diampuh Oleh Bapak Dr. Sunarto Kadir, M.Kes.

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

ARIYANTI WANGE ( 811419079 )

CEIN PRANSISKA W. PAKAYA ( 811419054 )

INDAH A. MOHAMAD ( 811419007 )

IRZAL W.RIDWAN ( 811419061 )

NURUL ATMA POLAPA ( 811419076 )

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih
memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “ EPIDEMIOLOGI GAKY/IDD“ tepat pada waktunya. Terimakasih
pula kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat disusunnya makalah ini.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi
Gizi. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian dan fungsi yodium serta ruang lingkup
dan dampak/akibat GAKY/IDD. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari
para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu
mendatang.

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah Tujuan....................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1 Pengertian Yodium ............................................................................................3

2.2 Fungsi Yodium .. ............................................................................................4

2.3 Ruang Lingkup GAKY/IDD................................................................................4

2.4 Dampak dan akibat GAKY/IDD..........................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................7

3.2 Saran ...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama
tumbuh kembang anak.1 Pada tahun 2003 lebih dari 1,9 miliar individu di seluruh dunia
diperkirakan mengalami kekurangan yodium, dengan 285 juta di antaranya merupakan anak
usia sekolah. World Health Organization (WHO) melaporkan sejumlah 54 negara memiliki
populasi dengan kekurangan yodium. Salah satunya adalah Indonesia, yang dikategorikan
sebagai daerah kekurangan yodium ringan.

Survey nasional GAKY pada tahun yang sama menunjukkan 11,1% anak usia sekolah
mengalami kekurangan yodium berdasarkan nilai Total Goitre Rate (TGR). Pemetaan GAKY
di Jawa tengah pada tahun 2004 menunjukkan sekitar 15,6 juta penduduk Jawa Tengah
tinggal di daerah kekurangan yodium. Berdasarkan pemetaan tersebut, Kabupaten Wonosobo
termasuk daerah endemis sedang dengan TGR mencapai 25,49%.

Kekurangan yodium memberikan beragam manifestasi klinis pada berbagai usia.


Kekurangan yodium selama kehamilan dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak janin
dengan manifestasi klinis kretin endemis yang merupakan derajat berat kerusakan otak.
Prevalensi kretin endemis yang berkisar 1-10% digambarkan sebagai puncak fenomena
gunung es dari kerusakan otak akibat kekurangan yodium. Manifestasi subklinis seperti
gangguan otak minimal dengan prevalensi hingga 30% seringkali dianggap normal di
populasi non kretin.8 Gangguan otak minimal diantaranya meliputi gangguan kognitif
dengan tanda penurunan Intelligence Quoteint (IQ) pada anak.9 Memori adalah kemampuan
mental untuk m

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah untuk mengetahui secara rinci tentang
Epidemiologi GAKY/IDD,Yaitu :
1. Jelaskan Pengertian Yodium ?
2. Sebutkan Fungsi Yodium?

1
3. Jelaskan Ruang Lingkup GAKY/IDD?
4. Sebutkan Dampak dan akibat GAKY/IDD?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Yodium .


2. Untuk mengetahui Fungsi Yodium.
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup GAKY/IDD.
4. Untuk Mengetahui Dampak dan akibat GAKY/IDD.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Yodium

Menurut Gibney (2008:263) defisiensi yodium merupakan keadaan yang prevalen di


daerah pegunungan dan di daerah yang terjadi penipisan tanah. Defisiensi yodium menyebabkan
masalah yaitu Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Saat ini GAKY masih menjadi
suatu masalah gizi di Indonesia.

Iodium adalah zat gizi mikro yang esensial kedua sesudah besi yang dianggap penting
bagi kesehatan manusia walaupun sesunggunya jumlah kebutuhan tidak sebanyak zat-zat gizi
lainnya. Sebagai unsur halogen, iodium tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, karena
sangat reaktif.  Unsur-unsur ini terdapat di alam sebagai senyawa garam. Iodium terdapat di alam
dalam bentuk senyawa iodide dalam bentuk lumut-lumut laut.

Yodium adalah mikronutrien penting untuk semua kalangan tak terkecuali ibu hamil, hal
tersebut karena yodium berguna untuk memproduksi hormon tiroid. Pada masa kehamilan,
produksi hormon tiroid ibu meningkat 50%. Oleh karena itu, wanita hamil lebih rentan terhadap
kekurangan yodium daripada populasi umum dan membutuhkan asupan yodium yang optimal
selama kehamilan, agar dapat membantu mencegah gejala Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY). WHO/UNICEF/IGN merekomendasikan asupan yodium harian 250 μg untuk
menjaga kecukupan selama kehamilan. Menurut Song (2009), kekurangan yodium dapat
mengakibatkan keterbelakangan mental, demensia total, dan gangguan saraf pusat yang
menyebabkan penurunan IQ.

Garam beryodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen-komponen


utama NaCI minimal 94,7%, air laut maksimal 5% dan K1O3 sebanyak 30-80 ppm (mg/kg) serta
senyawa-senyawa lainnya. Berdasarkan SNI 3556:2016, garam konsumsi beryodium adalah
produk bahan makanan yang berbentuk padat dengan komponen utamanya NaCl dengan
penambahan / fortifikasi KIO.

3
Klasifikasi garam nasional dikelompokkan menjadi dua jenis garam yaitu garam
konsumsi dan garam industri berdasarka Peraturan Menteri Perindustrian No. 88/M-
IND/PER/10/2014 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perindustrian No.
134/MIND/PER/10/2009 tentang peta panduan (roadmap) pengembangan klaster industri garam.
Garam konsumsi adalah garam yang digunakan untuk konsumsi atau dapat diolah menjadi garam
rumah tangga dan garam diet untuk konsumsi masyarakat. Garam konsumsi terbagi menjadi 2
(dua) yaitu: - Garam rumah tangga, adalah garam konsumsi beryodium dengan kandungan NaCl
minimal 94% atas dasar basis kering (adbk) air maksimal 7%, bagian yang tidak larut dalam air
maksimal 0,5 mg/kg (adbk), Kadmium (Cd) maksimal 0,5 mg/kg, Timbal (Pb) maksimal 10,0
mg/kg, Raksa (Hg) maksimal 0,1 mg/kg dan cemaran Arsen (As) maksimal 0,1 mg/kg serta
Kalium Iodate (KIO3) minimal 30 mg/kg yang berbentuk padat dan dapat dikonsumsi langsung
oleh masyarakat. - Garam diet, adalah garam konsumsi beryodium berbentuk cairan/padat
dengan kadar NaCl maksimal 60% (adbk) serta KIO3 minimal 30 mg/kg yang dapat di konsumsi
langsung oleh masyarakat. Garam industri adalah garam yang digunakan sebagai bahan
baku/penolong pada proses produksi, garam industri digunakan untuk: industri kimia, industri
aneka pangan, industri pharmasi, industri perminyakan, industri penyamakan kulit, water
treatment.

2.2 Fungsi Yodium

Yodium merupakan bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin triiodotironin
(T3) dan tetraiodotironin (T4). Fungsi utama hormone hormon ini adalah mengatur pertumbuhan
dan perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan
demikian, homoin tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan
energi. Tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Di samping itu kedua hormon ini
mengatur suhu tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf.
Iodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A; sintesis protein
dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol
darah.

2.3 Ruang Lingkup GAKY/IDD


GAKY merupakan salah satu penyakit dari kekurangan gizi yang diakibatkan konsumsi
yodium yang kurang sehingga dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas hidup

4
manusia. Yodium diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil namun yodium memiliki fungsi
esensial bagi tubuh untuk sintetis hormon tiroid
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu masalah
kesehatan yang serius bagi masyarakat mengingat dampaknya sangat besar terhadap kesehatan
dan kecerdasan yang mempengaruhi kelangsungan hidup serta kualitas sumber daya
manusia.Masalah GAKY di Indonesia disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi garam
beryodium yang memenuhi syarat oleh rumah tangga atau masyarakat. Hal tersebut karena
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya garam beryodium bagi kesehatan dan kecerdasan
rendah
Terdapat beberapa penyebab terjadinya GAKY, yaitu kondisi geografis yang tidak
mengandung yodium atau rendah yodium, rendahnya konsumsi yodium. Makanan yang tinggi
yodium merupakan makanan yang juga tinggi protein, seperti ikan laut, udang, kerang, dan
ganggang laut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Patuti, et al. menunjukkan bahwa
rendahnya konsumsi sumber protein akan menyebabkan seseorang berpeluang menderita GAKY
30,6 kali lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang tidak menderita GAKY
Ada beberapa upaya pemerintah dalam menanggulangi GAKY yaitu dengan sosialisasi
kepada masyarakat tentang pentingnya konsumsi garam beryodium dan dampak yang timbulkan
dari penyakit akibat kekurangan yodium. Pemerintah juga mendukung agar masyarakat
meningkatkan asupan makan tinggi yodium terutama pada ikan laut.4 Selain itu, GAKY juga
disebabkan oleh tingginya asupan makanan yang mengandung zat goitrogenik (ubi kayu, jagung,
rebung, ubi jalar, buncis, kol, rebung, sawi, dan selada air), faktor genetik, penggunaan KB
hormonal yang berpengaruh pada fungsi tiroid.
Beberapa kelompok rawan GAKY adalah Ibu hamil dan wanita usia subur (WUS).
Fungsi tiroid pada trimester pertama akan menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan.
Hormon tiroid sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak, sehingga kekurangan hormon tiroid
akan memberikan akibat jangka panjang, contohnya abortus spontan, gangguan tumbuh kembang
janin, placental abruption, bayi lahir sebelum waktunya, lahirnya bayi kretin serta terjadi
gangguan susunan saraf pusat pada janin yang berdampak pada kecerdasan dan perkembangan
social.

5
2.4 Dampak dan akibat GAKY/IDD
Saat ini Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah
gizi utama di Indonesia dengan spektrum klinik seperti fenomena gunung es. Tingkat
endemisitas dan prevalensi GAKY dihitung dengan Total Goiter Rate (TGR). TGR pada anak
sekolah dapat menggambarkan masalah GAKY pada masyarakat. Dengan demikian untuk
mengetahui angka TGR pada masyarakat, cukup dilakukan survey pada anak usia sekolah
(dianjurkan antara umur 6 – 12 tahun).
Penyebab utama terjadinya GAKY adalah tidak tercukupinya yodium dari konsumsi
makanan dan minuman sehari-hari. Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh
tubuh manusia untuk membentuk hormon tiroksin. Hormon tiroksin berfungsi untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan. Yodium ada dalam tubuh dalam jumlah
yang sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004 % dari berat badan atau 15 – 23 mg.
Dampak yang ditimbulkan karena kekurangan Yodium sangat luas dan beragam, pada
dasarnya melibatkan gangguan tumbuh kembang manusia baik fisik maupun mental/kecerdasan.
Gejalanya ada yang mudah terlihat ada pula yang sulit terdeteksi. Selain berupa pembesaran
kelenjar gondok dan hipotiroid, kekurangan yodium pada ibu hamil mempunyai resiko terjadinya
abortus, lahir mati sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan
syaraf, mental dan cacat fisik yang disebut kretin. Semua gangguan ini dapat berakibat pada
rendahnya prestasi belajar anak usia sekolah, rendahnya produktifitas kerja pada orang dewasa
serta timbulnya berbagai permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang dapat menghambat
pembangunan.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yodium adalah mikronutrien penting untuk semua kalangan tak terkecuali ibu hamil, hal
tersebut karena yodium berguna untuk memproduksi hormon tiroid
Fungsi utama hormone hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan.
Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen. Dengan demikian, homoin
tiroid mengontrol kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi. Tiroksin
dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Di samping itu kedua hormon ini mengatur suhu
tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Iodium berperan
pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A; sintesis protein dan absorpsi
karbohidrat dari saluran cerna. Yodium berperan pula dalam sintesis kolesterol darah.
Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu masalah
kesehatan yang serius bagi masyarakat mengingat dampaknya sangat besar terhadap kesehatan
dan kecerdasan yang mempengaruhi kelangsungan hidup serta kualitas sumber daya manusia.
Dampak yang ditimbulkan karena kekurangan Yodium sangat luas dan beragam, pada
dasarnya melibatkan gangguan tumbuh kembang manusia baik fisik maupun mental/kecerdasan.
Gejalanya ada yang mudah terlihat ada pula yang sulit terdeteksi. Selain berupa pembesaran
kelenjar gondok dan hipotiroid, kekurangan yodium pada ibu hamil mempunyai resiko terjadinya

7
abortus, lahir mati sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir berupa gangguan perkembangan
syaraf, mental dan cacat fisik yang disebut kretin

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, H. dkk. (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium di Kecamatan Koto Tangah, Padang. Padang :
Universitas Baiturrahmah Padang. Jurnal Kesehatan Komunitas, Hal
263 : vol 2(6).

Djajanti, W. dkk. ( 2016). PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PENGETAHUAN (TAHU) IBU TENTANG GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM (GAKY). Surabaya : STISKES Katolik St
Vincentius a paulo. Jurnal.stikeswilliambooth. Hal 18.

Nugroho, W. dkk. (2021). Hubungan karakterisktik, pola konsumsi garam dan pola makan
dengan kadar ekskresi iodium urin (eiu) pada ibu hamil di jepara,
jawa tengah. Jawa tengah : Universitas Diponegoro. Journal of
nutrition college, Hal 48 : vol 10(1)

Wibowo, Ari. (2020). POTENSI PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)


PRODUK GARAM KONSUMSI BERYODIUM DALAM RANGKA
MENINGKATKAN DAYA SAING. Tangerang selatan. Hal 81.

https://www.pengertianilmu.com/2015/12/pengertian-yodium-i.html ( Di akses pada tahun 2014,


oleh Budhi Weblog )

Anda mungkin juga menyukai