Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR PROSA FIKSI:

TOKOH, PENOKOHAN, Maulfi Syaiful


Rizal

DAN ALUR
PENGERTIAN TOKOH

 Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau


berlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman,
1991:16).
 Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2013:247) mengatakan bahwa
tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif atau drama ynag oleh pembaca ditafsirkan memiliki
moral atau kecenderungan tertentu.
 Watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang
membedakannya dengan tokoh lain (Sudjiman, 1991:23)
 Sedangkan penokohan atau perwatakan ialah
penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh di
dalam karya sastra (Sudjiman, 1991:23).
JENIS-JENIS TOKOH

Nurgiyantoro (2000: 176) membedakan tokoh dilihat dari segi


peranan atau fungsinya atau tingkat pentingnya tokoh dalam
cerita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan.

Kenney (1966) sebagaimana dikutip Rahmanto dan Hariyanto


(1998:2.13) mengklasifikasikan tokoh dari segi kualitasnya
sebagai the simple or flat characters (tokoh sederhana atau
tokoh yang berwatak datar), dan the complex or round
characters (tokoh kompleks atau tokoh berwatak bulat).
 Dilihat dari peran tokoh -tokoh dalam pengembangan plot,
Nurgiyantoro (2000:178) membaginya ke dalam tokoh
protagonis dan tokoh antagonis.

 Berdasarkan kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan


tokoh-tokoh, Altenbernd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro,
2000:188) menggolongkan ke dalam tokoh statis, tidak
berkembang dan tokoh berkembang.
PEMBAGIAN TOKOH BERDASARKAN
FUNGSINYA

Tokoh utama atau Sentral Tokoh Bawahan


• Tokoh yang sentral atau utama • Tokoh yang tidak sentral kedudukannya
kedudukannya dalam cerita (Sudjiman, dalam cerita tetapi kehadirannya
1991:18) sangat diperlukan untuk menunjang
• Tokoh yang mengambil bagian terbesar dan mendukung tokoh utama
dalam peristiwa dalam cerita (Sayuti, (Ramadhanti, 2016:53)
2000:74) • Fungsi ada 2, yaitu memberikan
• Cara menentukan: paling terlibat dalam gambaran lebih terperinci tentang
tema atau makna, paling banyak tokoh utama dan menyampaikan
berhubungan dengan tokoh lain, paling pikiran dan perasaan tokoh utama
banyak memerlukan waktu penceritaan (Ramadhanti, 2016:53)
(Sayuti, 2000: 74)
BERDASARKAN CARA MENAMPILKAN
TOKOH

Tokoh Datar/Sederhana/Pipih
• Tokoh yang bersifat statis, cenderung tidak
berubah dan kurang mewakili keutuhan
personalitas manusia dan hanya ditonjolkan satu
sisinya saja
Tokoh Bulat/Kompleks
• Tokoh yang dapat dilihat semua sisi kehidupannya
dan ditampilkan lebih dari satu watak sehingga
dapat dibedakan dengan tokoh lainnya.
CARA PENGGAMBARAN WATAK

Diskursif / Dramatik Kontekstual Campuran


analitik •Pengarang •Melukiskan watak •Metode kombinasi
•Pengarang secara membiarkan para tokoh dengan jalan dengan cara-cara
langgsung tokohnya untuk memerikan yang ada, agar lebih
menceritakan menyatakan diri lingkungan yang efektif.
kepada pembaca mereka sendiri mengelilingi tokoh
tentang perwatakan lewat kata-kata, dan
tokoh-tokoh perbuatan mereka
ceritanya. sendiri, misalnya
lewat dialog, jalan
pikiran tokoh,
perasaan tokoh,
perbuatan, sikap
tokoh, lukisan fisik,
dan sebagainya.
LATAR ATAU SETTING

 Unsur yang menunjukkan di mana dan kapan peristiwa -


peristiwa dalam kisah itu berlangsung disebut latar / setting
(Rahmanto dan Hariyanto, 1998:2.15 ).
 Sudjiman (1991:44) menyatakan latar merupakan segala
keterangan, petunjuk, dan pengacuan yang berkaitan dengan
waktu, tempat, dan suatu terjadinya peristiwa dalam suatu
karya sastra.
 Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu,
menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa -peristiwa yang
diceritakan (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2000:216).
 Kenny (dalam Ramadhanti, 2016:72) mengatakan bahwa latar
merupakan penggambaran lokasi geografis termasuk topografi,
pemandangan, perlengkapan sebuah ruangan, pekerjaan dan
kesibukan para tokoh, waktu terjadinya peristiwa, sejarahya,
musimnya, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan
emosional para tokoh.
 Sayuti (2000:128) mengatakan bahwa unsur pembentuk latar
terdiri atas 4 elemen, yaitu
1. lokasi geografis sesungguhnya
2. pekerjaan dan cara-cara hidup tokoh sehari-hari
3. waktu terjadinya peristiwa
4. lingkungan religius, moral, intelektual, sosial, dan
emosional tokoh-tokohnya.
DESKRIPSI LATAR

Latar tempat
•Hal-hal yang berhubungan dengan masalah geografis,
menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa terjadi
Latar waktu
•Berkaitan dengan masalah-masalah historis,
mengacu pada saat terjadinya peristiwa dalam alur
Latar Sosial
•Berhubungan dengan masalah kehidupan sosial
bermasyarakat, mengacu pada lukisan status yang
menunjukkan hakikat seorang atau beberapa orang
tokoh yang ada di sekelilingnya.
FUNGSI LATAR (SUDJIMAN, 1991:46)

• memberikan informasi tentang situasi


1. sebagaimana adanya

• proyeksi keadaan batin para tokoh


2.

• sebagai metafor dari keadaan emosional


3. dan spiritual tokoh

• menciptakan suasana dalam cerita


4.
 Fungsi latar menurut Sayuti (2000: 132) sebagai berikut
1. latar sebagai metafora
2. latar sebagai atmosfer
3. latar sebagai pengedepanan

Anda mungkin juga menyukai