Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

TINGKAT NASIONALISME ANGGOTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ONI-GIRI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

Fidi Pramudya Kurniawan Trianto


15040254029 (PPKn, FISH, UNESA) Fiditrianto@mhs.unesa.ac.id

Maya Mustika Kartika Sari


0014057403 (PPKn, FISH, UNESA) Mayamustika@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat nasionalisme mahasiswa yang menjadi anggota
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel pada
penelitian ini adalah 85 orang mahasiswa yang mengikuti UKM Oni-Giri. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu kuisioner angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki tingkat nasionalisme yang
tinggi. Data menunjukkan bahwa 65 orang (76,47%) memiliki tingkat nasionalisme yang tinggi, 20 orang
(23,53%) memiliki tingkat nasionalisme sedang, dan tidak ada seorang pun anggota UKM Oni-Giri UPN
“Veteran” Jawa Timur yang memiliki tingkat nasionalisme rendah. Asumsi awal yang menyatakan bahwa
kemungkinan UKM Oni-Giri memiliki tingkat nasionalisme yang rendah, tidak terbukti dalam penelitian
ini. Data menunjukkan bahwa UKM Oni-Giri memiliki komponen pengetahuan moral dan perasaan moral
tentang nasionalisme yang baik, tetapi terindikasi memiliki komponen perilaku moral yang rendah.
Ditinjau dari indikator tingkat nasionalisme, diketahui bahwa indikator mengutamakan persatuan dan
kesatuan menjadi indikator terendah diantara indikator-indikator lainnya. Meskipun indikator tersebut
sekarang masih dalam kategori tinggi, tetapi jika tidak segera ditindak lanjuti maka mungkin saja sikap
mengutamakan persatuan dan kesatuan yang dimiliki olehanggota UKM Oni-Giri semakin lama justru
semakin mengalami penurunan. Jika hal tersebut terjadi maka akan berimbas pada menurunnya
nasionalisme bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Kata Kunci: Tingkat Nasionalisme, UKM Oni-Giri, Budaya, Sikap.

Abstract
The aim of this research is to describe the student level of nationalism who become the member of the
student activity unit (UKM) Oni-Giri, Pembangunan Nasional "Veteran" University, East Java. The
method that was used in this research was quantitative with descriptive approach. The sample of this
research was 85 of Students University who join in the student activity unit (UKM) of Oni-Giri. The
sampling technique that is used in this research is saturated sampling technique. To collect the data the
researcher used questionnaire. The result showed that the member of student activity unit (UKM) Oni-Giri
Pembangunan Nasional "Veteran" university, East Java have a high nationalism level.The data reveal that
there were 65 people (76,47%) have high nationalism levels. Besides, 20 people (23,53%) have average
nationalism levels, and no one of the member from UKM Oni-Giri in UPN "Veteran", East Java who have
low nationalism level. The first assumption stated that it was not proven about the possibility of UKM
Oni-Giri that has low nationalism level. The data showed that UKM Oni-Giri has a good knowledge about
moral and good feeling about the moral of nationalism, yet it indicate having a low moral behavior
component. According to the indicators of nationalism, it is known that indicators prioritizing unity
become the lowest indicators among other indicators. Even though the indicator is still in the high
category, it might be possible that the attitude of prioritizing the unity of the Oni-Giri UKM members will
decrease. If it happens, it will give effect for the reduction of the nationalism in Indonesia in the future.
Keywords: Nationalism level, UKM Oni-Giri, Culture , Attitude.

khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat,


PENDAHULUAN
sistem kekerabatan, kesenian daerah dan ciri fisik. Dari
Keragaman budaya atau cultural diversity adalah sudut pandang kehidupan yang majemuk dan pluralisme,
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Kenyataan masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
bahwa Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan
yang cukup banyak memang tidak dapat dipungkiri. Ciri pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku

331
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

bangsa yang ada didaerah tersebut. Jumlah penduduk kebudayaan Indonesia. (Dikutip dari Kompas.com,
Indonesia yang lebih dari 200 juta orang dan tersebar di diakses pada 26 oktober 2018 pada pukul 09.34).
ribuan pulau, membuat budaya Indonesia sangat banyak Budaya menjadi sesuatu hal yang sangat penting di
dan beragam seperti yang kita ketahui sekarang ini. era sekarang ini. Budaya merupakan identitas dari suatu
Globalisasi merupakan salah satu musuh terbesar dari kelompok masyarakat yang memang mempunyai
eksistensi sebuah budaya. Era globalisasi berakibat pada keunikannya masing-masing. Budaya juga merupakan
informasi yang datang dari segala penjuru dunia sangat pengikat antar manusia-manusia yang ada dalam
sulit untuk dibendung. Bentuk informasi-informasi masyarkat tersebut. Kemungkinan terburuk yang bisa
tersebut salah satunya adalah budaya asing yang perlahan terjadi jika budaya tersebut lenyap atau hilang adalah
namun pasti masuk ke Indonesia. Budaya-budaya asing kelompok masyarakat tersebut akan kehilangan jati
ini memang tak selamanya berakibat negatif bagi warga dirinya dan karena ikatan antar individu hilang, manusia
Indonesia, tetapi budaya-budaya asing ini bisa saja didalamnya akan bersifat individualistik. Nilai-nilai
menjadi alasan atas semakin menghilangnya budaya dalam budaya merupakan pedoman sekaligus penggerak
Indonesia. Terjadinya peleburan budaya atau mungkin bagi kehidupan bermasyarakat. Kelompok masyarakat
pergeseran nilai-nilai budaya di era globalisasi saat ini yang kehilangan jati dirinya tidak akan mampu bertahan
adalah sesuatu yang sangat memungkinkan. Masyarakat di era globalisasi ini, hal ini dikarenakan ketika kelompok
Indonesia harus jeli dalam memilah dan memilih masyarakat tidak mempunyai jati diri maka masyarakat
informasi-informasi tersebut agar keutuhan budaya tersebut hanya akan terombang-ambing tanpa sebuah
Indonesia tetap terlestarikan. pedoman dalam arus informasi yang semakin deras.
Globalisasi membawa budaya-budaya asing masuk ke Menurut Tejo (2012: 217), budaya adalah pengikat
Indonesia melalui sarana informasi yang semakin antar individu dalam suatu masyarakat, jika budaya
canggih. Budaya-budaya asing yang masuk pun sangat tersebut hilang maka yang terjadi adalah ikatan itu luntur,
beragam.Yang pertama adalah budaya K-Pop atau lalu ketika ikatan itu luntur hanya individualisme yang
Korean Pop yang merupakan sebutan bagi budaya Korea akan muncul. Tejo yakin bahwa negara Indonesia masih
yang belakangan ini sangat digandrungi oleh remaja ada dan masih tetap akan berjaya, tapi mengatakan
Indonesia, Khususnya remaja wanita. K-Pop sebenarnya bangsa Indonesia masih ada adalah suatu keraguan.
berasal dari sebutan musik Pop Korea yang digandrungi Karena bangsa itu atas persamaan latar belakang dan
remaja, tetapi perlahan K-Pop berubah makna menjadi budaya.Budaya Indonesia saja semakin hari semakin
kebudayaan Korea secara keseluruhan. Yang kedua luntur, remaja wanita sekarang lebih suka K-POP
adalah J-Pop, Hampir sama dengan K-Pop tetapi J-Pop daripada menari tradisional. Sementara remaja laki-laki
adalah budaya Jepang secara keseluruhan yang juga lebih suka pertunjukan kebarat-barat an daripada seni
digandrungi oleh remaja saat ini. Ada juga kebudayaan pertunjukan wayang. Sejalan dengan yang dituturkan
barat (Western) yang masuk ke Indonesia, dalam hal ini Tejo tersebut, maka dititik inilah Nasionalisme sebagai
yang dimaksud kebudayaan barat adalah budaya-budaya paham cinta bangsa dan negara sangat berpengaruh besar
bangsa Eropa dan Amerika yang dianggap lebih modern. bagi kelestarian budaya-budaya Indonesia. Nasionalisme
Selanjutnya adalah budaya-budaya timur tengah serta dapat berperan penting bagi masyarakat Indonesia
masih banyak budaya asing yang masuk di Indonesia dan sebagai penyaring budaya-budaya yang masuk ke
digandrungi berbagai golongan. Indonesia agar budaya-budaya negatif tidak diambil
Fanatisme masyarakat yang besar terhadap budaya begitu saja oleh masyarakat kita.
asing bisa saja menjadikan masyarakat Indonesia lebih Nasionalisme merupakan salah satu karakter yang
mencintai budaya asing daripada budayanya sendiri. ditanamkan dalam Program Penguatan Pendidikan
Menurut Satya (2015), Sekitar 43% anak usia 5-7 tahun Karakter yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan
yang bersekolah di TK Laboratorium Universitas Negeri dan Kebudayaan Negara Republik Indonesia.
Malang lebih fasih berbahasa Malaysia daripada Nasionalisme juga merupakan salah satu karakter yang
berbahasa Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan ditanamkan dalam kampus bela negara. Hertz dalam
Diah Satya ini, salah satu penyebab hal tersebut dapat Taniredja (2013: 199) berpendapat bahwa nasionalisme
terjadi adalah seringnya anak menonton film animasi adalah suatu ideologi yang meletakan bangsa dipusat
produksi Malaysia yang di tayangkan di salah satu masalahnya dan berupaya mempertinggi keberadannya
Stasiun TV Nasional. Bahkan menurut Kompas.com, untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan,
karena di era globalisasi informasi semakin bebas dan dan identitas bangsa. Pernyataan Hertz ini pun sejalan
cepat, cara berpakaian remaja masa kini pun berubah dengan pernyataan Smith (2003: 10) yang menyatakan
menjadi lebih terbuka dan terkadang melupakan nilai- bahwa nasionalisme merupakan ideologi yang berupaya
nilai kesopanan yang sebelumnya sudah ada di untuk mempertinggi keberadaan bangsa nya dalam segi
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

budaya dan otonomi. Pernyataan keduanya juga mahasiswa Indonesia juga yang saat ini lebih bangga
memperjelas bahwa nasionalisme bukan hanya menggunakan produk luar negeri daripada produk dalam
merupakan ikatan sosial saja yang berasal dari bangsa, negeri. Anggapan bahwa produk luar negeri selalu lebih
tetapi juga upaya-upaya politik yang dapat dilakukan bagus dan lebih bernilai prestis daripada produk buatan
untuk mempertinggi keberadaan bangsanya. dalam negeri masih sangat melekat dikalangan
Smith (2003:13) beranggapan, nasionalisme masyarakat Indonesia, khususnya kalangan mahasiswa.
merupakan cara berpikir, bersikap dan berbuat yang Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa menyukai
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan budaya Indonesia adalah sesuatu yang kuno dan "ndeso",
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, beda jika mahasiswa tersebut menyukai budaya luar
budaya, ekonomi dan politik bangsanya. Sikap-sikap negeri, maka akan dianggap sebagai manusia yang
yang menunjukkan rasa nasionalisme sangatlah penting modern, padahal hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
untuk ditanamkan kepada semua warga negara, khusunya (Dikutip dari Sbm.binus.ac.id, diakses pada 10 November
generasi muda atau mahasiswa sebagai kaum terpelajar 2018 jam 19.30 WIB)
sehingga mereka akan mengerti arti menjadi warga Krisis identitas budaya Indonesia bahkan sudah
negara yang baik, yaitu dengan cara menunjukkan menyebar dikalangan mahasiswa sejak beberapa tahun
kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air. yang lalu. Krisis identitas budaya ini sendiri diakibatkan
Mahasiswa sebagai agent of change seharusnya dapat oleh masuknya era globalisasi yang tidak dibentengi
membawa perubahan yang baik bagi lingkungan sekitar dengan nilai-nilai budaya lokal. Banyak kalangan
atau bahkan mungkin negaranya. Mahasiswa selalu mahasiswa yang pada akhirnya lebih menyukai budaya
digadang-gadang sebagai kaum-kaum intelektual yang budaya luar daripada budaya Indonesia. Sekitar 57%
tentu saja harus mampu memberi dampak positif bagi mahasiswa di Indonesia lebih mengetahui dan menyukai
kehidupan bermasyarakat sebagai implementasi budaya luar negeri daripada budaya Indonesia sendiri.
pendidikan yang mereka terima. Kejadian sejarah Perincian data tersebut adalah 21% lebih menyukai
lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1998 membuat budaya Korea,7% menyukai budaya India, 16%
kepercayaan masyarakat kepada mahasiswa sebagai agen menyukai budaya Jepang dan 13% sisanya lebih
perubahan sangat lah besar. Masyarakat Indonesia menyukai atau mengetahui budaya Amerika dan Eropa
memberi harapan besar bagi mahasiswa agar dapat dibanding budaya Indonesia. Banyak tokoh budayawan
berkembang, Karena sejatinya mahasiswa merupakan yang mengkhawatirkan eksistensi budaya Indonesia yang
generasi penerus yang akan memimpin negeri ini suatu semakin terkikis, apalagi dengan banyaknya organisasi
saat nanti. Mahasiswa (kaum terpelajar) di Indonesia atau komunitas kebudayaan asing yang semakin tumbuh
dianggap sebagai aset yang berharga untuk subur di Indonesia.(Dikutip dari Kompas.com, diakses
keberlangsungan kehidupan bernegara di masa depan. pada 26 oktober 2018 pada pukul 09.34).
Besarnya harapan masyarakat Indonesia kepada Bukti nyata yang menunjukkan bahwa nasionalisme
mahasiswa sebagai agen perubahan yang akan di kalangan mahasiswa Indonesia saat ini terindikasi
memajukan negara Indonesia, maka sudah selayaknya rendah adalah hasil survei yang dilakukan pada tahun
mahasiswa mempunyai jiwa nasonalisme yang tinggi 2016 oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan
dalam dirinya. Mahasiswa yang memiliki jiwa Umum Kementerian Dalam Negeri bersama dengan
nasionalisme yang tinggi pasti akan memiliki keinginan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap seluruh
untuk memajukan negaranya. Semakin besar semangat mahasiswa di Jawa Barat, sebanyak 40% mahasiswa di
yang dimiliki untuk memajukan negara Indonesia, Jawa Barat tidak hafal dan tidak memahami Pancasila.
semakin besar juga kesempatan negara Indonesia untuk Data tersebut sangatlah ironis mengingat mahasiswa
menjadi negara maju.Begitu juga sebaliknya, mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan
yang tak memiliki jiwa nasionalisme maka semangat dapat membawa perubahan yang bersifat positif terhadap
untuk menuju perubahan ke arah lebih baik semakin negara tetapi justru tidak hafal dan tidak memahami dasar
hilang juga. Semangat untuk memajukan negara yang negara yang menjadi fondasi berdirinya negara
hilang oleh generasi penerus akan berakibat pada Indonesia.(Dikutip dari Sindonews.com , Diakses pada 26
cacatnya tumbuh kembang negara dan menjadikan negara Oktober 2018 jam 08.00 WIB)
tersebut sulit untuk menjadi negara maju. Berdasarkan hasil survei tersebut dapat diindikasikan
Mahasiswa Indonesia dewasa ini lebih tertarik dengan bahwa mungkin terjadi penurunan nasionalisme di
budaya-budaya asing yang mereka anggap lebih modern kalangan mahasiswa. Penurunan tersebut dapat
dan lebih keren daripada budaya Indonesia. Banyak disebabkan oleh berbagai faktor, seperti globalisasi,
mahasiswa yang lebih menyukai budaya-budaya luar faktor intenal dari remaja itu sendiri, perubahan gaya
negeri daripada budaya Indonesia. Banyak dari hidup, dan lain-lain. Nasionalisme pada mahasiswa saat

333
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

ini sedang diuji karena munculnya pandangan-pandangan bisa dikembangkan untuk dapat mengikuti lomba-lomba
baru, budaya baru, serta tren baru di dunia yang semakin berskala nasional. Permasalahan dari setiap acara yang
global dimana mahasiswa harus mampu menyaring hal- diadakan adalah apakah dengan acara-acara tersebut
hal baru tersebut sambil menunjukkan eksistensi dirinya Nasionalisme mahasiswa bisa semakin kuat atau malah
di zaman yang penuh dengan tantangan dan persaingan. justru dengan acara yang sedemikian rupa membuat
Kemampuan menyaring budaya yang masuk harus ini nasionalisme mahasiswa malah melemah.
sangat penting untuk dimiliki semua mahasiswa terlebih Berdasarkan observasi sederhana yang sudah
lagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan yang dilakukan, mahasiswa yang mengikuti Unit Kegiatan
mempelajari budaya luar atau unit kegiatan mahasiswa Mahasiswa (UKM) Oni-Giri UPN "Veteran" Jawa Timur
yang bertema kebudayaan luar negeri. Mahasiswa yang mengindikasikan bahwa kemungkinan memiliki tingkat
dalam kegiatannya mempelajari kebudayaan asing akan nasionalisme yang cukup rendah. Pemaparan beberapa
menghadapi dilema yang cukup besar untuk memilih anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri yang
tetap mencintai budayanya atau justru malah mengatakan bahwa jika seandainya diberi kesempatan,
meninggalkan budaya Indonesia. Jika saja mereka mereka lebih memilih untuk dapat menjadi warga negara
mempunyai nasionalisme yang rendah maka dapat Jepang, daripada menjadi warga negara Indonesia yang
dipastikan bahwa mereka akan terpengaruh oleh arus dapat merupakan salah satu hal yang bisa
informasi di era globalisasi dan semakin mencintai mengindikasikan tingkat nasionalisme anggota Oni-Giri
budaya asing daripada budayanya sendiri. rendah. Mereka juga sering sekali membandingkan
Oni-Giri merupakan salah satu Unit Kegiatan budaya di Indonesia yang dianggap sangat kuno dan
Mahasiswa (UKM) kebudayaan jepang yang berdiri di ketinggalan jaman dibandingkan dengan kebudayaan
bawah naungan Universitas Pembangunan Nasional Jepang.Lebih parahnya lagi beberapa anggota Unit
"Veteran" Jawa Timur pada tahun 2015.Oni-giri awalnya Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri juga tidak hafal
muncul sebagai komunitas bagi mahasiswa UPN sila-sila dalam Pancasila.
"Veteran" Jawa Timur yang menyukai kebudayaan Hal menariknya adalah Universitas Pembangunan
Jepang.Banyaknya mahasiswa yang juga tertarik pada Nasional "Veteran" Jawa Timur terkenal sebagai kampus
kebudayaan jepang berhasil mengubah Oni-Giri menjadi bela negara yang dulunya berada dibawah naungan
UKM resmi di kampus UPN "Veteran" Jawa Kementrian Pertahanan. Sebagai kampus bela negara
Timur.UKM Oni-giri sendiri sudah memiliki Sekitar 85 yang menimplementasikan Kerangka Kualifikasi
anggota aktif yang mempelajari kebudayaan Nasional Indonesia (KKNI) berbasis bela negara, UPN
jepang.Nama Oni-Giri sendiri sebenarnya berasal dari 2 “Veteran” Jawa Timur juga memiliki banyak sekali
suku kata yakni Oni dan Giri. Oni merupakan singkatan kegiatan yang dapat menambah pengetahuan mengenai
dari Organitation of Nippon Inspiration, sedangkan Giri nasionalisme misalnya, banyak seminar atau workshop
diambil dari nama tempat UKM yang seringkali dinamai yang bertemakan bela negara, PKKMB dengan materi
dengan nama-nama pegunungan. Walau secara harfiah nasionalisme dan dilakukan dengan cara semi militer
Oni-Giri bisa diartikan sebagai salah satu makanan khas dibimbing oleh TNI, bahkan hukuman-hukuman berbasis
Jepang yakni nasi kepal yang dibalut dengan Nori bela negara seperti menyanyikan lagu nasional atau
(rumput laut). daerah. Pendidikan bela negara tersebut sudah seharusnya
Setiap tahunnya Oni-Giri selalu membuat acara dapat membuat UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki
berskala nasional layaknya UKM lain di UPN "Veteran" mahasiswa yang mempunyai rasa cinta yang tinggi
Jawa Timur. Oni-Giri juga mempunyai beberapa prestasi terhadap budaya negaranya dalam upaya bela negara,
yang dicapai setiap tahunnya seperti UKM lainnya. apalagi Unit Kegiatan Mahasiswa yang tumbuh kembang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan UKM Oni-Giri pun di bawah naungan Universitas. Seharusnya UKM yang
sangat beragam, Mulai dari workshop manga yang biasa berkembang adalah UKM-UKM yang bisa menunjukkan
dilakukan awal tahun, kegiatan sosial sewaktu ramadhan, rasa cinta kita kepada negara, seperti UKM Saman Giri
kajian-kajian tentang kebudayaan Jepang yang diadakan Gayo, atau mungkin UKM PSHT yang sudah ada di UPN
setiap minggu, mengadakan Seminar Nasional, Sampai "Veteran" Jawa Timur sebelum Oni-Giri.
mengadakan Expo kebudayaan Jepang (Bunkasai) Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di
berskala Nasional tiap tahunnya. Acara Expo kebudayaan atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Jepang (Bunkasai) yang pernah dilakukan bernama tentang tingkat nasionalisme anggota Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
Onegai.Acara ini merupakan acara puncak yang berlatar
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari
festival kebudayaan Jepang.Acara-acara yang dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Tingkat
sebenarnya kegiatan-kegiatan tersebut cukup positif Nasionalisme Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
untuk menambah wawasan tentang budaya Jepang dan
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional Veteran negara yang baik, maka kita diharuskan untuk
Jawa Timur. mengutamakan persatuan dan kesatuan. Kita harus
Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti mengesampingkan ego pribadi yang kita miliki. Terlebih
bangsa dan kata isme yang secara harfiah berarti suatu bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultur yang
paham.Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat sarat akan kemajemukan. Kita diharuskan untuk
dipahami bahwa nasionalisme merupakan suatu paham mementingkan kepentingan bersama daripada sekedar
untuk mencintai bangsa dan negaranya atas kesadaran kepentingan pribadi. Selain itu kita juga harus selalu
individu yang meliputi rasa cinta tanah air, Menghargai menaati peraturan perundang-undangan atau hokum
jasa-jasa pahlawan, rela berkorban demi kepentingan positif yang berlaku, karena sejatinya peraturan itu dibuat
bangsa, selalu mengutamakan persatuan, dan memiliki agar kepentingan satu dan lainnya tidak saling
sikap kemanusian. Nasionalisme juga merupakan paham bertabrakan dan sebagai alat agar persatuan dan kesatuan
yang bisa mempertahankan dan mempekuat budaya tersebut tidak hancur.
bangsa sehingga bisa menjadi tameng atas derasnya arus Indikator yang terakhir adalah memiliki sikap
globalisasi. Nasionalisme sangat penting dan sangat tenggang rasa terhadap sesama manusia.Indonesia
dibutuhkan dalam suatu negara. Oleh karena itu, Sudah merupakan negara yang terdiri dari berbagai macam ras,
seharusnya seorang warga negara yang baik memiliki dan adat-istiadat, budaya, warna kulit, agama, dan lain-lain.
selalu berusaha untuk mempertahankan dan Oleh karena itu, kita harus bisa menghargai perbedaan
meningkatkan jiwa nasionalismenya. tersebut demi terwujudnya hubungan yang harmonis
Menurut Aman (2011:37), ada lima indikator yang antar sesama.Selain itu sikap peduli dan saling menolong
menunjukan sikap nasionalisme yaitu mencintai tanah air, sesama manusia tanpa memandang latar belakang ras,
menghargai jasa para pahlawan, rela berkorban untuk suku, agama, dan golongan juga sangat penting penting
kepentingan bangsa dan negara, mengutamakan untuk dilakukan demi terjaganyanya keharmonisan suatu
persatuan dan kesatuan, dan memiliki sikap tenggang negara.
rasa terhadap sesama manusia. Salah satu indikator Berdasarkan indikator tersebut maka dapat
seorang warga negara dapat dikatakan memiliki jiwa disimpulkan bahwa tingkat nasionalisme adalah tinggi
nasionalisme adalah apabila seorang warga negara rendahnya kualitas kecintaan seseorang terhadap
tersebut mencintai tanah airnya. Rasa cinta tanah air yang bangsanya, yang meliputi rasa cinta tanah air,
dimaksud adalah jika seorang warga negara tersebut Menghargai jasa-jasa pahlawan, rela berkorban demi
memiliki rasa bangga atas negaranya, mempunyai rasa kepentingan bangsa, selalu mengutamakan persatuan, dan
memiliki dan merasa menjadi bagian dari suatu negara , memiliki sikap kemanusian. Sesuai dengan pengertian
setia, dan mencintai budaya bangsa nya. diatas dan indikator nasionalisme yang telah dijabarkan
Indikator nasionalisme yang kedua adalah indikator oleh Aman, maka indikator seseorang dapat dikatakan
menghargai jasa pahlawan. Pahlawan merupakan tokoh mempunyai tingkat nasionalisme yang tinggi jika sangat
yang sangat berjasa bagi suatu bangsa karena pahlawan mencintai tanah air, sangat menghargai jasa para
adalah orang yang telah berjuang dan berkorban begitu pahlawan, sangat rela berkorban untuk kepentingan
besar demi terwujudnya Indonesia merdeka. Salah satu bangsa dan negara, sangat mengutamakan persatuan dan
bentuk syukur yang perlu dilakukan sebagai warga kesatuan, dan sangat menghargai perbedaan
negara adalah menghargai jasa para pahlawan tersebut. Indikator seseorang dapat dikatan memiliki tingkat
Sebagaimana dikatakan oleh Ir. Soekarno bahwa bangsa nasionalisme tingkat nasionalisme sedang jika cukup
yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para mencintai tanah air, cukup menghargai jasa para
pahlawannya. Menghargai jasa pahlawan bisa dilakukan pahlawan, cukup rela berkorban untuk kepentingan
dengan meneladani dan menanamkan semangat bangsa dan negara, cukup mengutamakan persatuan dan
kepahlawanan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. kesatuan, dan cukup menghargai perbedaan. Sedangkan
Indikator nasionalisme yang ketiga adalah rela indikator tingkat nasionalisme seseorang rendah adalah
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Rela jika seseorang kurang mencintai tanah air, kurang
berkorban adalah kesediaan untuk mengorbankan tenaga, menghargai jasa para pahlawan, kurang rela berkorban
waktu, pikiran, dan materi untuk kepentingan bangsa untuk kepentingan bangsa dan negara, kurang
yang mencakup keikut sertaan dalam memerangi segala mengutamakan persatuan dan kesatuan, dan kurang
bentuk ancaman-ancaman bagi kedaulatan negara menghargai perbedaan
Indonesia serta ikut berjuang untuk membangun Penelitian ini didasari oleh teori karakter Thomas
Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Lickona. Teori Karakter Thomas Lickona memiliki ide
Indikator nasionalisme selanjutnya adalah dasar bahwa Karakter baik itu dibentuk dari tiga
mengutamakan persatuan dan kesatuan. Sebagai warga komponen dasar yang saling berhubungan :Moral

335
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

Knowing (Pengetahuan Moral), Moral Feeling (Perasaan mengukur rasa cinta dapat diukur dengan bagaimana
moral), dan Moral Action (Perilaku moral). Lickona sikap seseorang tentang sesuatu hal tersebut. Menurut
(2013: 82) menjelaskan bahwa karakter yang baik terdiri Azwar (2010: 3) sikap diartikan sebagai suatu reaksi,
dari mengetahui hal yang baik, menginginkan hal yang respon atau bahkan perasaan yang muncul dari seorang
baik serta melakukan hal yang yang baik. Ketiganya individu terhadap objek yang kemudian memunculkan
diperlukan untuk mengarahkan suatu kehidupan moral, perilaku individu terhadap objek tersebut dengan cara-
dan ketiganya membentuk kedewasaan moral. Lickona cara tertentu. Komponen Moral Action atau perilaku
beranggapan bahwa ketiga komponen tersebut saling moral dalam hal ini adalah perilaku yang
berkesinambungan satu sama lain dan tidak bisa merepresentasikan perilaku nasionalisme. Sedangkan
terpisahkan. Meskipun seperti itu, Lickona menegaskan komponen Moral Action dalam penelitian ini tidak dicari
bahwa terkadang ketiga komponen yang ada tidak datanya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu
berjalan secara linier walaupun secara umum seharusnya penelitian dan juga keterbatasan instrumen penelitian.
komponen tersebut berjalan linier dimulai dari
pengetahuan moral lalu menuju ke perasaan moral dan METODE
selanjutnya akan terjadi tindakan moral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
Pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kuantitatif
moral merupakan satu kesatuan yang tidak berfungsi deskriptif merupakan penelitian yang menggunakan
sebagai bagian yang terpisah tetapi saling melakukan instrumen penelitian dalam mengumpulkan data-data
penetrasi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. berupa angka. Data tersebut digambarkan melalui
Menurut Lickona (2013 :84) yang paling umum adalah informasi kualitatif dan selanjutnya akan ditarik
pengetahuan moral dan perasaan moral akan membuat kesimpulan yang mendeskripsikan tingkat nasionalisme
tindakan moral. Misalnya saja Andi mengetahui bahwa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri
mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum, selain Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
itu Andi juga tidak suka dan marah dengan orang yang Timur. Lokasi penelitian dilakukan di di Universitas
suka mencuri maka Andi tidak akan mencuri. Tetapi Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang ber
Lickona juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan alamat di Jl.Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Kota
bahwa ketiga komponen tersebut tidak berjalan secara Surabaya.
linier, Misalnya Andi mengetahui bahwa mencuri adalah Populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang
tindakan yang melanggar hukum, selain itu Andi juga mahasiswa. Teknik sampling dalam penelitian ini
tidak suka dan marah dengan orang yang suka mencuri menggunakan sampling jenuh, sehingga sampel dalam
tetapi Andi tetap mencuri makanan karena dia sangat penelitian ini adalah seluruh anggota Unit Kegiatan
kelaparan. Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
Dalam penelitian ini komponen Moral Knowing atau Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 85
pengetahuan moral ada dua pengetahuan, yakni orang.Sampling jenuh digunakan ketika jumlah populasi
pengetahuan tentang nasionalisme dan pengetahuan kurang dari 100 orang.
tentang kebudayaan jepang yang diperoleh dari UKM Variabel dalam penelitian ini adalah Tingkat
Oni-Giri. Pengetahuan moral tentang nasionalisme akan Nasionalisme. Definisi Operasional Variabel (DOV) dari
dicari melalui angket didalam penelitian ini. Selain itu Tingkat nasionalisme adalah tinggi rendahnya kualitas
pengetahuan nasionalisme yang dimiliki oleh anggota kecintaan seseorang terhadap bangsanya, yang meliputi 5
UKM Oni-Giri diperoleh dari UPN “Veteran” Jawa indikator yakni cinta tanah air, menghargai jasa
Timur sebagai kampus bela negara. Hal ini di karenakan pahlawan, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
sebagai kampus bela negara, UPN “Veteran” Jawa Timur negara, mengutamakan persatuan dan kesatuan, dan
memiliki banyak sekali kegiatan yang dapat menambah memiliki sikap tenggang rasa terhadap sesama manusia.
pengetahuan mengenai nasionalisme misalnya, banyak Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket.
seminar atau workshop yang bertemakan bela negara, Dalam suatu penelitian, agar data yang dihasilkan
PKKMB dengan materi nasionalisme dan dilakukan bersifat akurat dan objektif, maka alat ukur yang
dengan cara semi militer dibimbing oleh TNI, Bahkan digunakan harus bersifat valid dan reliabel."Validitas
hukuman-hukuman berbasis bela negara seperti adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
menyanyikan lagu nasional atau daerah, dan lain-lain. suatu instrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid
Komponen Moral feeling atau perasaan moral apabila mampu mengukur apa yang dinginkan"
merupakan komponen yang juga dicari dalam penelitian (Arikunto, 2002:144).Dalam penelitian ini, untuk
ini dengan menggunakan angket. Nasionalisme menguji validitas angket atau instrumenpenelitian,
merupakan rasa cinta terhadap bangsanya maka untuk peneliti menggunakan bantuan computer program SPSS
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

ver 16.0. Dari hasil perhitungan di SPSS, kemudian ( Xi − Xr ) + 1


i=
dibandingkan antara r hitung dengan r tabel ; apabila r Ki
hitung lebih besar daripada r tabel, maka butir instrumen Keterangan :
tersebut dinyatakan valid. i : Interval
Selain uji validitas, suatu instrumen juga harus diuji Xi : Nilai tertinggi
reliabilitasnya.Sugioyono (2012:87) menyebutkan bahwa Xr : Nilai Terendah
reliabilitas adalah keajegan pengukuran. Reliabilitas Ki : Kelas interval
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam Dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai tertinggi
mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini, untuk dari angket tingkat nasionalisme adalah 112 karena
menguji reliabılitas angket atau instrumen penelitan, hanya 28 soal yang dinyatakan valid, sedangkan nilai
peneliti menggunakan bantuan computer program SPSS, terendahnya adalah 28. Kemudian nilai tersebut dapat
ver 16,0. Dari hasil perhitungan di SPPS, kemudian dimasukkan kedalam rumus seperti berikut :
dilihat nilai "Cronbach's Alpha". Jika nilai Cronbach's ( Xi − Xr ) + 1
i=
Alpha>0,60, maka instrumen tersebut dinyatakan Ki
reliabel. (112 − 28 ) + 1
=
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada 3
penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa terdapat 28 (84 ) + 1
=
soal pernyataan dari 30 soal pernyataan yang dinyatakan 3
valid.Soal pernyataan yang dinyatakan valid adalah soal 85
= = 28,33
yang memiliki r hitung > 0,213 (r tabel). Dalam lampiran 3
5, dapat diketahui bahwa ada 2 soal pernyataan yang r Jadi panjang kelasnya adalah 28,33 dibulatkan menjadi 28
hitungnya kurang dari 0,213 yakni soal nomer 22 dan 26 Untuk mempermudah dalam pembacaan, maka dapat
maka soal tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dilihat dalam tabel di bawah ini :
dipakai dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
instrumen juga dinyatakan reliabel, hal tersebut Tabel 2. Interval tingkat nasionalisme anggota Unit
dikarenakan karena nilai Cronbach’s Alpha yang Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas Pembangunan
dimiliki oleh instrumen lebih besar dari pada nilai r Nasional “Veteran” Jawa Timur
tabel. Skor Kategori
28-56 Rendah
Data yang diperoleh perlu dikuantitatifkan terlebih
57-84 Sedang
dahulu dengan menentukan skor terhadap angket
85-112 Tinggi
Terdapat dua jenis pernyataan dalam angket penelitian Kemudian untuk mengetahui berapa banyak
ini yaitu pernyataan yang bersifat positif dan pernyataan mahasiswa yang memiliki tingkat nasionalisme dalam
yang bersifat negatif. Penentuan skor seperti berikut: kategori tinggi dan rendah, maka digunakan rumus
Tabel 1. Penentuan Skor presentase sebagai berikut :
No. Jenis Kriteria Skor 𝑛
Pernyataan 𝑝 = 𝑋 100%
𝑁
1. Pernyataan Sangat Setuju 4 Keterangan:
Positif Setuju 3 P = Hasil akhir dalam persentase
Tidak Setuju 2 n = Nilai yang diperoleh dalam angket
Sangat Tidak Setuju 1 N = Jumlah responden
2. Pernyataan Sangat Setuju 1 persepsi
Negatif Setuju 2
Tidak Setuju 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
Sangat Tidak Setuju 4 Oni-Giri merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) yang bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa
Untuk mengetahuitingkat nasionalisme anggota Unit untuk mengenal lebih lanjut mengenai budaya
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Jepang.UKM Oni-Giri juga merupakan tempat
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, menyalurkan minat dan bakat dalam hal yang
penelitian ini menggunakan 3 kategori yakni, tinggi, bersangkutan dengan bahasa Jepang, menggambar
sedang dan rendah. Analisis ini dilakukan dengan Manga, dan tempat berbagi pengetahuan tentang negara
menggunakan rumus interval sebagai berikut : Jepang atau secara sederhana UKM Oni-Giri merupakan
UKM Kebudayaan Jepang. Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Oni-Giri berdiri di bawah naungan Universitas
Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur pada

337
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

sekitar tahun 2015. Oni-giri awalnya muncul sebagai yang memiliki tingkat nasionalisme tinggi, sedang
komunitas bagi mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur maupun rendah. Kemudian untuk mengetahui berapa
yang menyukai kebudayaan Jepang. Banyaknya banyak presentase mahasiswa yang memiliki tingkat
mahasiswa yang juga tertarik pada kebudayaan jepang nasionalisme dalam kategori tinggi dan rendah, maka
berhasil mengubah Oni-Giri menjadi UKM resmi di digunakan rumus presentase dan untuk mempermudah
kampus UPN "Veteran" Jawa Timur. pembacaannya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai
Nama Oni-Giri sendiri sebenarnya berasal dari 2 suku berikut :
kata yakni Oni dan Giri. Oni merupakan singkatan dari Tabel 3. Persentase Tingkat Nasionalisme Anggota
Organitation of Nippon Inspiration, sedangkan Giri UKM Oni-GiriUPN “Veteran” Jawa Timur
diambil dari nama gedung yang sering dipergunakan Interval Kategori Frekuensi Persentase
untuk tempat Unit Kegiatan Mahasiswa atau kegiatan
lainnya di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” 28-56 Rendah 0 0%
Jawa Timur. Walau begitu secara harfiah Oni-Giri bisa 57-84 Sedang 20 23,53%
diartikan sebagai salah satu makanan khas Jepang yakni 85-112 Tinggi 65 76,47%
nasi kepal yang dibalut dengan Nori (rumput laut).Oni- Total 85 100%
Giri juga merupakan salah satu UKM yang aktif Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan
mengikuti berbagai perlombaan kebudayaan Jepang yang perhitungan dan pemaparan tabel 9 menunjukkan bahwa
diadakan oleh berbagai pihak.Salah satu perlombaan terdapat 65 orang atau 76,47% dari 85 orang anggota Unit
yang selalu diikuti oleh UKM Oni-Giri adalah Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
perlombaan dalam festival Tari Remo dan Tari Yosakoi. Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki tingkat
Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri merupakan Unit nasionalisme yang tinggi. Lalu sebanyak 20 orang atau
Kegiatan Mahasiswa dibawah naungan Universitas 23,53% dari 85 orang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional
cukup aktif dalam membuat acara berskala lokal maupun “Veteran” Jawa Timur memiliki tingkat nasionalisme
nasional. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan UKM Oni- sedang dan tidak ada seorang pun anggota UKM Oni-Giri
Giri pun sangat beragam, Mulai dari workshop manga yang memiliki tingkat nasionalisme rendah.
yang biasa dilakukan awal tahun, kegiatan sosial sewaktu Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa total skor
ramadhan, kajian-kajian tentang kebudayaan Jepang yang yang diperoleh paling tinggi oleh responden adalah 107,
diadakan setiap minggu dengan berkolaborasi dengan sedangkan total skor terendah responden adalah 74. Rata-
komunitas kebudayaan Jepang lainnya, mengadakan rata skor tingkat nasionalisme anggota Unit Kegiatan
Seminar Nasional, Sampai mengadakan Expo kebudayaan Mahasiswa Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional
Jepang (Bunkasai) berskala Nasional tiap tahunnya. Acara “Veteran” Jawa Timur adalah 91,34. Berdasarkan
Expo kebudayaan Jepang (Bunkasai) yang dilakukan oleh perhitungan interval yang telah dilakukan maka rata-rata
UKM Oni-Giri ini bernama Onegai yang di adakan pada skor tersebut menyatakan bahwa rata-rata anggota Unit
sekitar bulan Maret. Acara Bunkasai Onegai merupakan Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
acara terbesar yang dilakukan oleh UKM Oni-Giri setiap Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki
tahunnya dengan berlatar festival kebudayaan Jepang. tingkat nasionalisme dengan kategori tinggi.
Analisis tingkat nasionalisme dilakukan denggan
menggunakan rumus interval dan rumus persentase. Tingkat Nasionalisme ditinjau dari Indikator Sikap
Setelah melakukan analisis tingkat nasionalisme anggota Cinta Tanah Air
Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri Universitas Untuk mengukur sikap cinta tanah air anggota Unit
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
menggunakan rumus persentase, maka dilakukan analisis Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, penelitian
perindikator sehingga dapat dideskripsikan lebih rinci ini menggunakan tiga kategori yakni, tinggi, sedang dan
penjabaran tiap-tiap indikator tingkat nasionalisme. rendah. Analisis penentuan interval tinggi, sedang dan
Untuk mengukur tingkat nasionalisme anggota Unit rendah dilakukan dengan menggunakan rumus interval.
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Perhitungan kelas interval tersebut selanjutnya
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, penelitian dicocokkan dengan hasil tabulasi data sehingga dapat
ini menggunakan 3 kategori yakni, tinggi, sedang dan diketahui jumlah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-
rendah. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Giri yang memiliki sikap cinta tanah air dalam kategori
rumus interval. Perhitungan kelas interval tersebut tinggi, sedang maupun rendah. Kemudian untuk
selanjutnya di cocokkan dengan hasil tabulasi data mengetahui berapa banyak presentase mahasiswa yang
sehingga dapat diketahui jumlah anggota UKM Oni-Giri memiliki sikap cinta tanah air dalam kategori tinggi,
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

sedang dan rendah, maka digunakan rumus presentase dan pembacaannya maka disajikan dalam tabel seperti
untuk mempermudah pembacaannya maka disajikan dibawah ini :
dalam tabel seperti dibawah ini : Tabel 5. Persentase Sikap Menghargai Jasa Pahlawan
Tabel 4. Persentase Sikap Cinta Tanah Air Anggota UKM Anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur
Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur Interval Kategori Frekuensi Persentase
Interval Kategori Frekuensi Persentase
5-10 Rendah 0 0%
8-16 Rendah 0 0% 11-15 Sedang 23 27,06%
17-24 Sedang 29 34,11% 16-20 Tinggi 62 72,94%
25-32 Tinggi 56 65,89% Total 85 100%
Total 85 100% Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan
Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan perhitungan dan pemaparan tabel 5 menunjukkan bahwa
perhitungan dan pemaparan tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat 62 orang atau 72,94% dari 85 orang anggota Unit
terdapat 56 orang atau 65,89% dari 85 orang anggota Unit Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap menghargai jasa pahlawan dengan kategori tinggi. Lalu
cinta tanah air dengan kategori tinggi. Lalu sebanyak 29 sebanyak 23 orang atau 27,06% dari 85 orang anggota
orang atau 34,11% dari 85 orang anggota Unit Kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki
Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki sikap cinta sikap menghargai jasa pahlawan berkategori sedang dan
tanah air berkategori sedang dan tidak ada seorang pun tidak ada seorang pun anggota UKM Oni-Giri yang
anggota UKM Oni-Giri yang memiliki sikap cinta tanah memiliki sikap menghargai jasa pahlawan dengan
air dengan kategori rendah. kategori rendah.
Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa total skor Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa total skor
yang diperoleh paling tinggi oleh responden pada soal yang diperoleh paling tinggi oleh responden pada soal
pernyataan dengan indikator cinta tanah air adalah 31, pernyataan dengan indikator menghargai jasa pahlawan
sedangkan total skor terendah responden adalah 17. Rata- adalah 20, sedangkan total skor terendah responden
rata total skor indikator sikap cinta tanah air anggota Unit adalah 11. Rata-rata skor indikator sikap menghargai jasa
Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri Universitas Pembangunan pahlawan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri
Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah 25,1. Berdasarkan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
perhitungan interval yang telah dilakukan, maka rata-rata Timur adalah 16,8. Berdasarkan perhitungan interval yang
skor tersebut menyatakan bahwa rata-rata anggota Unit telah dilakukan maka rata-rata skor tersebut menyatakan
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas bahwa rata-rata anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional
sikap cinta tanah air dengan kategori tinggi. “Veteran” Jawa Timur memiliki sikap menghargai jasa
pahlawan dengan kategori tinggi.
Tingkat Nasionalisme ditinjau dari Indikator Sikap
Menghargai Jasa Pahlawan Tingkat Nasionalisme ditinjau dari Indikator Sikap
Untuk mengukur sikap menghargai jasa pahlawan Rela Berkorban untuk Kepentingan Bangsa dan
anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Negara
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Untuk mengukur sikap rela berkorban untuk kepentingan
Timur, penelitian ini menggunakan 3 kategori yakni, bangsa dan negara anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
tinggi, sedang dan rendah.Analisis penentuan interval (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional
tinggi, sedang dan rendah dilakukan dengan “Veteran” Jawa Timur, penelitian ini menggunakan 3
menggunakan rumus interval.Perhitungan kelas interval kategori yakni, tinggi, sedang dan rendah.Analisis
tersebut selanjutnya dicocokkan dengan hasil tabulasi data penentuan interval tinggi, sedang dan rendah dilakukan
sehingga dapat diketahui jumlah anggota Unit Kegiatan dengan menggunakan rumus interval.Perhitungan kelas
Mahasiswa Oni-Giri yang memiliki sikap menghargai jasa interval tersebut selanjutnya dicocokkan dengan hasil
pahlawan dalam kategori tinggi, sedang maupun rendah. tabulasi data sehingga dapat diketahui jumlah anggota
Kemudian untuk mengetahui berapa banyak presentase Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri yang memiliki sikap
mahasiswa yang memiliki sikap menghargai jasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
pahlawan dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, maka dalam kategori tinggi, sedang maupun rendah. Kemudian
digunakan rumus presentase dan untuk mempermudah untuk mengetahui berapa banyak presentase mahasiswa

339
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

yang memiliki sikap rela berkorban untuk kepentingan tersebut selanjutnya dicocokkan dengan hasil tabulasi data
bangsa dan negara dalam kategori tinggi, sedang dan sehingga dapat diketahui jumlah anggota Unit Kegiatan
rendah, maka digunakan rumus presentase dan untuk Mahasiswa Oni-Giri yang memiliki sikap mengutamakan
mempermudah pembacaannya maka disajikan dalam tabel persatuan dan kesatuan dalam kategori tinggi, sedang
seperti dibawah ini : maupun rendah. Kemudian untuk mengetahui berapa
Tabel 6. Persentase Sikap Rela Berkorban untuk banyak presentase mahasiswa yang memiliki sikap
Kepentingan Bangsa dan Negara Anggota UKM Oni-Giri mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kategori
UPN “Veteran” Jawa Timur tinggi, sedang dan rendah, maka digunakan rumus
Interval Kategori Frekuensi Persentase presentase dan untuk mempermudah pembacaannya maka
disajikan dalam tabel seperti dibawah ini :
5-10 Rendah 0 0% Tabel 7. Persentase Sikap Mengutamakan Persatuan dan
11-15 Sedang 38 44,71% Kesatuan Anggota UKM Oni-Giri
16-20 Tinggi 47 55,29% UPN “Veteran” Jawa Timur
Total 85 100%
Interval Kategori Frekuensi Persentase
Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan
perhitungan dan pemaparan tabel 6 menunjukkan bahwa 5-10 Rendah 1 1,18%
terdapat 47 orang atau 55,29% dari 85 orang anggota Unit 11-15 Sedang 41 48,23%
Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan 16-20 Tinggi 43 50,59%
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap rela Total 85 100%
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara dengan Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan
kategori tinggi. Lalu sebanyak 38 orang atau 44,71% dari perhitungan dan pemaparan tabel 7 menunjukkan bahwa
85 orang anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni- terdapat 43 orang atau 50,59% dari 85 orang anggota Unit
Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
Timur memiliki sikap rela berkorban untuk kepentingan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap
bangsa dan negara berkategori sedang dan tidak ada mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan kategori
seorang pun anggota UKM Oni-Giri yang memiliki sikap tinggi. Lalu sebanyak 41 orang atau 48,23% dari 85 orang
rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri
dengan kategori rendah. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa total skor Timur memiliki sikap mengutamakan persatuan dan
yang diperoleh paling tinggi oleh responden pada soal kesatuan berkategori sedang dan 1 orang anggota UKM
pernyataan dengan indikator rela berkorban untuk Oni-Giri yang memiliki sikap mengutamakan persatuan
kepentingan bangsa dan negara adalah 20, sedangkan total dan kesatuan dengan kategori rendah.
skor terendah responden adalah 11. Rata-rata skor Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa total skor
indikator rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan yang diperoleh paling tinggi oleh responden pada soal
negara anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri pernyataan dengan indikator mengutamakan persatuan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa dan kesatuan adalah 19, sedangkan total skor terendah
Timur adalah 16,2. Berdasarkan perhitungan interval responden adalah 9. Rata-rata skor indikator sikap
yang telah dilakukan maka rata-rata skor tersebut mengutamakan persatuan dan kesatuan anggota Unit
menyatakan bahwa rata-rata anggota Unit Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri Universitas Pembangunan
Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah 15,7. Rata-rata
Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki sikap rela skor tersebut dibulatkan menjadi 16 Berdasarkan
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara dengan perhitungan interval yang telah dilakukan maka rata-rata
kategori tinggi. skor tersebut menyatakan bahwa rata-rata anggota Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
Tingkat Nasionalisme ditinjau dari Indikator Sikap Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki
Mengutamakan Persatuan dan Kesatuan sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan
Untuk mengukur sikap mengutamakan persatuan dan kategori tinggi.
kesatuan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-
Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Tingkat Nasionalisme ditinjau dari Indikator Sikap
Timur, penelitian ini menggunakan 3 kategori yakni, Tenggang Rasa Terhadap Sesama Manusia
tinggi, sedang dan rendah.Analisis penentuan interval Untuk mengukur sikap tenggang rasa terhadap sesama
tinggi, sedang dan rendah dilakukan dengan manusia anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-
menggunakan rumus interval.Perhitungan kelas interval Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

Timur, penelitian ini menggunakan 3 kategori yakni, tergolong dalam kategori tinggi. Meskipun begitu hasil
tinggi, sedang dan rendah.Analisis penentuan interval tiap-tiap indikator berbeda satu sama lainnya. Untuk
tinggi, sedang dan rendah dilakukan dengan mempermudah dalam melihat perbedaan hasil setiap
menggunakan rumus interval.Perhitungan kelas interval indikator nasionalisme yang dimiliki anggota Unit
tersebut selanjutnya dicocokkan dengan hasil tabulasi data Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
sehingga dapat diketahui jumlah anggota Unit Kegiatan Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur maka
Mahasiswa Oni-Giri yang memiliki sikap sikap tenggang dapat dilihat rincian data per indikator yang disajikan
rasa terhadap sesama manusia dalam kategori tinggi, dalam diagram sebagai berikut :
sedang maupun rendah. Kemudian untuk mengetahui 0%
Sikap tenggang rasa thd
berapa banyak presentase mahasiswa yang memiliki sikap 29.41%
sesama
tenggang rasa terhadap sesama manusia dalam kategori 70.59%

tinggi, sedang dan rendah, maka digunakan rumus Mengutamakan


1.18%
48.23%
presentase dan untuk mempermudah pembacaannya maka Persatuan dan Kesatuan
50.59%
disajikan dalam tabel seperti dibawah ini :
0%
Tabel 8. Persentase Sikap Tenggang Rasa Terhadap Rela Berkorban 44.71% Rendah
Sesama ManusiaAnggota UKM Oni-Giri 55.29% Sedang
UPN “Veteran” Jawa Timur 0% Tinggi
Menghargai jasa
Interval Kategori Frekuensi Persentase pahlawan
27.06%
72.94%
5-10 Rendah 0 0% 0%
11-15 Sedang 25 29,41% Cinta Tanah Air 34.11%
16-20 Tinggi 60 70,59% 65.89%

Total 85 100% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
Hasil analisa dan pengumpulan data berdasarkan
perhitungan dan pemaparan tabel 8 menunjukkan bahwa
terdapat 60 orang atau 70,59% dari 85 orang anggota Unit Grafik 1. Rincian per indikator Tingkat Nasionalisme
Kegiatan (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri UPN V Jawa Timur
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap
tenggang rasa terhadap sesama manusia dengan kategori Berdasarkan pemaparan grafik 1 maka dapat dilihat
tinggi. Lalu sebanyak 20 orang atau 29,41% dari 85 orang bahwa indikator dengan persentase terbaik adalah
anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri indikator menghargai jasa pahlawan. Hal tersebut
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa dikarenakan terdapat 62 orang atau 72,94% dari 85 orang
Timur memiliki sikap tenggang rasa terhadap sesama anggota UKM Oni-Giri Universitas Pembangunan
manusia berkategori sedang dan tidak ada seorang pun Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap
anggota UKM Oni-Giri yang memiliki sikap tenggang menghargai jasa pahlawan dengan kategori tinggi. Lalu
rasa terhadap sesama manusia dengan kategori rendah. sebanyak 23 orang atau 27,06% dari 85 orang anggota
Berdasarkan data diketahui bahwa total skor yang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas
diperoleh paling tinggi oleh responden pada soal Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki
pernyataan dengan indikator memiliki tenggang rasa sikap menghargai jasa pahlawan berkategori sedang dan
terhadap sesama manusia adalah 20, sedangkan total skor tidak ada seorang pun anggota UKM Oni-Giri yang
terendah responden adalah 12. Rata-rata skor indikator memiliki sikap menghargai jasa pahlawan dengan
sikap tenggang rasa terhadap sesama manusia anggota kategori rendah.
Unit Kegiatan Mahasiswa Oni-Giri Universitas Indikator dengan persentase terburuk pada grafik 1
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur adalah adalah indikator mengutamakan kesatuan dan persatuan.
16,8. Berdasarkan perhitungan interval yang telah Hal tersebut dikarenakan hanya terdapat 43 orang atau
dilakukan maka rata-rata skor tersebut menyatakan bahwa 50,59% dari 85 orang anggota Unit Kegiatan (UKM) Oni-
rata-rata anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni- Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang memiliki sikap mengutamakan persatuan dan
Timur memiliki sikap tenggang rasa terhadap sesama kesatuan dengan kategori tinggi. Lalu sebanyak 41 orang
manusia dengan kategori tinggi. atau 48,23% dari 85 orang anggota Unit Kegiatan
Berdasarkan rincian data-data perindikator yang telah Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan
dipaparkan diatas dapat diketahui bahwa setiap indikator Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki sikap
nasionalisme yang ada memiliki rata-rata sikap yang mengutamakan persatuan dan kesatuan berkategori

341
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

sedang dan 1 orang anggota UKM Oni-Giri yang datanya.Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu
memiliki sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan penelitian dan juga keterbatasan instrumen
dengan kategori rendah. Setiap indikator nasionalisme penelitian.Untuk meneliti sampai tahap moral action
yang telah dipaparkan memiliki rata-rata sikap yang diperlukan waktu yang cukup lama dan instrumen yang
tergolong dalam kategori tinggi. lebih kompleks.Maka dalam penelitian ini tingkat
nasionalisme anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Pembahasan Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Menurut Lickona (2013: 82) dalam teori karakternya, ada Jawa Timur dinyatakan tinggi pada tahap Moral Feeling
tiga komponen yang dapat membentuk karakter yang baik saja.
yakni Moral Knowing, Moral Feeling, dan Moral Pengetahuan Moral, perasaan moral, dan tindakan
Action.Dalam penelitian ini komponen Moral Knowing moral merupakan satu kesatuan yang tidak berfungsi
atau pengetahuan moral ada dua pengetahuan, yakni sebagai bagian yang terpisah tetapi saling melakukan
pengetahuan tentang nasionalisme dan pengetahuan penetrasi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
tentang kebudayaan Jepang yang diperoleh dari UKM Menurut Lickona (2013 :84) yang paling umum adalah
Oni-Giri.Pengetahuan moral tentang nasionalisme pengetahuan moral dan perasaan moral akan membuat
direpresentasikan oleh data-data yang diperoleh dari tindakan moral. Misalnya saja Andi mengetahui bahwa
angket yang diisi oleh mahasiswa yang menjadi anggota mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum, selain
UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur.Berdasarkan itu Andi juga tidak suka dan marah dengan orang yang
hasil penelitian diketahui pengetahuan nasionalisme yang suka mencuri maka Andi tidak akan mencuri. Tetapi
dimiliki anggota UKM Oni-Giri dinyatakan baik. Hal Lickona juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan
tersebut di karenakan sebagai kampus bela negara, UPN bahwa ketiga komponen tersebut tidak berjalan secara
“Veteran” Jawa Timur memiliki banyak sekali kegiatan linier, Misalnya Andi mengetahui bahwa mencuri adalah
yang dapat menambah pengetahuan mengenai tindakan yang melanggar hukum, selain itu Andi juga
nasionalisme misalnya, banyak seminar atau workshop tidak suka dan marah dengan orang yang suka mencuri
yang bertemakan bela negara, PKKMB dengan materi tetapi Andi tetap mencuri makanan karena dia sangat
nasionalisme dan dilakukan dengan cara semi militer kelaparan. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka
dibimbing oleh TNI, Bahkan hukuman-hukuman berbasis komponen Moral Action yang tidak dicari dalam
bela negara seperti menyanyikan lagu nasional atau penelitian ini bisa mengakibatkan data yang telah
daerah, dan lain-lain. diperoleh dari anggota UKM Oni-Giri merupakan data
Komponen Moral feeling atau perasaan moral yang bersifat praksis yang bisa jadi jika Moral Action nya
merupakan komponen yang dicari dalam penelitian diteliti hasilnya tidak akan sesuai dengan hasil dua
ini.Nasionalisme merupakan rasa cinta terhadap komponen lainnya.
bangsanya maka untuk mengukur rasa cinta dapat diukur Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka
dengan bagaimana sikap seseorang tentang sesuatu hal kita dapat mengetahui bahwa semua indikator
tersebut. Dari analisis data yang telah dilakukan diperoleh nasionalisme mendapatkan rata-rata berkategori tinggi.
hasil bahwa 76,47% Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Jika dilihat perbandingan hasil antar indikator seperti
(UKM) Oni-giri UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki yang tergambar dalam gambar 1 maka kita dapat
nasionalisme yang tinggi, 23,53% anggota lainya mengetahui bahwa indikator terbaik diperoleh oleh
memiliki nasionalisme sedang dan tidak ada seorangpun indikator menghargai jasa pahlawan dimana 72,94%
anggota UKM Oni-Giri yang memiliki nasionalisme anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri
rendah. Dari hasil analisis data tersebut menunjukkan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
bahwa anggota UKM Oni-Giri memiliki komponen Moral Timur memiliki sikap menghargai jasa pahlawan dengan
Feeling yang baik. Hal tersebut dikarenakan anggota kategori tinggi. Sedangkan indikator terburuk diperoleh
UKM Oni-Giri UPN “Veteren” Jawa Timur sudah oleh indikator mengutamakan persatuan dan kesatuan di
memiliki pengetahuan nasionalisme yang baik yang mana hanya 50,59% anggota Unit Kegiatan Mahasiswa
didapatkan dari UPN “Veteran” Jawa Timur, sehingga (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan Nasional
berimbas pada sikap nasionalisme yang dimiliki oleh “Veteran” Jawa Timur memiliki sikap mengutamakan
anggota UKM Oni-Giri . persatuan dan kesatuan dengan kategori tinggi.
Komponen yang terakhir adalah komponen Moral Indikator mengutamakan persatuan dan kesatuan yang
Action atau perilaku moral.Komponen perilaku moral menjadi indikator dengan hasil terburuk dalam penelitian
yang ada dalam penelitian ini adalah perilaku yang ini merupakan indikasi yang buruk juga pada
merepresentasikan perilaku nasionalisme.Perilaku nasionalisme Indonesia dimasa mendatang. Hal tersebut
nasionalisme dalam penelitian ini tidak di cari dikarenakan menurut Soekarno dalam Silaban (2012 :6)
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

bahwa ada dua hal penting yang melatarbelakangi waktu sama seperti yang diungkapkan oleh Aman.
munculnya nasionalisme yakni keinginan suatu bangsa Menurutnya indikator menghargai jasa pahlawan
untuk melepaskan diri dari penjajahan (Anti merupakan indikator yang berorientasi pada masa lalu,
Kolonialisme) dan rasa persatuan yang kuat dari sedangkan indikator mengutamakan persatuan dan
masyarakat itu sendiri. Maka tidak seharusnya indikator kesatuan merupakan indikator yang berorientasi pada
mengutamakan persatuan dan kesatuan yang dimiliki oleh masa sekarang dan masa depan.
anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Menurut Aman (2011:32) orientasi nasionalisme masa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa lalu atau historis sangat penting sebagai dasar
Timur menjadi indikator yang terburuk diantara indikator nasionalisme pada diri seseorang, sehingga akan disusul
lainnya. Walaupun indikator mengutamakan persatuan dengan terbentuknya orientasi nasionalisme pada masa
dan kesatuan yang dimiliki oleh anggota Unit Kegiatan sekarang dan masa depan karena sesungguhnya hal
Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas Pembangunan tersebut merupakan proses yang tidak terpisahkan. Aman
Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki rata-rata yang menganggap bahwa awal mula tumbuhnya nasionalisme
berkategori tinggi tetapi mengingat data yang diperoleh Indonesia adalah ketika masa kolonial pada masa lalu.
mungkin dapat bersifat praksis maka tetap saja sangat Menurutnya penindasan-penindasan yang terjadi pada
mengkhawatirkan bagi perkembangan nasionalisme waktu itu membuat kesadaran akan konsep bangsa mulai
Indonesia di masa yang akan datang. tumbuh dikalangan masyarakat pada waktu itu. Keinginan
Persatuan dan kesatuan pada masa sekarang dan masa untuk terlepas dari belenggu penjajah dan kesadaran akan
yang akan datang merupakan hal yang sangat penting bagi konsep bangsa inilah yang pada akhirnya menimbulkan
tumbuh kembangnya Indonesia khususnya diranah nasionalisme yang berorientasi untuk membangun masa
nasionalisme. Tanpa suatu persatuan dan kesatuan, depan yang lebih baik.
Indonesia akan mengalami degradasi dengan Aman (2011 :63) berpendapat bahwa nasionalisme
meningkatnya konflik-konflik antar suku, agama, dan tumbuh dan berkembang atas dasar-dasar pengalaman
kelompok kepentingan lainnya. Akibat dari hal-hal yang masa lampau untuk semangat membangun dimasa datang,
terlihat sepele seperti indikator mengutamakan persatuan yang artinya nasionalisme memang memilki orientasi
dan kesatuan yang menjadi indikator terburuk diantara waktu. Berdasarkan penjelasan tersebut, seharusnya hasil
indikator lainnya barang kali dapat dijelaskan dengan dari indikator menghargai jasa pahlawan sebagai
konsep Butterfly Effect pada teori chaos. Secara sederhana nasionalisme masa lalu tidak memiliki perbedaan yang
konsep ini dapat dijelaskan dari ungkapan Lorenz (1993 sigfinikan terhadap indikator mengutamakan kesatuan dan
:14) yakni, “Does the flap of a butterfly’s wings in Brazil persatuan yang merupakan nasionalisme yang berorientasi
set off a tornado in Texas”. Artinya ialah bahwa sebuah masa depan tetapi yang terjadi justru tidak sedemikian
kepakan sayap kupu-kupu yang berada di Brazil bisa rupa. Alasan dari hal tersebut adalah ketika berorientasi
mengakibatkan sebuah tornado di Texas. Konsep ini pada masa lalu, justru orang akan cenderung
menjelaskan bahwa hal-hal kecil yang tak terduga dan menyepelekan hal-hal yang berorientasi pada depan. Hal
dianggap sepele bisa jadi menjadi alasan akan timbulnya tersebut dapat terjadi karena kondisi mereka sekarang
hal-hal besar di masa yang akan datang. Hal tersebut sama sudah jauh berbeda dibanding dengan masa lalu.Hal
seperti masalah tentang indikator mengutamakan tersebutlah yang dapat menjelaskan adanya jarak yang
persatuan dan kesatuan yang menjadi indikator terburuk cukup signifikan antara indikator yang telah disebutkan.
pada penelitian ini yang mungkin saja bisa berakibat Kondisi Indonesia sekarang yang sudah terbebas dari
buruk pada masa depan Indonesia. penjajahan, teknologi yang berkembang pesat, dan
Pada penelitian ini terdapat dua alasan yang dapat kemudahan-kemudahan lainnya lah yang mungkin dapat
menjelaskan mengapa indikator terburuk diperoleh oleh membuat seseorang menjadi terlalu nyaman dan akhirnya
indikator mengutamakan persatuan dan kesatuaan menyepelekan hal-hal yang berorientasi masa depan. Hal-
sementara indikator terbaik di peroleh oleh indikator hal tersebut juga bisa jadi karena selama ini nasionalisme
menghargai jasa pahlawan.Kedua alasan tersebut ialah yang diajarkan selalu mungkin berorientasi pada masa
alasan yang dikaji dengan orientasi waktu, dan alasan lalu. Padahal nasionalisme yang berorientasi pada masa
yang dikaji dengan orientasi budaya. Aman (2011:32) sekarang dan masa depan inilah yang seharusnya lebih
mengatakan bahwa nasionalisme memiliki orientasi dipikirkan dan lebih diajarkan lagi kepada generasi muda.
waktu yakni pada masa lalu, masa sekarang dan pada Alasan yang kedua adalah alasan yang berorientasi
masa depan. Orientasi masa lalu akan mempengaruhi pada budaya. Menurut Taylor dalam Gunawan (2010 :17-
masa sekarang, sedangkan orientasi masa sekarang akan 18) bahwa kebudayaan terbentuk dari 2 wujud
juga mempengaruhi masa depan. Indikator nasionalisme kebudayaan yakni kebudayaan material dan nonmaterial.
yang dipakai dalam penelitian ini juga memiliki orientasi Kebudayaan material (kebendaan) adalah wujud

343
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 7 Nomor 2 Tahun 2019,331-345

kebudayaan yang berupa benda-benda konkret sebagai Feeling. Rata-rata skor tingkat nasionalisme anggota
hasil karya manusia, seperti rumah, mobil, candi, jam, UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur adalah 91,34
cara berpakaian, seni, benda-benda hasil teknologi dan yang masih tergolong dalam kategori tinggi. Data
sebagainya. Sedangkan kebudayaan nonmaterial tersebut menunjukkan bahwa terdapat 65 orang atau
(rohaniah) ialah wujud kebudayaan yang tidak berupa 76,47% dari 85 orang anggota UKM Oni-Giri UPN
benda-benda konkret, yang merupakan hasil cipta dan “Veteran” Jawa Timur yang memiliki tingkat
rasa manusia, seperti filsafat, nilai-nilai, macam-macam nasionalisme yang tinggi. Lalu sebanyak 20 orang atau
norma kemasyarakatan, ideologi, kebatinan, dan semua 23,53% dari 85 orang anggota UKM Oni-Giri UPN
unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia “Veteran” Jawa Timur memiliki tingkat nasionalisme
sebagai anggota masyarakat. sedang dan tidak ada seorang pun anggota UKM Oni-Giri
Taylor (1897 :35) berpendapat bahwa ketika seseorang UPN “Veteran” Jawa Timur yang memiliki tingkat
mempelajari kebudayaan atau seni yang berbeda dari nasionalisme rendah.
kebudayaan seseorang tersebut, maka wujud kebudayaan Asumsi awal yang menyatakan bahwa kemungkinan
asing yang dipelajari cenderung berupa wujud UKM Oni-Giri memiliki tingkat nasionalisme yang
kebudayaan material saja. Menurut Taylor, hal tersebut rendah, tidak terbukti dalam penelitian ini.Data
dapat terjadi karena wujud kebudayaan nonmaterial hanya menunjukkan bahwa UKM Oni-Giri memiliki komponen
akan bisa dipelajari dan diamalkan seseorang jika pengetahuan moral dan perasaan moral tentang
lingkungan kebudayaan seseorang tersebut mendukung, nasionalisme yang baik, tetapi terindikasi memiliki
dalam artian lingkungan kebudayaan orang tersebut komponen perilaku moral yang rendah.Ditinjau dari
memiliki pola atau sistem kebudayaan yang mirip atau indikator tingkat nasionalisme, diketahui bahwa indikator
hampir sama. Hal tersebut dikarenakan jika seseorang mengutamakan persatuan dan kesatuan menjadi indikator
menggunakan wujud kebudayaan nonmaterial yang terendah diantara indikator-indikator lainnya. Meskipun
berbeda dari lingkungannya maka yang terjadi adalah indikator tersebut sekarang masih dalam kategori tinggi,
munculnya disintegrasi nilai dan norma yang dapat tetapi jika tidak segera ditindak lanjuti maka mungkin
berimbas pada terjadinya penyimpangan sosial. saja sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan yang
Dalam penelitian ini alasan mengapa Unit Kegiatan dimiliki oleh anggota UKM Oni-Giri semakin lama justru
Mahasiswa Oni-Giri memiliki tingkat nasionalisme yang semakin mengalami penurunan. Jika hal tersebut terjadi
relatif tinggi adalah karena selama ini UKM Oni-Giri maka akan berimbas pada menurunnya nasionalisme
hanya memiliki wujud kebudayaan Jepang yang bersifat bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
material saja, sedangkan wujud kebudayaan nonmaterial
nya merupakan kebudayaan Indonesia. Wujud Saran
kebudayaan nonmaterial Jepang tidak bisa dimiliki karena Pertama, Pihak akademis selanjutnya sangat dianjurkan
lingkungan yang berada disekitar UKM Oni-Giri (dalam untuk melakukan melakukan penelitian lebih lanjut
hal ini UPN “Veteran” Jawa Timur) tidak mendukung mengenai karakter nasionalisme Unit Kegiatan
tumbuhnya wujud kebudayaan nonmaterial budaya Mahasiswa Oni-Giri Universitas Pembangunan
Jepang.Indikator mengutamakan persatuan dan kesatuan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
yang menjadi indikator terburuk pada penelitian ini bisa Kedua, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri
jadi mengindikasikan bahwa sebenarnya mereka juga Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
menginginkan lingkungan yang mendukung untuk dapat Timur diharapkan dapat memiliki program untuk
mempelajari wujud kebudayaan nonmaterial Jepang. meningkatkan nasionalisme, khususnya nasionalisme
Berdasarkan hal tersebut, maka pihak Universitas yang ditinjau dari indikator mengutamakan persatuan
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sudah dan kesatuan.
seharusnya lebih peduli dan melakukan pengawasan pada Ketiga, Universitas Pembangunan Nasional
UKM-UKM yang ada sebagai bentuk penjaminan mutu “Veteran” Jawa Timur perlu membuat strategi yang
nasionalisme kampus bela negara. baik untuk mengajarkan nasionalisme yang tidak hanya
berorientasi pada masa lalu tetapi juga masa sekarang
PENUTUP dan masa depan. Hal tersebut dikarenakan penanaman
Simpulan sikap-sikap nasionalisme yang berorientasi pada masa
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan lalu, masa sekarang dan masa depan sangat penting
pembahasan maka diperoleh simpulan bahwa anggota untuk dilakukan. Selain itu sudah selayaknya semua
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Oni-Giri Universitas mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki “Veteran” Jawa Timur sebagai kampus bela negara dan
tingkat nasionalisme yang tinggi dalam tahap Moral
Tingkat Nasionalisme anggota UKM Oni-Giri UPN “Veteran” Jawa Timur

berada dibawah naungan Kementrian Pertahanan Silaban, Winner. 2012. “Pemikiran Soekarno Tentang
memiliki sikap nasionalisme yang baik. Nasionalisme”. Jurnal Dinamika Politik. Vol.1 (3).
. Hal.1-13.
DAFTAR PUSTAKA Smith Anthony, D. 2003. Nasionalism and modernism.
New York: Routledge.
Admin. 2016. Kecenderungan masyarakat Indonesia
mengkonsumsi produk luar negeri. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
https://sbm.binus.ac.id/2016/08/02/kecenderungan- dan R&D. Bandung: Alfabeta.
masyarakat-indonesia-mengkonsumsi-produk-
Tejo, Sujiwo. 2012. Lupa Endonesa.Yogyakarta : PT.
luarnegeri/ (Diakses pada 10 November 2018 jam
Bentang Pustaka.
19.30 WIB).
Taniredja, Tukiran. 2013. Konsep Dasar Pendidikan
Admin. 2014. Indonesia darurat budaya.
http://www.kompas.com/indonesia-10-darurat- Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ombak.
budaya-072-se, (Diakses pada 26 oktober 2018 pada
pukul 09.34 WIB).
Admin. 2015. Mahasiswa jabar tak hafal pancasila.
https://www.google.com/search?hl=en-US&ie=UTF-
8&source+mahasiswa+tidak+hafal+pancasila,
(Diakses pada 26 Oktober 2018 jam 08.00 WIB).
Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta :Ombak.
Amin. 2009. “Kesadaran Sejarah dan Nasionalisme :
Pengalaman indonesia”. Jurnal Informasi. Vol. 35
(2): hal. 13-18.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Azwar, S. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Edward, B. Taylor. 1897. Primitive Culture : Research
Into The Developmen Of Mythology, Philosophy,
Religion, Art, And Cuntom. New York :Henry Holt.
Gunawan, Ari H. 2010. Sosiologi Pendidikan: Suatu
Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem
Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Lickona. Thomas. 2013. Pendidikan Karakter-Panduan
Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik
(Terjemahan dari Educating for Character, 2008 oleh
Lita S). Bandung: Nusa Mesia.
Lorenz, Edward. 1993. The Essence of Chaos. London :
University Collage London Press.
Mariani, Dian. 2014. Sikap Nasionalisme Dikalangan
Pencinta Korea yang Tergabung dalam Komunitas
Korea Pop Fandom Malang. Skripsi tidak
diterbitkan.Malang : PPs Universitas Negeri Malang.
Pradani, Winda. 2015. Pengaruh Budaya K-Pop terhadap
Nasionalisme Remaja : Studi Deskriptif Analitis di
Everlasting Friends (ELF) Bandung. Skripsi tidak
diterbitkan.Bandung : PPs Universitas Pendidikan
Indonesia.
Satya, Diah. 2015. Pengaruh Budaya asing terhadap
Perkembangan Anak Usia Dini. Skripsi tidak
diterbitkan.Malang : PPs Universitas Negeri Malang.

345

Anda mungkin juga menyukai