Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tri Anggara

NIM : 05101191923003

MK : Irigasi dan Drainase B

Tugas, Resume Video

Metode Pemberian Air Irigasi

Pada video kali ini membahas mengenai bagaimana metode pemberian air irigasi. Irigasi
adalah semua atau segalakegiatan yang mempunyai hubungan dengan usaha untuk mendapatkan
air gun keperluan pertanian. Usaha yang dapat dilakukan tersebut meliputi:

1. Perencanaan
2. Pembuatan
3. Pengelolaan
4. Pemeliharaan sarana
Sehingga untuk mengambil air dan sumber air dan membagi air tersebut secara teratur
sesuai tempat dan waktunya dan apabila terjadi kelebihan air dengn membuangnya ke saluran-
saluran pembuangan atau drainase. Sehingga tidak menyebabkan lahan-lahan tersebut tidak
terlalu banyak air.
Tujuan dari irigasi itu sendiri pada suatu daerah adalah bagaimana upaya melakukan
suatu tindakan upaya rekayasa teknis untuk bagaimana menyediakan air agar proses produksi
tanaman itu tidak terganggu sehinga diharapkan mendapatkan produksi yang paling baik, karena
air ini sangat berpengaruh. Jadi tidak hanya untuk kebutuhan juga penguapan, tetapi juga untuk
bagaimana tanaman efisien dalam menyerap unsur hara.

Jenis-jenis irigasi
Metode pemberiannya dapat dilakukan secara gravitasi atau dengan bantuan pompa air.
Pada prakteknya ada 4 jenis irigasi ditinjau dari cara pemberian airnya ( Hansen, 1986):
a. Irigasi gravitasi, irigasi yang menafaatkan gaya Tarik gravitasi untuk mengalirkan air
dari sumber ke tempat yang membutuhkan. Pada umumnya irigasi ini banyak
digunakan di sawah-sawah seperti irigasi genangan liar, rigasi alur dan gelombang.
b. Irigasi tetesan, irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman tetapi pipa
tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya
menetes saja.
c. Irigasi siraman, irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air hujan dimana
penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan (4-6
Atm)

Sumber Air
Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
1. Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air artesis dan air tanah.
2. Air sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah.
3. Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada sungai. Air waduk
dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia.

Efesiensi Irigasi

Efisiensi irigasi didefinikan sebagai perbandingan antara jumlah air yang diberikan
dikurangi kehilangan air dengan jumlah yang diberikan. Seperti pada irigasi tetes yang
mempunyai efisiensi tinggi bisa mencapai 99%. Kehilangan air irigasi yang terjadi selama
pemberian air disebabkan terutama oleh perembesan (seepage) di penampang basah saluran,
evaporasi, kehilangan operasional, dan tergantung pada system pengelolaan.

Contoh irigasi
1. Irigasi sprinkler
2. Furrow irrigation ( parit)
Bisa digunakan untuk tanaman jagung, dengan cara air dimasukkan ke dalam
parit-parit dan otomatis tanah disekitar parit akan basah
3. Irigasi kendi ( Bawah Tanah )
Pada irigasi ini menggunakan kendir yang terbuat dari tanah liat, yang apabila
basah maka airnya tidak akan keluar. Jadi pada kondisi hujan kondisi basah tanah
akan terjadi kesetimbangan, sehingga air yang berada di dalam kendi tidak keluar.
Tetapi pada saat tanah kering, artinya ada tekanan tarikan metriks atau hisap yang
menjadikan tanah itu menjadi lebih tinggi maka air yang berada di dalam kendi akan
keluar sehingga tanah menjadi lembab dan basah. Tentunya porositas kendi harus
mendekati angka porositas –porositas yang ada di dalam tanah sehingga akan terjadi
proses aliran yang lebih muda. Kenapa dikatakan irigasi bawah tanah ? karena airnya
diberikan dibawah permukaan tanah.
4. Irigasi kapiler
Pada irigasi ini air merambat dari bawah ke atas
5. Irigasi tetes
Irigasi tetes termasuk irigasi sederhana.
6. Irigasi curah ( Drip Irigation)
Pada irigasi ini air memancar atau seperti pancuran

Anda mungkin juga menyukai