Makalah Kel 2 Rds
Makalah Kel 2 Rds
Disusun oleh :
Kelas B
Kelompok 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas berkat dan rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Bayi dengan RDS (Respiratory Distress Syndrom)”. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas mengenai asuhan
keperawatan pada bayi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan anak.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum 3
1.2.2 Tujuan Khusus 3
DAFTAR PUSTAKA 29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
Faktor janin atau neonatus meliputi tali pusat menumbung, tali pusat
melilit leher, kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir,gemeli,
prematur, kelainan kongenital pada neonatus dan lain-lain. Faktor
persalinan meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan lain-lain.
Sindroma gagal nafas adalah perkembangan imatur pada sistem
pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan pada paru-paru-paru.
Sementara afiksia neonatorum merupakan gangguan pernafasan akibat
ketidakmampuan bayi beradaptasi terhadap asfiksia. Biasanya masalah
ini disebabkan karena adanya masalah-masalah kehamilan dan pada saat
persalinan (Marmi & Rahardjo, 2012).
2.1.4 Pathway
Dismaturitas
Pembentukan surfaktan
belum matang
Kolaps paru
2.1.6 Komplikasi
Menurut Cecily & Sowden (2009) Komplikasi RDS yaitu:
1) Ketidakseimbangan asam basa
2) Kebocoran udara (Pneumothoraks, pneumomediastinum,
pneumoperikardium, pneumoperitonium, emfisema subkutan,
emfisema interstisial pulmonal)
3) Perdarahan pulmonal
4) Penyakit paru kronis pada bayi 5%-10%
5) Apnea
6) Hipotensi sistemik
7) Anemia
8) Infeksi (pneumonia, septikemia, atau nosokomial)
9) Perubahan perkembangan bayi dan perilaku orangtua
Komplikasi yang berhubungan dengan prematuritas :
1) Paten Duktus Arteriosus (PDA) yang sering dikaitkan dengan
hipertensi pulmonal
2) Perdarahan intraventrikuler
11
2.1.8 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
Menurut Cecily & Sowden (2009) penatalaksanaan medis pada bayi
RDS (Respiratory Distress Syndrom) yaitu:
1) Perbaiki oksigenasi dan pertahankan volume paru optimal
- Penggantian surfaktan melalui selang endotrakeal
12
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Surasmi (2003) penatalaksanan keperawatan terhadap
RDS meliputi tindakan pendukung yang sama dalam pengobatan
pada bayi prematur dengan tujuan mengoreksi ketidakseimbangan.
Pemberian minum per oral tidak diperbolehkan selama fase akut
penyakit ini karena dapat menyebabkan aspirasi. Pemberian minum
dapat diberikan melalui perenteral.
Bapak Ibu
Nama Tn. S Ny. W I
Usia 29 tahun 27 tahun
Agama Islam Islam
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Pekerjaan Wiraswasta -
Alamat Jln palasari Jln palsari
2. Keluhan utama
Sesak nafas (+)
3. Riwayat penyakit sekarang
Bayi Ny. W I baru lahir pada tanggal 6 Desember 2020 jam Wib
dari ibu G1 P0 A0 dengan ibu tidak memiliki riwayat hipertensi.
Bayi Ny. W I lahir dengan BB 1650 gr, tangis (merintih), sesak
15
nafas (+), takipnea (+), retraksi dalam (+) dan sianosis pada
ekstremitas atas maupun bawah. Di ruang perinatologi level II bayi
langsung ditempatkan di inkubator dan mendapatkan O2 NCPAP
FiO2 30 % PEEP 7 L/menit.
4. Riwayat penyakit dahulu
Ny. W I mengatakan tidak ada keluhan saat hamil. Ny. W I hanya
mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh bidan. Ny. W I
tidak mempunyai riwayat penyakit deabetes militus maupun
hipertensi.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ny. W I mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit keturunan maupun menular. Di dalam keluarga Ny. W I
maupun suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat BBLSR.
6. Riwayat antenatal
Ny. W I mengatakan selama hamil rutin memeriksakan
kandungannya ke bidan didekat rumahnya setiap bulan. Emosi ibu
pada saat hamil stabil. Tidak ada yang merokok dalam keluarganya.
7. Riwayat natal
Bayi Ny. W I lahir pada tanggal 6 Desember 2020 jam 15.05 WIB
secara spontan. Ny. W I mengatakan air ketuban sudah keluar sejak
sebelum melahirkan. Ny.W I mengatakan umur kehamilannya baru
± 34 minggu, karena air ketubannya sudah keluar, maka oleh dokter
bayi Ny. W I harus segera dikeluarkan. Persalinan dibantu oleh
doktek dengan Lama persalinan ± 40 menit.
16
1 5
0 1 2 APGAR
menit menit
Jumlah 5 7
g) Persepsi- Kognitif
Ny. W I tahu tentang kondisi bayinya, menurut Ny. W I bayinya
dalam kondisi tidak baik, dan terlihat sesak nafas sampai tulang
dadanya terlihat tertarik, Ny. W I tahu bahwa anaknya belum
bisa disusui karena reflek menelannya dan menghisap masih
kurang sehingga harus dipasang selang makan.
11. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum: lemah
b) Kesadaran: CM (Compos Mentis), gerak kurang aktif, tangis
merintih
c) Vitalsign : RR= 68 x/menit, HR =184 x/menit, Suhu = 36,7 oC,
SpO2 80%
d) Pemeriksaan tubuh:
Kulit : Warna kulit kemerahan degan ekstermitas kebiruan,
tidak ikterus, terdapat sedikit lanugo pada dahi dan sekitar
pipi, kulit tipis.
Kepala : Lingkar kepala 30cm, rambut hitam,tipis,Tidak ada
lesi, sutura terlihat. Bentuk kepala tidak mikrocepal atau
makrocepal, tidak ada kelainan meningeal dan hydrocephalus
pada kepala.
Mata : Sklera mata putih, konjungtiva merah muda (tidak
anemis). Tidak ada edema pada kelopak mata.
Hidung : terdapat pernafasan cuping hidung, lubang hidung
2, terpasang O2 NCPAP FiO2 30 % PEEP 7 l/mnt dengan
SpO2 91%.
Mulut : Bibir merah, tidak ditemukan stomatitis, mukosa
bibir kering, terpasang OGT.
Telinga : Tidak ada deformitas, lubang telinga bersih,
simetris.
Leher : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
19
Analisa Data
Ketidakseimbangan
inflasi saat inspirasi
Retensi O2
21
Asidosis respiratori
Penurunan sirkulasi
paru & pulmonal
Gangguan pertukaran
gas
DS : Prematuritas
Defisit nutrisi
2 DO : Reflek hisap dan
- Reflek hisap dan menelan menelan lemah
lemah
- Mukosa bibir kering Terpasang OGT
- Terpasang OGT
- BB:1650gr Defisit nutrisi
Risiko termoregulasi
tidak efektif
22
terapi.
Manajemen Jalan Napas
Observasi :
1. Monitor bunyi napas 1. ronki indikasi akumulasi
tambahan sekret atau
ketidakmampuan
membersihkan jalan
napas sehingga otot
aksesori digunakan dan
kerja pernapasan
Terapeutik : meningkat.
2. Lakukan pengisapan 2. menghilangkan mukus yang
lender, jika perlu terakumulasi dari nasofaring,
trakea, dan
selang endotrakeal
perubahan laju - Bayi tidak kedinginan 4. Ganti popok dan alat tenun 4. Menghindari kehilangan
3.1 Kesimpulan
27
28
3.2 Saran
Mahasiswa hendaknya bisa mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika serta
ilmu dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan keperawatan secara komprehensif,
serta bagi institusi pendidikan diharapkan makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan
bagi mahasiswa maupun dosen sebagai sumber kepustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Cecily & Sowden (2009). Buku Saku Keperawatan Pedriatik. Edisi 5. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 Kemenkes RI. (2019).
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Rahardjo dan Marmi,2012, Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Prasekolah. Jakarta :
Pustaka Belajar
Wahyuni, S. (2020). Hubungan Usia Ibu dan Asfiksia Neonatorum dengan Kejadian
Respiratory Distress Syndrome ( RDS ) npada Neonatus di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda. 1(3), 1824–1833.
29
30