Proposal Wela
Proposal Wela
PROPOSAL SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
Oleh :
Selviana Wela
NIM S16118
i
2
ii
3
SURAT PERNYATAAN
( Selviana Wela)
NIM. S16118
iii
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Anugerah,
terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang buullying verbal di SMP Kristen 3
dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan
dukungan maka kurang sempurna penyelesaian proposal ini. Untuk itu penulis
Surakarta
2. Yunita Wulandari, S.Kep., Ns., M.Kep selaku ketua program studi Sarjana
3. Rufaida Nur Fitriana, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing utama yang
iv
5
7. Kedua orang tua yang tak henti – hentinya mendoakan penulis dan selalu
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini tidak terlepas dari kekurangan dan
kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari
Selviana Wela
v
6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori..................................................................................10
2.2 Kerangka Teori.................................................................................37
2.3 Kerangka Konsep..............................................................................38
2.4 Hipotesis...........................................................................................38
2.5 Keaslian Penelitian...........................................................................39
BAB III METODOLOGI PENELITIAAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian........................................................42
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................43
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................45
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran....46
3.5 Alat Penelitian dan Pengumpulan Data............................................47
3.6 Teknik pengolahan Data dan Analisa Data......................................53
3.7 Etika Penelitian.................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
7
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vii
8
DAFTAR LAMPIRAN
viii
9
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah menjadi lingkungan pada siswa atau murid dalam proses untuk
berinteraksi sosial secara langsung dengan teman sebaya atau guru. Akan
tetapi, sekarang ini banyak terjadi permasalahan yang dilakukan oleh siswa
atau murid dilingkungan sekolah. Pada masa ini siswa mengalami berbagai
zaman sekarang adalah bullying yang membentuk perilaku dari segi tayangan
2011 ). Jenis dan wujud bullying secara umum dapat dikelompokan kedalam 3
kategori yaitu bullying fisik, bullying psikologi, dan bullying verbal (Widodo
dan Nita, 2017). Bullying verbal terjadi ketika seseorang menggunakan bahasa
bentuk penindasan yang paling umum digunakan, baik oleh anak perempuan
maupun anak laki-laki berupa julukan nama, celaan fitnah, kritik kejam dan
(Soedjatmiko, 2013). Data bullying di Indonesia yang dirilis oleh Pusat Data
menyebutkan angka kekerasan pada tahun 2011- Agustus 2014 sebanyak 369
yang berjumlah 1480 kasus (Setyawan, 2014) . KPAI juga menyebutkan bahwa
kasus bullying yang menimpa anak-anak di Indonesia, baik itu perkotaan dan
pedesaan hampir sama rata kasusunya (Syarifah, 2014). Menurut hasil kajian
bahwa bullying yang sering terjadi yaitu perilaku bullying verbal. Hal ini
berdampak bagi korban sebagai berikut: kecemasan, kesepian, harga diri yang
rendah, depresi, anti sosial, keluhan kesehatan fisik, melarikan diri dari rumah,
Bullying tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada pelaku bullying
(Dwipayanti, & Koman, 2014). Dampak bullying dalam jangka panjang dapat
2015). Bullying memiliki efek yang sangat negatif, seperti munculnya problem
(Hidayati, 2012).
diperlukan adanya peran perawat sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan
jiwa dimana harus meningkatkan usaha dan perannya baik melalui jalur
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media video animasi. Jeong (2012)
pengetahuan dan sikap. Selain itu, animasi juga efektif dalam hal
Alizamar (2015) yang menegaskan bahwa, peserta didik yang telah diberikan
4
media animasi akan menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang akan
disampaikan sehingga akan lebih memotivasi peserta didik. Hal ini juga dapat
perilaku bullying.
verbal. Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa, dan raba dengan sendiri hingga sampai pada waktu
penelitian Araya, Natalia & Marida (2018) pada siswa kelas VIII D dan V111
5
responden (28%) dan hasil penelitian pada siswa kelas VIII D dan V111 E di
verbal pada peserta didik kelas X1 SMP LKIA Pontianak, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa perilaku bull ying verbal pada peserta didik kelas IX
SMP LKIA Pontianak sangat tinggi yaitu 67%, artinya perilaku bullying verbal
korban dan perilaku bullying verbal. Dampaknya korban merasa marah, sedih,
bullying. Penelitian lain yang dilakukan oleh Wijaya (2016) menunjukan hasil
kecerdasan emosional yang dimiliki maka akan memiliki sikap yang buruk.
terdiri dari kelas 7 dan 8 SMP Kristen 3 Surakarta, hasil wawancara dengan 10
yang jelek. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan pada 10 siswa terdapat
dua siswa yang di bully sampai pindah sekolah dan perasaan mereka merasa
sedih, sakit hati, malu dan menjadi lebih pendiam. Latar belakang tersebut
kesehatan dengan media video animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja
perawat sebagai salah satu tim pelayanan kesehatan jiwa dimana harus
media video animasi. Video animasi merupakan media yang cocok untuk
karakter, dan tindakan dalam cara yang menarik dan dapat menggambarkan
Kristen 3 Surakarta
9
1.4.4 Puskesmas
puskesmas.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan terhibur.
eksternal.
1) Karakteristik kepribadian
a Kesepian
c Anti sosial
d Percaya diri
(Suryaningseh, 2016).
2.1.3 Remaja
1. Pengertian Remaja
a. Perubahan fisik
(Depkes, 2015).
17
b. Perubahan psikis
meliputi:
temperamental)
pemimpin)
tubuh
2.1.4 Sikap
1. Pengertian Sikap
2. Tingkatan Sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
a. Pengalaman pribadi
penting.
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media masa
mempengaruhi sikap.
f. Faktor emosional
pengalihan bent
21
2. 1.5 Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2012).
1. Pendidikan
masa
4. Lingkungan
setiap individu
5. Pengalaman
6. Usia
masyarakat, sarana
3. Tingakatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesa
keseluruhan baru .
f. Evaluasi
materi / objek
26
kesakitan dankematian.
2) Wawancara
bahan, materi, atau pesan kesehatan, media ini dibagi menjadi tiga
a. Media cetak
lipatan
b. Media elektronik
a) Pengertian
Sukoco, 2013).
yang unik
tinggi
2) 3D Animasi
3) Stop Motion
d. Animasi Powwton
penggunanya.
c. Media papan
kendaraan umum(bus/taksi).
37
Remaja
Faktor penyebab terjadinya Dampak bullying verbal
bullying verbal pada remaja : :
1. Faktor keluarga Bullying verbal Dampa bullying dalam
2. Teman sebaya jangka panjang (dapat
3. Media sosial Pencegahan bullying membuat korban
4. Fakor intenal verbal menderita, karena
5. Faktor eksternal 1. Memberikan masalah emosional dan
layanan bimbingan perilaku)
konseling
Kecemasan
kelompok dan
teknik kontrak Kesepian
perilaku efektif
dengan pendekatan Harga diri rendah
behavior
2. bantulah anak kecil Depresi
atau remaja Anti soial
menumbuhkan self
esteem (harga diri Keluhan kesehatan fisik
yang baik
3. Diperlukan Melarikan diri dari rumah
adanya peran Menggunakan barang
perawat sebagai Faktor yang
terlarang
salah satu tim mempengaruhi sikap:
pelayanan Bunuh diri dan kinerja
Pengalaman pribadi
kesehatan yaitu: akademik yang buruk
Faktor yang mempengaruhi Pengaruh orang lain
Pendidikkan yang dianggap penting
pengetahuan : kesehatan
Pendidikan menggunakan Pengaruh kebudayaan
Massa media/informasi video animasi
Media masa
Sosial budaya dan ekonomi
Lembaga pendidikan
Lingkungan dan lembaga agama
Pengetahuan sikap
Pengalaman
Usia Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : (Nasution dan Haibun, 2015), (Wiyani,2014), (Gillete, 2009),
(Mulawarman, 2018), (Wawan dan Dwi, 2016).
Keterangan
: Diteliti
: Tidak d teliti
38
2. 3 Kerangka Konsep
(Narsidi, 2012)
2.4 Hipotesis
yaitu:
bullying verbal
39
verbal
Tabel 2.1
Keaslian Penelitian
Nama peneliti Judul penelitian Metode Hasil
Kurnia , indri Perilaku bullying Jenis penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini,
Astuti, Abbas verbal pada peserta adalah metode ditujukan bahwa bullying
Yusuf (2018) didik kelas IX SMP deskriptif verbal pada siswa kelas IX SMP
LKIA Pontianak LKIA Pontianak adalah dalam
kalender yang cukup tinggi (1)
faktor yang menyebutkan
individu melakukan bullying
verbal mencapai 70%. (2)
Faktor penyebab individu
menjadi korban bullying verbal
mencapai 66%. (3) Dampak
bullying verbal bagi korban
mencapai 69%. (4) Damapak
bullying verbal bagi pelaku
mencapai 65%. (5) Upaya guru
BK dalam meencegah korban
bullying verbal mencapai 73%.
(6) Upaya guru BK dalam
mengatasi korban bullying
Wenna Araya, Pengaruh pendidikan Penelitian ini verbal mencapi 67%.
Desy Natalia, kesehatan tentang menggunakan
Chori Marida, bullying dengan metode Pra- Berdasran hasil uji statistik
(2018) metode role play eksperimental pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap dengan terhaddap pengetahuan dan
pengetahuan dan pendekatan sikap menunjukan nilai
sikap remaja SMPN one- group significancy (p value=0,000< a
pra-post test 0,05) yang artinya Ha diterima
design dan m sehingga ada pengaruh
enggunakan pendidikan kesehatan tentang
40
BAB III
METODE PENELITIAN
42
post test design yaitu hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,
experimental design melalui pendekatan one group pre post test design
R: OI X O2
Keterangan :
R : Responden
yang terdiri atas objek atau subyek yang menjadi kualitas dan
populasi 56.
3.2.2 Sampel
n= N
1+ N(d2)
Keterangan :
n = Besarnya sampel
N= Besarnya populasi
n= 56
1 + 56 (0,1)2
n= 56
1 + 56 (0,01)
= 56
1 + 0.56
= 56
1.56
= 35
35 responden.
1. Kriteria Inklusi:
kesehatan
2. Kriteria ekslusi
verbal.
dan sikap
3. Sikap tentang Kecendrungan berbuat atau bereaksi 1. Sangat baik Kuisoner Ord
pencegahan secara senang atau tidak senang =76 –100% sikap
Bullying tentang bullying verbal. 2. Baik =.>75%
Verbal 3. Cukup = 56%-
75%
4. Kurang = ≤
55%
(Wawan &
Dwi, 2010)
1. Kuisoner pengetahuan
pertanyaan alternatif
pertanyaan alternative
Total 11 8 19
2. Kuisoner sikap
a. Pernyataan positif
Sangat setuju :4
Setuju :3
Tidak Setuju :2
49
b. Pernyataan negatif
Sangat Setuju :1
Setuju :2
Tidak Setuju :3
Dinilai
Faktor yang mempengaruhi 1,3,7 4,5,9 6
bullying verbal
Dampak bullying verbal. 6,8 2
Respon terhadap bullying 2,10,`12 11,13,14 6
verbal.
Total 6 8 14
4. Video animasi
50
0,016-0,329
Alat dalam penelitian ini adalah SAP, kuisoner dan media video
animasi yang akan dilakukan proses uji val iditas konten atau uji
yang stabil dan konsisten dari karakteristik yang diteliti. Kuisoner ini
belum baku, oleh karena itu dilakukan uji reliabilitas. Tempat yang
yaitu 0,745 dan pada kuisoner sikap yaitu 0,707 sehingga dapat
reliabel.
52
1. Tahap persiapan
a Pengajuan judul
d Survey pendahuluan
remaja
2. Tahap pelaksanaan
Kristen 3 Surakarta
penelitian
2013)
kuisoner.
1. Editing
2. Coding
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. Kode data
55
55%.
3. Entire data
4. Tabulating
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
meliputi:
a Informed Consent
b Anonymity (TanpaNama)
c Kerahasiaan (Confidentiality)
(Hidayat, 2011)
59
DAFTAR PUSTAKA
Boyke. (2013). Problema Seks dan Solusinya: For Teens. Bumi Aksara: Jakarta
Hairani Irma Suryani Nasution & Wilda Fasim Hasibuan . (2015). Penyebab
Verbal Bullying di Kalangan Siswa SMP IT Ulil Albab Batam
Hidayati. (2012). Bullying pada Anak: Analisis dan Alternatif Solusi. Jurnal
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik. Vol. 14 No. 01,
April 2012.
Kusuma, Monicka Putri. (2014). Perilaku School Bullying pada SISWA Dasar
Negeri Delegen 2, Dinginan, Sumberharjo, Prambanan, Slamen,
Yogyakarta. Skripsi: UNY.
Kurnia dkk .(2013). Perilaku Bullying Verbal Pada Peserta Didik Kelas IX SMP
LKIA Pontianak. FKIP Untan Pontianak
Lestari, D (2013). Menurunkan Perilaku Bullying Verbal Melalui Pendekatan
Konseling Singkat Berfokus Solusi Decreasing Verbal Bullying Behavior
Through The Approach of Solution- Focused Short Counseling. Jurnal
Pendidikan Penabur – No.21/Tahun kw-12
Muhammad. (2009). Aspek Perlindungan Anak dalam Tindak Kekerasan
(Bullying) Terhadap Siswa Korban Kekerasan di Sekolah. Jurnal
Dinamika Hukum Vol.9, No. 3..
Munir, (2012). Multimedia Konsep & Aplikasi Dalam Pendidkan. Bandung
Alfabeta
Tumon, M. (2014). Studi Deskriptif Perilaku Bullying pada Remaja. jurnal Ilmiah
Mahasiswa Univesitas Surabaya, Vol. 3, No.1.
62
Wiyani N.A.( 2014). Save Our Childern from School Bullying. Jogjakarta: AR-
Ruzz Media
Lampiran 1
Remaja (adolescence) adalah individu yang sedang berada pada masa perkembangan
transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosio-emosional menurut (Santrock, 2012). Pada masa ini remaja mengalami berbagai
macam perubahan tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Secara mental remaja diharapkan
mampu memecahkan masalah yang dihadapi yaitu penyimpangan dalam kehidupan sosial sesuai
dengan tugas perkembangan yang dilaluinya (Safitri dkk, 2013). Salah satu perilaku agresif yang
sering terjadi pada remaja adalah perilaku bullying (Ali, 2014)
Bullying adalah perilaku agresif pada anak-anak yang melibatkan ketidakseimbangan
kekuatan. Perilaku bullying dilakukan secara berulang-ulang dari waktu ke waktu. Bullying
termasuk tindakan seperti membuat ancaman, meyebarkan gosip, meyerang seseorang secara
fisik dan verbal dilakukan mengatasnamakan individu dan kelompok (Departement of Health &
Human Servies USA, 2015). Bullying Verbal terjadi ketika seseorang menggunakan bahasa lisan
untuk mendapatkan kekuasaan atas korbannya (Lestari, 2013). Sedangkan menurut Coloroso
(dalam Zakiyah dkk, 2017) juga berpendapat “Bullying Verrbal adalah bentuk penindasan yang
paling umum digunakan, baik oleh anak perempuan maupun anak laki-laki berupa julukan nama,
celaan, fitnah, kritik kejam, dan penghinaan.
Pada tahun 2016 UNICHEF melakukan riset pada 100.000 remaja di 18 negara terkait
kasus bullying. Hasilnya 67% dari mereka mengatakan pernah mengalami bullying, 25%
mengatakan di bully karena penampilan fisiknya, 25% karena jenis kelamin dan 25% karena
karena etnis atau negara asal mereka (UNICEF, 2016). Statistik di Amerika Serikata terkait
bullying menunjukan bahwa 28% siswa kelas 6 hingga 12 mengaku pernah di bully, 30%
remaja mengaku melakuan bullying terhadap orang lain, 70% mengaku pernah melihat bullying
di sekolah dan 70% staf sekolah juga mengaku pernah melihat bullying (Gomez, 2016).
Data bullying di Indonesia yang dirilis oleh Pusat Data dan Informasi , Komisi Nasional
Perlindungan Anak (Komnsa PA), menyebutkan angka kekerasan pada tahun 2011- Agustus
2014 sebanyak 369 pengaduan terkait bullying (25%) dari total pengaduan di bidang pendidikan
yang berjumlah 1480 kasus (Setyawan, 2014).
64
Penelitian yang dilakukan oleh (Sejiwa, 2010) tentang perilaku bullying di tiga kota besar di
Indonesia yaitu Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta mencatat terjadinya tingkat bullying sebesar
67,5% ditingkat sekolah menengah atas (SMA) dan 66,1% di sekolah lanjutan pertama (SMP).
Bullying yang dilakukan sesama siswa, tercatat sebesar 41,2% untuk tingkat SMP 43,7%
untuk tingkat SMA dengan kategori tertinggi bullying psikologis dengan berupa mengucilkan.
Peringkat kedua di tempuh bullying verbal (mengejek) dan teerakhir bullying fisik (memukul).
Gambaran kekerasan di SMP tiga kota besar yaitu: Yogya :77,5% (mengakui ada bullying),
22,5% (mengaku tidak ada bullying), Surabaya: 59,85 (ada bullying), Jakarta: 61,1% (ada
bullying).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi bullying verbal yaitu dengan melibatkan
guru BK (bimbingan koseling) untuk membangkitkan kepercayaan diri, memberikan motivasi,
dan melakukan pendidikan kesehatan (Simbolon, 2012). Dengan pengetahuan yang baik dapat
membantu mengurangi tindakan perilaku yang negatif khususnya bullying dan dapat
meningkatkan mekanisme koping yang kuat dan baik untuk mencegah perilaku bullying
(Suryagustina dkk, 2017)
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang di rencanakan untuk mempengaruhi orang
lain baik individu, kelompok, atau pun masyarakat sehingga dapat melakukan seperti yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan kesehatan ( Ffitriani, 2011). Pendidikan yang dilakukan
dalam penelitian ini menggunakan media video animasi. Menurut (Furoida, 2009), media
video animasi merupakan media pembelajaran yang berisikan kumpulan gambar yang
menghasilkan gambar dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup dan menyimpan
pesan pembelajaran. Hal ini juga di katakan oleh (Daryanto, 2010) Media video animasi di
harapkan mampu membantu perserta didik untuk menyerap dan mengingat materi lebih
maksimal dikarenakan siswa akan meningkatkan pengetahuannnya secara signifikan.
65
Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas Peneliti Merumuskan Masalahnya “Adakah
pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan media Video Animasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Remaja tentang Bullying Verbal di SMP Kristen 3 Surakarta
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video animasi
terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang bullying verbal di SMP Kristen 3 Surakarta
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik responden (usia, jenis kelamin)
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap sebelum pendidikan kesehatandengan media
video animasi tentang bullying verbal
3. Mengidentifikasi pengetahuan dan sikap setelah pendidikan kesehatan dengan media
video animasi tentang bullying verbal
4. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video animasi terhadap
pengetahuan dan sikap remaja tentang bullying verbal
Lampiran 2
67
Lampiran 3
68
Lampiran 4
69
Lampiran 5
70
Lampiran 6
Lampiran 7
Peneliti
(Selviana Wela)
S16118
72
Lampiran 8
KUESIONER PENELITIAN
Nama : ……………………………..
Usia : ……..
Kelas : ……….
Petunjuk Pengisian
A. Pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat kamu, dengan
memberi tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
B : Benar
S : Salah
B. Pernyataan Kuesioner
No Pernyataan Ya Tidak
.
1 Siswa akan menjadi patah semangat bila setiap hari
menerima bullying verbal dari teman lain
2 Ucapan mengejek adalah salah satu tindakan
bullying verbal.
3 Bullying verbal terjadi karena kurangnya kesadaran
siswa dan kurangnya pengawasan sekolah
4 Orang tua tidak melarang jika kita mengatakan
perkataan kasar pada orang lain.
5 Perkataan mencemooh yang kerap diucapkan kepada
teman sebaya merupakan salah satu tindakan
bullying verbal.
6 Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada tindakan
bullying verbal
7 Apabila seseorang/anak yang sering mendapatkan
bullying, cenderung mengalami harga diri rendah
8 Seseorang yang memiliki keterbatasan fisik akan
beresiko melakukan bullying verbal
9 Bullying verbal boleh diucapkan hanya kepada orang
yang lebih tua.
10 Kita wajib menasehatai anak yang melakukan
bullying verbal
11 Anak yang sering mencemooh biasanya tinggal
dilingkungan yang sering terjadi bullying verbal
73
Lampiran 9
Nama : ……………………………..
Usia : ……..
Kelas : ……….
Petunjuk Pengisian
A. Pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat kamu, dengan
memberi tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S ST ST
. S
1 Saya tidak ingin mengucapkan kata yang kotor kepada
teman atau kepada siapapun.
2 Perkataan teman yang kasar dan kotor tidak akan saya
hiraukan.
3 Aku selalu diajarkan untuk bersikap sopan terhadap
siapa saja termasuk berkata-kata.
4 Mengolok teman dengan mengatakan teman binatang
adalah bentuk dari keakraban dan sudah biasa.
5 Teman menjadi murung setelah mendapat bullying
verbal.
6 Disekolah kami sering olok satu sama lain karena
sudah biasa dengan teman dekat.
7 Saya merasa ingin membalas teman yang mengatai
saya bodoh.
8 Bagi saya, bullying verbal adalah tindakan kejahatan.
9 Saya curiga kepada teman yang mengolok saya,
jangan-jangan dia benci kepada saya.
10 Saya senantiasa bersikap menyapa dengan ramah dan
sopan kepada teman maupun guru.
11 Mengejek teman dengan istilah kata yang kasar adalah
ciri siswa yang tidak baik.
12 Semangat saya bertambah besar setelah dibullying
verbal
13 Saya tidak akan perduli dengan teman yang telah
mencemooh saya.
75
Lampiran 10
animasi terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang bullying verbal di SMP
Kristen 3 Surakarta
Hari/Tgl :
Waktu : 30 Menit
A. Latar Belakang
verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum digunakan, baik oleh
bullying verbal itu lebih mengena pada sisi psikologis yang dapat diingat
dan sepele selain karena dampaknya yang tidak terlihat secara fisik, orang-
berdampak bagi korban sebagai berikut : Kesepian, Harga diri yang rendah
buruk.
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan Khusus :
C. Metode Pelaksanaan
Demonstrasi
D. Sasaran
1. LCD
F. Setting Tempat
Penyaji
Responden
G. Waktu Pelaksanaan
a. Hari/tanggal :
b. Waktu :
H. Kegiatan Operasional
78
I. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
verbal
dilaksanakan
2. Evaluasi proses
79
telah disepakati
peneliti
3. Evaluasi hasil
dengan benar
kesehatan selesai
5. Bentuk post test :dengan memberikan kuisioner yang diisi sendiri oleh
responden
80