Diajukan kepada :
dr. Erick Yuane, Sp.OG
Disusun oleh :
Bimantara Lesmana (20204010035)
Disusun Oleh:
Bimantara Lesmana (20204010035)
Dokter Pembimbing
Presentasi kasus ini selain disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti ujian akhir di bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi, dan
juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kehamilan tidak
berkembang.
1. Allah SWT, telah memberikan segala nikmat yang tidak terhingga sehingga
mampu menyelesaikan Presentasi Kasus ini dengan baik.
2. dr. Erick Yuane, Sp.OG selaku dokter pembimbing dalam menyelesaikan
presentasi kasus ini.
3. Teman-teman ko-asistensi seperjuangan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
Bimantara Lesmana
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Identitas Pasien
Nama : Sri Rahayu
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 18 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Patuk Lor, RT 55/27, Tirtorahayu, Galur, Kulonprogo
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2020
Tanggal Keluar : 16 Oktober 2020
B. Anamnesis
Keluhan Utama Nyeri perut selama kurang lebih 2 minggu
Riwayat Penyakit Sekarang G1P0A0 UK 16 minggu datang dengan keluhan
nyeri perut kurang lebih 2 minggu, keluhan
meningkat ketika sedang sujud. Keluhan disertai
tidak bisa buang air kecil (BAK) sejak tadi malam.
Pernah ke RS dan dipasang kateter. Mual (-),
muntah (-). Selama 2 minggu berobat ke bidan dan
puskesmas.
Riwayat Penyakit Dahulu Diabetes Mellitus (-), Hipertensi (-)
Riwayat Alergi Tidak ada
Riwayat Obstetri P2A0
Riwayat Haid Menarche usia 10 tahun
HPHT 19 Juni 2020
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit, E4V5M6 (Compos Mentis)
Tanda Vital :
o TD : 110/70
o Nadi : 104 kali/menit
o Pernafasan : 20 kali/menit
o Suhu : 36,7 derajat Celcius
Kepala
o Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
o Mulut : Gigi Karies
Leher
o Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)
Thorax
o Jantung : DBN
o Paru-paru : DBN
Abdomen
o Nyeri tekan (+), Supel (+), Bising usus (+)
Ekskremitas
o Superior : hangat
o Inferior : hangat
Vaginal Toucher
o Sarung Tangan Lendir Darah (-)
Status Gizi
o Tinggi Badan : 144 Cm
o Berat Badan : 40 Kg
o LiLA : 21,5 Cm
Pemeriksaan Genitalis
o Fluor Albus warna putih susu dan berbau amis
D. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Lab
Hb 11,5 T
Lekosit 10,16
Eritrosit 3,85 T
Trombosit 256
Hematokrit 33,8 T
Hitung Jenis
Eosinofil 1 T
Basofil 0
Batang 0 T
Segmen 73 N
Limfosit 20
Monosit 6
Golongan Darah O
Hemostasis
PTT 11,6 T
APTT
Fungsi Ginjal
Ureum 11 T
Creatinin 0,35 T
Elektrolit
Natrium 134,4 T
Kalium 3,26 T
Klorida 107,1 N
Urinalisa
Berat Jenis 1,010 T
E. Diagnosis Kerja
G1 UK 16 Minggu Partus Prematurus Imminens dengan Retensi Urin dan Infeksi
Saluran Kemih (ISK).
F. Tatalaksana/Planning
Pasang DC
Cefixim 2x100
Nifedipin 3x1
G. Follow Up Pasien
Tanggal Follow Up Pasien
14 Oktober 2020 S:
Nyeri perut
Tidak bisa Buang Air Kecil (BAK)
O:
VT Tidak ditemukan pembukaan
A:
PPI G1P0A0 dengan Retensi Urin dan ISK
P:
Pasang DC
Cefixim 2x100
Nifedipin 3x1
15 Oktober 2020 S:
Nyeri perut sudah mulai berkurang
O:
KU baik, Compos Mentis, infus terpasang, Hb 11,5
gr/dL
A:
G1P0A0 hamil 16+1 minggu PPI dengan Retensi Urin
dan ISK
P:
Pasang DC
Cefixim 2x100 mg
Nifedipin (Jika Perlu)
Profenid (Jika Perlu)
16 Oktober 2020 S:
Keluhan sudah tidak ada
Nyeri berkurang
O:
TD : 106/65
Hb : 11,5 gr/dL
Suhu : 36,5 derajat Celcius
A:
G1P0A0 hamil 16+2 minggu PPI dengan Retensi Urin
dan ISK
P:
Boleh Pulang
Tindakan Konservatif dengan DC terpasang
Cefixim 2x100 mg
Nifedipin 10 mg (Jika Perlu)
BAB III.
A. Definisi
a. Partus Prematurus Imminens
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi dibawah usia
kehamilan 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir dan ditandai
adanya kontraksi uterus disertai berupa dilatasi serviks dan effacement.
b. Retensi Urin
Retensi Urin adalah tidak adanya proses berkemih spontan atau tidak
dapat berkemih spontan yang dimulai 6 jam pasca-persalinan pervaginam
atau adanya volume urin residu lebih dari 200 mL pada hari kedua setelah
persalinan.
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia. Infeksi
saluran kemih terjadi apabila kuman berkembang biak dengan jumlah kuman
> 100.000/mL urin. Bakteriuria asimptomatik ditandai dengan pemeriksaan
kultur urin positif tanpa disertai gejala klinis. Infeksi saluran kemih
disebabkan karena invasi ascending dari uretra ke dalam kandung kemih.
Pada wanita, kuman berasal dari vagina yang masuk ke kandung kemih
melalui uretra yang pendek dan secara spontan atau mekanik melalui
hubungan seksual dan perubahan pH serta flora vulva dalam siklus
menstruasi.
B. Epidemiologi
a. Partus Prematurus Imminens
Angka kejadian persalinan preterm di Indonesia sebesar 18,5% pada
tahun 1983; 14,2% pada tahun 1995; dan 10% pada tahun 2005. Prematuritas
masih menjadi penyumbang terbesar kematian bayi baru lahir di beberapa
negara di dunia dengan angka mortalitas pada bayi preterm sebesar 75 – 80%
dan kematian sekitar 40% pada bayi yang lahir di bawah usia kehamilan 32
minggu. Faktor resiko persalinan preterm antara lain infeksi, inflamasi,
perdarahan, regangan dinding uterus yang berlebih, trauma, dan stres. Infeksi
intrauterine merupakan yang tertinggi dalam faktor resiko terjadinya
persalinan preterm. Sebanyak 39,6% persalinan preterm disebabkan karena
adanya infeksi, yaitu infeksi saluran kemih. Hal ini dikarenakan kolonisasi
bakteri yang memicu respon maternal maupun fetal yang akan menginisiasi
rangkaian kejadian dan menyebabkan persalinan preterm.
b. Retensi Urin
Retensi urin post partum (RUPP) pada persalinan vaginal relatif sering
terjadi dengan angka kasus yang dilaporkan sekitar 1,7% sampai dengan
17,9%. Pada suatu penelitian dengan subyek sebanyak 768 pasien, kejadian
retensi urin terjadi 9,8% pada persalinan pervaginam dan 15,8% pada
persalinan dengan instrumen. Penelitian lain mengatakan bahwa retensi urin
lebih sering terjadi pada wanita primigravida dibandingkan dengan wanita
multigravida.
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Sekitar 39,6% persalinan preterm diduga akibat infeksi. Salah satu
infeksi yang menyebabkan persalinan preterm terjadi adalah infeksi saluran
kemih. Wanita hamil dengan bakteriuria asimptomatik bila tidak diterapi akan
meningkatkan resiko sebesar 25% terjadinya bakteriuria simptomatik atau
infeksi saluran kemih.
C. Etiologi
a. Persalinan Preterm
Faktor-faktor penyebab persalinan preterm diantaranya adalah paritas
pertama dan paritas kelima atau lebih, karakteristik ibu yang mengalami
persalinan kurang bulan yaitu paritas atau jumlah kelahiran, usia di bawah 18
tahun – 20 tahun dan di atas 35 tahun serta ibu yang bekerja berat. Selain itu,
faktor lainnya adalah riwayat persalinan preterm yang terjadi, riwayat
ketuban pecah dini, dan pernah mengalami keguguran. Selain itu, faktor
lainnya yang menyebabkan persalinan preterm adalah infeksi intrauterine.
Infeksi intrauterine menjadi salah satu faktor yang paling penting pada
kejadian persalinan preterm yang berhubungan dengan mekanisme sistem
imunitas tubuh ibu terhadap mikroorganisme.
b. Retensi Urin
Retensi urin dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor neurologis seperti lesi di otak, lesi di medula spinalis, lesi di
sistem saraf otonom, refleks nyeri lokal, stroke DM. Obat-obatan juga dapat
menyebabkan retensi urin seperti Atropine like agents, Ganglion blockers,
Antihistamin, Theofilin, Triskilik antidepresan, Antagonis kalsium. Inflamasi
seperti uretritis atau sistitis, vulvovaginits akut, herpes zoster atau simpleks.
Obstruksi seperti ekstra-mural (masa pelvik atau vagina), intra-mural (prolaps
dinding vagina posterior atau uterovaginal), intraluminal, disinergia detrusor
sfingter, kondisi uretra (striktur uretra, batu saluran kemih, tumor/kanker).
Gangguan medis (DM, hipotiroid, porfiria, skleroderma), overdistensi: post-
operatif post-partum. Psikogenik seperti non-neurogenic bladder, gangguan
psikiatri. Post operatif seperti operasi pengangkatan bladder neck, prosedur
untuk denervasi kandung kemih, dan prosedur yang menyebabkan edema dan
nyeri terlokalisir.
c. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Faktor resiko meningkatnya infeksi saluran kemih pada wanita hamil
diantaranya adalah perubahan morfologi pada kehamilan. Perubahan ini
terjadi karena asalnya dari traktus genital dan traktus urinarius. Pada traktus
urinarius terjadi karena dilatasi pelvis renal dan ureter, hal ini terjadi setelah
kehamilan 20 minggu dan lebih sering terjadi pada sisi kanan (85,7%)
dibanding sebelah kiri (10%). Hal ini terjadi karena colon sigmoid berada di
sebelah kiri dan adanya kecenderungan uterus untuk mengadakan
dekstrorotasi dan kecenderungan secara anatomi bahwa ureter kanan rentan
terhadap dilatasi. Dilatasi tersebut terjadi karena adanya hormon progesteron
yang meningkat disamping efek penekanan dari uterus yang membesar karena
hamil. Selain itu, vesika urinaria terdesak ke anterior dan superior seiring
dengan makin bertambahnya uterus dan cenderung lebih terletak pada rongga
abdominal daripada di rongga pelvis. Pelebaran juga terjadi pada daerah basal
sehingga kapasitas urin akan meningkat tetapi daya pengosongan akan
menurun karena terjadi kelemahan pada otot-otot detrusor kandung kemih
akibat aktifitas progesteron. Tonus otot detrusor berkurang yang
menyebabkan pelebaran pada kandung kemih dan mengakibatkan sisa urin
meningkat sehingga bakteri mudah terjadi.
D. Patofisiologi Persalinan Preterm
a. Persalinan Preterm et causa Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan Retensi
Urin
Persalinan preterm dapat disebabkan karena infeksi saluran kemih yang
mengakibatkan inflamasi sehingga terjadi membran plasenta pecah, penipisan
serviks, dan kontraksi uterus.
I. Pencegahan
Pencegahan untuk kejadian infeksi saluran kemih yang dapat mengakibatkan
persalinan preterm dapat diberikan antibiotik profilaksis. Pemberian antibiotik secara
terus-menerus hanya dianjurkan pada ibu hamil yang sebelum hamil memiliki
riwayat infeksi saluran kemih (ISK) berulang, atau ibu hamil dengan riwayat infeksi
saluran kemih (ISK) sebelumnya.
Antibiotik pascasenggama juga diberikan pada ibu hamil dengan riwayat ISK
terkait hubungan seksual. Pada kondisi ini, ibu hamil dianjurkan meminum antibiotik
setelah melakukan hubungan seksual.
Pada retensi urin, pemeriksaan USG atau kateter dapat mengidentifikasi
retensi urin pasca persalinan secara dini. Pengukuran volume urin residu
menggunakan USG cukup akurat dan dapat digunakan sebagai panduan perlunya
katerisasi transuretral. Selain itu, edukasi katerisasi intermiten berkesinambungan
pada wanita pasca-persalinan hingga residu urin kurang dari 150 mL. Pada wanita
dengan gejala tidak bisa berkemih selama 6 jam setelah persalinan, evaluasi
menggunakan USG volume kandung kemih atau katerisasi.
BAB IV.
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Gejala yang timbul pada pasien dengan Pasien merasakan nyeri pada bagian
retensi urin adalah tidak dapat berkemih abdomen dan tidak bisa buang air kecil
selama 6 jam pascapersalinan dan gejala pada (BAK).
infeksi kemih adalah nyeri ketika buang air
kecil (BAK).
Teori Kasus
Infeksi saluran kemih (ISK) dapat Ditemukan fluor albus berwarna putih dan
menyebabkan partus prematurus imminens berbau amis serta gejala klinis seperti nyeri
karena mekanisme infeksi pada vagina yang pada perut dan tidak bisa berkemih serta
menyempatkan bakteri bermigrasi secara lahirnya konsepsi pada usia kehamilan 16+2
ascendens melalui uretra wanita yang pendek minggu.
ke area atas (uterus) sehingga produksi-
produksi dari bakteri dapat membuat
kontraksi uterus, penipisan serviks, dan
membran plasenta pecah. ISK dapat didasari
dengan berawalnya retensi urin yang
membuat peluang bakteri berkembang lebih
besar.
Teori Kasus
Tatalaksana yang diberikan pada kasus Pasien diberikan pengobatan Cefixim 2x100
infeksi saluran kemih (ISK) adalah cefixim mg dan DC terpasang.
karena aktivitas bakterisidal untuk
menghambat pembentukan dinding sel pada
bakteri dan juga sifatnya yang
broadspectrum untuk melawan pertumbuhan
bakteri gram negatif dan positif.
REFERENSI
4. Masteryanto, Henky Mohammad, et al. Infeksi Saluran Kemih Sebagai Faktor Risiko
Terjadinya ... Aug. 2015, e-journal.unair.ac.id/MOG/article/download/2093/1537.
5. Medika, Jurnal. “Retensio Urine Post Partum.” Jurnal Medika, 10 July 2020,
www.jurnalmedika.com/blog/124-Retensio-Urine-Post-Partum.
6. Muhartono, Rani Purnamasari. Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) Dan
Faktor ... 2018,
juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/2062/2030.