Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika

Praktikum 3 – Pengukuran Berat

PRAKTIKUM 3
PENGUKURAN BERAT

A. TUJUAN
1. Mengenalkan strain gauge dan load cell
2. Mengenalkan jembatan wheatstone
3. Mengenalkan rangkaian penguat instrumentasi
4. Mengenalkan rangkaian pengurang

B. KOMPETENSI
1. Merancang sensor berat
2. Merancang sistem pengukuran berat analog

C. TEORI PENUNJANG
STRAIN GAUGE
Strain Gauge dalah suatu penghantar listrik yang memiliki resistansi tertentu
(biasanya antara 30Ω sampai dengan 3kΩ) yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
nilai resistansinya peka terhadap perubahan bentuk dari penghantar tersebut.
Biasanya penghantar tersebut disusun dalam alur-alur tertentu pada suatu bahan
sejenis plastik, sehingga mudah untuk dibengkok-bengkokkan.

Gambar 3.1 Bentuk Strain Gauge

Program Studi Teknik Elektronika 1


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

Gambar 3.2 Konstruksi Strain Gauge

Gambar 3.3 Visualisasi efek perubahan bentuk pada Strain Gauge

LOAD CELL
Satu kesatuan sistem yang digunakan untuk melakukan pengukuran berat atau gaya
menggunakan bahan dasar tertentu sebagai media tekan dan strain gauge sebagai
pengukur gayanya. Saat suatu bahan mengalami tekanan atau gaya atau dibebani
berat tertentu, maka bahan tersebut akan mengalami sedikit perubahan bentuk yang
berupa pemendekan atau pemanjangan atau pembengkokan. Stain gauge harus
diletakkan pada titik tertentu dari bahan tadi yang akan mengalami perubahan
sehingga strain gauge ikut terpengaruh dengan perubahan dan akan mengubahnya
menjadi perubahan resistansi dari strain gauge.

Program Studi Teknik Elektronika 2


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

Gambar 3.4 Rangkaian strain gauge mode quarter-bridge pada load cell

Gambar 3.5 Rangkaian strain gauge mode half-bridge pada load cell

Gambar 3.6 Rangkaian strain gauge mode full-bridge pada load cell

Program Studi Teknik Elektronika 3


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

Gambar 3.7 Visualisasi kondisi bridge pada load cell saat terkena gaya

Gambar 3.8 Konstruksi load cell yang tersusun dari strain gauge

Gambar 3.9 Beberapa bentuk load cell yang tersedia di pasaran

Program Studi Teknik Elektronika 4


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

JEMBATAN WHEATSTONE
Jembatan Wheatstone adalah rangkaian yang digunakan untuk mengukur nilai R yang
belum diketahui nilai besaranya. Jembatan Wheatstone dikatakan seimbang atau
dalam kondisi balance ketika beda potensial yang terukur pada VG = 0.

OPERATIONAL AMPLIFIER(OP-AMP)
1. Instrumentation Amplifier
Instrumentation amplifier adalah amplifier yang dibangun dari dua buah non-
inverting amplifier yang kemudian outputnya dihubungkan dengan penguat
differensial. Amplifier ini merupakan penguat serbaguna yang terdiri dari tiga
buah Op-Amp dan tujuh buah tahanan. Untuk mengatur penguatan yang
diinginkan dapat diatur dengan mengubah-ubah nilai Rgain. Instrumentation
amplifier memiliki beberapa kelebihan yaitu :
 Level penguatan yang tinggi
 Parameter CMMR yang tinggi
 Impedansi input yang tinggi
 Tahan terhadap noise
 Komsumsi daya rendah
Berikut adalah gambar rangkaian Instrumentation Amplifier

Gambar 2.3 Rangkaian Instrumentasi Amplifier

Program Studi Teknik Elektronika 5


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

2. Rangkaian Pengurang (Subtractor Circuit)

Rangkaian penguat pengurang adalah rangkaian yang di gunakan untuk mencari


selisih dari dua tegangan yang telah di kalikan dengan konstanta tertentu yang di
tentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar Rf/R1 untuk R1=R2 dan Rf= R3. Dasar
dari rangkaian tersebut merupakan rangkaian penguat differensial dimana fungsi
dari rangkaian tersebut adalah untuk mencari selisih antara kedua masukan
inputnya.

D. KEBUTUHAN ALAT DAN BAHAN


1. Komputer yang terinstalasi Software Visual 1x
Studio
2. Skematik rangkaian percobaan 1x
3. Load cell 1x
4. DC Source 500uA 1x
5. Batterai 12V 2x
6. OP-AMP TL074 3x
7. Resistor 220KΩ 2x
8. Resistor 1KΩ 2x
9. Resistor 330KΩ 2x
10. Potensiometer 6.8KΩ 1x
11. Ammeter DC 1x
12. Voltmeter DC 3x

Program Studi Teknik Elektronika 6


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

E. SETTING PERCOBAAN
 Rangkaian percobaan

 Rangkaian Load Cell

Titik pengukuran untuk pengamatan data

Test-Point Keterangan
IT Arus eksitasi (dari sumber IGEN)
VA Tegangan di titik A (terhadap GND)
VB Tegangan di titik B (terhadap GND)
VAB Beda potensial antara titik A dan B

Program Studi Teknik Elektronika 7


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

 Rangkaian pengukuran berat (Rangkaian instrumentasi amplifier dan subtractor)

Titik pengukuran untuk pengamatan data

Test-Point Keterangan
V2 Tegangan output dari instrumentation amplifier
VO Tegangan keluaran rangkaian subtractor
VPOS Tegangan positif catu daya
VNEG Tegangan negative catu daya

 Mensetting komponen Load Cell

Memilih load cell pada pick komponen.

Program Studi Teknik Elektronika 8


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

%step pada load cell=10, dengan nilai bridge resistance = 350Ω.

 Mensetting arus eksitasi IGEN

Program Studi Teknik Elektronika 9


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

F. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Membuat rangkaian Load cell pada Proteus 8.9
2. Mensetting DC source IGEN yaitu sumber DC sebesar 500uV.
3. Mensetting load cell seperti pada setting percobaan.
4. Mensimulasikan rangkaian load cell dengan mengklik simulation.
5. Mensimulasikan load cell dengan full scale 0 hingga 100% dengan %step 10.
6. Mengamati hasil simulasi pada titik – titik pengamatan dan mencatat hasilnya.

G. DATA HASIL PRAKTIKUM

Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran Load-Cell


Keterangan:
 LoadCell  bridge resistance : 350 Ω
 LoadCell  sensitivity : 0.4 mV/V
 Tegangan supply (VPOS) : 12 V
 Tegangan supply (VNEG) : 12 V
 Arus eksitasi (IT) : 0.5 mA

No Full-scale (%) VAB (µV)


1 0 0
2 10 7
3 20 14
4 30 21
5 40 28
6 50 35
7 60 42
8 70 49
9 80 56
10 90 63
11 100 70

Berdasarkan data output load-cell yang telah diperoleh, hitung nilai total penguatan
(AV:T) agar dihasilkan tegangan output (VO) sebesar 5V pada Full-Step=100%, hitung
nilai masing2 resistor yang digunakan dalam rangkaian instrumentasi dan
subtractornya (R1, R2, R3, R4).
Proses perhitungan nilai resistansi penguat sebagai berikut:

Program Studi Teknik Elektronika 10


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

Diket : R1 = 220KΩ
R2 (Pot ) = 6.8KΩ
R3 = 1KΩ
R4 = 330KΩ
𝑉𝑜 5𝑉
 Av:T = 𝑉𝐴𝐵 = = 71428,57x
70𝑢𝑉
2𝑅1 𝑅4
 Av:T = (1 + ) (𝑅3)
𝑅2𝑔𝑎𝑖𝑛
2 𝑥 220𝐾 330𝐾
 71428,57 = (1 + )( )
𝑅2𝑔𝑎𝑖𝑛 1𝐾
71428,57 2 𝑥 220𝐾
 ( ) = (1 + )
330 𝑅2𝑔𝑎𝑖𝑛
2 𝑥 220𝐾
 216,45 = (1 + )
𝑅2𝑔𝑎𝑖𝑛
440𝐾
 215,45 =
𝑅2𝑔𝑎𝑖𝑛
440𝐾
 R2gain = 215,45
 R2gain = 2042 Ω
 A% x 6K8Ω = 0,3
 A = 30%

Tabel 3.2 Data hasil penguatan pada output tegangan load-cell

Keterangan:
R1= 220KΩ / R2= 2042Ω / R3= 1KΩ / R4= 330KΩ

No Full Scale VAB V2 VO:T VO:P %E


(%) (µV) (mV) (V) (V) (%)
1 0 0 0 0 0 0
2 10 7 1.51 0.5 0.5 0
3 20 14 3.03 1 1 0
4 30 21 4.54 1.5 1.5 0
5 40 28 6.06 2 2 0
6 50 35 7.57 2.5 2.5 0
7 60 42 9.09 3 3 0
8 70 49 10.6 3.5 3.5 0
9 80 56 12.1 4 4 0
10 90 63 13.6 4.5 4.5 0
11 100 70 15.1 5 4.99 0.2

Catatan:
 VAB, V2, VO:P diperoleh dari simulasi
 𝑉𝑜 (𝑇) = 𝑉𝐴𝐵 × 𝐴𝑣 : 𝑇
|𝑉𝑜 :𝑃−𝑉𝑜 :𝑇|
 %𝐸 = × 100%
𝑉𝑜 :𝑇

Program Studi Teknik Elektronika 11


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

H. ANALISA DATA

 Gambarkan grafik output load-cell (VAB) sebagai fungsi full-scale load-cell!

 Gambarkan grafik output penguat (VO) sebagai fungsi full-scale load-cell!

 Observasilah bagaimana nilai penguatan sistem untuk perubahan full-scale load-


cell, apakah linier nilai penguatannya?
Berdasarkan grafik VAB sebagai fungsi full scale load terlihat bahwa nilai Vo dan
VAB berbanding lurus dengan prosentase full scale, semakin besar prosentase full
scale nya, maka nilai Vo dan VAB juga semakin besar hal tersebut dikarenakan
tegangan yang dihasilkan oleh load cell memiliki ukuran mikro (u) sehingga untuk
dapat dibaca maka diperlukan penguatan oleh instrumentasi amplifier yang
menjadikan tegangan output nya Volt. Berdasarkan data yang menunjukkan

Program Studi Teknik Elektronika 12


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

bahwa semakin besar prosentase full scale maka nilai VAB dan Vo yang semakin
besar dan gambar grafik yang terus naik seiring bertambahnya prosentase full
scale, maka disimpulkan bahwa nilai penguatan bersifat linear.

 Desainlah sebuah mekanik penempatan load-cell sehingga didapatkan


fungsionalitas pengukuran berat yang efektif!

I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Load cell menggabungkan media tekan dan strain gauge sebagai pengukur
gaya, penempatan strain gauge harus diperhatikan sehingga menghasilkan
pengukuran yang presisi.
2. Diperlukan rangkaian instrumentasi amplifier dengan penguatan yang besar
untuk menguatkan tegangan output load cell sehingga mempermudah
pembacaan.
3. Beban pada load cell berbanding lurus dengan nilai VAB dan Vo sehingga grafik
outputnya linear.

Program Studi Teknik Elektronika 13


Laporan Praktikum Instrumentasi Elektronika
Praktikum 3 – Pengukuran Berat

J. LAMPIRAN

Program Studi Teknik Elektronika 14

Anda mungkin juga menyukai