Anda di halaman 1dari 11

A.

MERAKIT INSTRUMEN

Dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, instrumen merupakan


faktor yang sangat penting karena instrumen memegang kendali untuk sempurnanya hasil
dari suatu penelitian. Kegiatan merakit instrumen tidak bisa dilakukan secara serampangan
agar kualitas data yang terjaring dari lapangan penelitian bisa mendukung pelaksanan
pengolahan atau analisis data. Ada beberapa hal yang saling berkaitan dan harus
dipertimbangkan sebelum merakit suatu instrumen. Hal-hal tersebut adalah: 1) bagaimana
variabel yang membangun model penelitian yang akan dilakukan, 2) indikator apa saja yang
mendukung konstruk variabel yang telah ditetapkan, 3) berdasarkan indikator-indikator
tersebut dirakitlah instrumen yang akan digunakan menjaring data di lapangan.

Butir-butir instrumen dibuat harus sesuai dengan indikator yang ditetapkan.


Sedangkan indikator tidak boleh menyimpang dari batasan-batasan Variabel. Artinya dalam
merakit instrumen harus ada kesesuain dan keterkaitan yang logis antara Variabel, indikator,
dan butir instrumen. Alur logisnya adalah, variabel yang telah ditetapkan di break down
menjadi beberapa indikator, lalu indikator-indikator itu kemudian di break down lagi menjadi
butir instrumen. Adakalanya antara variabel dan indikator masih dibutuhkan subvariabel.
Sebagai ilustrasi, berikut dicontohkan alur rumusan: variabel – subvariabel – indikator

Tabel.Rumusan Indikator

Variabel Subvariabel Indikator


Pembelajaran Adab bergaul Antar Guru dan Pegawai
Non-tatap muka Antar Guru dgn siswa
Antar Siswa
Perangkat lunak Peraturan Sekolah
Kegiatan keagamaan di sekolah
Perangkat keras Mesjid/Mushalla
Laboratorium PAI
Pembelajaran Perencanaan Silabus
Tatap muka Penyusunan RPP
Prinsip Penyusunsn RPP
Pelaksanaan Syarat pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran
Penilaian Jenis dan prinsip penilaian
Penilaian sikap dan perilaku
Penilaian kompetensi
Dampak Keyakinan Iman kpd Allah
Pembelajaran Iman kepada malaikat
Iman kpd Kitab Allah
Iman kpd Rasul Allah
Iman kpd Hari akhir
Iman kpd qadha & qadar
Sikap Tawadu
Taat
Qana’ah/ Sabar
Ker.Kras/Tekun/Ulet
Zuhud/Tawakkal
Perilaku Pelaksanaan shalat
Puasa/shadaqah
Pergaulan
Kepatuhan
Kedisiplinan

Dari tabel rumusan indikator di atas kemudian dikembangkan dalam bentuk kisis-kisi
instrumen

Tabel Kisi-kisi Butir Instrumen


Subvariabel No. Indikator Jum. No. Item
Item
A. Adab 1 Antar Guru dan Pegawai 3 1, 2, 3.
Bergaul 2 Guru/Pegawai dgn siswa 2 4, 5, 6,.
3 Antar Siswa 3 7, 8, 9.
Jumlah item 9
B. Perangkat 1 Peraturan Sekolah 5 10, 11, 12, 13,.
Lunak 2 Kegiatan keagamaan 4 14, 15, 16, 17, 18.
Jumlah item 9

C. Perangkat 1 Mesjid/Mushalla 8 19, 20, 21, 22.


Keras 2 Lab PAI 5 23, 24, 25, 26, 27, 28.
Jumlah item 10
Total item 28

Dari kisi-kisi instrumen kemudian di break down menjadi butir-butir instrumen masih dalam
bentuk draft untuk keperluan analisis isi. Biasanya dilakukan melalui Expert Judgment atau
Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya masing-
masing.

Tabel Draft Butir Instrumen


F/ Bo Penilaian
Indikator No. Butir Pernyataan
Uf Bot S Ks Ts
Antar guru 1 Pergaulan antarsesama guru dan pegawai
dan Pegawai di sekolah ini memberikan keteladanan F 1-5
yang baik bagi siswa.
2 Antarsesama guru dan pegawai bercanda
melewati batas kesusilaan. F 1-5
3 Antarsesama guru dan pegawai saling
F 1-5
menyapa dengan santun.
Antara guru 4 Guru memaksakan kehendak pada
Uf 1-5
dgn siswa siswa ketika mengajar dalam kelas.
5 Guru memaksakan kehendak pada
Uf 1-5
siswa dalam pergaulan di luar kelas.
6 Guru membantu setiap kesulitan siswa
F 1-5
dalam proses pembelajaran
Antarsiswa 7 Pergaulan antarsiswa menimbulkan
keresahan di lingkungan sekolah. Uf 1-5
8 Terkadang seorang atau sekelompok
siswa (gank) melecehkan siswa atau Uf 1-5
kelompok siswa lainnya.
9 Praktik gank (kelompok antarsiswa)
Uf 1-5
tumbuh berkembang di sekolah ini.

Setelah dilakukan analisis Isi terhadap draft instrumen, kemudian dirakitlah butir-butir
instrumen tersebut dalam bentuk skala likert (atau skala lainnya).

Instrumen Penelitian

Berilah tanda cek (√) pada kolom respons (1, 2, 3, 4, atau 5) yang ada di kolom
sebelah kanan sebagai jawaban dari pernyataan yang ada pada kolom di sebelah
kirinya.
Keterangan respons: 1 = Tidak pernah
2 = Hampir tdk pernah
3 = Jarang
4 = Sering
5 = Selalu
Respons
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1 Pergaulan antarsesama guru dan pegawai
memberikan keteladanan yang baik bagi siswa.
2 Antarsesama guru dan pegawai bercanda melewati
batas kesusilaan.
3 Antarsesama guru dan pegawai saling menyapa
dengan santun.

4 Guru memaksakan kehendak pada siswa


ketika mengajar dalam kelas.
5 Guru memaksakan kehendak pada siswa
dalam pergaulan di luar kelas.
6 Guru membantu setiap kesulitan siswa dalam proses
pembelajaran.

7 Pergaulan antarsiswa menimbulkan keresahan di


lingkungan sekolah.
8 Terkadang seorang atau sekelompok siswa (gank)
melecehkan siswa atau kelompok siswa lainnya.
9 Praktik gank (kelompok antarsiswa) tumbuh
berkembang di sekolah ini.

Setelah Rakitan instrumen rampung, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji
reliabilitas dan validitas instrumen. Uji instrumen ini sebaiknya tidak dilakukan di wilayah
penelitian yang telah dirancang, tapi dilakukan diluar lokasi populasi penelitian.
B. RELIABILIS INSTRUMEN
Hal pertama yang harus dilakukan setelah mengumpulkan data dari lapangan uji
coba adalah sesegera mungkin menginput data ke dalam tabel persiapan (lihat tabel excel).
Jika data telah sempurna di input, diberi label kemudian mulailah menganalisis kelayakan
data tersebut. Dalam hal ini, data harus memenuhi standar reliabilitas dan validitas. Langkah
awal adalah memenuhi standar reliabilitas instrumen. Untuk hal tersebut akan dibahas
langkah-langkah analisis reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS versi 2.0
sebagai berikut.
1. Buka Program SPSS, akan muncul lembar analisis dan jendela seperti ini. Jendela tersebut
dihilangkan saja, yang tinggal adalah lembar analisis dibelakangnya.

2. Setelah jendela dihilangkan maka sebenarnya yang tertinggal ada dua lembar analisis yaitu
lembar untuk setting data dan lembar untuk output. Pada lembar setting data terdapat dua
tombol di sudut kiri bawah yaitu data view dan variable view. Data view untuk menampilkan
data, sedangkan variable view untuk mengatur variabel. Secara default yang tampil pertama
adalah lembar data view, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini

3. Langkah berikutnya memasukkan data pada lembar data view dari file data excel yang
telah diberi label tadi dengan cara klik ‘file’’open’’data’ seperti pada gambar di bawah.
Maka akan muncul tampilan sebagaimana gambar berikut

Pada jendela ‘open data’ dipilih disk dimana data excel tersimpan. Dalam kasus ini data
tersebut berada pada flashdisk di ‘ANALISIS DATA SPSS’ folder ‘Reliabilitas dan
Validitas Instrumen’  lalu diklik foldernya, kemudian pada ‘File of type’ diklik maka akan
muncul beberapa pilihan, lalu dipilih dan klik ‘Excel (*xls, xlsx, xlsm)’

maka jendela open data akan memunculkan ‘Excel (*xls, xlsx, xlsm)’ pada pilihan ‘Excel
(*xls, xlsx, xlsm)’ seiring dengan itu juga muncul data yang diinginkan di kotak jendela,
sebagaimana gambar berikut.
Kemudian data yang diinginkan dalam bentuk excel yang ada dalam kotak jendela diklik,
maka secara otomatis data tersebut akan muncul pada ‘File name’ lalu klik ‘open’ maka akan
muncul jendela ‘Opening Excel data source’

kemudian klik ‘OK’ maka tampilan lembar ‘Data view’ akan menampilkan data yang
didapatkan dari lapangan sebagaimana data pada file excel.

4. Langkah selanjutnya adalah mengatur ‘Variable view’. Untuk itu, klik tombolnya, dan
akan muncul lembar ‘Variabel view’ seperti berikut.
Pada kolom ‘Measure’ muncul jenis data ‘Nominal’ jenis data ini kita ganti dengan jenis data
‘Scale’ untuk semua butir instrumen dengan cara mengklik setiap ‘Nomonal’ maka akan
muncul pilihan, langsung saja pilih jenis ‘Scale’. Diulang cara tersebut untuk tiap butir.

Setelah itu kembali ke lembar ‘Data view’

5. Langkah selanjutnya, menganalisis reliabilitas instrumen dengan cara klik ‘Analyze’ 


‘Scale’  ‘Reliability Analysis’ maka akan muncul jendela ‘Reliability Analysis’

6. Pada kotak sebelah kiri muncul susunan semua butir soal yang akan dianalisis. Butir-butir
tersebut di blok, lalu klik tanda panah yang ada di tengah, maka butir-butir yang di blok akan
berpindah ke kotak sebelah kanan.

7. Lalu klik OK maka akan muncul output koefisien reliabilitas cronbach alpha dengan
indeks sebesar 0,98.
Hal tersebut menandakan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas hampir sempurna
(nilai kritis untuk penerimaan reliabilitas adalah > 0,70)

C. VALIDITAS INSTRUMEN (BUTIR)

Uji validitas instrumen dapat dilakukukan dengan 3 cara yaitu; 1) Uji Korelasi
bivariate, 2) Uji Korelasi Item-Total, dan 3) Uji EFA. Untuk itu kita pilih uji validitas yang
ke 3 (Exploratory Factor Analysis). Langkah-langkahnya adalah:
1. (langkah 1 s/d 4 sama dengan langkah di atas)
5. Klik ‘Analyze’  ‘Dimention Reduction’  ‘Factor’

6. Klik ‘Factor akan muncul jendela ‘Factor Analysis’


7. Selanjutnya semua butir yang ada di kotak sebelah kiri diblok lalu pindahkan ke kotak
sebelah kanan dengan cara klik tanda panah yang ada di antara dua kotak. Lalu klik
‘Descriptives’

Muncul kotak dialog ‘Factor Analysis:Descriptives’, lalu centang: ‘Initial solution’, ‘Anti-
image’ dan ‘KMO and Bartlett’s test of Sphericity’ lalu klik ‘Continue’ secara otomatis akan
kembali ke jendela ‘Factor Analysis’ setelah itu klik ‘Rotation’ akan muncul kotak dialog
‘Faktor Analysis:Rotation’, pilih ‘Varimax’ lalu centang ‘Rotated solution’

lalu klik ‘Continue’ lalu ‘OK’, maka akan muncul out put. Yang perlu diperhatikan adalah

a. KMO and Bartlett’s Test


KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,859


Approx. Chi-Square 1763,711

Bartlett's Test of Sphericity Df 378

Sig. ,000

b. Anti Image Correlation


c. Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

GP1 ,443 ,262 ,759


GP2 ,812 ,294 ,183
GP3 ,275 ,223 ,864
GS1 ,869 ,117 ,284
GS2 ,777 ,335 ,388
GS3 ,760 ,374 ,247
SS1 ,788 ,409 ,143
SS2 ,782 ,163 ,172
SS3 ,875 ,262 ,156
PS1 ,770 ,389 ,279
PS2 ,663 ,588 ,157
PS3 ,865 ,303 ,148
PS4 ,869 ,187 ,313
KK1 ,656 ,485 ,234
KK2 ,689 ,314 ,362
KK3 ,802 ,411 ,204
KK4 ,849 ,358 ,192
KK5 ,777 ,416 -,004
MM1 ,323 ,694 ,183
MM2 ,094 ,802 ,080
MM3 ,545 ,488 ,152
MM4 ,570 ,567 ,050
Lab1 ,249 ,784 -,008
Lab2 ,380 ,743 ,140
Lab3 ,300 ,750 ,412
Lab4 ,368 ,756 ,368
Lab5 ,301 ,841 ,265
Lab6 ,724 ,352 ,343
Extraction Method: Principal Component
Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 5 iterations.

8. Membaca output.

a. KMO dan Bartlett’s Test


Untuk melakukan analisis faktor ada dua asumsi yang harus terpenuhi yaitu indeks KMO
MSA harus > 0,50 dan indeks Bartlett’s test of Sphericity harus berada pada tingkat
signifikansi < 0,05. Jika kedua asumsi ini terpenuhi maka analisis faktor dapat dilanjutkan.
Ternyata data yang kita analisis memenuhi kedua asumsi tersebut  KMO MSA= 0,895
(berada jauh diatas nilai kritis 0,50) dan Bartlet’s test = 0,000 (berada jauh di bawah nilai
kritis 0,05)

b. Anti Image Correlation


Setelah lolos dari uji KMO dan Bartlett maka persyaratan analisis faktor selanjutnya menguji
Anti Image Correlation untuk setiap butir instrumen. Persyaratan ini untuk mengetahui
apakah MSAnya dapat menunjukkan kelayakan untuk analisis lebih lanjut atau tidak.
Kriterianya adalah bila indeks MSAnya > 0,50 maka butir tersebut layak untuk dianalisis
lebih lanjut (indeks yang diuji adalah angka yang memiliki tanda ( a). Ternyata semua butir
memenuhi kriteria tersebut. Artinya semua butir layak untuk dianalisis lebih lanjut.

c. Rotated Component Matrix


Pada tabel ini akan dilihat factor loading untuk tiap butir instrumen. Besar kecilnya factor
loading akan menentukan valid tidaknya butir tersebut. Butir yang memiliki indeks factor
loading > 0,50 berarti butir tersebut memenuhi kriteri valid. Dan ternyata semua butir yang
dianalisis memenuhi kriteria validitas instrumen.

Selamat mencoba.
-harsul.m.-

Anda mungkin juga menyukai