Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI BAPPEDA KOTA BANJAR

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BANJAR


TAHUN 2013-2033
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktik Semester 7
Tahun Akademik 2020-2021

Disusun Oleh :

Rahmi Zulhayati Hanifah 10070316063

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1442 H/2020 M

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur senantiasa penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek Revisi Naskah RTRW
Kota Banjar Tahun 2013-2033.
Adapun kegiatan kerja praktek ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kerja Praktek, dan sebagai bentuk tanggung jawab bahwa penulis telah
menyelesaikan pekerjaan di Instansi Kerja Praktek terkait. Penyusunan laporan
ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan kerja praktek ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
laporan ini, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk dijadikan acuan dan bahan pertimbangan kedepannya. Semoga
penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika, wilayah
pengembangan dan khalayak umum.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1
LEMBAR PENGESAHAN

REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA BANJAR TAHUN


2013-2033

LAPORAN KERJA PRAKTIK


LAPORAN KERJA PRAKTEK DI BAPPEDA KOTA BANJAR

Oleh :

RAHMI ZULHAYATI HANIFAH 10070316063

Telah disetujui

Bandung, November 2020

Koordinator Kerja Praktek Pembimbing Kerja Praktek

VERRY DAMAYANTI, ST.,MT DR. INA HELENA, IR., M.T.


D. 16. 0. 709 D. 94. 0. 202

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN1

KATA PENGANTAR1

DAFTAR ISI1

DAFTAR GAMBAR1

DAFTAR TABEL1

BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran2

1.2.1 Maksud2

1.2.2 Tujuan2

1.2.3 Sasaran3

1.3 Ruang Lingkup3

1.3.1 Ruang Lingkup Materi Kerja Praktek3

1.3.2 Ruang Lingkup Materi Laporan Kerja Praktek3

1.3.3 Ruang Lingkup Wilayah Objek Pekerjaan4

1.3.4 Ruang Lingkup Waktu6

1.3.5 Ruang Lingkup Instansi Kerja Praktek7

1.4 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek7

1.4.1 Prosedur Administrasi7

1.4.2 Prosedur Teknis7

1.5 Sistematika Penulisan8

BAB II KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM INSTANSI KERJA PRAKTEK10

2.1 Profil Instansi Kerja Praktek10

2.2 Cara IKP Mendapatkan Proyek/Pekerjaan10

2.3 Pola Manajemen/ Pelaksanaan Pekerjaan11

3
2.4 Kedudukan Praktikan dalam Instansi KP11

BAB III PEMAHAMAN PRAKTIKAN TERHADAP MATERI KERJA

PRAKTEK12

3.1 Pemahaman Praktikan terhadap Keseluruhan Pekerjaan12

3.2 Kedudukan Materi Pekerjaan Praktikan terhadap Materi Keseluruhan


Pekerjaan15

3.3 Proses Pelaksanaan Pekerjaan15

3.4 Tinjauan Kritis Materi Pekerjaan15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN17

4.1 Kesimpulan Kerja Praktek17

4.1.1 Manfaat Kerja Praktek17

4.1.2 Kendala/Kekurangan Pelaksanaan Kerja Praktek18

4.1.3 Pembelajaran / Lesson Learn Kerja Praktek18

4.2 Saran Pelaksanaan Kerja Praktek18

4.2.1 Saran untuk PS PWK18

4.2.2 Saran untuk Instansi Kerja Praktek19

4.2.3 Saran untuk Calon Praktikan19

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Banjar 5

Gambar 2.1 Kedudukan Praktikan Dalam IKP11

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pekerjaan 6

Tabel 3.1 Tinjauan Materi pekerjaan Terhadap Materi Mata Kuliah di Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota16

6
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu perencanaan sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan,
begitu juga perencanaan pada ruang yang lebih dikenal dengan tata ruang.
Sebuah rencana dibuat dengan fungsi mengendalikan pemanfaatan ruang untuk
menghindari ketidakteraturan bahkan kerusakan. Rencana juga dibuat untuk
membuat mengatur dan mengendalikan agar segala sesuatu lancar dan
terkendali sesuai dengan yang diharapkan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang
menyinggung mengenai perencanaan. Ayat tersebut tertera pada Surat Al-Hasyr
ayat 18 yang berbunyi:

‫وا ٱهَّلل َ ۚ إِنَّ ٱهَّلل َ َخ ِبي ۢ ٌر ِب َما‬


۟ ُ‫ت ل َِغ ٍد ۖ َوٱ َّتق‬ ُ ‫وا ٱهَّلل َ َو ْل َت‬
ْ ‫نظرْ َن ْفسٌ مَّا قَ َّد َم‬ ۟ ُ‫وا ٱ َّتق‬ َ ‫ٰ ٓيَأ َ ُّي َها ٱلَّذ‬
۟ ‫ِين َءا َم ُن‬

َ ُ‫تَعْ َمل‬
‫ون‬
Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwa-lah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”

Dari ayat tersebut Allah SWT. memerintahkan manusia untuk selalu


memperhatikan apa yang diperbuat terhadap akibat yang ditimbulkan
dikemudian hari. Seperti perencanaan yang memperhatikan segala aspek yang
digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan dan meminimalisir kerusakan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Seperti dalam perencanaan
wilayah dan kota yang merupakan ilmu terapan yang komprehensif yang mana
didalamnya membutuhkan pemahaman banyak disiplin ilmu seperti ilmu sosial,
ilmu budaya, kependudukan, ilmu geografi, ilmu ekonomi, ilmu pemerintahan dan
disiplin ilmu lainnya. Hal ini berlaku pula untuk perencanaan pada ruang atau
penataan ruang. Ayat Al Qur’an ini selaras dengan tujuan dari perencanaan itu
sendiri.

Perencanaan wilayah dan kota memiliki dasar hukum dari peraturan


perundang-undangan nomor 26 tahun 2007 mengenai penataan ruang
menjelaskan bahwa perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang. Untuk mencapai tujuan dari penataan ruang
dibutuhkan perencana yang kompeten.

Dalam melaksanakan perencanaan, seorang perencana yang kompeten


harus memiliki kompetensi, profesionalisme dan etika perencanaan. Dari ketiga
komponen tersebut terdapat kompetensi yang dapat secara langsung dipelajari
dibangku perkuliahan. Namun ada juga faktor yang memperkuat kompetensi
yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang didapatkan pada perkuliahan. Ini
akan menjadi nilai tambah kepada mahasiswa. Untuk itu diperlukannya kerja
praktek untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman di dunia kerja
yang berhubungan dengan perencanaan.

Hal tersebut yang menjadi latar belakang mengapa harus mengikuti


kegiatan kerja praktik dengan akhir membuat suatu laporan kerja praktik yang
dilakukan pada Instani Kerja Praktik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Banjar sebagai pertanggungjawaban selama melaksanakan kegiatan
penyusunan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran


1.2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan kerja praktek yang dilaksanakan yaitu untuk
memenuhi kewajiban mahasiswa untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah
Kerja Praktek pada semester tujuh. Selain itu kegiatan kerja praktek juga
memiliki maksud untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan dari awal
perkuliahan hingga dilaksanakannya kerja praktek. Hal ini untuk memberi
membelajaran untuk mahasiswa agar siap untuk terjun ke lapangan khususnya
dalam menyusun yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota.

1.2.2 Tujuan
Kegiatan kerja praktek ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan
dalam bidang perencanaan. tujuan tersebut yaitu:
1. mahasiswa menerapkan ilmu-ilmu (teori) yang telah dipelajari selama
dibangku perkuliahan dalam melakukan kerja praktik;
2. Mahasiswa memiliki pengalaman di lapangan atau di dunia kerja;
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dan
melaksanakan pekerjaan perencanaan yang ditugaskan oleh instansi
kerja praktek.

2
1.2.3 Sasaran
Kegiatan kerja praktek ini memiliki sasaran sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu (teori) yang telah dipelajari
selama dibangku perkuliahan;
2. Mahasiswa dapat merasakan pengalaman pada praktek lapangan atau
pada dunia kerja;
3. Mahasiswa dapat melakukan koordinasi dan melaksanakan pekerjaan
perencanaan yg ditugaskan oleh instansi kerja praktek.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup yang akan dibahas terbagi menjadi beberapa bagian yaitu
ruang lingkup materi, ruang lingkup laporan, ruang lingkup wilayah objek
pekerjaan, ruang lingkup waktu dan ruang lingkup instansi.

1.3.1 Ruang Lingkup Materi Kerja Praktek


Ruang lingkup dari materi kerja praktik yaitu:
1. Penyempurnaan Penyususnan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Banjar;
2. Penyusunan konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan Kota Banjar;
3. Pembuatan Peta Penetapan dan Penegasan Batas Desa dan Kelurahan
di Kota Banjar.

1.3.2 Ruang Lingkup Materi Laporan Kerja Praktek


Ruang lingkup laporan kerja praktik akan menjelaskan mengenai ruang
lingkup materi mengenai laporan kerja praktik yang disusun mengenai
Penyempurnaan Naskah Akademik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Banjar yang dikerjakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga merupakan konsultan
perencanaan. Adapun tahapan dalam penyusunan laporan kerja praktik ini
adalah sebagai berikut :
1. Menyusun ringkasan hasil kerja praktik yang dikerjakan praktikan
selama melaksanakan kegiatan kerja praktik pada instansi kerja praktik
2. Memberikan evaluasi dari hasil kegiatan kerja praktik berlangsung
3. Menyusun kesimpulan serta saran mengenai instansi dan mengenai
materi terkait materi yang dikerjakan.

1.3.3 Ruang Lingkup Wilayah Objek Pekerjaan


Kota Banjar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Barat yang terletak di titik koordinat 07°19’00” – 07°27’00”LS dan 108°28’0” –
108°40’00”BT. Kota Banjar memiliki luas wilayah sekitar 13.197,23 Ha atau 0,37
% dari luas Provinsi Jawa Barat. Meliputi 4 kecamatan yaitu : Kecamatan Banjar,
Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Langensari. Dari

3
4 kecamatan ini terdiri dari 9 kelurahan dan 16 desa. Batas administrasi wilayah
Kota Ban adalah sebagai berikut:

● Bagian Barat : Kabupaten Ciamis


● Bagian Timur : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah
● Bagian Utara : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah
● Bagian Selatan : Kabupaten Ciamis

Batas wilayah Kota Banjar untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta
berikut:

4
5
1.3.4 Ruang Lingkup Waktu
Pekerjaan ini dilakukan dalam waktu ± 10 bulan yang dimulai sejak bulan
Januari hingga bulan November tahun 2020. Berikut adalah tabel Jadwal
Kegiatan dari pekerjaan:

Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Pekerjaan
Jadwal Kegiatan Output
No Sub Keg dan Rencana Aksi
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jui Agt Sep Okt Nov Des

1. Sub Keg : Dilakukan persiapan Laporan hasil


pekerjaan Penyusunan Persiapan
Penyempurnaan Revisi Rencana Penyusunan
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Penyempurnaan
Kota Banjar Tahun 2013 – 2033, Revisi RTRW Kota
dengan rencana aksi sbb : Banjar Tahun 2013-
2033
   
Melakukan persiapan
Penyusunan Penyempurnaan
Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Banjar
Tahun 2013 – 2033 melalui
Rapat-Rapat Koordinasi

2. Pelaksanaan Penyusunan Laporan hasil


Penyempurnaan Revisi Rencana Penyusunan Naskah
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Akademik
Kota Banjar Tahun 2013 - 2033
oleh Pihak Ketiga dengan rencana
aksi sbb :

Belanja Konsultansi

3 Sub Keg: Rapat-rapat Laporan hasil


Pelaksanaan Penyusunan pelaksanaan
Penyempurnaan Revisi Rencana koordinasi dalam
Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan luar daerah
Kota Banjar Tahun 2013 - 2033, selama tahun 2020
dengan rencana aksi sbb :
5
Rapat Sinkronisasi data-data
dasar dalam Revisi RTRW
5
T 1 Rapat Sinkronisasi Analisis
Data Revisi RTRW
5
Rapat Sinkronisasi Rencana
Pola Ruang Dalam Revisi
RTRW

4 Sub Keg : Pelaporan Penyusunan Laporan Hasil


Penyempurnaan Revisi Rencana Penyempurnaan
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Revisi RTRW Kota
Kota Banjar Tahun 2013 – 2033 Banjar Tahun 2013 -
oleh Pihak Ketiga, dengan 2033
rencana aksi sbb :
5 5
Penyusunan Laporan
Pendahuluan

6
5 5 5
Penyusunan Laporan Antara
1
Penyusunan Laporan Akhir 5

Sumber: Kerangka Acuan Kerja, 2020

1.3.5 Ruang Lingkup Instansi Kerja Praktek


Instansi yang menerima praktikan sebagai mahasiswa kerja praktek adalah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjar. Alamat
instansi terkait berada di Komplek Perkantoran Purwaharja, Jalan Brigjen M. Isa,
Kelurhan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja.

1.4 Prosedur Pelaksanaan Kerja Praktek


1.4.1 Prosedur Administrasi
1. Menyerahkan foto copy bukti pengisian FRS yang telah
ditandatangani oleh dosen wali (apakah mahasiswa tersebut
memenuhi persyaratan akademik);
2. Menyerahkan foto copy bukti pembayaran biaya pendidikan KP
sebesar/nilai 2 sks ke rekening Koordinator Kerja praktik, dibayar
sebelum perwalian.

1.4.2 Prosedur Teknis


1. Dengan membawa FRS dan Bukti Pembayaran KP mahasiswa daftar
ke Sekretariat dan menghubungi Koordinator Kerja Praktik (KKP) untuk
mendapatkan Surat Permohonan KP (SPKP) yang akan ditujukan
kepada IKP. Sebelum menghubungi KKP, hendaknya secara informal
mahasiswa sudah menghubungi IKP dan memastikan tentang
kesediaan IKP dapat menerima mahasiswa untuk KP. Surat
Permohonan KP (SPKP), dapat diperoleh di Sekretariat PS-PWK;
2. Setelah SPKP diberikan kepada IKP, secepatnya mahasiswa memohon
Surat Jawaban KP (SJKP) dari IKP;
3. Setelah menerima surat jawaban KP dari IKP, mahasiswa kembali ke
Sekretariat PS-PWK dan menghubungi KKP untuk mendapatkan Surat
Tugas KP (STKP) yang harus diserahkan kepada IKP dan mendapat
pembimbing baik dari IKP;
4. Setelah mahasiswa menyerahkan Surat Tugas KP (STKP) kepada IKP,
maha-siswa kembali menghubungi Sekretariat PS-PWK dan KKP untuk
mendapat-kan dan menyampaikan Surat Kesediaan Dosen

7
Pembimbing (DP) di PS-PWK berikut Lembar Asistensi Penyusunan
Laporan KP;
5. Proses selanjutnya adalah mahasiswa melaksanakan KP di Instansi KP
di bawah koordinator/manajer proyek/pekerjaan, selama minimal 3
(tiga) bulan sejak diterima di IKP. Bersamaan dengan pelaksanaan KP
di IKP, mahasiswa dapat mulai menyusun Laporan KP (LKP) di bawah
bimbingan/konsultasi dengan Dosen Pembimbing sampai dengan
Sidang KP terlaksana;
6. Penyusunan Laporan KP dapat dimulai sejak mahasiswa diterima di
IKP dan memperoleh Dosen Pembimbing KP. Lama kerja praktik
sampai dengan tersusunnya Draft LKP, maksimal. 5 (lima bulan) dalam
semester yang bersangkutan;
7. Setelah mahasiswa menyelesaikan KP, IKP memberikan Surat
Keterangan yang menjelaskan:

a. Bahwa mahasiswa telah melaksanakan KP pada IKP;

b. Jenis pekerjaan yang dibebankan;

c. Tanggal mulai dan berakhirnya KP;

d. Nama pembimbing KP di Instansi KP (PIKP);

e. Penilaian IKP atas hasil kerja mahasiswa.

8. Mahasiswa diwajibkan mengikuti pengarahan- pengarahan yang


diberikan oleh KKP, pada:

a. Awal semester (penjelasan tentang pelaksanaan KP);

b. Setelah UTS (evaluasi mengenai kemajuan kegiatan KP);

c. Menjelas Akhir semester (penjelasan tentang kemajuan akhir dan


persiapan presentasi/sidang KP), termasuk pengarahan untuk
presentasi/Sidang Laporan Kerja Praktik;

d. Pengarahan insidental (sewaktu-waktu bila diperlukan).

9. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa selama KP


dapat dibahas pada forum KP yang akan dipandu oleh Koordinator KP
dan/atau beberapa pembimbing KP.

8
1.5 Sistematika Penulisan
Pada sub bab sistematika penulisan berisi mengenai sistematika atau
penjelasan pembahasan pada setiap babnya.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, maksud,


tujuan, sasaran melakukan kerja praktek, ruang lingkup, prosedur
yang harus ditempuh untuk melaksanakan kerja praktik dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM INSTANSI KERJA
PRAKTEK

Pada bab ini berisi penjelasan mengenai profil instansi kerja


praktik, cara instansi kerja praktik mendapatkan pekerjaan, pola
manajemen/pelaksanaan pekerjaan dan kedudukan praktikan
dalam instansi kerja praktik
BAB III PEMAHAMAN PRAKTIKAN TERHADAP MATERI KERJA
PRAKTEK

Dalam bab ini berisi mengenai pemahaman praktikan terhadap


keseluruhan pekerjaan, kedudukan materi pekerjaan praktikan
terhadap materi keseluruhan pekerjaan, proses pelaksanaan
pekerjaan dan hasil dari laporan kajian.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari kerja praktik dan
saran pelaksanaan kerja praktik untuk Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota, instansi kerja praktik dan untuk
calon praktikan.

9
2 BA B II
KEDUDUKAN PRAKTIKAN DALAM INSTANSI KERJA
PRAKTEK
2.1 Profil Instansi Kerja Praktek
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Banjar
merupakan lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan
pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Wali kota melalui Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 15 Tahun 2012
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun
2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Banjar mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kewenangan daerah di bidang otonomi daerah dan sebagian
kewenangan bidang lain dalam rangka mendukung tugas-tugas Pemerintah
Daerah dalam perencanaan serta penelitian pembangunan. BAPPEDA Kota
Banjar saat ini dikepalai oleh Dr.H. Soni Harison, AP., S. Sos., M.Si.

2.2 Cara IKP Mendapatkan Pekerjaan


BAPPEDA Kota Banjar mendapatkan pekerjaan Penyempurnaan Revisi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjar Tahun 2013-2033
merupakan salah satu dari tupoksi BAPPEDA untuk menyusun dan
mengevaluasi rencana tata ruang wilayah Kota Banjar. Proses evaluasi RTRW
Kota Banjar telah dilaksanakan sebelumnya pada tahun 2019 yang tergabung
dalam Peninjauan Kembali RTRW Kota Banjar 2013-2033. Revisi Naskah RTRW
Kota Banjar dimulai pada bulan Februari 2020 dengan judul pekerjaan
Penyempurnaan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjar
2013-2033 dilakukan oleh Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan BAPPEDA Kota
Banjar dengan bantuan konsultan perencanaan. Berikut adalah mekanisme cara
BAPPEDA mendapat proyek atau pekerjaan Revisi Naskah RTRW:

● Revisi RTRW dilakukan sekurang-kurangnya setiap 5 tahun;


● Bappeda melakukan groundcheck ke lapangan untuk melihat kesesuaian
lahan rencana dan eksisting yang termasuk ke dalam Pekerjaan
Peninjauan Kembali RTRW Kota Banjar;

10
● Dilakukannya revisi Naskah RTRW yang dibantu oleh konsultan;
● Setelah dilakukannya revisi, maka dilakukan penyusunan perda.

2.3 Pola Manajemen/ Pelaksanaan Pekerjaan


Mekanisme pola manajemen IKP terhadap proyek atau pekerjaan Revisi
RTRW adalah sebagai berikut:

• Melakukan FGD antar OPD dan pihak konsultan membahas revisi


RTRW
• Melakukan groundcheck untuk mengetahui lahan eksisting yang sesuai
dengan rencana
• Melakukan analisis terhadap kualitas data, kedalaman data dan kondisi
eksisting terhadap RTRW
• Melakukan revisi RTRW secara bertahap yang dibantu oleh pihak
konsultan
• Menyusun perda hasil revisi RTRW
• Melegalisasi materi teknis dan perda Revisi RTRW

2.4 Kedudukan Praktikan dalam Instansi KP


Kedudukan praktikan dalam pekerjaan ini yaitu sebagai tenaga pendukung
berdasarkan koordinasi pekerjaan di BAPPEDA Kota Banjar. Untuk lebih
jelasnya terkait koordinasi pekerjaan di BAPPEDA Kota Banjar dapat dilihat pada
bagan berikut ini:

Badan Perencanaan Konsultan


Pembangunan (BAPPEDA) PT.
Kota Banjar
Ketua Tim
Ahli Planologi
Praktikan
Tenaga Ahli

Tenaga Pendukung

Gambar 2.1
Kedudukan Praktikan Dalam IKP

11
3 BAB III
PEMAHAMAN PRAKTIKAN TERHADAP MATERI KERJA
PRAKTEK
3.2 Pemahaman Praktikan terhadap Keseluruhan Pekerjaan
Materi pekerjaan yang dikerjakan oleh praktikan adalah Penyempurnaan
Revisi RTRW Kota Banjar Tahun 2013-2033.

3.2.1 Latar Belakang Pekerjaan


Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan bahwa dalam sistem penyelenggaraan tata ruang, terdapat
empat aspek yang dilakukan yaitu aspek pengaturan tata ruang, pembinaan tata
ruang, pelaksanaan penataan ruang dan pengawasan penataan ruang. Di dalam
aspek pelaksanaan penataan ruang meliputi tiga kegiatan yang dilaksanakan
yaitu perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Pada Tahun 2014 yang lalu, sebagai penyelenggaraan
penataan ruang Pemerintah Kota Banjar telah mengesahkan Peraturan Daerah
Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Banjar Tahun 2013-2033, setelahnya sesuai amanat Undang-undang No. 26
Tahun 2007, Peninjauan Rencana Tata Ruang Wilayah dilaksanakan setiap 5
tahun sekali.

Dilakukannya peninjauan kembali RTRW Kota Banjar merupakan upaya


memperbaiki rencana agar rencana selalu dapat digunakan sebagai dasar untuk
memanfaatkan ruang sehingga tujuan pemanfaatan ruang dapat diwujudkan.

Berdasarkan landasan tersebut, Pemerintah Kota Banjar pada Tahun


anggaran 2019 telah melakukan Peninjauan Kembali Terhadap Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Banjar Tahun 2013-2033, dan dilanjutkan dengan
Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar Tahun 2013-2033
pada tahun yang sama.

Namun demikian, penyusunan materi teknis Revisi Terhadap Rencana


Tata Ruang Wilayah Kota Banjar Tahun 2013-2033 akan selalu membutuhkan
penyempurnaan berkaitan dengan substansi materi teknisnya. Hal ini karena
dalam prosesnya, Revisi RTRW ini akan mengalami penyelarasan baik dengan
aturan di atasnya, ataupun membutuhkan sinkronisasi pengembangan wilayah
baik dengan Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Provinsi Jawa Barat

12
ataupun dengan kabupaten/kota yang berbatasan baik dalam satu Provinsi
ataupun Kabupaten/Kota di Provinsi lain.

Sinkronisasi lain yang diperlukan untuk Penyempurnaan Revisi RTRW


Kota Banjar ini adalah usulan muatan-muatan materi dari tiap OPD dan
Kecamatan berkaitan dengan usulan rekomendasi yang diperlukan untuk dapat
di akomodir dalam Revisi RTRW Kota Banjar.

3.2.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran Pekerjaan


3.2.2.1 Maksud
Menyusun Penyempurnaan Dokumen Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Banjar

3.2.2.2 Tujuan
Menyusun Dokumen RTRW Kota Banjar yang sesuai dengan amanat
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan peraturan
perundang-undangan yang lain serta memahami berbagai perubahan rencana
baik yang bersifat eksternal maupun internal.

3.2.2.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :

● Tersusunnya rumusan tentang tujuan, kebijakan dan strategi penataan


ruang di wilayah Kota Banjar;
● Tersusunnya rencana struktur ruang dan sistem jaringan prasarana
Wilayah Kota Banjar;
● Tersusunnya rencana pola ruang yang meliputi kawasan lindung dan
kawasan budidaya;
● Penetapan kawasan strategis;
● Tersusunnya arahan pemanfaatan ruang wilayah Kota Banjar yang
berisikan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan;
● Tersusunnya arahan pengendalian pemanfaatan ruang Wilayah Kota
Banjar yang berisikan indikasi arahan peraturan zonasi, arahan
perijinan, arahan insentif dan disinsentif serta arahan sanksi;
● Tersusunnya Dokumen Revisi RTRW Kota Banjar hasil
penyempurnaan.

13
3.2.3 Manfaat Pekerjaan
Manfaat dilakukannya pekerjaan ini adalah untuk memperbaiki dokumen
Revisi RTRW yang kurang sesuai dengan pedoman atau dengan kondisi
eksisting agar RTRW tetap bisa digunakan sebagai pedoman perencanaan yang
baik dan akurat.

3.2.4 Ruang Lingkup Pekerjaan


3.2.4.1 Lingkup Wilayah
Kota Banjar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Barat yang terletak di titik koordinat 07°19’00” – 07°27’00”LS dan 108°28’0” –
108°40’00”BT. Kota Banjar memiliki luas wilayah sekitar 13.197,23 Ha atau 0,37
% dari luas Provinsi Jawa Barat. Meliputi 4 kecamatan yaitu : Kecamatan Banjar,
Kecamatan Purwaharja, Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Langensari. Dari
4 kecamatan ini terdiri dari 9 kelurahan dan 16 desa. Batas administrasi wilayah
Kota Banjar adalah sebagai berikut:

● Bagian Barat : Kabupaten Ciamis


● Bagian Timur : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah
● Bagian Utara : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah
● Bagian Selatan : Kabupaten Ciamis
3.2.4.2 Lingkup Substansi
Lingkup substansi Kegiatan ini tidak terlepas dari amanat dalam Peraturan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1
Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, Kabupaten dan Kota dan amanat PP 15 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Pemanfaatan Ruang.

3.2.5 Hasil Laporan Kajian


Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
● Dokumen Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar
● Soft File Materi Teknis, dan Naskah Akademik
● Album peta

3.3 Kedudukan Materi Pekerjaan Praktikan terhadap Materi


Keseluruhan Pekerjaan
Kedudukan materi yang dikerjakan ini merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh praktikan di bawah pengawasan Kepala Bidang Infrastruktur dan

14
Kewilayahan secara keseluruhan berupa analisis satuan kemampuan lahan
hasilnya dituangkan dalam laporan yang menjadi dasar pertimbangan Naskah
Akademik. Materi yang dikerjakan oleh praktikan sebagian besar tentang kondisi
fisik. Selain menyusun kajian ini, praktikan melakukan beberapa pekerjaan yang
berkaitan dengan keruangan (spasial) lainnya. Selain pada pekerjaan
Penyempurnaan RTRW Kota Banjar praktikan juga membantu pada proses
perencanaan kawasan agropolitan yang menjadi bagian dari tujuan Penataan
Ruang Kota Banjar.

3.4 Proses Pelaksanaan Pekerjaan


Proses pelaksanaan pekerjaan dilakukan di kantor BAPPEDA Kota Banjar,
dan dikerjakan setiap hari dari hari Senin - Jumat. Proses-proses pelaksanaan
pekerjaan di antaranya sebagai berikut:

1. Praktikan membantu team GIS merevisi peta (satuan kemampuan


lahan);
2. Praktikan membantu team GIS dalam digitasi jaringan irigasi dan
jaringan jalan Kota Banjar;
3. Praktikan membantu menjadi notulensi di setiap paparan dan
pertemuan antar OPD Kota Banjar.
4. Praktikan membantu mengidentifikasi kesesuaian muatan materi
laporan pendahuluan dan laporan antara dengan Nomenklatur
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 1 Tahun 2018.
3.5 Tinjauan Kritis Materi Pekerjaan
Dalam proses pelaksanaan kerja praktik, terdapat beberapa materi
perkuliahan yang digunakan dalam proses pelaksanaan kerja praktik di IKP
(BAPPEDA Kota Banjar). Untuk lebih jelasnya mengenai proses pelaksanaan
pekerjaan dan tinjauan kritis terhadap pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 3.1
Tinjauan Materi pekerjaan Terhadap Materi Mata Kuliah di Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota
No. Materi Pekerjaan Mata Kuliah Tinjauan Teknis
1 - Digitasi Peta Geospasial Dasar Pada kegiatan ini
- Pembuatan Peta melakukan digitasi pada

15
dan layouting Peta jaringan irigasi dan jaringan
jalan beserta layouting
peta. Sebagai data dasar
untuk rencana struktur
ruang.
2 Analisis Satuan Sistem Informasi Pada Kegiatan ini
Kemampuan Lahan Perencanaan melakukan analisis satuan
kemampuan lahan dengan
sistem overlay 9 Satuan
Kemampuan Lahan yang
menghasilkan peta
Kemampuan Lahan Kota
Banjar.
3 Identifikasi kesesuaian STUDIO III: Pada kegiatan ini
muatan materi laporan Perencanaan Wilayah & melakukan identifikasi pada
Kota muatan-muatan yang harus
terdapat pada RTRW Kota
sesuai dengan pedoman
penyusunan RTRW Kota.
Sumber: Hasil Analisis Pribadi

16
4 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.2 Kesimpulan Kerja Praktek
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pekerjaan Penyempurnaan Revisi
RTRW Koa Banjar Tahun 2013-2033, yaitu:

1. Praktikan mengetahui pola pelaksanaan dalam revisi RTRW;


2. Dari hasil analisis Kota Banjar Satuan Kemampuan lahan Kota Banjar
yang memiliki lahan yang memiliki kemampuan tinggi untuk
pengembangan perkotaan dengan persentase paling besar berada di
Bagian Timur Kota Banjar yaitu Kecamatan Langensari. Namun dalam
penerapannya terdapat keterbatasan karena penetapan KP2B; dan
3. Karena keterbatasan yang ada pada nomor 2 (dua) maka
pengembangan pola ruang dan struktur ruang akan difokuskan untuk
mendukung sektor pertanian.

4.2.1 Manfaat Kerja Praktek


Manfaat yang didapatkan dari hasil pekerjaan Penyempurnaan Revisi
RTRW Kota Banjar Tahun 2013-2033, yaitu:
1. Praktikan mendapatkan kesempatan mengetahui pola pekerjaan revisi
RTRW;
2. Praktikan mendapatkan pengalaman untuk bekerja sama dengan pihak
konsultan perencanaan;
3. Praktikan dapat merasakan bagaimana situasi dalam melakukan
pekerjaan;
4. Praktikan diberikan pelajaran untuk memahami proses pengerjaan suatu
dokumen perencanaan di sebuah Instansi Pemerintahan;
5. Praktikan mendapatkan beberapa ilmu baru dalam kerja praktik yang
belum didapatkan pada perkuliahan;
6. Praktikan mendapat pengalaman bekerja sama dengan beragam karakter
dan berbagai bidang ilmu; dan
7. Praktikan mendapatkan pengalaman terkait dengan pemaparan hasil
pekerjaan dari pihak konsultan perencanaan kepada pihak pemerintah.

4.2.2 Kendala/Kekurangan Pelaksanaan Kerja Praktek

17
Dalam melaksanaan kerja praktek praktikan mengalami beberapa
kendala, yaitu sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kerja praktik dalam keadaan pandemi COVID-19;
2. Sulitnya untuk proses turun ke lapangan untuk melakukan
groundcheck karena sedang dalam keadaan Pembatasan Sosial
Berskala Besar;
3. Sulitnya mendapatkan data dasar dan rencana dari OPD berkaitan
menghambat proses berjalannya revisi; dan
4. Pelaksanaan kerja praktik, waktu pengumpulan dan sidang dari
laporan kerja praktik berbarengan dengan penyusunan dan sidang
Proposal Tugas Akhir (PTA) serta bersamaan dengan berjalannya
mata kuliah STUDIO 5 sehingga praktikan sulit membagi waktu untuk
mengerjakan 3 (tiga) laporan dalam satu waktu.
4.2.3 Pembelajaran / Lesson Learn Kerja Praktek
Pembelajaran yang didapatkan dalam pelaksanaan kerja praktik di
BAPPEDA Kota Banjar, yaitu:

1. Materi-materi pada perkuliahan sangat bermanfaat untuk digunakan


dalam pekerjaan terutama yang berkaitan dengan perencanaan,
sehingga sesulit apa pun materi yang diberikan itu sangat
berarti/bermanfaat;
2. Pengalaman bekerja seperti yang dilakukan saat Kerja Praktik sangat
diperlukan untuk setidaknya sedikit mengenal dunia kerja yang
sesungguhnya;
3. Kemampuan dalam bersosialisasi pada dunia kerja sangat
dibutuhkan;
4. Kemampuan dalam manajemen waktu sangat diperlukan untuk tetap
menyeimbangkan dan menyelaraskan antara pekerjaan dan
perkuliahan.
4.3 Saran Pelaksanaan Kerja Praktek
4.3.1 Saran untuk PS PWK
Saran yang ingin diberikan oleh praktikan kepada Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota dalam pelaksanaan kerja praktik ini yaitu:

1. Membuat dokumen mengenai informasi instansi-instansi tempat kerja


praktik baik kantor pemerintahan, konsultan dan instansi swasta yang
terkait dengan bidang perencanaan;

18
2. Membuat dokumen panduan yang tetap dari tahun ke tahun
mengenai prosedur sampai ke cara penulisan Laporan Kerja Praktik.
3. Waktu kerja praktik tidak bersamaan dengan Proposal Tugas Akhir
dan mata kuliah STUDIO.
4.3.2 Saran untuk Instansi Kerja Praktek
Saran yang ingin diberikan oleh praktikan kepada instansi kerja praktik,
yaitu lebih tegas terhadap OPD-OPD terkait yang dimasa yang akan datang
akan melaksanakan rencana. Karena hal ini dapat menghambat proses
perencanaan Revisi RTRW.

4.3.3 Saran untuk Calon Praktikan


Saran yang ingin diberikan oleh praktikan kepada calon praktikan, yaitu
harus menyiapkan diri untuk menjalani tugas-tugas yang akan diberikan karena
terkadang praktikan akan diberikan tugas di luar tugas utama yang mengenai
penataan ruang. Harus pandai bersosialisasi dengan siapa pun baik sesama
rekan praktikan, atasan ataupun pekerja yang ada di lingkungan instansi kerja
praktik karena ini akan mempengaruhi kenyamanan kita saat menjalankan
kegiatan di instansi kerja praktik.

19
LAMPIRAN

20
21
Rapat Koordinasi dengan BBWS

Diskusi dengan Bapelitbangda Kota Tasikmalaya

Diskusi Koordinasi dengan Desa Karyamukti

22
Diskusi Koordinasi dengan Desa Batulawang

Diskusi Koordinasi dengan Desa Waringinsari

23

Anda mungkin juga menyukai