Anda di halaman 1dari 2

Macam-macam Modalitas

Modalitas dalam Bahasa Indonesia dibagi menjadi lima, yaitu modalitas


intensional, epistemik, deontik, dinamik, dan aletis. 

(1) Modalitas Intensional


Modalitas intensional merupakan modalitas yang menyatakan keinginan,
harapan, permintaan, atau ajakan. Modalitas ini ditandai dengan unsur
leksikal seperti ingin, mau, tolong, mari, ayo, dan silakan.

Contoh:
Saya ingin segera lulus S3 di UNNES.
Dinar mau membeli baju baru.
Tolong dibawakan LCD ke ruang kuliah kita.
Mari, masuk!
Ayo kita sukseskan program keluarga berencana.
Silakan dicicipi hidangan khas Pekalongan ini.

(2) Modalitas Epistemik

Modalitas epistemik adalah modalitas yang menyatakan kemungkinan,


kepastian, dan keharusan. Modalitas ini ditandai dengan unsur leksikal seperti
mungkin, bisa jadi, belum pasti, dan harus.

Contoh:

Dia mungkin tidak bisa datang besok pada khitanan anak kita.
Bisa jadi anak itu sempat terjatuh karena badannya biri-biru.
Kami pasti datang pada pesta pernikahan itu, jangan khawatir!
Dia belum pasti datang karena kesibukannya.
Makalah ini harus buat sebagai salah satu syarat kelulusan.

(3) Modalitas Deontik

Modalitas deontik adalah modalitas yang menyatakan keizinan atau


keperkenanan. Unsur penandanya adalah unsur leksikan seperti izin dan
perkenan.
Contoh:

Saya mohon izin tidak mengajar karena anak saya sakit.


Atas perkenan beliaulah saya dapat mengajar di tempat ini.

(4) Modalitas Dinamik

Modalitas dinamik adalah modalitas yang menyatakan kemampuan. Unsur


penandanya bisa berupa unsur leksikal bisa, dapat, dan mampu.

Contoh:

Kami semua bisa menjawab soal itu dengan benar.


Semua orang sebenarnya dapat menabung jika mau.
Dinaria mampu mengangkat kopernya yang berat itu.

(5) Modalitas Aletis

Modalitas Aletis adalah modalitas yang bersangkutan dengan keperluan.


Penandanya unsur leksikal harus.

Contoh:

Makalah ini harus dikumpulkan secepatnya, kalau tidak akan menghambat


kelulusan.

Anda mungkin juga menyukai