Anda di halaman 1dari 4

Nama : Febiola Kalalo

Nim : 19101102032

LAPORAN
FISIOLOGI TUMBUHAN

“Pengaruh Turgor terhadap Membuka Menutupnya Stomata”

1. Pengantar

Stomata akan membuka apabila turgor sel penutup tinggi dan akan menutup apabila
turgor sel penutupnya rendah.
2. Tujuan

Para mahasiswa diharapkan dapat membuktikan bahwa stomata akan membuka


apabila turgor sel penutup tinggi dan akan menutup apabila turgor sel penutupnya rendah.

3. Alat dan Bahan

Alat:

a. mikroskop beserta gelas objek dan gelas penutupnya

b. pipet Pasteur

c. silet

Bahan:

a. daun Rhoeo discolor yang masih segar

b. larutan sukrosa 10%

c. kertas saring

4. Cara Kerja

a) Buatlah sayatan epidermis bawah daun Rhoeo discolor dan letakkan pada gelas objek
dengan setetes air, lalu tutuplah dengan gelas penutup.
b) Amati keadaan stomata di bawah mikroskop, membuka atau menutup.
c) Sambil diamati di bawah mikroskop, teteskan larutan sukrosa 10% pada salah satu
sisi gelas penutup dan isaplah kelebihannya dengan kertas saring pada sisi yang lain.
d) Perhatikan stomatanya dan amatilah perubahan yang terjadi.
5. Hasil Pengamatan

a. Penampakan stomata daun Rhoeo discolor yang diberi tetesan air.

b. Penampakan stomata daun Rhoeo discolor yang diberi


Larutan Sukrosa 10%.

PEMBAHSAN

Pada hasil pengamatan yang diberi tetesan air pada daun Rhoeo dicolor, menunjukkan
bahwa stomata banyak yang terbuka dibandingkan dengan yang tertutup. Hal ini sebabkan
karena meningkatnya potensial air di dalam sel sehingga tekanan turgor di dalam sel
meningkat dan hal itulah yang menyebabkan stomata tersebut terbuka.Sementara pada hasil
pengamatan yang diberi tetesan Larutan Sukrosa 10%, menunjukkan bahwa stomata yang
terbuka lebih sedikit jumlahnya daripada yang tertutup. Hal ini disebabkan karena Larutan
Sukrosa bersifat Hipertonis sehingga menyebabkan terjadinya Peristiwa Osmosis dimana air
yang ada di dalam sel keluar.
Pengaruh tinggi dan rendah potensi osmosis Sel akan bergantung pada jumlah
konsentrasi bahan terlarut dalam cairan sel. Larutan sukrosa memiliki sifat hipertonis. larutan
yang konsentrasi zat terlarut lebih tinggi daripada cairan di dalam sel, sehingga tanaman yang
ditetesi larutan sukrosa mengakibatkan terbukanya stomata dalam jumlah yang sedikit,hal ini
dikarenakan zat terlarut yang ada pada larutan sukrosa lebih banyak daripada zat pelarut
dalam larutan sukrosa.
KESIMPULAN

Turgor sel penutup yang tinggi menyebabkan stomata membuka. Turgor sel penutup
yang rendah menyebabkan stomata tertutup Air yang diberikan pada daun Rheo discolor
membuat stomata banyak terbuka dibandingkan yang diberi larutan sukrosa. Larutan sukrosa
lebih banyak mengandung zat terlarut dibandingkan zat pelarut. Tekanan turgor yg
menyebabkan terbuka nya stomata dipengaruhi oleh potensi osmosis yang tinggi pada sel
penutup. Pada sel Rhoeo discolor setelah diberi larutan glukosa 10% terlihat bahwa sel
mengalami plasmolisis dikarnakan membran plasma terlepas dari dinding sel yang
menyebabkan antosianin tertarik ke luar karna adanya perbedaan konsentrasi larutan dan juga
menyebabkan stomata menutup.Jika pada sel epidermis daun Rhoeo discolor diteteskan
larutan glukosa yang memiliki konsentrasi lebih tinggi atau hipertonis terhadap sel atau
memiliki potensial osmotik yang lebih tinggi, maka akan terjadi plasmolisis. Semakin tinggi
konsentrasi larutan maka semakin banyak sel yang mengalami plasmolisis.
DAFTAR PUSTAKA

Loveless, A. R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.


Gramedia. Jakarta.

Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1992. Plant Physiology. 4th Ed. Wadsworth
Publishing Company. California.
Tjitrosomo, Siti. Sutami. 1987. Botani Umum 2. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai