Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA

LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (MLDH)


HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

Cianjur, 26 Juli 2020


Nomor : 007/LMDH-TIRTAJAYA/VII/2020
Lampiran : 1 (Bundel)
Hal : Permohonan Bantuan

Kepada
Yth. DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT
Di-
Tempat

Dengan hormat,

Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarokatuh, semoga senantiasa dalam curahan


rahmat dan nikmat-Nya, Aamin

Sehubungan dengan upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia yang


terampil dalam pengembangan budidaya lebah madu, baik dalam hal peningkatan
pengetahuan, penguatan modal usaha serta pemasaran hasil produksinya. Maka kami
dari Pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hudan (LMDH) Tirta Jaya Kecamatan Pasir
Kuda Kab. Cianjur bermaksud memohon bantuan untuk Pelatihan Pengembangan
Lebah Madu Trigona, kiranya Bapak/Ibu dapat memfasilitasi apa yang kami ajukan.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas kerjsamanya kami ucapkan
terima kasih

Ketua LMDH TIRTAJAYA Sekretaris

YUCEU TENDI EFENDI

Contack Person Pengurus :


Nawa Nurarif : 0821-1363-0480
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (MLDH)


HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK)
PELATIHAN BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA

I. PENDAHULUAN

Desa Karang jaya Kec. Pasirkuda Kab. Cianjur mempunyai potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusia yang cukup memadai untuk mendukung di
kembangkannya berbagai macam aktifitas usaha. Luas hutan yang ada di Desa Karang
jaya yang di kelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) adalah 940 ha,
Selain dapat menghasilkan hasil hutan berupa kayu dari kawasan hutan tersebut dapat
di manfaatkan juga berbagai macam aneka usaha kehutanan antara lain berupa jasa
lingkungan, pemanfaatan sumber daya air, sumber daya mineral, sumber daya nabati
dan hewani. Potensi yang dimiliki oleh hutan dan hasil hutan saat ini belum di
manfaatkan secara optimal, baik keanaekaragaman pemanfaatannya maupun
rendahnya pemanfaatan ruang dan lahan yang ada, hal ini terjadi selain di sebabkan
oleh keterbatasan keterampilan, informasi potensi dan pasar, serta masih kurangnya
dukungan dari pemerintah dalam pengembangan kegiatan usahanya.

Lebah madu merupakan salah satu sumber daya hutan yang potensial untuk
dikembangkan dalam pembudidayaannya, hal ini di sebabkan karena sumber pakan
lebah yang melimpah (hampir semua tumbuhan yang menghasilkan bunga dapat
dijadikan sebagai sumber pakan) baik yang berasal dari tanaman hutan, tanaman
pertanian maupun tanaman perkebunan.

Produk yang dihasilkan oleh lebah madu dapat dimanfaatkan dan mempunyai
nilai ekonomi yang cukup tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
berkembangnya teknologi maka tingkat pemanfaatan produk yang dihasilkan oleh lebah
madu semakin meningkat baik untuk kepentingan konsumsi atau obat-obatan, dan
permintaan pasar akan produk yang dihasilkan oleh lebah madu semakin tinggi.
Budidaya lebah madu dapat memberikan :
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

Manfaat Langsung

Dengan pemanfaatan produk yang dihasilkan dari lebah madu seperti madu, royal jelly,
tepung sari (bee polen), lilin, perekat (propolis) dan racun madu. Selain itu juga
budidaya lebah madu dapat memberikan

Manfaat Tidak Langsung

Yaitu yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya hutan, peningkatan produktifitas
tanaman melalui simbiosis yang saling menguntungkan antara tanaman dan lebah
madu karena dalam mencari makanan lebah madu akan membantu proses
penyerbukan bunga tanaman.

Pemerintah perlu memfasilitasi kegiatan pengembangan budidaya lebah madu,


baik dalam hal peningkatan pengetahuan, penguatan modal usaha serta pemasaran
hasil produksinya sehingga diharapkan kegiatan budidaya lebah madu ini semakin
berkembangbaik kualitas mapun kuantitasnya, yang pada akhirnya diharapkan
kesejahteraan para petani di sekitar hutan semakin meningkat dan tekanan terhadap
hutan dan hasil hutan semakin berkurang.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dibuatnya kegiatan ini adalah agar tercipta Sumber Daya Manusia yang
terampil dalam pengembangan budidaya lebah madu, baik dalam hal peningkatan
pengetahuan, penguatan modal usaha serta pemasaran hasil produksinya.

Tujuannya adalah agar lebih berkembangnya kegiatan budidaya lebah madu


baik kualitas maupun kuantitasnya, sehingga diharapkan kesejakteraan masyarakat
semakin meningkat dan tekanan terhadap hutan dan hasil hutan semakin berkurang.
Meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih, dan nyaman.

III. LINGKUP KEGIATAN


LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

Lingkup kegiatan pengembangan Budidaya Lebah Madu ini adalah Peningkatan


Sumber Daya Manusia yang ahli dalam pengenalan lebah madu dan produk yang
dihasilkannya, mengetahui persyaratan lahan budidaya, teknik budidaya, penanganan
pasca panen dan pemasarannya, dan analisa usaha budidaya lebah madu.

IV. RISALAH UMUM


A. Sejarah Perkembangan Lebah Madu

Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia.
Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon
dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang
yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan
sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog
kayudan pada saat ini dengan sistem stup. Perkembangan budidaya lebah madu di
Indonesia mulai dikenal sejak pelopori oleh Rijkeuns, seorang bangsa belanda pada
tahun 1841, namun perkembangannya sangat jauh ertinggal apabila dibandingkan
dengan kegiatan serupa yang ada di Negara Australia,Jerman, Mexico, India, Jepang
dan China.

Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut


tawon, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan
sebagainya. Di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya
tawon Odeng. Di propinsi Jawabarat khususnya di Kab Cianjur orang menyebutnya
sebagai Engang.

B. Jenis dan Persyaratan Budidaya Lebah Madu

Dari kegiatan budidayanya, jenis lebah madu dapat di klasifikasikan menjadi 2 yaitu :

1. Species yang telah dibudidayakan


LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

a. Apis cerana Apis cerana


Merupakan lebah madu yang banyak tersebar di wilayah asia antara lain
tersebar di Negara Afganistan, Cina, Jepang dan Indonesia, Lebah madu
jenis Apiscerana dapat di budidayakan secara tradisional dalam glodok
maupun secara modern yang dibudidayakan di dalam kotak (stup). Apabila
sumber pakan dan air mencukupi lebah madu ini dapat dipanen tiga kali
dalam 1 tahun dengan produksi madu bisa mencapai 2-5 kg per tahun.
b. Apis mellifera Apis mellifera
Merupakan lebah madu yang berasal dari Italia, tetapi lebah madu jenis ini
dapat beradaptasi dengan baik untuk dikembangkan di Indonesia. Apabila
sumber pakan dan air mencukupi lebah madu jenis ini dapat memproduksi
madu 35-40 kg per tahun per koloni.

2. Species lebah madu yang belum bisa dibudidayakan

Jenis lebah madu yang belum bisa di budidayakan adalah Apis dorsata dan
Apisflorea, jenis lebah madu ini sangat sulit untuk di budidayakan karena masih bersifat
liar, bersifat sangat ganas dan belum ada teknologi yang bisa merekayasa tempat
hidupnya, sehingga apabila dibudidayakan jenis lebah madu ini tidak betah menetap
pada sarangnya.

Persyaratan Budidaya Lebah Madu

Berhasil tidaknya budidaya lebah madu tergantung :

1. Ada sumber makanan ( madu / bunga, tepungsari / pollen / bunga) ada tanaman
berbunga
2. Bibit lebah madu yang baik, yaitu anggota koloni banyak, dalam satu stup /
sarang minimal 6 sisiran dan pejantan jumlahnya sedikit ( < 100 ekor )
3. Pembudidaya / peternak ( orang yang bersangkutan )
4. Pemberian tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

V. RENCANA USULAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, MELALUI


PENINGKATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) PENGEMBANGAN
BUDIDAYA LEBAH MADU

Pada dasarnya rencana pengembangan lebah madu ini akan dilaksanakan


secaraberkesinambungan terus menerus selama 5 tahun yang meliputi :

1. Tahun Pertama (Tahap Awal)

Pada tahun pertama ini direncanakan akan dilakukan peningkatan Sumber


DayaManusia, dengan mengirim beberapa tenaga/personil baik dari dinas terkait
maupundari beberapa lembaga/kelompok Tani Hutan untuk secara khusus mempelajari
teknik budidaya lebah madu mulai dari pemeliharaan dan pengelolaan lebah madu,
penanganan pasca panen dan pemasarannya, serta analisa usaha budidaya lebah
madu.

2. Tahun Kedua

Jika tenaga trampil yang ahli dalam budidaya lebah madu telah tersedia maka
direncanakan di tahun kedua ini akan diadakan pelatihan budidaya lebah madu untuk
masyarakat yang terdapat disekitar kawasan hutan dan pembuatan kebun percontohan
lebah madu.

3. Tahun Ketiga

Diadakannya pelatihan pasca panen lebah madu, cara-cara pengolahan dan


pemasaranhasil budidaya lebah madu. Pendampingan tenaga ahli bagi masyarakat,
kelompok tanihutan maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya yang berniat untuk
mengembangkan usaha budidaya lebah madu.
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

4. Tahun Keempat

Perluasan jaringan pemasaran dan penghitungan analisa kelayakan lebah madu.


Analisa kelayakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pada usaha budidaya lebah madu, adapun analisis kelayakan dapat diketahui dengan
mengetahui tingkat break event point (BEP), benefit cost ratio (BC ratio) dan return of
investment(ROI).

1) Break event point (BEP).

BEP dipakai untuk mengatahui tingkatan volume produksi dan harga


produk rata-rata dimana para pelaku usaha budidaya lebah madu dapat menutup
semua biaya yang dikeluarkan tanpa mengalami kerugian dan keuntungan/titik
inpas. BEP tercapai apabila biaya produksi sama dengan nilai jual produk yang
dihasilkan oleh lebah madu (madu,lilin dan bee pollen), BEP dirumuskan sebagai
berikut :Total Biaya ProduksiBEP volume produksi rata-rata = -------------------------
-------------------Rata-rata harga jual hasil produksi.

2) Benefit cost ratio (B/C ratio)

B/C ratio di gunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan


modal dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu. B/C ratio pada kegiatan
usaha budidaya lebah madu adalah sebagai berikut : Keuntungan B/C = -----------
----------------Biaya Produksi.

3) Return of investment (ROI)

Perhitungan ROI diperlukan untuk mengetahui tingkat pengembalian


modal yang dipergunakan dalam kegiatan usaha budidaya lebah madu, adapun
ROI kegiatan usaha budidaya lebah madu adalah sebagai berikut :
PendapatanROI = -------------------- x 100 %Biaya Produksi5.
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

5. Tahun kelima

Pelepasan pendampingan kegiatan budidaya lebah madu secara bertahap,


danselanjutnya akan diteruskan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi secara
berkala. Adapun keunggulan dan nilai lebih dari rancangan pengelolaan ini adalah :

1. Pengiriman tenaga terampil untuk mengikuti pelatihan akan menjamin


berlangsungnya kegiatan budidaya lebah madu karena akan tersedia tenaga ahli
sebagai nara sumber untuk semua permasalahan yang mungkin akan terjadi
dalam pelaksanaan budidaya lebah madu nantinya.
2. Budidaya lebah madu akan menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat
utamanya yang berada disekitar hutan.
3. Keberhasilan program kegiatan ini akan meningkatkan kesejahteraann
masyarakat dan secara tidak langsung akan mengurangi kerusakan hutan yang
diakibatkan oleh perambahan dan ilegal logging.
4. Kegiatan ini akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pada
umumnya dan masyarakat disekitar hutan pada khususnya.

VI. PENUTUP

Lebah madu adalah salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain
dapat dimanfaatkan sebagai penghasil madu dan produk perlebahan lainnya bagi
kepentingan peningkatan pendapatan dan gizi masyarakat, keberadaan lebah madu
juga penting bagi kesehatan lingkungan. Peran lebah madu terhadap penyerbukan
tumbuhan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup
banyak species tumbuhan mengingat tidak sedikit tumbuhan yang proses polinasinya
hanya dapat dilakukan oleh lebah madu. Mengingat peran dan manfaat lebah madu
yang sangat besar tersebut, maka keberadaannya perlu dijaga dan pemanfaatannya
perlu ditingkatkan. Kemampuan meningkatkan produksi dan produktivitas koloni lebah
madu akan sangat membantu upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan
pengembangan perlebahan nasional.
LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH)
TIRTA JAYA
DESA KARANGJAYA KECAMATAN PASIRKUDA
Alamat : Kp. Warungserab Desa Karangjaya Kecamatan Pasirkuda Kab. Cianjur 432 66

Demikian usulan proposal kegiatan ini kami sampaikan dengan harapan


mendapat tanggapan, dan atas perkenaannya diucapkan terima kasih.

Asumsi-asumsi :

1. Waktu analisa usaha : 1 tahun.


2. Jenis lebah : Apis mellifera.
3. Kekuatan peralatan produksi : 3 tahun.
4. Pendapatan yang berasal dari Penambahan jumlah koloni hasil penangkaran :
tidak di perhitungkan.
5. Lama penggembalaan lebah : 3 bulan per tahun.
6. Jumlah periode panen dalam 1 tahun : 4 kali 7.
7. Penyusutan alat produksi : 30% tahun.

Harga Satuan
No Uraian Volume Rp Jumlah Rp

1 Biaya Pelatihan Budidaya Lebah Madu 6 15.000.000,- 90.000.000,-


Jumlah I 90.000.000,-
1 Koloni Lebah 12 unit 750.000,- 9.000.000,-
2 Kotak Lebah 12 unit 200.000,- 2.400.000,-
3 Dudukan Stup 12 unit 100.000,- 1.200.000,-
4 Alat Pengaman Ratu 5 paket 150.000,- 750.000,-
5 Alat Pembuat Mangkokan Ratu 2 paket 500.000,- 1.000.000
6 Alat Pemanenan 2 paket 300.000,- 600.000,-
7 Ekstraktor Madu 2 unit 1.500.000,- 3.000.000,-
8 Jiken 5 buah 70.000,- 350.000,-
9 Ember 5 buah 50.000,- 250.000
10 Saringan Madu 5 unit 15.000,- 75.000,-
11 Perlengkapan Petugas 3 unit 500.000,- 1.500.000,-
12 Biaya Tak Terduga 2.000.000
Jumlah II 22.125.000,-
Jumlah Total 112.125.000,-

Anda mungkin juga menyukai