Jika kamu belajar UTBK sejak awal, maka kamu tidak akan gagal di SBMPTN. Hayo, apa yang bisa
Pahamifren simpulkan dari pernyataan tersebut? Bagaimana jika kamu tidak belajar UTBK sejak awal?
Sudah pasti gagal di SBMPTN dong. Ternyata, pernyataan tersebut merupakan salah satu contoh
penerapan materi Logika Matematika yang diberikan.
Dalam ilmu matematika, kamu juga dapat mempelajari logika, Pahamifren. Tujuan belajar materi Logika
Matematika ini agar kamu lebih mahir dalam menarik suatu pernyataan. Jadi, asalkan kamu enggak asal
menduga sesuatu deh. Biar kamu paham mengenai materi Logika Matematika, yuk simak pembahasan
artikel ini sampai selesai!
Apa itu logika matematika? Penjelasan singkatnya, logika matematika adalah aturan berpikir atau
landasan tentang bagaimana cara kita mengambil kesimpulan. Pertimbangan akal pikiran yang kita
gunakan untuk menarik kesimpulan bukan hanya didasarkan pada logika alamiah, namun juga logika
ilmiah. Nah, logika ilmiah ini bisa kamu pelajari lewat materi Logika Matematika.
Kamu perlu belajar materi Logika Matematika supaya dapat berpikir kritis, runtut, dan rasional. Apabila
kamu sudah menguasai materi ini dengan baik, proses berpikir kamu akan menjadi lebih objektif
sehingga bisa mengurangi kesalahan saat mengambil keputusan.
Di SMA, materi ini termasuk ke dalam mata pelajaran Matematika kelas 11. Enggak berhenti di kelas 11
saja, materi Logika Matematika juga bakal kamu temukan dalam soal-soal SBMPTN, khususnya soal TPS
UTBK. Selain meningkatkan kemampuan berpikir, materi yang satu ini wajib kamu pelajari agar kamu
bisa menguasai materi UTBK dan lolos SBMPTN.
Pengertian Proposisi
Logika matematika sangat dekat kaitannya dengan pernyataan dan penarikan kesimpulan. Itulah
sebabnya saat belajar materi ini kamu harus tahu apa yang disebut proposisi. Proposisi adalah suatu
pernyataan yang mempunyai dua kemungkinan nilai kebenaran, yaitu benar atau salah tetapi tidak
mungkin keduanya (lebih dari satu).
Contohnya, angka 2 adalah bilangan genap merupakan pernyataan benar. Bilangan genap merupakan
bilangan bulat dan habis dibagi 2. Angka 2 termasuk bilangan bulat dan akan habis jika dibagi 2.
Proposisi pada logika matematika terbagi menjadi 3 jenis, yaitu proposisi tunggal, majemuk, dan
kompleks. Jenis proposisi tunggal yaitu pernyataan tanpa perangkai. Sementara proposisi majemuk
memiliki satu perangkai. Terakhir, proposisi kompleks memiliki dua atau lebih perangkai.
Ada 5 perangkai dasar proposisi dalam logika matematika, antara lain ingkaran atau negasi, konjungsi,
disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. Untuk menarik suatu kesimpulan yang benar dari suatu proposisi,
kamu harus memahami terlebih dahulu setiap perangkai dasarnya. Simak penjelasannya berikut ini!
Ingkaran atau negasi adalah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan dari pernyataan
atau proposisi semula. Dalam logika matematika, ingkaran atau negasi memiliki simbol (~). Apabila
pernyataan awal bernilai benar, maka pernyataan barunya bernilai salah. Sebaliknya, jika pernyataan
semula bernilai salah, maka pernyataan barunya bernilai benar.
Jika (p) bernilai benar (B), maka ingkarannya (~p) bernilai salah (S).
Jika (p) bernilai salah (S), maka ingkarannya (~p) bernilai benar (B).
Disjungsi
Disjungsi adalah proposisi majemuk yang dihubungkan oleh kata hubung ‘atau’. Secara matematika,
disjungsi ditulis sebagai p v q, yang berarti p atau q. Suatu disjungsi akan bernilai benar jika salah satu
pernyataan bernilai benar atau kedua pernyataan (p dan q) bernilai benar. Untuk menentukan
kebenaran dari disjungsi, kamu bisa simak tabel berikut:
p q pvq
B B B
S S S
B S B
S B B
Contoh:
Disjungsi (p v q) = NCT 127 menyelenggarakan konser pada hari Sabtu atau Minggu.
Konjungsi
Konjungsi adalah suatu proposisi majemuk yang dihubungkan oleh kata hubung ‘dan’. Perangkai ini
dilambangkan sebagai p ^ q, yang berarti p dan q. Suatu konjungsi akan bernilai benar jika kedua
pernyataan (p dan q) bernilai benar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel konjungsi berikut:
p q p^q
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh:
Implikasi
Implikasi adalah proposisi majemuk sebab-akibat yang dihubungkan oleh kata hubung ‘jika…, maka…’.
Secara matematika, implikasi memiliki simbol p => q. Dalam hal ini, p disebut sebagai anteseden atau
penyebab, sedangkan q disebut sebagai konsekuen atau akibat. Perangkai dasar proposisi implikasi akan
bernilai benar, jika:
Implikasi (p => q) = Hari ini cuaca cerah, maka ibu menjemur pakaian.
Biimplikasi
Biimplikasi merupakan proposisi majemuk yang dihubungkan dengan kata hubung ‘jika dan hanya jika…’.
Pada logika matematika, biimplikasi memiliki simbol p ⬄ q. Suatu proposisi bernilai benar bilamana
memiliki nilai kebenaran yang sama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini!
Biimplikasi (p ⬄ q) = Rona memberikan hadiah kepada ibunya jika dan hanya jika ia memenangkan
lomba menyanyi.
Soal 1
Pembahasan:
Bukan proposisi merupakan sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran lebih dari satu.
Matematika merupakan ilmu yang sulit bukan termasuk proposisi karena tidak bisa ditentukan nilai
kebenarannya. Bagi sebagian orang, matematika adalah ilmu yang sulit, namun bisa jadi bagi sebagian
orang yang lain matematika adalah ilmu yang mudah.
Pembahasan:
Ingkaran dari sebuah pernyataan bisa dibuat dengan menambahkan kata ‘tidak’. Jadi, ingkaran dari
“Lingkaran memiliki sisi tak berhingga” adalah “Lingkaran tidak memiliki sisi tak berhingga”
Sampai sini, kamu sudah paham tentang materi Logika Matematika kan? Buat kamu yang ingin
memahami materi SMA lainnya sambil menonton video materi berkonsep gamifikasi yang
menyenangkan, langsung saja unduh aplikasi belajar online Pahamify di sini.
Khusus buat kamu yang mau kebut persiapan UTBK, jangan lupa untuk mencoba latihan soal UTBK di
fitur Try Out Online Pahamify. Kumpulan soal-soal UTBK di TryOut Pahamify Premium dilengkapi video
pembahasan dan analisis materi secara mendalam. Cocok banget buat memaksimalkan nilai UTBK
mendatang.
Yuk, lebih siap taklukkan UTBK dan raih kampus impian bareng Pahamify! Klik banner di bawah ini buat
dapetin promo spesial Persiapan UTBK 2022 dari sekarang!