MERAKIT INSTRUMEN
Tabel.Rumusan Indikator
Dari tabel rumusan indikator di atas kemudian dikembangkan dalam bentuk kisis-kisi
instrumen
Dari kisi-kisi instrumen kemudian di break down menjadi butir-butir instrumen masih dalam
bentuk draft untuk keperluan analisis isi. Biasanya dilakukan melalui Expert Judgment atau
Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan para pakar dalam bidangnya masing-
masing.
Setelah dilakukan analisis Isi terhadap draft instrumen, kemudian dirakitlah butir-butir
instrumen tersebut dalam bentuk skala likert (atau skala lainnya).
Instrumen Penelitian
Berilah tanda cek (√) pada kolom respons (1, 2, 3, 4, atau 5) yang ada di kolom
sebelah kanan sebagai jawaban dari pernyataan yang ada pada kolom di sebelah
kirinya.
Keterangan respons: 1 = Tidak pernah
2 = Hampir tdk pernah
3 = Jarang
4 = Sering
5 = Selalu
Respons
No Pernyataan
1 2 3 4 5
1 Pergaulan antarsesama guru dan pegawai
memberikan keteladanan yang baik bagi siswa.
2 Antarsesama guru dan pegawai bercanda melewati
batas kesusilaan.
3 Antarsesama guru dan pegawai saling menyapa
dengan santun.
Setelah Rakitan instrumen rampung, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji
reliabilitas dan validitas instrumen. Uji instrumen ini sebaiknya tidak dilakukan di wilayah
penelitian yang telah dirancang, tapi dilakukan diluar lokasi populasi penelitian.
B. RELIABILIS INSTRUMEN
Hal pertama yang harus dilakukan setelah mengumpulkan data dari lapangan uji
coba adalah sesegera mungkin menginput data ke dalam tabel persiapan (lihat tabel excel).
Jika data telah sempurna di input, diberi label kemudian mulailah menganalisis kelayakan
data tersebut. Dalam hal ini, data harus memenuhi standar reliabilitas dan validitas. Langkah
awal adalah memenuhi standar reliabilitas instrumen. Untuk hal tersebut akan dibahas
langkah-langkah analisis reliabilitas instrumen dengan bantuan program SPSS versi 2.0
sebagai berikut.
1. Buka Program SPSS, akan muncul lembar analisis dan jendela seperti ini. Jendela tersebut
dihilangkan saja, yang tinggal adalah lembar analisis dibelakangnya.
2. Setelah jendela dihilangkan maka sebenarnya yang tertinggal ada dua lembar analisis yaitu
lembar untuk setting data dan lembar untuk output. Pada lembar setting data terdapat dua
tombol di sudut kiri bawah yaitu data view dan variable view. Data view untuk menampilkan
data, sedangkan variable view untuk mengatur variabel. Secara default yang tampil pertama
adalah lembar data view, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini
3. Langkah berikutnya memasukkan data pada lembar data view dari file data excel yang
telah diberi label tadi dengan cara klik ‘file’’open’’data’ seperti pada gambar di bawah.
Maka akan muncul tampilan sebagaimana gambar berikut
Pada jendela ‘open data’ dipilih disk dimana data excel tersimpan. Dalam kasus ini data
tersebut berada pada flashdisk di ‘ANALISIS DATA SPSS’ folder ‘Reliabilitas dan
Validitas Instrumen’ lalu diklik foldernya, kemudian pada ‘File of type’ diklik maka akan
muncul beberapa pilihan, lalu dipilih dan klik ‘Excel (*xls, xlsx, xlsm)’
maka jendela open data akan memunculkan ‘Excel (*xls, xlsx, xlsm)’ pada pilihan ‘Excel
(*xls, xlsx, xlsm)’ seiring dengan itu juga muncul data yang diinginkan di kotak jendela,
sebagaimana gambar berikut.
Kemudian data yang diinginkan dalam bentuk excel yang ada dalam kotak jendela diklik,
maka secara otomatis data tersebut akan muncul pada ‘File name’ lalu klik ‘open’ maka akan
muncul jendela ‘Opening Excel data source’
kemudian klik ‘OK’ maka tampilan lembar ‘Data view’ akan menampilkan data yang
didapatkan dari lapangan sebagaimana data pada file excel.
4. Langkah selanjutnya adalah mengatur ‘Variable view’. Untuk itu, klik tombolnya, dan
akan muncul lembar ‘Variabel view’ seperti berikut.
Pada kolom ‘Measure’ muncul jenis data ‘Nominal’ jenis data ini kita ganti dengan jenis data
‘Scale’ untuk semua butir instrumen dengan cara mengklik setiap ‘Nomonal’ maka akan
muncul pilihan, langsung saja pilih jenis ‘Scale’. Diulang cara tersebut untuk tiap butir.
6. Pada kotak sebelah kiri muncul susunan semua butir soal yang akan dianalisis. Butir-butir
tersebut di blok, lalu klik tanda panah yang ada di tengah, maka butir-butir yang di blok akan
berpindah ke kotak sebelah kanan.
7. Lalu klik OK maka akan muncul output koefisien reliabilitas cronbach alpha dengan
indeks sebesar 0,98.
Hal tersebut menandakan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas hampir sempurna
(nilai kritis untuk penerimaan reliabilitas adalah > 0,70)
Uji validitas instrumen dapat dilakukukan dengan 3 cara yaitu; 1) Uji Korelasi
bivariate, 2) Uji Korelasi Item-Total, dan 3) Uji EFA. Untuk itu kita pilih uji validitas yang
ke 3 (Exploratory Factor Analysis). Langkah-langkahnya adalah:
1. (langkah 1 s/d 4 sama dengan langkah di atas)
5. Klik ‘Analyze’ ‘Dimention Reduction’ ‘Factor’
Muncul kotak dialog ‘Factor Analysis:Descriptives’, lalu centang: ‘Initial solution’, ‘Anti-
image’ dan ‘KMO and Bartlett’s test of Sphericity’ lalu klik ‘Continue’ secara otomatis akan
kembali ke jendela ‘Factor Analysis’ setelah itu klik ‘Rotation’ akan muncul kotak dialog
‘Faktor Analysis:Rotation’, pilih ‘Varimax’ lalu centang ‘Rotated solution’
lalu klik ‘Continue’ lalu ‘OK’, maka akan muncul out put. Yang perlu diperhatikan adalah
Sig. ,000
Component
1 2 3
8. Membaca output.
Selamat mencoba.
-harsul.m.-