Kelompok 1
Disusun Oleh :
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim.
Wassalamualaikum wr.wb
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ………………………………………………… 18
B. Saran ………………………………………………......... 18
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Epistemologi selalu menjadi bahan yang menarik untuk dikaji karena
disinilah dasar-dasar pengetahuan maupun teori pengetahuan yang
diperoleh manusia menjadi bahan pijakan.
Konsep-konsep ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini
beserta aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya dapat dilacak
akarnya pada struktur pengetahuan yang membentuknya.
Dari epistemologi, juga filsafat dalam hal ini filsafat modern terpecah
berbagai aliran yang cukup banyak, seperti rasionalisme,
pragmatisme, positivisme, maupun eksistensialisme dan lain-lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Epistemologi Islam ?
2. Apa saja sumber pengetahuan (Wahyu,Akal,Rasa) ?
3. Apa saja kriteria Kebenaran dalam Epistemologi Islam ?
4. Apa Peranan dan Fungsi dari Pengetahuan Islam ?
4
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian Epistomologi Islam
2. Untuk mengetahui apa saja Sumber Pengetahuan (Wahyu,Akal,Rasa)
3. Untuk mengetahui apa saja kriteria Kebenaran dalam epistomologi
Islam
4. Untuk mengetahui apa Peran dan Fungsi Pengetahuan Islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. SUMBER PENGETAHUAN
6
1) Wahyu sebagai sumber pengetahuan
Menurut henry bedson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan
kesadaran dan kebebasannya. pengembangan kemampuan ini
memerlukan suatu usaha, ia juga mengatakan intuisi adalah suatu
pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang
nisbi. Akal berfungsi melakukan penalaran terhadap berbagai kejadian
dari penalaran dan pengetahuan inderawinya .penalaran yang valid adalah
wahyu yang ditransmisi oleh akal sehingga akal yang sesuai dengan
wahyu. keshahihan transmisi data otoritatif melahirkan ilmu pengetahuan
yang kemudian menjadi landasan ilmu-ilmu lainnya dan landasan filsafat
islam. sehebat apapun akal manusia kaum khawash, tidak berarti bahwa
akal dapat memperoleh seluruh pengetahuan yang wajib baginya tentang
tuhan dan tentang alam ghaib.
7
Daya akal bukanlah tidak terbatas. Sebagian sifat tuhan seperti berfirman,
melihat, dan mendengar, yang dinyatakan sebagai sifat-sifat wajib tidak
dapat diketahui melalui akal. manusia dapat mengetahuinya hanya
melalui wahyu, demikian pula akal manusia tidak dapat mengetahui
keadaan dan hakikat hidupnya di alam ghaib nanti. Keharusan manusia
menggunakan akalnya bukanlah hanya merupakan ilham yang terdapat
dalam dirinya, tetapi juga ajaran yang termuat dalam wahyu.kitab suci al-
quran memerintahkan manusia untuk berfikir dan mempergunakan akal
dan melarang bersikap taklid tuhan tidak semata-mata memberi perintah,
tetapi juga memotivasi manusia untuk berfikir. Kitab suci alquran adalah
wahyu yang memberikan fungsi informatif dan konfirmatif bagi akal,
sedang assunah merupakan sumber hukum islam yang mempermudah
dalam mepelajari al-Quran dan sebagai tradisi pelaksanaan perintah-
perintah tuhan melalui keteladanan Muhammad saw.
8
Menurut Ahmad Tafsir, rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan
diperoleh dengan cara berfikir. alat dalam berfikir ialah kaidah-kaidah
logis atau logika. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber pengetahuan
yang paling ideal adalah akal, yang dapat digolongkan pada jenis-jenis
dibawah ini : :
1. Akal Awwam yaitu akal yang dimiliki oleh orang-orang pada
umumnya yang lebih mengandalkan pengertian pada kebiasaan,
pengalaman, dan pentaklidan.
2. Akal Khawasah, yaitu akal yang dimiliki orang,yang memiliki
pengetahuan disebabkan oleh semakin bertambahnya pengetahuan.
3. Akal Potensial, adalah akal yang diberikan kepada semua manusia
untuk memiliki kemampuan menangkap materi dengan rangsangan panca
indera.
4. Akal Aktual, adalah akal yang lebih tinggi daripada akal potensial,
artinya mampu menangkap isi dan bentuk konseptual dari materi tanpa
dibantu oleh Panca indera.
5. Akal Mustafad, sebagai akal tertinggi yang mampu menghubungkan
potensi berfikirnya hingga mencapai objek yang bersifat immaterial. akal
ini dapat mencapai atau berhubungan langsung dengan akal aktif.
9
kepentingan yang berbeda pandangan, antara rasa dan pikiran.
Rasa dan pikiran memungkinkan untuk bersinergi maupun
berkontrakdiksi
10
apabila ia membawa kepada akibat yang memuaskan,
apabila ia mempunyai nilai praktis. Kebenaran terbukti oleh
kegunaannya, oleh hasilnya, dan oleh akibat-akibat
praktisnya.
11
D. Peran dan Fungsi Pengetahuan Islam
Ilmu pengetahuan merupakan suatu bekal yang sangat penting
bagi kehidupan manusia karena manusia hidup membutuhkan ilmu untuk
mampu beradaptasi dengan segala sesuatu yang ada dilingkungan
sekitarnya. Ilmu juga merupakan sesuatu yang membedakan makhluk
yang telah diciptakan Tuhan antara lain manusia dan hewan, manusia itu
sendiri yang berbeda yaitu diberikannya potensi (akal) yang lebih dari
mahkluk lain untuk bisa menguasai dan menumbuhkembangkan ilmu.
Maka dari itu dengan melihat dan mengetahui bahwa ilmu adalah sesuatu
hal yang sangat penting mempunyai peran dan fungsi dalam kehidupan
manusia.
Dalam kehidupan dunia modal utama untuk bisa selamat dan sejahtera itu
harus mempunyai ilmu, dengan ilmu manusia bisa mengatur, mengelola
dan memanfaatkan sumber daya alam yang telah Allah ciptakan untuk
memenuhi kebutuhan primer manusia.
Maka dari itu manusia disebut sebagai khlaifah di muka bumi supaya
manusia bisa mengaturnya sebaik mungkin demi kesejahtreraan umat
manusia.
12
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian yang telah disampaikan ada beberapa kesimpulan yang dapat
diambil, yaitu :
1. Epistemologi Islam jika dimaknai dan diimplementasikan
dengan benar akan menjadi daya gerak bagi kemajuan
pengembangan sumber daya manusia melalui penggalian ilmu
pengetahuan yang dinamis dan sustainable, karena memberikan
spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu dan sekaligus nilai nilai
moral yang terkandungnya.
2. Akal dan indra bekerja menangkap sesuatu obyek untuk
menghasilkan hukum-hukumnya sementara al-Qur‟an memberi
rambu-rambu moralitas atas kerja akal dan indra.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan manusia akan menentukan
perkembangan kehidupannya, artinya manusia dengan ilmu
pengetahuan yang masih sederhana tingkat perkembangannya
tidak akan secepat dan sebaik dengan manusia yang tingkat
perkembangannya ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia
13
yang lebih maju.
4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber
daya manusia merupakan kekuatan yang sangat dominan dalam
menentukan perkembangan peradaban manusia. Ilmu
pengetahuan merupakan salah satu hasil dari usaha manusia
untuk memperadab dirinya, ilmu dapat dianggap sebagai suatu
sistem yang menghasilkan kebenaran.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
14
Penerbit Bhratara, Jakarta. Rasjidi, Lili, 1990, Dasar-Dasar Filsafat
Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung. _______, 1991, Filsafat hukum :
Apakah hukum itu, Remaja Rosdakarya, Bandung. Saebani, Beni Ahmad.
2007, Filsafat Hukum Islam, Pustaka Setia, Bandung. Santoso, Agus,
2014, Hukum, Moral, Dan Keadilan, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta. Syah, Ismail M., 1992, Filsafat Hukum Islam, Bumi Aksara,
Jakarta
15