D3 TATA BOGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
TELUR
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil
seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan.
Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang
lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Telur dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain se-
bagainya. Telur kaya dengan protein yang sangat mudah dicerna.
Secara umum, struktur telur tersusun atas kerabang (kulit telur), putih
telur (albumen) dan kuning telur (yolk). Proposi dari masing – masing
komponen penyusun sedikit berbeda diantara spesies, strain, berat telur,
musim dan umur induk. Itik tersusun atas kerabang 12.0%, putih telur 52.6%
dan kuning telur 35.4%, sedangkan telur ayam mempunyai proposi kerabang
12.3%, putih telur 55.8% dan kuning telur 31.9% (Romanoff dan Romanoff,
1963).Telur juga merupakan makanan yang mempunyai zat makanan atau nilai
gizi yang seimbang dan mudah dicerna. Secara umum, telur mempunyai nilai
gizi yaitu air 66% dan bahan kering 34%, protein 12.8 – 13.4%, lemak 10.5 –
11.8%, karbohidrat 0.3 –1.0% dan abu 0.8 – 1.0% (Stadelman dan Cotteril
1977).
Struktur dan komposisi telur itik tidak berbeda dengan telur lainnya. Telur
segar secara umum mengandung bahan utama yang terdiri dari air, protein,
lemak,karbohidrat, vitamin, dan mineral. Telur terdiri dari kerabang telur,
putih telur,dan kuning telur. BerdasarkanBerdasarkan bobot telur,
perbandingan antara ketiga komposisi tersebut adalah 12,0% kerabang telur ;
52,6% putih telur ; dan 35,4% kuning telur (Campbell dan Lasley, 1977).
Perbedaan komposisi kimia antar spesies terutama terletak pada jumlah dan
proporsi zat-zat yang dikandungnya yang dipengaruhi oleh keturunan,
makanan, dan lingkungan. secara umum berat telur itik berkisar antara 70 – 80
gram dapat dilihat bentuk fisik oval dengan ujung satunya yang tumpul dan
satu runcing, warna kulit telur hijau, keadaan kulit telur yang masih utuh dan
halus (Suharno, 1999). Menurut Romanoff dan Romanoff (1963) serta Buckle
et all., (1985), penyusutan berat telur disebabkan terjadinya penguapan air
selama penyimpanan, terutama pada bagian putih telur dan sebagian kecil
oleh penguapan gas-gas seperti CO2, NH3, N2, dan H2S akibat degradasi
komponen organik telur.
Cara memilih telur
Lihat warna cangkang telur
Saat kamu memilih telur, hal pertama yang bisa kamu perhatikan ada
warna dari cangkangnya. Kamu sebaiknya memilih telur berwarna pekat dan
terlihat cerah. terkadang ada telur yang berwarna pucat atau telur yang
cangkangnya dipenuhi dengan bintik-bintik hitam. Kamu perlu memperhatikan
warna cangkang telur dengan seksama, karena hal ini penting untuk
mengetahui kualitas telur. Telur yang sudah lama dan tidak segar memiliki
warna kulit yang tampak kusam dan keruh. Selain itu, bintik-bintik hitam yang
timbul di sekitar kulit telur menandakan bahwa telur tersebut sudah cukup
lama sehingga jamur mengalami pertumbuhan di kulit telur.
Pilih telur berukuran normal
Kamu harus tahu bahwa ciri-ciri telur segar dapat dilihat dari permukaan
cangkang atau kulit telur. oleh karena itu, cara memilih telur yang baik bisa
diawali dengan menyentuh kulit telur tersebut. Jika kamu menyentuh
permukaan kulit telur dan mendapati teksturnya kasar dan terdapat butiran-
butiran putih, itu tandanya telur tersebut adalah telur yang masih segar. Akan
tetapi, kamu jangan terkecoh dengan permukaan telur yang licin dan
mengkilap. Pasalnya, kulit telur yang mulus dan tampak mengkilap
menandakan bahwa telur tersebut sudah disimpan dalam waktu yang lama.
Untuk tips ini, kamu tak perlu mengguncang terlalu keras. Guncang telur
secara perlahan dan dekatkan telinga. Ciri-ciri telur yang bagus tidak akan
mengeluarkan suara ketika di guncang. Pasalnya, tekstur putih telur masih
sangat kental, berbeda dengan telur yang sudah lama maka bagian putihnya
jadi lebih encer sehingga akan mengeluarkan suara jika dikocok. Telur yang
masih segar memiliki bagian putih telur yang masih mengikat kuning telur
dengan sangat rapatrapa
Cara memilih telur yang baik ini bisa kamu lakukan di rumah untuk
memastikan bahwa telur yang kamu pilih masih layak untuk dikonsumsi. Kamu
hanya perlu menyediakan wadah bening dan air. Masukkan telur secara
perlahan agar tidak pecah, lalu cermati beberapa tanda berikut ini:
elur yang tenggelam dalam posisi tidur adalah telur yang masih segar
dan baru berusia beberapa hari
Telur yang tenggelam dalam posisi tidur, tetapi ujungnya yang lebih
lebar sedikit terangkat berarti sudah berusia 1 minggu dan biasanya
masih layak untuk dikonsumsi
Telur yang tenggelam dengan ujung runcing dan ujung lebarnya sedikit
mencuat seperti mengambang ini memiliki usia sekitar 3 mingguan
Telur yang mengambang hingga mencapai ke permukaan air adalah telur
yang sudah rusak/busuk dan sangat tidak layak untuk dikonsumsi.
Ini adalah cara memilih telur yang baik terakhir yang bisa kamu coba
sebelum kamu konsumsi atau gunakannya. Cara yang paling mudah untuk
mengetahuinya adalah dengan memecahkan telur dalam sebuah wadah. Lalu
perhatikan isi telur dan lihat ciri-ciri berikut ini:
Putih telur masih terlihat sangat kental setelah dipecahkan jika telur
tersebut masih baru.
Apabila telur sudah berusia satu mingguan, maka putih telurnya nampak
lebih lebar.
Telur yang sudah berusia 2 – 3 mingguan memilih bagian putih yang
lebih keruh dengan tekstur yang sedikit encer.
Jika telur berwarna abu-abu dengan bagian kuning yang sudah
tercampur dengan putih, serta mengeluarkan aroma tidak sedap maka
telur itu busuk.
Jenis-jenis kerusakan telur
Telur yang telah mengalami penurunan kualitas, secara fisik ditandai
dengan adanya perubahan-perubahan sebagai berikut :
1. Isi telur yang semula terbagi dua (kuning telur dan putih telur) dan
berbentuk kental, berubah menjadi cair dan telah bercampur.
2. Terdapat noda hitam pada bagian putih telur, dapat diterawang/dilihat
menggunakan lampu.
3. Tercium bau yang busuk.
4. Terdapat belatung pada cangkangnya.
5. Bila diguncang, berbunyi.
6. Adanya keretakan pada cangkang
7. Bila dimasukan ke dalam air, akan mengapung atau melayang mendekati
permukaan air.
Penanganan telur
Pisahkan Telur Yang Bersih dan Kotor
Sebelum disimpan sebaiknya telur dipisahkan antara yang bersih dan
kotor karena biasanya bagian luar telur kerap kali ditemukan kotoran ayam
yang banyak mengandung bakteri berbahaya yang dapat merusak kualitas
telur sehingga untuk memudahkan proses selanjutnya sebaiknya pisahkan
antara telur yang bersih dengan telur yang kotor.
Cuci Telur Yang Kotor
Kemudian setelah dipisahkan, cucilah telur yang kotor dengan
menggunakan air bersih tanpa disikat kemudian dikeringkan. Menyikat telur
akan mengakibatkan pori-pori pada permukaan kulit (kerabang) telur
menjadi terbuka sehingga bisa menjadi jalan masuk mikroorganisme ke
dalam telur.
Pisahkan Telur Yang Baru Dengan Yang Lama
Telur yang lama dipisah dengan cara dipisahkan tempatnya untuk
memudahkan mengingat ataupun bisa dengan memberikan label pada
kerabang telur atau wadah telur sehingga telur yang lama bisa digunakan
terlebih dahulu.
Pisahkan Telur Yang Besar dan Yang Keci
Pemisahan bertujuan untuk memudahkan ketika akan mengkonsumsi
sehingga kita bisa langsung memilih sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Pisahkan Telur Yang Retak dengan Yang Tidak Retak
Telur retak sudah hampir dapat dipastikan tercemar mikroorganisme,
dengan memisahkan telur yang retak tersebut berarti dapat memutus
rantai penyebaran cemaran mikroorganisme ke telur lainnya.
Gunakan Telur Yang Telah Lama Disimpan dibanding dengan Yang Baru
Disimpan
Tips ini mengadopsi sistim FIFO (First in first out) di gudang
penyimpanan dimana barang yang lebih dahulu masuk ke dalam gudang
maka barang tersebutlah yang pertama kali dikeluarkan nantinya. Dengan
mengkonsumsi telur yang telah lama disimpan akan mencegah terjadinya
penumpukan telur yang lebih lama dalam ruang penyimpanan dimana kita
ketahui seiring berjalannnya waktu kualitas telur pun akan semakin
menurun.
Simpan di Baki / Tray di Lemari Pendingin dengan Posisi bagian Tumpul
Berada di atas
Menyimpan telur pada tray akan lebih baik karena sirkulasi udara di
area luar kerabang berjalan dengan baik, pada posisi bagian tumpul telur
terdapat gelembung udara yang berfungsi untuk menahan telur dari
benturan dan mengeta ehui umur telur yaitu semakin luas gelembung
udara berarti umur telur semakin tua. Dengan perlakuan yang tepat,
penyimpanan dilemari pendingin (suhu 7-10 derajat celcius) diyakini dapat
memperpanjang masa simpan telur.
Umur Masa Simpan Telur pada Suhu Ruang 15 hari dan Lemari
Pendingin 30 hari
Menurut hasil riset dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk
Hewan – Bogor, dengan melakukan penanganan telur yang baik sebelum
disimpan dapat membuat telur bertahan disimpan pada suhu ruang selama
15 hari dan dapat bertahan disimpan selama 30 hari di lemari pendingin.
Perubahan yang terjadi selama penyimpanan
Selama penyimpanan, telur dapat mengalami beberapa perubahan yang dapat
menurunkan mutu atau kesegarannya. PerubahanYang dapat terjadi antara lai:
Penurunan Berat telur
Kehilangan berat ini sebagian besar disebabkan oleh adanya
penguapan air dan sebagioan kecil oleh keluarnya gas CO2, NH3, N2 dan kad
angkadang H2S akibat degradasi komponen putih telur.Penguapan air.
terutama terjadi pada bagian putih telur. Keluarnya gasgas tersebut berlangs
ung terus menerus melalui poripori kulit telursejak telur keluar dari tubuh indu
knya. Hal ini mengakibatkan pengenceran dan kenaikan pH putih telur.
Bertambahnya diameterkantung udara
Kantung udara terbentukdiantaramembran kulit luar dan membran dalam. Ka
ntung udara ini mulai terbentuk segera setelah telur mulai dingin karena perb
edaan suhu badan unggas dan suhu udara luar. Akibat perbedaan suhu terseb
ut terjadi pengkerutan komponen dalam yang membentuk kantung udara pad
a ujung tumpul.Ratarata diameter kantung udara telur ayam segar sebutir 1,5
cm. Makinlamawaktu penyimpanan,maka diameter kantung udara meningkat.
Hal ini disebabkanbterjadinya penguapan air dan gasgas. Selama proses penyi
mpanan yang menyebabkanmeningkatnya volume ruang udara
Pergeseran
Pada telur segar,posisi kuning teluradalah ditengah.. Makin lama penyimpanan
, posisi itu akan bergeserke pinggir. Pergeseran ini disebabkanolehadanya pen
urunan elastisitas membran vitelindan penurunan kekentaan putih telur akibat
perubahanpada struktur gelnya. Perubahanelstisitas membran vitelin disebabk
an oleh terjadinya perbedaan tekanan osmotis karena adanya penguapan ai
r dari bagian putih telursampai terjadinya keseimbangan.Pada penyimpanan
yang lebih lama dan dengan adanya penguapan maka tekanan osmotic albu
men mnejadi lebih tinggi daripadatekanan osmotic kuning telur sehingga terj
adi difusi ke arah sebalknya,yaituke gabian putih telur. Keadaan demikian dapa
t menyebabkan pecahnya membran vitelin.
Penurunan spesifik grafik telur
Hal ini disebabkan meningkatnyaukuran kantung udara. Dengan meningkatnya
kantung udara menyebabkan spesifik grafik telur menurun sehingga telur yang
telah lama bila dicelupkan dalamair akan melayang.
Daftar Pustaka
Dini, S. 1996. Pengaruh Pelapisan Parafin Cair terhadap Sifat Fisik dan Kimia
Telur Ayam Ras Selama Penyimpanan. Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan dan
Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Indratiningsih. 1984. Pengaruh Flesh Head pada Telur Ayam Konsumsi Selama
Penyimpanan. Laporan Penelitian. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Jazil, N., A .Hintono., dan S. Mulyani. 2012. Penurunan Kualitas Telur Ayam Ras
dengan Intensitas Warna Cokelat Kerabang Berbeda Selama Penyimpanan.
Jurnal Penelitian.
Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas Diponogoro, Semarang. Kurtini,
T., K. Nova., dan D. Septinova. 2011. Produksi Ternak Unggas. Universitas
Lampung, Bandar Lampung.