BAB II
KAJIAN TEORITIS
A Kajian Teori
1. Hasil Belajar
dan mampu memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang
Dalam KTSP hasil belajar yang dituntut bukan kognitif saja tetapi
kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental atau otak. Menurut
ranah yang berkaitan dengan sikap atau nilai. Menurut Anas Sudijono
(2007:54) ada lima jenjang yang terdapat dalam ranah afektif yaitu (a)
14
14
15
uraian ketiga ranah (kognitif, Afektif, dan psikomotor ) hasil belajar yang
2. Pembelajaran
yang mempelajari materi atau bahan ajar dengan prosedur, bimbingan dan
arahan dari guru yang didukung oleh fasilitas memadai untuk mencapai
didik.
pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
17
antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang
terjadinya proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam suatu
lingkungan belajar.
a. Pengertian IPS
global saat ini. Mata pelajaran IPS diharapkan dapat membentuk siswa
18
SD, terlebih dahulu perlu dilakukan eksplorasi terhadap apa yang akan
diharapkan siswa SD lebih mudah memahami IPS sebagai salah satu mata
sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta
nasional”.
intelektual, perhatian serta kepedulian sosial yang tinggi maka tujuan dari
manusia lain, dengan lingkungan, dan sang pencipta melalui fakta, konsep,
b. Tujuan IPS
diajarkan standar isi pada siswa, khususnya siswa SD. Nursid (2006:1.10)
tujuan IPS membina siswa menjadi warga negara yang baik, yang
bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Dalam KTSP
sebagai berikut:
meliputi aspek–aspek:
tipe index card match adalah strategi untuk mengingat kembali apa
kelompok
bahwa terdapat kelebihan dari index card match yaitu sebagai berikut :
siswa.
24
menyenagkan.
ketuntasan belajar.
membuat persiapan.
Card Match siswa terlebih dahulu membaca materi yang ada pada
itu siswa di suruh mengocok kartu hingga semua nya tercampur aduk,
siswa yang mendapat kartu jawaban dan ada siswa yang mendapat
yang ada di kartu mereka. Bila semua pasangan telah duduk bersama,
lain. Dengan adanya permainan ini maka siswa yang belum mampu
materi pokok yang ada kemudian berdiskusi dan bertanya jawab baik
balajar siswa.
B Penelitian Relevan
meningkat 0,8; persentase 69% menjadi 86%, naik 17%; dari kategori
baik menjadi amat baik), aspek pengurutan (nilai rata-rata 3,6 menjadi
4,3, naik 0,7; prosentase 71% menjadi 86%, naik 15%; dari kategori
baik menjadi amat baik); aspek penyusunan (nilai rata-rata 3,5 menjadi
4,3, meningkat 0,8; persentase 69% menjadi 85%, naik 16%; dari
kategori baik menjadi amat baik), dan aspek memperhatikan (nilai rata-
rata 3,2 menjadi 4,2, meningkat 1,0; persentase 63% menjadi 84%, naik
21%; dari kategori baik menjadi amat baik).. Hasil belajar siswa dari
peningkatan sebanyak 17 siswa (85%) dan nilai rata-rata kelas dari 58,5
Dari kedua hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa proses belajar mengajar
dengan menggunakan metode permianan kartu atau metode Index Card Mard bisa
menjadi pilihan bagi guru. Metode Index Card Mard memberikan pemahaman
yang nyata pada siswa, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan, yaitu
penelitian ini:
1. Mata pelajaranya, pada penelitian ini mata pelajaran yang digunakan Yaitu
C Kerangka Berfikir
siswanya. Bidang studi IPS seringkali menjadi pelajaran yang menjenuhkan bagi
siswa, hal ini tentu akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Agar terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa terutama dibidang IPS seorang guru
sikap-sikap positif siswa seperti secara adil sehingga menuntut kerjasama yang
baik dalam kelompok, rasa tanggung jawab, solidaritas, rajin, aktif, dan lain
Index Card Match pada pembelajaran IPS berjalan dengan baik, guru hendaklah
Gambar I
Kerangka Berfikir