Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 1

BIOLOGI UMUM

“ POHON PISANG BERBUAH HANYA SATU KALI”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2 PSPB 22 A

1. DEA SARIMUTI BR SEMBIRING


2. KEMINI DELIANA LUMBAN GAOL
3. RISALINA SEPTIANI BR TATIGAN
4. ANNISA SABRINA PASARIBU

GURU PENGAMPU :
Dra. Mariaty Sipayung, M.Si

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN
2022
1
Page
BAB 1
PENDAHULUAN

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna berukuran besar
dengan daun memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai. Batang pisang
bersifat lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang yang agak
keras berada di bagian permukaan tanah. Pisang memiliki daun bertangkai yang berpencar dan
mudah robek dengan bagian batang yang meruncing. Ukuran daun pada tiap spesies pisang juga
berbeda-beda. Tangkai pisang menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak. Bagian bunga
pada pisang akan membentuk buah yang disebut sisir. Buah pisang berkelompok dalam
satu bunga majemuk dengan ukuran yang makin ke bawah makin mengecil.
Dalam taksonomi, pisang termasuk dalam genus Musa dan famili Musaceae. Beragam spesies
pisang tersebar di kawasan Malesia. Spesies pisang yang paling banyak dibudidayakan
di dunia adalah pisang hutan. Jenis pisang hutan dapat tumbuh di hutan, bukit maupun di dataran
rendah.] Selain itu, pisang juga dapat ditanam bersama dengan tanaman lain
seperti jagung dan ketela pohon.
Pisang dapat dipanen kapan saja, karena pertumbuhannya yang sesuai dengan segala
jenis musim. Kematian pohon pisang hanya terjadi ketika berbuah hanya sekali semasa
hidupnya.] Buah pisang dapat langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu. Nutrisi di dalam
pisang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan dapat pula dibuat sebagai obat tradisional.
Pada awalnya pisang merupakan tumbuhan asli yang berasal dari kawasan Asia Tenggara,
kemudian menyebar ke seluruh wilayah dunia. Dari arah barat, pisang menyebar mulai
dari Samudra Atlantik menuju ke Pulau Madagaskar lalu ke Benua Afrika dan menuju
ke Amerika Latin dan Amerika Tengah. Sementara itu, pisang menyebar dari arah timur
melalui Samudra Pasifik menuju ke Hawaii.
Di berbagai daerah dan mancanegara pisang memiliki nama-nama khas tersendiri, beberapa
diantaranya: gadang atau gedhang (Jawa), biyu (Bali), puntiq (Sasak), chawuk atau cau (Sunda),
punti (Lampung), unti (Makassar), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), tema (Seram)
dan ounche (Madagaskar).
Nama spesies dari pisang adalah Musa sp yang berasal dari genus Musa. Pisang termasuk dalam
famili Musaceae dalam kelas tumbuhan berkeping biji tunggal. Sementara itu, pisang masuk
dalam subdivisi tumbuhan berbunga dan divisi tumbuhan berbiji. Spesies pisang masih
berkerabat dengan Orchidaceae.
Pisang dapat tumbuh subur di wilayah dengan musim kemarau yang berlangsung hingga
4,5 bulan. Curah hujan yang diperlukan oleh pisang untuk tumbuh dengan subur adalah 650
hingga 5.000 mililiter per tahun. Sementara itu, suhu lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan
pisang berkisar antara 21oC hingga 29,5 oC.
Pisang awalnya merupakan tanaman lokal di kawasan Asia Tenggara yang sebagian besar
berpusat di wilayah Indonesia. Sejak 500 tahun sebelum Masehi, pisang telah menyebar hingga
ke Pulau Madagaskar. Sedangkan wilayah Afrika lainnya telah mengenal dan membudidayakan
2

pisang sejak seribu tahun sebelum Masehi. Pada masa yang sama, Hawaii telah mengenal dan
Page

membudidayakan pisang melalui pengiriman dari Kepulauan Canaria.


1.1 MORFOLOGI TANAMAN PISANG (MUSA SPP)

Tanaman Pisang (Musa spp). Pisang adalah salah satu tanaman atau tumbuhan terna yang
memiliki ukuran relatif besar atau raksasa yang berdaun besar dengan suku Musaceae.
Tanaman pisang ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan
dengan baik pada iklim tropis maupun sub tropis.
Ada dua jenis tanaman pisang yaitu tanaman pisang komersial dan tanaman pisang yang
dapat dibudidayakan (Kurniawan dkk, 2016). Tanaman pisang adalah terna besar tahunan
yang berimpang dan berserat.Batang semunya tumbuh mengelompok dalam rumpun,
daunnya lebar, helainya berbentuk lonjong-lanset, kadang berlapis lilin, tangkai daun
panjang dan membentuk batang semu.
Perbungaan pada ujung batang, menjulur, keluar dari ujung batang semu, menjurai, semi-
menjurai atau bahkan tegak. Braktea tidak beralur dalam, tergulung bersama-sama atau
tegak menyirip,dan biasanya menggugurkan diri (Nasution dan Isamu, 2001). Secara
taksonomi tanaman pisang diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi: Spermatophyta, Sub
Divisi: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Famili: Musaceae, Genus: Musa,
Spesies: Musa Paradisiaca L (Kaleka, 2013).

Gambar 1.2 Tanaman pisang secara morfologi (sumber :repository uin)


Page
1.2 TANAMAN PISANG (MUSA SPP)

Pisang merupakan tanaman yang tidak bercabang dan digolongkan dalam terna
monokotil. Batangnya yang membentuk pohon merupakan batang semu, yang terdiri dari
pelepah-pelepah daun yang tersusun secara teratur, percabangan tanaman bertipe
simpodial (batang poko sukar ditentukan) dengan meristem ujung memanjang dan
membentuk bunga lalu buah. Bagian buah bagian bawah batang pisang menggembung
berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral muncul dari kuncup pada bonggol yang
selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang (Kaleka, 2013).

Secara umum pisang dapat tumbuh di seluruh kawasan Indonesia, tanah yang baik adalah
tanah yang kering tetapi memiliki kapasitas air yang baik ratarata pH tanah berkisar
antara 4,5 dan 7,5 (Maharani, 2005). Tanaman pisang komersial merupakan tanaman
monokotil dan dibiakkan dengan cara vegetatif. Tanaman ini hanya berbuah sekali lalu
mati, akan tetapi pada bonggolnya tumbuh tunas dan kemudian menjadi anakan.
Pertumbuhannya sangat mudah, karena pisang dapat tumbuh bahkan pada tanah yang
masam sekalipun. Jenis-jenis pisang yang ada memiliki perbedaan morfologi, yang
memberikan variasi dalam kultivar pisang, diantaranya dari warna buah, warna batang,
bentuk daun, bentuk buah dan masih banyak lagi karakter yang membedakan kultivar
pisang. Pisang juga dikatakan sebagai tanaman abadi karena perkembangan pisang yang
terus menerus yang tidak ada habisnya. Berawal dari munculnya tunas dari umbi
kepermukaan dan berkembang terus-menerus melanggengkan kehidupan pisang
(UNCST, 2007).

Tinggi batang mencapai 2 sampai 8 meter tergantung pada variasi dan kondisi, dan
memiliki yang pendek. Bonggol memiliki mata tunas dan menghasilkan rhizome pendek
dan akar (anakan) dekat pohon induk. Batangnya merupakan batang semu yang ternyata
berupa lembaran daun yang saling tumpang tindih dengan daun baru dan akhirnya bunga
muncul dari bagian tengah (Mudita, 2012). Diameter batang sekitar 48 cm ketebalan
dapat mencapai 20-5- cm batang sejati akan muncul pada saat bunga terbentuk. Batang
sejati ini tumbuh didalam batang semu sehingga muncul dan mendukung tandan.

4
Page
Sistem perakaran tanaman pisang berupa akar adventif yang lunak. Akar primer memiliki
ketebalan 5-8 mm serta berwarna putih saat masih muda dan sehat. Rhizome yang masih sehat
akan menghasilkan akar primer sebanyak 200 sampai 500 akar. Panjang akar yang akan muncul
dari umbi berkisar dari 50 hingga 100 cm. Anakan pisang sebenranya adalah cabang samping
yang tumbuh dari rimpang dan muncul dari permukaan tanah pada jarak yang dekat dengan
induk. Anakan pedang mempunyai kaitan yang kuat, sedangkan anakan air mempunyai kaitan
yang lemah dengan rimpang induk. Jumlah anakan yang tumbuh membentuk rimbun berbeda-
beda antar kultivar. Anakan pedang yangdipilih untuk menggantikan induk disebut anakan
pelanjut (Mudita, 2012).

Daun dewasa terdiri dari atas upih daun (leaf sheat), tangkai daun (petiole), dan helai daun (leaf
blade). Upih daun membentuk batang palsu, kemudian berkembang menjadi tangkai daun, dan
selanjutnya diantara bagian kana n dan kiri helai daun menjadi tulang utama daun (midrib). Helai
daun di bagian kanan dan kiri tulang daun disebut lembar daun (lamina). Daun berkembang dari
bagian batang palsu dalam bentuk silindris. Perkembangan daun yang sempurna biasanya terletak
pada helai daun ketiga. Jumlah daun pada batang berkisar antara 10-20 helai daun. Setiap
tanaman menghasilkan 35 sampai 50 daun dalam siklus pertumbuhannya, dan rata-rata 40 daun
(dalam waktu 8 sampai 18 bulan) (Mudita, 2012).

Helai pisang ini memiliki variasi diantaranya dari segi bentuk dan warna. Perbedaan ini
terbentuk pada pangkal helai daun. Terdapat tiga variasi bentuk pangkal daun pada tanaman
berdasarkan IPGRI (1996) yaitu dengan bentuk 7 pangkal daun.

Bentuk pertumbuhan helai daun juga dapat dibedakan tipe pertumbuhannya yaitu seperti
pada tipe tegakan daun yang

Bentuk Pangkal Daun,

1)membulat keduanya,

2) salah satu sisimembulat,

3) bentuk pangkal daun yang meruncing keduanya


5
Page
Tipe Pertumbuhan

1) Tegak,

2) Menengah (intermediate) dan

3) melengkung kebawah

Bunga pisang adalah bunga yang sempurna, yang memiliki benang sari dan putik. Jumlah
benang sari pisang secara umum 5 buah. Daun penumpu bunga pisang biasanya berjejal rapat
dan tersusun secara spiral. Daun pelindung berwarna merah tua, berlilin dan mudah rontok
berukuran panjang 10-25 cm. bunga tersebut tersusun dalam dua baris melintang, yakni bunga
betina berada di bawah bunga jantan (jika ada).

Bentuk jantungnya seperti gasing, meruncing, sedang, ovaid, sampai membulat. Pada umunya
bunga pisang mekar yang ditandai dengan membukanya (kelopak bunga) pada tiap 1-2 hari
sekali selama 7-10 hari. Pada umumnya bunga mulai mekar setelah 20 hari keluar jantung
(Supriyadi & Suyanti, 2008).

6
Page
Bunga-bunga betina memiliki indung telur yang berkembang dan menjadi buah tanpa
penyerbukan untuk membentuk daging yang merupakan bagian yang dapat dimakan dari
tanaman. Namun, pisang liar menunjukkan penyerbukan silang dan akhirnya membentuk biji
(non-parthenocarpic). Bunga jantan panjangnya antara 6 cm, benang sarinya ada lima helai daun
dan jarang yang bisa menghasilkan tepung sari. Dari beberapa kasus (Musa scgizocarpa,
Musaacuminata Banksii dan Musa acuminata Errans) menghasilkan bunga hermaprodit
( UNCST, 2007).

Tiap kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan Jumlah sisir betina antara 5-15
buah. Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri dari beberapa sisir, dan tiap sisir
terdiri dari 6-22 buah pisang atau tergantung pada varietasnya. Buah pisang pada umumnya tidak
berbiji atau disebut 3n 9triploid), kecuali pada pisang batu (klutuk) bersifat 2n (diploid). Proses
pembuahan tanpa menghasilkan biji disebut partenokarpi (Ningsih, 2013).

Bagian buah pisang bervariasi, panjangnya bervariasi, panjangnya antara 10-18 cm dengan
diameter sekitar 2,5-4,5 cm. buah berlingir 3-5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau
membentuk leher botol. Daging buah (mesokarpa) tebal dan lunak. Kulit buah (epikarpa) yang
masih muda berwarna hijau, namun Braktea Bunga Jantan Serbuk Sari Ujung Tepal Style Bagian
Tepal Penutup Tepal Ovari Tangkai Tandan Apex Anther Filament n 9 setelah tua (matang)
berubah menjadi kuning strukturnya tebal sampai tipis.Buah pisang termasuk buah buni, bulat
memanjang, membengkok, tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit berwarna hijau, kuning,
atau coklat. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa
biji, bijinya kecil, bulat, dan berwarna hitam.Buahnya dapat dipanen setelah 80-90 sejak
keluarnya jantung pisang (Cahyono, 2002).

Jenis-jenis pisang berdasarkan cara konsumsi antara lain yaitu pisang yang perlu direbus, ada
beberapa jenis pisang yang buahnya hanya enak dimakan setelah direbus terlebih dahulu
misalnya pisang Kepok, Raja, Nangka, dan pisang Tanduk. Pisang tanpa direbus jenis-jneisnya
seperti pisang Ambon, Kawista, Blitung, Raja sewu, yang buahnya demikian banyak sehingga
disebut Raja seribu dan pisang Klutuk meskipun enak buahnya tetapi penuh dengan biji
(Notabun,2014).

7
Page
1.Tujuan Praktikum

1.Agar mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui alasan pohon pisang hanya dapat berbuah
sekali

Bentuk kegiatan: Observasi dan diskusi kelompok

2. Sasaran/Objek pengamatan : Pohon pisang

3. Cara Kerja

1. Melakukan observasi lapangan atau lingkungan sekitar

2. Menemukan kejanggalan terhadap pohon pisang

3. Mengidentifikasikan faktor-faktor terkait dengan munculnya kejanggalan tersebut berdasarkan


pengamatan di lapangan

4. Mengapa pohon pisang hanya dapat berbuah sekali

5. kesimpulan

4. Eksperimen

1. Mengobservasi pohon pisang yang berbuah

2. Kejanggalan yang terdapat di pohon pisang yaitu setiap kali pohon pisang berbuah terdapat
Tunas baru yang akan tumbuh

3. Faktor-faktor yang terkait mengenai kejanggalan pohon pisang yaitu karena hanya memiliki
satu batang sejati, maka ketika pohon pisang berbuah tanaman mengalami pertumbuhan yang
artinya masuk pada tahap kematian dan kehidupan. Pohon pisang diamutkan oleh anakan pisang
yang tumbuh di sekitar pohon induk.

4. Pohon pisang hanya dapat berbuah satu kali dalam siklus hidupnya karena ketika sudah
berbuah pohon pisang telah mencapai pertumbuhan yang maksimal, jika kita perhatikan struktur
dari batang pisang maka akan kita lihat bahwa batang pisang terdiri dari batang semu (pelepah
pisang yang tersusun secara rapat menutupi batang sejati)

Batang sejati ini akan muncul ke permukaan menjadi buah pisang ketika sudah mencapai
pertumbuhan maksimal pohon pisang tergolong dalam tanaman semusim atau tanaman tahunan

5. Dapat di simpulkan bahwa penyebab mengapa pohon pisang hanya berbuah atau tumbuh
1 kali itu di karenakan pohon pisang hanya memiliki satu batang sejati dan jika sudah
8

berbuah harus di tebang dan di lanjutkan pertumbuhan nya oleh anakan pohon pisang.
Page
DAFTAR PUSAKA

Abdul muiz.. 2020 “ kenapa pohon pisang hanya berbuah satu kali”
https://dulajar.blogspot.com/2020/03/kenapa-pohon-pisang-hanya-berbuah-sekali.html. Diakses
pada tanggal 5 september 2022 pukul 17.25

Adminisator. 2021 “mengenal manfaat tiap bagian pisang”


http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/986-mengenal-manfaat-tiap-
bagian-tanaman-pisang. Di akses pada tanggal 4 september 2022 pukul 14.00

Tidak terdapat penulis “ buah pisang taksonomi morfologi habitat asal sebaran dan manfaat.

https://rimbakita.com/pisang/. Di akses pada 4 september 2022 pukul 14. 56

9
Page

Anda mungkin juga menyukai