Rks Arsitektur
Rks Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN 3
PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAGIAN 3.1.
PEKERJAAN DINDING
PEKERJAAN DINDING
Pasal 3.1.1. : Umum
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu
yang dibutuhkan dan bahan– tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini..
1.2. Pekerjaan pemasangan beton aerasi yang akan dilaksanakan oleh Penyedia
jasa Konstruksi harus mengikuti semua persyaratan yang tercantum didalam
RKS ini, PUBBI, SII dan semua perintah Pejabat Pembuat Komitmen/
Konsultan Pengawas yang disampaikan selama berlangsungnya pekerjaan.
1.3. Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan arahan gambar DED dan sebagian
berdiri diatas pasangan dinding eksisting.
Pasal 3.1.2. : Persyaratan bahan
2.1. Bata merah
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri
eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x 10,5 x 22 cm
yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah
patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin tidak
sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran bata
yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang. Kualitas bata harus sesuai
dengan pasal 81 dari A.V. 1941. Kontraktor harus menunjukkan contoh
terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan. Pengawas Lapangan berhak
menolak bata dan menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi
syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat
pekerjaan.
Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25 kg/cm2,
sesuai ketentuan SNI 15-2094-2000.
2.2. Adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.
Pasal 3.1.3. : Pelaksanaan
3.1. Pemeriksaan lapangan
a. Perhatikan keadaan struktur yang akan mendukung/dibebani pasangan
beton aerasi, bila ada struktur pendukung yang belum sempurna maka
pemasangan bata merah harus di tunda dahulu.
b. Dalam hal penundaan dan rencana di mulainya lagi pekerjaan harus
disampaikan/diberitahukan secara tertulis.
3.2. Persiapan pekerjaan
a. Permukaan bidang kerja harus dibersihkan dari segala kotoran atau
benda-benda lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan.
b. Berikan perlindungan terhadap hujan pada saat persiapan pemasangan
maupun saat dilaksanakan pemasangan.
3.3. Pembuatan dan penggunaan adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.
3.4. Pemasangan
Pasangan dinding bata.
Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih
dahulu sampai jenuh.
BAGIAN 3.2.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal 3.2.1. : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
Pasal 3.2.2. : Persyaratan Bahan
2.1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan).
2.2. Portland Composite Cement (PCC)
Semen memenuhi persyaratan mutu portland Composite Cement SNI 15-
7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua
beton. Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton,
bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran
dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, lebih mudah
dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan
terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
2.3. Semen dipergunakan adalah MU-301/AKA-200 atau sejenisnya, yang
memenuhi persyaratan ASTM C-150.
2.4. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak,
asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi
pengikatan awalplester /screeding.
2.5. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan
Konsultan Pengawas.
2.6. Perekat bata ringan digunakan Mortar siap pakai untuk bata ringan
2.7. Plasteran dinding menggunakan Mortar Siap Pakai Plester Instan dengan
acian instan
2.8. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
2.9. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
5.1.
BAGIAN 3.3.
3.15. Awal pemasangan Dinding Keramik pada dinding dan sisa ukuran harus
ditentukan dan mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
3.16. Dinding Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar
4-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.
Siar-siar Dinding Keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan
bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
3.17. Bersihkan permukaan Dinding Keramik segera jika terkotori dengan pekerjaan
grouting dan kotoran lainnya, bersihkan dengan hati-hati, tanpa merusak
permukaan, lindungi Dinding Keramik selama 14 hari setelah pemasangan
dengan Tripleks atau pelindung lainnya.
3.18. Nat-nat pada pemasangan Dinding Keramik harus diisi dengan bahan
komponen semen mortar siap pakai (tile grout) yang dicampur air diisikan ke
nat Dinding Keramik dan diratakan dengan busa (spons)
3.19. Pemasangan Dinding Keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi lain yang
disyaratkan harus memakai waterproofing dilakukan setelah hasil tes
waterproofing memenuhi syarat dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
Pasal 3.3.4. : Finishing
4.1. Setelah Keramik terpasang selama 24 jam, naad diisi dengan bahan grouting
dengan warna sesuai Dinding Keramik
4.2. Jumlah pemakaian 0,5 - 1 kg/m2.
4.3. Pemakaian grouting harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat bahan
tersebut.
BAGIAN 3.4.
tidak kurang dari 1200ᵒ C yang memenuhi syarat mutu SNI ISO 10545-2
dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Ukuran : 60 X 60 X 1,00 cm.
b. Daya tahan lengkung : > 350 kg/cm2.
c. Penyerapan air : dibawah 0,1 %.
d. Kekerasan : > 7 skala mohs.
e. Kuat tekan : > 1000 kg/cm2.
f. Ketahanan terhadap retak rambut : tidak ada keretakan rambut.
g. Memiliki ketahanan terhadap bahan Kimia Basa/Garam domestik serta
Asam dan Alkali dengan konsentrasi rendah
h. Mempunyai rongga atau alur khusus di sisi belakang tile sehingga
membantu daya rekat yang kuat.
i. Warna Homogeneous tile ditentukan kemudian.
BAGIAN 3.5
Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar
sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga tidak mempengaruhi rekatan
keramik.
Pasal 3.5.2 : Bahan/Produk
2.1. Kualitas I ukuran : 40 x 40 cm.
2.2. Kamar mandi :
2.3. Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica yang
dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau menggunakan
adukan 1 pc : 4 ps.
2.4. Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai merk
berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan warna keramik.
Pasal 3.5.3. : Pemasangan
3.1. Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama
lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran keramiknya dan
kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, maka tentukan
metoda persiapan permukaan pemasangan keramik, joints dan curing,
untuk diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pemborong harus menyiapkan ‘tiling manual’, yang berisi uraian tentang
bahan, cara instalasi, sistim Pengawasan, perbaikan/koreksi,
perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan
ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu grinda.
3.2. L e v e l.
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding
dasar harus diatur hingga memungkinkan pada tiles dengan ketebalan
yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
d. Nat-nat pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout
berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
3.5. Pemeriksaan (Inspection)
a. Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah
terpasang, secara random, untuk memastikan bahwa adukan perekat
telah merekat dengan baik pada bagian belakang tile dan telah terpasang
dengan baik.
b. Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding; terutama di
exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test
dilaksanakan tiap hari kerja dan sampel diambil secara random jika umur
pemasangan sample tidak lebih dari 5 hari, kekuatan rekatan harus
minimal 3 kg/cm2.
Pasal 3.5.4 : Perlindungan dan Pembersihan
4.1. Perlindungan
a. Penyedia jasa Konstruksi harus melindungi ubin yang telah terpasang
maupun adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri
kerusakan yang terjadi, Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan
bersih.
b. Setelah pemasangan, Penyedia jasa Konstruksi harus melindungi tile
lantai yang telah terpasang. Jika mungkin dengan mengunci area
tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang penting saja.
4.2. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat,
kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan
hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric
acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi
semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam.
Setalah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa,
hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
BAGIAN 3.6.
sebagai berikut :
Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
Untuk diagonal 2 mm.
8. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium
harus ditutup caulking dan sealant.
9. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih.
Pasal 3.6.3. : Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran.
a. Gambar shop drawing tersebut harus mendapat persetujuan dan
diparaf oleh Konsultan Pengawas.
b. Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar
kerja yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.
c. Semua ukuran dalam gambar (shop drawing) harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Ukuran yang ada dalam gambar rencana
tidak mutlak menjadi patokan dalam pelaksanaan.
d. Gambar kerja/shop drawing tersebut minimal harus harus
menjelaskan:
Type & tampak setiap jenis kosen, pintu & jendela.
Detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan.
Detail pertemuan alumunium dengan komponen-komponen lain
yang berhubungan.
pengangkuran dan system pemasangan gasket
Sistem pemasangan kaca dan sealent.
Sistem pertemuan aluminium & bahan lain.
BAGIAN 3.7.
e. Jika pada gambar ditunjukkan ada cover di bagian atas pintu, maka cover
tersebut harus dibuat dari bahan dan ketebalan yang sama dengan daun
pintu.
Pasal 7.4.: Pelaksanaan
4.1. Instalasi :
a. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
b. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square), dengan
disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah diangkurkan
dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
Pasal 3.7.5. : Pembersihan dan Perapihan
5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan kusen,
pintu dan kaca dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material
yang tidak semestinya ada.
5.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kusen, pintu dan kaca yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing kusen, pintu
dan kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
5.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
5.4. Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar benar rapih,
lurus, rata dan vertikal atau flat.
5.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
BAGIAN 3.8.
BAGIAN 3.9.
PEKERJAAN KACA
Standard
Type Toleransi (mm)
(mm)
FL 5 5 4.8 – 5.2
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF 3 -34
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO 10
FL 10 9.7 – 10.3
Fl 12 12 11.7– 12.4
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
3.12. Pemasangan kaca pada kosen allumunium/ uPVC harus betul-betul dijamin
kerapiannya/kekuataannya. Untuk menghindari kaca pecah akibat panas
(memuai) pemasangannya harus menggunakan seal karet sesuai dengan
prosedure pemasangan kosen/kaca dari pabrik .
3.13. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar uraian
dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
3.14. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3.15. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.16. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dari benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda tersebut tidak boleh menggunakan
kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan
dengan menggunakan lem aci.
3.17. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
3.18. Pemotongan kaca harus disesuaiakan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk
kedalam alur kaca pada kusen.
3.19. Pembersihan akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan
3.20. pembersih kaca.
Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kusen, harus diisi dengan sealant silicon warna transparan, cara pemasangan
dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealent/ tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan.
Pasal 3.9.4. : Pekerjaan Pembersihan dan Pemeliharaan
4.1. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas
ditempel dengan lem hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-
benturan akibat salah masuk.
4.2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke Serah Terima I, kaca
harus dibersihkan, yang retak / pecah atau gores-gores harus diganti dengan
yang baru.
BAGIAN 3.10.
BAGIAN 3.11.
BAGIAN 3.12.
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 3.12.1. : Umum
BAGIAN 3.13.
3 -46
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
3 -47
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
3 -48
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
3 -49
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN 3.14.
PEKERJAAN SEALANT
3 -50
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
- Sinar Matahari
- Hujan
- Ozon
- Perubahan temperature
yang tinggi (62 oC s/d 205
o
C)
h. Fire rating : Tidak kurang dari 2 jam
i. Daya kedap suara : 30 db
(khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang menggunakan
finishing Flourocarbon, sealant harus dipilih dari silicone rubber yang
compatible terhadap fluorocarbon)
2.2. Bahan Pelindung
Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape GINZA.
2.3. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.
Pasal 3.14.3. : Pelaksanaan
3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Penyedia jasa
Konstruksi khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan
dengan melampirkan CV tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan
sealant harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain
sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.3. Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan
udara, karena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan
tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.
3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
3.5. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan
menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
3 -51
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
dalam 6 mm).
Pasal 3.14.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
silicone sealent dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari
material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan silicone sealent yang tidak semestinya atau tidak memenuhi
standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan silicone sealent
yang tidak rata, masih ada yang belum di silicone sealent yang hasilnya
tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan permukaan silicone sealent, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan tidak bolong/kosong.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.
3 -52
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN C.15
3 -53
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
(Mutu 1)
- Resistence : Konsisten terhadap NI-11 (Normalisasi Genteng
Indonesia), PUBI – 1982 pasal 28, SII 002-80
Pasal C.15.4. : Pelaksanaan
4.1. Sebelum mendatangkan genteng karang pilang ex. Nglayur harus
mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
Pihak Direksi.
4.2. Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi Lapangan, Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pemasangan genteng sebelum usuk, reng dan
papan dasar terpasang.
4.3. Sebelum pemasangan penutup atap, Kontraktor harus memastikan bahwa
usuk, reng dan papan dasar telah terpasang dengan rata, kemiringan
telah benar, jarak usuk sesuai dengan gambar yang direncanakan.
4.4. Pemasangan penutup atap, baik urut-urutannya maupun jarak overlapping
dan toleransi yang diperkenankan harus sesuai dengan petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
4.5. Jarak pemasangan penutup atap dan pemotongannya diarea talang jurai
agar seminim mungkin, agar tidak menggangu pandangan.
Pasal C.15.5. : Penanganan dan Penyimpangan.
5.1. Lembaran atap genteng harus dikirim dalam satu ikatan tumpukan dan
pada waktu transportasi tidak diperbolehkan basah dan harus sedemikian
agar tidak menimbulkan cacat-cacat.
5.2. Lembaran harus disusun rapi dan tidak berhubungan dengan tanah dan
harus dilindungi dengan penutup yang tidak tembus air.
5.3. Penyedia jasa Konstruksi harus menyiapkan tenaga yang berpengalaman
dan. Hal ini demi tercapainya mutu pekerjaan. Lembaran-lembaran tidak
boleh ditarik diatas permukaan lembaran lainnya. Demikian juga peralatan
pemasangan tidak boleh diseret/ ditarik diatas lembaran- lembaran atap.
3 -54
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
BAGIAN 3.16
LANDSCAPING
Pasal 3.24.1. : Pengupasan dan Pengurugan Tanah.
1.1. Pengupasan tanah (lokasi tempat parkir eksisting) diperlukan khusus
untuk pekerjaan landscaping untuk membuang tanah yang ada sedalam
40 cm untuk diganti dengan top soil berupa tanah merah yang baik bebas
dari lumpur, pasir ,gulma, kotoran, termasuk puing, plastik atau kotoran
manusia lainnya. Top soil baru ini selalu harus dipelihara kelembabannya.
Penggantian ini menacapai peil + 25 cm dari muka tanah asal.
a. Uraian :
Yang dimaksud disini ialah pekerjaan timbunan (dimana permukaan
tanah yang direncanakan diganti, dan penimbunan kembali bekas
galian dan kupasan
b. Peralatan :
Alat-alat yang dipergunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
antara lain :
Pasal 3.16.2. : Spesifikasi Urugan :
a. Material :
Material yang digunakan sebagai bahan urugan jenis yaitu tanah urug,
dimana masing-masing material tersebut mempunyai syarat-syarat
sendiri sebagai berikut :
Tanah Urug :
- Lokasi : Dihamparkan diatas permukaan site yang
ada sekarang,
- Jenis : Tanah merah
- Liquid Limit : Max. 80
- Plasticity Index : Max. 25
- Tidak mengandung bahan-bahan organik lebih dari 5%
(volume).
- Tidak mengandung akar, batang-batang, pohon-pohon, rumput
dan sejenisnya.
3 -55
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
b. Penyebaran :
Semua material harus disebar merata baik secara manual maupun
dengan bantuan alat, lapis demi lapis dengan tebal maximum tiap
lapis 10 cm (lepas).
Penyebaran lapisan kedua dan selanjutnya harus diatas lapisan
yang sudah dipadatkan sebelumnya.
c. Level Urugan :
Semua level urugan harus disesuaikan dengan level-level yang
terdapat pada gambar- gambar kerja atau spesifikasi-spesifikasi yang
lain.
d. Pengawasan dan Test :
Semua kegiatan pengurugan harus dibawah pengawasan Konsultan
Pengawas / wakil Pejabat Pembuat Komitmen.
Bila hal tersebut diatas telah disetujui oleh Konsultan Pengawas /
wakil Pejabat Pembuat Komitmen, maka pekerjaan pengurugan dapat
dilaksanakan/ dimulai dengan syarat-syarat material yang dipergu-
nakan seperti contoh yang diajukan.
Pasal 3.16.2. : Tanaman Pohon :
Tanaman Pohon yang diminta dengan jenis perdu 15-20 cm dan pohon
hias dengan sifat ketinggian minimal 4 meter yang harus ditanam
dilindungi dan diperkuat secukupnya, sampai pohon kayu besar dapat
tumbuh dengan sempurna.
Jenis pohon dapat berupa :
1 Flamboyant 8. Srikaya
. Palem Raja 9. Angsana
2 Kelapa Gading 10. Palem Merah
. Bougainvillea cerise dan white 11. Pohon Asem
3 Pisang-pisangan Bali-Heliconias 12. Casia
. Kamboja-Plumeria Frangipani 13. Crinum Lilies dan Alamanda
4 White dan Pink 14. Kroton
. Pisang Kipas 15. Criminalae
5
.
6
.
3 -56
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur
7
.
3 -57
REHAB GEDUNG KANTOR PEMUDA KREATIF
JL. SULTAN AGUNG NO.34 SIDOARJO