PENDAHULUN
Latar Belakang
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan
dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan
untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya
nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang
melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk
bekal.
BAB II
PEMBAHASAN
Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Tubuh, Telur asin yang berasal dari telur bebek mengandung
gabungan dari protein, lemak, dan karbohidrat. Sebutir telurnya mengandung 9 gram protein
berkualitas yang dapat digunakan oleh tubuhmu untuk menunjang sistem kekebalan dan menjaga
kulitmua tetap sehat. Dengan demikian, memakan sebutir telur bebek, memenuhi 15% protein
yang dibutuhkan tubuh orang dengan berat rata-rata 68 kg, menurut pedoman yang diterbitkan oleh
Lowa State University Extension. Telur bebek juga mengandung 9,6 gram lemak yang menjadi
sumber energi, dan 1 gram karbohidrat. Kaya akan Vitamin yang Baik. Telur bebek meningkatkan
asupan vitamin dan menyediakan cukup banyak vitamin A dan B12 untuk tubuhmu. Vitamin A
sangat baik untuk membantu membentuk sel-sel baru dalam tubuh dan menjaga kesehatan mata.
Sedangkan vitamin B12 dalam telur bebek bermanfaat untuk menjaga saraf tetap sehat dan
meningkatkan fungsi sel darah merah. Selain itu, telur bebek juga mengandung vitamin B
kompleks, vitamin D dan E.
✓ Alat :
Ember
Alat pengaduk
Kuali tanah atau panci
Toples atau tempat penyimpan telur Kain lap
✓ Bahan :
Telur bebek atau itik Garam Kasar
Abu gosok atau batu bata Amplas
Cara Kerja
1. Pilih telur yang berkualitas baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian
keringkan.
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka. Buat adonan pengasin
yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan sama (1:1).
4. Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran abu gosok dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan
berbentuk pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan
telur, kira-kira setebal 1-2 mm.
Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 10 - 14 hari.
Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembuatan telur asin ini adalah
bahwa untuk memperoleh telur asin, kita tidak perlu membeli. Kita dapat
membuatnya sendiri dengan mudah. Bahkan, kita dapat menjual telur asin yang
berhasil kita buat itu dan menjadi usaha yang dapat dikembangkan jika kita rajin
dan tekun.
SARAN
Sebaiknya dalam melakukan pembuatan telur asin, kita harus melakukannya
sesuai prosedur pembuatan agar telur asin tersebut berkualitas. Kita juga harus rapi
dah bersih dalam membuat telur asin. Dalam pembuatan adonan penutup, kita harus
membuatnya kental agar adonan tidak terbuka saat proses penyimpanan.