Anda di halaman 1dari 60

PENATALAKSANAAN SPESIMEN

POLIO, CAMPAK/RUBELLA dan DIFTERI

PUSAT BIOMEDIS DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN


BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
KEMENKES RI
Disampaikan pada Seminar Ilmiah
Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia
16-17 November 2021
SISTEMATIKA PAPARAN

1. Dasar Hukum
2. Penatalaksanaan Spesimen Polio
3. Penatalaksanaan Spesimen Campak/Rubella
4. Penatalaksanaan Spesimen Difteri
5. Evaluasi Penatalaksanaan Spesimen
DASAR HUKUM

Tanggal 25 Agustus 2015


Penatalaksanaan Spesimen
POLIO
SPESIMEN ADEKUAT
Persiapan : Pengambilan Spesimen Pengepakan Spesimen

PPE : Adekuat :
Jas lab, Gloves, Masker Wadah :
Plastik Biohazard : 2 spesimen diambil
Untuk tempat pembuangan bahan yang dalam rentang waktu lebih dari Masing-masing pot dimasukkan
terkontaminasi 24 jam dan dalam waktu 14 hari Dalam plastik yang berbeda
dari tanggal mulai timbulnya Lalu dimasukkan/gabung ke dalam
Wadah : gejala kelumpuhan dan diterima 1 plastik besar
di lab dengan kondisi baik
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
Mulut lebar, Ulir luar, bisa ditutup rapat,
Kuat/tidak mudah pecah, Transparan, Cold Box :
Bersih, tidak mengandunag bahan kimia Volume :
dan Kering Disusun diantara ice pack
8 - 10 gram (sebesar ibu jari) Beri pengganjal agar tidak bergerak
5-10 ml untuk tinja cair Tutup rapat
Formulir : Formulir dimasukkan plastik dan
Tempel di luar box
Formulir Pelacakan FP1
Formulir Pengiriman Spesimen

Cara :
Cold Box dan Cold Pack :
Tinja ditampung di wadah bersih
Pengiriman Spesimen ke Lab tidak ada bahan deterjen, Formulir :
Penyimpanan sementara di lapangan desinfektan atau bahan kimia lainnya
Syarat : Masukkan ke dalam pot tinja Formulir dimasukkan plastik dan
Kuat lalu ditutup rapat Tempel di luar box
Bisa menjaga suhu 2-8oC selama 3 hari
Jumlah Cold Pack : 5 buah dengan
Kondisi beku

Perlengkapan Penunjang Lainnya : Label

Plastik Kecil : 2 buah Nama


Plastik Besar 2 Buah (untuk spesimen/ No Epid
Formulir) Tanggal Ambil Spesimen
Spidol : Permanen Spesimen 1 atau 2
Lakban : untuk cold box
WADAH / POT TINJA
Contoh Benar

Suharyadi
090514001
01/04/2014
Spesimen 1

Label

Bungkus plastik
terpisah
Pot Tinja

Contoh Salah

Wadah Tidak Standar


Tidak Transparan, Tidak ulir
luar Spesimen dimasukkan
ke dalam plastik dan Wadah Tidak Standar
ujungnya dibakar Tidak kuat
Wadah tidak dimasukkan dalam
kantong plastik
Tidak diganjal sehingga posisi wadah
tidak tetap/terbalik
Cold Box

Cold Box
Satandar WHO Khusus Spesimen AFP

Laboratorium Virologi
Laboratorium Penyakit Infeksi
Jl. Percetakan Negara 23
Jakarta Pusat

Penyusunan
Icepack di Cold
Box

JANGAN GUNAKAN STRYOFOAM


Tidak kuat / gampang pecah
Tidak bisa mempertahan suhu dingin
dalam waktu lama
CARA PENGAMBILAN TINJA
Catatan :
Penatalaksanaan Spesimen
CAMPAK/RUBELLA
Alur kegiatan di laboratorium

Penerimaan • KLB dan CBMS (serum, urin)


spesimen • Serum dari CRS

• IgM untuk campak dan rubella


Pemeriksaan • Tes 2 kali sepekan
• IgG untuk CRS > 6 bulan
spesimen • Isolasi dan molekular

Pelaporan
Definisi Campak (Measles)

• Penyakit Campak suatu infeksi virus yang sangat menular,


yang ditandai dengan demam, batuk dan konjungtivitis
serta ruam kulit.
• Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramixovirus.
• Penularan infeksi terjadi karena droplet
• Bahan Pemeriksaan Lab : Darah dan Urine/Usap
Tenggorok
Suspek campak (campak klinis)
dengan hasil lab. IgM [+],
tidak sedang mendapat imunisasi
(4 – 8 minggu yl)

DATA TANGGAL IMUNISASI !!!!


23
JENIS SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN
CAMPAK/RUBELLA

Serum:
Serologi
IgM

SPESIMEN
UNTUK
PEMERIKSAAN
CAMPAK/
Usap RUBELLA
tenggorok: Urin: Isolasi
Isolasi virus, virus, PCR,
PCR, Sequencing
Sequencing

24
Jenis spesimen untuk pemeriksaan
Campak/Rubella
Waktu
No Jenis Spesimen Pemeriksaan
Pengambilan

1. Darah/Serum 4-28 hari Serologi IgM Measles &


sejak Rash Rubella
2. Urine 0-5 hari Isolasi virus, PCR Squencing
sejak Rash Measles & Rubella

3. Throat swab/Nasal 0-5 hari Isolasi virus, PCR Squencing


Swab sejak Rash Measles & Rubella
(jika ada koplik spot)
Pemeriksaan Serologi IgM

• Sampel : Serum
• Metode : ELISA
• Tujuan : Mendeteksi adanya antibodi
spesifik IgM campak

Waktu pengambilan :
IgM Optimal 4 – 28 hari setelah timbulnya
rash.
27
28
Pengambilan spesimen darah/Serum

•Pada kasus tidak tersedianya sentrifus, Darah dapat


disimpan dulu pada suhu 2-8C selama 24 jam
sebelum dipisahkan serumnya
•Darah tidak boleh dibekukan dalam freezer.
•Isi formulir MR01 sesuai data pasien disertai surat
pengantar
•Tiga tanggal yang penting yang perlu dilengkapi
•Tanggal imunisasi campak terakhir
•Tanggal timbulnya rash (kemerahan)
•Tanggal pengambilan sampel
DARAH HEMOLISIS

Penyebab :
1. Pemindahan darah dr spuit ke tab dg tekanan dan tdk
melalui dinding tabung
2. Tabung reaksi kotor atau masih basah / lembab
3. darah segera dipindahkan ke tempat lain sesaat setelah
pengambilan (blm tbtk serum)
4. sampel darah disimpan di freezer

SAMPEL HEMOLISIS
→ TIDAK BISA DIKERJAKAN (Hemolisis berat)
→ Terjadi bila penyimpanan darah utuh di freezer

30
Persiapan Peralatan Pengambilan Spesimen

Urin
1. Container Steril spesimen Urine (Air kemih)
2. Plastik Klip atau Plastik pembungkus Pot Urin
Pengambilan Spesimen Urin

1. Gunakan APD sesuai standar, lakukan pelabelan pada


tabung/wadah spesimen sesuai dengan formulir MR01
(Variabel : Nama; Jenis Kelamin; Umur dan Tanggal ambil)
2. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan (Wadah
Penampung Urine Steril)
3. Sebaiknya yang ditampung adalah urin pagi (setelah
bangun tidur)
4. Urine ditampung secara aseptis dengan volume 15 - 50ml
(volume ideal urin adalah sebanyak ¾ dari wadah yang
disediakan)
5. Segera disimpan dalam lemari es atau suhu 2-8oC,
sebelum dilakukan pengiriman ke laboratorium rujukan
Pengambilan Spesimen Urin
Persiapan Peralatan Pengambilan

Usap Tenggorok

1. Parafilm
2. Virus Transpor Media (Hanks BSS atau sejenisnya)
3. Dacron swab
4. Penjepit Lidah (Tongue Spatel)
5. Label specimen
Alat/Bahan Pengambilan Swab/Usap
Swab :
• Steril
• Terbuat dari Rayon, Dacron
• Pabrikan

Tidak direkomedasikan :
❖ Swab Calcium Alginat
❖ Swab Kayu
❖ Swab Kapas
❖ “Handmade”
* Pemeriksaan dengan Metode Molekuler (PCR)
VTM (Virus Transport Medium)
•Di Simpan dalam Freezer -
20oC (Dalam kondisi Beku,
VTM berwarna Kuning =
Normal)
•Jika akan digunakan Dicairkan
terlebih dahulu
•Hindari Beku-Cair (Frezze-
Thaw) ➔ VTM Rusak
VTM dalam keadaan Beku

Swab Dacron/Rayon
Posisi Pengambilan
Spesimen Swab
pada Anak-anak
Penyimpanan sementara sampel
Darah utuh serum Urin
(Whole Blood)
Disimpan pada 2-8C Dapat disimpan pd Harus segera di kirim
maksimal 24 jam suhu 2-8˚C selama 7 ke Laboratorium.
sebelum dipisahkan hari→ lebih dari 7 hari:
serumnya pada -20˚ C
Darah utuh tidak boleh Kesalahan Penyimpanan Urin
disimpan dlm freezer Penyimpanan→ kadar sementara: suhu 2-8oC
IgM akan turun →
negatif palsu
Kesalahan
Penyimpanan: Virus
akan mati → negatif
palsu.

38
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN

1. Masukkan cryo tube berisi serum ke dalam plastik klip per Spesimen atau
dapat menggunakan Pot (dapat menggunakan pot spesimen AFP/Urine
bersih).
2. Jika menggunakan Pot maka setiap pot dapat diisi beberapa cryo tube
3. Sedangkan untuk Usap Tenggorok harus dikirim dalam plastik klip secara
terpisah (per pasien/spesimen)

39
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN

4. Masukkan seluruh spesimen dimasukkan ke


dalam cool box yang berisi Ice pack yang terlebih
dahulu dibekukan. Suhu pengiriman dijaga 2-8°C
5. Ice packs sebaiknya ditempatkan pada sisi kiri-
kanan (ditambahkan juga bagian atas-bawah jika
memungkinkan).
6. Harus dapat dipastikan bahwa spesimen tetap
terjaga kondisi suhunya tetap dingin saat diterima
di laboratorium
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN
7. Jangan lupa masukkan juga formulir kuisioner yang telah diisi dan diberi label
kedalam cool box dengan terlebih dahulu dimasukkan dalam wadah plastik
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN

8. Ke dalam cool box juga bisa dimasukkan kertas pengganjal (bisa berupa kertas
koran yang diremas remas). Kemudian ditutup.
PENGEPAKAN/PENGIRIMAN
9. Tutup Cool box dengan selotip dan beri label pada sisi kanan dan atau kiri cool
box, yang ditujukan ke Laboratorium rujukan.
DILARANG :
1. Mengirim spesimen menggunakan Syringe.
2. Mengirim spesimen dalam bentuk Whole
blood.
3. Mengirim spesimen tanpa ditutup rapat
(sebaiknya gunakan wadah tutup ulir)
4. Mengirim spesimen tanpa data-data yang
lengkap.
• Spesimen adekuat untuk serologi adalah serum
yang dikumpulkan dalam rentang waktu 28 hari
setelah onset ruam dengan volume ≥ 0,5 mL
dan diterima di laboratorium dalam kondisi
dingin.
• Spesimen adekuat untuk virologi adalah urin
atau usap tenggorok (dalam VTM) yang diambil
dalam rentang waktu 0-5 hari setelah onset
ruam dan diterima di laboratorium dalam
kondisi dingin.
Penatalaksanaan Spesimen
DIFTERI
TERSANGKA DIFTERI

•Difteri adalah penyakit akut yang mengancam nyawa dan


menular yang disebabkan Corynebacterium diphtheriae
dengan ditandai pembentukan pseudo-membran mukosa
dan kulit. Ada hampir 100 spesies Corynebacteria
•Penyakit ini dimediasi karena toxin yang dihasilkan Toksigenik
(gen tox )
•Reservoir : Manusia , Binatang : sapi, anjing, babi, kucing (
C.ulcerans)
•Asymptomatic carriers
•Penularannya : kontak langsung dengan penderita dan
carrier → breathing airborne particles. ➔ Kematian
TERSANGKA DIFTERI
Kuman Penyebab Corynebacterium diphtheriae
Sumber penularan Manusia (Penderita/Carrier)

Cara penularan ✓Kontak dengan penderita pada masa


inkubasi
✓Kontak dengan Carrier
✓Melalui pernafasan (droplet
infection, muntahan, luka (difteri
kulit)- Mencemari tanah sekitarnya.
Masa Inkubasi 2 – 5 hari
Masa penularan ▪ Dari penderita : 2 – 4 minggu (sejak
masa inkubasi)
▪ Dari Carrier bisa sampai 6 bulan
TERSANGKA DIFTERI

Mengeluarkan
Bakteri: Corynebacterium diphtheriae Toksin

Antibiotik
Darah

ADS Menyebabkan
(Anti Difteri Serum)
• Miokarditis
• Susunan
syaraf &
Kematian Pusat →
lumpuh
• Gagal ginjal
Prosedur Pengambilan Swab Tenggorok
• Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
• Pastikan bahwa pharing jelas terlihat
• Penderita diminta membuka mulut dan lidah ditekan dengan spatel lidah.
• Pengambilan → daerah inflamasi
• Masukkan lidi kapas steril. Ambil pada bagian yang diduga yakni membran
berwarna putih, Usap kekiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil
lalu tarik keluar dengan hati-hati, tanpa menyentuh bagian mulut yang lain.
Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies atau langsung tanam
pada media isolasi (Agar darah, Agar CTBA, Agar Loeffler) dan di buat
sediaan.
Prosedur Swab Tenggorok
TERSANGKA DIFTERI

Company Logo
TERSANGKA DIFTERI
TERSANGKA DIFTERI
Pengambilan Swab Hidung
• Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku) atau tidur.
• Tengadahkan posisi kepala dengan sedikit menekuk
• Siapkan kapas lidi steril dan masukkan ke dalam lubang hidung sampai ke
nasofaring
• Usapkan dengan memutar swab kapas lidi secara merata sepanjang rongga
hidung , Jangan menekan kapas lidi pada lubang hidung apabila dirasa ada
sumbatan
• Tarik lidi kapas secara perlahan
• Masukkan lidi kapas ke dalam media transport amies atau langsung tanam
pada media isolasi (Agar darah, Agar CTBA, Agar Loeffler) dan di buat
sediaan.
TERSANGKA DIFTERI
Penyimpanan sementara:

• Spesimen yang telah diambil diusahakan segera dikirim ke


laboratorium untuk menghindari overgrowth bakteri flora
normal

• Selama 24 jam dapat bertahan pada suhu kamar

• Bila > 24 jam, disimpan pada suhu 2 – 4°C


Kesalahan yang sering terjadi :
1. Spesimen tidak Adekuat (Jenis; Kualitas dan
Kuantitas)
2. Pemilihan Wadah Spesimen yang tidak tepat
3. Pemilihan Medium Transport yang masih kurang
tepat
4. Pelabelan Spesimen yang masih kurang tepat
5. Pengepakan yang masih tidak sesuai
6. Kelengkapan Formulir
Referensi
Thank you
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai