B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RSUD Kota
Mataram pada Triwulan I tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
Dievaluasinya peningkatan mutu RSUD Kota Mataram melalui pemantaua indikator
mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan
BAB II
INDIKATOR MUTU
V. INDIKATOR TREND
1. Kejadian reaksi transfuse
2. Insiden serius akibat efek samping obat
3. Kesalahan dispensing obat oleh depo farmasi rawat jalan
4. Ketidaksesuaian pre operasi dan post operasi di IBS
5. Kejadian disaturasi pada pasien yang dilakukan sedasi sedang berat
BAB III
HASIL KEGIATAN
2. Indikator Manajerial
PENCAPAIAN BULAN RATA-
NO STANDAR INDIKATOR TARGET
Januari Februari Maret RATA
1 PMKP Temuan 0% 0% 0% 0% 0%
MANAJER ketidaktersediaan
IAL 1 obat rutin
formularium
nasional
2 PMKP Pengembalian 100% 81% 88% 89,66% 100%
MANAJER rekam medis
IAL 2 lengkap dalam
satu kali 24 jam
setelah pasien
pulang
3 PMKP Kejadian 0% 4,7% 0% 1,56 % 0%
MANAJER
Kecelakaan Kerja
IAL 3
Tertusuk Benda
Tajam Infeksius
4 PMKP Waktu Tunggu 27,95 28 menit 25 menit 26,98 menit ≤ 60 menit
MANAJER Rawat Jalan menit
IAL 4 (WTRJ)
5 PMKP Kecepatan Respon 100% 100% 100% 100% 100%
MANAJER Terhadap
IAL 5 Komplain (KRK
6 PMKP Kepuasan pegawai Data 62,51 –
MANAJER menggunakan
diambil 1 81,25 %
IAL 6 indeks kepuasan
tahun
pelanggan internal
Bagian SDM sekali
7 PMKP Trend 10 besar Data
MANAJER diagnosis terlampir
IAL 7
8 PMKP Rasio PNBP 81% 81% 84% 82% ≥ 81%
MANAJER terhadap Biaya
IAL 8 Operasional
(POBO)
3. Indiaktor skp
PENCAPAIAN BULAN RATA-
NO STANDAR INDIKATOR TARGET
Januari Februari Maret RATA
1 PMKP Kepatuhan 100% 100% 100% 100% 100%
SKP 1 petugas rumah
sakit dalam
melakukan
identifikasi pasien
secara benar
2 PMKP Kepatuhan 100% 100% 100% 100% 100%
SKP 2
penggunaan teknik
TBak pada saat
menerima laporan
hasil laboratorium
kritis melalui
telepon
4. Indaikator JCI
PENCAPAIAN BULAN RATA-
NO STANDAR INDIKATOR TARGET
Januari Februari Maret RATA
1 PMKP Pemberian 100% 100% 100% 100% 100%
JCI1 konseling untuk
berhenti merokok
pada pasien
dewasa dengan
AMI
2 PMKP Pemberian terapi 100% 100% 100% 100% 100%
JCI 2 antitrombotik pada
saat pulang kepada
pasien dengan
ischemic stroke
3 PMKP Pemberian 100% 100% 100% 100% 100%
JCI 3 bronchodilator
pada anak dengan
asma yang di
rawat inap
4 PMKP Pasien jatuh 0% 0% 0% 0% 0%
JCI 4
dengan atau tanpa
cedera
5 PMKP Pemberian ASI 100% 100% 100% 100% 100%
JCI 5 eksklusif pada
bayi baru lahir
5. Indikator Trend
PENCAPAIAN BULAN RATA-
NO STANDAR INDIKATOR TARGET
Januari Februari Maret RATA
1 PMKP Kejadian reaksi 4,27% 8,56% 3,75% 5,5% 0%
IT 1 transfuse
2 PMKP Insiden serius akibat 0% 0% 0% 0% 0%
IT 2 efek samping obat
3 PMKP Kesalahan 0,04% 0,02% 0,01% 0.023% 0%
IT 3 dispensing obat oleh
depo farmasi rawat
jalan
4 PMKP Ketidaksesuaian pre 0% 0% 0% 0% 0%
IT 4 operasi dan post
operasi di IBS
5 PMKP Kejadian disaturasi 0% 0% 0% 0% 0%
IT 5 pada pasien yang
dilakukan sedasi
sedang berat
BAB IV
HASIL ANALISA DATA DAN PDSA
Pada Bulan bulan Januari – Maret 2019 RSUD Kota Mataram melakukan pemantauan terhadap
jenis indicator mutu rumah sakit. Berdasarkan data yang terkumpul sampai dengan tanggal 5
april 2019, Berikut hasil dari pantauan tersebut :
60%
40%
20%
0%
JANUARI FEBRUARI MARET
Hasil 100% 100% 100%
Target 100% 100% 100%
E. PDSA
B. Kamus Indikator Waktu lapor hasil nilai kritis pemeriksaan laboratorium ≤ 30 menit
2. Rencana analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah sakit
lain
b. Analisis dilakukan oleh komite mutu dan keselamatan pasien beserta unit terkait (bila dilaporkan)
Sumber data:
Form Reject Film
Periode Waktu Pelaporan : Frekuensi Pengumpulan Data
Satu (1) bulan
Harian Mingguan Bulanan Lainnya, Sebutkan:
2. Rencana Analisis
a. Analisa dilakukan setiap bulan pada minggu pertama
b. Hasil evaluasi data disampaikan dalam rapat rutin staf Radiologi yang diadakan setiap bulan
c. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah sakit lain.
d. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
Bagaimana hasil data akan didiseminisikan kepada staf?
1. Laporan bulanan dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Kepada SMF/Instalasi
2. Pemasangan pada papan-papan pengumuman intern rumah sakit
Formulir Pengumpulan Data:
Formulir pengumpul data “Gagal film X-Ray di Radiologi emergency (IGD)” No. IAK 3
1.50%
1.00%
Hasil
1.00%
0.67% TARGET
0.47%
0.50%
0.00%
JANUARI FEBRUARI MARET
4. Emergency Response Time 2 (ERT 2) untuk Caesarian Section a.i fetal distress
A. Latar Belakang penetapan Indikator Emergency Response Time 2 (ERT 2) untuk
Caesarian Section a.i fetal distress
Operasi cito/emergency Caesarean Section adalah suatu prosedur pembedahan untuk
melahirkan bayi bila melalui vagina tidak aman atau kesehatan ibu atau bayi berisiko.
Operasi cito ini harus segera dilakukan dalam waktu ≤ 30 menit setelah diagnosis
gawat janin ditegakkan. Apabila lebih dari itu dapat menyebabkan kerusakan otak
yang peramanen atau kematian
B. Kamus Indikator Emergency Response Time 2 (ERT 2) untuk Caesarian Section a.i
fetal distress
2) Mencatat jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito Caesarean Section
sejak diagnosis fetal distress ditegakkan, pada formulir pengumpul data di atas.
3) Menghitung rata-rata lama waktu (dalam menit) yang diperlukan untuk mendapatkan operasi cito Caesarean
Section sejak diagnosis fetal distress ditegakkan , dengan formula:
Jumlah total waktu (dalam menit) yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan operasi cito
Caesarean Section setelah diagnose gawat janin ditegakkan dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh sampel
atau jumlah seluruh pasien dilakukan tindakan operasi cito Caesarean Section atas indikasi fetal distress dalam
bulan tersebut.
b. Validator data melakukan validasi data yang sudah dikumpulkan oleh pengumpulan data.
c. SMF Kebidanan dan Kandungan menyampaikan hasil pengukuran dan analisis tentang emergency Response Time
2 (ERT) untuk Caesarean Section atas indikasi Fetal Distress kepada komite Mutu dan Keselamtan Pasien.
4. Rencana Analisis
e. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau rumah sakit lain yang
sejenis
f. Analissi dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
0.0
JANUARI FEBRUARI MARET
E. PDSA
60%
Hasil
40% TARGET
20%
0%
JANUARI FEBRUARI MARET
7. Angka kejadian nyeri pasca operasi dengan VAS ≥ 4 setelah pasien mencapai skala
Aldrette ≥ 8 di ruang pemulihan
A. Latar Belakang Angka kejadian nyeri pasca operasi dengan VAS ≥ 4 setelah pasien
mencapai skala Aldrette ≥ 8 di ruang pemulihan
Nyeri pasca operasi bila tidak teratasi dapat menyebabkan penundaan pemulihan dan
pemanjangan masa rawat di rumah sakit. Oleh sebab itu , pemindahan pasien dari
ruangan pemulihan ke ruang rawat harus memenuhi indicator yaitu kejadian nyeri
VAS < 4 (nyeri ringan) dan skala alddrette >8.
B. Kamus Indikator Angka kejadian nyeri pasca operasi dengan VAS ≥ 4 setelah pasien
mencapai skala Aldrette ≥ 8 di ruang pemulihan
Skala Aldrette:
Kriteria Pemindahan Pasien Skor
Aktivitas
Tidak Bergerak 0
Bergerak tetapi tidak 1
terkoordinasi
Bergerak mengikuti perintahh 2
Pernafasan
Apnoea atau obstruksi 0
Dangkal namun pertukaran 1
udara adekuat
Dapat bernafas dalam dan 2
batuk
Kesadaran
Tidak berespon 0
Bangun namun cepat kembali 1
tidur
Sadar, siaga dan orientasi 2
Stabilitas hemodinamik
Tekanan darah > 30 % dibawah 0
batas nilai MAP
Tekanan darah 15-30 % dari 1
batas bawah nilai MAP
Tekanan darah < 15% dari 2
batas bawah nilai MAP
Saturasi O2
<90% 0
90-94% 1
≥95% 2
Total 10
Area Monitoring:
Rekam Medis pasien rawat inap
Target indikator:
100%
3. Rencana Pengumpulan dan Analisis Data:
a. Rencana Pengumpulan Data untuk tingkat unit:
1) Staf instalasi Rekam Medis setiap hari mencatat kelengkapan pengisian Informed Consent pasien rawat inap dari
setiap SMF yang berkas rekam medisnya sudah kembali ke instalasi rekam medis
2) Pengumpul data merekapitulasi kelengkapan pengisisan informed consent rawat inap dari setiap SMF
3) Pengumpul data menghitung kelengkapan pengisisan informed consent pasien rawat inap dengan formula:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑖𝑟 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑒𝑑 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑎𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
x 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑓𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑖𝑟 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑒𝑑 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑎𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎𝑚𝑎
4) Pengumpul Data Rekam Medis melakukan rekapitulasi dan analisa sederhana sebagai informasi awal untuk
unitnya. Kemudian setiap bulannya daa akan dilaporkan kepada komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Rencana Analisis
1) Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu di RSUD Kota Mataram
2) Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama unit terkait (bila perlu)
Bagaimana hasil data akan didiseminisikan kepada staf?
Laporan bulanan yang sudah ditandatangani Direktur Medik dan Keperawatan disampaikan ke setiap SMF/Instalasi terkait
95%
86% Series2
85%
84%
80%
75%
JANUARI FEBRUARI MARET
6) Validator melakukan validasi terhadap data yang dikumpulkan oleh pengumpul data sesuai SPO validasi data
7) IPCN melakukan rekapitulasi hasil perhitungan dari masing-masing ruangan untuk menghitung IDO tingkat rumah
sakit.
8) IPCN melakukan analisis data
9) Komite PPIRS menyampaikan hasil pengumpulan dan analisis IDO kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
d. Rencana Analisis
1) Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waku dengan standar dan rumah sakit lain.
2) Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama Komite PPIRS.
E. PDSA
INDIKATOR Struktur
Kota Mataram Proses
Kategori Indikator: Outcome
Proses dan Outcome
Perbaikan Prioritas Strategis (RS) Kode Indikator: IAM 2
Perbaikan Tingkat SMF/Instalasi
Denominator :
Jumlah setelah berkas rekam medis
pasien pulang rawat inap
Formula:
Jumlah berkas rekam medis pasien
rawat inap yang diisi dengan
lengkap dan dikembalikan dalam
waktu ≤ 24 Jam setelah pasien
pulang rawat dalam satu bulan
dibagi jumlah seluruh berkas rekam
medis pasien pulang rawat inap
dalam bulan yang sama dikali 100%.
Sumber Data :
Rekam Medis di Instalasi Rekam
Medis
Area monitoring :
Rekam Medis Pasien Rawat Inap
2. Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu – ke waktu di RSUD Kota Mataram.
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama unit terkait.
Laporan bulanan yang sudah ditandatangani Wakil direktur pelayanan disampaikan ke setiap SMF/ Instalasi
terkait.
E. PDSA
Sumber Data :
Laporan Insiden
3. Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu di RSUD Kota Mataram.
b. Analis sederhana dilakukan oleh unit kerja terkait.
c. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama PPI melakukan analisis lanjutan.
Bagaimana Hasil Akan Didesiminasikan Kepada Staf
1. Laporan bulanan dari Komite Mutu dan Keselamatan Pasien kepada SMF/ Instalasi bekerjasama dengan
PPI.
Waktu Tunggu Rawat Jalan Waktu tunggu rawat jalan Ketepatan waktu tunggu sesuai dengan
adalah rata – rata waktu yang yang dijanjikan merupakan salah satu
Numerator : dibutuhkan pasien untuk komponen mutu yang diharapkan oleh
mendapatkan pelayanan konsumen (pasien/ keluarganya) yang
Jumlah waktu (dalam menit) yang dokter di poliklinik sejak harus dipenuhi oleh rumah sakit.
dibutuhkan pasien untuk terdaftar sebagai pasien rawat
mendapatkan pelayanan dokter di jalan. Dengan demikian, waktu tunggu rawat
poliklinik sejak pasien terdaftar jalan merupakan salah satu indikator
sebagai pasien rawat jalan. mutu pelayanan rawat jalan.
Sumber Data :
Kriteria Penilaian :
Skor 100
WTRJ ≤ 60 Skor = 100
60 ‹ WTRJ ≤ 80 Skor = 75
80 ‹ WTRJ ≤ 100 Skor = 50
100 ‹ WTRJ ≤ 120 Skor = 25
WTRJ › 120 Skor = 0
2. Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu - ke waktu, dengan standar atau dengan
rumah sakit lain.
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
E. PDSA
Kriterian penilaian :
Melihat data rekapitulasi
komplain yang dikategorikan
merah, kuning dan hijau
Melihat data tindak lanjut
komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu
sesuai standar (per bulan)
Membuat persentase jumlah
komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain di
setiap kategori
Target Indikator :
Nilai IKPI 2,51 – 3,25 atau di konversi 62,51 – 81,25 dengan mutu pelayanan B (Baik)
Diseminasi Hasil
Hasil akan di deskripsikan kepada Wakil Direktur Bagian Umum dan Keuangan serta Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien
Area Monitoring :
Rekam Medis pasien Rawat Inap
Target Indikator :
b. Rencana Analisis
1. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu di RSUD Kota Mataram
2. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama unit terkait (bila perlu)
Area Monitoring :
Pendapatan & Biaya rumah sakit
Target Indikator :
>81%
Rencana Pengumpulan dan Aanlisis Data :
1. Pengumpulan data mengumpulkan data berkaitan dengan :
Data Biaya per unit (Akutansi Biaya)
- Biaya Medis (Instalasi Farmasi)
- Biaya Non Medis (Logistik Rumah sakit)
- Biaya Pegawai (SDM)
- dll
2. Pengumpulan data tingkat rumah sakit dilakukan dengan merekapitulasi semua kompilasi data dari tiap unit di
bagian Akutansi & Verifikasi (dari seluruh unit terkait)
3. Rencana Analisis
- Analisis data dilakukan per 3 bulan, Analisa biaya per bulan, per tahun per unit pelayanan baik cost center
maupun revenue center
- Rekapitulasi pendapatan per unit, per bulan, per tahun
Format Biaya:
Pendapatan RSUD Kota Mataram periode ......... Bulanan
No Direktorat Medik Non Jasa Binatu Daya SDM Gizi Dll
Medik Medik
I Medik
1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
3. Dll
II SDM & Pendidikan
1. SDM
2. Diklat
III Umum & Operasional
1. Farmasi
2. Gizi
3. Dll
IV Keuangan
V Lainnya
Format Pendapatan:
Buku Besar Biaya periode ......... Bulanan
No Unit Umum BPJS Dinas Sosial Dinas Kesehatan Dll
I Medik
1. Rawat Jalan
2. Rawat Darurat
3. Rawat Inap
4. Dll
II SDM & Pendidikan
1. SDM
2. Diklat
III Umum & Operasional
1. Farmasi
2. Gizi
3. Dll
IV Keuangan
V Pendapatan Lainnya
Area Monitoring :
SMF IPRS/Teknisi Medis
Target Indikator :
100 %
Rencana Pengumpulan dan Analisis Data :
Rekapitulasi dan analisa pelaporan pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh kepala sub instalasi peralatan dan
koordinator kalibrasi internal. Pelaporan disampaikan ke kepala IPSRS dan Wadir Bidang Umum dan Keuangan
dan Wadir Bidang Pelayanan.
Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh staf Sub Instalasi Peralatan Kesehatan IPSRS berdasarkan laporan pelaksanaan
kalibrasi.
Formulir Pengumpulan Data :
0%
JANUARI FEBRUARI MARET
d. Pengumpul data menghitung tingkat kepatuhan kepatuhan pemberi pelayanan dalam melakukan double check
obat dengan kewaspadaan tinggi (high alert)" dengan menggunakan rumus:
e. Jumlah pemberian obat dengan kewaspadaan tinggi (high alert) yang dilakukan double check yang tertulis
dalam rekam medis pasien dalam satu bulan dibagi jumlah seluruh pasien yang diberi obat dengan kewaspadaan
tinggi (high alert) dalam bulan tersebut dikali 100%.
f. Validator melakukan validasi terhadap data yang dikumpulkan oleh pengumpul data dengan menggunakan SPO
Validasi Data
g. Masing-masing unit kerja menyampaikan basil pengumpulan data kepada Tim KPRS dengan tembusan kepada
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah
sakitlain.
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama Tim KPRS dan unit terkait (bila
diperlukan).
0%
JANUARI FEBRUARI MARET
4. Kepatuhan pembuatan tanda (marking) pada sisi lokasi operasi pada pasien yang
akan dioperasi
A. Latar Belakang penetapan Indikator Kepatuhan pembuatan tanda (marking) pada sisi
lokasi operasi pada pasien yang akan dioperasi
Pelaksanaan operasi pada lokasi yang salah (wrong site surgery) merupakan kejadian
yang semakin menghawatirkan (JCI). Kesalahan tersebut dapat terjadi karena komunikasi
yang tidak efektif/ tidak adekuat di antara anggota tim bedah, tidak dilakukannya site marking
pada daerah operasi terutama pada daerah yang memiliki dua sisi, multiple structure (jari
tangan, jari kaki, lesi) multiple level (tutang belakang), kurangnya melibatkan pasien dalam
pembuatan tanda pada sisi lokasi operasi (site marking), dan kurangnya dilakukan prosedur serta
verifikasi daerah operasi.
B. Kamus Indikator Kepatuhan pembuatan tanda (marking) pada sisi lokasi operasi
pada pasien yang akan dioperasi
KAMUS Jenis Indikator (Pilih salah satu)
RSUD
INDIKATOR Struktur
Kota Mataram Proses
Kode Indikator: SKP 4 Outcome
Proses dan Outcome
Kategori Indikator:
Perbaikan Prioritas Strategis (RS)
Perbaikan Tingkat SMF/Instalasi
E. PDSA
Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah sakit lain
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama Tim KPRS dan unit terkait (bila diperlukan).
6. Kepatuhan perawat dalam melakukan pengkajian risiko jatuh dan intervensi yang
sesuai dalam 12 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap
A. Latar Belakang penetapan Indikator Kepatuhan perawat dalam melakukan
pengkajian risiko jatuh dan intervensi yang sesuai dalam 12 jam setelah pasien
masuk ruang rawat inap
Pasien jatuh merupakan tanggung jawab perawat dan telah dijadikan sebagai indikator
utama kinerja keparawatan (Hart J et.al. Epidemiology and Impact 6f Patient Falls in
Healthcare Facilities). Dalam upaya mengurangi risiko pasien jatuh, perawat harus
melakukan asesmen risiko jatuh pada pasien yang dirawat segera setelah pasien masuk
rawat inap. Berdasarkan hasil asesmen tersebut perawat melakukan upaya pencegahan
risiko pasien jatuh.
B. Kamus Indikator Kepatuhan perawat dalam melakukan pengkajian risiko jatuh dan
intervensi yang sesuai dalam 12 jam setelah pasien masuk ruang rawat inap
KAMUS Jenis Indikator (Pilih salah satu)
RSUD
Kota Mataram INDIKATOR Struktur
Proses
Outcome
Kode Indikator: ISKP 6
Proses dan Outcome
Kategori Indikator:
Perbaikan Prioritas Strategis (RS)
Perbaikan Tingkat SMF/Instalasi
Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah sakit lain.
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama Tim KPRS dan unit terkait (bila
diperlukan).
0%
JANUARI FEBRUARI MARET
Formula :
Jumlah pasien AMI (perokok)
berumur ≥ 18 tahun yang menerima
konseling berhenti merokok selama
dirawat dalam satu bulan dibagi
jumlah pasien AMI yang berumur ≥
18 tahun dengan riwayat merokok
setiap saat dalam satu tahun sebelum
masuk rawat inap di rumah sakit
dalam sebulan tersebut dikalikan
100
Sumber Data :
Rekam Medis rawat inap
2. Pemberian terapi antitrombotik pada saat pulang kepada pasien dengan ischemic
stroke
A. Latar Belakang penetapan Indikator Pemberian terapi antitrombotik pada saat pulang
kepada pasien dengan ischemic stroke
Data saat ini menunjukkan bahwa terapi antirombotik harus diberikan/ diresepkan
pada saat pulang setelah Acute Ischemic Stroke dengan maksud untuk mengurangi
mortalitas dan morbiditas stroke, selama tidak ada kontraindikasi. Efektivitas
antirombotik dalam mengurangi mortalitas, angka kekambuhan dan morbiditas
stroke telah dipelajari dalam beberapa uji klinis yang besar. Sedangkan penggunaan
antirombotik untuk pasien dengan acute ischemic stroke dan transient ischemic
stroke terus menjadi subjek penelitian, dan bukti-bukti penting dari penelitian
tersebut telah tersedia.
B. Kamus Indikator Pemberian terapi antitrombotik pada saat pulang kepada pasien
dengan ischemic stroke
Area monitoring :
Rawat Inap
Sumber Data :
Rekam Medis Rawat Inap
Periode Waktu Pelaporan : Frekuensi Pengumpulan Data
Satu (1) Tahun
Harian Mingguan Bulanan Lainnya, Sebutkan:
Frekuensi pelaporan data
Area monitoring :
Rawat Inap
Pasien rawat inap, pasien yang tinggal sebentar (short stay), pasien yang diobservasi dan pasien- pasien
dengan bedah satu hari (same day surgery) yang menerima asuhan di unit rawat inap selama satu atau
kurang. Ruang critical care/ intensif/ high care dewasa, unit medical, unit bedah atau unit gabungan medical
bedah. Pasien berusia berapapun pada unit pelapor yang memenuhi syarat dimasukkan dalam penghitungan.
80%
60%
Hasil
40% Target
20%
0% 0% 0%
0% 0% 0% 0%
JANUARI FEBRUARI MARET
D. Perbandingan Hasil Capaian
a. Perbandingan Periode (perbulan)
Pada periode januari – maret 2019 tidak ada pasien jatuh dengan atau tanpa
cedera
b. Analisa Pencapaian Indikator
Rata Rata perbulan pencapaian selama bulan januari – maret 2019 sebesar 0 %
sesuai target.
E. PDSA
Formula:
Jumlah bayi baru lahir yang hanya
diberikan ASI sejak lahir pada satu
bulan dibagi jumlah bayi baru lahir
cukup bulan (tern newborns) yang
dipulangkan dari rumah sakit dikali
100
Sumber Data :
Rekam Medis Rawat Inap
3. Outcome
Tercapainya angka capaian bayi
yang mendapatkan ASI eksklusif
di ruangan
V. INDIKATOR TREND
1. Kejadian reaksi transfuse
A. Latar Belakang penetapan Indikator Kejadian reaksi transfuse
Persentase reaksi transfusi pada pasien pasca transfusi darah di RSUD
Kota Mataram merupakan salah satu criteria penting dalam penilaian mutu dan
keselamatan pasien (Patient Safety) di lingkungan Rumah Sakit.
B. Kamus Indikator Kejadian reaksi transfuse
Jenis Indikator (Pilih salah satu)
RSUD KAMUS Struktur
Kota Mataram INDIKATOR Proses
Outcome
Proses dan Outcome
Kategori Indikator:
Perbaikan Prioritas Strategis (RS) Kode Indikator: IT.1
Perbaikan Tingkat SMF/Instalasi
Target Indikator :
0,01%
Rencana pengumpulan dan analisis data :
a. Rencana pengumpulan data untuk tingkat unit
1. Pengumpulan data masing-masing ruangan mencatat jumlah seluruh pasien yang mendapatkan tindakan
transfusi darah setiap hari pada lembar.
2. Pengumpul data di Bank Darah mencatat jumlah seluruh kartu labu darah yang dikembalikan dari ruangan
masing-masing
3. Pengumpul data Bank Darah menghitung angka kejadian reaksi transfusi pada pasien pasca transfusi darah
dengan formula : reaksi transfusi yang dilaporkan ke Bank Darah dibagi jumlah kartu bukti pemeriksaan
crossmatch yang telah diisi dan dikembalikan ke Bank Darah dikali 100
4. Masing-masingruangan melaporkan hasil pengumpulan data seluruh pasien yang mendapatkan tindakan transfusi
dara ke unit Bank Darah
5. Pengumpul data Bank Darah mengumpulkan hasil pengumpulan data yang sudah terkumpul dan dihitung kepada tim
KPRS dengan tembusan Komite Mutu.
c. Rencana Analisis
Analisis dilakukan dengan membandinkan data dari waktu ke waktu di RSUD Kota Mataram.
Kriteria eksklusi :
Insiden karena kesalahan obat
80%
60%
Hasil
40% Target
20%
0% 0% 0% 0%
JANUARI FEBRUARI MARET
Kriteria inklusi :
Seluruh kejadian kesalahan dispensing
oleh petugas depo farmasi dari resep
yang dilayani di Depo Farmasi Rawat
Jalan
Periode Waktu Pelaporan : Frekuensi Pengumpulan Data
Satu (1) bulan
Harian Mingguan Bulanan Lainnya, Sebutkan:
b. Pengolah data menghitung angka kejadian kesalahan dispensing obat dengan formula :
Jumlah resep (R/) yang teridentifikasi kesalahan dispensing dalam satu bulan dibagi jumlah resep (R/) yang dilayani depo
farmasi dalam bulan yang sama dikali 100%
3. Rencana Analisis
a. Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu, dengan standar atau dengan rumah sakit lain.
b. Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
50% Hasil
Target
0% 0% 0% 0%
JANUARI FEBRUARI MARET
E. PDSA
B. Rencana Analisis
1) Analisis dilakukan dengan membandingkan data dari waktu ke waktu di RSUD Kota Mataram
Analisis dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bersama unit terkait (bila perlu).
80%
60%
Hasil
40% Target
20%
0% 0% 0% 0%
JANUARI FEBRUARI MARET