Anda di halaman 1dari 6

Pisang (Musa paradisiaca L.

Klasifikasi
Kindom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingeberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : Steenis (2002)

A. Morfologi Akar
Pohon pisang memiliki sistem perakaran serabut karena pisang
termasuk sebagai tanaman monokotil. Pada tanaman pisang, akar
terbanyak berada di bagian bawah tanah. Akar ini akan tumbuh menuju
bawah sampai kedalaman 75-150 cm, sedangkan akar yang berada di
bagian samping umbi batang tumbuh ke samping dan mendatar.
Menurut Tjitrosoepomo (2013), tanaman pisang mempunyai
perakaran yang serabut dengan berpusat pada boggol pisang, perakaran
pisang tidak terlalu dalam masuk kedalam tanah sehingga tanaman pisang
mudah roboh jika tanah bertekstur gembur, pada bagian bonggol tumbuh
tunas baru. Akar pada pisang berwarna kecokelatan dan biasanya tumbuh
menyebar mendekati permukaan tanah. Akar tersebut bisa tumbuh hingga
kedalaman 75-150 cm. Akar ini bisa tumbuh hingga 5 cm.

B. Morfologi Batang
Menurut Rosanti (2013), habitus pisang yaitu tanaman herba yang
memiliki tipe percabangan herbacieus, bentuk batangnya bulat, permukaan
batangnya licin, arah tumbuh batangnya tegak lurus, dan tipe
percabangannya monopodial yang memiliki arah tumbuh cabang condong
keatas. Sedangkan berdasarkan literatur batang pisang yang sebenarnya
adalah batang yang terdapat pada bagian bawah pohon pisang dan
berbentuk seperti umbi atau tunas muda pada tanaman bambu. Batang
sejati ini bertipe batang basah dengan bentuk yang bulat berlekuk.
Permukaan batangnya kasar dengan terbentuknya lekukan-lekukan.
Batang pisang terbagi menjadi dua bagian, yaitu batang asli dan
batang palsu yang umum disebut sebagai batang semu. Batang asli terletak
di bagian dalam tanah yang menyerupai umbi batang, sedangkan batang
semu adalah yang tumbuh di permukaan tanah dan tampak seolah-olah
seperti batang sejati. Batang pisang umumnya berwarna hijau muda hingga
agak kecokelatan. Batang ini tidak menghasilkan kambium, sehingga
teksturnya lunak. Selama pertumbuhan, batang semu akan terus
membentuk lapisan baru untuk menutupi lapisan lama yang sudah
mengering.

C. Morfologi Daun
Menurut Rosanti (2013), daun pisang berwarna hijau muda ketika
daun masih muda, berwarna hijau tua, dan berwarna coklat. Posisi tangkai
daun membelah daun pisang ini menjadi dua bagian. Daun pisang
mempunyai garis ditepian yang membuat daun ini mudah robek. Panjang
daun pada tanaman pisang ini bisa mencapai 2 meter.
Tanaman pisang merupakan tanaman berdaun lebar, panjang daun
bisa mencapai 2 meter dengan lebar 40-50 cm, dengan dipisahkan dengan
tangkai daun, posisi tangkai daun membelah daun menjadi 2 bagian, daun
pisang mempuyai garis-garis ditepian daun sehingga daun mudah sekali
robek. Helaian daun pisang terbentuk lanset memanjang yang letaknya
tersebar dengan bagian bawah daun tampak berlilin. Daun ini diperkuat
oleh tangkai daun yang panjangnya antara 30-40 cm.

D. Morfologi Bunga
Menurut Rosanti (2013), bunga tanaman pisang berwarna kuning,
dengan dilapisi kelopak bunga yang berwarna merah, bunga pisang sering
disebut dengan sebutan jantung pisang. Bunga pisang tergolong
berkelamin satu, yakni berumah satu dalam satu tandan. Letak bunga
pisang diujung tandang buah pisang. Bunga tanaman ini merupakan bunga
yang sempurna yang terdiri dari jantan dan betina.
Bunga pisang disebut juga jantung pisang karena bentuknya
menyerupai jantung. Bunga pisang tergolong berkelamin satu, yakni
berumah satu dalam satu tandan. Daun penumpu bunga biasanya berjejal
rapat dan tersusun secara spiral. Daun pelindung yang berwarna merah
tua, berlilin, dan mudah rontok berukuran panjang 10-25 cm. Bunga
tersebut tersusun dalam dua baris melintang, yakni bunga betina berada di
bawah bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda bunga melekat sampai
tinggi dengan panjang 6-7 cm. Benang sari yang berjumlah 5 buah pada
bunga betina terbentuk tidak sempurna. Pada bunga betina terdapat bakal
buah yang berbentuk persegi, sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat
bakal buah.

E. Morfologi Buah
Menurut Tjitrosoepomo (2013), buah pisang mempunyai warna
kuning saat matang dan hijau disaat masih mentah. Biasanya setelah bunga
keluarakan terbentuk satu kesatuan bakal buah yang disebut sebagai sisir.
Sisir pertama yang terbentuk akan terus memanjang membentuk sisir
kedua, ketiga, dan seterusnya. Pada kondisi ini, sebaiknya jantung pisang
dipotong karena sudah tidak bisa menghasilkan sisir lagi. Buah pisang
terletak pada sisir tanaman yang menempel pada tandan pisang, setiap sisir
terdapat 10-20 buah pisang, sedangkan setiap tandan memiliki 6-20 sisir
pisang.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna
raksasa berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Buah pada
tanaman pisang ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok
tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki
kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang
berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama kalium.

F. Keterangan tumbuhan lain


Habitat tumbuh tanaman pisang tidak harus pada lahan khusus,
karena flora ini dapat beradaptasi di wilayah dataran tinggi ataupun
dataran rendah. Proses penanamannya pun tidaklah sulit dan tidak
membutuhkan perhatian khusus. Selama kondisi tanah baik dan cukup
cahaya matahari, maka pohon pisang dapat tumbuh dengan baik.
Namun ketinggian paling optimal untuk pertumbuhan pisang
adalah di kawasan dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut.
Jenis tanah yang cocok adalah tanah lembab dan berada pada wilayah
terbuka. Sebab pohon pisang sangat membutuhkan cahaya matahari agar
bisa tumbuh dengan maksimal.
Diwilayah dataran tinggi pisang juga dapat tumbuh dengan baik,
tetapi intensitas menghasilkan buah tidak sebaik ketika berada pada
ketinggian 100 mdpl. Begitu pula jika ditanaman di lingkungan yang
terendam air, pohon ini dipastikan tidak akan bisa tumbuh secara optimal.
Tidak hanya buah pisang yang mempunyai berbagai khasiat untuk
kesehatan manusia, tetapi bagian-bagian lain seperti batang, daun dan
bunga dari tanaman ini juga bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu, wajar jika
pisang juga disebut sebagai tanaman serbaguna seperti pohon kelapa.
Batang pisang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian sebagai
media tanam untuk budidaya jamur. Bahkan tanpa harus dibudidayakan
pun jamur dapat tumbuh dengan sendirinya di batang pisang yang telah
ditebang.
Daun pisang merupakan bagian yang paling sering dimanfaatkan
selain buahnya. Daunnya sering digunakan untuk pembungkus makanan
khas di beberapa daerah di Indonesia. Daun pisang yang lebar dan mudah
dibentuk ketika layu membuat daun pisang biasa digunakan sebagai media
untuk membungkus makanan seperti lemper dan kue basah.
Jantung pisang yang merupakan bunga pisang juga dapat
dimanfaatkan untuk sajian kuliner atau bahan makanan. Jika buahnya
dikonsumsi sebagai makanan selingan, maka bagian jantung pisang dapat
diolah menjadi sayur. Cara pengolahannya pun sangat mudah dan bisa
dikreasikan dalam berbagai menu yang lezat.
Buah pohon pisang adalah bagian utama dan menjadi alasan
ekonomis sehingga tanaman ini dibudidayakan. Buah pisang dapat
dikonsumsi langsung sebagai pencuci mulut ataupun diolah untuk
menghasilkan makanan baru seperti pisang goreng, kolak buah, dan kue
bolu. Bahkan pisang muda juga dapat dijadikan sebagai bahan sayur.
Buah pisang sangat baik untuk dikonsumsi sebab mengandung
banyak zat yang bermanfaat baik untuk tubuh. Buah ini mampu mencegah
tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh, melancarkan pencernaan dengan
melegakan lambung dan usus, mengatasi anemia, mencegah asma, dan
juga bermanfaat untuk kecantikan kulit.
G. Referensi
Rosanti, Dewi, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: Kanasius, 2013.
Steenis, Van, Flora, Jakarta: PT Pradaya Paramita, 2002.
Tjitrosoepomo, Gembong, Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta: UGM
Press, 2013.

H. Lampiran

Sumber: Dok. Pribadi, 2020

Anda mungkin juga menyukai