Anda di halaman 1dari 2

NAMA : REZY RAHMAT (2020210008)

MATA KULIAH : SISTEM PERWAKILAN POLITIK (A)

JUDUL : SEJARAH VOLKSRAAD

Ketika seseorang mendengar nama Volksraad terdengar asing bagi orang-orang yang
kurang mengetahui sejarah bangsa Indonesia. Dalam mata kuliah Sistem Perwakilan Politik
kita di ajarkan hal-hal yang berkaitan dengan lembaga Legislatif kurang lebih merupakan
hubungan antara yang diwakili dengan terwakili, Salah satunya adalah (DPR) Dewan
Perwakilan Rakyat. DPR merupakan salah satu lembaga legislatif yang memiliki sepak
terjang sejarah yang panjang sebelum akhirnya kita mengenalnya seperti sekarang. Dalam
konteks Indonesia, keberadaan lembaga legislatif menjadi sebuah unit politik yang menarik
untuk dibahas. Hal ini dikarenakan keberadaannya mampu mengikuti perubahan dan
dinamika politik yang menyertainya. Awalnya lembaga Legislatif di Indonesia hanya
berbentuk sebuah komisi sementara bernama KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat)
hingga menjelma menjadi DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan MPR (Majelis Perwakilan
Rakyat) yang mengalami berbagai periode politik yang berbeda-beda. Akan tetapi itu
lembaga Legislatif setelah kemerdekaan Indonesia, yang akan kita bahas ini mengenai
lembaga Legislatif pra-kemerdekaan indonesia yaitu Volksraad.

Pada sejarahnya, Volksraad terbentuk atas desakan dari pemimpin-pemimpin


pergerakan Indonesia dan orang-orang Belanda yang perduli terhadap kaum pribumi atas
cikal bakal terwujudnya sistem Demokrasi. Maka di bentuk lah sebuah lembaga oleh
pemerintah Hindia Belanda yang tujuannya di bentuk untuk membahas hal-hal yang
berkaitan dengan kekuatan Legislatif pada 16 Desember 1916. Lembaga tersebut merupakan
sebuah wadah yang mengikut sertakan kaum pribumi yang bernama Dewan Rakyat. lalu
perlahan-lahan Dewan Rakyat berubah nama menjadi Volksraad dan di ketuai oleh Gubernur
Jenderal Graaf van Limburg Stirum. Lalu dari sumber-sumber yang saya baca pada awal
berdirinya Volksraad keanggotaan Volksraad ini berbeda-beda Tim Redaksi Media VOI
mengatakan “Volksraad memiliki 19 anggota yang dipilih langsung oleh rakyat Hindia-
Belanda dan di antara 10 dari 19 orang tersebut merupakan kaum bumiputra”. Lalu Yohanes
Bus Tomi Sitourus dalam jurnal ilmiah nya mengatakan bahwa “Volksraad memiliki 55
anggota dan 25 anggota di antaranya berasal dari kaum bumiputra”. Dan dalam buku ‘Seratus
Tahun Indonesia Berparlemen’ mengatakan “Volksraad memiliki 38 anggota, 15 diantaranya
adalah orang pribumi”. Namun dalam ketiga sumber tersebut mengatakan beberapa pelopor
orang pribumi atas dibentuknya Volksraad adalah M.H. Thamrin, Abdoel Moeis, Otto
Iskandar di Nata, HOS Tjokroaminoto dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai