Anda di halaman 1dari 31

RINGKASAN

Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan,
yaitu sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh
masyarakat akademik. Adapun yang termasuk kedalam penelitian meliputi
masalah penelitian, tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil
penelitian. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk
menyampaikan gagasan, serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian. Bentuk KTI adalah suatu penatalaksanaan fisioterapi pada satu kasus
tertentu. Sehingga penekanan pada KTI ini adalah bagaimana penatalaksaan
fisioterapi yang benar, tepat dan lengkap pada satu kasus didasarkan pada
landasan teoritis dan evidence based yang relevan dan memadai.Dalam
penyusunan KTI terdapat 2 periode yaitu 1. Proposal KTI 2. Laporan hasil KTI
secara keseluruhan proposal dan hasil akhir memuat isi yang sama perbedaannya
ada pada proposal baru rencana dan hasil akhir setelah ada tindakan di rumah sakit
Presentasi yang baik adalah ketika informasi yang disampaikan oleh komunikator
dapat dipahami dan dimengerti oleh pendengar/audience sehingga terdapat
feedback/umpan balik yang positif dari audience kepada komunikator. PPT dalam
presentasi harus dikemas secara menarik agar memudahkan dalam penyampaian
informasi dan mudah dipahami olehaudience serta menumbuhkan ketertarikan
audience.

1
KARYA TULIS ILMIAH

A. Pengertian dan Batasan KTI


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. (Wikipedia.org)
. Menurut Brotowijoyo (1985) KTI adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan
kebenaran, tanpa mengingat akibatnya. Karya ilmiah juga harus /disajikan dengan
seobjektif-objektifnya.KTI untuk mahasiswa D III Fisioterapi disusun dalam
bentuk laporan penatalaksanaan fisioterapi pada satu kasus tertentu yang
dilakukan melalui pengkajian pra KTI (proposal) dan laporan akhir KTI yang
didasarkan pada landasan teori dan evidence based yang relevan dan memadai.
Ruang lingkup KTI berupa suatu penatalaksanaan fisioterapi (dapat berupa
promotif, preventif, rehabilitatif, kuratif ataupun edukasi terstruktur) pada obyek
sehat maupun sakit di lingkungan rumah sakit/klinik, berbagai institusi kesehatan
terkait dan masyarakat, yang dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan
kemajuan pendidikan dan pelayanan fisioterapi di Indonesia pada umumnya.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017. hal.3).

B. Bentuk Karya Tulis Ilmiah


Bentuk KTI adalah suatu penatalaksanaan fisioterapi pada satu kasus
tertentu. Sehingga penekanan pada KTI ini adalah bagaimana penatalaksaan
fisioterapi yang benar, tepat dan lengkap pada satu kasus didasarkan pada
landasan teoritis dan evidence based yang relevan dan memadai. Bukan pada
pengamatan pengaruh atau keberhasilan suatu penatalaksanaan fisioterapi pada
suatu kasus. Dengan kata lain KTI cukup berbentuk sebagai laporan
penatalaksanaan kasus (case report) bukan suatu studi kasus tunggal (single case
study) ataupun penelitian. Kasus bisa didapatkan dari berbagai Institusi, Rumah
sakit atau lahan praktek. Kasus ini sebaiknya didapatkan selama mahasiswa

2
menjalani kegiatan praktek klinik. (Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017. hal.3-
4).
Satu kasus layak diangkat sebagai topik KTI dengan jumlah penanganan
apa adanya sesuai dengan yang dilakukan di Institusi, Rumah sakit atau lahan
praktek (boleh hanya satu kali dengan catatan bertemu pasien memang hanya satu
kali (kasus langka, satu kali penanganan sudah baik, pasien tidak datang lagi
karena berbagai sebab, dll; tetapi lebih baik bila pasien dilakukan tindakan
“follow up” lebih dari satu kali agar evaluasi lebih berarti, diutamakan 3-6 kali
penanganan). (Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017. hal.3-4).
Dalam menyusun KTI ini terbagi atas 2 periode yaitu (1) Proposal KTI dan
(2) Laporan akhir KTI itu sendiri.

C. Penyusunan Proposal
1. Isi Proposal
Proposal untuk penyusunan KTI terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu: (1) Bagian
awal, (2) Bagian utama dan (3) Bagian akhir. Dalam hal ini tiap bagian tersebut
saling berkaitan.
1.1 Bagian Awal
Bagian awal ini mecakup 4 hal yaitu (1) halaman judul luar, (2)
halaman judul dalam, (3) halaman pengesahan, dan (4) halaman daftar isi.
Halaman judul luar, memuat:
a. Judul, hendaknya ringkas, lugas dan berupa suatu penataksanaan
fisioterapi pada satu kasus atau laporan kasus (case report).
b. Maksud proposal KTI ditulis setelah judul, yaitu: untuk memenuhi
sebagian persyaratan menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Fisioterapi.
c. Lambang Politeknik Kesehatan Surakarta
d. Nama mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa ditulis lengkap, tidak
boleh menggunakan singkatan, tanpa gelar yang dipunyai sebelumnya.
e. Nama instansi yang dituju adalah Politeknik Kesehatan Surakarta
Kementerian Kesehatan RI Jurusan Fisioterapi Program Studi Diploma
III Fisioterapi

3
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan tahun dibawah
Program Studi Diploma III Fisioterapi.
(Politeknik Kesehatan Surakarta.2017.Hal.8).
Halaman Judul Dalam, Halaman judul dalam berisi tulisan yang sama
dengan halaman judul luar, tetapi diketik diatas kertas putih. Contoh
halaman judul dalam sama dengan contoh halaman judul luar.
Halaman Pengesahan, Halaman pengesahan berisi tulisan (1) judul
proposal KTI (2) penyusun dan NIM, (3) pembimbing dan tanggal
persetujuan serta (4) mengetahui ketua Program Studi DIII Fisioterapi.
Halaman Daftar Isi, Didalam halaman daftar isi tertera tulisan daftar isi
yang kemudian diikuti urutan judul bab dan judul sub bab, disertai
dengan nomor halaman. Isi sangat bervariasi tergantung pada
judul/topik dari KTI). (Politeknik Kesehatan Surakart, 2017.Hal.9).
1.2 Bagian Isi
Bagian isi mencakup: BAB I tentang Pendahuluan, mencakup Latar
Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, dan Manfaat
Penulisan. BAB II tentang Tinjauan Pustaka, mencakup kajian teori yang
relevan dan evidence based yang relevan. BAB III tentang Rencana
Penatalaksanaan Fisioterapi, mencakup rencana cara pengumpulan data atau
pengkajian, penentuan problematik, tujuan dan pelaksanaan tindakan
fisioterapi serta rencana evaluasi.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.9).

BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Di dalam latar belakang masalah, diuraikan secukupnya faktor-faktor
rasionalitas yang melatarbelakangi mengapa masalah itu perlu
dipaparkan dalam suatu laporan karya tulis ilmiah. Bisa dimulai dengan
paparan tentang gambaran epidemiologis, permasalahan pasien secara
umum dan yang terkait dengan gangguan gerak dan fungsi,
penatalaksanaan fisioterapi dan mekanisme pengaruh penatalaksanaan
fisioterapi terhadap problematik. Tentunya semua data dan pernyataan

4
ilmiah yang dikemukakan disini harus didukung dengan literature yang
relevan.
b. Rumusan Masalah
Di dalam perumusan masalah, perlu diuraikan masalah utama yang
menjadi fokus atau topik atau judul KTI. Disamping itu, lingkup
permasalahan perlu ditegaskan dan dilakukan pembatasan masalah jika
diperlukan.
Perumusan masalah harus dapat menunjukkan inti permalahan KTI
dan variabel-variabel yang hendak diteliti. Masalah harus singkat,
spesifik, jelas dan pada umumnya dirumuskan dalam kalimat-kalimat
pertanyaan. Kata tanya yang digunakan adalah Bagaimanakah
Penatalaksanaan Fisioterapi…..dan seterusnya, tidak boleh menggunakan
kata tanya Apakah ada pengaruh penatalaksanaan fisioterapi….. dan
seterusnya. Dalam KTI ini mahasiswa tidak membuktikan pengaruh atau
tidak melakukan suatu penelitian, tetapi hanya memaparkan bagaimana
penatalaksanaan fisioterapi pada suatu kasus nyata yang didasarkan pada
landasan teori dan evidence based yang relevan dan memadai (suatu case
report bukan case study).
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.10).
c. Tujuan KTI
Tujuan KTI mengungkapkan tujuan dari KTI, bila dianggap perlu
tujuan dapat dipisahkan menjadi tujuan umum dan khusus, yang
merupakan jawaban terhadap rumusan masalah KTI. Biasanya dimulai
dengan kata Untuk mengetahui atau Untuk mendalami penatalaksanaan
fisioterapi ……dan seterusnya.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.10).
d. Manfaat KTI
Manfaat KTI merupakan bentuk pernyataan bahwa KTI yang
diusulkan dapat mendorong perkembangan keilmuan fisioterapi dan
akan bermanfaat bagi perkembangan layanan praktek fisioterapi. Selain
dapat memberikan manfaat untuk pasien dan masyarakat pada
umumnya.

5
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.11).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka menampilkan hasil studi kepustakaan yang
mengungkapkan pendekatan secara toritis (theoretical Approach) dan evidence
(bukti-bukti hasil penelitian) yang relevan yang akan dipakai dan
dikembangkan sesuai dengan topik KTI.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.11).
a. Deskripsi kasus
Berisi tentang pengertian atau definisi kasus; anatomi, fisiologi dan
biomekanika terapan; dan patologi kasus. Keluasan dan kedalaman
paparan ini tergantung pada topik KTI yang diangkat dan didukung oleh
literatur yang relevan dan memadai.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.11).
b. Problematika Fisioterapi
Berisi tentang problematika fisioterapi akibat dari proses patologi
yang diangkat sebagai topic dalam KTI. Problematik ini sesuai dengan
ICF (WHO, 2001) yaitu impairmen, limitasi aktivitas fungsional dan
restriksi partisipasi. Ada penjelasan mengapa problem-problem tersebut
muncul yang didukung oleh literatur.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.11).
c. Teknologi Intervensi
Mencakup antara lain dasar-dasar teori teknologi intervensi yang
digunakan dalam topik KTI, efek fisiologik, efek teapeutik, indikasi, kontra
indikasi, mekanisme teknologi intervensi ini dalam mengatasi problematic
fisioterapi yang didukung oleh literature dan evidence. (Politeknik Kesehatan
Surakarta, 2017.Hal.11).

BAB III RENCANA PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI


a. Rencana Pengkajian

6
Rencana pengkajian dimulai dari anamnesis, diikuti dengan
pemeriksaan gerak, pemeriksaan khusus dan seterusnya yang dianggap
perlu atau berhubungan dengan kondisi yang dibahas.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).
b. (Perkiraan) Problem Fisioterapi
Dari rencana pemeriksaan pada kondisi yang dibahas, kemudian
disusunlah perkiraan problematic fisioterapi yang mungkin akan muncul
dari kondisi tersebut.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).
c. (Perkiraan) Tujuan Fisioterapi
Berdasarkan problematic yang mungkin akan muncul disusunlah
tujuan fisioterapi yang mungkin akan dikategorikan dalam tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).
d. Teknologi intervensi alternative
Berdasarkan perkiraan tujuan fisioterapi dibuatlah teknologi
intervensi fisioterapi yang mungkin bisa digunakan untuk menangani
kondisi yang dibahas. Satu atau beberapa diantara teknologi intervensi
alternatif ini kemudian dipilih menjadi teknologi intervensi yang terpillih
untuk menangani pada kasus/kondisi yang dibahas.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).
e. Rencana pelaksanaan tindakan fisioterapi
Menjelaskan tentang rencana pelaksanaan teknologi intervensi
terpillih pada kondisi yang dibahas meliputi persiapan alat, persiapan
pasien, pelaksanaan tindakan (intensitas, dosis, metode, waktu, frekuensi
terapi dll), yang diuraikan sesuai kebutuhan. (Politeknik Kesehatan
Surakarta, 2017.Hal.12-13).
f. Rencana evaluasi
Menjelaskan tentang rencana tindakan evaluasi baik sesaat atau
periodik, untuk menilai pengaruh tindakan terapi dan tindakan lanjut yang
diperlukan.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).

7
1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir meliputi daftar pustaka dan lampiran protocol laporan
status klinik.
Daftar Pustaka, Daftar pustaka memuat yang diacu dalam usulan KTI dan
disusun secara alfabetis.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.12-13).

2. Sistematika Proposal KTI:


Halaman Judul Luar
Halaman Judul dalam
Halaman pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar (kalau ada)
Daftar Tabel (kalau ada)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
B. Problematika Fisioterapi
C. Teknologi Intervensi
D. ………(dan seterusnya sesuai kebutuhan)
BAB III RENCANA PENATALAKSAAN FISIOTERAPI
A. Rencana Pengkajian
B. (Perkiraan) Problem Fisioterapi
C. (Perkiraan) Tujuan Fisioterapi
D. Teknologi intervensi alternatif
E. Rencana pelaksanaan tindakan fisioterapi
F. Rencana evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

8
Lampiran-lampiran.
(Politeknik Kesehatan Surakarta, 2017.Hal.14).

D. Penulisan Laporan Akhir KTI


Laporan akhir KTI terdiri atas 3 bagian yaitu (1) bagian awal, (2) bagian
isi dan (3) bagian akhir.
1. Isi Laporan Akhir KTI
1.1 Bagian Awal
Bagian awal KTI mencakup: (1) halaman judul luar, (2) halaman judul
dalam, (3) halaman pengesahan, (4) halaman khusus/halaman persembahan,
(5) halaman pernyataan, (6) halaman daftar isi, (7) halaman daftar gambar,
(8) halaman daftar tabel, (9) halaman daftar singkatan dan lambang (bila
ada), (10) halaman daftar lampiran (bila ada).
Halaman judul luar
Halaman sampul luar harus memuat (1) judul KTI, (2) maksud KTI, (3)
lambang Poltekkes Surakarta, (4) nama dan nomor induk mahasiswa, (5)
instansi penyelenggara pendidikan, dan (6) tahun penyelesaian KTI. Warna
sampul untuk KTI di Prodi DIII Fisioterapi berwarna tertentu yang berbeda
setiap tahunnya. Contoh halaman sampul luar sama dengan halaman sampul
luar pada proposal KTI.
a. Judul KTI, Judul KTI dicetak dengan huruf besar semua, ditempatkan
paling atas, serta disusun dalam suatu format yang menarik.
b. Maksud penulisan KTI, Maksud penulisan KTI ditulis Karya Tulis
Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai Ahli Madya
Fisioterapi.
c. Lambang Poltekkes
d. Nama dan NIM, ditulis lengkap tidak boleh disingkat tanpa gelar
kesarjanaan. Nomor induk mahasiswa ditulis dibawah nama mahasiswa.
e. Instansi penyelenggara, Instansi Penyelenggara adalah Program Studi
Diploma III Fisioterapi Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan
Surakarta Kementerian Kesehatan RI.
(Poltekkes Surakarta, 2017. Hal 15-16)

9
Halaman judul dalam
Halaman sampul dalam berusi tulisan yang sama dengan halaman judul
sampul luar, tetapi diketik di atas kertas putih. (Poltekkes Surakarta, 2017.
Hal 15-16)
Halaman Pengesahan Pembimbing
Halaman pengesahan pembimbing berisi tulisan (1) judul KTI, (2)
penyusun, (3) persetujuan pembimbing dan tanggal pengesahan, dan tanpa
mengetahui ketua program studi DIII Fisiteoterapi. Contoh halaman
pengesahan pembimbing sama dengan halaman pengesahan proposal tetapi
tanpa pengesahan ketua Prodi DIII Fisioterapi). (Poltekkes Surakarta, 2017.
Hal 15-16)
Halaman Pengesahan KTI
Halaman pengesahan KTI berisi tulisan (1) judul KTI, (2) penyusun, (3)
tanggal dipertahankan (4) susunan penguji (5) pengesahan Ketua Prodi D III
Fisioterapi dan Ketua Jurusan Fisioterapi. (Poltekkes Surakarta, 2017. Hal
15-16)
Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan menyatakan bahwa hasil KTI ini merupakan KTI asli
dan bukan menjiplak (plagiat) dari KTI orang lain.
Halaman kata pengantar
Halaman kata pengantar berisi ucapan puji syukur kepada Tuhan YME serta
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dianggap sangat berjasa dan
berhubungan langsung dalam penyusun KTI.
Halaman Daftar isi
Halaman daftar isi berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi KTI
dan merupakan petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu
bagian tertentu dari KTI. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu
bab, sub-judul, dan anak judul yang disertai nomor halaman.(politeknik
kesehatan Surakarta hal.17)
Halaman daftar tabel (bila ada)
Apabila dalam KTI terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang
memuat urutan judul tabel beserta nomor dan halamannya.

10
Halaman daftar singkatan dan lambang (bila ada)
Halaman daftar singkatan dan lambang (kalau ada) disusun secara alfabetis.
Halaman daftar lampiran (bila ada)
Halaman daftar gambar (bila ada)
1.2 Bagian Isi
Bagian isi KTI berisi urutan yang disajikan dalam bentuk bab yang
mencakup (1) pendahuluan, (2) tinjauan pustaka, (3) metode KTI, (4) hasil,
analisis dan pembahasan dan (5) penutup.

BAB I PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan berisi uraian menganai: (1) Latar belakang masalah, (2)
Rumusan Masalah, (3) Tujuan KTI, (4) Manfaat KTI.(politeknik kesehatan
Surakarta hal. 17)
a. Latar belakang masalah
Latar belakang masalah di dalam KTI hampir sama dengan latar
belakang masalah yang terdapat dalam proposal KTI tetapi sudah diperluas.
b. Rumusan masalah, Tujuan KTI dan Manfaat KTI
Ketiganya juga hampir sama dengan yang telah disajikan dalam
proposal KTI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka KTI sama dengan yang ada dalam Proposal KTI yang
berisi Deskripsi kasus, Problematika Fisioterapi, Teknologi Intervensi, yang
didukung oleh literature dan evidence yang televan dan memadai namun
lebih diperluas dan diperdalam disbanding proposal KTI.
(Eki Meliansyah, 2015)

BAB III PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI


Penatalaksanaan Fisioterapi pada KTI hampir sama dengan yang ada di
Proposal KTI, tetapi sudah bukan rencana dan perkiraan lagi melainkan
sudah dilakukan, meliputi Pengkajian, Problematik Fisioterapi, Tujuan
Fisioterapi, Teknologi intervensi alternatif, Pelaksanaan tindakan fisioterapi

11
dan evaluasi. Ditambah dengan sub bab Pembahasan yang berisi tentang
alasan-alasan memilih teknologi intervensi yang terpilih, alasan-alasan
memilih dosis dan metode intervensi, mekanisme teknologi intervensi dalam
mencapai tujuan yang didasari oleh literature dan evidence yang relevan dan
memadai. Pembahasan ini juga menguraikan kesenjangan antara tindakan
fisioterapi di lapangan dengan teori yang ada (bila ada) dan cara mengatasi
kesenjangan tersebut. (Prodi D-III Fisioterapi Poltekkes Surakarta 2017).

BAB IV PENUTUP
Dalam bab penutup berisi kesimpulan dan saran yang dinyatakan secara
terpisah.
a. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang merupakan
jawaban dari rumusan masalah tentang bagaimana penatalaksaan fisioterapi
yang benar pada kondisi yang dibahas.
b. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, yang
ditujukan kepada pasien, keluarga, masyarakat, sesama fisioterapi dan
pihak-pihak lain yang dianggap dibutuhkan.
1.3 Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran.
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun dengan format seperti pada proposal
penilitian.
b. Lampiran
Berupa laporan status klinik yang sudah terisi lengkap disertai
dengan pengesahan dari pembimbing praktek klinik dan daftar riwayat
hidup singkat dari penulis KTI.

2. Sistematika Laporan Akhir KTI


(Menurut Prodi D-III Fisioterapi Poltekkes Surakarta 2017)
Halaman Judul Luar

12
Halaman Judul dalam
Halaman pengesahan
Halaman persembahan
Halaman pernyataan
Daftar Isi
Daftar Gambar (kalau ada)
Daftar Tabel (kalau ada)
Daftar lampiran (kalau ada)
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
B. Problematika Fisioterapi
C. Teknologi Intervensi
D. ………(dan seterusnya sesuai kebutuhan)
BAB III PENATALAKSAAN FISIOTERAPI
A. Pengkajian
B. Problem Fisioterapi
C. Tujuan Fisioterapi
D. Teknologi intervensi alternatif
E. Pelaksanaan tindakan fisioterapi
F. Evaluasi
G. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran

13
 Laporan status klinik yang disahkan pembimbing di RS/Lahan
praktik dimana kasus/pasien dalam KTI diambil
 Daftar Riwayat Hidup

E. Petunjuk Teknik Penulisan KTI


UMUM
1. Di dalam naskah proposal KTI dan KTI, setiap pernyataan ilmiah harus
didukung oleh minimal 1 literatur (cara penulisan rujukan kutipan dan daftar
pustaka lihat keterangan berikutnya).
2. Judul BAB diketik dengan huruf kapital, tanpa digaris bawahi dan tanpa
titik akhir, terletak di bagian atas tengah halaman dengan penempatan kata-kata
secara simetris antara margin kiri dan margin kanan, lebih kurang 4,5 cm (4 cm +
2 spasi) dari tepi atas kertas.
3. Judul Sub-bab diketik dengan huruf kecil, kecuali setiap huruf pertama
pada setiap kata. Ditu1is ditengah-tengah, serta tidak perlu pada halaman baru.
4. Judul Anak sub-bab beserta bagian-bagiannya dituliskan pada posisi
alinea baru, ditulis dengan huruf kecil, kecuali pada huruf pertama.
5. Apabila sete1ah judul Anak sub-bab masih ada judul yang lebih rinci,
maka judul dari bagian anak sub-bab ini ditu1iskan di tempat yang sama seperti
judul Anak sub-bab (pada posisi alinea baru), ditulis dengan huruf kecil, kecuali
pada huruf pertama.
6. Jarak baris pertama teks KTI terhadap judul BAB, Sub-bab dan Anak
sub-bab adalah 3 spasi, demikian pula jarak antara judul BAB, Sub-bab dan Anak
sub-bab.
7. Alinea baru diketik mulai pada jarak kurang lebih 7 ketukan dari
margin kiri.
8. Tiap baris kalimat dalam teks KTI diketik dengan jarak 2 spasi
9. Urutan pembagian pembahasan dalam teks suatu BAB disusun sbb :
a. Angka Romawi besar.
b. Huruf besar.
c. Angka.
d. Huruf kecil.

14
e. Angka dengan satu tanda kurung.
f. Huruf kecil dengan satu tanda kurung.
g. Angka di antara tanda kurung.
h. Huruf kecil di antara tanda kurung.
i. Angka Romawi kecil di antara tanda kurung.

F. Ketentuan-Ketentuan Lain
1. Pemberian nomor halaman KTI ditentukan sebagai berikut:
a. Halaman-halaman kelengkapan awal diberi nomor khusus dengan angka
romawi kecil, yang ditempatkan pada bagian bawah tengah, kecuali
halaman judul luar dan halaman judul dalam tidak ditentukan nomor
halamannya. Nomor halaman adalah romawi kecil dan dimulai halaman
judul dalam (tetapi tidak explisit).
b. Halaman-halaman isi/materi dan daftar pustaka diberi nomor
halaman dengan angka, dengan penempatan nomor sebagai berikut :
1) Pada halaman yang memuat judul BAB, nomor halaman ditempatkan
di bagian bawah tengah halaman, tepat pada margin bawah.dengan
jarak 2 spasi dan baris kalimat terakhir.
2) Pada halaman yang tidak memuat judul BAB, nomor halaman
ditempatkan pada sudut kanan atas, lurus dengan margin kanan dan
terletak 2 Spasi sebelum baris/kalimat pertama. Sedangkan lampiran
tidak diberi nomor halaman
2. Kecuali halaman judul luar dan halaman judul dalam KTI diketik dengan
bentuk huruf Time New Roman ukuran 12 cpi, di atas kertas HVS 70 gram
warna putih, berukuran A4 dengan jarak antar baris 2 spasi.
3. Penulisan KTI hanya pada satu muka kertas (tidak boleh ditulis bolak-
balik).
4. Kecuali halaman judul dalam dan halaman judul luar, margin yang
dikosongkan di sebelah atas dan di sebelah kiri 4 cm; sedangkan di sebelah
kanan dan di sebelah bawah 3 cm.
5. Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan KTI harus mengikuti
a. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

15
b. Pedoman umum pembentukan istilah.
c. Penulisan istilah harus dalam satu bahasa.
Contoh : - Exercise therapy (benar)
- Exercise terapi (salah)
- Active movement (benar)
- AKTIf movement (salah)
d. Gunakan tata bahasa Indonesia yang benar.
Contoh : - Fraktur dari pada femur (salah), seharusnya hanya ditulis fraktur
femur saja.
- SWD lebih efektif dari pada IRR (benar)
e. Kata-kata asing yang ada dalam bahasa indonesia dituliskan dalam
bahasa indonesia. Apabila kata-kata asing yang sudah diserap dalam bahasa
Indonesia ditulis dengan bahasa Indonesia serapan tersebut (contoh: fleksi).
Apabila kata-kata masih dituliskan dalam bahasa Asing ditulis miring atau
ditulis tegak tetapi dibuka dan ditutup dengan tanda petik (contoh: backward
atau “backward” – pilih salah satu). Dalam penulisan harus konsisten.
6. Daftar riwayat hidup penulis (dalam lampiran)
Daftar riwayat hidup penulis dapat berisi antara lain
a. Nama lengkap penulis.
b. Tempat dan tanggal lahir.
c. Alamat penulis.
d. Riwayat pendidikan umum.
e. Riwayat pendidikan khusus (kalau ada).
f. Riwayat keikutsertaan dalam konggres, seminar simposium maupun
temu ilmiah, baik lokal, regional, nasional maupun internasional (jika
ada).
g. Pas foto penulis ukuran 4 x 6 berwarna dengan latar belakang merah.

G. Penulisan Daftar Kepustakaan


1. Umum
Dalam pengertian yang umum dapat dikatakan bahwa daftar
kepustakaan adalah suatu daftar yang terinci, sistimatis dan alfabetis dari

16
semua karya ilmiah atau bahan bacaan yang dipergunakan oleh penulis
dalam rangka penyusunan KTI. Dengan demikian penyusunan
literatur/bahan bacaan yang dipergunakan harus disusun secara alfabetis,
tanpa didahului dengan nomor. Penyusunan alfabet bukan hanya pada
huruf pertama, tetapi juga pada huruf-huruf selanjutnya dan nama
pengarang, terutama apabila terdapat beberapa pengarang yang huruf
pertama dan namanya sama. (Nanangardianto.2014)
2. Nama Pengarang
Nama pengarang yang dituliskan hanya nama tanpa gelar
kesarjanaan maupun gelar administratif. Kecuali istilah “junior” yang
harus disebutkan, untuk membedakan dari orang lain/orang tuanya.
1. Nama pengarang ditulis mulai dari nama belakang/keluarga diikuti dengan
tanda koma kemudian nama depan, kecuali nama cina.
2. Nama pengarang yang ada pada kutipanwajib dimasukkan ke dalam daftar
pustaka yang ditulis secara lengkap
3. Daftar Pustaka diurut berdasarkanNumerik.
4. Sebutan gelar pengarang tidak perlu dicantumkan
5. Bila terdapat lebih dari satu pengarang, maka semua nama pengarang tetap
ditulis, dan nama pengarang pertama saja yang dibalik, dan tidak perlu
menggunakan et al atau dkk
6. Sumber daftar pustaka yang tidak ada nama pengarangnya ditulis nama
lembaga/instansi yang menerbitkannya.
7. Bila terdapat nama pengarang yang sumber pustaka yang digunakan lebih
dari satu buku, maka nama pengarang tersebut tetap ditulis
8. Setiap Pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri kanan), tepi antara
satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
9. Batasan tahun referensi pustaka maksimal 5 (lima) tahun terakhir
10.Referensi pustaka yang diunduh dari internet, harus melalui URL/Web
resmi, dengan ketentuan terdapat: nama penulis. Tahun upload tulisan.
Judul tulisan. Nama lengkap URL/Web. (tgl,bulan,dan tahun diunduh).
Bukan dari Blogspot, wordpress, wikipedia, atau kamus (Asih, Winarti
Pratiwi.2015)

17
H. Kutipan Artikel
Cara menulis kutipan menurut APA (American Psychological Association)
untuk menulis sumber yang digunakan dalam makalah penelitian .
1. Memasukkan nama penulis di dalam tanda kurung
Contoh:
Fotosintesis adalah proses yang terjadi pada daun untuk menghasilkan
makanan hasil dari proses kimiawi yang terjadi di dalamnya (Nugraha,
1995, p. 17).
2. Memasukkan nama penulis di dalam pembahasan
Contoh:
Menurut Nugraha (1995), Fotosintesis adalah proses kimiawi yang terjadi di
dalam daun untuk menghasilkan makanan (p. 17).
3. Kutipan dengan dua penulis berbeda
Contoh:
Fakta membuktikan bahwa pria yang sudah menikah berpenghasilan lebih
tinggi daripada pria yang belum menikah (Chun & Lee, 2001).
4. Kutipan dengan tiga hingga lima penulis
Contoh:
Al baironi, Munandar, Nyoman, dan Susanto (1889) berpendapat bahwa
kesusksesan seseorang ditentukan oleh kemauan kuat yang ada pada
dirinya.Bisa juga dengan menggunakan : et al yang berarti dan lainnya.
Contoh:
Menurut Al baironi et al. (1889), kesuksesan bergantung pada kemauan
yang ada pada diri pribadi.
5. Kutipan dengan 6 atau lebih penulis
Contoh:
Gracia et al. (2003) berpendapat, “Pendidikan karakter di masa kanak –
kanak akan mencetak remaja – remaja yang memiliki karakter.”
6. Kutipan tanpa adanya nama penulis
Contoh:
Penyakit banyak sekali tumbuh di masa pencaroba ini (“Dampak Perubahan
Musim,” 2015).

18
7. Penulis dengan nama yang sama
Contoh:
Menahan diri untuk tidak makan atau diet bisa mencegah obesitas (A.
Nugraha, 1997). Namun, faktanya diet bisa menimbulkan penyakit lain
seperti mag, dan mal nutrisi (B. Nugraha, 2000).
8. Karya yang sama dikutip lebih dari sekali
Contoh:
Ekonomi mikro adalah penunjang pertumbuhan ekonomi suatu Negara
(Afriando, 2012, p.3). Namun, Afriando mengatakan “jumlah ekonomi
mikro di Indonesia masih sangat jauh dari cukup” (p. 4).
9. Dua atau lebih sumber di dalam kutipan
Contoh:
Beberapa penelitian telah mengungkapkan bahwa kekuasaan dengan
pekerjaan yang didapatkan berhubungan dengan performa di tempat kerja
(Faire 2002; Hall, 1996, 1999).
10. Dua atau lebih informasi yang dikutip dari sumber dan tahun yang sama
Contoh:
Schmidt (1997a, p. 23) menyatakan, “kesuksesan dapat dicapai dengan
usaha yang tekun.”
11. Mengutip informasi dari sumber lain
Contoh:
Menurut Pablo (1976), Olahraga dapat menyegarkan pikiran (as cited in
Wayan, 2013).
12. Kutipan yang diambil dari organisasi atau kelompok
Contoh:
Kutipan pertama :Hewan – hewan yang dilindungi oleh pemerintah masih
terancam keberadaannya. Bahkan sebagian telah punah (Kelompok
Pemerhati Satwa [KPS], 2014).
Kutipan kedua: Penyebab punahnya hewan – hewan itu tidak lain dan tidak
bukan adalah faktor pemburu dan perdagangan gelap (KPS, 2014).
13. Kutipan yang berasal dari wawancara langsung, e-mail, surat, atau memo

19
Contoh:
Menurut Sudirman berpuasa bisa melatih diri dari rasa marah (personal
communication, 12 May 2015).
(aldiunanto, 2015)

20
POWERPOINT DALAM PRESENTASI

A. Pengertian
Presentasi merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang guna
menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Presentasi yaitu suatu bentuk
laporan lisan mengenai suatu fakta tertentu kepada komunikan”. Hal ini berarti
bahwa presentasimerupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yaitu salah satu
bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain
melalui tulisan atau lisan. Dengan penyampaian pesan secara tulisan atau lisan ini
diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan
dengan baik (Titik Triwidodo dkk, 2004).
Berdasarkan sifat interaksi antara pihak yang melakukan presentasi dan
pesertanya, presentasi dapat kita kelompokkan menjadi dua macam, yaitu
(1)Presentasi langsung: presentasi langsung jika presenter dan peserta dapat
berkomukasi secara langsung contoh presentasi langsung adalah proses KBM di
sekolah, guru dan siswa bertatap muka secara langsung, sehingga peserta
dimungkinkan untuk bertanya pada presenter / guru dn presenter dapat segera
langsung mmeberi jawaban. (2)Presentasi Tidak langsung: Sebuah presentasi
dikatakan tidak langsung jika peserta tidak langsung bertemu dengan presenter
dalam sudah kelas atau forum. Media cetak seperti koran, tabloid dan majalah
(Robby, 2016)
Sebuah presentasi akan berhasil jika presenter menguasai materi dan topik
yang disajikannya. Selain keterampilan berkomunikasi, adanya media dan
peralatan yang baik dapat mendukung keberhasilan presentasi yang dilakukan.
Tulisan yang menarik, gambar yang bagus, serta penyajian yang jelas dan tidak
membosankan merupakan unsur-unsur yang menentukan keberhasilan presentasi
(Robby, 2016).
Salah satu alat peraga yang dapat digunakan untuk mendukung presentasi
adalah computer. Adapun salah satu perangkat lunak yang dapat dipakai adalah
powerpoint. Dengan menggunakan ini, seseorang dapat menuangkan ide-ide
cemerlangnya dalam bentuk visual yang menarik dalam waktu yang singkat.

21
Power point akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif,
professional dan juga mudah. Power Point akan membantu sebuah gagasan
menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya. Power point dapat terdiri dari teks,
grafik, objek gambar, clipart, movie, suara dan objek yang dibuat program lain.
program lain ini dapat dicetak di kertas berupa handout yang dibagikan audience
sebagai bahan pendukung presentasi. Selain itu program ini juga dapat dilakukan
di internet. (Conietta, 2016)

B. Tata Cara Pembuatan PPT dalam presentasi


PPT dalam presentasi harus dikemas secara menarik agar memudahkan
dalam penyampaian informasi dan mudah dipahami oleh audience serta
menumbuhkan ketertarikan audience terhadap presentasi yang akan kita
sampaikan, dengan ketertarikan itu maka informasi yang kita sampaikan dapat
mudah diterima oleh audience. Untuk membuat PPT yang baik dapat
memperhatikan hal-hal berikut ini: (Aminul, 2018)
1. Mudah dibaca
Presentasi yang baik adalah yang mudah dibaca, jadipergunakan
huruf standar misal Arial atau Times NewRoman. Selain itu pergunakan
huruf yang cukupbesar, jangan sampai Audience kesulitan membacakarena
huruf yang anda pergunakan terlalu kecil.
2. Background yang sederhana
Perhatikan background yang anda pergunakan pada setiap slide yang
anda buat. Jangan sampai kalimat yang anda tulis tidak terbaca secara
jelas, karena anda memakai background yang terlalu kontras.
3. Judul yang jelas pada setiap slide
Pergunakanlah huruf yang tebal, jelas dan mudah dibaca pada setiap
judul slide anda.
4. Grafik dan diagram
Mempergunakan gambar seperti grafik dan diagram akan membantu
anda untuk lebih menjelaskan tentang topik yang sedang anda
presentasikan. Selain itu dengan mempergunakan grafik atau diagram,

22
akan sedikit menyegarkan suasana dan mengundanmg perhatian para
audience.
5. Tetap fokus
Tulislah hal-hal pokok atau penting saja yang ada hubungan dengan
topik yang sedang anda presentasikan. Jangan menggunakan terlalu
banyak kata atau kalimat dalam satu slide presentasi. Cukup anda tulis
judul atau garis besarnya saja.
6. Jangan terlalu banyak slide
Jangan membuat slide presentasi yang terlalu banyak untuk satu topik
yang anda bahas, buatlah slide seefisen mungkin. Jika topik yang anda
bahas memang panjang, penjelasan secara lisan tentu lebih baik.
7. Berbicara yang jelas
Saat presentasi sedang berlangsung berbicara dengan jelas. Sehingga
audience bisa memahami presentasi yang anda sampaikan. Kebanyakan
audience beranggapan bahwa sebuah presentasi powerpoint selalu
kering dan membosankan, dengan kreativitas anda dan pembicaraan
yang baik, anda bis mengubah pandangan tersebut. (Aminul, 2018)

C. Pembuatan PPT dalam Presentasi Hasil Laporan KTI


1. Tuliskan judul dalam Karya Tulis Ilmiah secara lengkap
2. Pada BAB I PENDAHULUAN,latar belakang berisi tentang
permunculan masalah sampai penyelesaian, lebih bagus dengan bagan
3. Pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA, hanya berisi yang judul judul
yang penting saja sedangkan penjelasannya disampaikan secara lisan
4. Pada BAB III PENELITIAN, berisis tentang metode yang digunakan
dalam penelitian. Isi dalam penelitian lebih banyak dari BAB I dan
BAB II
5. Pada BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, lebih baik ditampilkan
dalam tabel, grafik, maupun gambar, sedangkan penjelasannya
disampaikan dengan lisan

23
6. Pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, kesimpulan dan saran
ditampilkan dalam slide yang berbeda, tetapi jika kesimpulan yang
disampaikan hanya sedikit, saran dapat dimasukan dalam slide
kesimpulan juga.

24
CONTOH SOAL

1. Hasil pemikiran yang disusun dan ditulis berdasarkan metode ilmiah dan
kaidah-kaidah penulisan ilmiah didasarkan dari hasil percobaan, studi literature
ataupun dari hasil observasi di lapangan. Merupakan pengertian dari…
A. Karya Tulis Ilmiah
B. Kripsi
C. Tesis
D. Laporan Ilmiah
E. Proposal
2. Yang bukan termasuk pada bagian awal Karya Tulis Ilmiah ialah
A. Halaman Sampul
B. Halaman Pengesahan
C. Abstrak
D. Daftar Isi
E. Daftar Pustaka
3. Keuntungan yang akan didapatkan sebagai hasil dari penelitian yang
didapatkan ialah
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusahan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat Penelitian
E. Saran
Untuk soal nomor 4-7, jawablah menurut pernyataan dibawah ini
A. 1,2,3 Benar
B. 1 dan 3 Benar
C. 2 dan 4 Benar
D. 4 Benar Saja
E. 1,2,3,4 Benar semua
4. Format Power Point pada saat Presentasi Karya Tulis Ilmiah ialah
1) Menggunakan Huruf yang Lazim

25
2) Besar Font terkecil 24
3) Gambar Mendukung Materi
4) Jumlah maksimal slide 24 buah
Jawaban E
5. Yang terdapat pada BAB I (PENDAHULUAN) ialah
1) Latar Belakang
2) Abstrak
3) Tujuan Penelitian
4) Perumusahan Masalah
Jawaban B
6. Di bawah ini yang merupakan bagian dari Halaman Sampul:
1. Judul
2. Logo institusi
3. Nama pengarang
4. Nomor halaman
Jawaban D
7. Yang terdapat pada desain penelitian adalah
1) Jenis dan desain penelitian
2) Populasi dan sampel
3) Waktu dan tempat
4) Batasan istilah
Jawab : E. Semua benar
8. Hasil Pemeriksaan penunjang seperti Laboratorium, Ct Scan, Foto Thorax
ditempatkan di...
A. Daftar Skema
B. Lampiran
C. Metode Penelitian
D. Kesimpulan
E. Tinjauan Pustaka
9. Penulisan Daftar Pustaka berupa buku yang benar ialah

26
A. Nursalam (2000) Pendekatan Praktis Metodologi Risset Kedokteran
Jakarta: Sagung Seto, hal 42.
B. Nursalam :Pendekatan Praktis Metodologi Risset Kedokteran (2000)
Jakarta: Sagung Seto, hal 42.
C. Nursalam (2000) Pendekatan Praktis Metodologi Risset Kedokteran,
Sagung Seto ,Jakarta: hal 42.
D. Pendekatan Praktis Metodologi Risset Kedokteran, Nursalam (2000)
Jakarta: Sagung Seto, hal 42.
E. Nursalam (2000) Pendekatan Praktis Metodologi Risset Kedokteran hal
42 Jakarta: Sagung Seto
10. ”diperoleh dari hasil dan pembahasan bab-bab sebelumnya dan dari hasil
penelitian dan pembahasan”. Merupakan pengertian dari
A. Saran
B. Kesimpulan
C. Hasil penelitian
D. Pembahasan
E. Latar belakang masalah
11. ”dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penuli, ditujukan pada
para peneliti bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengenbangkan
hasil penelitian yang pernah dilakukan”. Merupakan pengertian dari
A. Saran
B. Kesimpulan
C. Hasil penelitian
D. Pembahasan
E. Latar belakang masalah
12. Hal terpenting yang tedapat pada Hasil Penelitian salah satunya adalah ...
A. Menekankan pernyataan-pernyataan
B. Jangan memformulasikan ulang pernyataan
C. Jangan memasukkan data penelitian yang mentah
D. Jangan mengulang-ngulang poin yang sudah dibuat
E. Menjelaskan keuntungan dari penelitian

27
13. Pada Bagian Awal sebuah penulisan KTI, bagian yang akan dicatumkan
apabila diperlukan, yaitu ....
A. Daftar isi
B. Daftar nama
C. Abstrak
D. Kata pengantar
E. Lampiran
14. Karya Tulis Ilmiah didasarkan dari hasil, kecuali ...
A. Kerja keras pembimbing
B. Observasi
C. Uji coba
D. Percobaan
E. Studi lapangan
15. Jenis penelitian yang tidak digunakan pada KTI adalah ...
A. Obeservasi
B. Eksperimental
C. Deskripsi
D. Cross sectional
E. Cohot

28
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. https://www.google.co.id/search?
q=pedoman+power+point+dalam+presentasi+karya+tulis+ilmiah&client=uc
web-b&channel=sb, diaksespada 9 September 2018
Anonim.
https://www.unisayogya.ac.id/wordpress_unisa/wpcontent/uploads/2016/12/
PANDUAN-PENYUSUNAN-KTI-TA-2016-2017.pdf, diaksespada 9
September 2018
Anonim. https://www.kata.co.id/Pengertian/Presentasi/1363, diakses pada 11
September 2018
Anonim. https://www.scribd.com/doc/92179620/Cara-Membuat-Power-Point-
Yang-Baik-Dan-Benar diakses pada tanggal 22 September 2018.
Anonim. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbbandung/2014/11/27/kaidah-
pengutipan-dalam-karya-tulis-ilmiah/ diakses tanggal 20 September 2018.
Anonim. https://id.scribd.com/doc/310646779/Pengertian-Presentasi-Dan-
Microsoft-Power-Point diakses tanggal 21 September 2018.
Anonim. https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah di akses 27
September 2018.
Aldiunanto. 2015. Cara Penulisan Kutipan yang Benar di Peniulisan Ilmiah.
http://aldiunanto.com/cara-penulisan-kutipan-yang-benar-di-penulisan-
ilmiah.aldi diakses pada tanggal 22 September 2018.
Alya. 2009. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Di Dusun II Desa
Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak. Akademi Kebidanan
Amanah Muara Bungo.
Ardianto, Nanang. 2014. Daftar Pustaka, Bibliografi, dan Referensi.
http://nanangardianto-fpk14.web.unair.ac.id/artikel_detail-115291-Tugas
%20Mata%20Kuliah-Daftar%20Pustaka,%20Bibliografi,%20dan
%20Referensi.html diakses tanggal 20 September 2018.

29
Brotowijoyo. 1985. Karya Tulis Ilmiah.
http://hafizhimala.blogspot.com/2012/07/makalah-karya-ilmiah.html di
akses 27 September 2018.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah: Skripsi, Thesis dan Disertasi. Yogyakarta.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2012. Pedoman Karya Tulis Ilmiah.
Jakarta
Manis, Si. 2017. Pengertian Presentasi Unsur, Fungsi, dan Tujuan Serta Jenis
Presentasi Terlengkap. https://www.pelajaran.co.id/2017/06/pengertian-
presentasi-unsur-fungsi-dan-tujuan-serta-jenis-presentasi-terlengkap.html,
diakses pada 11 September 2018
Nugraha, Aria. Cara Menulis Kutipan di Skripsi
, Thesis, dan Laporan Ilmiah yang Diakui Secara Internasional.
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/06/cara-menulis-kutipan-di-
skripsi-thesis-dan-laporan-ilmiah-yang-diakui-secara-internasional.html
diakses pada tanggal 22 september 2018.
Politeknik Kesehatan Surakarta. 2017. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
Surakarta.
Politeknik Kesehatan Surakarta. 2017. Panduan Penulisan Tugas Akhir dalam
Bentuk Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta.
Raharja, Widuri. 2015. Penulisan Daftar Pustaka.
https://widuri.raharja.info/index.php/Penulisan_Daftar_Pustaka diakses
tanggal 20 September 2018.
Rahmah. Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) Naskah publikasi
dan Etika Penelitian Untuk Prodi Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammdiyah Surakarta.
Robbymlyn. 2016. Pengertian Presentasi Visual.
https://robbymlyn.wordpress.com/2016/11/28/pengertian-presentasi-visual/
diakses tanggal 21 September 2018.
Sugeng, Mas. 2016. Pengertian dan Persiapan Dasar Presentasi Menurut Para
Ahli. https://pustakakomunikasi.blogspot.com/2016/09/pengertian-dan-

30
persiapan-dasar-presentasi-menurut-para-ahli.html diakses tanggal 21
September 2018.

31

Anda mungkin juga menyukai