Anda di halaman 1dari 98

MAKALAH REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI BERKELANJUTAN

Disusun untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia Dosen pengampu :

Shinta Prastika Kurniawan, S.T. M.T

Oleh :

Ainul Yaqin (519006)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


KONSENTRASI MANAJEMEN BISNIS INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesabaran, serta tak lupa

dihaturkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Analisis

Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan Dalam Perspektif Ekonomi

Islam”.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan

kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan dimasa

mendatang. Semoga Allah SWT. Menjadikannya sebagai amal ibadah yang akan

mendapat ganjaran disisi-Nya, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua Amin.

Malang, 1 Januari 2021

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman

COVER JUDUL LUAR..................................................................................i


COVER JUDUL DALAM...............................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................ii
PERSETUJUAN.............................................................................................iii
PENGESAHAN................................................................................................iv
MOTTO...........................................................................................................v
PERSEMBAHAN...........................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................ix
DAFTAR ISI...................................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.............................................................................1
B. Alasan Memilih Judul....................................................................2
1. Alasan Subjektif.........................................................................2
2. Alasan Objektif..........................................................................3
C. Latar Belakang Masalah.................................................................4
D. Fokus Penelitian.............................................................................11
E. Rumusan Masalah..........................................................................11
F. Tujuan Penelitian...........................................................................12
G. Signifikansi Penelitian...................................................................12
1. Manfaat secara teoritis..............................................................12
2. Manfaat secara praktis...............................................................12
H. Metode Penelitian..........................................................................13
1. Jenis dan Sifat Penelitian..........................................................13
2. Variabel Penelitian....................................................................14
3. Sumber Data..............................................................................16
4. Populasi dan Sampel.................................................................17
5. Teknik Pengumpulan Data........................................................18
6. Teknik Pengolahan Data...........................................................18
7. Metode Data..............................................................................18

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teori...................................................................................20
1. Teori Media Baru......................................................................21
2. Revolusi Industri 4.0.................................................................22
3. Kewirausahaan..........................................................................29
4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah...........................................33
5. Wirausaha dalam Islam.............................................................35
6. Etika bisnis dalam promosi pemasaran.....................................37
x
7. Revolusi Indutri 4.0 dalam Perspektif Ekonomi Islam.............41
8. Kewirausahaan dalam Perspektif Ekonomi Islam.....................42
B. Tinjauan Pustaka............................................................................44
C. Kerangka Berfikir..........................................................................47

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


A. Gambaran Umum Objek49
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandar Lampung......49
2. Produk Unggulan Kota Bandar Lampung.................................51
3. Sebaran Industri Kecil Menengah di Kota Bandar
Lampung..................................................................................52
B. Deskripsi Data Penelitian...............................................................53
C. Pelatihan Program Kampung UKM Digital...................................63
D. Hasil Wawancara...........................................................................66

BAB IV ANALISIS DATA


A. Analisis Implementasi Revolusi Industri 4.0 Terhadap
Pola Kewirausahaan Oleh Pelaku Usaha Sentra Keripik
Pisang.............................................................................................73
B. PandangansEkonomisIslamsTentang PolasKewirausahaan
PelakusUsaha yang MemanfaatkansKeasifansInternet.................83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................90
B. Saran..............................................................................................91

DAFTAR PUSTAKA

xi
1

BAB I
PENDAH
ULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai pijakan awal penulis akan menguraikan istilah-istilah

dalam judul yang sudah disebutkan. Agar tidak ada kesalah pahaman

bagi pihak pembaca, penulis akan mempermudah definisi kata per kata.

Oleh karena itu, ada hal-hal yang dirasa perlu untuk menegaskan judul

ini. Penegasan yang dimaksud untuk membatasi dan menghindari

kesalahan dalam menafsirkan. Artinya, dengan adanya penegasan pada

setiap kata maka semuanya akan menjadi jelas, terarah, dan mudah

dipahami oleh pihak pembaca. Adapun istilah-istilah dalam judul adalah

sebagai berikut :

1. Revolusi Industri 4.0, adalah perubahan cara hidup manusia,

bekerja, dan behubungan dengan yang lain. Teknologi yang masif

dapat menggantikan kerja manusia yang kurang produktif dengan

kecanggihan robot.1

2. Kewirausahaan, adalah karakteristik manusia dalam menjalankan

suatu bisnis yang memiliki jiwa kewirausahaan dan dianggap

mempunyai sifat pembaharu yang inovatif, energik dan adaptif

terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.2

3. Ekonomi Islam, adalah suatu bagian ilmu yang mempelajari

metode untuk memafhumi dan menyelesaikan masalah ekonomi

sesuai dengan
prinsip-prinsip Al-qur’an dan Sunnah dengan tujuan mencapai

kebahagiaan.3

Dalam penjelasan diatas, maka yang dimaksud dari skripsi ini adalah

menganalisis pada pelaku usaha yang mengimplementasikan revolusi industri

4.0 dengan mempromosikan jualannya yang dilakukan oleh UMKM keripik

pisang dan melihat apakah dalam menjalankan usahanya sudah menggunakan

prinsip islam, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian

lapangan.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun yang menjadi alasan penulis dalam memilih judul ini adalah

sebagai berikut:

1. Secara Objektif

Menanamkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi

dipercaya merupakan alternatif untuk menekan tingkat pengangguran,

karena para sarjana diharapkan bisa menjadi wirausahawan muda terdidik

yang cakapmeretas usahanya sendiri sebab dunia bisnis masa kini dan masa

depan lebih mengandalkan knowledge dan intelectual capital, maka agar

dapat menjadi daya saing bangsa, pengembangan wirausaha muda penting

diarahkan pada kelompok muda terdidik (intelektual).4

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Keripik Pisang Jl.

Pagar Alam Gang PU Kelurahan Segala Mider Kota Bandar Lampung


merupakan Sentra Keripik Pisang yang didalamnya sudah berdiri 32

UMKM keripik pisang. Dalam mempertahankan persaingan di sentra

keripik pisang masing-masing pemilik usaha berusaha mempertahankan

kualitas barang serta berlomba-lomba untuk saling mempromosikan melalui

media sosial yang sudah merambah di kalangan manapun. Kemasifan

internet tidak bisa dihindari lagi dikarenakan kita sudah mulai memasuki era

revolusi industri 4.0 sejak tahun 2016.

Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Persaingan bisnis

yang ketat seperti ini membuat pelaku usaha untuk mempertahankan

usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Namun hal

ini tidak dibersamai dengan adanya kecanggihan internet yang sudah berada

di revolusi industri 4.0. UMKM bekerjasama dengan PT. Telekomunikasi

Indonesia dengan memberikan fasilitas koneksi internet dan ICT, namun

para pelaku usaha belum begitu peduli akan manfaat yang diperoleh dalam

penera[an teknologi informasi agar bisa mempermudah akses.

2. Secara Subjektif

a. Berdasarkan dari objek penelitian yang di bahas oleh penulis, studi ini

sesuai dengan berdasarkan keilmuan yang penulis tempuh di Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Islam yaitu Prodi Ekonomi Islam.

b. Peneliti ingin mengetahui bagaimana Pengaruh Revolusi Industri 4.0

Terhadap Kewirausahaan sehingga mampu memberikan ide-ide pada

peneliti setelahnya.
C. Latar Belakang Masalah

UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan

ekonomi nasional maupun daerah. Peluang besar yang dimiliki oleh sektor

UMKM ini terbilang sangat besar dan UMKM mampu lebih bertahan dari

terpaan krisis. UMKM kurang mendapatkan perhatian di Indonesia telah

meruntuhkan banyak usaha besar, namun sebagian besar UMKM tetap

bertahan, bahkan jumlahnya meningkat sangat pesat.5 UMKM pun menjadi

tulang punggung ekonomi kerakyatan yang mampu merentas kemiskinan dan

penyerapan tenaga kerja.

UMKM juga menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan

sector usaha lainnya, dan UMKM juga memberikan kontribusi penting dalam

ekspor dan perdagangan.6 Berikut jumlah UMKM di Kota Bandar Lampung

dari Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung:

Tabel 1
Jumlah UMKM di Kota Bandar Lampung Tahun 2015-2019
TAHUN / Year
URAIAN / Discription
2015 2 2017 2018 2019
0 %
1
6
1 2 3 4 5 6

Industri 171 1 175 184 192 4


Menengah 7 .
5 3
5
IKAH 136 1 139 146 151 2
3 .
9 7
2
ILMEA 35 36 36 38 41 1
.
6
3
Industri Kecil 2 653 2 2 987 3 092 3,216 4
8 .
2 0
2 1
IKAH 1 501 1 1 680 1 733 1,820 2
5 .
9 8
3 1
ILMEA 1 152 1 1 307 1 359 1,396 1
2 .
2 2
9 0
Industri 7 336 7 7 630 7 742 7,943 2
Rumah 4 .
4 6
7 0
Tangga
IKAH 4 029 4 090 4 176 4 242 4,348 2.50
ILMEA 3 307 3 357 3 454 3 500 3,595 2.71

Jumlah / Total 10 160 10 444 10 792 11 018 11,351


Sumber: Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kemajuan UMKM di Kota

Bandar Lampung dari tahun ke tahun meningkat signifikan. Dengan kemajuan

teknologi yang ditawarkan maka banyak orang yang mampu memunculkan ide

dan gagasan yang kemudian diwujudkan dalam bentuk usaha baru.

Dalam perekonomian yang semakin sulit dan persaingan ekonomi dunia

yang semakin ketat, Usaha Kecil Menengah (UKM) memeiliki kontribusi

signifikan pada pembangunan ekonomi, baik di Negara-negara industri

maupun Negara berkembang. Di Indonesia peranan usaha kecil dalam

mengembangkan perekonomian nasional ditunjukkan dengan ditetapkannya

Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan

menengah.7 UKM merupakan bagian penting dari perekonomian nasional yang

memunyai kedudukan, potensi dan peranan yang penting dan strategis dalam

mewujudkan pembangunan ekonomi nasional yang kokoh. Peningkatan peran

UKM diharapkan dapat menjadi motor penggerak kehidupan ekonomi

Indonesia dan dapat menjadi usaha besar. Serta merupakan salah satu solusi

dari permasalahan ekonomi di Indonesia, karena mampu menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri dengan cara membuka usaha.


Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat dilihat

dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru.

Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis selalu

berusaha untuk mempertahankan usahanya dan bersaing untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Pertumbuhan yang selalu meningkat dari waktu ke waktu

selalu diharapkan oleh pelaku bisnis.

Berbagai cara dilakukan oleh pelaku bisnis agar usaha yang dijalankan

tetap bertahan di tengah-tengah persaingan yang ada. Suatu usaha didirikan dan

dikelola untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang maupun jasa.

Produk itu dipasarkan dan dijual kepada pihak lain, baik individu, maupun

kelompok yang memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian

kebutuhannya. Dengan demikian, diperlukan pemasaran yang baik karena

pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang peranannya sangat

strategi dalam kehidupan suatu usaha. Penjualan bukan hanya sebagai fungsi

atau departemen dalam perusahaan, tetapi bagaimana pasar bisa berjalan

dengan kreatif dan inovatif.

Kota Bandar Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam

perkembangan UMKM. Beberapa potensi unggulan yang dimiliki Kota Bandar

Lampung menurut Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung tentang UMKM

tahun 2018 yaitu ikan olahan, aneka keripik, emping melinjo, kain tapis, sulam

usus, dan batik atau kaos lampung. Pada tahu 2008 Dinas Perindustrian Kota

Bandar Lampug telah bekerjasama mendirikan Gapura sebagai simbolis

berdirinya kawasan sentra industri kripik pisang di Kota Bandar Lampung.Hal


inilah yang mendorong para orang-orang untuk membuka usaha UMKM kripik

pisang, dan menjadikan jumlah UMKM dalam industri ini terus

meningkat.Selain itu keripik pisang merupakan komoditas utama yang menjadi

andalan ekspor provinsi lampung selain pisang buang dan tepung pisang.

Ekspor kripik pisang yang dilakukan tersebut dapat mengangkat citra Kota

Bandar Lampung sebagai produsen kripik nasional.

Revolusi Industri Pertama pada abad 18 adalah perubahan produksi

yang pertama kali ketika manusia menemukan mesin-mesin bertenaga uap.Kini

Revolusi Industri Keempat ditandai dengan hadirnya integrasi dunia online

dengan produksi industri.Industri 4.0 tidak hanya menjadikan produksi secara

otomatis, tetapi juga menghubungkan berbagai sektor produksi secara

bersamaan dengan operasi dunia maya yang dibuat tersambung secara online

(internet).

Indonesia sudah menapaki era Industri 4.0, yang ditandai dengan bisnis

yang kesehariannya mulai menerapkan digitalisasi dan otomasi. Namun, belum

semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis atau dampak dari

perubahan-perubahan yang ditimbulkan. Bahkan, fakta-fakta perubahan itu

masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko konvensional di pusat

perbelanjaan (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumen bahwa

kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat.

Padahal, toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius

atau minim pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih


sistem belanja online. Mulai dari membeli baju, sepatu, dan buku hingga

membeli makanan semuanya dengan pola belanja online.

Masih ada beberapa contoh tentang dampak dari adaptasi era Industri

4.0. Misalnya, karena faktor e-banking dan pesatnya perkembangan sistem

pembayaran, 30 persen pos pekerjaan pada setiap bank diprediksi akan hilang

dalam beberapa tahun mendatang. Maka, akhir-akhir ini pemutusan hubungan

kerja (PHK) di sektor perbankan pun tak terhindarkan. Lalu, berlakunya

ketentuan e-money untuk bayar tol pun punya dampak terhadap pekerja yang

selama ini melayani pembayaran tunai di semua pintu jalan tol.8

Dewasa ini, kalangan manapun telah mampu mengambil keputusan

sendiri untuk memilih jalan hidupnya. Saat ini entrepreneurship telah menjadi

trend ajang pembuktian dir (aktualisasi diri) bagi kalangan manapun.9

Contohnya Youtube, Instagram, Facebook, WhatsApp maupun media sosial

lain yang menjadi ladang untuk memperluas jaringan pemasaran dengan

promosi melalui jaringan internet, dan bisa bekerja sama dengan ojek online

untuk mengantar pesanan yang telah dipesan secara online.

Media massa merupakan sumber informasi, ide bahkan peluang yang

besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan dewasa ini internet, adalah contoh dari

media massa. Misalnya, pada iklan komersial pada surat kabar atau majalah

terdapat mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk menjadi pengusaha

adalah merespon tawaran seperti itu. Artikel yang terdapat di media cetak atau

internet, atau film dokumenter di TV banyak melaporkan perubahan dalam

gaya hidup atau kebutuhan konsumen. 10

Pertumbuhan pengguna internet, mobile user, dan pengguna sosial


media, mendorong pergeseran perilaku belanja konsumen digital Indonesia

menuju online shopping. Tren penjualan malalui internet semakin naik, dengan

demikian tampaknya, perilaku konsumen Indonesia mulai terbiasa dengan

belanja online. Tren belanja online di Indonesia akan semakin cerah di masa

mendatang.Biaya promosi secara tradisional (offline) lebih mahal

dibandingkan biaya promosi yang harus dikeluarkan melalui media digital.

Beberapa macam media promosi tradisional, yaitu print media (koran, majalah,

brosur), broadcast media, direct mail, dan telemarketing. Sementara itu

promosi secara digital dapat dilakukan melalui website, social networking,

video marketing, dan digital advertising.11

Berdasarkan hal diatas para usahawan dituntut untuk berpikir secara

kreatif, inovatif dengan mencari cara bagaimana mereka bisa bersaing dengan

usahawan lain untuk meningkatkan kualitas produknya dan berlomba untuk

saling mempromosikan barangnya.

Dari penjelasan diatas bisa dilihat, revolusi industri 4.0 mempengaruhi

kewirausahaan pada pelaku usaha yang memanfaatkan kemasifan internet.

Promosi melalui internet namun juga membuka kedai juga, agar jika pembeli

tidak mau membeli secara on-line bisa datang langsung ke tempat. Karena

kadang belanja secara online pembeli belum merasa puas.

Menelaah pentingnya dan Ekonomi islam serta jaman yang semakin

berkembang baik sosial, budaya, maupun teknologi yakni kewirausahaan

adalah sebuah jalan untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 yang

kemudian diharapkan masih akan sejalan atau tidak bertentangan dengan


Ekonomi Islam. Oleh karenanya, calon peneliti tertarik untuk mengangkat

sebuah penelitian dengan judul “Analisis Revolusi Industri 4.0 Terhadap

Kewirausahaan dalam Persepektif Ekonomi Islam”.

D. Fokus Penelitian

Dari uraian latar belakang diatas, penulis menetapkan batasan masalah

pada Revolusi Indutri 4.0 mengenai Kewirausahaan dalam perspektif Ekonomi

Islam. Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, dan agar

penelitian ini dapat dilaksanakan secara fokus, maka fokus masalah dalam

penelitian ini adalah tentang Revolusi Industri 4.0 yang dalam hal ini mengenai

UMKM keripik pisang yang memanfaatkan kemasifan internet dalam

perspektif Ekonomi Islam.

Batasan tempat: Penelitian ini dilakukan pada beberapa pelaku usaha

keripik pisang yang ada di Jalan Pagar Alam, Segala Mider, Kota Bandar

Lampung.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang menjadi

pusat perhatian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi revolusi industri 4.0 terhadap pola kewirausahaan

oleh UMKM keripik pisang?

2. Bagaimana pandangan ekonomi islam tentang pola kewirausahaan pelaku

usaha yang memanfaatkan kemasifan internet?


F. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan melakukan penelitian skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan revolusi industri 4.0 pola

kewirausahaan oleh pelaku usaha sentra oleh-oleh khas lampung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan ekonomi islam tentang pola

kewirausahaan pelaku usaha yang memanfaatkan kemasifan internet.

G. Signifikasi Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini dapat memberikan

wawasan dan digunakan sebagai acuan atau landasan dalam memahami

Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan.Selain itu, penelitian ini

memberikan sumbangsih pengetahuan dan pemikiran dalam khasanah ilmu

ekonomi khususnya Ekonomi Islam.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi pelaku usaha, penelitian ini dapat diharapkan untuk memajukan

UMKM yang sedang dirintis. Jika pelaku usaha masih belum

memanfaatkan kemasifan internet, maka beranjaklah untuk

mempromosikan melalui media sosial. Karena sangat akan membantu

bagi perkembangan UMKM ini.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dapat digunakan

sebagai pembanding bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian .


c. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menerapkan dan menggunakan teori

yang didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai acuan untuk mengembangkan revolusi industri 4.0 terhadap

kewirausahaan. selain itu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

mahasiswa dan masyarakat pada umumnya terkait dengan pengetahuan

dan pemahaman mengenai kewirausahaan kemasifan internet yang

dimanfaatkan oleh pelaku usaha oleh-oleh khas lampung.

H. Metode Penelitian

Mengingat pentingnya metode dalam penelitian, maka dalam usaha

menyusun skripsi ini digunakan cara berfikir dalam rangka membahas pokok-

pokok permasalahan yang dirumuskan agar penelitian ini dapat terlaksana

secara obyektif ilmiah dan mencapai hasil yang optimal. Untuk itu dapat

diperhatikan beberapa hal berikut:

1. Jenis dan sifat penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mempelajari intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial

baik individu, kelompok, dan lembaga masyarakat.12 Penelitian lapangan

dilakukan dengan menggali data yang bersumber dari lokasi atau

12
Soeranto, Lincolin Arsyad, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta:
sekolah tinggi ilmu menejemen YKPN,2008), h. 76
lapangan yang berkenaan dengan UMKM pelaku usaha keripik pisang di

Gang PU yang memanfaatkan kemasifan internet yang didapatkan secara

online maupun offline.

Selain penelitian lapangan, peneliti juga menggunakan penelitian

kepustakaan (library research) sebagai pendukung literature untuk

mendapatkan data-data dan informasi secara relevan terhadap buku yang

berkaitan dengan kewirausahaan yang dijalani para pelaku usaha untuk

menciptakan keberhasilan usaha agar terus berkembang melalui media

social yang sudah menjamur.

b. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yang

dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan uraian dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

Dengan demikian penelitian ini akan mendeskripsikan secara

detail mengenai UMKM pelaku usaha keripik pisang Gang PU yang

memanfaatkan kemasifan internet.

2. Variabel Penelitian

Kerlinger menyatakan variabel merupakan kostruk (construk) atau

sifat yang akan di pelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi,

penghasilan, status sosial, jenis kelamin dan lain-lain. Dibagian lain


kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat di

ambil dari suatu nilai yang berbeda.13

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahanya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini terdapat 1 variabel bebas yakni revolusi industri 4.0 (X).

b. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

terdapat variabel terikat yakni Kewirausahaan (Y).

Tabel 2
Definisi
Operasional
No Variabel Definisi Operasional Dimensi Panduan Butir
Wawancara wawancara
1 Revolusi Revolusi industry akan 1. Penggunaan 1. Lamp
Industri 4.0 merevolusi internet dalam Q1,
(Variabel X) pengorganisasian rantai transaksi Q2,
(Klaus Schwab, nilai global. Dengan 2. Pemasaran lewat Q3, Q4
2019) dimungkinkannya “pabrik media sosial 2. Lamp
pintar”, menciptakan 3. Ketertarikan Q1,
dimana system manufaktur pembeli melihat Q2,
virtual dan fisik bekerja toko ataupun Q3, Q4
satu sama lain dengan cara media sosial 3. Lamp
yang fleksibel. 4. Menjalin Q1,
hubungan/ Q2, Q3
jejaring 4. Lamp
Q1
2 Kewirausahaan Menurut kewirausahaan 1. Percaya diri 1. Lamp
(Variabel Y) adalah proses menciptakan 2. Berorientasi pada Q1
(Buchari Alma, sesuatu yang baru dan tugas dan hasil 2. Lamp
2016) memiliki nilai dengan 3. Berani mengambil Q1
mengorbankan waktu dan resiko 3. Lamp
tenaga, melakukan 4. Berorientasi pada Q1
pengambilan risiko masa depan 4. Lamp
finansial, fisik, mapun Q1
sosial, serta menerima

13
Ibid, h. 80.
imbalan moneter dan
kepuasan serta kebebasan
pribadi.
Sumber: data diolah, 2020

3. Sumber data

Dalam penelitian proposal ini menggunakan 2 jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer data yang di peroleh langsung dari reponden atau

objek yang di teliti. Data tersebut di peroleh langsung dari personal yang

diteliti dan berasal dari lapangan.14 Dalam hal ini, data primer bersumber

dari data lapangan yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari UMKM

pelaku usaha yaitu pelaku usaha keripik pisang di Jln Pagar Alam Gang

PU yang diwawancarai secara langsung maupun via on-line.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah lebih dahulu

dikumpulkan dan di laporkan oleh pihak instansi di luar dari peneliti

sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli.15

Dalam hal ini, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

diperoleh dari literatur-literatur dan berbagai macam sumber

lainya.Sumber data yang terdapat didaerah lokasi penelitian, jurnal,

internet, serta sumber-sumber lain yang mendukung dan berhubungan

dengan penelitian ini.

14
Ibid,h. 85.
15
Ibid, h. 89
4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana

elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang

diperlukan.16 Populasi dalam penelitian disini adalah Mitra UKM di

Sentra Industri Keripik Pisang kota Bandar Lampung dengan berjumlah

10 Produsen Keripik Pisang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi itu. Sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.17

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling adalah

pengambilan sampel yang bersifat tidak acak, dimana sampel dipilih

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sebagai perkiraan

apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya

besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.18

Berdasarkan data populasi yang ada, total keseluruhan Mitra UKM di

Sentra Industri Keripik Pisang kota Bandar Lampung berjumlah 10

Produsen Keripik Pisang, karena sampelnya kurang dari 100 maka

penulis mengambil seluruh populasi yang hanya berjumlah 10 Produsen

saja.

16
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 2009, h.

82.
17
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2006, h. 56.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ; Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D

(Bandung : Alfabeta, 2013) h. 15.


5. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama

adalah wawancara dan dokumentasi.

a. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.19 Dalam pengumpulan data dengan

wawancara terssebut, informasi yang didapatkan lebih jelas dan menalam

dengan penelitian wawancara disini dilakukan dengan pelaku usaha

keripik pisang di Jln Pagar Alam Gang PU.

b. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.20 Dalam hal ini data-data yang penulis

peroleh dalam penelitian lapangan tersebut di peroleh dari buku-buku

yang berkaitan dengan penelitian penulis.

6. Teknik pengolahan data

a. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.21 Semakin lama peneliti

kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompeks dan rumit.

Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
19
Ibid, h. 410.
20
Ibid, h. 422.
21
Ibid, h, 431
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal penting.

Data yang diperoleh merupakan data terkait prospek

kewirausahaan pada pelaku usaha makanan ringan yang memanfaatkan

kemasifan internet, kemudian di sederhanakan dan disajikan dengan

memilih data yang relevan, selanjutnya mengarahkan data pada

pemecahan masalah dan memilih data yang dapat menjawab

permasalahan penelitian.

b. Penyajian data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data ini dapat dilakukan

dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, poctogram dan sejenisnya. Dengan

menyajikan data, maka akan mudah untuk memahami apa yang terjadi.22

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan yang dikemukakan pada awal di dukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat penulisan kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang kredibel, karena seperi telah

dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di

lapangan. 23

7. Metode analisis data

Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan,

mengubah, dan membuat pemodelan data dengan maksud untuk

22
Ibid, h. 434.
23
Ibid, h. 438.
menemukan informasi yang bermanfaat sehingga dapat memberikan

petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap pertanyaan-

pertanyaan penelitian.24Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara, kuesioner,

rekaman video/audio, data dari buku, data dari web), dan dilakukan secara

terus-menerus sampai datanya jenuh.25

Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif adalah memberikan

predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya, yaitu dengan cara memaparkan informasi-informasi yang akurat

yang diperolah dari pelaku usaha oleh-oleh khas lampung yang

berhubungan dengan permasalahan yang ada, yaitu tentang persaingan

dagang yang mengharuskan bisa memanfaatkan kemasifan internet.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

berdasarkan metode analisis yang menggunakan cara berfikir induktif yakni

cara berfikir yang berlandaskan pada pengetahuan-pengetahuan yang khusus

fakta-fakta yang unik dan merangkai fakta-fakta yang khusus itu terjadi

menjadi suatu pemecahan masalah yang bersifat umum.

24
Anwar Hidayat “Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data” (On-line),
tersedia di: https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-data.html (15 Oktober 2012)
25
“Teknik Analisis Data” (On-line), tersedia di:
https://jalinankata.wordpress.com/2015/11/18/tehnik-analisis-data-kualitatif/ (18 November 2015)
21

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Teori Media baru

Merupakan sebuah terminologi untuk menjelaskan konvergensi

antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung

ke dalam jaringan. Contoh dari media yang sangat merepresentasikan media

baru adalah internet. Program televisi, film, majalah, buku, suratkabar, dan

jenis media cetak lain tidak termasuk media baru. Media baru berguna untuk

menjelaskan kemunculan media yang bersifat digital, berjaringan, dan

terkomputerisasi yang merupakan efek dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi.

Istilah media baru dapat digunakan untuk menjelaskan penjelasan

terkait kondisi teknologi dan internet teraktual serta dampaknya terhadap

budaya. Jaringan dari media baru pun mampu memungkinkan penggunanya

untuk mengakses informasi kapan saja dan di mana saja. Para pengguna pun

dapat berinteraksi dengan media ataupun pengguna lain dengan umpan balik

(feedback) yang diberikan.

Konten-konten informasi yang dapat dibuat tidak hanya oleh media,

tetapi para penggunanya pun dapat dijelaskan dengan media baru, di mana

media baru bersifat bebas. Tidak lagi hanya media yang memegang kendali
penuh atas informasi yang tersebar, tetapi khalayak pun turut memegang

kendali atas distribusi dan konsumsi konten dalam media baru.26

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada

saat ini kita sudah lebih sering menggunakan media baru dengan istilah

dunia dalam genggaman. Apapun yang akan kita bagikan ke pengguna lain,

maka akan ada dampak yang terjadi. Jadi berhati-hatilah kita dalam

menggunakan media baru. Namun disisi lain kita juga dapat

memanfaatkannya untuk sesuatu yang bermanfaat. Contohnya membagikan

suatu ilmu yang baru kita dapatkan di sekolah, memberitahukan tatacara

mencegah virus corona, mempromosikan barang yang hendak dijual, dan

lain-lain.

2. Revolusi Industri 4.0

Era sRevolusi sIndustri skeempat sini sdiwarnai soleh kecerdasan

buatan (Artificial s Intelligence), super komputer, rekayasa genetika,

teknologi nano, mobil otomatis, sdan sinovasi. sPerubahan tersebut terjadi

dalam kecepatan eksponensial yang akan berdampak terhadap ekonomi,

industri, pemerintahan, dan politik. Pada era ini semakin terlihat wujud

dunia yang telah menjadi kampung global.

Industri 4.0 adalah sebuah istilah yang diciptakan pertama kali di

Jerman pada tahun 2011 yang ditandai dengan revolusi digital. Industri ini

merupakan suatu proses industri yang terhubung secara digital yang

mencakup berbagai jenis teknologi, mulai dari 3D printing hingga robotik

26
“Media Baru” (On-line) tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru (23 Juni
2019).
yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas. Sebelum ini telah

terjadi tiga revolusi industri yang ditandai dengan:

a. Ditemukannya mesin uap dan kereta api tahun 1750-1930;

b. Penemuan listrik, alat komunikasi, kimia, dan minyak tahun 1870-1900;

c. Penemuan komputer, internet, dan telepon genggam tahun 1960-

sekarang.27

d. Lompatan besar terjadi dalam sektor industri di era revolusi industri

keempat, di mana teknologi sinformasi dan komunikasi dimanfaatkan

sepenuhnya. Pada era ini smodel sbisnis mengalami perubahan besar,

tidak hanya dalam sproses sproduksi, smelainkan juga di seluruh rantai

nilai sindustri.

a. Karakteristik Industri 4.0

Karakteristik sindustri s4.0 sadalah kombinasi dari beberapa

perkembangan teknologi-teknologi terbaru, yaitu:

a. Sistem siber-fisik s(Cyber-Physical sSystems).

Sistem siber-fisik meningkatkan kemampuan untuk mengontrol

dan memonitor proses fisik, dengan bantuan sensor, robot cerdas,

drone, printer 3D dan lain sebagainya.

b. Teknologi Informasi dan komunikasi (Information and

Communication Technology).

Digitalisasi dan menyebarluasnya aplikasi ICT memungkinkan

untuk mengintegrasikan semua sistem diseluruh pasokan dan rantai


27
Venti Eka Satya, Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0, Jurnal Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Vol. X, No. 09/I/Puslit/Mei/2018 Diakses Pada 25
September 2019 Pada Pukul 08.26 WIB.
nilai sehingga dapat mengagregasikan data di semua level. Seluruh

informasi terdigitalisasi dan kesesuaian sistem di dalam dan antar

perusahaan terintegrasi dalam setiap tahapan antar pembuatan dan

penggunaan siklus hidup produk.

c. Jaringan komunikasi (Network Communications).

Jaringan komunikasi dengan kualitas tinggi yang terpercaya

menjadi kebutuhan paling penting bagi industri 4.0 dan karenannya

sangat penting untuk mengembangkan infrastruktur jaringan internet

di mana dibutuhkan.Jaringan sdengan kemampuan internet yang

tinggi smampu menghubungkan santar komponen ini sehingga dapat

smelakukan sdesentralisasi sdan pengaturan s mandiri s dari

pengoperasian ssistem siber-fisik (Cyber-Physical Systems).

d. BigsData dan sCloudsComputing.

Dengan spenggunaan big sdata dan skomputasi awan (Cloud

Computing), sinformasi syang sdiambil melalui jaringan ini dapat

digunakan untuk memodelkan, memvirtualisasi dan mensimulasi

produk dan proses manufakturnya. Model ini disebut sebagai

kembar digital (Digital Twins), atau peralatan bayangan (Device

Shadows).Digital twins adalah pendamping komputerisasi

(Computerized Companion) dari aset fisik yang mampu melakukan

monitoring, diagnosis, dan prognosis aset secara langsung (Real

Time).
e. Peningkatan kemampuan peralatan untuk interaksi dan kooperasi

manusia-komputer (Human-Computer) dan pemodelan (Modeling),

virtualisasi dan simulasi.

b. Peluang dan Tantangan di Era Industri 4.0

Industri 4.0 memiliki potensi peluang untuk dapat memenuhi

kebutuhan konsumen secara individual, fleksibilitas produksi,

optimalisasi pengambilan keputusan, efisiensi dan produktivitas sumber

daya, perubahan tempat skerja secara demografik, tenaga kerja dan

dunia kerja yang seimbang, dan sekonomi kompetitif dengan upah yang

tinggi.

Pada ssaat spemerintah memutuskan suntuk sberadaptasi dengan

ssistem Industri 4.0, maka pemerintah s juga harus


s s memikirkan

skeberlangsungannya. sJangan sampai penerapan ssistem industri digital

ini hanya smenjadi sbeban karena stidak dapat dimanfaatkan secara

optimal. Banyak shal syang sharus sdipersiapkan seperti: peran para

pengambil keputusan, tata kelola, manajemen risiko implementasi

sistem, akses publik pada teknologi, dan faktor keamanan sistem yang

diimplementasikan. Selain itu pemerintah juga harus mempersiapkan

sistem pendataan yang berintegritas, menetapkan total harga/biaya

kepemilikan sistem, mempersiapkan payung hukum dan mekanisme

perlindungan terhadap data pribadi, menetapkan standar tingkat

pelayanan, menyusun peta jalan strategis yang bersifat aplikatif dan


antisipatif, serta memiliki design thinking untuk menjamin

keberlangsungan industri.

Pemerintah Indonesia harus menyiapkan dukungan dalam skala

penuh, dimulai dari: Percepatan pembangunan infrastruktur fisik

(koneksi dan jaringan, sarana pendukung, kemanan jaringan),

penyiapan SDM (Up-skilling & Re-skilling, penyusunan kurikulum

pendidikan, peningkatan literasi digital); dan memberikan dukungan

kebijakan yang sesuai kebutuhan (jaringan pengamanan masyarakat,

perizinan, operasional, kualitas saparatur negara, dsb)

Selain mampu smengakselerasi pertumbuhan ekonomi, industri

4.0 sjuga smemiliki dampak snegatif. Industri s4.0 sini sakan mengacaukan

bisnis konvensional dan mengurangi permintaan terhadap stenaga kerja.


s

Untuk situ pemerintah sharus smempersiapkan strategi antisipatif terhadap


s

berbagai kemungkinan yang akan berdampak negatif terhadap


s

perekonomian snasional. sTransformasi sindustri 4.0 memberikan dampak

positif, dimana peran dunia usaha dan organisasi sosial dinilai sangat

strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi bangsa, sehingga

pertumbuhan ekonomi mendorong pertumbuhan lebih kuat untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi 5%. Meningkatnya kemandirian

ekonomi mendorong dapat memperkuat orientasi kewirausahaan guna

pertumbuhan lebih baik sehingga dapat mencapai tingkat kesejahteraan

masyarakat secara merata.28

28
Ibid. h. 20-22.
Hecklau menjelaskan tantangan industri 4.0 sebagai berikut.

Tantangan 1. Globalisasi yang terus berlanjut:

Ekonomi Keterampilan antar budaya, Kemampuan

berbahasa, Fleksibilitas waktu, Keterampilan

jaringan, Pemahaman proses.

2. Meningkatnya kebutuhan akan inovasi:

Pemikiran wirausaha, Kreativitas, Pemecahan

masalah, sBekerja di bawah tekanan,

Pengetahuan smutakhir, Keterampilan teknis,

Keterampilan spenelitian, sPemahaman proses.

3. Permintaan untuk sorientasi slayanan syang

lebih tinggi:

Pemecahan skonflik, sKemampuan komunikasi,

Kemampuan berkompromi,
s Keterampilan

sberjejaring s.

4. Tumbuh kebutuhan untuk kerja sama dan

kolaboratif:

Mampu berkompromi dan kooperatif,

Kemampuan bekerja dalam tim, Kemampuan

komunikasi.

Tantangan 1. Perubahan demografi dan nilai sosial:

Sosial Kemampuan mentransfer pengetahuan,

Penerimaan rotasi tugas kerja dan perubahan


pekerjaan yang terkait (toleransi ambiguitas),

Fleksibilitas waktu dan tempat, Keterampilan

memimpin.

2. Peningkatan kerja virtual:

Fleksibilitas waktu dan tempat, Keterampilan

teknologi, Keterampilan media, Pemahaman

keamanan TI.

3. Pertumbuhan kompleksitas proses:

Keterampilan steknis, Pemahaman proses,

Motivasi belajar, Toleransi ambiguitas,

Pengambilan keputusan, s Penyelesaian

masalah, Keterampilan sanalisis.

Tantangan sPolitik 1. Standarisasi:

dan Aturan Keterampilan teknis, Keterampilan koding,

Pemahaman sproses.

2. Keamanan data dan privasi:

Pemahaman keamanan teknologi informasi

dan kepatuhan29

Sumber: Hecklau et al

Indikator yang dapat dilihat dari Klaus Schwab yaitu:

1. Penggunaan internet dalam transaksi

2. Pemasaran lewat media sosial

29
Hecklau et al, Pendekatan Holistik untuk Manajemen Sumber Daya Manusia di
Industri 4.0, Elsevier BV, Procedia CIRP54(2016) 1 - 6
3. Ketertarikan pembeli melihat toko ataupun media sosial

4. Menjalin hubungan / jejaring30

3. Kewirausahaan

a. Pengertian wirausahaan

Wirausaha merupakan kata yang tidak asing lagi untuk didengar.

Wirausaha identik dengan pendirian usaha baru. Banyak para ahli yang

mendifinisikan tewntang wirausaha diantaranya ialah:

1) Menurut Geoffrey G. Mendith, kewirausahaan merupakan gambaran

dari orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai

kesempatan-kesempatan sbisnis, smengumpulkan sumber daya yang

dibutuhkan
s untuk mengambil keuntungan
s s daripadanya, serta

mengambil tindakan yang tepat sguna memastikan skesuksesan.31


s

2) Menurut Schumpeter, swirausaha adalah orang yang


s s mendobrak
s s

system sekonomi yang ada dengan s memperkenalkan barang dan


s s

jasa yang sbaru sdengan mengombinasikan cara-cara baru untuk

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku

baru.32

3) Menurut Joko Untoro bahwa kewirausahaan adalah suatu keberanian

untuk melakukan upaya upaya memenuhi kebutuhan hidup yang

dilakukan oleh seseorang, atas dasar kemampuan dengan cara

30
Klaus Schwab, “Revolusi Industri Keempat” (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
2019)
31
Panji Anorga dan Joko Sudantoko, Koperasi: Kewirausahaan Dan Pengusaha

Kecil,(Jakarta : Rineka Cipta, 2002 ), h. 137.


32
Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri (Yogyakarta: Deepublish, 2015), 131.
manfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.33

4) Menurut Kasmir, wirausaha adalah orang yang berjiwa berani

mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan. Wirausaha adalah pelaku utama dalam

pembangunan ekonomi dengan fungsinya sebagai pelaku inovasi

atau pencipta kreasi-kreasi baru.34

Wirausahawan adalah s sseseorang yang menciptakan sebuah

usaha atau bisnis s yang s s sdihadapkan dengan resiko dan

ketidakpastian untuk smemperoleh s skentungan dan mengembangkan

bisnis s sdengan cara


s s mengenali kesempatan s dan s smemanfaatkan

sumber
s daya yang diperlukan. 35 Seorang wirausahawan s sadalah

seorang s sinovator, ssebagai s sindividu s syang mempunyai snaluri untuk


s

melihat-lihat peluang, mempunyai s semangat, kemampuan dan

pikiran untuk menaklukkan scara sberpikiran malas dan lamban.36

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam

bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernemen dalam

bahasa belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan.

Kata entrepreneur berasal dari bahasa perancis, yaitu entreprende yang

berarti petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha (orang yang

33
Aris Kurniawan, “Pengertian Kewirausahaan” (On-line), tersedia di:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kewirausahaan/(23/11/2019).
34
Harmaizar Z, Menagkap Peluang Usaha(Bekasi: CV Dian Anugrah Perkasa, 2009),

12.
35
Suharyadi dkk, Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda

(Jakarta: Salemba Empat, 2007), h. 7.


36
Buchari Alma, Kewirausahaan(Bandung: Alpabeta, 2007), 5.
mengusahakan suatu pekerjaan tertentu) dan pencipta yang menjual

hasil ciptaannya.37

b. Ciri-ciri dan watak wirausaha

Seorang wirausaha harus memiliki potensi dan senantiasa

memiliki motivasi yang besar untuk maju dalam kondisi dan

situasi apapun. Wirausaha mampu menolong dirinya sendiri dalam

mengatasi permasalahan-permasalahan dengan kekuatan yang

ada pada dirinya serta


s s berusaha bertahan dari tekanan-

tekanan. Menurut Geofry s s sG. s Meredith ciri-ciri wirausaha adalah

sebagai berikut

1) Percaya sdiri

2) Berorientasi pada tugas dan hasil

3) Berani smengambil srisiko

4) Kepemimpinan

5) Keorisinilan

6) Berorientasi pada masa depan38

Berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Meredith

tersebut, maka dapat di identifikasikan sikap seorang

wirausahawan. Sikap yang dimiliki seorang wirausahawan dapat

dilihat dari kegiatannya sehari-hari. Sikap tersebut tercermin pada

diri seseorang dan menjadi kebiasaan atau karakternya. Sikap

tersebut meliputi:

37
D. Made Dharmawati, S.Pd., M.M., Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali, 2016), h. 4.
38
Buchari Alma, Kewirausahaan(Bandung: Alpabeta, 2007), 10.
a) Disiplin, seorang wirausahawan memiliki ketepatan komitmen

yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan tersebut

meliputi ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, system kerja dan

sebagainya

b) Komitmen tinggi, komitmen adalah kesepakatan mengenai

sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang baik terhadap dirinya

sendiri maupun orang lain

c) Jujur, kejujuran merupakan slandasan moral yang dimiliki oleh

wirausahawan. Kejujuran s s yangs dimiliki meliputi segala kegiatan

yang terkait dengan sproduk satau susaha yangsdimiliki

d) Kreatif dan
s s inovatif, suntuk dapat
s s bersaing
s s dan memenangkan
s s

spersaingan maka s seorang wirausahawan harus s smemiliki daya

kreatifitas yang tinggi

e) Mandiri, s seorang s dikatakan mandiri apabila dapat melakukan

keinginan sdengan s sbaik s stanpa s s adanya ketergantungan pada

pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak

f) Realistis, seseorang yang realistis ialah seseorang yang mampu

menggunakan fakta atau realita sebagai landasan berfikir yang

rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan

atau perbuatannya39

39
Ibid. 11
4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), usaha mikro, usaha

pemula, bertebaran di seluruh Indonesia dengan perkiraan jumlahnya

sekitar 40 juta unit (99% dari sekuluh unit usaha di Indonesia).

Keberadaan mereka harus kita akui sebagai salah satu penopang ekonomi

Indonesia yang belum beranjak maju, terutama di pedesaan yang jauh dari

sentuhan fasilitas-fasilitas yang layak untuk berkembangnya bisnis, seperti

system telekomunikasi dan s informasi, sarana pendidikan, listrik,

transportasi, pelabuhan, sbank, sdan slain-lain dari 40 juta unit UMKM, 43%
40
pelakunya adalah perempuan. s

Data sdari sKementrian sNegara Koperasi sdan sUMKM menunjukkan

s 99,85% susaha syang ada di Indonesia sberupa UMKM (Usaha sMikro,

Kecil, sdan Menengah). Jadi shanya s0,15% sberupa perusahaan yang

berstatus korporasi. sDampaknya, s99,5% kesempatan kerja sdisediakan

UMKM dan sebanyak 19% nilai sekspor sIndonesia smerupakan sumbangan

UMKM.41

Keberadaan UMKM yang berdampak dengan besarnya tenaga kerja

yang dapat diserap merupakan hal yang positif bagi perekonomian

Indonesia.Perguruan tinggi dapat memberikan pemikiran inovasi-inovasi

terutama inovasi teknologi untuk UMKM, sedangkan pengusaha besar

memberikan bantua pelatihan dan teknologi untuk UMKM terutama

UMKM yang merupakan hulu (pemasok) bagi industri mereka.42

40
Hj. D. Made Dharmawati, S.Pd., M.M., Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali, 2016), h.
105.
41
Ibid. 106.
42
Ibid. 108.
Sejumlah pengusaha kecil berproduksi tanpa memerhatikan

kebutuhan pasar. Mereka mengandalkan kebiasaan dan pengelolaan pasar

atas dasar kira-kira. Dahulu, langkah pemasaran seperti itu masih bisa

diterapkan, karena jumlah pesaing masih sedikit. Namun sekarang, cara

seperti itusudah tidak dapat diterapkan lagi. Pengelola harus senantiasa

memantau pasar, tanpa batas waktu. Harus dipantau dan dievaluasi secara

ilmiah semua hal yang berkaitan dengan pasar, yaitu system pemasaran,

distribusi, penentuan harga, s kemasan produk, cara penawaran dan

pembayaran, serta promosi.

Dikenal sejumlah scara suntuk smeneliti pasar, misalnya wwancara

langsung sdengan sresponden, kuesioner berhadiah smelalui spos, atau dengan

s cara sobservasi. Cara observasi lebih efektif skarena sdilakukan dengan

s mengamati ssendiri ske slapangan, ssehingga smampu smemberi skesan yang

sukar dilupakan. Informasi yang berasal sdari observasi pasar itu diberikan

ke bagian produksi. Tentunya, sbagian sproduksi berusaha memenuhi

kebutuhan pasar, baik untuk jangka pendek atau panjang.43

Promosi yang dilakukan secara getol, terarah, dan intensif dapat

membuat penjualan produk bertambah, mampu bersaing, dan berkembang.

Tidak sedikit produk yang sebenarnya baik dan diminati konsumen,

namun kurang promosi sehingga produk itu tak laku dan pada akhirnya

hilang dari peredaran. Jika anda mendengar atau melihat iklan sebuah

produk dan berulang sebanyak 33 kali, maka produk itu secara otomatis

43
Bambang Murdaka Eka Jati, Tri Kuntoro Priyambodo, Kewirausahaan (Yogyakarta:
Andi Offset, 2015), h. 352.
terekam di otak anda.Itulah bukti betapa besar pengaruh promosi sehingga

dapat dikenal atau diterima oleh calon konsumen. Promosi di media

elektronika awalnya disajikan secara lengkap dan sete;ah berlangsung

sekian kali kemudian sebagian dipotong. Walaupun dipotong, namun

pemirsa tetap mengerti makna iklan itu sebab telah direkam diotaknya.44

5. Wirausaha dalam Islam

Berwirausaha berarti melakukan aktifitas kerja keras, dalam

konsep Islam kerja keras s s s sharuslah dilandasi dengan iman.

Bekerja dengan berlandaskan iman


s s mengandung makna bahwa

bekerja untuk mencukupi kebutuhan shidup dengan senantiasa mengingat

dan smengharap sridha sAllah dan sdinilai sebagai s sibadah. sSeorang muslim

s memang diperintahkan s Allah bekerja untuk s memenuhi s skebutuhan

s hidupnya. s sSebagaimana s sfirman sAllah s dalam Q.S sAl-Jumu’ah : 10

Rasulullah juga menganjurkan seorang muslim untuk

menjadi wirausahawan. Sebagaimana Rasulullah merupakan seorang

wirausaha yaitu pedagang. Menjadi wirausaha sukses haruslah

mempunyai syarat-syarat seperti semangat kerja, pengetahuan,

44
Ibid. 357.
kemampuan dan keahlian, disiplin, berani, inovatif, kreatif dan

bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.45Dalam konsep Islam kegiatan yang

berkaitan dengan kewirausahaan harus memiliki beberapa point penting

yaitu

1) Mencapai target hasil berupa profit materi dan benefit non materi

Seorang pengusaha muslim membentuk usaha baru dengan tujuan

yang tidak hanya mencari profit setinggi-tingginya, tetapi

harus juga memperoleh sdan s smemberikan benefit (manfaat). Manfaat

ini meliputi tiga orientasi s s sselain orientasi profit yaitu qimah

insaniyah, s qimah skhuluqiyah, s dan


s s qimah ruhiyah. Qimah

insaniyah ss s berarti seorang wirausaha sdapat smemberikan manfaat

yang bersifat kemanusiaan dengan membuka


s kesempatan s kerja,

bantuan s ssocial s ssehingga sdapat smeratakan pendapatan s smasyarakat.


s

Qimah s skhuluqiyah s sberarti nilai-nilai sakhlaqul skarimah harus ada

dalam setiap s s skegiatan s s skewirausahaan, misalnya produk yang

halal, persaingan yang sehat, dan lain sebagainya. Qimah ruhiyah

berarti usaha yang dilakukan dimaksudkan untuk mencari

keberkahan dan keridhaan Allah swt.46

2) Menegakkan keadilan dan kejujuran. Keadilan dan kejujuran

merupakan hal yang sangat dijunjung dalam Islam sebagai

pengusaha dalam melayani pembelinya. Rasulullah SAW telah

memberikan contoh berdagang dengan cara mengutamakan


45
Sukwiaty dkk, Ekonomi(Jakarta: Yudisthira, 2006), 86.
46
Ismail Yusanto dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami(Jakarta:
Gema Insani Press, 2002), 9.
kejujuran dan keadilan. Sikap jujur dan adil pada hakikatnya

akan melahirkan kepercayaan (trust) dari pihak pelanggan atau

pembeli.

3) Prinsip kehati-hatian

Prinsip kehati-hatian yang dimaksud dalam Islam mencakup dua

hal yaitu hati-hati dalam bersumpah dan hati-hati dalam berpromosi.

Dalam berpromosi hendaklah berhati-hati dalam menyampaikan

produk yang dijual. Jangan s sampai berlaku tidak jujur dalam

mendapatkan pembeli. sSampaikan apa adanya produk yang

dimiliki jangan
s sampai s sberbohong bahkan bersumpah atas nama
s

Allah sdemi smeyakinkan calon pembeli.

Indikator yangsdapat dilihat dari Buchari Alma s syaitu:

1. Percaya sdiri

2. Berorientasi spada stugas dan hasil

3. Berani mengambil sresiko

4. Berorientasi pada masa depan47

6. Etika Bisnis Islam Dalam Promosi Pemasaran

a. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral (moral

concicousness) yang memuat keyakinan “benar dan tidak” sesuatu.

Perasaan yang muncul bahwa ia akan salah bila melakukan sesuatu yang

diyakininya tidak benar berangkat dari norma-norma moral dan perasaan

47
Buchari Alma, Kewirausahaan(Bandung: Alpabeta, 2007)
sel-respect (menghargai diri) bila ia meninggalkannya. Tindakan yang

diambil olehnya harus ia pertanggung jawabkan pada diri sendiri. Begitu

juga dengan sikapnya terhadap orang lain bila pekerjaan tersebut

mengganggu atau sebaliknya mendapatkan pujian.48

Menelusuri asal usul etika tak lepas dari asli kata ethos dalam

bahasa Yunani yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (Character).

Dalam kata lain seperti dalam pemaknaan dalam kamus Webster berarti

“the distinguisthing character, sentiment, moral nature, or guilding

beliefs of a person, group, or institution” (karakter istimewa, sentiment,

tabiat moral, atau keyakinan yang membimbing seseorang, kelompok

atau intitusi).49

Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normatif karena ia

berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh

dilakukan oleh seorang individu. Etika bisnis kadangkala merujuk pada

etika menejemen atau etika organisasi, yang secara sederhana membatasi

kerangka acuannya pada konsepsi sebuah organisasi.50

Secara sederhana memperlajari etika bisnis berarti

mempelajari tentang mana yang baik/buruk, salah/ benar dalam dunia

bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Kajian etika bisnis

terkadang merujuk kepada management atau organizational ethics. Etika

48
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h. 6.
49
Ibid., 5.
50
Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 3.
bisnis dapat berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam

ekonomi bisnis.51

Sebagaimana disinggung di atas berarti aspek baik/buruk,

terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar, pantas/tidak pantas dari

perilaku manusia. Kemudian dalam kajian etika bisnis Islam susunan

adjective di atas ditambah dengan halal-haram (degress of lawful and

lawful), sebagaimana disinyalir oleh Husein Sahatah, dimana beliau

memparkan sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaqal Islamiyah) yang

dibungkus dengan dawabith syar‟iyah (batasan syariah) atau genera l

guideline.52

Jadi, etika bisnis yaitu seperangkat nilai tentang baik, buruk,

benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip

moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan

norma dimana para pelaku bisnis harus komit padanya dalam

bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai “daratan” atau

tujuan-tujuan bisnisnya dengan selamat.53 Sedangkan etika bisnis Islam

merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan

kegiatan bisnis suatu perusahaan. Atau etika bisnis Islami adalah studi

tentang seseorang atau organisasi melakukan usaha atau kontak bisnis

yang saling menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.

51
Ibid., 70.
52
Ibid., 71.
53
Badroen, Etika Bisnis Dalam..., 15.
b. Promosi Pemasaran Dalam Islam

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir

setelah produk, harga dan tempat, serta inilah yang paling sering

diidentikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Dalam

kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh

produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak

langsung.54

Promosi, Nabi Muhammad SAW menekankan agar tidak

melakukan sumpah palsu. Dinamakan sumpah palsu menurut beliau

adalah usaha yang dilakukan untuk melansirkan barang dagangannya

lagi berusaha dengan cara yang tercela. Sebagaimana firman Allah

dalam surat al-Shu’ara ayat181,

Tidak dibolehkan pedagang melakukan pencampuran antara

barang yang berkualitas baik dengan yang tidak baik. Pelaku usaha

keripik pisang selalu memberikan produk yang terbaik dan aman

dikonsumsi untuk konsumen atau pelanggannya dalam setiap pemesanan

produk.

54
Al-Arif, Dasa r-Dasar Pemasaran, h. 169.
7. Revolusi Industri 4.0 dalam Perspektif Ekonomi Islam

Berbagai perspektif di bidang ekonomi islam yang dikaitkan

dengan Sustainable Development Goals (SDGs) sendiri dibuat untuk

menjawab tuntutan kepemimpinan dunia dalam mengatasi kemiskinan,

kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. Menetapkan

rangkaian target yang bisa diaplikasikan secara universal serta dapat

diukur dalam menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan

seperti lingkungan, sosial, dan s sekonomi.

Tujuan ekonomi sIslam sdalam beberapa sudut pandang yaitu tujuan

filosofi yang sterdiri dari sAl-Falah s(holistic prosperity) dan Maqasid al-

Shariah sdan stujuan operasional yang sterdiri sdari speningkatan iman,

s penciptaan s maslahah, mencegah konsentrasi dari kekayaan,


s dan

s menghindari skegiatan sberbahaya serta sdistribusi yang smerata.

Empat skonteks sutama Ekonomi sislam suntuk SDGs di bawah

revolusi industri s4.0 sdengan smenggunakan steori dari Maqashid Shariah,

penyelarasan SDGs dengan Maqashid Shariah dan ekonomi islam,

bagaimana revolusi industri 4.0 berdampak pada ekonomi islam, serta

pendidikan dan penelitian pada ekonomi islam di bawah revolusi industri

4.0.

Hal yang penting untuk ditekankan juga pada aspek

dampak.Dampak merupakan hal yang paling vital dan dirasakan langsung

oleh masyarakat maupun lingkungan. Terutama dampak pada investasi


yang merupakan penyebaran danadengan tujuan untuk menghasilkan

dampak sosial dan lingkungan serta pengembalian keuangan.

Ketua penyelenggara dari P3EI Heri Sudarsono, juga

menyampaikan harapan agar acara-acara seperti ini tetap diselenggarakan.

Mengingat bahwa ekonomi islam sangat potensial diterapkan di Indonesia

dan memiliki dampak yang berkepanjangan bagi pembangunan ditengah-

tengah revolusi industri 4.0. 55

8. Kewirausahaan dalam Perspektif sEkonomi Islam

Islam adalah sagama syang spaling sempurna dalam segala hal.

Salah satu kesempurnaannya


s s adalah dengan smengharuskan kepada

umatnya sagar sbisa hidup mandiri dengan bekerja satau sberbisnis dengan

s jalan syang benar.Islam stidak shanya smengajarkan untuk sberibadah saja,

tetapi sIslam juga mengajarkan umatnya untuk smandiri sdan sbekerja keras

salah satunya dengan sberwirausaha.

Kewirausahaan adalah ilmu yang memperlajari tentang nilai,

kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

hidupnya.Unsur-unsur kewirausahaan meliputi motivasi, visi, komunikasi,

optimisme, dorongan semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang.

Dalam al- Qur’an maupun hadis banyak penjelasan tentang kewirausahaan

atau bisnis yang baik.

55
“Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Era Revolusi Industri 4.0” (On-line) tersedia di:
https://fecon.uii.ac.id/blog/2019/07/30/perspektif-ekonomi-islam-era-revolusi-industri-4-0/ (July
30, 2019).
tentang wirausaha atau bisnis erat kaintannya dengan jual beli atau

perdagangan, jika berwirausaha atau berbisnis harus mempunyai etos

kerja yang tinggi atau semangat yang tinggi untuk terus berusaha dan

harus mempunyai jiw wirausaha agar usahanya dapat berkembang dengan

baik. Kita boleh melakukan usaha apa saja dan di mana saja namun harus

sesuai dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Dalam Islam, ilmu

adalah bagian dari agama. Ini berarti berpegang teguhh pada ilmu sama

halnya berpegang teguh dengan sagama. oleh karena itu kita harus bisa

berwirausaha dengan baik sagar smendapat keberkahan di dunia dan di

akhirat.56

B. Tinjauan sPustaka

Tinjauan pustaka dalam penelitian terdahulu adalah shal syang sangat

berguna sdan bermanfaat. Penelitian terdahulu smerupakan spenelitian yang

telah dilakukan oleh speneliti-peniliti slain. sPeneliti terdahulu dapat berfungsi

sebagai bahan acuan penelitian sekarang atau yang akan dilakukan, karena

penelitian terdahulu dapat mempermudah peneliti selanjutnya. Berdasarkan

penelurusan peneliti tentang skripsi yang lebih dulu ada, penulis hanya

sedikit menemukan skripsi yang berkaitan dengan judul “Analisis Revolusi

Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan Dalam Perspektif Ekonomi Islam”.

Berikut adalah penelitian yang masih berkaitan atau membahas mengenai

kewirausahaan.

56
“Kewirausahaan dalam Perspektif Ekonomi Islam” (On-line), tersedia di:
https://www.kompasiana.com/imashi/585b94a35093736c1c1090c5/kewirausahaan-dalam-
perspektif-islam (22 Desember 201615:59).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amir Adam yang berjudul

Peranan Kewirausahaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten

Polman khusus Pada Perusahaan CV Bumi Surya. Hasil penelitian

Kewirausahaan memberikan kemudahan dalam melakukan usaha dari tingkat

mikro dan makro meskipun dalam usahanya setiap tahunnya mengalami

kenaikan ataupun penurunan, pasang surut, kadang mengalami keuntungan

dan kerugian, namun sejauh ini kewirausahaan masih sangat berperan

penting dalam membantu menumbuhkan atau meringankan kebutuhan dan

masalah-masalah ekonomi yang sdi alami oleh masyarakat yang

perekonomiannya menengah s ske s s bawah seperti s para pengusaha kecil

dan menengah s sserta s spara petani s pada umumnya.57

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Bambang Banu sSiswoyo yang

berjudul Pengembangan sJiwa sKewirausahaan di sKalangan sDosen dan

Mahasiswa. Hasil penelitian kewirausahaan merupakan persoalan penting

didalam perekonomian ssuatu sbangsa syang ssedang membangun.Kemajuan

atau kemuduran ekonomi suatu bangsa ditentukan oleh keberadaan dan

peranan dari kelompok entre-preneur ini.58

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Efa Wahyu Prastyaningtyas

dan Zainal Arifin yang berjudul Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan Pada

Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital Sebagai Upaya

Menghadapi Revolusi 4.0 menghasilkan melalui implementasi pendidikan

57
Adam Amir, “Peranan Kewirausahaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten
Polmankhusus Pada Perusahaan CV Bumi Surya”, skripsi (Makasar :Fakultas syariah dan
Hukum UIN Alauddin Makassar 2012), h. 53.
58
Bambang Banu Siswoyo, “Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan
Mahasiswa”, jurnal (Jurnal Ekonomi Bisnis | Tahun 14 | Nomor 2 | Juli 2009), h. 122.
kewirausahaan dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini sangat

penting karena perkembangan kewirausahaan sudah mengarah pada ekonomi

kretif dan digital, setiap bidang ilmu membutuhkan enterpreneur, bisa

membangun karakter wirausaha bagi mahasiswa.Intinya dengan membekali

pendidikan kewirausahaan berbasis teknologi digital diharapkan bisa

membentuk character building enterpreneur.59

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suwardana Hendra yang

berjudul Revolusi Industri 4.0 sBerbasis Revolusi Mental. Dengan hasil

Revolusi industri telah smengubah cara kerja manusia menjadi

otomatisasi/digitalisasi smelalui sinovasi-inovasi. sPara pelaku industri

berperan ssecara saktif sebagai sentitas sorganisasi syang memiliki visi

sdalam smeraih skeuntungan. Revolusi sindustri sberjalan sdengan sdilandasi

srevolusi mental dimana sdalam sparadigma sini terdapat perubahan besar

dalam sstruktur mental yang terbangun atas stiga shal yaitu cara

berpikir, meyakini sdan scara sbersikap.60

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan pada

era revolusi industri 4.0 mengalami kemajuan dalam mempromosikan

apapun yang bisa bernilai uang.Maka dari itu saya tertarik untuk meneliti hal

ini.

59
Efa Wahyu Prastyaningtyas, Zainal Arifin, “Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan
Pada Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital Sebagai Upaya Menghadapi
Revolusi 4.0” jurnal (Proceedings of the ICECRS), June 2019|Volume 2|Issue 1. h. 285.
60
Suwardana Hendra, “Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental”, JATI UNIK,
2017, Vol.1, No.2. h. 102.
C. Kerangka Berfikir

Arus Globalisasi yang terus menerus menjadi tantangan bagi

pengusaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menuntut

para pengusaha harus mamputerus menerus bertahan. Teknologi yang kian

semakin maju menawarkan solusibagi para pelaku bisnis atau usaha kecil

menengah untuk mempu bertahan pada era globalisasi ini.

Revolusi Industri 4.0 menawarkan kemudahan dalam pemasaran di

dunia bisnis yang akan memudahkan para pelaku bisnis atau usaha kecil

menengah untuk meningkatkan spemasaran dalam produk nya. Pemasaran

merupakan ujung tombak sdari sserangkaian kegiatan usaha yang bergerak

dalam sbidang sjasa sataupun barang. Pemasaran sjuga ssangat menentukan

apakah
s s usaha yang
s dijalankan s menghasilkan laba s atau tidak.

Mempromosikan melalui smedia sosial sjuga sdiperlukan sbagi pelakususaha.

Penelitian ini menguji analisis revolusi industry 4.0 terhadap

kewirausahaan dalam sperspektif sekonomi sIslam. Penelitian ini menggunakan

variabel independen dan variabel dependen.Variabel independen yang

digunakan adalah Revolusi Industri 4.0 dan variabel dependen yang

digunakan adalah Kewirausahaan. Berdasarkan landasan teori yang telah

diutarakan, berikut merupakanskema kerangka pemikiran mengenai analisis

revolusi industri 4.0 terhadap kewirausahaan dalam perspektif ekonomi

islam:
Revolusi Industri 4.0
(X)

Kewirausahaan
B(YA)B III

Ekonomi Islam
49

BAB III

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandar Lampung

Berbagai kebijakan pemerintah pusat telah diambil oleh Lembaga

Pemerintah Departemen dan Non Departemen sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya, yang antara lain mengatasi masalah dan meminimalisir

kendala yang dihadapi oleh sUMKM, baik dari segi permodalan dan

pembiayaan usaha, kelembagaan, teknik sdan teknologi produksi, manajemen

usaha, dan pemasaran. Masalah sdan skendala yang dihadapi oleh UMKM

pada dasarnya sbersumber dari sumberdaya smanusia dan skondisi dan iklim

susaha yang dalam beberapa hal tidak menguntungkan sdan skondusif bagi

pengembangan sUMKM.Berbagai skebijakan sdan program yang stelah diambil

oleh berbagai sDepartemen dan Non-Departemen sdalam operasionalisasinya

dihadapkan kepada masalah skoordinasi sdan spengendalian.61

Pembangunan sektor industri di Kota Bandar Lampung ditujukan

untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan

berusaha.Pertumbuhan industri di Kota Bandar Lampung menunjukkan

peningkatan yang cukup berarti.

Sektor Industri dan Perdagangan erat sekali kaitannya dalam

meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat.Pada Sektor industri di

Kota Bandar Lampung sangat tergantung dengan adanya indutri kecil yang

61
Sulistianawati, “Penelitian Pengembangan KPJu Unggulan UMKM Lampung”
(Bogor: Primakelola Agribisnis Agroindustri, 2012), h. 6
produktif, oleh karena itu pemerintah banyak memberikan perhatian agar

usaha-usaha atau industri seperti kerajinan khas Lampung tetap bertahan dan

aktif berproduksi.62

Kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa dan perdagangan,

sehingga pembangunan UMKM di kota tersebut sebagian besar berada pada

sektor jasa dan perdagangan. Kendala utama pengembangan UMKM yang

ada di Bandar Lampung adalah aspek pemodalan dan manajemen usaha yang

didalamnya termasuk pelayanan sdan mutu produk. Pengembangan UMKM

mutlak memerlukan dukungan spemodalan, sehingga pengetahuan terhadap

sumberpemodalan dan tata scara spengajuan modal kepada perbankan dan

lembaga skeuangan slainnya menjadi penting suntuk sdiketahui oleh pengelola

UMKM. sKendala pemodalan ini banyak disebabkan soleh spersyaratan


s

pengajuan fasilitas kredit soleh pihak sperbankan tidak sdapat sdipenuhi oleh

pelaku usaha sUMKM, sdisamping itu kurangnya spengetahuan pelaku usaha

UMKM perihal teknis spengajuan sfasilitas skredit ske perbankan.

Aspek Pengelolaan usaha yang selama ini belum maksimal dijalankan

oleh UMKM dapat diatasi dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan

terutama terhadap SDM, dan bimbingan teknis produksi sehingga mutu

produk akan lebih baik. Sebagai UMKM yang banyak di sektor jasa, fungsi

pelayanan terhadap konsumen juga harus ditingkatkan, agar jasa UMKM

dapat diterima dengan lebih baik.63

62
Ibid. h.154
63
Ibid. h. 157-158
Tabel 3
Jumlah UMKM Kota Bandar Lampung Pada Tahun 2018

N o Kabupaten/kota Mikro Kecil Menengah Jumlah


UMKM

1 Bandar Lampung 6898 0 0 6898

Sumber: Dinas UMKM Provinsi Lampung

2. Produk Unggulan Kota Bandar Lampung

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti yaitu dokumen resmi

milik Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung tentang komoditas

unggulan Kota Bandar sLampung, dijelaskan bahwa Kota Bandar

Lampung memiliki beberapa produk sunggulan yaitu sulam usus, ikan

olahan, anekan skeripik, semping smelinjo, spengolahan kopi bubuk, kaos

lampung, sbatik slampung, dan tapis.

Berdasarkan Keputusan s Walikota s Bandar Lampung pada

Pengukuhan Kepengurusan Organisasi Sentra sIKM Se s- Kota Bandar


s s

Lampung tahun s2019 stanggal 14 November s2019.

Tabel 4
Jumlah Produk Unggulan Kota Bandar Lampung Pada Tahun 2019
No Jenis Produk Sentra Produksi Pemilik
1 Tapis Kelurahan Kota Baru, Kecamatan 42 Orang
Tanjung Karang Timur
2 Pengolahan Ikan Teri Pulau Pasaran, Teluk Betung Barat 32 Orang
dan Gudang lelang, Teluk Betung
Selatan
3 Batik Canting Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan 20 Orang
Lampung Kemiling
4 Kaos Motif Lampung Jalan Wolter Monginsidi 10 Orang
5 Aneka Keripik Telo Jalan ZA Pagar Alam Gang PU 31 Orang
Rezeki
6 Kopi Bandar Kelurahan Sumber Agung, 21 Orang
Lampung Kecamatan Kemiling
7 Emping Melinjo Kelurahan Sukamaju, Langkapura, 20 Orang
Sinar Mulya Rajabasa
8 Sulam Usus Agow Kelurahan Kota Baru, Kecamatan 13 Orang
Tanjung Karang Timur
Total Berjumlah 189 Orang
Sumber: Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung

Dengan terealisasinya speluang investasi dan komoditas unggulan

tersebut, maka diharapkan gerak sdunia ekonomi masyarakat.Kota Bandar

Lampung menjadi dinamis ssehingga stingkat pendapatan dan kesejahteraan

meningkat.

3. Sebaran Jumlah Industri Kecil Menengah di sKota Bandar sLampung

Berdasarkan data syang dikumpulkan oleh sDinas Perindustrian Kota

Bandar Lampung jumlah sIndustri Kecil sMenengah (IKM) di Kota Bandar

Lampung yang telah stersebar sdi sKota Bandar Lampung seluruhnya

mencapai 11.351 unit, yang terdiri dari 192 unit industri besar sedang,

3.216 unit industri kecil, 7.943 unit industri rumah tanggga sehingga

pertumbuhan industri tahun 2019 mencapai 10,96%. Rincian data tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


Tabel 5
Jenis Usaha Industri

Di Kota Bandar Lampung Tahun 2017-2019


Tahun
Uraian Satuan
2017 2018 2019

Industri Besar Sedang Unit 175 184 192

Industri Kecil Unit 2.987 3.092 3.216

JUMLAH Unit 3.162 3.276 3.408

Industri Rumah Tangga Unit 7.630 7.742 7.943

JUMLAH Unit s 10.792 11.018 11.351

Pertumbuhan Industri 3.408 s– 3.276 s– 3.162 x 100% = 10,96%


3.162

Sumber: sDinas sPerindustrian sKota BandarsLampungsTahun 2019

Pertumbuhan jumlah Industri sdi Kota sBandar sLampung sdari tahun

s ke stahun smengalami peningkatan skurang dari 10%. Dari sketiga kategori

Industri Kecil Menengah menurut sDinas Perindustrian Kota Bandar

Lampung yaitu pertumbuhan sIndustri sBesar mencapai 2,34% atau hanya 4

unit, pertumbuhan Industri Kecil mencapai 6,33% atau 168 unit

sedangkan Indutri Rumah Tangga mencapai 1,51%.

B. Deskripsi Data Penelitian

Industri kecil keripik di Jalan Pagar Alam Kota Bandar Lampung

terdapat sebanyak 32 unit industri. Kawasan sentra industri keripik Kota

Bandar Lampung berdiri pada bulan Mei tahun 2008. Berdirinya kawasan ini

dilakukan secara simbolis dengan dibangunnya gapura yang menyatakan

kawasan tersebut sebagai kawasan sentra industri keripik Kota Bandar


Lampung.Gapura ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Perindustrian

Kota Bandar Lampung dengan PT. Perkebunan Nusantara VII Provinsi

Lampung sebagai salah satu BUMN Pembina Program Kemitraan dengan

UMKM di Provinsi Lampung. Kawasan sentra industri keripik Kota Bandar

Lampung ini terletak Jalan Pagar Alam, Kelurahan Gedung Terang, Tanjung

Karang Barat, Kota Bandar Lampung, atau biasa dikenal dengan Gang PU.

Tujuan pembangunan tugu kawasan ini awalnya agar dapat mengenalkan

kawasan ini sebagai kawasan home sindustri keripik singkong, jadi orang luar

akan mengenal Bandar Lampung sbukan shanya sebagai sentra keripik pisang,

melainkan juga ssebagai sentra pusat spembuatan keripik singkong.

Kawasan sini ssebenarnya sudah berada ssejak stahun s1996.Namun, saat

itu spengusaha UMKM keripik yang ada belum sberdiri secara sberkelompok,
s

masih berupa susaha sperorangan syang jumlahnya bertambah namun dengan

seiring waktu sberjalan shingga detik ini sjustru mengalami penurunan. Pada

bulan Mei 2009 jumlah sUMKM sterdapat s46 sUMKM namun pada tahun 2017

hanya ada sebanyak 32 UMKM yang tersisa.

Tabel 6
Pelaku Usaha Keripik di Jln Pagar Alam Kota Bandar Lampung
Nama
Komoditi
No Nama Perusahaan Penanggung Alamat Pabrik Keterangan
Industri
jawab
1
ZOM-ZOM FAMILY EEN SARWASI Jl. P. Alam No. 7 KERIPIK PRODUSEN
2
FINO SUWARNO Jl. P. Alam No. 38 KERIPIK PRODUSEN
3
ASA SUCIPTO HADI Jl. P. AlamsNo. 35 KERIPIK PRODUSEN
4 NYOTO
NYOTO ROSO RAHARJO Jl. P. Alam No. 36 KERIPIK PRODUSEN
5
WAGIMAN WAGIMAN Jl. P. Alam No. 46 KERIPIK PRODUSEN
6 DUA DARA MARDIAH Jl. Damai Gg. PU KERIPIK PRODUSEN
7 RONA JAYA HERIYANTO Jl. Griya Sejahtera KERIPIK PRODUSEN
II
8 CESYLIA SUHARTINI Jl. P. Alam No. 42 KERIPIK PRODUSEN

9 RIZKA GUNAWAN Jl. P. Alam No. 45 KERIPIK PRODUSEN

10 LATEB HARIYANTO Jl. Griya Sejahtera KERIPIK PRODUSEN


II
11 ALINDA SUNARTI Jl. P. Alam No. 17 KERIPIK PRODUSEN

12 MALIK Jl. P. Alam No. 13 KERIPIK PRODUSEN


KARYA MANDIRI
13 SINTA Jl. P. Alam No. 53 KERIPIK PRODUSEN
KERIPIK SHINTA
14 AREMA JAYA SUDARMANTO Jl. P. Alam No. 20 KERIPIK PRODUSEN

15 AHMAD Jl. P. Alam No. 21 KERIPIK PRODUSEN


SUHERI
SUHERI
16 SUHARTONO Jl.sP. Alam No. 29 KERIPIK PRODUSEN
SUMBER REZEKI
17 FIRMAN FIRMAN Jl.sP.sAlam No. 31 KERIPIK PRODUSEN

18 KERIPIKsMERY SAYUTI Jl.sP.sAlamsNo.s48 KERIPIK PRODUSEN

19 MERYs3 SOMAN JL. P. ALAM NO.1 KERIPIK PRODUSEN


81
20 YAYA ROMANOV JL.sP. ALAM NO.1 KERIPIK PRODUSEN
57
21 MERY 4 M. SIDIKsJAYA JL.sP.sALAM NO.1 KERIPIK PRODUSEN
81
22 ROYAN ROYAN JL. P. ALAM KERIPIK PEDAGANG

23 NISA HANAFI Jl. sP. sAlam sNo.27 KERIPIK PEDAGANG

24 ASKHA JAYA ASWAL JUNAID Jl.sP. Alam No. 30 KERIPIK PEDAGANG


I
25 LALA YATINO Jl. P. Alam No. 81 KERIPIK PEDAGANG

26 MAHKOTA ROBBY F.S. Jl. P. AlamsNo. 14 KERIPIK PEDAGANG

27 PURIsJAYA RENO JL. P. ALAM KERIPIK PEDAGANG

28 WASITI JL. P. ALAM NO.2 KERIPIK PEDAGANG


KERIPIK LAMPUNG 7
29 ARABAR BOIMAN JL. P. ALAM KERIPIK PEDAGANG

30 ENGGAL JAYA RASTOYO JL. P. ALAM KERIPIK PEDAGANG

31 ALIBABA ANWAR JL. P. ALAM KERIPIK PEDAGANG

32 ROJO KRIPIK SRI REJEKI JL. P. ALAM NO. KERIPIK PEDAGANG


25
Sumber: Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung
Dalam penelitian ini diungkap dari profil industri kecil keripik

yaitu dengan Bapak Sucipto Hadi selaku Ketua Kelompok Usaha Bersama

Telo Rejeki di Jalan Pagar Alam Kota Bandar Lampung.

Awalnya Gang PU sebuah jalan kecil yang relatif sepi dan gelap

gulita bila bintang sudah menampakkan wujudnya.Bapak Sucipto Hadi yang

kemudian yang menamai gang ini menjadi sentra produksi keripik sekaligus

lokasi belanja bagi wisatawan. Beliau berkelahiran Malang Jawa Timur, 25

Oktober 1966 ini dahulu hanyalah seorang buruh harian lepas dengan

berupahkan Rp.10.000,00 sper shari. sOleh karena tuntutan ekonomi, pada

tahun 1966 beliau berusaha smencari susaha lain sagar dapat menghidupi

keluarganya, syaitu sdengan menjual skeripik singkong.

Berbekal dengan hasil tabungan sebesar Rp.350.000,00 Bapak

Sucipto Hadi smembeli ssebuah sgerobak sdorong serta bahan sbaku untuk

membuat keripik. sDengan sgerobak dorong stersebut sbeliau berjualan di Pasar

Bambu Kuning yang sberjarak slima skilometer sdari rumahnya. Apabila stok

dagangannya msih tersisa, dalam perjalanan pulang beliau menyusuri gang-

gang kecil untuk mencari pembeli.

Dalam waktu yang tidak begitu lama, usaha Bapak Sucipto Hadi

berkembang pesat dengan memiliki sekitar 50 orang pelanggan.agar dapat

memenuhi kebutuhan pelanggannya yang semakin hari bertambah banyak,

beliau mengajak lima orang tetangganya mengembangkan usaha serupa.

Bersama-sama mereka mengembangkan usaha keripik singkong tidak hanya


kebutuhan para pelanggan Bapak Sucipto Hadi, melainkan dipasarkan juga

disejumlah warung maupun kantin terdekat.

Seiring berjalannya waktu, timbulah inovasi dari pedagang

keripik Gang PU yaitu bahan baku baru berupa pisang jenis kapok Manado.

Penggunaan pisang sebagai bahan baku berawal sekitar tahun 2003 ketika

salah seorang penjaja yang bernama Harianto iseng-iseng membuat keripik

pisang dengan rasa asin dan manis. Bapak Sucipto Hadi yang pertama kali

memproduksinya sekitar tahun 2000.Walhasil,


s peminatpun semakin

bertambah.Bahkan mereka cenderung smencari keripik pisang ketimbang

keripik singkong.

Penambahan jumlah speminat sdiikuti spula soleh pertambahan

jumlah sprodusen skeripik.Oleh karena itu, atas prakarsa Bapak sSucipto Hadi
s

dibentuklah sKelompok sUsaha sBersama (KUB) yang sdiberi nam sTelo Rejeki

pada tahun 2006.Adapun stujuannya adalah sagar kawasan Gang PU menjadi

sentra keripik sehingga spara sprodusen stidak sperlu lagi berkeliling menjajakan

dagangannya.

Satu tahun kemudian, atau tepatnya tanggal 2 Februari 2007

keberadaan KUB Telo Rejeki yang hanya berizin lurah dan camat, diakui

dan diresmikan oleh Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung dengan

jumlah anggota 10 UMKM. Setelah mendapat legalitas formal tersebut,

konsekuensi logisnya tentu saja anggota KUB Telo Rejeki mendapat

pembinaan dari Dinas Perindustrian tentang pengelolaan usaha mikro kecil


dan menengah, bagaimana cara produksi, pengemasan, bantuan permodalan,

peralatan produksi, serta pelaksanaan sertifikasi produk.

Selain bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Sucipto Hadi

yang ditunjuk sebagai ketua KUB Telo Rezeki juga menjalin hubungan

dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, salah satu BUMN Pembina

program kemitraan dengan UMKM di Provinsi Lampung.Dari kerjasama ini

KUB Telo Rejeki mendapat dukungan promosi berupa keikutsertaan dalam

pameran-pameran baik didalam smaupun luar daerah Lampung.PTPN VII

juga memberi pembinaan sberupa speningkatan pengetahuan atau wawasan

pengusaha terhadap pengelolaan smanajerial, pengemasan yang baik, dan

tekhnik sproduksi smelalui pelatihan-pelatihan smaupun sseminar sehingga

sjumlah sanggota sKUB Telo Rezeki menjadi bertambah banyak.

Beliau spun aktif smengusulkan spermohonan sagar warga smendapat

pembinaan tentang pengelolaan usaha dari Dinas sKoperasi, Usaha Kecil

Menengah, Perindustrian sdan sPerdagangan sKota Bandar Lampung. Hingga

saat ini terdapat 32 Unit Pelaku Usaha Industri Keripik dengan daerah

pemasaran produk keripik basis di sepanjang Jalan Pagar Alam Kota Bandar

Lampung dan ada juga dari lokal, luar kabupaten maupun luar provinsi.64

Akhirnya, sebagai wujud dari berkembangnya Gang PU menjadi

kawasan sentra industry keripik, Walikota Bandar Lampung bekerja sama

dengan Dinas Perindustrian dan PTPN VII dan Telkom mulai meluncurkan

Kampung UKM Digital Keripik Lampung dan peresmian besar bertuliskan

64
Hasil wawancara dengan Sucipto Adi, Ketua KUB Telo Rezeki, tanggal 18 Maret
2020, di Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
“Selamat Datang di Kawasan Kampung UKM Digital Sentra Industri Keripik

Kota Bandar Lampung” berikut logo Telkom dan PT Perkebunan Nasional

VII (PTPN VII), di Kelurahan Gunung Terang, Bandar Lampung, hari kamis

pada tanggal 12 Mei 2016.

Tabel 7
Pelaku Usaha Keripik Pisang yang Menggunakan Kemasifan Internet
No Nama Perusahaan Jenis Produk Komoditas Kapasitas
Produksi Yang
Digunakan
1 Aneka Keripik ASA Aneka Keripik
480 kg/hari 320 kg/hari
(Pisang, Singkong)
2 Aneka Keripik
AnekasKeripik
(Pisang, Talas, 3600 kg/bulan 1800 kg/bulan
Rizka
Singkong, sSukun) s
3 Ashka Jaya Aneka sKeripik

s(Pisang, Talas, 2000 skg/bulan 1000 kg/bulan


Mantang,
singkong)
4 Cipta Rasa Aneka sKeripik

s(Pisang, sTalas,
2600 skg/bulan 2400 kg/bulan
Mantang, s

ssingkong)

5 Dua Dara Aneka sKeripik

s(Pisang, sTalas,
1000 kg/bulan 500 kg/bulan
Mantang,
singkong, Sukun)
6 Istana Keripik Ibu Aneka Keripik
(Pisang, Talas,
Mery Mantang, 4500 kg/bulan 3600 kg/bulan
singkong, Ubi
Jalar)
7 Lala Aneka Keripik
(Pisang, Talas,
300 kg/bulan 250 kg/bulan
Mantang,
singkong)
8 Lateb Jaya Aneka Keripik
(Pisang, Talas,
600 kg/bulan 400 kg/bulan
Mantang,
singkong)
9 Ridho Jaya Aneka Keripik 1200 kg/bulan 800 kg/bulan
(Pisang, Talas,
Mantang,
singkong)
10 Zom Zom Family Aneka Keripik
(Pisang, Talas,
850 kg/bulan 800 kg/bulan
Mantang,
singkong)
Sumber: Sentra UMKM: Keripik Pisang di Kab/Kota Bandar Lampung Provinsi
Lampung

Dilihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah

pelaku usaha yang ada di Gang PU yaitu 32 usaha keseluruhan dan dari

pemantauan BI yang memanfaatkan kemasifan internet sebanyak 10 usaha.

Sebelum tahun s2000, sUMKM keripik di kawasan ini sempat

mengalami kesulitan dalam smemperoleh bahan baku, karena pasar keripik

pada waktu situ sbelum berkembang pesat. sSelain itu, adanya wabah

pseudomonas sdan sfusarium tahun 1997 yang s smelanda s skebun s pisang


s

rakyat maupun
s perkebunan s besar s sdi Indonesia membuat sharga pisang

melonjak skarena kelangkaannya. Namun sejak stahun 2005, s smelihat geliat

pasar keripik spisang s sdan s skeripik s ssingkong s syang semakin atraktif, dan

pemulihan kondisi perkebunan pisang, petani mulai banyak yang menanam

bahan baku keripik dan menyalurkan hasilnya ke produsen-produsen keripik.

Biasanya bahan baku pisang maupun singkong ini diperoleh dari daerah

Kemiling, Kedaton dan Rajabasa. Jenis pisang yang dijadikan keripik,

selain ambon kuning adalah kepok kuning. Kalau suplai ambon kuning

kurang, biasanya produsen keripik akan terpaksa menerima pisang cavendish.

Keengganan pengusaha keripik menggunakan jenis cavendish adalah


karena pisang ini ada rasa masamnya dan akan susut terlalu banyak ketika

digoreng.65

Semenjak berdiri sebagai kawasan sentra industri keripik,

terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2008 kawasan ini menerima bantuan

permodalan dari Departemen Perindustrian Kota Bandar Lampung. Selain

bantuan permodalan berupa uang, bantuan tersebut juga berupa peralatan

produksi seperti alat-alat dapur untuk memproduksi keripik dan bantuan

untuk pelaksanaan sertifikasi produk. Selain itu, bersama dengan PTPN VII,

kawasan ini juga mendapat dukungan promosi berupa keikutsertaan UMKM

keripik di kawasan dalam spameran-pameran baik syang diselenggarakan di

Propinsi sLampung smaupun di sluar daerah s s sLampung, termasuk

sdukungan s peningkatan spengetahuan atau wawasan spengusaha sterhadap

pengelolaan smanajerial, spengemasan syang baik, steknik produksi, dan

sebagainya melalui pelatihan-pelatihan maupun sseminar bagi para pelaku

UMKM. Beberapa s penyelenggara pelatihan dan seminar ini selain


s

Departemen Perindustrian Kota Bandar Lampung dan PTPN VII Propinsi

Lampung, juga didukung oleh Departemen Tenaga Kerja Kota Bandar

Lampung, Politeknik Pertanian Universitas Lampung, Balai Ristek

Standarisasi, Departemen Pertanian Propinsi Lampung, dan sebagainya.

Seluruh proses produksi keripik pisang di Lampung masih

dilakukan secara manual. Pisang ambon kuning setengah masak dikupas satu

per satu. Sengaja dipilih pisang dalam kondisi setangah masak, sebabpisang

65
Hasil wawancara dengan Sucipto Adi, Ketua KUB Telo Rezeki, tanggal 18 Maret
2020, di Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
mentah sulit untuk dikupas dan akan patah ketika diiris. Selain itu, pisang

mentah juga akan menghasilkan keripik dengan rasa hambar. Sebaliknya

pisang masak meskipun mudah dikupas, akan sulit untuk diiris karena tekstur

daging buahnya sudah lembek. Kadar gula pisang masak juga sudah terlalu

tinggi hingga ketika digoreng akan segera hangus sebelum keripik menjadi

kering, dengan alasan itulah maka untuk bahan keripik, selalu dipilih pisang

dalam kondisi setengah masak. Proses pengirisan menggunakan serutan dan

dilakukan dengan manual. Keterampilan tenaga kerja sangat diperlukan

dalam proses ini. Kalau terlalu scepat, shasil irisan tidak sempurna dan tangan

bisa terkena pisau.kalau sterlalu slambat, shasil irisan per-satuan waktu akan

terlalu ssedikit.

Penggorengan keripik pisang di Lampung, s umumnya

menggunakan sbahan bakar s s sminyak s s satau s s sbriket batubara.Dulu


ss lebih

banyak perajin s s keripik smenggunakan bahan bakar sminyak, namun dengan

kenaikan harga minyak syang sterjadi sterus-menerus selama beberapa tahun

terakhir ini, mereka mengganti bahan bakarnya dengan briket batubara.Selain

lebih murah, briket batubara juga menghasilkan panas yang lebih tinggi dan

lebih stabil.

Teknik pengolahannya biasanya melalui 2 kali penggorengan,

pertama goreng tawar terlebih dahulu, kemudian diberi rasa dasar, yakni

manis atau asin, lalu digoreng kembali, dan terakhir diberi rasa sesuai

dengan yang diinginkan. Teknik pengolahan ini sangat mempengaruhi rasa

keripik, mulai dari aroma, ketebalan atau keras lembutnya keripik, karenaitu,
rasa keripik masing-masing UMKM bisa berbeda-beda tergantung dari teknik

pengolahannya.Begitu pula dengan kemasan, sebagian besar UMKM yang

ada di kawasan ini kurang begitu memperhatikan pengemasan agar tampak

menarik. Rata-rata mereka hanya menggunakan plastik transparan biasa

dengan nama merek produk mereka. Namun, ada beberapa yang sudah

menggunakan kemasan yang lebih tahan lama dengan berbentuk tas karton

yang di dalamnya terdapat logo, merek dan gambar tapis sebagai ciri khas

Propinsi Lampung.

C. Pelatihan Program Kampung sUKM sDigital

UKM adalah ssatu-satunya sbentuk usaha syang dapat bertahan dalam

berbagai ssituasi, sbahkan dalam krisis sekalipun.Sehingga perlu adanya

peningkatan
s kinerja UKM dalam rangka
s menumbuhkan s ekonomi

Indonesia.Salah ssatu langkahnya ialah dengan smemodernisasi kampung-

kampung UKM dengan skampung UKM sDigital.Dengan adanya kampung

UKM digital ini tentu sangat diharapkan dapat meningkatkan 20%

pertumbuhan ekonomi nasional.

Pelatihan-pelatihan itu diantaranya:

1. Pelatihan pengenalan dan penggunaan market place (E-Commerce)

2. Pelatihan pengenalan dan penggunaan media sosial

3. Pelatihan Design, merk dan kemasan

4. Pelatihan peningkatan kualitas produk sentra UMKM

5. Pelatihan diverifikasi produk olahan sentra UMKM

6. Pelatihan keamanan pangan


7. Pelatihan sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga

8. Pelatihan sertifikasi produk halal

9. Pelatihan manajemen usaha sederhana kepada UMKM penerima

Pinjaman

10. Pelatihan pengenalan komputer dan smartphone untuk UMKM

Mitra UKM yang mengikuti pelatihan Kampung UKM Digital ini

85% mengetahui dan mengerti bagaimana cara memasarkan produk UKM

dimedia sosial, mencetak banner sdan brosur, memberikan promo menarik,

memasang iklan pada e-commerce, menawarkan kepada orang terdekat,

promosi lewat swebsite dan sblog, smembuka toko ssendiri, memberi layanan

free ongkir sdan sdelivery.66

Implementasi dari sKampung UKM Digital ini sditandai dengan

beberapa sparameter s diantaranya tersedianya sjaringan sinfrastruktur

telekomunikasi syang smenjangkau seluruhswilayahsKampung UKM, adanya

wadah komunitas/volunteer sUKM sdan smelakukan pemanfaatan solusi dan

layanan Teknologi Infomasi di dalam lingkungan Kampung UKM dimana

Implementasi Kampung UKM Digital ini dilakukan secara bertahap dengan

melibatkan pentahelix stakeholder yang ada diantaranya Pemerintah,

Komunitas, Pelaku Bisnis, Akademisi dan juga Media.

Dengan dijalankan beberapa tahapan program seperti Penarikan

jaringan infrastruktur ke lokasi Kampung UKM, pelatihan dan Pembinaan

ICT untuk Pengelola Kampung UKM, implementasi layanan dan solusi ICT
66
Asep Kartiwan, Deputi Executive Vice President PT. Telkom Regional 1 Sumatera.Saat
mengadakan launching Kampung UKM “Lampung Goes Digital” di Gedung Serba Guna (GSG)
Universitas Lampung, 2017.
(portal online, bostoko, dan layanan ICT lainnya) di lingkungan kampung

UKM diharapkan menjadi langkah besar untuk UKM Indonesia dalam

menghadapi dinamika perekonomian yang semakin ketat salah satunya di

dunia digital. Dengan adanya kampung UKM digital ini semakin

meningkatkan.

Berdasarkan penjelasan diatas pelatihan yang diberikan oleh

penyelenggara dari PT. Telkom maupun Dinas Perindustrian Kota Bandar

Lampung yang menaungi IKM sdi sGang PU dengan dihadiri 10 UMKM pada

pelatihan tersebut. Namun suntuk menjalankannya itu hak masing-masing di

perkepala pelakususaha.67

Adapun simplementasi 4.0 syang sudah sditerapkan soleh pelaku usaha

sindustri skeripik spisang yang ada di Gang PU yaitu:

1. Mempromosikan melalui smedia ssosial

a. Ashka sJaya s: Shopee, Instagram, Web, Line, sWhatsApp, Bukalapak,

Tokopedia

b. Keripik Shinta : Instagram, WhatsApp, Facebook, Yahoo, Web

c. Puri Jaya : TokoPedia, Shopee

d. Shaqila : Bukalapak

e. Arabar : Olx

f. Lateb Jaya : Web

g. Karya Mandiri : Shopee, WhatsApp

67
Wawancara oleh ketua Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung pada Kamis, 5
Maret 2020.
Dari daftar diatas dapat kita lihat sudah banyak yang

mempromosikan melalui aplikasi digital. Hasil study lapangan yang

didapat oleh penulis lebih banyak penjual yang mempromosikan

keripiknya melalui WhatsApp dan Facebook dikarenakan

mengkomunikasikannya lebih menghemat biaya dan hampir semua orang

menggunakan aplikasi tersebut.

2. Bertransaksi secara online

Ashka Jaya dan Keripik Shinta sudah mengimplementasikan

Revolusi Industri 4.0 dengan sbaik syakni dengan melayani pelanggan

dengan Face sto Face smelalui skasir tidak secara smanual melainkan dengan

mesin kasir
s media
s s elektronik s dan komputer. Sedangkan
s untuk
s

bertransaksi ssecara sonline smereka sudah mendaftarkan diri spada E-

Commerce. Untuk pemesanan


s s melalui online
s scukup s mudah sbagi

pelanggan maupun pelaku usaha yakni shanya sberkomunikasi melalui media

sosial maka barang pesanan akan diantar ske stempat stujuan.

D. Hasil Wawancara

1. Hasil Wawancara Implementasi Revolusi Industri 4.0

No Indikator Pertanyaan Jawaban

1 Penggunaan 1. Apakah anda menggunakan 1. Tidak, kami masih


internet internet dalam bertransaksi terlalu gagap
dalam kepada pelanggan? teknologi
transaksi 2. Menurut anda lebih 2. Lebih
menguntungkan berjualan menguntungkan
secara online atau offline? bejualan melalui
3. Apakah terjadi peningkatan offline karena lebih
setelah menggunakan media kecil kemungkinan
sosial dalam bertransaksi dalam penipuan
online? 3. Tidak tau, karena
4. Apakah dampak negatif dan tidak menggunakan
positif dalam penggunaan 4. Mungkin dampak
internet pada transaksi negatifnya rawan
online? penipuan dan
dampak positifnya
penjualan serta
omsetnya meningkat
2 Pemasaran 1. Bagaimana metode promosi 1. Bisa melalui media
lewat yang anda gunakan? Apakah sosial maupun
media melalui media sosial? mulut kemulut.
sosial 2. Bagaimana anda mencari 2. Mencari calon
calon pelanggan atau pelanggan dengan
mempertahankan spelanggan? selalu
3. Bagaimana slangkah-langkah mempromosikan
yang sanda slakukan dalam melalui grup
mengenalkan produk anda WhatsApp ataupun
kepada skonsumen? dari mulutt ke
4. Sosial media sapa syang sanda mulut. Untuk
sgunakan sdalam smempertahankan

mempromosikan produk yang spelanggan sdengan

anda jual? menyambut


spelanggan yang
sdatang ske toko
kami sdengan ramah
dan pelayanan yang
memuaskan
3. Ketika konsumen
datang kami
menawarkan rasa
dan kualitas bahkan
kami
memperbolehkan
pelanggan untuk
mencicip terlebih
dahulu sebelum
membelinya
4. Melalui WhatsApp,
Instagram,
Facebook
3 Ketertarikan 1. Pelanggan lebih suka membeli 1. Datang langsung ke
pembeli dengan datang langsung ke toko kami agar lebih
melihat toko atau media sosial? puas dalam
toko 2. Inovasi apa yang anda berbelanja
ataupun tawarkan untuk menarik 2. Dengan memastikan
media peminat untuk membeli? rasa dan kulitas
sosial 3. Bagaimana pertumbuhan yang menjamin
minat beli di masyarakat? lidah konsumen
Apakah semakin hari semakin agar tidak kecewa.
naik? Karena harga
menentukan kualitas
3. Untuk konsumen
dari hari ke hari
lumayan banyak
pembeli, namun
dengan adanya
kendala yang
dihadapi saat ini
yaitu covid19 maka
pembeli pun
menurun dan agak
sepi. Karena
pemerintah
menganjurkan lebih
sbaik sdi rumah saja.

4 Menjalin 1. Bagaimana anda membangun 1. Membangun


shubungan/ jaringan kepada spelanggan jaringan sini tentu
s s s sjejaring sagar ssenantiasa smembeli ssusah susah
produk sanda? sgampang. Perlu
adanya belajar dan
terus belajar untuk
mengerti mau
pelanggan. karena
setiap kepala
berbeda dalam
berinteraksi kepada
pelaku usaha.
Begitupun
sebaliknya

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peniliti dalam

kurun waktu tertentu terhadap pelaku usaha keripik pisang di Gang PU

teknologi belum merambah di pelaku usaha yang usianya pun sudah rata-

rata berkepala tiga sampai berkepala empat. Namun untuk promosi yang

mereka lalukan kun sudah melalui media sosial. Artinya merak sudah
menuju dengan tertatih-tatih berusaha memperbaiki manajemen penjualan

mereka sedikit demi sedikit. Rencana mereka kedepan pun akan berjalan

mengikuti jaman yang serga digital.

Keripik shinta yang bermula dari pisang yang banyak dipanennya

terlalu banyak sehingga beliau bingung harus diapakan maka dengan

memainkan idenya pisang yang menumpuk dijadikannya keripik dengan

bermacam-macam rasa. Variasi yang kira-kira tidak pasaran di luaran sana

pun dicoba untuk membedakan skeripiknya dengan yang lain.

Keripik ashka jaya sudah membuka cabang sebanyak tiga

toko.Karena speminatnya spun sbanyak.Meraka tidak hanya berjualan secara

offline, snamun sberjualan secara online juga sdilakoni soleh toko ini.Setiap

s harinya spengunjung dan spembelipun ramai memadati toko stersebut apalagi

s pusatnya sashka jaya.Sebelum membeli sashka jaya spun menawarkan untuk

mencicipi ssepuasnya, stapi hal ini sseringkali scalon pembeli hanya

mencicipi sepuasnya stanpa smelanjutkan suntuk membeli. Keripik yang

disiapkan untuk mencicip calon pelanggan pun tidak termasuk dari

keuntungan yang akan didapat jika si pembeli pun tidak melanjutkan

untuk bertransaksi.

Untuk menghadapi competitor atau pesaing, para pemilik toko

menganggap bahwa hal itu bukan masalah justru sebagai motivasi untuk

menjadikan produknya lebih baik dibandingkan pesaing. Namun, ada

beberapa toko yang menyikapi pesaing dengan menggunakan system

penjualan onlinedengan menggunakan website yang aktif seperti toko


keripik Askha Jaya (Aswal Junaidi) dan Shinta (Sinta) dengan desain

website yang memudahkan pembeli untuk mengenal produk mereka

maupun untuk pemesanan. Sedangkan masih ada pesaing yang belum

menggunakan system seperti ini sehingga ini menguntungkan mereka.

Aswal Junaidi selaku pemilik toko keripik Askha Jaya mengatakan

bahwa ia mulai merambah dunia bisnis menggunakan sistem e-commerce

semenjak merebaknya sistem sejenis dan keinginan pasar (konsumen

kebanyakan) dengan sistem syang seperti itu. Ia mengatakan semenjak

menggunakan sistem yang sseperti situ, keuntungan yang didapatkan lebih

besar dibandingkan sebelumnya swalaupun tetap ssaja sistem yang seperti

itu mengeluarkan sdana baik dari segi desain sdan ssebagainya serta kehati-

hatian sdalam smelihat pesanan. Kemudian, untuk sSinta sselaku spemilik toko

s Sinta sendiri menggunakan sistem penjualan seperti itu semenjak para

penjual non-makanan smaupun makanan syang tidak sejenis menggunakan

sistem tersebut. sSinta stidak smengungkiri ssemenjak menggunakan sistem

tersebut, omzet penjualannya meningkat walaupun ia membutuhkan

sedikit dana tambahan untuk membuat website tersendiri serta tambahan

tagihan internet di tokonya.

Leole Banana bermula dari beberapa mahasiswa yang hanya

mempromosikan jualannya melalui WhatsApp masing- masing tanpa ada

toko. Dengan berjalannya waktu maka mereka sepakat mendirikan toko

untuk mempermudah penjualan. Harga yang mereka tawarkan pun mulai

dari Rp.5000-dst sangat terjangkau dikantong masyarakat dll. Keripik


yang mereka sediakan ada yang lumer dan bubuk dengan harga yang

murah. Bedanya dari toko yang lain mereka memberikan kartu member

untuk potongan harga kepada pembeli. Dan rencananya nanti ada grand

opening untuk toko mereka.

Keripik nisa yang bermula menyukai berbau-bau usaha atau

berjualan lelu memikirkan untuk membuka toko keripik sejak tahun

2006.Beliau mempunyai anak kecil yang sekarang masih duduk dibangku

TK. Sambil menunggu anaknya sselesai sekolah pasti ibunya menjajakan

keripiknya kepada ibu-ibu slain sdi sekolah tersebut.Inisiatif itu memang

diminta oleh teman-temannya untuk selalu membawakan keripik

kemudian sdijual sdi ssekolah.

Untuk s pelayanan produk kepada konsumen,


s pemilik toko
s

s berusaha ssemaksimal mungkin sdengan smempertahankan kualitas baik dari

segi cita rasa, skebersihan, dan lain sebagainya ssehingga pelanggan tidak

kecewa.

2. Hasil Wawancara Kewirausahaan

No Pertanyaan Jawaban

1 Apa yang menurut anda bahwa Rasa dan kualitas yang akan
keripik pisang ini berbeda dari ditonjolkan. Variasi rasapun berbeda-
produk lain? beda
2 Selama ini mulai dari awal Kegagalan pasti pernah dialami oleh
merintis hingga sekarang apakah siapapun. Tidak dipungkiri setiap
anda pernah gagal? yang bernyawa maka akan
menghadapi masalah, tergantung
bagaimana kita menyikapi hal
tersebut. Namanya usaha apalagi
sedang merintis pasti perlu adanya
pembelajaran dari sebuah kegagalan,
namun dari hal tersebut kita bisa
mengambil pengajaran apa yang
dapat diantisipasi agar tidak gagal
kembali.
3 Selama menjalani usaha ini, apa Bahan pokok yang mahal menjadikan
kira-kira yang kerap menjadi kami harus memutar otak agar
kendala? bagaimana jika harga naik maka
kualitas tidak turun
4 Setelah ini apakah anda punya Cita-cita untuk mengembangkan
cita-cita untuk membuka usaha usaha yang telah ada agar
lain. atau mengembangkan usaha meningkatkan omset penjualan dan
yang sudah ada. Seperti apa meningkatkan promosi melalui media
recana anda kedepan? sosial

Berdasarkan wawancara syang stelah dilakukan maka banyak yang

perlu disiapkan apalagi smengahadapi sera yang serba digital menuntut

pelaku susaha spun smenggunakan sosial media suntuk smempromosikan dan

s beranjak dari sbertransaksi offline dengan smenambah sbelajar untuk

s bertransaksi ssecara online.Serta ssegera smendaftakan tokonya ke E-

Commerce agar penjualanpun meningkat ssecara bertahap.


73

BAB IV
ANALISIS DATA

A. Analisis Implementasi Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pola

Kewirausahaan Oleh Pelaku Usaha Sentra Keripik Pisang

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia merupakan

salah satu pendorong perekonomian rakyat yang tangguh.Hal tersebut

dikarenakan para pengusaha mikro kecil dan menengah ini berawal dari

industri rumahan atau keluarga, sdengan demikian pengusaha tersebut lebih

banyak yang berasal dari skalangan smenengah ke bawah.Selain itu UMKM

dinilai mempunyai peran spenting sdalam smengatasi permasalahan ekonomi

negara, sdikarenakan ssemakin sbanyak rakyat syang smandiri dan juga

smembantu menyediakan lapangan pekerjaan. Perkembangan ssektor sUMKM

di sIndonesia smerupakan spotensi syang sbesar apabila shal ini sdikelola dan

dikembangkan sdengan sbaik tentu akan dapat mewujudkan usaha menengah

yang tangguh.

Dalam indikator yang sudah dikemukakan diatas oleh Klaus Schwab

yaitu:

1. Penggunaan Internet dalam Bertransaksi

Internet dalam bisnis digunakan untuk pertukaran informasi,

katalog produk, media promosi, surat elektronik, bulletin boards,

kuesioner elektronik, dan mailing list. Internet juga bisa digunakan untuk

berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara online,

sehingga konsumen dapat dilibatkan secara proaktif dan interaktif dalam


perancangan, perkembangan, pemasaran, dan penjualan produk.

Keunggulan strategi bisnis yang dapat diperoleh dari internet adalah

komunikasi global dan interaktif, menyediakan informasi dan pelayanan

sesuai dengan kebutuhan konsumen, meningkatkan kerjasama

memungkinkan untuk membuka pasar, produk atau pelayanan baru, serta

mengintegrasikan aktivitas secara online.68

Dari sekian banyak aktivitas yang dapat dilakukan lewat internet,

ternyata masih banyak penggunanya yang belum pernah melakukan

transaksi belanja secara sonline. sSurvey Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia menyebut sangkanya smencapai s56% dari total pengguna

internet sdi sIndonesia. Sekretaris jendral sAPJII sHenri sKasyfi mengatakan,

s ada ssejumlah salasan yang menyebabkan pengguna internet stidak pernah

s berbelanja ssecara sonline. s“sebanyak s18,8% atau smayoritas smenjawab

mereka lebih ssuka berbelanja secara langsung karena barang yang mereka

inginkan bisa langsung sdidapatkan,” sujar sHenri dalam pemaparan hasil

risetnya di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Rabu (15/5).

Padahal, survey itu juga menunnjukan penetrasi pengguna internet

di Indonesia mencapai 64,8% pada tahun 2018, meningkat sebesar

10,12% dari tahun sebelumnya yang hanya 54,8%. Artinya ada 171,17

juta jiwa pengguna internet dari total 246,16 juta penduduk Indonesia

berdasarkan data Badan Pusat Statistik.69

68
Oviliani Yenty Yuliana, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No,1, Mei 2000, h. 37.
69
“56% Pengguna Internet Indonesia Belum Pernah Bertransaksi E-Commerce” (On-
line) tersedia di: https://www.google.com/amp/s/katadata.co.id/amp/berita/2019/05/16/56-
Di lokasi penelitian, hanya 2 UMKM yang melakukan pelatihan

khusus atau training khusus.Pelatihan ini dilakukan oleh toko Keripik

Askha Jaya70 dan toko Keripik Shinta71 dalam bentuk pelatihan sistem

penjualan online atau dapat disebut e-commerce.Mereka mempekerjakan

beberapa pegawai yang bertugas sebagai admin online untuk melayani

pembelian atau pertanyaan secara online.Pelatihan khusus dilakukan oleh

pemilik tentang bagaimana mengelola website pribadi, mengelola toko

online di website ternama sseperti lazada, tokopedia, m.blanja.com, dan

lain sebagainya.

Pelatihan yang smereka slakukan berguna sagar karyawan mampu

mengelola ssistem spenjualan sonline dengan sbaik stanpa melakukan

s kesalahan yang sakan merugikan pemilik toko satau produsen syang tentu

s saja secara slangsung smempengaruhi omset spenjualan. Selain situ, dua toko

tersebut juga smelakukan pelatihan untuk manager toko karena mereka

memiliki cabang sdimana-mana ssehingga sperlu dilatih agar toko tersebut

beroperasional sama dengan pusatnya. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak

30 UMKM tidak melakukan pelatihan khusus atau training, pegawai

hanya berlatih secara langsung ketika hari mereka bekerja yang dipandu

oleh pemilik toko dilokasi kerja.

pengguna-internet-indonesia-belum-pernah-bertransaksi-e-commerce (diakses pada Kamis, 16


Mei 2019, 10:10 WIB).
70
Rashan Putra, wawancara dengan manajer toko Askha Jaya pusat, tanggal 18 Maret
2020, di Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
71
Nadia, wawancara dengan karyawan toko shinta, tanggal 18 Maret 2020, di
Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
2. Pemasaran Lewat Media Sosial

Sebuah proses pemasaran yang dilakukan melalui pihak ketiga

yaitu website berbasis media sosial. Saat ini sudah banyak media sosial

yang dapat digunakan untuk pemasaran atau promosi sebuah produk atau

jasa.Media sosial yang sering digunakan untuk pemasaran atau promosi di

antaranya Facebook, Instagram, dan Twitter.Melalui media ini perusahaan

atau brand bisa melakukan promosi yang terstruktur dan tepat sasaran.

Pemasaran dengan media ssosial tidak selalu berhubungan dengan

jual-beli secara langsung.Dalam spemasaran ini, Anda bisa memasarkan

konten dalam sbentuk spostingan sdi web, gambar satau video. Konten yang

dipasarkan smelalui smedia sosial ini berhubungan sdengan produk yang

s akan sdijual.Selain memasarkan konten, teknik spemasaran smodern sini juga

s digunakan suntuk memasarkan smerek.Maksud memasarkan smerek di sini

adalah mengenalkan s merek secara s umum s ke masyarakat secara

menyeluruh atau syang ssering sdisebut sdengan brand awareness.Dengan

mengenalkan merek dan memberi impresi yang baik, maka rasa percaya

masyarakat akan meningkat dan bisa meningkatkan konversi promosi ke

penjualan.72

Pemasaran yang dilakukan dalam kegiatan ini menurut hasil

wawancara yang dilakukan kepada saudari Eka Irawati dan rekan kerja

nya yaitu Ali, Alhafif dan Kafin, pelaku usaha keripik pisang Leole

Banana di Gang PU, proses pemasaran yang dilakukan melalui media


72
“Pemasaran Lewat Media Sosial : Solusi Pemasaran Digital Bisnis Anda”(On-line)
tersedia di:https://seoanaksholeh.com/marketing/pemasaran-melalui-media-sosial (diakses pada
16 Agustus 2019)
sosial yaitu “instagram” selain itu strategi marketing yang dilakukan yaitu

dengan membuat kartu member berguna agar pembeli yang menggunakan

kartu member membeli dengan harga yang lebih hemat. Adanya paid

promote merupakan rangkaian yang dilakukan agar mendapatkan poin

dalam penggunaan kartu member, sehingga poin dapat ditukarkan untuk

pembayaran. Paid Promotemerupakan kegiatan dimana konsumen

mempromosikan ke teman-teman nya yang kemudian akan membeli

produk tersebut. Sehingga skita yang melakukan paid promote akan

mendapatkan poin dalam skartu smember. Selanjutnya adanya pemberian

informasi ke skhalayak sakan smendapatkan kode syang kemudian dapat di

tukarkan smenggunakan kartu smember dan smendapatkan skeuntungan poin

s dalam sberbelanja.7
3

3. Ketertarikan sPembeli sMelihat Toko sAtaupun Media sSosial

Kepercayaan skonsumen adalah s persepsi sdari sudut pandang

konsumen akan keandalan skonsumen sdalam spengalaman dan terpenuhinya

harapan. munculnya minat beli konsumen pada toko online ketika

konsumen merasa yakindengan situs toko online tersebut. Semakin tinggi

tingkat kepercayaan konsumen, maka semakin tinggi pula minat beli

konsumen.74

Ketertarikan seseorang dalam melihat sesuatu itu masing-masing

orang mempunyai kriterianya sendiri. Kita sebagai konsumen terkadang

73
Eka irawati, wawancara kepada owner toko Leole Banana, tanggal 18 Maret 2020,
di Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
74
Firdayanti, R. (2012). Persepsi Risiko Melakukan ECommerce Dengan Kepercayaan
Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Journal of Social and Industrial Psychology, 1(1)
melihat toko ini banyak yang mengunjungi, terkenal, informasi yang

diberikan oleh si pemilik toko berkualitas dan bermutu, pelayanannya

terbaik yang disajikan, cara mempromosikannya sudah menggunakan IT,

dan lain-lain. Melihat hal ini ibu Romlah membaca situasi yang terjadi

jika ada konsumen yang datang dengan hangatnya menyambutnya ini

bertujuan agar konsumen merasa senang dan harapannya dengan

penyambutan yang baik serta lemah lembutnya menawarkan dagangannya.

Maka konsumen tersebut sakan skembali untuk membeli dagangannya

dikemudian hari.75

4. Menjalin Hubungan / sJejaring

Sebagai spemilik usaha, jaringan satau snetworking adalah suatu

s kunci spenting sdalam menjalankan kan mengembangkan susaha, terlebih

s apabila usaha yang sdijalankan termasuk sdalam susaha kecil smenengah.

Dengan menjalin hubungan antara sesama pemilik usaha, Anda dapat

mendapatkan keuntungan sbagi skedua sbelah spihak.

Membangun usaha yang sukses membutuhkan banyak waktu dan

motivasi untuk berkembang, sehingga baik bagi Anda untuk memiliki

jaringan teman dan rekan untuk memberikan energi yang positif yang

membuat Anda semakin giat dalam menjalankan usaha Anda. Berikut

adalah 5 keuntungan lain dalam membangun jaringan dan relasi dalam

bisnis yaitu dari mulut kemulut, menambah koneksi dan relasi,

memecahkan persoalan yang sama, kesempatan yang tak pernah

75
Romlah, wawancara dengan pemilik toko nisa, tanggal 18 Maret 2020, di Kawasan
Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
terpikirkan sebelumnya, dan bukan hanya untuk meningkatkan

penjualan.76

Membangun hubungan kepada calon pelanggan ataupun pelanggan

itu susah susah gampang. Dalam memperjual belikan komunikasi kita

butuh skill yang tidak semua orang bisa lakukan tanpa belajar terlebih

dahulu.Hal ini dibetulkan oleh bapak Suhartono yakni dengan komunikasi

secara langsung maupun melalui media sosial memang ada teknik tertentu

agar si konsumen untuk memutuskan membeli di toko kami. Dengan

menawarkan produk dagangan syang berbahan baku terbaik dengan

kualitas dan srasa yang smenonjol ssecara lembut sdan lugas. Maka dengan

kebesaran shati ssi spembeli pun sakan tergiur suntuk smembeli sproduknya.77

Dalam indikator yang sudah dikemukakan oleh Buchari sAlma syaitu:

1. Percaya sdiri

Percaya diri smerupakan sikap sdan keyakinan seseorang terhadap

suatutugas atau spekerjaan, syang sbersifat internal, sangat relatif dan

dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai

melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaaan.

Percaya diri perlu ditumbuhkan bagi pelaku usaha diiringi

keniatan dan tekad maka akan muncul secara perlahan. Percaya diri itu

bisa berupa percaya jika tokonya akan ramai dikunjungi orang, rezeki

sudah ada yang mengatur, bisa juga percaya dengan rasa dan

76
“5 Keuntungan dalam Membangun Jaringan dan Relasi dalam Bisnis” (On-line)
tersedia di: https://blog.mokapos.com/2015/08/13/5-keuntungan-dalam-membangun-jaringan- dan-
relasi-dalam-bisnis (diakses pada 13 Agustus 2015)
77
Suhartono, wawancara kepada pemilik toko Sumber Rezeki, tanggal 18 Maret 2020, di
Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
kualitasnya berbeda dengan toko lain. Sebelum konsumen membeli

diperbolehkan mencicip terlebih dahulu baru dibungkuskan.Ada juga

yang sudah kemasan biasanya pendatang jauh untuk oleh-oleh dibawa

ke kampung halaman. Konsumen tinggal memilih apa yang jadi

kehendaknya. Sistem penggorengan dilakukan dua kali agar renyah dan

keripiknya pun tebal cara pengirisannya.78

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas danhasil adalah

orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi,

berorientasipada laba, sketekunan sdan kerja skeras.Berinisiatif artinya

selalu singin smencari dan memulai sesuatu. sPerilaku sinisiatif biasanya,

melalui pelantikandan pengalaman disiplin diri, sberpikir s kritis,


s

tanggap,bergairah, dan ssemangat sberprestasi.


s

Tugas dan shasil pada suatu susaha diikat oleh komitmen yang

pertama kali dibangun. sBapak s smalik spun ssependapat akan hal ini sejak

awal berdirinya toko ini dari mulai bekerja sendiri hingga mendapatkan

karyawan banyak tugas dan hasil yang harus dicapainya. Semenjak

mempunyai karyawan kesibukannya pun bertambah. Dari yang

awalnya hanya dilakukan berdua dengan istrinya.Beranjak memikirkan

untuk mengembangkan usahanya. Kemudian berencara untuk

mengurangi pengangguran dengan mempekerjakan orang lain. Hingga

78
Suheri, wawancara pemilik toko Suheri, tanggal 18 Maret 2020, di Kawasan Sentra
Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
sekarang mengontrol pekerjaan karyawan, dan lainnya masih dilakukan

oleh pemilik.79

3. Berani mengambil resiko

Kemampuan dan kemauan untuk mengambil risiko merupakan

salahsatu nilai utama bagi wirausaha. Wirausaha yang tidak mau

mengambil resiko akan sulit memulai atau berinisiatif. Wirausaha

menghidari situasi resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan

menjauhi situasi resiko yang stinggi karena ingin berhasil. Pada situasi

ini ada dua alternatif s yang


s s harus dipilih yang alternatif yang

menanggung resiko dan s yang konservatif. Pilihan terhadap

resikotergantung spada:

a. Daya tarik ssetiap alternatif.

b. Kesediaan untuk srugi.

c. Kemungkinan srelatif untuk sukses satau gagal.

Pemilihan ssangat sditentukan soleh skemampuan wirausaha untuk

mengambil resiko. Selanjutnya, kemampuan untuk mengambil

resikoditentukan oleh:

a. Keyakinan pada diri sendiri

b. Kesediaan menggunakan kemampuan dalam mencari peluang

dankemungkinan untuk memperoleh keuntungan.

c. Kemampuan menilai disituasi resiko yang realistis.

79
Malik, wawancara ke pemilik toko Karya Mandiri, tanggal 25 Maret 2020, di
Kawasan Sentra Industri Keripik Kota Bandar Lampung.
Oleh sebab itu, pengambilan resiko lebih menyukai tantangan dan

peluang. Pengambilan ditemukan pada orang-orang yang inovatif dan

kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku wirausaha.

4. Berorientasi pada masa depan

Orang yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang

memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, karena memiliki

pandanganyangjauh ke depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarya.

Kuncinya ada pada kemauan untuk menciptakan sesuatu yang barudan

berbeda dengan yangssudah sada ssekarang.

Meskipun dengan sresiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah

dalam smencari speluang dan stantangan sdemi spembaruan masa depan.

sPandangan syang jauh ke depan membuat swirausaha stidak scukup puas

sdengan skarya yang ssudah s ada ssekarang, oleh sebab situ ia selalu

mempersiapkan dengan mencari peluang.

Cita-cita untuk smembuat susaha sbaru ternyata tidak dipilih oleh

pelaku usaha di Gang PU, melainkan mereka lebih memilih untuk

mengembangkan usahanya.Mengembangkan usahanya dari mulai

menambah kualitasnya, meningkatkan promosinya di media sosial,

coba mendaftarkan tokonya di E-Commerce, meningkatkan

pelayanannya, membuat suatu yang berbeda, bisa juga dengan mencari

inovasi yang mengikuti arus revolusi 4.0.


B. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Pola Kewirausahaan Pelaku Usaha

Yang Memanfaatkan Keasifan Internet

Ekonomi Islam hakikatnya merupakan penerapan syariat islam dalam

aktivitas ekonomi, yang terkait dengan persoalan-persoalan masyarakat

terhadap ridho Allah SWT. Ekonomi Islam adalah suatu perilaku individu

dalam kegiatan ekonominya harus sesuai dengan syariat dan tuntunan yang

berlaku dalam islam.

Berdasarkan sejarah kenabian yang dibawa oleh Rasulullah SAW,

beliau telah menerjemahkan nilai-nilai keragaman dalam realitas kehidupan

umat manusia, syaitu berpijak spada setika kehidupan (insaniyyah) yang

universal.80Etika smanusia dalam sbekerja pun stelah sdiatur soleh Allah SWT,

sdimana ssetiap umat manusia diharuskan bekerja ssehingga sdapat smemenuhi

kebutuhan hidupnya. sSesuia sdengan sfirman sAllah dalam Q.S At-Taubah ayat

10

80
Siti Nur Azizah, Muhfiatun, Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan
Lokal Pandanus Handicraft dalam Menghadapi Pasar Modern Perspektif Ekonomi Islam,
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017), Vo. 17, No. 2, h. 68.
Ayat ini menjelaskan (Dan Katakanlah) kepada mereka atau kepada

manusia, secara umum (Bekerjalah kalian) maka (Allah dan Rasulnya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan

dikembalikan) melalui dibangkitkan dari kubur (kepada yang mengetahui hal

ghaib dan alam nyata) yakni Allah (lalu diberikannya kepada kalian apa

yang telah kalian kerjakan) lalu dia akan membalasnya kepada

kalian.81Dalam Islam Bekerja merupakan suatu kegiatan Ibadah dan Kebaikan,

dan Kemalasan suatu skeburukan. Dengan Bekerja mendapat tempat terhormat

didalam sIslam. sMenurut Al-Syaibani sebagaimana bahwa usaha untuk

menghasilkan sharta smelalui scara-cara syang diperbolehkan oleh syariat sislam.

Produksi merupakan suatu upaya produsen


s dalam

mengolahinput(bahan s baku) menjadi s output (barang s jadi) dengan

menggunakan sfungsi-fungsi produksi sehingga menghasilkan suatu output

yang maksimal dengan input syang sminimal. Dalam ekonomi


s s islam,

produsen sebagaimana konsumen memiliki tujuan untuk memperoleh

maslahah maksimummelalui aktivitasnya. Maka produsen dalam perspektif

ekonomi islam bukan hanya semata mengejar keuntungan semata. Sehingga

ekpsresi maslahah dalam kegiatan produsi tidak hanya berupa keuntungan,

melainkan juga berkah yang melekat dalam setiap tahapan proses produksi

hingga menjadi barang jadi.82

81
Universitas Islam Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Yogyakarta : PT. Danau
Bhakti Wakaf), h.364.
82
Tim P3EI UII, Ekonomi Islam, Jakarta :Rajawali Pers, 2013, 259
Dimasukannya berkah dalam fungsi produksi berdasarkan realitas

bahwa unsur yang mempengaruhi nilai atau harga suatu produk dimata

konsumen tidak hanya ditentukan dari adanya berbagai atribut fisik semata,

melainkan juga karena adanya nilai (value) yang dipandang berharga oleh

konsumen. Atribut fisik yang melekat pada produk misalnya bahan baku,

kualitas barang, desain dan lain-lainnya memang menjadi rujukan utama bagi

konsumen dalam memilih produk yang akan dikonsumsi, namun ternyata ada

atribut non-fisik yang terkadang slebih diperhatikan oleh konsumen seperti,

merek, nilai sejarah, keunikan, spassion, shabit dan kelangkaan. Maka berkah

juga bisa jadi smasuk skedalam sjenis satribut non-fisik yang seharusnya

menjadi spertimbangan sutama produsen dan skonsumen sdalam pengambilan

skeputusan.8
3

Dengan sdimasukkanya sberkah dalam setiap sinput produksi, maka

diharapkan output nyapun akan menjadi sproduk syang memiliki nilai-nilai

keberkahan. Menurut sRohmat sSubagiyo skeberkahan dalam produksi bisa

dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip produksi islami84seperti:

a. Keadilan dan kesamaan dalam produksi Islami

Islam telahsmemberikan prinsip-prinsip produksi yang adil dan wajar

dalam sebuah bisnis dimana mereka dapat memperoleh kekayaan tanpa

mengeksploitasi individu-individu lainnya atau merusak kemaslahatan.

Sedangkan usaha yang tidak adil dan salah, sangat dicela.Usaha semacam

ini dapat menimbulkan ketidak puasan pada masyarakat dan akhirnya


83
Ibid, 260.
84
Rohmat Subagiyo, Teori Produksi Islami, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2016
diaksestanggal 31/Maret 2018
menyebabkan kehancuran. Oleh karena itu, sistem ekonomi Islam bebas

dari kesewenang-wenangan dan tidak ada eksploitasi model kapitalisme

dan komunisme.

b. Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran

Dalam produksi, barang pun tidak hanya menghasilkan barang

tetapi harus sesuai dengan perbandingan antara harga barang yang

ditawarkan dengan kuantitas yang diberikan. Takaran tersebut harus

mencapai tingkat mashlahah sproduksi yang sesuai, tidak melebih-lebihkan

atau menguranginya. Karena shal stersebut dapat merugikan diri sendiri

dan orang lain. Dalam sIslam, shal tersebut harus sada pengawasan melalui

kesadaran sdiri ssendiri dan kepedulian terhadap s sorang syang

membutuhkan,

s bukan shasrat suntuk menginginkan sesuatu yangslebih.

c. Menghindari sjenis dan sproses produksi syangsdiharamkan dalam sIslam

Tidak smendekati hal-hal yang sdalam sketentuan islam sudah

pasti bahwa itu s diharamkan s baik s pengelolaan, pembentukan, dan

pelaksanaannya. Pada konteks ini islam sudah memberi batasan-batasan

yang sesuai menyangkut berbagai hal, seperti pencampuran barang haram

ke dalam barang produksi dan menggantikan bahan produksi halal dengan

yang haram karena berbagai faktor pendukungnya. Semuanya itu dapat

terjadi apabila pelaku-pelaku produksi barang tidak menempatkan dengan

hati-hati.

Perusahaan telekomunikasi dengan berbagai produknya yang

memiliki varian sangat banyak harus memperhatikan aspek-aspek berkah


ini bila produknya ingin diapresiasi oleh konsumen, sebab yang terjadi

selama ini banyak keluhan dari konsumen yang merasakan kekecewaan

karena merasa dijebak dengan berbagai macam varian produk yang

sangat banyak sehingga membingungkan bagi konsumen.

Dalam islam, strategi produksi semacam ini tentu melanggar

beberapa prinsip seperti prinsip keadilan, kejelasan takaran dan juga

kemubadziran. Melanggar prinsip keadilan saksi karena disatu pihak

konsumen diperlakukan kurang sadil karena membeli produk yang tidak

sesuai dengan harapannya.Prinsip s skejelasan takaran juga dilanggar karena

dalam akadnya konsumen smembeli produk sseharga yang ditawarkan


s s

tetapi srealitasnya stidak sesuai sdengan yang sditawarkan, karena produk

s tersebut hanya ssebagian saja yang secara normal dapat digunakan oleh
s s

s konsumen, sdan varian sproduk slainnya sterbuang percuma yang ssecara

islam bisa disebut ssebagai ssuatu kemubaziran.

Oleh sebab situ sdalam sIslam, samal ssesorang tidak dilihat dari segi

jumlahnya, tetapi lebih penting mutu tersebut.Islam mengajarkan

umatnyauntuk mengisi hidupnya dengan bekerja dan tidak membiarkan

waktunya terbuang percuma.Diversifikasi tenaga kerja domestik dan

internasional di Keripik pisang PU sebagianbesar karyawannya wanita

sedangkan jumlah karyawan pria lebih sedikit, jadi dalam hal ini kegiatan

kerja masing-masing karyawan baik wanita maupun pria hampir disama

ratakan disetiap outletnya dikarenakan juga dalam bekerja di keripik

pisang baik dalam kegiatan produksinya tidak membutuhkan tenaga yang


ekstra namun hanya memerlukan ketekunan dan kesabaran dalam

pekerjaan tersebut baik dari segi pengupasan keripik pisang,

penggorengan maupun pengemasannya.

Dalam menghadapi perubahan teknologi masing-masing para

pengusaha juga memiliki cara-cara tersendiri dalam mengatasi perubahan

teknologi tersebut, seperti halnya perubahan teknologi jaman sekarang

lebih kedalam hal IT, dalam hal ini sebagian para pengusaha melatih para

karyawan untuk bisa menggunakan IT, baik yang berhubungan dengan

internet maupun komunikasi lainnya seperti yang dilakukan keripik

pisang Askha sdan shinta syang smemiliki website khusus keripik mereka

sehingga spelanggan smudah untuk melihat sberbagai smacam pilihan rasa

s keripik sserta sharga untuk masing-masing keripik tersebut, snamun masih

s banyak juga cara spengusaha slainnya sdalam mengikuti arus sperubahan

teknologi.

Jadi, secara skeseluruhan spengembangan implementasi revolusi

industri 4.0 dalam memanfaatkan kemasifan internet yang dilakukan

UMKM Keripik Pisang dalam Perspektif Ekonomi Islam masih kurang

baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya internet yang semakin maju,

namun hal ini belum terlalu dilihat maupun dianalisa oleh pelaku usaha

Gang PU.Allah telah memberikan suatu kemudahan kepada hambanya

tapi belum juga beranjak pada kemudahan yang lebih baik.

Untuk hal persaingan antar kompetitor para pengusaha juga

bersaing secara sehat dikarenakan tidak ada antar pesaing yang dirugikan
seperti halnya menjatuhkan harga pasar dalam hal ini para pengusaha

keripik pisang tidak ada yang melanggar, adapun beberapa pengusaha

yang menurunkan harga hanya menurunkan sedikit harga itu juga berlaku

untuk konsumen yang membeli barang dalam jumlah yang banyak

ataupun untuk konsumen yang telah menjadi pelanggan tetap.


90

BAB V

PENUTU

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian

tentang “Analisis Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kewirausahaan dalam

Perspektif Ekonomi Islam” dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi Revolusi Industri 4.0 terhadap pola kewirausahaan oleh

pelaku usaha keripik pisang smasih sangat tertinggal. Dari 32 UMKM

yang sudah betul-betul memanfaatkan kemasifan internet hanyalah Askha

Jaya dan Keripik Shinta. 30 UMKM tersisa masih dalam taham


s

mempromosikan s jualannya melalui


s media
s sosial,
s s mereka belum

s menerapkan sbertransaksi melalui media sosial. s Namun pada

s ketertinggalannya s mereka berniat untuk mengembangkan usahanya


s

menjadi lebih sbaik daripada sekarang.

2. Pandangan ekonomi sislam stentang spola skewirausahaan pelaku usaha

secara keseluruhan pengembangan implementasi revolusi industri 4.0 dalam

memanfaatkan kemasifan internet yang dilakukan UMKM Keripik Pisang

dalam Perspektif Ekonomi Islam masih kurang baik. Hal ini dikarenakan

dengan adanya internet yang semakin maju, namun hal ini belum terlalu

dilihat maupun dianalisa oleh pelaku usaha Gang PU. Allah telah

memberikan suatu kemudahan kepada hambanya tapi belum juga beranjak

pada kemudahan yang lebih baik.


91

Untuk hal persaingan antar kompetitor para pengusaha juga bersaing

secara sehat dikarenakan tidak ada antar pesaing yang dirugikan seperti

halnya menjatuhkan harga pasar dalam hal ini para pengusaha keripik pisang

tidak ada yang melanggar, adapun beberapa pengusaha yang menurunkan

harga hanya menurunkan sedikit harga itu juga berlaku untuk konsumen

yang membeli barang dalam jumlah yang banyak ataupun untuk konsumen

yang telah menjadi pelanggan tetap.

B. Saran

Berdasarkan dengan suraian syang telah dibahas, kiranya dapat

dikemukakan saran, sadapaunssaran stersebut sebagai sberikut:

1. Untuk smasyarakat yang mengembangkan usaha sdi sJalan Pagar Alam

s Kecamatan Segala Mider Kota


s Bandar Lampung s untuk terus

mempertahakan skonsep ide, inovasi, kreatifitasnya agar sterus konsisten

produk yang dihasilkan sdan stak mengecewakan skonsumen yang telah setia

mengonsumsinya. Untuk Pemerintah harus lebih memperhatikan pelaku

usaha, baik tingkat nasional, provinsi, dan daerah dengan menggalakkan

implementasi revolusi industri 4.0 atau dengan adanya gerakan khusus

yang menangani kemajuan pelaku usaha di tingkat provinsi dan daerah.

2. Untuk akademisi diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya karena penelitian ini belum

bisa dikatakan sempurna hasilnya, oleh karena itu peneliti menyarankan

agar penelitian ini kedepannya dapat dikembangkan atau diperdalam

analisisnya sehingga memberikan hasil yang lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Adam Amir, “Peranan Kewirausahaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di


Kabupaten Polmankhusus Pada Perusahaan CV Bumi Surya”, skripsi
(Makasar : Fakultas syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar 2012)

Anwar Hidayat “Penjelasan Analisis Data dan Rancangan Analisis Data” (On-
line), tersedia di: https://www.statistikian.com/2012/10/rancangan-analisa-
data.html (15 Oktober 2012)

Aris Kurniawan, “Pengertian Kewirausahaan” (On-line), tersedia di:


https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kewirausahaan/
(23/11/2019).

Azwar, Budi. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat


Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention).Studi Terhadap Mahasiswa
Universitas Islam Negeri SUSKA Riau.Menara, 12(1)

Bambang Banu Siswoyo, “Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan


Dosen dan Mahasiswa”, (Jurnal Ekonomi Bisnis | Tahun 14 | Nomor 2 | Juli
2009)

Bambang Murdaka Eka Jati, Tri Kuntoro Priyambodo, Kewirausahaan

(Yogyakarta: Andi Offset, 2015)

Buchari Alma, Kewirausahaan (Bandung: Alpabeta, 2007)

Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri (Yogyakarta: Deepublish, 2015)

Efa Wahyu Prastyaningtyas, Zainal Arifin, “Pentingnya Pendidikan


Kewirausahaan Pada Mahasiswa Dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
Sebagai Upaya Menghadapi Revolusi 4.0” jurnal (Proceedings of the
ICECRS), June 2019|Volume 2|Issue 1

Ernani Hadiyati, “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan


Usaha Kecil”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, VOL.13, NO. 1,
MARET 2011

Firdayanti, R. (2012). Persepsi Risiko Melakukan ECommerce Dengan


Kepercayaan Konsumen Dalam Membeli Produk Fashion Online.
Semarang: Universitas Negeri Semarang. Journal of Social and Industrial
Psychology, 1(1)

Harmaizar Z, Menangkap Peluang Usaha (Bekasi: CV Dian Anugrah Perkasa,


2009)
2

Hecklau et al, Pendekatan Holistik untuk Manajemen Sumber Daya Manusia di


Industri 4.0, Else vier BV, Procedia CIRP54(2016)

Indonesia Dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0” (On-line), tersedia di:


https://pqm.co.id/indonesia-dalam-pusaran-revolusi-industri-4-0/( 7 November
2019)

Ismail Yusanto dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami

(Jakarta: Gema Insani Press, 2002)

Kewirausahaan dalam Perspektif Ekonomi Islam” (On-line), tersedia di:


https://www.kompasiana.com/imashi/585b94a35093736c1c1090c5/kewirau
sahaan-dalam-perspektif-islam (22 Desember 2016 15:59).

Klaus Schwab, “Revolusi Industri Keempat” (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,


2019)

Made Dharmawati, Kewirausahaan (Jakarta: Rajawali, 2016)

“Media Baru” (On-line) tersedia di: https://id.wikipedia.org/wiki/Media_baru (23


Juni 2019).

Oviliani Yenty Yuliana, Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis, Jurnal


Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No,1, Mei 2000

Panji Anorga dan Joko Sudantoko, Koperasi: Kewirausahaan Dan Pengusaha


Kecil,(Jakarta : Rineka Cipta, 2002 )

“Pemasaran Lewat Media Sosial : Solusi Pemasaran Digital Bisnis Anda”(On-


line) tersedia di:https://seoanaksholeh.com/marketing/pemasaran-melalui-
media-sosial (diakses pada 16 Agustus 2019)

“Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Era Revolusi Industri 4.0” (On-line) tersedia
di: https://fecon.uii.ac.id/blog/2019/07/30/perspektif-ekonomi-islam-era-
revolusi-industri-4-0/ (July 30, 2019).

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, “Ekonomi Islam” (Jakarta :


Rajagrafindo Persada, 2011)

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D)


(Bandung: Alfabeta, 2012)

Sulistianawati, “Penelitian Pengembangan KPJu Unggulan UMKM Lampung”


(Bogor: Primakelola Agribisnis Agroindustri, 2012)
3

Rachmat Slamet dkk.“Strategi Pengembangan UKM Digital Dalam Menghadapi


Era Pasar Bebas”.Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.16 - No.2 APRIL 2016:
12-22.

Rohmat Subagiyo, Teori Produksi Islami, http://repo.iain-tulungagung.ac.id/2016


diaksestanggal 31/Maret 2018

Soeranto, Lincolin Arsyad, Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,


(Yogyakarta: sekolah tinggi ilmu menejemen YKPN,2008)

Suharyadi dkk, Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda

(Jakarta: Salemba Empat, 2007)

Anda mungkin juga menyukai