Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

PENUTUP

3.9.1 Kesimpulan

1. Nilai ketidakpastian berbanding lurus dengan besarnya hasil pengukuran.


𝑈𝑓
2. Nilai berbanding lurus dengan besarnya interval pada setiap
𝑋

pengukuran.
3. Nilai ketidakpastian terbesar terjadi pada uji AE pada semen.
4. Nilai ketidakpastian terkecil terjadi pada uji NC pada semen.
𝑈𝑓
5. Nilai terbesar terjadi pada uji AE.
𝑋
𝑈𝑓
6. Nilai 𝑋
terkecil terjadi pada uji NC.
𝑈𝑓
7. Nilai ketidakpastian dan 𝑋
sangat dibutuhkan dalam pengukuran
berulang.
𝑈𝑓
8. Nilai ketidakpastian pengukuran dan 𝑋
yang diperoleh yaitu :

Uji Fisika Semen Uf Uf/X


Blaine 48.79 1.15%
Residu 0.24 2.81%
Initial Setting 1.63 1.24%
Final Setting 1.63 0.65%
NC 0.00 0.00%
AE 0.01 34.30%
Strength PCC 5.83 3.14%
Strength PCC Industry 7.89 3.53%

Uji Kimia Clinker Uf Uf/X


SiO2 0.16 0,75%
LOI 0.03 22.34%
IR 0.02 16.31%

66
3.9.2 Saran

1. Perlu diketahui penyebab perhitungan nilai pengukuran lebih lanjut


tentangketidakpastian uji AE pada semen yang terlalu besar.
2. Perlu perawatan dan pemeriksaan alat secara berkala agar keakuratan
pengukuran tetap terjaga.
3. Alat uji yang sudah rusak dipindahkan agar tidak memenuhi ruang
laboratorium.

67
DAFTAR PUSTAKA

Andani, Imalia Septi., 2017, Laporan Kerja Praktek Menghitung Neraca Massa dan Neraca

Panas Pada Unit Kiln, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk plant Tarjun, Kotabaru

Data Quality Control Physical Lab dan Chemical Lab, PT. Indocement Tunggal Prakarsa,

Tbk plant Tarjun, Kotabaru.

Kusumandari, Dwi Esti., 2021, Konsep Ketidakpastian Hasil Pengukuran, Bandung, UPT

Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI

Montgomery, D. C. 2009. “Introduction to Statistical Quality Control (6th ed.)”.

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Shizuno, M. 2010 “ Quality Control ´New York: Ason Corp

68

Anda mungkin juga menyukai