Anda di halaman 1dari 4

MATERI SIMULASI

Hari, Tanggal : Jumat, 3 Mei 2019


Tempat : Estate (Kebun)
Tema : Pertolongan Pertama Korban Luka Bakar
Pemateri : dr. Arasy Al-Adnin

Pertolongan Pertama Korban Luka Bakar

Kulit merupakan salah satu barier pertahanan tubuh. Ketika terkena air panas, kulit
akan mengalami kerusakan sehingga fungsinya sebagai pertahanan tubuh akan terganggu.
Kerusakan tersebut bervariasi sesuai kedalaman paparan air panas, mulai dari kemerahan saja
hingga melepuh membentuk gelembung air. Prinsip pertolongan pertama ketika tersiram air
panas, yaitu:
 Mengurangi rasa sakit dan panas akibat tersiram air panas tersebut
 Mencegah kulit melepuh atau perluasannya
 Mencegah risiko infeksi

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada korban luka bakar, antara lain:
 Jangan panik dan tetap tenang
 Aliri bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan air mengalir selama 5-10 menit. Bila
memungkinkan, gunakan air matang atau air kemasan yang bersih.
 Setelah dialiri air, keringkan secara perlahan-lahan dengan cara menepuk ringan pada
luka menggunakan kain yang bersih. Jangan dikeringkan dengan cara diusap.
 Jika daerah yang terluka tampak kemerahan saja tanpa melepuh, maka tidak perlu
ditutup, cukup oleskan krim antibiotik. Jika melepuh atau lepuhannya pecah, berikan
krim antibiotik lalu ditutup dengan kassa steril.
 Segera bawa korban ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut

Sedangkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada luka bakar, antara lain:
 Mengaliri bagian tubuh yang tersiram air panas dengan menggunakan air es atau air
dingin dari lemari es, karena justru akan semakin merusak jaringan
 Mengoles daerah yang terluka dengan zat apapun, seperti pasta gigi, mentega, minyak,
dan sebagainya karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi
 Memecahkan lepuhan atau gelembung air yang timbul, karena lepuhan tersebut
merupakan mekanisme pertahanan tubuh secara alami jadi tidak perlu dipecahkan. Jika
lepuhan dipecahkan justru akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
 Membalut daerah yang terluka dengan kapas, karena kapas cenderung mudah menyerap
air dan mengeras sehingga mudah terjadi perlengketan dan sulit dilepas jika akan
diganti.
MATERI SIMULASI

Hari, Tanggal : Jumat, 3 Mei 2019


Tempat : Estate (Kebun)
Tema : Evakuasi Korban Bencana
Pemateri : dr. Arasy Al-Adnin

Evakuasi Korban Bencana

Evakuasi korban adalah salah satu tahapan dalam pertolongan pertama yaitu untuk
memindahkan korban ke lingkungan yang aman dan nyaman untuk mendapatkan pertolongan
medis lebih lanjut.
Sebelum melakukan evakuasi korban lakukan persiapan penolong terlebih dahulu.
Penolong setidaknya berjumlah empat orang yang dilengkapi dengan alat pelindung diri
seperti helm, masker, sarung tangan, baju dan sepatu. Penolong juga mempersiapkan
peralatan evakuasi diantaranya tandu darurat, tali dan collar neck untuk fiksasi leher.
Tahapan yang perlu dilakukan dalam proses evakuasi diantaranya :
1. Penilaian korban
Lakukan penilaian kondisi korban dan lingkungan korban. Jika lokasi korban tidak
aman dan berbahaya, penolong harus menstabilkan lokasi terlebih dahulu. Jangan
sampai penolong menjadi tambahan korban.
2. Lakukan Pertolongan Pertama
Syarat korban dapat dievakuasi adalah setelah penilaian awal sudah dilakukan dan
korban sudah dalam keadaan stabil. Perdarahan sudah diatasi, patah tulang sudah
diatasi dan dikendalikan, dan leher telah difiksasi.
3. Proses Evakuasi
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan tandu. Korban yang sudah dalam
keadaan stabil diangkat secara bersamaan dengan satu orang memberikan komando
seperti pada Gambar 1 dan Gambar 2
Gambar 1. Evakuasi dengan satu komando

Gambar 2. Pengangkatan Korban

Jika korban tidak sadar dan akan dibawa ke tempat yang jauh sebaiknya diikat
ditandu. Kaki korban di posisi depan. Korban dibawa dengan menggunakan tandu
dengan satu orang tetap memberikan komando (Gambar 3). Korban dibawa ke tempat
yang lebih aman untuk dilakukan penangan lebih lanjut.

Gambar 3. Pengangkatan dan Evakuasi Korban dengan Tandu


Tanjung Agung, Mei 2019
Disiapkan oleh, Mengetahui,

Dr. Arasy Al-Adnin Filliandri


Dokter Klinik PT. BSP Manager SDM dan Umum

Anda mungkin juga menyukai