PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel
tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan graram
terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor
yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Sedangkan deplasmolisis merupakam
kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang
telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan tekanan turgor
meningkat.
Plasmolisis dan deplasmolisis erat kaitannya dengan kehidupan sehari-
hari. Contoh dari plasmolisis yaitu saat kita merendam wortel ke dalam larutan
garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas (kekakuannya). Hal ini
disebabkan karena potensial air dalam sel wortel lebih tinggi dibanding dengan
potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke
dalam larutan tersebut. Sedangkan pada deplasmolisis yaitu pada tumbuhan yang
akarnya menyerap mineral dari lingkungan sekitarnya bersama dengan
penyerapan air yang masuk ke dalam akar, hal tersebut akan meningkatkan luas
permukaan akar dan jumlah air yang diserap oleh tumbuhan. Air yang ada di
tanah masuk karena adanya perbedaan konsentrasi air. Untuk mengetahui
dengan jelas mengenai peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis, dapat diketahui
dengan mengamati benda menggunakan mikroskop.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Rhoeo
discolor?
C. Tujuan
1. Mengidentifikasi peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Rhoeo
discolor.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Rancangan Percobaan
C. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyayat permukaan daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu.
3. Meletakkan sayatan daun Rhoeo discolor pada kaca benda.
4. Menetesi sayatan daun Rhoeo discolor dengan air menggunakan pipet tetes.
5. Menutup sayatan daun Rhoeo discolor dengan kaca penutup.
6. Mengamati preparat dibawah mikroskop sampai terlihat jelas.
7. Menetesi larutan sukrosa pada salah satu tepi kaca penutup dan
menempelkan kertas saring pada tepi yang lain.
8. Mengamati preparat dibawah mikroskop selama 5 menit.
9. Mencatat perubahan yang terjadi terutama terjadinya plasmolisis.
10. Mengganti larutan sukrosa dengan akuades.
11. Mengamati dan mencatat terjadinya deplasmolisis.
D. Alur Percobaan
Disayat
Preparat
Gambar