Anda di halaman 1dari 9

Laporan Hasil Diskusi

Kasus Korupsi Ketua Umum PPP Romahurmuziy tersangka kasus dugaan suap jabatan Kementerian
Agama
Tema : kasus korupsi dalam bidang agama.

Topik : KPK: Ketua Umum PPP Romahurmuziy tersangka kasus dugaan suap jabatan Kementerian Agama

16 Maret 2019

- Deskripsi kasus :

Hal ini dipastikan Wakil Ketua KPK, Laode Muhamad Syarif, dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu
(16/3).Menurut Laode, Romahurmuziy ditangkap melalui operasi tangkap tangan di sebuah hotel di
Surabaya, Jumat (15/3).

Selain Romahurmuziy, KPK mengamankan HRS kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Timur; MFQ kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik; ANY asisten dari RMY; AHB calon anggota DPRD
Kabupaten Gresik dari PPP; dan S supir dari MFQ dan AHB.

Dalam operasi tersebut, tim KPK menyita uang sebesar Rp156.758.000. Uang tersebut, menurut Laode,
hanya sebagian kecil dari pemberian-pemberian yang sebelumnya.

"Dalam perkara ini diduga RMY bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama RI menerima suap
untuk memengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama RI yakni kepala kantor
kemenag Kabupaten Gresik dan kepala kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim," terang
Laode.

- Latar belakang :

Dugaan suap jabatan

Kasus ini bermula pada akhir 2018 ketika proses seleksi jabatan di Kementerian Agama dibuka melalui
sistem layanan lelang jabatan calon pejabat tinggi.

Pada pengumuman tersebut salah satu jabatan yang akan diisi adalah kepala kantor wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Selama proses seleksi, MFQ mendaftar utk posisi kepala kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Adapun HRS
mendaftar sebagai kepala kanwil Kemenag Provinsi Jatim.

"MFQ dan HRS diduga menghubungi RMY untuk mengurus proses lulus seleksi jabatan di Kementerian
Agama tersebut.

"Pada 6 Februari 2019 HRS diduga mendatangi rumah RMY dan menyerahkan uang Rp250 juta terkait
seleksi jabatan untuk HRS sesuai komitmen sebelumnya. Pada saat inilah diduga pemberian terjadi,"
papar Laode.

Pada sekitar pertengahan Februari 2019, pihak Kemenag menerima informasi bahwa HRS tidak
termasuk dalam tiga nama yang diusulkan ke Menteri Agama Lukman Syaifuffin

"Jadi HRS ini sebenarnya dianggap nggak lulus, karena diduga pernah mendapatkan hukuman disiplin.
Diduga terjadi kerja sama pihak-pihak tertentu untuk tetap meloloskan HRS dalam proses seleksi jabatan
tinggi di Kementerian Agama RI tersebut," tutur Laode.

Pada awal Maret 2019, HRS dilantik oleh menteri agama menjadi kepala kanwil Kementerian Agama di
Jawa Timur.

Selanjutnya, pada 12 Maret 2019, MFQ berkomunikasi dengan HRS untuk dipertemukan kembali dengan
RMY.

"Tanggal 15 Maret, HRS AHB bertemu lagi dengan RMY untuk penyerahan uang yang terkait dengan
kepentingan seleksi MFQ tadi. Jadi ini yang keduanya," kata Laode.

KPK kemudian menetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka penerima uang.


Dia disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 11 UU no. 31 tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi junto pasal 55 ayat 1 KUHP.

Adapun MFQ dan HRS sebagai tersangka pemberi uang.

HRS disangkakan melanggar pasal 5 ayat satu huruf a atau huruf b atau pasal 13 UU no. 31 tahun 1999.

MFQ disangkakan melanggar pasal 5 ayat satu huruf a atau huruf b atau pasal 13 uu no. 31 tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan uu no. 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi
junto pasal 55 ayat 1 KUHP.

Sebelumnya, calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk menempatkan kasus
penangkapan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
persoalan pribadi. Menurutnya, penangkapan Romahurmuziy tidak terkait dengan Pemilu 2019.

"Jangan pilpres dikaitkan dengan urusan pribadi," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/03),
sebagaimana dilaporkan wartawan Muhammad Irham untuk BBC News Indonesia.

Pasangan Joko Widodo dalam Pilpres 2019 ini juga mengatakan pemerintahan tak akan mencampuri
urusan hukum yang membelit Romahurmuziy.

Amin juga menilai penanganan kasus korupsi saat ini cukup baik. Sehingga, kata dia, tiap kali ada pejabat
negara yang berencana korupsi akan tertangkap.

"Sekarang itu korupsi, karena sistemnya, penangkalannya, pemberantasannya, sudah canggih dan serius
makanya selalu bisa ditangkap. Diatasi," tambahnya.

Ucapan Ma'ruf Amin satu suara dengan tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Direktur Konten TKN, Fikri Satari, mengatakan penangkapan politisi yang kerap disapa Romi itu tidak
terkait dengan Pemilu 2019. "Bahwa ini murni kasus pribadi tidak berkenaan dengan Pilpres," kata Fikri
Satari dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/3).Fikri mengklaim operasi tangkap tangan Romi tak
berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas pasangan Joko Widodo- Ma'ruf Amin. TKN juga berharap
proses hukum Romi berjalan secara transparan.Fikri belum mau menyimpulkan apakah PPP akan
didepak dari koalisi setelah peristiwa ini.

Rumusan masalah :

1. Bagaimana kronologi kejadian kasus penyuapan romahurmuziy tersebut?

2. Berapa jumlah total uang suap yang diberikan HRS dan MFQ kepada Romahurmuziy?

3. Dalam kasus tersebut pasal berapa saja yang dilanggar?

Pembahasan:

Penetapan tersangka tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif didampingi juru bicara KPK
Febri Diansyah dalam jumpa pers di gedung KPK, Sabtu (16/3). Laode mengatakan setelah melakukan
pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam, seperti diatur dalam KUHAP, dilanjutkan dengan gelar
perkara semalam, KPK menyimpulkan adanya dugaan korupsi terkkait seleksi jabatan pada Kementerian
Agama.

"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan tiga orang sebagai
tersangka. Pertama, RMY (anggota DPR periode 2014-2019) diduga sebagai penerima. Kedua adalah
MFQ (kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik), dan HRS HRS (kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur) yang diduga sebagai pemberi," papar Laode.

RMY dan kawan-kawan sebagai pihak penerima suap akan dikenai pasal 12 huruf a atau huruf d atau
pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. MFQ
dan HRS sebagai pemberi suap melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau huruf b atau pasal 13 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999.

Dalam perkara tersebut, Laode menegaskan, RMY bersama pihak-pihak di Kementerian Agama,
menerima suap untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama, yakni
kepala Kantor Kementerian Agama Gresik dan kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
Namun Laode tidak mau menyebutkan apakah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terlibat dalam
kasus korupsi ini.
Laode mengungkapkan KPK menerima informasi dari masyarakat tentang akan terjadinya transaksi
korupsi. Karena itulah, berdasarkan bukti-bukti awal melakukan serangkaian penyelidikan hingga
kegiatan tangkap tangan yang terjadi kemarin, Jumat, (16/3).

Dalam tangkap tangan itu, KPK mengamankan enam orang di Surabaya, yakni RMY (inisial untuk
Romahurmuziy merupakan anggota DPR periode 2014-2019), HRS (kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Timur), MFQ (kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik). ANY (asisten
dari RMY), AHB (calon anggota DPRD Kabupaten Gresik dari PPP), dan S (sopir dari MFQ dan AHB).

Laode lantas menceritakan kronologi operasi tangkap tangan tersebut. Informasi diterima KPK adalah
pada pukul tujuh pagi kemarin akan terjadi penyerahan uang dari MFQ kepada RMY di Hotel Bumi,
Surabaya. Diduga penyerahan uang dari HRS kepada RMY melalui ANY terjadi pada Jumat pagi, 16 Maret
2019.

Setelah tim mendapatkan bukti adanya dugaan penyerahan uang, pada jam 07:35, tim penyidik KPK
mengamankan MFQ dan sopirnya bersama AHB di Hotel Bumi Hyatt, Surabaya. Dari MFQ, penyidik KPK
mengamankan uang sebesar Rp 17,7 juta dalam amplop berwarna putih.

Sehabis itu, penyidik KPK mengamankan ANY yang telah memegang sebuah tas kertas tangan dengan
logo salah satu bank berpelat merah, yang berisikan duit Rp 50 juta. Dari ANY juga disita uang senilai Rp
70,2 juta. Sehingga total uang yang disita dari ANY sebanyak Rp 120,2 juta.

Tim penyidik kemudian menangkap RMY di kawasan Hotel Bumi pada pukul 07.50. Sekitar jam 08.40 di
kamar hotel yang sama, penyidik KPK membekuk HRS dengan bukti uang Rp 18,85 juta. Kemudian
semua pihak dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, menurut Laode, total uang yang disita dari kegiatan tangkap tangan tersebut
berjumlah Rp 156.758.000. Dia menambahkan transaksi suap itu merupakan bagian dari suap yang
sudah terjadi beberapa kali sebelumnya.

Keenam orang tersebut langsung diterbangkan ke Jakarta sorenya dan tiba di KPK pada pukul 20.13
untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kurang lebih pukul 17.00, tim penyidik KPK mendatangi kantor Kementerian Agama dan menyegel
sejumlah ruangan, termasuk ruangan kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan ruangan
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama. M. Nur Kholis Setiawan.

Lebih lanjut Laode menjelaskan HRS dan MFQ diduga melakukan beberapa kali komunikasi dengan RMY
dan pihak-pihak lain. HRS dan MFQ diduga menghubungi RMY untuk mengurus proses seleksi jabatan di
Kementerian Agama, dibuka pada akhir tahun lalu.

Pada 6 februari 2019, HRS diduga mendatangi rumah RMY menyerahkan uang Rp 250 juta terkait seleksi
jabatan untuk HRS sesuai komitmen sebelumnya. Pada pertengahan Februari 2019, pihak Kementerian
Agama menerima informasi bahwa HRS tidak termasuk dalam tiga nama yang diusulkan ke menteri
agama. HRS tidak lulus seleksi karena diduga pernah mendapat sanksi kedisiplinan.

Lalu diduga terjadi kerjasama dengan pihak-pihak tertentu untuk tetap meloloskan HRS dalam proses
seleksi jabatan tersebut. Pada awal Maret 2019, HRS dilantik oleh menteri agama menjadi kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Selanjutnya pada 12 Maret 2019, MFQ berkomunikasi dengan HRS untuk dipertemukan kembali dengan
RMY. Pada 15 Maret 2019, HRS, AHB bertemu lagi dengan RMY untuk penyerahan uang yang terkait
dengan kepentingan seleksi jabatan buat MFQ.

Laode mengatakan KPK sangat menyesalkan terjadinya kembali peristiwa jual beli jabatan di
Kementerian Agama yang seharusnya memberikan contoh baik kepada instansi lain. Apalagi seleksi
terbuka jabatan pimpinan tinggi pada Kementerian Agama periode 2018-2019 diharapkan untuk
menutup ruang korupsi dan menjadi ajang penjaringan aparat sipil negara dengan kompetensi yang
terbaik untuk jabatan yang tepat, sehingga dapat bekerja maksimal untuk melayani rakyat.

"Dalam beberapa tahun terakhir, KPK cukup banyak memproses pelaku korupsi di sektor politik. Saya
ingatkan anggota DPR ada 70 orang, anggota DPD satu orang, anggota DPRD 165 orang, kepala daerah
168 orang. Sehingga setidaknya ada 344 orang pelaku korupsi yang diproses KPK adalah mereka yang
menduduki jabatan politik," ujar Laode.

Korupsi politik tersebut, lanjutnya, dilakukan bersama-sama dengan pihak lain di kementerian, daerah,
dan swasta. Dia menambahkan lebih dari 60 persen kasus korupsi yang diproses oleh KPK adalah
perkara rasuah di bidang politik.
Sebelum jumpa pers dilakukan, Romahurmuziy keluar meninggalkan gedung KPK menggunakan rompi
berwarna oranye. Dia kemudian dibawa dengan mobil tahanan.

Melalui surat tangan yang diserahkan kepada wartawan saat keluar dari gedung KPK, Ketua Umum
Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menyampaikan permohohan maaf kepada Tim
Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan masyarakat Indonesia.

Dalam tulisannya, Romy, begitu biasa Romahurmuziy disapa, merasa dijebak terkait kasus dugaan
korupsi yang menjerat dirinya. Romy menungkapkan akan mengambil langkah terukur dan
konstitusional untuk menghadapi kasusnya. Namun, ia meminta agar asas praduga tak bersalah tetap
dikedepankan.

Sementara itu, Sekjen PPP Arsul Sani akan mengambil keputusan terkait status Romahurmuziy pasca
ditetapkan tersangka oleh KPK. Menurutnya partainya akan menggelar rapat bersama pengurus harian
partai sore ini.

Arsul juga mengatakan partainya sangat menghormati keputusan KPK dan meminta maaf kepada
seluruh jajaran dan kader PPP.

"Pertama, DPP PPP menghormati sepenuhnya proses hukum yang dijalankan oleh KPK dalam rangka
penegakan hukum soal tindak pidana korupsi terhadap siapa pun, termasuk Ketum PPP. Kami percaya
bahwa KPK akan melakukan proses hukum secara adil dan fair dan tetap menghargai asas praduga tak
bersalah”, ungkap Arsul.

Arsul Sani juga meminta seluruh jajaran PPP tetap solid dan tidak mengurangi kerja kerasnya untuk
berjuang dalam Pemilu 2019. [fw/as]

- Solusi pemerintah:

RMY dan kawan-kawan sebagai pihak penerima suap akan dikenai pasal 12 huruf a atau huruf d atau
pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. MFQ
dan HRS sebagai pemberi suap melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau huruf b atau pasal 13 Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai