Anda di halaman 1dari 15

1

HALAMAN JUDUL

BUSSINES PLAN

KERIPIK SALAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI JUAL


TERHADAP SALAK DI KECAMATAN SRUMBUNG
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:

YULIANA ARIYANTI K3513076/2013

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2015
2

PDAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... 1


HALAMAN PENGESAHAN ......................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
RINGKASAN ................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 3
1.1 Latar belakang ................................................................................. 3
1.2 Identifikasi masalah ......................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................... 4
1.4 Luaran yang diharapkan .................................................................. 4
1.5 Manfaat ............................................................................................. 4
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................ 5
2.1 Gambaran produk ............................................................................ 5
2.2 Analisa SWOT .................................................................................. 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 7
2.1 Pra produksi ..................................................................................... 7
2.2 Produksi............................................................................................ 7
2.3 Pengepakan ..................................................................................... 8
2.4 Pemasaran ....................................................................................... 8
2.5 Manajemen Usaha ........................................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 11
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 11
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 11
LAMPIRAN ................................................................................................... 12
3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kecamatan Turi, merupakan salah satu daerah pengahasil tanaman salak
terbesar di Kabupaten Sleman - Yogyakarta. Salak merupakan tanaman
pertanian yang kebanyakan tumbuh di lereng selatan Gunung Merapi salah
satunya di kecamatan Turi, oleh karena itu sebagian besar warga-nya bermata
pencaharian sebagai petani salak. Menurut data yang diperoleh dari BPS
Kab.Sleman pada tahun 2015 lalu, luasan tanaman produktif salak di
kecamatan ini lebih dari separuh sendiri dari total tanaman produktif di
Sleman. Kontribusi Kecamatan Turi sendiri terhadap produksi salak di Sleman
bias dibilang melebihi 50 persen dari keseluruhan total produksi setiap
tahunnya. Hasil panen salak biasanya dijual di dalam kota maupun ke luar
kota. Salak biasanya dijual begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Rentang
waktu mulai dari proses pemanenan tanaman salak sampai ke tangan
konsumen membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan
beberapa hasil panen salak mulai membusuk kemudian keuntungan yang
diperoleh petani salak akan berkurang.

Inilah yang menjadi alasan untuk menginovasi salak menjadi makanan


olahan yang memiliki nilai jual dan dapat mengurangi resiko salak yang rusak
dan busuk akibat belum lakunya salak dengan menjadikan salak sebagai
makanan ringan yaitu keripik salak. Pengolahan salak menjadi keripik salak
ini bertujuan untuk selain memanfaatkan hasil panen salak yang cukup besar,
juga sebagai upaya dalam menambah masa berlaku salak tersebut, supaya
tidak cepat membusuk maka salak diolah menjadi keripik. Upaya ini juga
sebagai bentuk penambahan nilai jual dari buah salak itu sendiri.

Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari
umbi-umbian, buah-buahan atau sayuran yang digoreng dengan minyak nabati
atau dengan dikeringkan begitu saja. Proses penggorengan dapat dilakukan
dengan menggunakan wajan. Keripik biasa disajikan dengan rasa original maupun
dicampur dengan bumbu aneka rasa, seperti rasa coklat, stroberi, keju, balado,
pedas manis, sapi panggang, rumput laut dan lain sebagainya.

1.2 Identifikasi masalah


Kurangnya perhatian warga kecamatan Srumbung terhadap salak
yang hanya dijual begitu saja tanpa ada inovasi dalam pengolahannya
menyebabkan nilai salak ini kurang tinggi bagi masyarakat. Ketika dijual
hanya akan mendapatkan harga yang rendah sedangkan jika dibiarkan
begitu saja hanya akan membuat salak tersebut perlahan-lahan membusuk.
Oleh karena itu kami berinisiatif untuk memanfaatkan salak
menjadi bahan olahan makanan ringan yaitu keripik salak. Salak akan
diperoleh dengan membeli langsung dari petani salak.
4

1.3 Tujuan
Tujuan dari program ini adalah:
1. Membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat.
2. Melatih jiwa kewirausahaan dan kreatifitas mahasiswa.
3. Memanfaatkan hasil panen salak agar tidak mudah busuk.
4. Mendapatkan keuntungan.
5. Memanfaatkan peluang usaha.

1.4 Luaran yang diharapkan


Menciptakan produk makanan olahan salak yang unik, inovatif dan
bernilai jual yang lebih tinggi. Dengan mengolah salak menjadi keripik
akan mengurangi jumlah salak yang hanya membusuk begitu saja, selain
itu olahan ini akan menjadi hal yang baru bagi konsumen yaitu salak
dalam bentuk keripik aneka rasa dimana biasanya mereka menikmati salak
hanya dalam bentuk buah tanpa diolah terlebih dahulu. Usaha ini dapat
berlanjut dengan keuntungan yang lumayan dan dapat dikembangkan
menjadi peluang usaha lain seperti olahan salak menjadi manisan dan bolu
salak. Diharapkan juga akan membentuk komunitas usaha pengolahan
salak menjadi kuliner yang unik.

1.5 Manfaat
Program ini bermanfaat bagi mahasiswa sebagai bentuk pelatihan
berwirausaha dengan memanfaatkan peluang yang ada. Keripik salak
dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyediakan makanan ringan
yang unik, bergizi tinggi serta dapat mengurangi jumlah hasil panen salak
yang membusuk.
5

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Gambaran produk


Kecamatan Srumbung, merupakan salah satu daerah pengahasil
tanaman salak terbesar di Kabupaten Magelang - Jawa Tengah. Salak
biasanya dijual begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Rentang waktu
mulai dari proses pemanenan tanaman salak sampai ke tangan konsumen
membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan beberapa
hasil panen salak mulai membusuk kemudian keuntungan yang diperoleh
petani salak akan berkurang. Bentuk makanan olahan yang berbahan dasar
salak masih jarang ditemukan, padahal dengan mengolahnya, maka umur
konsumsi salak akan bertambah tergantung bagaimana cara mengolahnya.
Pun akan memberikan cita rasa yang baru bagi konsumen, membuat kami
ingin menginovasi buah salak menjadi olahan makanan ringan yang
bergizi dan unik dengan menambahkan aneka rasa pada keripik salak
tersebut.
Rencana pembuatan keripik salak ini memerlukan inovasi dan
pertimbangan yang matang dalam pembuatannya. Salah satu nya inovasi
untuk menambahkan rasa pada keripik salak yang pada dasarnya
mempunyai rasa manis, bisa dibuat dengan menambahkan rasa cokelat,
keju, balado, bahkan rasa pedas sekalipun. Oleh karena itu,diperlukan
beberapa eksperimen sehingga dapat menghasilkan keripik salak aneka
rasa dengan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen.
Usaha ini akan dimulai dengan melakukan survey ke kecamatan
Srumbung terkait hasil panen salak, kemudian mengumpulkan bahan baku
yaitu salak dengan membeli langsung dari petani salak di daerah tersebut,
kemudian produksi akan dilakukan di rumah. Untuk kemudian dipasarkan
di toko-toko yang menjual makanan atau oleh-oleh khas Magelang,
dikarenakan kabupaten Magelang memiliki banyak lokasi wisata yang
potensial seperti candi Borobudur, Rafting Sungai Elo, Wisata Gunung
Merapi dan lain-lain, maka pemasaran akan dilakukan di sekitar lokasi
tersebut. Kedepannya diharapkan pemasaran menjangkau daerah-daerah di
luar kabupaten Magelang, bisa ke luar daerah, luar pulau bahkan mencapai
luar negeri. Pemasaran tidak terbatas dengan mendatangi konsumen saja,
namun akan dilakukan pemasaran dengan sistem online.

2.2 Analisa SWOT


a. Kekuatan (strenght)
1. Memberikan produk olahan salak yang bergizi tinggi, karena diolah
menggunakan penggorengan hampa udara yang bersuhu rendah.
2. Memberikan produk olahan salak yang memiliki aneka rasa sepeti
rasa cokelat, keju, balado, pedas dll.
6

3. Menambah umur konsumsi salak dengan mengolahnya menjadi


makanan ringan.
4. Memanfaatkan hasil panen salak yang melimpah yang akan
membantu mengurangi jumlah salak yang membusuk begitu saja.
5. Memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi terhadap buah salak
daripada hanya dijual begitu saja.
6. Bahan baku melimpah dan mudah sekali didapat di kecamatan
Srumbung.
7. Bahan baku didapatkan dengan harga yang murah karena
didapatkan dengan cara membeli langsung dari petani salak,
kemudian dapat diolah dan dijual kembali dengan harga yang lebih
tinggi.
8. Keuntungan yang didapatkan akan lebih tinggi, karena pemasaran
difokuskan di lokasi wisata yang sarat akan pengunjung.
b. Kelemahan (Weakness)
1. Alat-alat produksi yang digunakan relatif mahal, seperti mesin
penggoreng hampa udara, peniris minyak dan sebagainya.
2. Proses produksi yang agak panjang dimulai dari pengumpulan
bahan baku, mengupas salak, mencuci, memotong, merendam,
mengeringkan, menggoreng, meniriskan, mencampurkan dengan
bumbu aneka rasa hingga pengemasan.
c. Peluang (Opportunity)
1. Dengan keuntungan yang didapatkan bisa menjadikan pemasukan
sehingga kesejahteraan warga dapat meningkat.
2. Dapat bekerjasama dengan toko oleh-oleh dan tempat wisata dalam
menyediakan makanan olahan salak khas Magelang.
3. Dengan usaha yang berkembang dapat menghasilkan lapangan
usaha baru bagi masyarakat sekitar tempat tinggal atau bahkan
lebih dari itu.
4. Pengolahan salak menjadi keripik salak dengan aneka rasa akan
menarik perhatian konsumen bahwa mereka menikmati olahan
salak yang masih jarang ditemukan sebelumnya.
d. Ancaman (Threat)
1. Industri rumahan pengolah buah dan sayur (selain salak) menjadi
keripik sudah banyak ditemukan di daerah Magelang. Misalnya
keripik ubi, keripik bayam, keripik singkong.
2. Oknum tengkulak yang biasanya membeli hasil panen warga
dengan system “tebas” yaitu membeli semua hasil panen dengan
harga yang sangat murah, dijadikan sebagai tempat utama untuk
menjual hasil panen warga, sehingga kesempatan kami untuk
membeli langsung dari petani dengan jumlah yang besar akan
sedikit kesulitan.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Gambar 1. Langkah pembuatan keripik salak aneka rasa

2.1 Pra produksi


Mempersiapkan alat dan bahan baku, serta bahan lain yang diperlukan.

2.2 Produksi
1. Tahap pertama
a. Mula-mula kulit salak dikupas, kemudian bijinya dipisahkan.
b. Salak yang telah dipisahkan dari bijinya kemudian dicuci.
c. Salak dipotong menjadi 2 bagian.
d. Merendam salak ke dalam air kapur sirih selama 5-6 jam.
e. Mencuci salak hingga benar-benar bersih, keringkan.
2. Tahap kedua
a. Menggoreng salak yang telah kering ke dalam mesin penggoreng
hampa udara (vacuum fryer) yang telah diisi minyak.
b. Menunggu hingga keripik salak matang dan kadar airnya telah
dihisap oleh mesin tersebut
8

c. Meniriskan keripik salak dengan mesin peniris minyak, hingga


kandungan minyak benar-benar hilang dan keripik menjadi renyah.
d. Mencampurkan keripik salak dengan bumbu aneka rasa sesuai
selera, missal rasa cokelat, keju, balado, pedas dll.

2.3 Pengepakan
Rencana kemasan yang akan digunakan untuk mengemas keripik salak
aneka rasa ini menggunakan kemasan gusset, kemasan gusset adalah
kemasan yang terbuat dari bahan Alumunium Foil sehingga dapat menjaga
kerenyahan keripik salak lebih lama. Kemudian kemasan juga akan
ditempeli dengan stiker yang menggambarkan produk keripik salak
tersebut, seperti nama produk, deskripsi singkat, kandungan gizi, tanggal
kadaluarsa, izin PIRT dan sebagainya.

2.4 Pemasaran
a. Analisis Peluang Pasar
Sedikit sekali warga kecamatan Srumbung yang mempunyai ide untuk
mengolah salak menjadi makanan ringan atau makanan lain. Apalagi
dengan hasil panen salak yang melimpah dan tidak sedikit pula yang
busuk dan rusak. Dengan mengolah salak menjadi keripik salak aneka
rasa, kami ingin memperlama umur dari salak tersebut, selain itu kami
mengolah salak menjadi makanan khas Magelang yang unik dan bisa
menjadi makanan pendamping (snack) ketika bersantai. Kami
menawarkan produk keripik salak yang memiliki aneka rasa seperti
rasa cokelat, keju, balado, pedas dll serta mempertahankan nilai gizi
dari salak itu sendiri karena digoreng dengan mesin penggoreng
hampa udara (vacuum fryer) yang bersuhu rendah. Produk keripik
salak ini jika dijual di toko makanan atau oleh-oleh khas Magelang
maupun di tempat-tempat wisata di Magelang seperti candi
Borobudur, candi Mendut, wisata Gunung Merapi dan masih banyak
lagi, kami yakin pengunjung akan tertarik dengan makanan khas yang
unik ini, selain unik dan masih jarang ditemukan, desain kemasan
yang mudah dibawa akan menjadi daya tarik wisatawan daripada
harus membeli buah salak yang notabene berduri dan susah untuk
membawanya. Ramainya penggunaan media sosial pada era ini juga
menajadi peluang yang harus kami perhatikan sebagai kesempatan
untuk memperluas pangsa pasar keripik salak ini, pemesanan dapat
dilakukan melalui media online kemudian produk keripik salak ini
akan dikirim melalui kurir.
b. Penentuan Daerah Pemasaran
Daerah yang akan menjadi sasaran pemasaran diantaranya di toko
makanan atau oleh-oleh khas Magelang dan di daerah lokasi wisata
yang ada di Magelang. Banyak sekali lokasi wisata yang berada di
9

Magelang yang menjadi destinasi wisatawan lokal maupun


mancanegara sehingga lokasi tersebut kami jadikan sasaran penjualan.
Kami memlih daerah wisata karena ingin mengenalkan kepada
wisatawan bahwa makanan khas Magelang bukan hanya sekedar
Gethuk saja, tetapi masih banyak jenis olahan hasil bumi yang lain
seperti hasil olahan tanaman salak.

2.5 Manajemen Usaha


Usaha pembuatan keripik salak ini direncanakan akan dipasarkan
dengan cara mendatangi pelanggan di lokasi wisata yang ada di kabupaten
Magelang. Dalam pemasarannya kami juga memanfaatkan media online
dan media sosial seperti blog, Instagram, Facebook dan sebagainya yang
akan kami pasarkan dengan akun media sosial yang kami buat sendiri.
Upaya pemasaran juga dilakukan dengan cara menitipkan keripik salak ke
toko oleh-oleh atau makanan khas yang ada di Magelang dan sekitarnya.
Ketika pemasaran produk ini sudah berkembang sedemikian rupa dan
memungkinkan untuk memperluas rumah produksi dan membuat toko,
maka kami akan melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk proses
produksi dan membuat toko untuk kemudian menjual produk olahan salak
ini di toko kami sendiri. Dalam proses penjualan tersebut kami membuka
peluang bagi para reseller untuk memasarkan produk keripik salak ini baik
secara on-line maupun off-line. Jika bisnis ini semakin berkembang dan
terus berkembang, kami ingin memperkenalkan keripik salak ini menjadi
makanan khas Magelang yang dikenal di berbagai daerah lain, untuk itu
kami ingin memperkenalkan produk ini dengan cara membuka cabang
toko di daerah lain. Berikut ini gambar bagan yang akan menjelaskan
manajemen usaha.

Gambar 2. Manajemen Usaha


10

Proses awal adalah pengumpulan bahan mentah, kemudian masuk ke


rumah produksi yang akan dikerjakan oleh mahasiswa sendiri. Kemudian
pemasaran yang meliputi tiga cara yaitu on-line, toko, dan melalui reseller.
Pemasaran yang kami lakukan juga menggunakan media berupa leaflet dan
pamflet online.
11

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 12.790.000
2 Bahan habis pakai 840.000
3 Perjalanan 400.000
administrasi, publikasi, seminar, laporan, 1.970.000
4
lainnya
TOTAL 16.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5

Pra pelaksanaan
1
 Pembentukan konsep

Pelaksanaan
2
 Membuat produk

 Pemasaran

Evaluasi dan Laporan


3
Akhir
12

LAMPIRAN
Lampiran justifikasi anggaran kegiatan Ketua, Anggota, dan Dosen Pembina
1. Peralatan penunjang

Justifikasi Harga Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian Satuan(Rp) (RP)
Melindungi tangan
Sarung Tangan ketika mengupas kulit 2 10.000 20.000
salak
Memotong salak
Pisau 2 10.000 20.000
menjadi 2 bagian
Alas untuk memotong
Talenan 2 10.000 20.000
salak
Mencuci dan
merendam salak serta
Baskom ukuran 6 30.000 180.000
mencampur salak yang
besar
telah digoreng dengan
bumbu
Tampah atau eblek
(nampan yang Mengeringkan/ 5 5.000 25.000
terbuat dari menjemur salak
bambu)
Dibutuhkan untuk
Kompor Gas proses penggorengan 1 300.000 300.000
salak
Tabung Gas (12 Sumber daya kompor
1 450.000 450.000
kg) gas
Mesin vacuum
Menggoreng salak
fryer ( kapasitas 1 10.000.000 10.000.000
dengan suhu rendah
1,5 kg)
Meniriskan salak yang
Mesin Peniris
telah digoreng,
Minyak ( kapasitas 1 1.500.000 1.500.000
sehingga minyak
1,5 kg)
benar-benar hilang
Mesin Pengemas
Keripik (hand film Mengemas salak yang
1 250.000 250.000
sealer) ( ukuran 20 siap disajikan
cm)
Menimbang keripik
Timbangan salak yang akan 1 25.000 25.000
dikemas

SUBTOTAL(Rp) 12.790.000
13

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Pemakaian Kuantitas Satuan(Rp) Jumlah(Rp)

Bahan baku untuk


Salak membuat keripik 30 kg 3000@1kg 90.000
salak
Memberikan rasa
Gula Pasir manis pada olahan 5 kg 10.000@1kg 50.000
salak
Membuat tekstur
Kapur Sirih salak mejadi renyah 1 kg 5.000@1kg 5.000
ketika digoreng
Menyeimbangkan
Garam halus cita rasa olahan 1 kg 5.000@1kg 5.000
salak
Bumbu bubuk rasa
:
- Cokelat Memberikan variasi Masing-
6.000
- Keju rasa pada keripik masing 5 180.000
@bungkus
- Balado salak bungkus
- Pedas
-Sapi Panggang

13.000@1
Minyak Menggoreng salak 30 liter 390.000
liter

Kemasan gusset Mengemas hasil


150 pcs 800@1pcs 120.000
(kapasitas 250 gr) olahan keripik salak

SUBTOTAL(Rp) 840.000
14

3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah(Rp)
Perjalanan Satuan(Rp)
Digunakan untuk
uang bensin ketika
Membeli barang- 10.000
membeli barang- 10 x 2 200.000
barang penunjang @motor
barang yang
dibutuhkan
Digunakan untuk
perjalanan ketika
Survey target 10.000
mencari tempat 5x2 100.000
pemasaran @motor
untuk target
penjualan
Memasarkan Digunakan untuk
10.000
produk ke daerah perjalanan ke 5x2 100.000
@motor
wisata tempat penjualan

SUBTOTAL(Rp) 400.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material
Perjalanan Kuantitas Satuan(Rp) Jumlah(Rp)

Pendaftaran Mendapatkan izin


yang legal dari 1 500.000 500.000
produk ke PIRT
PIRT

Pendaftaran
1 500.000 500.000
produk ke MUI mendapatkan
sertifikat halal

Stiker berisi
informasi produk,
seperti nama
Stiker A3 x 20 10.000 200.000
produk, masa
kadaluarsa, label
halal dan izin PIRT

Promosi mainan 1 rim (500


Leaflet 1.500 750.000
edukasi eks)
15

Mencatat keperluan
baik itu pembelian
Buku manajemen 2 10.000 20.000
bahan-bahan sampai
penjualan
SUBTOTAL(Rp) 1.970.000

Total(Keseluruhan) 16.000.000

Ketua Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai