RKS ME Bagian 4.1 (Pendahuluan)
RKS ME Bagian 4.1 (Pendahuluan)
BAGIAN 4
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN
MEKANIKAL - ELEKTRIKAL
BAGIAN 4.1.
PENDAHULUAN
d. Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain diluar proyek, kontraktor harus
menyelesaikan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil
dari lembaga penguji tersebut dalam waktu secepatnya sehingga tidak
menghambat jadwal pelaksanaan proyek.
Pasal 4.1.3. Gambar – Gambar
3.1. Gambar–gambar desain dan persyaratan – persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang melengkapi dan sama mengikatnya.
3.2. Gambar–gambar system ini menunjukan secara umum tata letak dari
peralatannya, sedangkan instalasinya harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan
juga kemudahan dalam perawatan dan maintance jika peralatan tersebut
sudah dioperasikan.
3.3. Gambar instalasi menunjukan secara teknis pekerjaan instalasi yang harus
dilaksanakan dimana dicantumkan ukuran dan bahan serta keterangan lain
yang diperlukan.
3.4. Gambar–gambar Arsitektur dan Struktur Sipil, harus dipakai Referensi untuk
pelaksanaan maupun detail finishing dari instalasi.
3.5. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak
ditunjukan dalam gambar atau sebaliknya harus dipasang atas beban
kontraktor, seperti halnya pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan
ditunjukan dalam gambar.
3.6. Kontraktor pelaksana diwajibkan memeriksa gambar terhadap kemungkinan
adanya kesalahan atau ketidakcocokan dalam hal yang berhubungan dengan
fabrikasi maupun pelaksanaan pemasangan. Hal tersebut harus dibuat List
Daftar Kesalahan / Ketidakcocokan dan diajukan sebelum pemasukan
penawaran. Apabila hal tersebut tidak dilaksanakan, maka kontraktor
dianggap sudah memahami system secara keseluruhan. Bila dikemudian hari
diadakan penyesuaian oleh Pemberi Tugas yang mengakibatkan
perubahandalam pelaksanaan, maka menjadi kewajiban ubnutuk
melaksanakannya tanpa adanya biaya tambahan.
3.7. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan
gambar kerja dan detail kepada Pemilik / Pengawas untuk dapat diperiksa
dan disetujui terlebih dahulu.
3.8. Gambar kerja harus termasuk catalog / literature data dari Pabrikan, data
ukuran dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat dari perusahaan
7.6. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini menghalangi pekerjaan lain, maka
sesuai akibatnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
10.2. Semua ujung-ujung pipa konduit dan bagian-bagian peralatan yang tidak
dihubungkan harus diberi pelindung, disumbat, atau ditutup dengan baik
untuk mencegah masuknya kotoran.
10.3. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi
peralatan-peralatan, bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum
terpasang bila diperkirakan bisa rusak atau cacat karena tidak dilakukan
perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa
diterima (serah terima belum 100%)
10.4. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan di adjust kembali
untuk membuktikan bahwa peralatan dan bahan beroperasi dengan baik.
Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak dilakukan
perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa
diterima (serah terima belum 100%).
Pasal 4.1.11. Pengecatan
1.11. Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang menjadi lecet karena
pengangkutan / pengapalan atau pemasangan harus segera diperbaiki dan
dicat dengan warna aslinya sehingga nampak seperti baru kembali.
1.12. Semua bagian-bagian pekerjaan yng menyangkut carbon steel atau seng
yang di galvanis harus dicat dasar dan cat finish.
1.13. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease,
minyak dan segala kotoran yang melekat.
1.14. Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zincromate) dan cat
finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer.
1.15. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat dalam
pengangkutan, penyimpanan dan lain sebagainya harus dicat kembali sesuai
aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pihak Owner.
1.16. Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standart.
Pasal 4.1.12. Sleeve, Peralatan Yang Tertanam di Dinding
12.1. Peralatan Bantu, Sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau
menembus concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai
petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan
tersebut harus dikonsultasikan dengan Manajer Proyek /MK dan disertai
gambar detail.
12.2. Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan
clearance 20 mm (3/4”) jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap
15.7. Guna semua keamanan pekerjaan, peralatan dan bahan / material di proyek,
Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan secukupnya disekitar
proyek.
15.8. Penjagaan keamanan termasuk juga penanggulangan terhadap bahaya
kebakaran yang mungkin terjadi.
15.9. Kontraktor harus memperhatikan hubungan dengan lingkungan proyek,
antara lain tidak akan menyebabkan gangguan lalu lintas umum, tidak akan
mengganggu ketenangan penduduk / masyarakat disekitarnya dan tidak
akan mengganggu pekerjaan dari Rekanan lain.
15.10. Selama peralatan dan material disimpan di lapangan, kontraktor harus:
a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua peralatan dan material
yang ada di site.
b. Memisahkan material yang mudah terbakar dengan material yang tidak
mudah terbakar.
c. Menyediakan alat pemadam api ringan minimal 2 x 10 kg pada Pemberi
Tugas Kit dan Gudang Penyimpanan.
Pasal 4.1.16. Perbaikan dan Pembersihan
16.1. Kontraktor harus melakukan dan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan
perbaikan dan pemberisihan, antara lain :
1. Perbaikan kembali akibat adanya pembobokan.
2. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
3. Melaksanakan pembersihan lapangan dan lain-lainya serta tempat
pembuangannya akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 4.1.17. Penyimpangan di Lapangan
17.1. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari
pihak Pemberi Tugas / Pengawas.
17.2. Kontraktor harus menyerahkan gambar setiap perubahan yang ada kepada
pihak Konsultan Pengawas.
17.3. Perubahan material dan lainnya harus diajukan kontraktor kepada Pemberi
Tugas / Pengawas secara tertulis dan akibat tersebut ( pekerjaan
tambah/kurang ) harus disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas secara
tertulis.
Pasal 4.1.18. Pengujian di Pabrik
18.1. Jika diperlukan beberrapa peralatan yang akan dipasang harus melalui
yang berlaku
Sebelum Testing & Comissioning dilaksanakan, Kontraktor wajib
b. Pada lembar pertama halaman dalam harus tertulis sama dengan tulisan
pada cover tetapi ditambahkan Nama ‘contact person’ dan nomor
telepon yang mudah dihubungi pada saat emergency.
c. Daftar Isi
d. Penjelasan ringkas instalasi
e. Daftar peralatan lengkap peralatan instalasi yang dipasang
f. Petunjuk pemakaian secara detail
g. Petunjuk perawatan dan pelacakan kerusakan secara detail untuk
seluruh instalasi, termasuk rekomendasi skedul periode perawatan
h. Hasil Test and Commissioning
i. Daftar peralatan lengkap dengan alamat, nomor telepon dan contact
person supliernya.
diperlukan untuk ini. Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan Surat
Pernyataan mengenai hal tersebut diatas.
c. Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keterangan resmi
yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini kepada Pemberi Tugas
/Konsultan Manajemen Konstruksi atau pihak ditunjuk, sebelum
penyerahan dilakukan.Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu
dari Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas setiap akan memulai suatu
tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di
luar jam kerja (kerja lembur).
d. Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan
pajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap
instalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan permintaan ijin tersebut.