Biasanya PBF sudah menjumlahkan beserta dengan PPNnya. Dan akan membuat lebih simple
dan mudah dalam penjumlahannya. Berikut rumus yang bisa digunakan jika sudah disertakan
PPN.
Keterangan :
HJA = Harga jual apotek
HP = HNA + PPN
Profit = jumlah keuntungan yang akan diambil
Contoh kasus (Sesudah PPN)
Apoteker MTek memesan obat Paracetamol 500 mg sebanyak 20 box kepada Kimia Farma.
Setelah sampai dikirim oleh Kimia Farma tertera dalam faktur harga Paracetamol 500 mg adalah
50.000/box @100 tab sudah termasuk PPN. Apotek akan mengambil keuntungan sebesar 15%.
Berapa total harga Paracetamol yang akan dijual apotek?
Dik: HP = 50.000/box = 500/tab
Profit = 15%
Dit: HJA ?
Jawaban :
HJA = HP + Profit
= 500 + 15%
= 500 + (500 x 15/100)
= 500 + 75
= 575/tab
= 57.500/box
Contoh kasus ke-2.
Apotek Ilmu membeli obat Vit B ke PBF Indah permata sebanyak 15 box. Diketahui Vit B dari
PBF Indah permata adalah 33000/box @100tab, belum termasuk PPN. Profit yang akan
diambil oleh apotek sebesar 25%. Berapa jumlah uang yang harus dibayarkan ke PBF. Dan
berapa harga jual Vit B6 di apotek??
Dik: HNA = 33000/box = 330/tab
Profit = 25%
Jumlah Vit B = 15 Box
Dit: HJA Dan Jumlah harga PBF ?
Jawaban:
HP = HNA + PPN
= 330 + (330 x 10/100)
= 330 + 33
= 363/tab
= 36.300/box
Jumlah yang harus dibayar ke PBF
= 36.300 X 15 box
= Rp. 544.500,-
Harga jual di Apotek
HJA = HP + Profit
= 363 + 25%
= 363 + (363 x 25/100)
= 363 + 90.75
= 453.75 /tab
= 45.375 /box