Anda di halaman 1dari 67

Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.

Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI BAB VI OBJEK, MODEL DAN LINGKUNGAN ✈62


A. Objek (Benda Sebenarnya) ✈62
B. Model (Benda Tiruan) ✈64
C. Lingkungan ✈66
Cover ✈i BAB VII OVERHEAD PROJECTOR DAN SLIDE ✈71
Kata Pengantar ✈ii A. Overhead Projector ✈71
Daftar Isi ✈iii B. Slide ✈74

BAB I KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN ✈1 BAB VIII MEDIA AUDIO ✈76
A. Pengertian Media Pembelajaran ✈1 A. Pengertian dan Jenis-jenis media audio ✈76
B. Fungsi dan Makna Media Pembelajaran ✈2 B. Karakteristik Media Audio ✈76
C. Kedudukan Media dalam Pembelajaran ✈4 C. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio
D. Pemanfaatan dan Keterbatasan Media dalam Pembelajaran ✈80
Pembelajaran ✈6 D. Pengembangan Media Audio Pembelajaran ✈81
BAB IX MEDIA AUDIO VISUAL ✈85
BAB II KLASIFIKASI DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN ✈11 A. Pengertian dan Jenis-jenis Media Audio
A. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ✈11 Visual ✈85
B. Kriteria Penggunaan Media Pembelajaran ✈12 B. Petunjuk Teknis Mengembangkan Media
C. Fungsi Media dalam Komunikasi Pembelajaran ✈14 Audio Visual ✈85
D. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran ✈16 C. Karakteristik Media Audio Visual ✈87
D. Komponen Pengembangan Media Audio
BAB III KONSEP DASAR TEKNOLOGI PEMBELAJARAN ✈19 Visual ✈90
A. Latar Belakang Sejarah Teknologi E. Langkah-langkah Penggunaan Media
Pembelajaran ✈19 Audio-Visual dalam Pembelajaran ✈91
B. Definisi Teknologi Pembelajaran ✈20
C. Kawasan Teknologi Pembelajaran ✈23 BAB X KOMPUTER DAN LCD SEBAGAI MEDIA
D. Hubungan Antara Kawasan ✈36 PEMBELAJARAN ✈93
A. Komputer ✈93
BAB IV MEDIA GRAFIS ✈38 B. LCD dan Program Power Point Presentation ✈101
A. Pengertian Media Grafis ✈38 BAB XI MERAWAT DAN MEMELIHARA PERALATAN
B. Petunjuk Penggunaan Media Grafis ✈38 MEDIA PEMBELAJARAN ✈104
C. Macam-macam media Grafis ✈42 A. Sumber Kerusakan Media ✈104
B. Perawatan Media Pendidikan/Pembelajaran ✈105
BAB V MEDIA GAMBAR PHOTOGRAPHY ✈54
A. Pengertian Gambar Fotografi ✈54 BAB XII PUSAT SUMBER BELAJAR ✈106
B. Kriteria Pemilihan Gambar Fotografi ✈55 A. Pengertian Pusat Sumber Belajar ✈106
C. Prinsip-prinsip Penggunaan Gambar B. Tujuan Pusat Sumber Belajar ✈108
Fotografi ✈58 C. Fungsi Pusat Sumber Belajar ✈110
D. Keuntungan dan Kelemahan Gambar D. Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar ✈112
Fotografi ✈59 E. Pengembangan Pusat Sumber Belajar ✈120
E. Teknik Produksi Gambar Fotografi ✈59
DAFTAR PUSTAKA ✈122

iii iv
Oleh: Drs.
MEDIA DANMuhammad Ramli,
TEKNOLOGI M.Pd
PEMBELAJARAN MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 2

BAB I Dari definisi media pembelajaran tersebut di atas, maka


media pembelajaran sebenarnya melingkupi tiga jenis, yaitu (1)
KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN alat bantu mengajar, (2) alat peraga dalam mengajar, dan (3)
sumber belajar. Di sisi lain media juga ada yang wujudnya
konkret seperti kebendaan (papan tulis, buku, dan lain-lain) dan
A. Pengertian Media Pembelajaran bersifat abstrak, seperti suara guru, muatan isi, dan lain-lain.
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti B. Fungsi dan Makna Media Pembelajaran
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau Secara garis besarnya fungsi media pembelajaran dapat
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. (Pustekom dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Depdikbud).
Media sebagai segala bentuk dan saluran yang 1. Membantu Guru dalam Bidang Tugasnya
dipergunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
(AECT). Media adalah berbagai jenis komponen dalam Media pembelajaran bila digunakan secara tepat dapat
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar membantu mengatasi kelemahan dan kekurangan guru dalam
(Gagne). Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pembelajaran, baik penguasaan materi maupun metodologi
pesan dan merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, pembelajarannya. Menurut analisis teknologi pembelajaran
kaset, dan lain-lain (Briggs). bahwa penggunaan media dalam pembelajaran dapat:
Agak berbeda dengan batasan yang diberikan NEA, media a. Meningkatkan produktivitas pesan-pesan pembelajaran yang
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio disajikan, karena ia dapat mempercepat pemahaman
visual beserta peralatannya. Media hendaknya dimanipulasi pebelajar terhadap materi yang bersangkutan, sehingga
hingga dapat dilihat, didengar, dan dibaca. secara langsung membantu penggunaan waktu secara efektif,
Dari batasan-batasan di atas, terdapat persamaannya di dan meringankan beban guru yang bersangkutan.
antaranya bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat b. Membantu pembelajar mengembangkan kemampuan
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, aktivitas kejiwaan pebelajar untuk memahami pesan menurut
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan daya analisisnya. Pengembangan daya analisis dan nalar ini
minat siswa agar proses belajar berjalan optimal. merupakan salah satu fungsi pembelajaran.
Renungkan dengan apa yang dikatakan oleh ahli c. Membantu pembelajar untuk berkreasi merencanakan
pendidikan bahwa alat pendidikan wujudnya dapat dibagi program pendidikannya, sehingga pengembangan pesan-
menjadi: pesan pembelajaran dapat dirancang dengan baik
1. Perbuatan pendidik (biasa disebut software); mencakup d. Membantu mengintegrasikan pesan-pesan pembelajaran
nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, dengan materi ilmu bantu yang erat kaitannya dengan materi
ancaman dan hukuman. pembelajaran yang disajikan. Misalnya bagaimana berakhlak
2. Benda-benda sebagai alat bantu (bisa disebut hardware); yang baik kepada masyarakat, kepada lingkungan dan
mencakup meja kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur sebagainya.
tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya. e. Membantu pembelajar menyampaikan pesan-pesan
Dalam memilih alat pendidikan, ada beberapa hal yang pembelajaran secara taat asas atau konsisten, karena pokok
perlu diperhatikan, yaitu; (1) tujuan yang ingin dicapai; (2) bahasan tidak menyimpang dari yang telah diprogramkan dan
orang yang menggunakan alat; (3) untuk siapa alat itu dapat diulang secara utuh kembali. Hal ini akan berbeda bila
digunakan; (4) efektivitas penggunaan alat tersebut dengan pesan-pesan materi pembelajaran tersebut disampaikan
tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan. melalui metode ceramah.

1
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 3 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 4

2. Membantu para Pebelajar C. Kedudukan Media dalam Pembelajaran


Dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang Untuk lebih memperjelas kedudukan atau posisi media
dipilih secara tepat dan berdaya guna dapat membantu pembelajar, ada baiknya akan dikemukakan pembahasan
pebelajar dalam hal berikut: karakteristik umum siswa dan tipe belajar siswa, agar dapat
a. Lebih meningkatkan daya kepahaman terhadap materi menentukan media yang sesuai dengan karakteristik siswa itu
pembelajaran. sendiri.
b. Dapat lebih mempercepat daya cerna pebelajar terhadap Sebelum menentukan media dan alat bantu
materi yang disajikan. pembelajaran, hendaknya seorang guru harus mengenal
c. Merangsang cara berpikir pebelajar. karakteristik dan tipe belajar siswanya baik secara individu
d. Membangkitkan daya kognitif, afektif, dan psikomotor mereka maupun secara keseluruhan, agar media dan alat yang akan
yang mendalam akan pesan-pesan pembelajaran yang digunakan tersebut sesuai dengan kondisi siswa tersebut,
disampaikan. sehingga pesan yang disampaikan dalam pembelajaran mudah
e. Membantu kuatnya daya ingatan pebelajar, karena sifat diterima dan dapat bertahan lama.
media pembelajaran mempunyai daya stimulus yang lebih Ada tujuh tipe belajar siswa, yaitu; visual, auditif,
kuat. kinestetik, taktil, olfaktoris, gustatif, kombinatif.
f. Membantu pebelajar memahami secara integral materi
pembelajaran yang disajikan, sehingga pemahaman terhadap a. Tipe siswa yang visual
pokok bahasan yang disajikan secara utuh dan bermakna. Tipe belajar siswa yang visual ini adalah mereka yang
g. Membantu memperjelas pengalaman langsung yang pernah mengandalkan aktivitas belajarnya kepada materi pelajaran
dialami mereka dalam kehidupan. yang dilihatnya. Di sini yang memegang peranan penting dalam
h. Dapat membantu merangsang kegiatan kejiwaan pebelajar cara belajarnya adalah mata atau daya penglihatan (visual). Bila
untuk memahami materi pembelajaran. Aspek-aspek pendidik kurang mengaktifkan alat indra matanya, siswa yang
kejiwaan seperti pengamatan, tanggapan, daya ingatan, demikian tidak berhasil dalam proses belajar, karena satu-
emosi, berpikir, fantasi, intelegensi dan sebagainya dapat satunya alat indera yang aktif dan dominan dalam dirinya
dibangunkan oleh media pembelajaran yang tepat dalam adalah mata. Bagi peserta didik tipe ini gerbang
memilihnya. pengetahuannya adalah mata. Sebab itu baginya alat peraga
sangat penting artinya untuk membantunya dalam penerapan
3. Memperbaiki Pembelajaran (Proses Belajar Mengajar) materi yang disampaikan kepadanya.
Penggunaan berbagai media pembelajaran yang dipilih
secara tepat dan berdaya guna dapat membantu dalam b. Tipe siswa yang auditif
memperbaiki pembelajaran, antara lain sebagai berikut: Siswa yang bertipe ini mengandalkan kesuksesan
a. Jika dalam implementasi pembelajaran tidak memperoleh belajarnya kepada alat pendengarannya yaitu telinga. Bagi
hasil yang diinginkan sesuai dengan standar minimal, maka siswa yang bertipe ini materi yang disajikan kepadanya lebih
kewajiban guru untuk mengulangi pembelajaran tersebut. Di cepat diserapnya bila penyajian dilakukan secara lisan. Ucapan
sini media dapat membantu dalam mempertinggi hasil yang guru yang jelas dan terang dengan intonasi yang tepat akan
akan dicapai, media yang digunakan lebih ditingkatkan segera diserapnya dan materi tersebut akan menjadi bagian dari
kuantitas dan kualitasnya. dirinya.
b. Penggunaan media yang satu ternyata belum dapat
memuaskan guru dalam pembelajaran, maka pada c. Tipe siswa yang kinestetik
pembelajaran berikutnya guru dapat menggunakan media Siswa yang bertipe ini mengandalkan kesuksesan
yang lain, agar dapat mencapai hasil yang maksimal. belajarnya kepada gerakan atau apa yang dilakukan. Bagi siswa
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 5 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 6

yang bertipe ini materi yang disajikan kepadanya lebih cepat g. Tipe siswa yang kombinatif
diserapnya bila penyajian dilakukan secara demonstrasi.
Peserta didik yang bertipe ini dalam hal
Pendemonstrasian materi pelajaran yang dipelajari akan segera
kefungsionalannya alat inderanya adalah yang terbanyak di
diserapnya dan materi tersebut akan menjadi bagian dari
dalam setiap kelas. Artinya seseorang siswa dapat dan mampu
dirinya, juga dapat dilakukan dengan permainan simulasi.
mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat
inderanya. Ia dapat menggunakan mata dan telinganya
d. Tipe siswa yang taktil
sekaligus ketika belajar, seperti pendidik memperagakan
Taktil berarti rabaan atau sentuhan. Murid yang bertipe sesuatu sambil menjelaskannya. Maka siswa yang bertipe ini
taktil adalah siswa yang mengandalkan penyerapan hasil akan lebih memudahkan bagi pendidik dalam menyampaikan
pembelajaran melalui alat peraba, yaitu tangan dan kulit atau pelajaran kepadanya.
bagian luar tubuh. Melalui alat rabanya ini ia sangat cekatan Untuk siswa yang bertipe ini diperlukan keterampilan dari
mempraktikkan hasil pembelajaran yang diterimanya. Misalnya si pendidik dalam memilih media pengajaran yang cocok untuk
bila ia disuruh mengatur ruang ibadah (membentangkan tikar menyampaikan pokok bahasannya. Sebab itu usahakanlah
shalat), menentukan buah-buahan yang busuk, rusak walaupun mengenali tipe-tipe belajar siswa yang menjadi tanggung jawab
ia tak melihatnya secara baik. Tapi dengan sentuhan tangannya pendidik. Maka media pembelajaran audio visual, seperti televisi
ia segera akan mengetahui benda yang dirabanya. dan rekaman pita lewat layar monitor akan memudahkan
mereka menyerap bahan pelajaran yang disajikan.
e. Tipe siswa yang olfaktoris Dari penjelasan tersebut jelas bahwa posisi atau
kedudukan media dalam pembelajaran merupakan medium
Tipe olfaktoris yaitu mudah mengikuti pelajaran dengan
dalam penyampaian pesan-pesan pembelajaran yang tetap
menggunakan alat indera penciuman. Bila ada materi pelajaran
harus dikendalikan, dimanipulasi, dan akuntabilitasnya di tangan
yang menggunakan penciuman seperti bau air/cairan ia akan
seorang guru. Khususnya dalam pencapaian tujuan-tujuan
cepat sekali beraksi dibandingkan dengan kawan-kawannya
pembelajaran yang diinginkan.
yang tidak bertipe seperti dia.
Di pihak lain ada pendapat bahwa suatu saat media dalam
Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya
menduduki posisi guru, artinya fungsi dan peran guru dapat
dengan suasana bau lingkungan. Mungkin siswa yang demikian
digantikan oleh media pembelajaran super canggih, sehingga
akan baik sekali apabila bekerja di laboratorium yang
hal ini biasa disebut dengan media sebagai sentral dalam
menggunakan materi bau-bauan. Seperti untuk mengetahui
pembelajaran (media central of teaching). Namun hal ini, sangat
adanya gas dari pipa yang bocor, makanan atau minuman yang
banyak dibantah oleh ahli pendidik, karena sangat tidak
sudah basi dan tak enak dimakan lagi karena baunya itu.
manusiawi, sebab pendidikan (lebih khusus pembelajaran),
kontennya ada dua yaitu transfer pengetahuan dan penanaman
f. Tipe siswa yang gustative
nilai-nilai pada siswa. Penanaman nilai-nilai ini sangat tidak
Siswa yang bertipe gustatif (gustation = kemampuan mungkin dilakukan oleh media.
mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih
mengandalkan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa D. Pemanfaatan dan Keterbatasan Media Pembelajaran
yang dipelajarinya melalui indera kecapnya untuk mengetahui Pemanfaatan media pembelajaran maksudnya adalah
berbagai rasa (asam, manis, pahit, dan lain-lain). Mungkin kemampuan pembelajar mendayagunakan dan mengambil
untuk pelajaran berwudhu, siswa yang demikian ini akan tahu manfaat untuk kepentingan pebelajar semua media
ada air yang telah berubah rasanya. Sehingga diragukan pembelajaran yang ada, baik yang digunakan di sekolah
kesucian dari air tersebut untuk dapat digunakan berwudhu. maupun yang ada di luar sekolah. Keterbatasan media
pembelajaran adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 7 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 8

media pembelajaran yang digunakan untuk diwaspadai dan pernah dikemukakan guru makin bertambah jelas, sehingga
diatasi kelemahannya. bagian-bagian sub pokok bahasan yang belum sempat
disampaikan dapat disajikan oleh media pembelajaran. Misalnya
1. Pemanfaatan Media Pembelajaran sub pokok bahasan mengenai ibadah haji ke Baitullah, mabit di
Pemanfaatan media pembelajaran sekarang semakin Mudzdalifah pada tanggal 10 Zulhijjah dan memilih batu-batu
canggih, seiring dengan kecanggihan perkembangan ilmu kecil sebanyak 70 buah untuk melempar jumrah ula, wushtha,
pengetahuan dan teknologi, sehingga manfaatnya sangat dan aqabah, melalui media pembelajaran seperti gambar hidup,
dirasakan oleh pelaksana pembelajaran, seperti dapat video kaset, dan televisi pembelajaran.
membantu dalam mempercepat penyampaian materi,
mempermudah daya kepahaman siswa, dan lain-lain. Secara b. Membantu Guru Memimpin Kelas
lebih rinci manfaat penggunaan media pembelajaran adalah: Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat
a. Memberikan feed back untuk penyempurnaan pembelajaran guru dapat mengarahkan dan memancing pertanyaan-
yang telah berlangsung atau yang akan direncanakan. pertanyaan dari pebelajar mengenai pesan-pesan pembelajaran
b. Pokok bahasan bagi pebelajar yang lebih fungsional dan yang telah disajikan. Mungkin dalam media pembelajaran
terasa manfaatnya bagi mereka. tersebut terdapat hal-hal baru yang kurang dipahami mereka,
c. Memberikan pengalaman pengayaan (enrichment) secara sehingga guru dapat menjelaskannya dengan baik. Atau di
langsung kepada pebelajar terhadap apa yang telah antara mereka sendiri timbul saling menjelaskan di bawah
disampaikan oleh pembelajar. arahan guru, terutama dari mereka yang telah mengerti.
d. Membiasakan pebelajar untuk lebih meyakinkan terhadap Melalui diskusi kelas, masalah-masalah yang terdapat
pembelajaran yang diajarkan, sehingga akan menimbulkan dalam media pembelajaran tersebut dapat dicarikan jalan
rasa hormat dan kagum terhadap pembelajar. pemecahannya. Misalnya guru memperlihatkan kembali tentang
e. Perasaan pebelajar akan terasa mendalam dalam dirinya rekaman shalat berjama’ah. Di sini dapat diadakan diskusi
dengan bertemunya konsep yang diajarkan pembelajar mengenai tanggung jawab imam dan fungsinya, kewajiban
dengan yang didapatnya di luar sekolah. Makmun dan orang-orang yang terlambat datang berjama’ah
f. Secara tidak langsung pebelajar membiasakan mengadakan atau masbuk.
studi komparasi terhadap materi yang diberikan guru dengan
yang diperolehnya dari media pembelajaran di luar sekolah. c. Membantu Meringankan Peranan Guru
Guru yang mampu memilih media pembelajaran yang
2. Makna Media Pembelajaran Bagi Guru sesuai dan memprogramkan pemakaiannya, maka peranannya
Makna di sini maksudnya bahwa media pembelajaran dapat diserahkan sebagian kepada media pembelajaran,
yang digunakan itu mempunyai tersendiri bagi guru yang sehingga secara tidak langsung telah merangsang peserta
memakainya, sehingga ia dapat membantu pebelajar didiknya aktif terlibat dalam pembelajaran. Misalnya bila guru
memproses pemilikan pesan-pesan pembelajaran yang menggunakan video pembelajaran, OHP, surat kabar, dan lain-
disampaikan. Di antara makna-makna tersebut adalah: lain, maka peranan guru tidak lagi dominan. Guru dapat lebih
banyak memperhatikan pebelajar, dan menjelaskan pesan-
a. Memperjelas pokok bahasan yang disampaikan pembelajar pesan pembelajaran lebih jelas.

Penggunaan media pembelajaran bagi guru agama dapat d. Merangsang Pebelajar Mengadakan Internal Dialog
mengefektifkan dan memfungsionalkan penggunaan alat indera
Bila dikaji secara mendalam media pembelajaran yang
pebelajar sebanyak mungkin sesuai dengan sifat materi dan
digunakan secara tepat dapat merangsang pebelajar dengan
pokok bahasan yang disampaikan. Dengan menggunakan media
pesan-pesan yang disampaikan. Pebelajar yang kritis akan
pembelajaran yang tepat guna, uraian dan contoh-contoh yang
bertanya-tanya dalam dirinya (internal dialog) selama media
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 9 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 10

pembelajaran dipertunjukkan atau sesudahnya. Misalnya meyakinkannya. Mungkin ada tak dapat dilihat dengan mata,
pebelajar memperhatikan gerakan-gerakan gambar yang tampil namun dapat direkam melalui alat yang canggih.
dan suara yang terdengar bersamaan dengan gerak gambar.
h. Memberikan Perangsang, Pengalaman dan Pengamatan yang
Keduanya dapat merangsang otak dan jiwanya untuk
Sama kepada seluruh Pebelajar dalam waktu yang sama
memahaminya serta menganalisisnya. Misalnya pemutaran film
ibadah haji. Hal-hal yang menarik dalam penggunaan media
e. Mendorong Peserta Didik Aktif Belajar pembelajaran ini bagi guru adalah membantu dalam
Selama penggunaan media pembelajaran, secara tidak memberikan rangsangan yang sama kualitasnya kepada
langsung guru agama telah memotivasi seluruh kelas untuk pebelajar dalam waktu yang sama. Begitu pula dengan
terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Bahkan tak jarang pengalaman, pengamatan yang sama dalam yang sama. Kalau
pebelajar yang ingin sekali lagi mengikuti dan mengulangi guru menyajikan pokok bahasannya dengan metode ceramah
penyajiannya, karena keinginan yang besar untuk atau metode mengajar lainnya, mungkin akan diterima oleh
memahaminya dengan baik, dapat memutar kembali rekaman pebelajar yang pengertian yang berbeda.
berbagai pembahasan materi pembelajaran dalam rekaman
video, khususnya bagi sekolah yang mempunyainya. 3. Keterbatasan Media Pembelajaran

f. Memudahkan Mengatasi Masalah Ruang, Tempat, dan Waktu Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam
pembelajaran yang juga mempunyai keterbatasan-
Melalui media pembelajaran, guru dapat mengatasi keterbatasan:
permasalahan yang bertalian dengan ruang, tempat, dan waktu. a. Pemakaian media pembelajaran hanya sebagai alat bantu,
Kalau pokok bahasa mengenai luasnya padang pasir dan bukan pengganti guru.
besarnya Masjidil Haram dan padang Arafah, maka melalui b. Media yang menggunakan listrik, maka sangat bergantung
media pembelajaran masalah ruang yang sukar disampaikan terhadap daya listrik tersebut.
dengan kata-kata dapat disajikan lewat media pembelajaran c. Terkadang ada juga media yang memerlukan adanya
seperti rekaman video atau televisi, slide atau film bingkai. penataan ruangan yang khusus.
g. Memberi Pengalaman Nyata kepada Pebelajar d. Penggunaan media pembelajaran sangat sukar secara
Masalah-masalah agama seperti kekuasaan Allah dapat bervariasi.
ditampilkan dalam bentuk media pembelajaran agama sekaligus e. Mempersiapkan beberapa media pembelajaran memerlukan
mata pelajaran lainnya, misalnya guru memutar film mengenai waktu cukup lama.
hujan yang dimulai dari air sungai mengalir ke laut, kemudian f. Kalau terjadi kerusakan mendadak, sangat mengganggu dan
menguap ke udara tinggi, dan menjadi dingin sampai nol tidak dapat digunakan untuk selanjutnya.
derajat. Awan yang telah menjadi es ini berat dan turun ke g. Perlu adanya pemeliharaan yang ekstra hati-hati, khususnya
bawah dan mencari karena gesekan udara, dan turun menjadi yang bersifat elektronik, agar dapat digunakan dalam jangka
air hujan membasahi bumi. Dari air hujan tumbuhlah berbagai waktu lama.
tanaman dan pohon yang berbuah dan menjadi rezeki bagi
manusia.
Atau rekaman peristiwa gerhana matahari dan bulan,
mulai dari awal gerhana, sampai akhir dan kembali terang
benderang. Pengalaman nyata yang direkam ini disajikan
kepada pebelajar, maka pesan-pesan agama yang dapat
dihayati oleh pebelajar dengan sepenuh hati dan
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 12

BAB II yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip


hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar
KLASIFIKASI DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN berpikir yang tinggi.
Penggunaan media pembelajaran juga hendaknya
A. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran digunakan pada situasi sebagai berikut;
1. Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sudah
Dalam memilih dan menggunakan media untuk
berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru,
kepentingan pembelajaran sebaiknya minimal memperhatikan
2. Bahan pembelajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami
atau berpedoman pada kriteria-kriteria sebagai berikut.
siswa,
1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran; artinya media
3. Terbatasnya sumber pembelajaran,
pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan pembelajaran
4. Guru kurang atau tidak bergairah untuk menjelaskan bahan
yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan pembelajaran yang
pembelajaran melalui penuturan secara verbal akibat terlalu
berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih
lelah disebabkan telah mengajar cukup lama.
memungkinkan digunakannya media pembelajaran.
2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran; artinya bahan
pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan B. Kriteria Penggunaan Media Pembelajaran
generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih Dengan masuknya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ke
mudah dipahami siswa. dalam dunia pendidikan, perkembangan media tampil dalam
3. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang berbagai jenis dan ukuran dengan masing-masing karakteristik
diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat dan kemampuannya. Atas dasar itu, maka cara memilih dan
oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat menggunakan suatu media di dalam proses belajar mengajar,
dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang
dan praktis penggunaannya. kegunaan nilai serta landasannya, tetapi juga harus memiliki
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis keterampilan memilih dan menggunakannya dengan baik,
media yang diperlukan syarat utamanya adalah guru dapat karena media merupakan suatu sarana guna meningkatkan
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan mutu proses belajar mengajar.
manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi Mengingat banyak ragam dengan karakteristiknya, tentu
dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya guru akan berusaha memilihnya dengan cermat sehingga media
interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, tersebut dapat dipergunakan secara tepat. Dalam kaitannya
proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak dengan hal tersebut, guru perlu mendapat latihan praktek
mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat secara terus-menerus, sistematis dan latihan pelayanan.
menggunakannya dalam proses pembelajaran untuk Prinsip umum yang harus dihayati guru dalam
mempertinggi kualitas pengajaran. menggunakan media sebagai alat bantu antara lain adalah:
5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya; sehingga media 1. Menggunakan media pengajaran dipandang sebagai bagian
tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran yang manunggal dengan proses, atau sistem mengajar
berlangsung. memerlukan bantuan yang digunakan bila waktu
6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk memungkinkan.
pembelajaran harus sesuai dengan taraf kemampuan berpikir 2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber data
siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat pelengkap.
dipahami oleh para siswa. Menyajikan grafik yang berisi data 3. Guru dalam menggunakan media pengajaran hendaknya
dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD memahami benar tingkat hirarki jenis alat dan kegunaannya.
kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat 4. Dalam menggunakan media pengajaran sebaiknya diuji
dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram kegunaannya sebelum, selama dan sesudah penggunaannya
11
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 13 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 14

sehingga guru benar-benar memperhitungkan untung rugi erat dan juga merupakan suatu jalinan yang berantai.
dan kebaikan dalam pemilihan penggunaan jenis media Keterampilan dalam membuat media pendidikan akan
tersebut. berguna untuk suatu pelajaran tertentu. Jika seorang guru
5. Media pengajaran dapat efektif dan efisiensi penggunaannya akan membuat suatu media, maka alat yang dibuat harus
apabila diorganisasi secara sistematis. memenuhi syarat sebagai berikut :
6. Penggunaan multi media pengajaran akan menguntungkan a. Sesuai dengan akal dan dapat dipikirkan.
dan memperlancar proses belajar siswa serta merangsang b. Hares sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
gairah belajar siswa. c. C. Sesuai dengan kemampuan keuangannya
Ketika guru ingin menggunakan media selain melihat d. Praktis dan sederhana
prinsip umum, perlu pula memperhatikan beberapa faktor yang e. Berguna dalam pelajaran untuk guru dan murid.
harus diperhatikan dalam cara memilih dan menggunakan Untuk dapat menilai media pendidikan adalah merupakan
media pendidikan, yaitu: pekerjaan yang remit. Di sini guru harus pandai menerapkan
1. Tujuan mengajar. Media yang dipilih hendaknya sesuai dan kriteria penilaian agar dapat melihat alat tersebut memenuhi
dapat menunjang tujuan pembelajaran yang sudah syarat atau tidak. Penilaian itu dilakukan dalam rangka guru
dirumuskan. Dan mengenai tujuan ini merupakan kriteria memilih jenis alat yang akan digunakan, atau setelah digunakan
yang paling pokok, yang lain merupakan pelengkap. pada waktu orang lain sedang menggunakan alat tersebut;
2. Ketepatan dari bahan pelajaran dan media yang digunakan dengan demikian guru dapat memilih dan menggunakan media
bila bahan pelajaran yang dipelajari merupakan bahagian dengan baik.
penting dari suatu benda, di sini yang lebih sesuai media Dengan demikian secara singkat dan sederhana dapat
yang digunakan ialah bagan atau slide, akan tetapi jika yang dikemukakan bahwa dalam penggunaan media pembelajaran,
dipelajari aspek yang menyangkut gerak, di sini media yang seorang harus memperhatikan prinsip-prinsip umum berikut ini:
tepat digunakan adalah media film atau video. 1. Lakukan persiapan yang matang (planning).
3. Metode Mengajar. Di dalam proses pembelajaran guru harus 2. Sesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
pandai menyesuaikan antara mengajar dengan media. 3. Integrasikan dengan proses dan pelajaran.
4. Ketersediaan alat yang dibutuhkan dalam memilih media 4. Jadikan sebagai sumber data pelengkap, jangan sebagai
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, pengganti guru, atau jangan dijadikan sebagai selingan dan
kita harus sesuaikan dengan media yang ada di hiburan.
perpustakaan. 5. Multi media baik, namun hati-hati dapat mengaburkan
5. Keadaan siswa. Dalam menggunakan media harus pemahaman siswa.
disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan siswa, yang 6. Yakinkan bahwa guru betul-betul menguasai dalam
akan menggunakan media tersebut dan besar kecilnya penggunaan media tersebut.
kelompok juga menjadi bahan pertimbangan. 7. Tidak ada satu media pun yang selalu sesuai dengan segala
6. Mutu teknis. Pengambilan sasaran yang hasilnya akan macam kegiatan pembelajaran.
dipergunakan sebagai media, haruslah memenuhi syarat 8. Usahakan siswa aktif dan dapat bertanggung jawab terhadap
sehingga bagian yang penting dapat terlihat jelas, dengan pesan pembelajaran (misalnya dengan tes, laporan, dll).
kata lain mute teknis harus memenuhi persyaratan agar 9. Tampilkan media secara sistematis, dan hal-hal yang positif
media tersebut dapat digunakan. Contoh pengambilan saja, jangan ditampilkan hal-hal yang negatif.
gambar yang tidak memenuhi syarat, sehingga hasilnya tidak
baik, karena bagian yang diperlukan kabur sehingga media C. Fungsi Media dalam Komunikasi Pembelajaran
tersebut tidak bisa digunakan.
Pada hakikatnya pembelajaran merupakan proses
7. Biaya. Dalam penggunaannya bahwa antara media
komunikasi antara guru dan siswa. Sebagai komunikan pada
pendidikan dan faktor pengajaran lainnya Baling berhubungan
pembelajaran di atas adalah siswa, sedangkan sebagai
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 15 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 16

komunikatornya menurut prinsip pendidikan modern adalah Biasanya dalam pembelajaran terjadi banyak hambatan
guru dan siswa sendiri. Jika sekelompok siswa menjadi sehubungan dengan komunikasi dalam pembelajaran ini,
komunikator terhadap siswa yang lain dan guru sebagai setelah ditelusuri faktor penyebabnya mungkin salah satunya
pengarah atau pembimbing, maka akan terjadi proses interaksi terjadi kesalahan dalam komunikasi, yaitu:
yang kadar keaktifan siswanya tinggi. Proses komunikasi yang a. Guru sebagai komunikator kurang mampu
mungkin terjadi selama proses pembelajaran adalah: menyampaikannya.
a. Komunikasi searah, dalam hal ini komunikasi yang dimaksud b. Adanya perbedaan daya tangkap para siswa sebagai
hanya terjadi dari guru kepada siswa. Karena komunikasi di komunikan.
atas hanya terjadi dari guru kepada siswa, maka model c. Adanya perbedaan ruang dan waktu antara guru sebagai
komunikasi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a) Kadar komunikator dengan para siswa sebagai komunikan.
keaktifan siswa rendah, (b) sebagai komunikator hanya guru, d. Jumlah siswa sebagai komunikan sangat besar, sehingga
(c) sebagai komunikannya adalah siswa, dan (d) jika dalam sukar dijangkau secara perorangan oleh guru sebagai
pembelajaran terjadi dengan peragaan, maka kegiatan guru komunikator.
lebih cenderung bersifat demonstrasi. Komunikasi yang efektif banyak juga tergantung pada
b. Komunikasi dua arah (dwiarah), Kedua arah ini ialah antara keaktifan penerima. Penerima mungkin bereaksi (mengadakan
guru dengan siswa atau antara siswa dengan guru. Beberapa feed back) berupa pertanyaan, jawaban pertanyaan atau berupa
ciri komunikasi dua arah ini di antaranya: (a) kegiatan siswa perbuatan, baik secara mental maupun fisik. Adanya umpan
sudah mulai nampak, (b) guru maupun siswa bisa sebagai balik ini memungkinkan komunikator mengadakan perbaikan-
komunikator, (c) jika pembelajaran terjadi peragaan, maka perbaikan cara komunikasi yang pernah dilakukan.
kegiatan guru akan lebih bervariasi dalam menggunakan Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-
metode. kemungkinan terjadinya salah komunikasi, maka harus
c. Komunikasi banyak arah (multiarah), yaitu antara guru digunakan sasaran yang bisa membantu proses komunikasi,
dengan siswa atau antara siswa dengan siswa atau antara yaitu media. Dalam pembelajaran, media yang digunakan
siswa dengan guru. Beberapa ciri komunikasi multiarah di disebut media pembelajaran, karena media sebagai unsur
antaranya: (a) kadar keaktifan siswa tinggi, (b) guru maupun penunjang dalam proses komunikasi, maka jenis, bentuk dan
siswa bisa sebagai komunikator, (c) pembelajaran akan fungsi media ini sangat ditentukan oleh jenis, bentuk dan tujuan
terjadi lebih bervariasi, (d) fungsi peragaan tidak hanya komunikasi itu sendiri.
bersifat demonstrasi, tetapi juga akan bersifat eksperimen
bagi para siswa. D. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran
Untuk lebih jelasnya tentang ketiga tipe komunikasi di
Mempelajari dan memahami banyaknya klasifikasi media
atas dapat digambarkan seperti diagram panah berikut:
pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli, yang mereka
mempunyai sudut pandang masing-masing. Maka dapat
G
dikemukakan klasifikasi media pembelajaran paling tidak ada
G G lima macam, yaitu:
1. Media tanpa proyeksi dua dimensi (hanya punya ukuran
S S
panjang dan lebar), seperti: gambar, bagan, grafik, poster,
1 3
peta dasar dan sebagainya.
S S S S S S S 2. Media tanpa proyeksi tiga dimensi (punya ukuran panjang,
1 2 3 1 2 3 2 lebar, dan tebal/ tinggi, seperti: benda sebenarnya, model,
Searah Dua arah Banyak arah boneka, dan sebagainya.
3. Media audio (media dengar), seperti: radio dan tape recorder.
Catatan: G = Guru S = Siswa
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 17 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 18

4. Media dengan proyeksi (media yang diproyeksikan), seperti: 4. Media dengan Proyeksi
film, slide, filmstrip, overhead projektor, dan sebagainya. a. OHP (Overhead Projektor)
5. Televisi (TV) dan Video Tape Recorder (VTR). TV adalah alat b. Slide dan Filmstrips
untuk melihat gambar dan mendengarkan suara dari jarak c. Opaque Projector (Proyektor tak Tembus Pandang)
yang jauh. VTR adalah alat untuk merekam, menyimpan dan d. Mikrofis (Microfiche)
menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar e. Film
dari suatu objek. f. Film Gelang
Sebagai perbandingan dapat dilihat klasifikasi media g. LCD
pembelajaran yang dikemukakan oleh Rudy Bretz (1972), yang 5. Televisi
membaginya menjadi 8 klasifikasi, yaitu: (1) media audio visual 6. Komputer
gerak, (2) media audio visual diam, (3) media audio semi- 7. Video Tape Recorder (VTR), Video Compact Disc (VCD),
gerak, (4) media visual gerak, (5) media visual diam, (6) media Digital Video Disc (DVD)
semi gerak, (7) media audio, dan media cetak. 8. Dan lain-lain
Atau secara garis besarnya dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok besar sebagai berikut:
1. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat
(visual)
2. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat didengar
(audio)
3. Kelompok media pembelajaran yang hanya dapat dilihat dan
didengar (visual-audio)
Jika dirinci beberapa jenis media secara satu persatu
antara dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Media tanpa Proyeksi Dua Dimensi
a. Fotografi/gambar
b. Diagram
c. Bagan/chart
d. Grafik (Graphs)
e. Kartun
f. Poster
2. Media tanpa Proyeksi Tiga Dimensi
a. Benda Sebenarnya
b. Model
c. Peta dan Globe
d. Mock-up
e. Boneka
f. Topeng
3. Media Audio
a. Radio
b. Tape Recorder
c. Laboratorium Bahasa
d. CD dan MP3
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 20

BAB III bersifat konkret ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi


tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran,
KONSEP DASAR TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone
A. Latar Belakang Sejarah Teknologi Pembelajaran
of Experience) ini merupakan upaya awal untuk memberikan
Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar
dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran dengan komunikasi audiovisual. Kerucut Pengalaman Dale telah
semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan menyatukan teori pendidikan John Dewey (salah satu tokoh
dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk aliran progresivisme) dengan gagasan – gagasan dalam bidang
mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar psikologi yang tengah populer pada masa itu.
dengan alat bantu audio-visual. Teknologi Pembelajaran Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat
merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam mengusulkan bidang
berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang
pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan. kemudian berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi
Adalah Edgar Dale dan James Finn merupakan dua tokoh tersendiri, dengan didukung oleh penelitian, teori dan teknik
yang berjasa dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran tersendiri. Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem dan
modern. Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut proses mampu mencakup dan memperluas gagasan Edgar Dale
Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam tentang keterkaitan antara bahan dengan proses pembelajaran..
gambar 1 berikut ini:
B. Definisi Teknologi Pembelajaran
Rumusan tentang pengertian Teknologi Pembelajaran
Lambang telah mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah
Verbal dan perkembangan dari teknologi pembelajaran itu sendiri. Di
Lambang Visual bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi
Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan
Radio, Rekaman, Gambar Mati Teknologi Pembelajaran.
Gambar Hidup Definisi Association for Educational Communications
Technology (AECT) 1963 “Komunikasi audio-visual adalah
Pameran
cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama
Karyawisata berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan
guna mengendalikan proses belajar, mencakup kegiatan:
Dramatisasi
1. mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam
Demonstrasi proses belajar;
Pengalaman Buatan 2. penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun
instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi:
Pengalaman Langsung perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan
pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Dale
pembelajaran. Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap
metode dan medium komunikasi secara efektif untuk
Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat
membantu pengembangan potensi pembelajar secara
pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman
maksimal.
melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang

19
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 21 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 22

Meski masih menggunakan istilah komunikasi audio- Definisi MacKenzie dan Eraut 1971 “Teknologi Pendidikan
visual, definisi di atas telah menghasilkan kerangka dasar bagi merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan
pengembangan Teknologi Pembelajaran berikutnya serta dapat pendidikan dapat dicapai”
mendorong terjadinya peningkatan pembelajaran. Definisi sebelumnya meliputi istilah, “mesin”, instrumen”
Definisi Commission on Instruction Technology (CIT) 1970 atau “media”, sedangkan dalam definisi MacKenzie dan Eraut
“Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran ini tidak menyebutkan perangkat lunak maupun perangkat
diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi keras, tetapi lebih berorientasi pada proses.
komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan Definisi AECT 1972, Pada tahun 1972, AECT berupaya
pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan merevisi definisi yang sudah ada (1963, 1970, 1971), dengan
tulis…..bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah memberikan rumusan sebagai berikut: “Teknologi Pendidikan
televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi
maupun lunak lainnya.” belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam :
Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan
dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas
keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta keseluruhan proses tersebut”.
didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan Definisi ini didasari semangat untuk menetapkan
komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan
sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan
efektif. merupakan suatu profesi.
Dengan mencantumkan istilah tujuan khusus, tampaknya Definisi AECT 1977, “Teknologi pendidikan adalah proses
rumusan tersebut berusaha mengakomodir pengaruh pemikiran kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan,
B.F. Skinner (salah seorang tokoh Psikologi Behaviorisme) sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang,
dalam teknologi pembelajaran. Begitu juga, rumusan tersebut melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah
memandang pentingnya penelitian tentang metode dan teknik dalam segala aspek belajar pada manusia.
yang digunakan untuk mencapai tujuan khusus. Definisi tahun 1977, AECT berusaha mengidentifikasi
Definisi Silber 1970, “Teknologi Pembelajaran adalah sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi sebelumnya,
pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan- kecuali pada tahun 1963, tidak menekankan teknologi
pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, pendidikan sebagai suatu teori.
orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan Definisi AECT 1994. “Teknologi Pembelajaran adalah teori
usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar”. pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk
Definisi yang dikemukakan oleh Kenneth Silber di atas belajar.”
menyebutkan istilah pengembangan. Pada definisi sebelumnya Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana,
yang dimaksud dengan pengembangan lebih diartikan pada definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam.
pengembangan potensi manusia. Dalam definisi Silber, Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi
penggunaan istilah pengembangan memuat dua pengertian, pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya
disamping berkaitan dengan pengembangan potensi manusia perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh.
juga diartikan pula sebagai pengembangan dari Teknologi Definisi ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau
Pembelajaran itu sendiri, yang mencakup : perancangan, kawasan bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di
produksi, penggunaan dan penilaian teknologi untuk samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya
pembelajaran. proses dan produk.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 23 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 24

Jika diamati isi kandungan definisi-definisi teknologi yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut
pembelajaran di atas, tampaknya dari waktu ke waktu teknologi memicu kajian tentang desain. Pendirian pusat-pusat desain
pemebelajaran mengalami proses “metamorfosa” menuju bahan pembelajaran dan terprogram, seperti “Learning
penyempurnaan. Yang semula hanya dipandang sebagai alat ke Resource and Development Center” pada tahun 1960 semakin
sistem yang lebih luas, dari hanya berorientasi pada praktek memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu tahun
menuju ke teori dan praktek, dari produk menuju ke proses 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari
dan produk, dan akhirnya melalui perjalanan evolusionernya Learning Resource and Development Center tersebut menulis
saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang dan berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari
dan profesi. Teknologi Pendidikan.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu Aplikasi teori sistem dalam pembelajaran melengkapi
pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, khususnya dasar psikologi pembelajaran tersebut. Melalui James Finn dan
dalam bidang pendidikan, psikologi dan komunikasi maka tidak Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran secara
mustahil ke depannya teknologi pembelajaran akan semakin bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan
terus berkembang dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran.
ilmu dan profesi yang dapat lebih jauh memberikan manfaat Perhatian terhadap desain pesan pun berkembang selama
bagi pencapaian efektivitas dan efisiensi pembelajaran. akhir 1960-an dan pada awal 1970-an. Kolaborasi Robert Gagne
Kendati demikian, harus diakui bahwa perkembangan dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi
bidang dan profesi teknologi pembelajaran di Indonesia hingga pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat
saat ini masih boleh dikatakan belum optimal, baik dalam hal konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup.
design, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, maupun Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan
evaluasinya. Kiranya masih dibutuhkan usaha perjuangan yang utama dari teori dan praktek, yaitu: (1) Desain Sistem
sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait dengan Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4)
teknologi pembelajaran, baik dari kalangan akademisi, peneliti Karakteristik Pembelajar.
maupun praktisi. a. Desain Sistem Pembelajaran; yaitu prosedur yang
terorganisasi, meliputi langkah-langkah : (a) penganalisaan
C. Kawasan Teknologi Pembelajaran (proses perumusan apa yang akan dipelajari); (b)
perancangan (proses penjabaran bagaimana cara
Definisi 1994, dirumuskan berlandaskan lima bidang
mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan
garapan dari Teknologi Pembelajaran, yaitu : Desain,
pembuatan atau produksi bahan-bahan pelajaran); (d)
Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian.
pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan
Kelima hal ini merupakan kawasan (domain) dari bidang
(e) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
Teknologi Pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan kelima
Desain Sistem Pembelajaran biasanya merupakan
kawasan tersebut, dengan sub kategori dan konsep yang
prosedur linier dan interaktif yang menuntut kecermatan dan
terkait:
kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling
mengontrol, semua langkah tersebut harus tuntas. Dalam
1. Kawasan Desain
Desain Sistem Pembelajaran, proses sama pentingnya dengan
Desain di sini adalah proses untuk menentukan kondisi produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada
belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. proses.
Kawasan desain bermula dari gerakan psikologi pembelajaran, b. Desain Pesan; yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk
terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan
teori pembelajaran berprogram (programmed instructions). penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian,
Selanjutnya, pada tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon persepsi, dan daya tangkap. Fleming dan Levie membatasi
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 25 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 26

pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat gerakan audio-visual ke era Teknologi Pembelajaran sekarang
memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Desain ini. Pada 1930-an film mulai digunakan untuk kegiatan
pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti : bahan visual, pembelajaran (teknologi audio-visual). Selama Perang Dunia II,
urutan, halaman dan layar secara terpisah. Desain harus banyak jenis bahan yang diproduksi terutama film untuk
bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas pelatihan militer. Setelah perang, televisi sebagai media baru
belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip digunakan untuk kepentingan pendidikan (teknologi audio-
desain pesan akan berbeda, bergantung pada jenis medianya, visual). Selama akhir tahun 1950- an dan awal tahun 1960-an
apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi keduanya bahan pembelajaran berprograma mulai digunakan untuk
(misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer). Juga pembelajaran. Sekitar tahun 1970-an komputer mulai
apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, digunakan untuk pembelajaran, dan permainan simulasi
pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi menjadi mode di sekolah. Selama tahun 1098-an teori dan
belajar atau hapalan. praktek di bidang pembelajaran yang berlandaskan komputer
c. Strategi Pembelajaran; yaitu spesifikasi untuk menyeleksi berkembang seperti jamur dan sekitar tahun 1990-an
serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan belajar multimedia terpadu yang berlandaskan komputer merupakan
dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi pembelajaran dari kawasan ini.
meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar. Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan
Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong
pembelajaran sebagai prinsip teknologi pembelajaran. Dalam terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya . Pada
mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena:
pada situasi belajar, sifat materi dan jenis belajar yang a. Pesan yang didorong oleh isi
dikehendaki. b. Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori,
d. Karakteristik Pebelajar, yaitu segi-segi latar belakang c. Manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras, perangkat
pengalaman pebelajar yang mempengaruhi terhadap lunak, dan bahan pembelajaran.
efektivitas proses belajarnya. Karakteristik pebelajar
mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pebelajar. Secara a. Teknologi Cetak
psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik
Teknologi Cetak adalah cara untuk memproduksi atau
pebelajar yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ability),
menyampaikan bahan, seperti: buku-buku, bahan-bahan visual
baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan
yang statis, terutama melalui pencetakan mekanis atau
kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi serta aspek-
photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan
aspek kepribadian lainnya.
dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain.
Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan
2. Kawasan Pengembangan
komputer adalah suatu contoh penggunaan teknologi
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam
desain ke dalam bentuk fisik, di dalamnya meliputi (1) teknologi bentuk “cetakan” guna keperluan pembelajaran merupakan
cetak; (2) teknologi audio-visual; (3) teknologi berbasis contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.
komputer; dan (4) teknologi terpadu. Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan
Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. visual. Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut
Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam sangat bergantung pada teori persepsi visual, teori membaca,
kemampuan media ini berakibat pada perubahan kawasan. pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar.
Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai
pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film, karakteristik sebagai berikut :
namun pemunculan film merupakan tonggak sejarah dari
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 27 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 28

1) Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Pada dasarnya,
ruang teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada
2) Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pembelajar melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi
pasif. komputer biasanya disebut “computer-based intruction (CBI)”,
“computer assisted instruction (CAI”), atau “computer-managed
3) Keduanya berbentuk visual yang statis
instruction (CMI)”.
4) Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip Aplikasi-aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan
linguistik dan persepsi visual.
berdasarkan teori perilaku dan pembelajaran terprogram, akan
5) Keduanya berpusat pada pembelajar tetapi sekarang lebih banyak berlandaskan pada teori kognitif.
6) Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat:
oleh pemakai. 1) Tutorial, pembelajaran utama diberikan,
2) Latihan dan pengulangan untuk membantu pembelajar
b. Teknologi Audio-Visual
mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah
Teknologi Audio-Visual merupakan cara memproduksi dan dipelajari sebelumnya,
menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan 3) Permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari; dan
Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena 4) Sumber data yang memungkinkan pembelajar untuk
menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. mengakses sendiri susunan data melalui tata cara
Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar pengakasesan (protocol) data yang ditentukan secara
hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang eksternal.
berukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras
sebagai produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan maupun perangkat lunak biasanya memiliki karakteristik
dengan pembelajaran melalui penglihatan dan pendengaran sebagai berikut :
yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung kepada 1) Dapat digunakan secara acak, di samping secara linier
pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan Pembelajar, di
Secara khusus, teknologi audio-visual cenderung
samping menurut cara seperti yang dirancang oleh
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
pengembangnya.
1) Bersifat linier
3) Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak
2) Menampilkan visual yang dinamis dengan menggunakan kata, simbol maupun grafis.
3) Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama
ditentukan oleh desainer/pengembang. pengembangan
4) Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan 5) Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat
yang riil dan abstrak. interaktivitas tinggi.
5) Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah
laku dan kognitif. d. Teknologi Terpadu
6) Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan
interaktivitas belajar si pebelajar. Teknologi Terpadu merupakan cara untuk memproduksi
dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis
c. Teknologi Berbasis Komputer media yang dikendalikan komputer. Keistimewaan yang
ditampilkan oleh teknologi ini, khususnya dengan menggunakan
Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara-cara komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktivitas
memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan pembelajar yang tinggi dengan berbagai macam sumber belajar.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 29 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 30

Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini mempunyai Lashley dan Watson mengenai penggunaan film-film pelatihan
karakteristik sebagai berikut: militer Perang Dunia I (tentang pencegahan penyakit kelamin).
1) Dapat digunakan secara acak, di samping secara linier Setelah Perang Dunia II, gerakan pembelajaran audio-visual
2) Dapat digunakan sesuai dengan keinginan pebelajar, di mengorganisasikan dan mempromosikan bahan-bahan audio
samping menurut cara seperti yang dirancang oleh visual, sehingga menjadikan persediaan bahan pembelajaran
pengembangnya. semakin berkembang dan mendorong cara-cara baru membantu
3) Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam guru. Selama tahun 1960-an banyak sekolah dan perguruan
tinggi mulai banyak mendirikan pusat-pusat media
konteks pengalaman Pembelajar, relevan dengan kondisi
pembelajaran.
pembelajar, dan di bawah kendali pembelajar.
Karya Dale pada 1946 yang berjudul Audiovisual
4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan Materials in Teaching, yang di dalamnya mencoba memberikan
dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran
rasional umum tentang pemilihan bahan dan aktivitas belajar
5) Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut yang tepat. Pada tahun, 1982 diterbitkan diterbitkan buku
pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada Instructional Materials and New Technologies of Instruction oleh
saat digunakan. Heinich, Molenda dan Russel. Dalam buku ini mengemukakan
6) Bahan belajar menunjukkan interaktivitas pembelajar yang model ASSURE, yang dijadikan acuan prosedur untuk
tinggi merancang pemanfaatan media dalam mengajar. Langkah-
7) Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh langkah tersebut meliputi: (1) Analyze leraner (menganalisis
dari banyak sumber media. pembelajar); (2) State Objective (merumuskan tujuan);(3)
Select Media and Materials (memilih media dan bahan); (4)
3. Kawasan Pemanfaatan Utilize Media and Materials (menggunakan media dan bahan),
(5) Require Learner Participation (melibatkan siswa) ; dan (6)
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan
Evaluate and Revise (penilaian dan revisi).
sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting
karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan
a. Pemanfaatan Media
atau sistem pembelajaran. Mereka yang terlibat dalam
pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan Pemanfaatan Media yaitu penggunaan yang sistematis
pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan
menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi
dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film
kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan
pembelajar, serta memasukannya ke dalam prosedur oragnisasi bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan
yang berkelanjutan. juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang
Kawasan pemanfaatan mungkin merupakan kawasan belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau
Teknologi Pembelajaran, mendahului kawasan desain dan verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau
produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan ini sumber belajar.
berasal dari gerakan pendidikan visual pada dekade pertama
abad ke 20, dengan didirikannya museum-museum. Pada b. Difusi Inovasi
tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai berupaya untuk
Difusi Inovasi adalah proses berkomunikasi melalui
menggunakan film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-
strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan
pokok pembelajaran di kelas.
akhir yang ingin dicapai ialah untuk terjadinya perubahan.
Di antara penelitian formal yang paling tua mengenai
Selama bertahun-tahun, kawasan pemanfaatan dipusatkan pada
aplikasi media dalam pendidikan ialah studi yang dilakukan oleh
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 31 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 32

aktivitas guru dan ahli media yang membantu guru. Model dan Kebijakan dan peraturan pemerintah mempengaruhi
teori pemanfaatan dalam kawasan pemanfaatan cenderung pemanfaatan teknologi. Kebijakan dan regulasi biasanya
terpusat pada perpektif pengguna. Akan tetapi, dengan dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi. Misalnya,
diperkenalkannya konsep difusi inovasi pada akhir tahun 1960- hukum hak cipta yang dikenakan pada pengguna teknologi, baik
an yang mengacu pada proses komunikasi dan melibatkan untuk teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis
pengguna dalam mempermudah proses adopsi gagasan, komputer, maupun teknologi terpadu.
perhatian kemudian berpaling ke perspektif penyelenggara.
Rogers (1983) melakukan studi tentang difusi inovasi, 4. Kawasan Pengelolaan
yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Hasil studinya telah
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi
memperkuat pandangan tentang pentahapan, proses, serta
Pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian,
variabel yang dapat mempengaruhi difusi. Dari hasil studi ini
pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula
dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan bergantung pada upaya
dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan
membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba dan
media. Pembauran perpustakaan dengan program media
mengadopsi inovasi. Dalam hal ini, penting dilakukan proses
membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program
desiminasi, yaitu yang sengaja dan sistematis untuk membuat
media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak
orang lain sadar adanya suatu perkembangan dengan cara
sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber
menyebarkan informasi. Desiminasi ini merupakan tujuan awal
teknologikal dalam kurikulum.
dari difusi inovasi. Langkah-langkah difusi menurut Rogers
Dengan semakin rumitnya praktek pengelolaan dalam
(1983) adalah : (1) pengetahuan; (2) persuasi atau bujukan;
bidang teknologi pembelajaran ini, teori pengelolaan umum
(3) keputusan; (4) implementasi; (5) dan konfirmasi.
mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan proyek mulai
c. Implementasi dan Institusionalisasi digunakan, khususnya dalam proyek desain pembelajaran.
Teknik atau cara pengelolaan proyek-proyek terus
Implementasi dan Institusionalisasi yaitu penggunaan dikembangkan, dengan meminjam dari bidang lain. Tiap
bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang perkembangan baru memerlukan cara pengelolaan baru pula.
sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Sedangkan Keberhasilan sistem pembelajaran jarak jauh bergantung
institusionalisasi penggunaan yang rutin dan pelestarian dari pada pengelolaannya, karena lokasi yang menyebar. Dengan
inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya lahirnya teknologi baru, dimungkinkan tersedianya cara baru
organisasi. Begitu produk inovasi telah diadopsi, proses untuk mendapatkan informasi. Akibatnya pengetahuan tentang
implementasi dan pemanfaatan dimulai. Untuk menilai pengelolaan informasi menjadi sangat potensial. Dasar teoritis
pemanfaatan harus ada implementasi. Bidang implementasi dan pengelolaan informasi berasal dari disiplin ilmu informasi.
institusionalisasi (pelembagaan) yang didasarkan pada Pengelolaan informasi membuka banyak kemungkinan untuk
penelitian, belum berkembang sebaik-bidang-bidang yang lain. desain pembelajaran, khususnya dalam pengembangan dan
Tujuan dari implementasi dan institusionalisasi adalah menjamin implementasi kurikulum dan pembelajaran yang dirancang
penggunaan yang benar oleh individu dalam organisasi. sendiri.
Sedangkan tujuan dari institusionalisasi adalah untuk
mengintegrasikan inovasi dalam struktur kehidupan organisasi. a. Pengelolaan Proyek
Keduanya tergantung pada perubahan individu maupun
organisasi. Pengelolaan Proyek meliputi: perencanaan, monitoring,
dan pengendalian proyek desain dan pengembangan.
d. Kebijakan dan Regulasi Pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional
(line and staff management) karena : (a) staf proyek mungkin
Kebijakan dan Regulasi; adalah aturan dan tindakan yang
baru, yaitu anggota tim untuk jangka pendek; (b) pengelola
mempengaruhi difusi dan pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 33 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 34

proyek biasanya tidak memiliki wewenang jangka panjang atas 5. Kawasan Penilaian
orang karena sifat tugas mereka yang sementara, dan (c)
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya
pengelola proyek memiliki kendali dan fleksibilitas yang lebih
pembelajaran dan belajar, mencakup : (1) analisis masalah; (2)
luas dari yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
pengukuran acuan patokan; (3) penilaian formatif; dan (4)
Para pengelola proyek bertanggung jawab atas
penilaian sumatif .
perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain
Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara
pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain. Peran pengelola
penilaian program, proyek , produk. Penilaian program –
proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman
evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan
proyek dan memberi saran perubahan internal.
pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam
b. Pengelolaan Sumber penyusunan kurikulum. Sebagai contoh misalnya penilaian
untuk program membaca dalam suatu wilayah persekolahan,
Pengelolaan Sumber mencakup perencanaan, program pendidikan khusus dari pemerintah daerah, atau suatu
pemantauan dan pengendalian sistem pendukung dan program pendidikan berkelanjutan dari suatu Universitas.
pelayanan sumber. Pengelolaan sumber memiliki arti penting Penilaian proyek – evaluasi untuk menaksir kegiatan yang
karena mengatur pengendalian akses. Pengertian sumber dapat dibiayai secara khusus guna melakukan suatu tugas tertentu
mencakup, personil keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas dan dalam suatu kurun waktu. Contoh, suatu lokakarya 3 hari
sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran mencakup semua mengenai tujuan perilaku. Kunci perbedaan antara program dan
teknologi yang telah dijelaskan pada kawasan pengembangan. proyek ialah bahwa program diharapkan berlangsung dalam
Efektivitas biaya dan justifikasi belajar yang efektif merupakan yang tidak terbatas, sedangkan proyek biasanya diharapkan
dua karakteristik penting dari pengelolaan sumber. berjangka pendek. Proyek yang dilembagakan dalam
kenyataannya menjadi program.
c. Pengelolaan sistem penyampaian
Penilaian bahan (produk pembelajaran) – evaluasi yang
Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, menaksir kebaikan atau manfaat isi yang menyangkut benda-
pemantauan pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan benda fisik, termasuk buku, pedoman kurikulum, film, pita
pembelajaran diorganisasikan” Hal tersebut merupakan suatu rekaman, dan produk pembelajaran lainnya.
gabungan antara medium dan cara penggunaan yang dipakai
dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada pembelajar. a. Analisis Masalah
Pengelolaan sistem penyampaian memberikan perhatian Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan
pada permasalahan produk seperti persyaratan perangkat parameter masalah dengan menggunakan strategi pengumpulan
keras/lunak dan dukungan teknis terhadap pengguna maupun informasi dan pengambilan keputusan. Telah lama para
operator. Pengelolaan ini juga memperhatikan permasalahan evaluator yang piawai berargumentasi bahwa penilaian yang
proses seperti pedoman bagi desainer dan instruktur dan seksama mulai saat program tersebut dirumuskan dan
pelatih. Keputusan pengelolaan penyampaian sering bergantung direncanakan. Bagaimanapun baiknya anjuran orang, program
pada sistem pengelolaan sumber. yang diarahkan pada tujuan yang tidak/kurang dapat diterima
akan dinilai gagal memenuhi kebutuhan.
d. Pengelolaan informasi
Jadi, kegiatan penilaian ini meliputi identifikasi kebutuhan,
Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, penentuan sejauhmana masalahnya dapat diklasifikasikan
dan pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan sebagai pembelajaran, identifikasi hambatan, sumber dan
atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber karakteristik pembelajar, serta penentuan tujuan dan prioritas
untuk kegiatan belajar. Pentingnya pengelolaan informasi (Seels and Glasgow, 1990). Kebutuhan telah dirumuskan
terletak pada potensinya untuk mengadakan revolusi kurikulum sebagai “jurang antara “apa yang ada” dan “apa yang
dan aplikasi desain pembelajaran seharusnya ada” dalam pengertian hasil (Kaufman, 1972).
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 35 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 36

Analisis kebutuhan diadakan untuk kepentingan perencanaan Metode yang digunakan dalam penilaian formatif berbeda
program yang lebih memadai. dengan penilaian sumatif. Penilaian formatif mengandalkan pada
kajian teknis dan tutorial, uji coba dalam kelompok kecil atau
b. Pengukuran Acuan Patokan kelompok besar. Metode pengumpulan data sering bersifat
Pengukuran acuan patokan meliputi teknik-teknik untuk informal, seperti observasi, wawancara, dan tes ringkas.
menentukan kemampuan pembelajaran menguasai materi yang Sebaliknya, penilaian sumatif memerlukan prosedur dan metode
telah ditentukan sebelumnya. Penilaian acuan patokan pengumpulan data yang lebih formal. Penilaian sumatif sering
memberikan informasi tentang penguasaan seseorang mengenai menggunakan studi kelompok komparatif dalam desain kuasi
pengetahuan, sikap, atau keterampilan yang berkaitan dengan eksperimental.
tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam tes acuan patokan Kelima kawasan beserta kategorinya tersebut di atas
berarti dapat melaksanakan ketentuan tertentu, biasanya dapat divisualisasikan sebagaimana tampak pada gambar 1
ditentukan dan mereka yang dapat mencapai atau melampaui berikut ini :
KAWASAN
skor minimal tersebut dinyatakan lulus. Pengukuran acuan
PENGEMBANGAN
patokan memberitahukan pada para siswa seberapa jauh
mereka dapat mencapai standar yang ditentukan. 1. Teknologi Cetak
2. Teknologi Audio Visual
c. Penilaian Formatif dan Sumatif 3. Tek. Berbasis Komputer
4. Teknologi Terpadu
Penilaian Formatif dan Sumatif; berkaitan dengan KAWASAN
pengumpulan informasi tentang kecukupan dan penggunaan PEMANFAATAN
informasi ini sebagai dasar pengembangan selanjutnya. Dengan KAWASAN DESAIN
penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan informasi 1. Pemanfaatan Media
1. Desain Sistem 2. Difusi Inovasi
tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal 3. Implementasi dan
Pembelajaran TEORI
pemanfaatan. Penilaian formatif dilaksanakan pada waktu Institusionalisaso
2. Desain Pesan
pengembangan atau perbaikan program atau produk (atau 3. Strategi Pemblj PRAKTE 4. Kebijakan dan
orang dan sebagainya). Penilaian ini dilaksanakan untuk 4. Karakteristik K regulasi
keperluan staf dalam lembaga program dan biasanya tetap Pebelajar
bersifat intern; akan tetapi penilaian ini dapat dilaksanakan oleh
evaluator dalam atau luar atau (lebih baik lagi) kombinasi.
Perbedaan antara formatif dan sumatif telah dirangkum dengan KAWASAN PENILAIAN KAWASAN PENGELOLAAN
baik dalam sebuah kiasan dari Bob Stake “Apabila juru masak
1. Analisis Masalah 1. Manajemen Proyek
mencicipi sup, hal tersebut formatif, apabila para tamu 2. Pengukuran Acuan 2. Manajemen Sumber
mencicipi sup tersebut, hal tersebut sumatif. Patokan 3. Manajemen Sistem
Penilaian sumatif dilaksanakan setelah selesai dan bagi 3. Evaluasi Formatif Penyampaian
kepentingan pihak luar atau para pengambil keputusan, sebagai 4. Evaluasi Sumatif 4. Manajemen informasi
contoh: lembaga penyandang dana, atau calon pengguna,
walaupun hal tersebut dapat dilaksanakan baik oleh evaluator
Gambar 1. Kawasan Teknologi Pembelajaran
dalam atau dalam untuk gabungan. Untuk alasan kredibiltas,
lebih baik evaluator luar dilibatkan daripada sekedar merupakan
D. Hubungan Antara Kawasan
penilaian formatif. Hendaknya jangan dikacaukan dengan
penilaian hasil (outcome) yang sekedar menilai hasil, bukannya Dengan adanya kawasan sebagaimana dikemukakan di
proses. Hal tersebut dapat berupa baik formatif maupun atas, teknologi pembelajaran sampai dengan masa definisi 1994
sumatif. telah memiliki kepastian tentang ruang lingkup wilayah
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 37 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

garapannya. Meski ke depannya jumlah kawasan beserta BAB IV


kategorinya akan semakin berkembang, sejalan dengan
MEDIA GRAFIS
perkembangan dalam bidang teknologi dan pendidikan, serta
disiplin ilmu lainnya yang relevan, sebagai penopangnya.
Setiap kawasan tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi
A. Pengertian Media Grafis
memiliki hubungan yang sinergis. Hubungan-hubungan antar
kawasan dapat dilukiskan dalam gambar 2 berikut ini. Grafis, asal katanya adalah graphikos (bahasa Yunani)
artinya melukiskan atau menggambarkan dengan garis-garis.
Sebagai kata sifatnya, adalah graphics diartikan sebagai
penjelasan yang hidup, penjelasan yang kuat atau penyajian
yang efektif. Dalam implementasinya dapat dikombinasikan
dengan fakta dan gagasan berupa ungkapan kata-kata.
Dalam konsep media, grafis didefinisikan sebagai media
PENGEMBANG
AN
yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat
dan terpadu, melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan
gambar. Media ini sangat tepat untuk tujuan menyampaikan
informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Media
grafis yang baik hendaknya mengembangkan daya imajinasi
PEMANFAATAN
DESAIN atau citra anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan
TEORI menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi
PRAKTEK pelajaran.

B. Petunjuk Penggunaan Media Grafis


Dalam merancang media pembelajaran perlu
memperhatikan beberapa patokan antara lain sebagai berikut:
PENGELOLAAN
PENILAIAN
1. Kesederhanaan dalam tata letak (lay out) media
pembelajaran tampak pada gambar yang cukup besar dan
jelas rincian pokoknya. Jelas perbedaan antara hal-hal yang
ditonjolkan dengan hal yang bersifat rincian penjelasan, tidak
perlu banyak hiasan, gunakan huruf yang sederhana dan
kalimat yang ringkas, padat namun mudah dipahami.
2. Keterpaduan, maksudnya ada hubungan erat di antara
berbagai unsur visual, sehingga secara keseluruhannya
Gambar 1. Hubungan Antar Kawasan Teknologi Pembelajaran
berfungsi padu. Hal ini dapat dicapai dengan mempergunakan
panah penunjuk arah atau unsur visual lain seperti garis,
bentuk, tekstur, warna, dan ruang.
3. Penekanan, memegang peranan penting dalam penyajian
media pembelajaran, walaupun penyajian visual bersifat
tunggal, dengan satu gagasan pokoknya, memiliki
keterpaduan, seringkali memerlukan penekanan pada hanya
satu unsur saja, yang justru memerlukan titik perhatian dan
minat siswa.

38
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 39 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 40

4. Keseimbangan, mencakup dua macam yaitu (a) ilustratif sekalipun melalui bentuk tiga dimensi atau gambar
keseimbangan formal atau simetris yang tampak pada hidup. Dengan demikian visualisasi suatu objek atau kejadian
susunan unsur-unsur visualnya terbagi dua bagian yang sama tersusun secara kontinum mulai dari yang realistik sampai
sebangun, sifatnya statis, (b) keseimbangan informal atau kepada yang paling abstrak.
asimetris, yang unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa Studi mengenai penggunaan pesan visual dalam
seimbang tetapi tidak simetris, sifatnya dinamis. hubungannya dengan hasil belajar menunjukkan bahwa pesan-
5. Garis, dalam pesan-pesan visual dapat berfungsi untuk pesan visual yang moderat (berada dalam rintangan abstrak
menghubungkan berbagai unsur bersama-sama, serta dan realistik) memberikan pengaruh yang tinggi terhadap
mengarahkan pengamatan dalam mempelajari unsur visual prestasi belajar siswa.
dalam urut-urutan khusus. Visualisasi yang disenangi para siswa belum menjadi
6. Bentuk, perlu diperhatikan dalam merancang media meningkatnya hasil belajar siswa, namun yang pasti
pembelajaran suatu bentuk yang tidak lazim, dapat pembelajaran akan lebih menarik bagi mereka. Atas dasar
memberikan perhatian secara khusus kepada media visual, penelitian bahwa penggunaan media dalam pembelajaran
maka media pembelajaran semacam itu mampu menarik mempunyai kontribusi tinggi terhadap kualitas pembelajaran.
minat para siswa secara efektif, misalnya bentuk ikan yang Sedangkan secara teoritis kualitas pembelajaran akan
diisi dengan pesan-pesan pembelajaran. mempengaruhi kualitas hasil belajar yang dicapai oleh para
7. Ruang, merupakan unsur visual yang penting dalam siswa.
merancang media pembelajaran. Ruang terbuka yang
mengelilingi unsur-unsur visual dan kata-kata, akan 2. Pesan Visual dan Pembelajaran
menghindari kesan berdesakan. Hanya dengan pemanfaatan
Hal yang paling penting untuk dibahas adalah; bagaimana
ruang secara hati-hatilah dari berbagai unsur visual dari
pesan visual sebagai media dalam hubungannya dengan
sebuah rancangan media visual akan menjadi efektif.
pembelajaran, artinya bagaimana guru dan siswa
8. Tekstur, adalah unsur visual yang memungkinkan timbul
memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi kualitas
suatu kesan kasar atau halusnya permukaan. Tekstur juga
pembelajaran.
bisa dipergunakan seperti warna dalam hal penekanan,
Menerima pesan visual dan belajar memerlukan
aksentuasi atau pemisahan, serta dapat menambah kesan
keterampilan, oleh karena itu dengan melihat pesan visual tidak
keterpaduan.
dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar. Itulah
9. Warna, merupakan penambahan yang penting untuk sebagian
sebabnya para siswa harus dibimbing dalam menerima dan
besar media visual, tetapi pemakaiannya harus hemat dan
menyimak pesan-pesan visual secara tepat.
hati-hati bila menghendaki dampaknya yang terbaik.
Salah satu teknik yang efektif adalah menuntunnya untuk
Gunakan dengan maksud pemisahan, penekanan
melihat dan membaca pesan-pesan visual pada pelbagai
keterpaduan, terkesan harmonis. Ada lima warna pokok
tahapan, yaitu:
merah, biru, kuning, hitam, dan putih.
a. Fase differensiasi, di mana siswa mula-mula mengamati,
Ada dua hal lagi harus mendapat perhatian dari guru
mengidentifikasi, dan menganalisis terlebih dahulu unsur-
dalam menggunakan media yang bersifat visual, yaitu:
unsur suatu unit pembelajaran dalam bentuk pesan-pesan
visual tersebut, kemudian dilanjutkan dengan tahap:
1. Realisme dalam Pesan Visual
b. Fase integrasi, di mana para siswa menempatkan unsur-
Pada dasarnya tidak ada bentuk media visual yang unsur visual secara serempak, menghubungkan keseluruhan
sepenuhnya realistik, nyata, konkret sama sekali, disebabkan pesan visual kepada pengalaman-pengalamannya, dan:
adanya tingkat realisme isi pesan yang akan disampaikannya. c. Kesimpulan penggambaran visualisasi untuk kemudian
Suatu objek atau kegiatan nyata yang dipelajari selalu menciptakan konseptulisasi baru dari apa yang telah mereka
mempunyai aspek-aspek yang tidak bisa dinyatakan secara pelajari sebelumnya.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 41 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 42

Siswa dalam menerima pesan-pesan visual dipengaruhi


oleh dua faktor utama yaitu perkembangan usia anak dan latar
belakang budaya yang dianutnya. (1) sebelum usia 12 tahun 41% 20%
anak cenderung untuk menafsirkan pesan-pesan visual menurut
bagian demi bagian daripada secara keseluruhan. Dalam
menceritakan tentang apa yang mereka lihat di gambar, mereka
memilih unsur-unsur yang spesifik, termasuk di dalamnya 25% 14%
adegan, sedangkan para siswa yang lebih dewasa cenderung
untuk meringkas keseluruhan adegan dan melaporkan
kesimpulan tentang makna gambar. (2) Memperhatikan pesan-
pesan visual pada siswa dipengaruhi oleh latar belakang Gambar: Persentasi media visual dalam penangkapan siswa
budayanya, kelompok siswa yang berasal dari latar belakang
budaya yang berbeda-beda, secara individual mereka akan C. Macam-macam media Grafis
menyimak pesan-pesan visual berbeda pula, sebab latar
Sebelum membahas media grafis, sangat patut jika di sini
belakang budaya bisa dipengaruhi oleh pengalaman belajar
tampilkan media yang biasa digunakan untuk menempatkan
sebelumnya. Melatih keterbacaan visual termasuk di dalamnya
media grafis itu sendiri, yaitu papan tulis dan display.
penggunaan gambar-gambar adegan khusus tentang kehidupan
rumah tangga di tengah-tengah kota besar akan mudah
1. Papan tulis
dipahami oleh para siswa yang berasal dari kota besar. Pesan-
pesan visual bagi siswa di kota akan berbeda dengan siswa yang Pada umumnya papan tulis yang banyak digunakan dibuat
berasal dari pedesaan, sebab latar belakang sosial-ekonominya dari bahan kayu, misalnya kayu Jati dan lainnya, yang diwarnai
berlainan. dengan cat hitam dan ditulisi dengan kapur yang berwarna
Ada dua cara untuk menentukan apa yang diperhatikan hitam, atau sebaliknya. Namun yang juga harus dipikirkan
siswa dari pesan-pesan visual yang mereka lihat, yaitu (1) adalah dan dicari jenis papan tulis yang serasi dalam hal
membuat kesimpulan berdasarkan apa yang dipelajari siswa bentuk, ukuran, bahan, dan warnanya, karena hal tersebut akan
dari materi grafis (gambar). Menurut para ahli ilmu jiwa berpengaruh terhadap penglihatan siswa dan terhadap guru
perilaku, bahwa cara mengamati dan apa yang diceritakan yang mengajar. Demikian pula letak papan tulis hendaknya
kembali oleh seseorang tentang materi gambar harus benar- ditempatkan sedemikian rupa agar memuaskan kelas, tidak
benar diperhatikan, karena hal itu amat penting bagi guru boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Pada umumnya untuk
sebagai bahan masukan apakah siswa-siswanya memahami murid-murid Sekolah Dasar letaknya 88 inci dari lantai, untuk
bahan pelajaran. (2) tentukan pola gerakan-gerakan anak-anak Sekolah Lanjutan tingginya 39 inci dari lantai.
pengamatan, waktu siswa mengamati materi grafis (gambar) Namun demikian, guru sebaiknya letak papan tulis
yang serupa. Dalam hal ini tidaklah penting bagaimana reaksi menyesuaikan dengan keinginan bersama dalam kelas itu.
siswa sewaktu mengamati materi gambar, sebab yang lebih
utama adalah apakah persepsi siswa terhadap materi gambar a. Manfaat Papan tulis
itu efisien, efektif atau tidak. Bisa saja para siswa itu sewaktu
Penggunaan papan tulis pada waktu pembelajaran, besar
mengamati materi gambar dikacaukan oleh tanda-tanda,
manfaatnya, antara lain:
isyarat-isyarat yang tidak relevan dengan isi pelajaran yang
terkandung pada materi gambar. 1) Penyajian pelajaran dapat dilakukan dengan jelas selangkah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambar/grafis pada demi selangkah secara sistematis di papan tulis.
bagian sebelah kiri dua sampai tiga kali lebih sering diamati
para siswa (perhatikan grafis di sebelah kanan).
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 43 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 44

2) Apabila terdapat kekeliruan atau kesalahan, hal ini akan dengan jelas, sukar dilihat dan kemungkinan tidak
segera dapat dilihat dan dinilai oleh guru, dan segera dapat dimengerti anak, karena guru berdiri di depan papan tulis.
dilakukan perbaikan. 9) Debu kapur bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan
3) Papan tulis merangsang anak-anak untuk belajar lebih baik. guru, sakit pernafasan, dan gangguan pada kulit, apalagi
4) Apabila suatu ide atau masalah ditulis di papan tulis, kelas seandainya ventilasi ruangan tidak begitu baik.
dapat melihat dan membacanya dengan jelas, hal ini akan Hal-hal tersebut terkadang dijadikan alasan untuk tidak
mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam bentuk menggunakan papan tulis, namun tidak seluruhnya dapat
berdiskusi atau belajar. diterima. Sebab keterbatasan tersebut sangat tergantung pada
5) Meningkatkan motivasi belajar, karena anak-anak pada teknik penggunaan papan tulis oleh guru.
umumnya senang bekerja pada papan tulis.
3. Teknik Menggunakan Papan Tulis
b. Beberapa Unsur yang Membatasi Penggunaan Papan Tulis Ada pendapat bahwa cara menggunakan papan tulis
Di samping manfaat di atas, terdapat beberapa hal yang adalah soal mudah, dan tak perlu dipelajari, cukup dengan
secara langsung atau tidak langsung membatasi penggunaan meniru bagaimana guru-guru yang pernah mengajar mereka
papan tulis, antara lain: ketika bersekolah. Tentu saja anggapan demikian muncul dari
1) Ada sebagian guru yang merasa insecure atau merasa tidak orang yang tidak mengerti tentang ilmu keguruan atau dari
tenang, karena merasa tidak mempunyai kecakapan menulis guru-guru yang bukan profesional. Kecakapan ini perlu
halus dan tidak cakap membuat gambar-gambar. dipelajari secara khusus dan hendaknya menjadi program
pendidikan pada sekolah-sekolah guru, agar mereka menguasai
2) Mempersiapkan papan tulis sebelum mengajar atau
teknik secara efektif dan memuaskan.
mempersiapkan suatu demonstrasi melalui papan tulis
Memang guru tak perlu menjadi seorang seniman dalam
memerlukan banyak waktu dan selain itu meminta perhatian
penggunaan papan tulis. Tetapi yang perlu ialah guru dapat
dan ketekunan tersendiri dari pihak guru.
menggunakannya dengan efisien, misalnya mengetahui hal-hal
3) Adanya alat-alat modern seperti, slide, OHP, film, dan yang terperinci dan bersifat praktis, membuat huruf-huruf yang
sebagainya yang lebih memuaskan dan menyenangkan jelas, menulis, menggambar secara sederhana, dan membuat
untuk mencapai tujuan mengajar. garis-garis, dan sebagainya. Kecakapan ini perlu dipelajari agar
4) Bahan-bahan duplikat akan lebih meringankan siswa dan jangan sampai tulisan-tulisan di papan tulis justru membuat
banyaknya buku-buku pelajaran yang dapat dibeli akan keruwetan dan membingungkan siswa. Selain itu hendaknya
memudahkan siswa daripada mencatat pelajaran dari papan guru dapat merangsang siswa untuk berpartisipasi secara aktif
tulis. dalam pelajaran. Masalah tulisan, hal-hal yang perlu ditulis, dan
5) Siswa tidak selalu dapat melihat dan memahami pelajaran hal-hal apa yang tidak perlu ditulis, memerlukan kecakapan
dengan mudah sekalipun guru menggunakan papan tulis. tersendiri.
6) Apabila siswa diberi kesempatan bekerja pada papan tulis, Gunakan alat tulis yang berwarna-warni agar terjadi
maka dengan sendirinya memerlukan banyak waktu untuk adanya penekanan atau perbandingan. Ketika menulis di papan
melayani semua siswa dan ini berarti memboroskan waktu tulis, sebaiknya jangan sambil berbicara, tetapi Tulislah dulu
serta mengurangi jumlah bahan yang akan diajarkan. baru berbicara berhadapan dengan siswa. Pada waktu
7) Apabila guru membuat kesalahan secara tidak disadari atau menerangkan pelajaran hendaknya guru berdiri di samping
karena tidak terkontrol, maka tentunya akan juga diikuti oleh papan tulis, jangan berdiri di depannya, supaya kelas dapat
para siswa. melihat tulisan atau gambar dengan jelas.
8) Demonstrasi pada ilustrasi yang disajikan oleh guru pada Hendaknya penggunaan papan tulis dikorelasikan dengan
papan tulis, seringkali tidak dapat ditangkap anak-anak penggunaan alat lainnya, seperti dengan alat-alat lain gambar
atau penggunaan metode dan teknik mengajar.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 45 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 46

2. Bulletin Board / Display b. Langkah-langkah Display


Papan bulletin dan display, keduanya adalah fasilitas yang Papan bulletin/display perlu direncanakan dan disiapkan
sama dan diperlukan oleh setiap kelas (paling tidak satu secara teliti agar menarik dan memuaskan. Menurut Koskey,
sekolah satu buah). Bermula dari tempat menempelkan catatan- prosesnya melalui enam langkah:
catatan yang menarik saja tanpa bermaksud pendidikan. 1) Menentukan satu subjek, yang merupakan satu kesatuan
Kemudian perkembangan selanjutnya sesuai dengan kemajuan tentang suatu ide atau suatu masalah. Rumuskan dalam
dalam ilmu pembelajaran, papan bulletin/display diintegrasikan bentuk pertanyaan berupa komposisi tertulis yang menarik.
dengan program pendidikan di sekolah. Alat ini menjadi tempat 2) Membuat suatu judul (bentuknya pertanyaan, slogan, atau
guru dan siswa melakukan proyek kerja, melalui alat ini dapat pernyataan singkat).
dilihat filsafat belajar, penggunaan alat-alat peraga, dan 3) Mengumpulkan bahan-bahan (gambar, kartun, objek-objek
kurikulum yang dianut oleh sekolah. Oleh sebab itu umumnya
kecil, buku, dan lain-lain).
sekolah yang modern mempunyai papan bulletin.
Tujuan papan bulletin/display adalah sebagai tempat
4) Merencanakan susunan (artistic, warna, sistematis).
menjelaskan peristiwa-peristiwa, peraturan-peraturan sekolah, 5) Merencanakan pemberian huruf (bentuk, style, warna,
daftar-daftar, dan informasi-informasi lainnya. Selain itu bahan, dan lain-lain)
mendorong minat siswa dalam pekerjaan sekolah dan 6) Melaksanakan dan menilai. Melaksanakan pemasangan
memajukan hubungan masyarakat yang baik. dengan meletakkan bersama-sama, selanjutnya dilakukan
penilaian apakah telah memenuhi syarat yang diperlukan,
a. Nilai Papan Bulletin dan Display baik kearsitekannya, teknik maupun nilai pendidikannya.

Alat ini dapat digunakan dari TK sampai ke Perguruan c. Petunjuk Teknis Lainnya
Tinggi. Karena mengandung nilai-nilai pendidikan antara lain:
1) Digunakan sebagai tempat untuk mempertunjukkan hasil Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan papan
pekerjaan siswa, karya kelas, merupakan ruang yang khusus bulletin/display, yang merupakan ciri-ciri khusus dalam
untuk mempertunjukkan benda, gambar-gambar, poster- implementasinya, yaitu:
poster, dan sebagainya. 1) Menempatkan papan bulletin/display (di ruang/depan kelas,
2) Sebagai tempat untuk memberitahukan pengumuman- di depan kantor, di depan tiap bagian, di dekat tangga, di
pengumuman sekolah, tugas-tugas untuk siswa dan jalan keluar masuk ruangan).
sebagainya. 2) Konstruksi (umumnya dari kayu, dan lain-lain).
3) Menciptakan minat dan memperluas minat anak. 3) Cahaya (melalui sinar matahari, lampu sorot).
4) Mempersatukan semangat kelas dengan menimbulkan rasa 4) Luas papan bulletin (sesuai kebutuhan).
milik bersama, tanggung jawab bersama. 5) Alat-alat dan perlengkapan (gunting, pisau, mistar, kompas,
5) Melengkapi pengalaman sosial, karena para siswa bekerja pulpen/spidol, tinta, dan lain-lain).
dalam kelompok pada waktu merencanakan dan 6) Improvisasi (dapat dilakukan di dinding, dan lain-lain, jika
melaksanakan display. tidak punya)
6) Mengembangkan kecakapan artistik dan daya mencipta di
kalangan anak-anak. 3. Bagan
7) Mendorong siswa untuk bekerja, merangsang inisiatif, dan Bagan didefinisikan sebagai kombinasi antara media grafis
melatih cara memecahkan masalah. dan gambar/foto yang dirancang untuk menvisualisasikan
secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan.
Fungsi yang utamanya adalah menunjukkan hubungan,
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 47 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 48

perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses, klasifikasi dari mana sebuah rencana, misalnya membuat yaitu dari
dan organisasi. rencana undang-undang menjadi undang-undang. Jadi bagan ini
Beberapa ciri dari bagan sebagai media pembelajaran cocok untuk menunjukkan fungsi, hubungan dan proses.
adalah: (1) bagan digunakan untuk menyajikan ide-ide atau Contoh:
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis
atau lisan secara visual, (2) bagan mampu memberikan 1 2 3 4 5
ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi, (3) pesan
dalam bagan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses,
d. Bagan Tabel
perkembangan atau hubungan-hubungan penting, (4) dalam
bagan juga dapat digabung dengan gambar, diagram, kartun, Urutan hubungan seperti yang terdapat pada garis waktu
atau lambang-lambang verbal, (5) sebagai bagan yang baik atau tabel-tabel waktu dapat dipertunjukkan pada bagan tabel.
haruslah dapat dimengerti anak; sederhana dan lugas, tidak Satu nilai yang unik dari bagan tabel adalah kemampuannya
rumit atau berbelit-belit; dan diganti pada waktu-waktu tertentu dalam mempertunjukkan hubungan, dan dapat meringkas
agar selain tetap up to date juga tidak kehilangan daya tarik. penyajian dari uraian yang panjang lebar menjadi sebuah
Ada beberapa jenis bagan yang sering digunakan dalam Ringkasan yang padat dalam sebuah tabel. Variasi bentuk dari
pembelajaran adalah bagan pohon, alir/silsilah, arus, dan tabel. bagan ini termasuk tabel informasi, argumentasi dan sanggahan
atas perjanjian, dan lain-lain.
a. Bagan Pohon Contoh:
Tabel: Identitas Mahasiswa di Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiri atas
Banjarmasin 2004/05
beberapa akar menuju batang tunggal. Kemudian cabang-
cabang pokok tersebut menggambarkan perkembangan serta
hubungan.
No Nama NIM Jurusan Keterangan
b. Bagan Alir
Bagan alir merupakan kebalikan dari bagan pohon, yang 1
berfungsi untuk mempertunjukkan bagaimana berbagai unsur
penting dikombinasikan sehingga membentuk satu produksi.
Bagan ini dapat dipakai untuk memperlihatkan saling Dst
ketergantungan dari berbagai unsur.
Perhatian contoh berikut:
4. Grafik
Grafik merupakan penyajian data berangka. Suatu tabel
gambar dapat mempunyai nilai informasi yang sangat
berfaedah, namun grafik dari data yang sama menggambarkan
intisari informasi sekilas akan lebih efektif. Grafik juga dapat
menggambarkan hubungan, keterpaduan, dan perkembangan
Bagan Pohon Bagan Alir yang lebih menarik dari sejumlah data yang disusun dengan
baik.
c. Bagan Arus Ada beberapa macam grafik yang umum digunakan
adalah grafik garis, batang, lingkaran (piring), dan bergambar.
Bagan arus dapat digunakan untuk menggambarkan
Secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
proses pengembangan kepemimpinan, atau langkah-langkah
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 49 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 50

a. Grafik Garis, merupakan grafik paling tepat dari semua jenis Contoh: Diagram Teknologi Sederhana Penyaringan Air
grafik, terutama dalam melukiskan kecenderungan-
kecenderungan atau menghubungkan dua rangkaian data.
Utamanya digunakan pada data yang berkelanjutan.
b. Grafik Batang, mungkin grafik yang paling sederhana, mudah
dibuat, dan setiap data digambarkan melalui sebuah batang
baik vertikal maupun horizontal. Panjangnya batang
melukiskan besarnya persentasi data; semua batang dengan
ukuran sama lebarnya. Jumlah batang relatif sedikit
umumnya maksimal 8 buah, dan dapat diberikan warna-warni
agar lebih menarik.
c. Grafik Lingkaran/Piring, adalah lingkungan sektor-sektor yang
digunakan untuk menggambarkan bagian-bagian dari suatu
keseluruhan, seperti pecahan dalam Matematika. Grafik ini
mempunyai dua ciri (1) selalu menunjukkan jumlah atau * Terdiri dari Batu, ijuk, pasir halus, pecahan bata atau
keseluruhan jumlah, dan (2) bagian-bagiannya atau genting, ijuk, arang, Pasir halus, kerikil, dan batu
segmennya dihitung dalam persentasi atau bagian-bagian
pecahan dari keseluruhan. Walaupun bagan merupakan Ringkasan visual yang padat
d. Grafik Gambar, banyak penampilan yang menarik pandangan mengenai fakta dan gagasan, diagram bahkan lebih padat dan
mata dari bentuk tiga dimensional yang diperoleh dengan terang, lebih sulit dalam mengemukakan pengertian gagasan
warna rata, sederhana, bentuk-bentuk gambar melalui grafik secara simbolis. Untuk membuat diagram lebih efektif, maka
gambar. Gambar-gambar dalam grafik ini membentuk diagram haruslah terpusat pada gagasan pokok serta
realisme dan minat. Ingat! Grafik juga dapat dibuat secara menghilangkan bagian-bagian yang tidak penting. Pengertian
kombinatif. yang mendalam mengenai sebuah diagram, biasanya
Prinsip-prinsip membuat grafik: sederhana (mudah dibaca menghendaki latar belakang belajar dan pengalaman tangan
dan dipahami); menyoroti satu atau dua gagasan saja; adanya pertama. Seperti skematis dari sebuah televisi, radio, dan lain-
perbandingan dan hubungan; informasi atau data yang lain.
ditunjukkan harus akurat; lambang hendaknya menjelaskan
maksud dari isi; dan ukurannya harus diperhitungkan/ 6. Kartun
disesuaikan dengan data.
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau
karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didisain
5. Diagram
untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Diagram adalah suatu gambaran sederhana yang
dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik a. Karakteristik Kartun
terutama dengan garis-garis. Bahkan diagram lebih unggul
Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja.
daripada bagan. Sebuah diagram yang baik adalah sangat
Ciri khas kartun memakai karikatur, sindiran yang dilebih-
sederhana yakni hanya memuat bagian-bagian terpenting saja.
lebihkan, perlambang dan humor pilihan. Dalam beberapa hal
Diagram lebih sulit dibaca daripada bagan, karena hanya terdiri
penggunaan kartun di bidang politik dan sosial dijadikan
dari sebuah garis; sebuah garis besar dari sebuah objek nyata,
medium untuk menyerang pribadi para pejabat tinggi. Kekuatan
atau sebuah sketsa penampang memotong dari suatu objek
kartun untuk dapat mempengaruhi pendapat umum, terletak
misalnya silinder dari sebuah kendaraan bermotor, organ tubuh
pada kekompakkannya, penyederhanaan isunya, dan perhatian
yang vital, pegunungan, bumi, dan sebagainya.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 51 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 52

yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara tajam a. Karakteristik Komik


melalui gambar-gambar yang mengandung humor.
Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak
penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai situasi
b. Memilih dan Menilai Kartun
cerita bersambung. Perbedaan lain, menyatakan bahwa komik
Ada beberapa indikator yang menunjukkan sebuah kartun sifatnya humor, sedangkan sumbangan yang paling unit dan
berkualitas tinggi, yaitu: berarti dari kartun pada bidang politik dan sosial.
1) Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman, artinya Beberapa perwatakan lain dari komik harus dikenal agar
kartun yang digunakan hendaknya dimengerti oleh para kekuatan medium ini bisa dihayati. Komik memusatkan
siswa pada saat kartun tersebut digunakan. perhatian di sekitar rakyat. Cerita-ceritanya mengenai diri
2) Kesederhanaan, hanya berisi hal yang penting-penting saja. pribadi, sehingga pembaca dapat segera mengidentifikasi
3) Lambang yang jelas, kartun yang efektif adalah adanya dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan-
perwatakan tokoh utama, ceritanya ringkas dan menarik
kejelasan dari pengertian-pengertian simbolis.
perhatian, terkadang dilengkapi dengan aksi.
c. Penggunaan Kartun
b. Penggunaan Komik dalam Pembelajaran
Sebagai salah satu media pembelajaran, media kartun
Sebagai ilustrasi, guru harus menggunakan motivasi
dalam digunakan dalam pembelajaran:
potensial dari buku-buku komik, tetapi jangan berhenti hanya
1) Untuk memotivasi, sesuai dengan wataknya kartun yang sampai di situ saja. Cerita bergambar harus dilengkapi oleh
efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat
materi bacaan, film, gambar tetap (foto), model, percobaan
belajar siswa. Karena dapat meningkatkan daya tarik akan,
serta berbagai kegiatan yang kreatif. Peranan pokok dari buku
sehingga dapat menjadi alat motivasi yang berguna di kelas.
komik dalam pembelajaran adalah kemampuannya dalam
2) Sebagai ilustrasi, seorang guru melaporkan hasil efektif dari menciptakan minat siswa.
penggunaan kartun-kartun dalam menggambarkan konsep Penggunaan komik dalam pembelajaran sebaiknya dipadu
ilmiah pengajaran sain. Sebagian dipakai untuk dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat menjadi
mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya alat pembelajaran yang efektif. Semua guru mengharapkan bisa
situasi ilmiah yang dapat digambarkan dalam kartun. membimbing selera anak-anak terutama minat baca mereka.
Sebagian lagi menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam Komik merupakan suatu bentuk bacaan yang disenangi anak-
menafsirkan isi yang terkandung dalam kartun. Hal ini berarti anak. Namun harus melalui bimbingan guru agar komik dapat
dapat digunakan sebagai ilustrasi dalam kegiatan berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca,
pembelajaran. khususnya untuk menemukan komik yang baik.
3) Untuk kegiatan siswa, jenis lain dari kartun yang
dipergunakan adalah kreasi kartun-kartun yang dibuat siswa 8. Poster
sendiri. Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan Poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari
minat dalam kampanye tentang kebersihan, keselamatan rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud
mengemudi, keadilan, adab makan dan minum, dan lain-lain. untuk menangkap perhatian orang yang lewat, tetapi cukup
lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya.
7. Komik
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun 1. Karakteristik Poster
yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas.
dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi
dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca. pengamat secara terinci, harus cukup kuat untuk menarik
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 53 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya. Kesederhanaan BAB V


meliputi disain dan sedikit kata-kata yang digunakan.
MEDIA GAMBAR PHOTOGRAPHY
Pada prinsipnya poster merupakan gagasan yang
dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan
dan dibuat dalam bentuk ukuran besar. Tujuannya untuk Gambar fotografi itu pada dasarnya membantu
menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau mendorong para pebelajar dan dapat membangkitkan minatnya
memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa pada pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan
tertentu. Disain sebuah poster merupakan perpaduan antara kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif
Kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan
dan kontras seringkali dipakai dalam poster, dan poster menggambar, serta membantu mereka menafsirkan dan
mempergunakan sedikit kata, dan hanya kata-kata kunci yang mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku-buku. Demikian
ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan huruf atau pula pemahaman pengertian mengenai kemasyarakatan bisa
besarnya ukuran huruf. Ingat! Tiga buah kata dalam poster diperoleh dari gambar fotografi, dan dalam situasi tertentu
lebih efektif daripada sebuah kalimat yang panjang. gambar fotografi merupakan sumber terbaik untuk tujuan
Komposisi warna dan teknik adalah unsur pokok di dalam penelitian atau penyelidikan.
penyajian poster yang efektif, yang menjadi pusat perhatian. Gambar fotografi mempunyai beberapa karakteristik,
Selain itu imajinasi kreatif akan dapat membantu dalam yaitu (1) Gambar fotografi itu adalah dua dimensi, (2) Gambar
penyampaian gagasan yang efektif dalam sebuah poster. datar adalah medium yang diam atau tidak bergerak, (3)
gambar datar hanya dapat memberikan kesan gerak, (4)
2. Kegunaan Poster gambar datar menekankan pada gagasan pokok, (5) gambar
datar memberikan kesempatan untuk diamati rinciannya secara
Hendaknya guru menggunakan poster di dalam kelas atas
individu, (6) Gambar datar dapat melayani berbagai mata
dasar pertimbangan sebagai berikut:
pelajaran dan objek.
Untuk memotivasi, penggunaan poster dalam pengajaran
sebagai pendorong atau motivasi dalam belajar siswa. Diskusi
A. Pengertian Gambar Fotografi
dapat diawali dengan menampilkan poster terlebih dahulu,
kemudian didiskusikan. Di sisi lain, poster dapat merangsang Kata Fotografi diambil dari bahasa Yunani yaitu kata Fotos
anak untuk mempelajari lebih jauh dan ingin lebih tahu hakikat yang berarti sinar atau cahaya, an Grafos yang berarti gambar.
dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan
Sebagai peringatan atau menyadarkan, poster dapat dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum,
menyadarkan setiap anak Sekolah Dasar, misalnya bahwa fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan
menggosok gigi itu sangat penting, memelihara kebersihan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan
lingkungan dapat mencegah penyakit, dan lain-lain. Dengan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka
pesan dalam poster ini, maka diharapkan mereka menyadarinya cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah
dan mau berubah. kamera.
Pengalaman yang kreatif. Sebagai alat bantu mengajar, poster Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan
dapat memberikan kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium
aktif siswa. Kehadiran poster dalam pembelajaran memberikan penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
kesempatan kepada siswa untuk melukiskan tentang apa-apa luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan
yang dipelajarinya. Dengan kata lain, poster memberikan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas siswa (selanjutnya disebut lensa). Pada umumnya semua hasil karya
dalam cara belajarnya. fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera
memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata
54
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 55 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 56

manusia. Seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan kemampuan dari sifat khasnya (karakteristik media yang
mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi bersangkutan).
sebuah image. Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah Ada beberapa kriteria dalam memilih gambar–gambar
image ke dalam sebuah film dan hasilnya tidak hanya bisa yang memenuhi persyaratan bagi tujuan pengajaran. Dalam hal
dibuat permanen tetapi dapat pula diperbanyak, dan ini guru hendaknya menetapkan kegunaan-kegunaan gambar
diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan mata, hanya dapat yang secara relatif memadai dan memilihnya terbaik untuk
merekam image ke dalam memory otak dan tidak bisa dilihat tujuan khusus pengajaran. Dari sudut pandang ini ada dua
secara langsung kepada orang lain. macam pertimbangan, pertama dari sudut pendidikan dan
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk kedua dari sudut seni.
menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alai ukur light Dalam memilih gambar fotografi ada lima kriteria untuk
meter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang tujuan pengajaran, yaitu harus memadai untuk tujuan
fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA pembelajaran, kualitas artistik, kejelasan dan ukuran yang
(ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter. cukup, validitas serta menarik. Berikut ini uraian secara
Gambar fotografi adalah gambar yang tak diproyeksikan, singkatnya.
terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun
di lingkungan prang dewasa. mudah di peroleh, dan ditunjukan 1. Harus memadai untuk tujuan pembelajaran
kepada anak-anak. Gambar yang berwarna pada umumnya Gambar fotografi itu harus cukup memadai untuk tujuan
menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian, dan pembelajaran artinya pantas untuk tujuan pmbelajaran yaitu
tafsiran tersendiri. Karena itu gambar dapat digunakan sebagai harus menampilkan gagasan, bagian informasi atau sate konsep
media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi jelas yang mendukung tujuan serta kebutuhan pembelajaran. Di
anak-anak, memungkinkan belajar secara efisien. samping itu gambar fotografi hendaknya realistik dan hidup,
Gambar fotografi sebagai media pengajaran gambar dalam pewarnaan yang bagus, dan harus cukup besar sehingga
fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat rinciannya bisa diamati untuk dipelajari. Dalam pada itu, untuk
dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran. Hal itu disebabkan memilih gambar fotografi perlu memperhitungkan kesesuaian
kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak dengan tingkat usia anak, sedikit unsur terdapat di dalam
perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. gambar adalah cocok bagi anak-anak usia muda. Demikian pula
Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still dengan gambamya harus sederhana dan gagasannya tidak
picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: Pertama flat kompleks. Jadi banyak faktor perlu dipertimbangkan dalam
opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, membaca gambar itu, misalnya: kecerdasan, lingkungan,
misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan tercetak. Kedua pengalaman sebelumnya dan daya imajinasi.
adalah transparent picture atau gambar tembus pandang,
misalnya film slides, film strips dan transparencies. 2. Harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu
Gambar fotografi bisa dipergunakan baik untuk tujuan
Gambar-gambar itu harus memenuhi persyaratan artistik
pengajaran individual, kelompok kecil maupun untuk kelompok
yang bermutu. Apakah makna kualitas artistik dilihat menurut
besar yang dibantu dengan projector opec atau opaque
ukuran seorang seniman, yaitu harus bemilai proporsional
projector. Sedangkan guna memperoleh dampak tiga dimensi
perspektif, keseimbangan dan keterpaduan? Tentu saja tidak
sepasang film ukuran 16 mm ditempatkan pada stereographic
sejauh itu persyaratan yang diminta, misalnya gambar yang
viewer.
baik itu cukup melukiskan daerah pemukiman kumuh
hendaknya menekankan kesan kotor, jorok, kerumunan
B. Kriteria Pemilihan Gambar Fotografi
kehidupan yang papa dengan lingkungan tidak sehat. Lain dari
Kriteria Pemilihan harus sesuai dengan tujuan yang pada itu, gambar-gambar yang memenuhi persyaratan mute
dikembangkan, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan seni hendaknya juga memenuhi faktor-faktor sebagai berikut:
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 57 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 58

a. Komposisi yang baik, merupakan ciri fundamental efektifitas dramatis atau mencekam, adegan yang ideal, lebih pantas
gambar yang baik atau pengorganisasian keseluruhan unsur- dipajang dari pada untuk tujuan pengajaran. Gambar-gambar
unsur gambar yang baik. Artinya gambar itu mempunyai yang representatif dari bidang studi tertentu yang menampilkan
pusat perhatian yang jelas sehingga memberikan pesan yang benar menurut ilmu, merupakan gambar-gambar
keseimbangan kepada gambar secara keseluruhan, yang tepat untuk maksud pengajaran yang sahib. Misalnya,
kedudukan dan arch garis-garis, pemakaian cahaya, para petani di negeri Belanda bersepatu kayu, petani di negara
bayangan serta pewarnaan, mini, pesan yang ingin berkembang yang mempergunakan kerbau dan bajak di sawah-
dikomunikasikan bukan bersifat fisik. Keefektifan suatu sawah, jalan-jalan lanyang di kota-kota besar semua itu
gambar ditentukan oleh sejauhmana baik gagasan ditampilkan sebagaimana adanya tidak perlu didramatisasi.
dikomunikasikan melalui gambar itu.
b. Pewarnaan yang efektif, berarti pemakaian warna–warna 5. Memikat perhatian pada anak-anak
secara harmonis merupakan ciri kedua dari kualitas artistik
Memikat perhatian pada anak-anak. Memikat perhatian
suatu gambar. Gambar berwarna harus dipilih betel menurut
pada anak-anak cenderung kepada hal-hal yang diminatinya,
kenyataan, dan alamiah misalnya merah, biru, hijau dan
yaitu terhadap benda-benda yang akrab dengan kehidupan
violet. Warna-warna campuran hanya dipergunakan bila ingin
mereka, misalnya binatang-binatang, anak-anak, kereta api,
menonjolkan makna tertentu terhadap gagasan yang
perahu, kapal terbang, dan sebagainya. Jadi gambar-gambar
ditampilkan ke depan. Para siswa usia muda kurang
yang nyata dan hidup itulah yang mempunyai pusat minat yang
memperhatikan warna-warna yang natural, alamiah atau
baik, dan hal-hal yang sangat akrab dengan kehidupan para
sebenarnya. Hal itu patut diketahui benar oleh seorang guru.
siswa merupakan gambar yang memikat.
Misalnya mereka memberikan warna merah pada kereta api,
pohon-pohon ungu, bergantung pada spontanitas
C. Prinsip-prinsip Penggunaan Gambar Fotografi
ekspresinya. Fungsi utama pada gambar, adalah kesan
realismenya dan memikat perhatian. Adapun beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
c. Teknik merupakan ciri yang ketiga dari gambar yang baik mempergunakan gambar-gambar fotografi dalam pembelajaran
untuk tujuan pengajaran. adalah:
d. Teknik pemotretan yang unggul bernilai lebih dari komposisi 1. Pergunakan gambar untuk tujuan-tujuan pembelajaran yang
dan pewarnaan. spesifik.
2. Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektifan
3. Kejelasan dan ukuran yang cukup pemakaian gambar-gambar fotografi dalam pembelajaran
memerlukan keterpaduan.
Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup
3. Pergunakan gambar-gambar itu sedikit saja, daripada
benar dan jelas. Gambar yang tajam dan kontras mempunyai
mempergunakan banyak gambar tetapi tidak efektif.
kelebihan karena ketepatan dan rinciannya menggambarkan
4. Kurangi penambahan kata-kata pada gambar, karena gambar
kenyataan secara lebih baik. Yang tidak kurang pentingnya
sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita,
adalah besarnya gambar. Sehingga tampak jelas keseluruhan
untuk menimbulkan gagasan baru.
siswa. Bila mana ukuran gambar terlalu kecil maka akan sulit
5. Mendorong pernyataan yang kreatif, seperti bahasan lisan,
diamati, pemahaman dan daya tarik terhadap gambar merosot
tulisan, dan lain-lain.
dan perhatian siswa kepada gambar pun hilang.
6. Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan
memanfaatkan gambar-gambar baik secara umum maupun
4. Validitas gambar
secara khusus.
Validitas gambar yaitu apakah gambar itu benar atau
tidak? Gambar-gambar fotografi yang melukiskan suasana
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 59 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 60

D. Keuntungan dan Kelemahan Gambar Fotografi sesuai keperluan), pemutar film, alat pijit, pengatur jarak,
pengatur kecepatan, dan diafragma.
Gambar fotografi termasuk kepada gambar tetap atau still
Sewaktu hendak memotret harus memperhatikan tiga
picture yang terdiri dari dua kelompok, yaitu (1) flat opaque
faktor penting, yaitu keadaan cuaca, kecepatan objek, dan jarak
picture (gambar datar tidak tembus pandang) misalnya gambar
kamera dengan objek. Untuk mencuci film diperlukan developer
fotografi, gambar dan lukisan tercetak, (2) transparent picture
(obat 1) dan fixer (obat 2), dan untuk mencetak dan
(gambar tembus pandang) misalnya film, slides, film strips dan
memperbesar film negatif diperlukan; (1) kertas foto, (2) resep
transparencies
obat kertas foto. Sedangkan alat untuk memperbesar film
Beberapa keuntungan fotografi dalam hubungan dengan
negatif disebut enlarger.
kegiatan pembelajaran, yaitu:
1. Mudah dimanfaatkan di dalam pembelajaran.
2. Komposisi dalam Memotret
2. Harganya relatif lebih murah dan cara memperolehnya pun
mudah. Supaya objek yang akan
3. Gambar fotografi bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk kita ambil gambarnya tidak
berbagai jenjang lembaga pendidikan dan berbagai disiplin berada di sebelah kiri, kanan
ilmu. atau atas dan bawah, tetapi
4. Gambar fotografi dapat menterjemahkan konsep atau berada di tengah-tengah
gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik. bidang gambar, diperlukan
Namun demikian, kelemahan yang terdapat pada gambar patokan yaitu dengan cara
fotografi adalah: membagi bidang gambar ke
1. Gambar fotografi ukurannya masih relatif kecil untuk dalam tiga bidang horizontal
kelompok siswa dalam jumlah besar, kecuali diproyeksikan. dan tiga bidang vertikal. Jadi
2. Gambar fotografi adalah berdimensi dua, sehingga sukar gambar harus berada di
untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. sekitar daerah ABCD
3. Gambar fotografi bagaimanapun indahnya tetap tidak
memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Sewaktu memotret
pemandangan laut atau
E. Teknik Produksi Gambar Fotografi Gunung, hendaknya 1/3
bagian terdiri lautan atau
1. Produksi Gambar Fotografi
pegunungan, dan 2/3-nya lagi
Memotret pada dasarnya adalah menggambar dengan disediakan untuk langit
mempergunakan cahaya. Dengan demikian, memotret itu pada
prinsipnya adalah seni grafika juga, yaitu penambahan baru Berbagai jenis komposisi dalam menggambar atau
kepada segi grafika sehingga dapat menghasilkan gambar- memotret suatu objek, yaitu komposisi diagonal, segi tiga,
gambar objek yang lebih realistik, alamiah, dengan rincian yang terowongan atau bingkai, kombinasi keseimbangan (balance).
persis aslinya. Berbagai istilah dalam memotret seperti BCU (Big Close
Kamera film ukuran standard 24 X 36 mm yang biasanya Up), CU (Close Up), MCU (Medium Close Up), MS (Medium
disebut ukuran 35 mm, film negatif ada tiga macam soft Shot), LS (Long Shot), VLS (Very Long Shot).
(berwarna hitam pekat), normal (berwarna hitam biasa), dan Dalam pembuatan media pembelajaran fotografis banyak
hard (berwarna keputih-putihan atau pusat). Dan kamera yang dipakai teknik pemotretan close up di samping medium shot,
standard untuk digunakan adalah yang mempunyai komponen; maksudnya untuk menerangkan atau memperjelas konsep yang
lensa pencari sasaran, lensa bidik, duduk blitz, blitz (ukuran sukar diterangkan secara lisan. Untuk maksud itu teknik
pemotretan jarak dekatlah yang paling sesuai, sehingga bagian-
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 61 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

bagian objek yang dipotret tampak. Jadi foto sebagai media BAB VI
pembelajaran harus mampu berbicara banyak kepada para
OBJEK, MODEL DAN LINGKUNGAN
pengamatnya.

A. Objek (Benda Sebenarnya)


1. Definisi dan Karakteristik Umum Objek
Objek merupakan benda aslinya yang dijadikan sebagai
media dalam pembelajaran. Ada beberapa karakteristik dari
media benda sebenarnya ini adalah: (1) pebelajar lebih jelas
dan akurat dalam menerima informasi/pengetahuan tentang
suatu objek yang sedang dipelajari, karena melihat benda
aslinya, (2) dapat dilakukan dengan mengajak pebelajar
mengunjungi benda sebenarnya atau membawa benda
sebenarnya ke hadapan pebelajar, (3) membutuhkan waktu
yang relatif lama dari persiapan dan pelaksanaannya, (4) sulit
membawa benda aslinya yang berwujud besar.
Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk hidup
(real life materials) dalam pembelajaran sering kali paling baik,
dalam menampilkan benda-benda nyata tentang ukuran, suara,
gerak-gerik, permukaan, bobot-badan, bau dan manfaatnya.
Para siswa akan lebih banyak belajar misalnya tentang ayam
hutan yang dikandangkan di kelas untuk dipelajari, dibanding
sekedar melihatnya di gambar.

2. Beberapa Pertimbangan dalam Penggunaan Objek


Dalam mempergunakan benda-benda nyata untuk tujuan
pembelajaran, guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal
berikut:
1. Benda-benda atau makhluk hidup apakah yang mungkin
dimanfaatkan di kelas secara efisien.
2. Bagaimana caranya agar semua benda itu bersesuaian sekali
terhadap pola belajar para siswa.
3. Dari mana sumbernya untuk memperoleh benda-benda itu.
Benda-benda nyata itu banyak macamnya, mulai dari
benda atau makhluk hidup seperti binatang dan tumbuh-
tumbuhan, juga termasuk benda-benda mati misalnya
bebatuan, air, tanah, dan lain-lain. Benda-benda nyata dapat
memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses
belajar mengajar, misalnya pakaian kuli orang Cina dapat
dimanfaatkan dalam pembelajaran tentang Cina, sehingga dapat

62
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 63 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 64

mengikat perhatian para siswa. Dengan baju Cina tersebut B. Model (Benda Tiruan)
sebagai benda nyata, guru bisa bicara banyak tentang cara
Beberapa karakteristik dari model adalah: (1) ukuran
hidup para pekerja Cina. Selain itu, dapat dipergunakan sebagai
model tidak sama dengan aslinya, maka membuat model
pakaian yang otentik untuk keperluan drama yang kemudian
haruslah penuh pertimbangan agar bentuk keasliannya tidak
diciptakan oleh para siswa di akhir pertemuan atau unit
berubah, bila terdapat ada bentuk atau warna yang tidak sesuai
pelajaran, yang merupakan puncak pembelajaran tentang Timur
dengan aslinya harus diberikan penjelasan, (2) dapat
Jauh.
meningkatkan kreativitas dan perhatian pebelajar bahkan
memperkuat ingatan pebelajar, (3) model yang baik ialah model
3. Kelebihan dan Keterbatasan Objek dalam Pembelajaran
yang dapat diuraikan bagian-bagiannya dan dengan mudah
Beberapa kelebihan jika guru menggunakan objek dalam dapat dikembalikan kepada bentuknya semula, (4) penggunaan
pembelajaran antara lain sebagai berikut: model dapat dilengkapi dengan media lainnya seperti bagan,
a. Dapat memberi kesempatan semaksimal mungkin pada siswa gambar dan lain-lain, (5) penggunaan model haruslah
untuk melaksanakan tugas-tugas nyata, atau tugas-tugas disesuaikan dengan kebutuhannya, sehingga terdapat berbagai
simulasi, dan mengurangi transfer belajar. model seperti: model yang disederhanakan, model lapangan,
b. Dapat memperlihatkan seluruh atau sebagian besar model perbandingan, model irisan, dan lain-lain.
rangsangan yang relevan dari lingkungan kerja, dengan biaya
yang sedikit. 1. Jenis-jenis Model
c. Memberi kesempatan kepada, siswa untuk mengalami dan
Beberapa jenis model dapat dikelompokkan ke dalam 6
melatih keterampilan manipulatif mereka dengan
kategori yaitu;
menggunakan indra peraba.
d. Memudahkan pengukuran penampilan siswa, bila ke- a. Model Padat (Solid Model)
tangkasan fisik atau keterampilan koordinasi diperlukan
dalam pekerjaan. Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian
Di samping kelebihan dari suatu objek, dalam permukaan luar dari pada objek dan acapkali membuat bagian-
penggunaannya objek juga mempunyai beberapa keterbatasan, bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari
di antaranya sebagai berikut: bentuk, warna, dan susunannya.
a. Seringkali dapat menimbulkan bahaya bagi siswa atau orang Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat
lain dalam lingkungan kerja. bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi
b. Mahal, karena Maya yang diperlukan untuk peralatan tidak dirinya. Melalui kegiatan konstruksi, mencipta, dan membentuk
sedikit, dan ada kemungkinan rusaknya alas yang digunakan. objek tertentu mereka ditantang untuk memecahkan masalah-
c. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek masalah pengajaran dalam berbagai mata pelajaran yang
yang sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan, dan mereka pelajari. Melalui transformasi sederhana, menggunakan
gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai bentuk
didukung dengan media lain. objek pembelajaran, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan
d. Seringkali sulit mendapatkan tenaga ahli untuk menangani lebih mantap. Contoh membuat boneka, bendera, macam-
latihan kerja; mengambil tenaga ahli dari pekerjaannya untuk macam makanan, alat rumah tangga, sejarah persenjataan,
melatih yang lain, dapat menurunkan produktivitasnya. aneka ragam angkutan, dan lain-lain.
e. Sulit untuk mengontrol hasil belajar, karena konflik-konflik
yang mungkin terjadi dengan pekerjaan, atau dengan b. Model Penampang (Cutaway Model)
lingkungan kelas.
Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah
objek itu tampak, bilamana bagian permukaannya diangkat
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 65 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 66

untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini bisa f. Diorama


juga disebut model X-Ray atau model Crossection, yaitu model Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini
penampang memotong. Contoh, model penampang yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
memperlihatkan susun anatomi organ tubuh yang vital seperti Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-
mata. Bentuknya dapat diperbesar atau diperkecil, diberi warna- objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan
warni yang kontras dan dapat dihilangkan bagian yang tidak yang disesuaikan dengan penyajian. Diorama sebagai media
penting. Contoh lainnya, lapisan bumi, mesin, ragam pembelajaran terutama berguna untuk mata pelajaran IPS,
transportasi, kehidupan tumbuh-tumbuhan. sejarah bahkan dapat diusahakan pula untuk berbagai mata
pelajaran lainnya.
c. Model Susun (Build up Model)
2. Cara Membuat Model
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang
Untuk dapat membuat model dapat digunakan berbagai
lengkap/utuh, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek
bahan utama, di samping alat penunjang seperti gunting, lem,
tersebut. Contohnya bentuk geometris yaitu memperlihatkan
cater, penggaris, dan lain-lain. Bahan-bahan utama tersebut
pecahan dari bagian atau ukuran isi, Anatomi manusia atau
adalah: (1) Kertas, karton, kardus, (2) Bubur kertas, (3) Bubur
binatang, mesin atau peralatan seperti senapan, pompa, dan
kertas krep (warna-warni), (4) Kayu, (5) Tanah liat (alami atau
lain-lain.
buatan), (6) Malam atau lilin, (7) Plaster paris, (8) Bahan metal,
dan (9) berbagai bahan dan perangkat konstruksi.
d. Model Kerja (Working Model)
Penggunaan bahan-bahan di atas, tentunya harus
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang disesuaikan dengan keperluan pembelajaran, dan bentuk atau
memperlihatkan bagian luar dari objek asli, dan mempunyai jenis model yang dibuat. Sebaiknya dalam proses pembuatan
beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Model kerja siswa dan guru harus secara bersama-sama melakukan dan
dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa bagaimana mengikuti proses pembuatan model tersebut.
mekanisme suatu objek itu berfungsi. Berbagai model kerja
yang baik seringkali mempergunakan pewarnaan yang kontras 3. Membuat Boneka dan Panggung
pada bagian-bagian terpenting atau berbagai komponen yang Untuk membuat boneka tidak ada bedanya dengan
menunjukkan hubungannya satu sama lainnya. Contoh media membuat model, namun untuk membuat boneka tentunya objek
ini adalah proses penemuan sesuatu alat, alat-alat Matematika, yang dibuat adalah orang dengan segala kreasi dan imajisai si
cara angkutan/mesin, peralatan musik, alat-alat optik, bagian pembuat. Dengan demikian, bahan yang digunakan juga dapat
mekanik gedung dan bangunan, dan lain-lain. bahan-bahan yang telah disebutkan di atas, karena boneka
merupakan salah satu dari model.
e. Mock-up Dalam pembuatan boneka sangat dituntut keterampilan
dalam membentuk atau memahat sehingga menjadi sebuah
Mock up adalah suatu penyederhanaan susunan bagian boneka, bagi mereka kurang mempunyai keterampilan mungkin
pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Susunan akan menghasilkan boneka yang kurang diinginkan atau kurang
nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek- sesuai dengan diinginkan. Boneka panggung merupakan
aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. kumpulan dari beberapa buah boneka dalam suatu panggung.
Mock-up dapat dipergunakan dalam beberapa cara. Guru
memamerkan mock-up untuk memperlihatkan bentuk beberapa C. Lingkungan
objek nyata seperti komponen-komponen dari alat elektronik,
1. Pengertian
(seperti radio, dan tape recorder), lampu-lampu tabung serta
pengeras suara, menunjukkan lambang-lambang yang berbeda Lingkungan sebagai media dalam pembelajaran
dengan apa yang tertera di dalam diagram. maksudnya menciptakan atau membentuk suatu lingkungan
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 67 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 68

tertentu sebagai pusat yang akan dipelajari, dapat diwujudkan c. Karyawisata (field trip), adalah kunjungan siswa keluar kelas
di luar kelas atau kelas itu sendiri yang dikondisikan untuk untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari
dapat dipelajari oleh siswa dan guru dalam pembelajarannya. kegiatan kurikuler di sekolah.
d. Praktik lapangan, dilakukan oleh para siswa untuk
2. Keuntungan dan Kelemahan Lingkungan memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus, seperti
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan siswa STM berpraktik di pabrik.
mempelajari lingkungan dalam pembelajaran: e. Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.
a. Pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan dari f. Mengundang manusia sebagai sumber atau nara sumber,
hanya duduk berjam-jam di dalam kelas, sehingga kebalikan dari survey.
meningkatkan motivasi belajarnya.
b. Hakikat belajar akan lebih bermakna, sebab lebih nyata, 4. Jenis Lingkungan sebagai Media Pembelajaran
aktual dan alami.
c. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih Beberapa lingkungan yang dapat digunakan dalam
akurat kebenarannya. pembelajaran, dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,
d. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif yaitu:
(mengamati, wawancara).
e. Sumber belajar menjadi lebih kaya dan variatif (lingkungan a. Lingkungan sosial
sosial, alam, buatan dll) Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan
f. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat,
kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian,
membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur
sekitarnya serta dapat memupuk cinta lingkungan. pemerintahan, agama dan sistem nilai. Jadi, lingkungan sosial
Sedangkan kelemahannya yang sering terjadi dalam tepat digunakan untuk mempelajari tentang ilmu-ilmu sosial dan
pelaksanaannya berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kemanusiaan.
kegiatan belajar, misalnya:
a. Bila tidak dipersiapkan dan diawasi dengan baik, maka akan b. Lingkungan alam
terkesan main-main.
b. Kekeliruan persepsi tentang bahwa penggunaan lingkungan Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang
harus memerlukan waktu yang lama, padahal dapat sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara,
digunakan waktu yang singkat. musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber
c. Sempit pandangan guru bahwa pembelajaran hanya dapat daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan lain-lain).
dilakukan di kelas. lingkungan alat tepat digunakan untuk mata pelajaran IPA.

3. Teknik Menggunakan Lingkungan


c. Lingkungan buatan
Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan
sebagai media pembelajaran dan sumber belajar, sehingga Lingkungan buatan maksudnya lingkungan yang sengaja
pesan pembelajaran dapat diterima: diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu
a. Survey, yakni siswa mengunjungi lingkungan seperti yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. lingkungan buatan
masyarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, antara lain; irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan,
budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain-lain. kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit
b. Kamping atau berkemah, walaupun memerlukan waktu cukup tenaga listrik.
lama, namun dapat menghayati dan mengamati banyak hal,
seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 69 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 70

5. Langkah dan Prosedur Penggunaannya dapat memenuhi persyaratan minimal sebagai pusat sumber
belajar. Syarat-syarat minimal itu adalah:
Secara umum langkah yang haus ditempuh dalam
a. Persyaratan ruang kelas, yaitu; (a) ventilasi yang cukup, (b)
menggunakan lingkungan sebagai media dan sumber belajar,
meubelair kelas yang fleksibel/mudah diatur, (c) adanya
yaitu: (persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut).
peralatan media yang cukup sesuai dengan kebutuhan, dan
a. Langkah Persiapan (d) Kondisi fisik bangunan yang permanen (adanya listrik).
b. Menata ruang kelas. Ruang kelas sebagai suatu pusat
Hal-hal yang perlu ditempuh yaitu; (a) menentukan
aktivitas, siswa dalam belajar terstruktur sangat wajar bila
tujuan yang ingin dicapai secara jelas, (b) tentukan objek yang
mendapat pengertian khusus mengenai kebersihannya.
harus dipelajari dan dikunjungi, (c) menentukan cara belajar
Perawatan kebersihan ruang kelas, termasuk peralatan yang
siswa pada saat kunjungan dilakukan, (d) selesaikan perizinan
ada di dalamnya merupakan hal yang pokok perlu mendapat
yang diperlukan, (e) persiapkan persiapan teknis yang
perhatian. Sebab betapa pun lengkapnya peralatan belajar di
diperlukan untuk pembelajaran, seperti petunjuk teknis, alat-
kelas, apabila kondisi kebersihan tidak diperhatikan, maka
alat dibawa, dan lain-lain.
mungkin akan menimbulkan suasana belajar yang tidak
b. Langkah pelaksanaan nyaman. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka perlu ada
seorang penjaga ruangan yang khusus maupun masalah
Biasanya diawali dengan penjelasan petugas mengenai kebersihan ruangan kelas tersebut termasuk kebersihan
objek yang dikunjungi sesuai dengan permintaan yang telah peralatan yang ada di dalamnya. Hal-hal yang perlu
disampaikan sebelumnya. Selanjutnya lakukan kegiatan- diperhatikan dalam memasang atau menempel alat peraga di
kegiatan yang telah dirancang dan diskenario sebelumnya. Dan kelas adalah:
akhiri dengan ucapan terimakasih kepada pihak petugas dan c. Sebaiknya dikelompokkan berdasarkan jenis dan fungsinya.
pimpinan objek tersebut. Namun mungkin tidak ada petugas d. Alat peraga yang bisa dimanipulasikan sebaiknya ditempel
kalau kunjungan bersifat bebas, seperti berkemah, dan pada tempat yang mudah dijangkau.
lingkungan sosial lainnya. e. Alat peraga yang bagian-bagiannya mudah lepas masukan
c. Tindak lanjut dalam kantong/kotak yang di luarnya diberi gambar dan
penjelasannya secara lengkap.
Pada kegiatan ini yang terpenting guru meminta kepada f. Kerserasian pemasangan alat peraga, agar indah dan nyaman
siswa untuk memberikan kesan-kesan yang diperolehnya dari dipandang.
hasil kunjungannya, yang berupa laporan kegiatan, kemudian
didiskusikan bersama-sama.

6. Pengelolaan Ruang Kelas sebagai Pusat Sumber Belajar


Pusat sumber belajar (learning resources center)
merupakan perkembangan yang jauh/lengkap dari
perpustakaan, karena tidak sekedar tempat membaca dan
meminjam literatur, namun PSB menyediakan lebih daripada itu
seperti adanya perangkat media audio, audio visual, alat
peraga, dan lain-lainnya yang merupakan bagian integral dari
pembelajaran, sehingga fungsinya pun dapat bervariasi, sebagai
laboratorium, studio, workshop, dan kegiatan praktik lainnya.
Agar ruang kelas dapat dijadikan sebagai pusat sumber
belajar, maka tentunya harus ditata sedemikian rupa, sehingga
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 72

BAB VII d. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak
membosankan.
OVERHEAD PROJECTOR DAN SLIDE
e. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif
kombinasi warna.
f. Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
A. Overhead Projector
g. Dapat disusun kembali berdasarkan ukuran-ukuran atau
1. Pengertian dan Jenis OHP sekuens belajar.
h. Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang
OHP (Overhead Projector) merupakan perangkat untuk
dikehendaki.
memproyeksikan pesan-pesan pembelajaran dengan
i. Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
menggunakan bahan transparan untuk diproyeksikan, yang diisi
dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan 3. Langkah-langkah mendisain OHP dalam Pembelajaran
pembelajaran. Pada umumnya OHP ada dua macam yaitu OHP
yang portable (yang dapat dibawa dengan mudah karena Beberapa langkah dalam mendisain pesan pembelajaran
bentuk agar kecil), dan OHP non portable (yang relatif berat dan untuk ditayangkan atau diproyeksikan dalam implementasi
sukar untuk dipindahkan atau dibawa kecuali dengan bantuan pembelajaran di kelas, secara singkat dapat diungkapkan
alat lain). Sedangkan jenis cukup bervariasi seperti OHP Model sebagai berikut:
5088 (portable), OHP Model 213 (non portable), OHP Model 213 a. Telaah Tujuan Khusus Pembelajaran dan pokok bahasan yang
(portable), dan OHP Model 6202 (portable). akan diajarkan.
b. Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang
2. Keterbatasan dan Kelebihan Media OHP diperlukan.
c. Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan
Beberapa keterbatasan Overhead Projector sebagai media pelajaran, kecepatan penyerapan, tingkat perbendaharaan
pembelajaran, antara lain sebagai berikut: kata yang dipakai, ketepatan media.
a. Media ini memerlukan perangkat keras yang khusus untuk d. Buatlah media transparansi sesuai dengan aturan yang
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. diajurkan.
b. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama
bila dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks. 4. Prinsip Umum untuk Membuat Media Transparan
c. Dalam penggunaannya diperlukan keterampilan khusus.
Media transparansi adalah suatu tempat yang berupa
d. Menuntut penataan yang baik.
lembaran yang tembus pandang (biasa disebut plastik
e. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi (gangguan)
transparan) yang dimuati pesan-pesan pembelajaran yang
proyeksi.
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
f. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
Dalam pembuatan transparansi tersebut seorang guru harus
g. Membutuhkan keterampilan menuliskan pesan yang baik
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
pada transparan.
a. Kesederhanaan (Simplicity), media apa pun yang dibuat
dalam transparan harus disederhanakan dan dibatasi pada
Adapun kelebihan media OHP sebagai pengantar pesan
hal-hal yang penting saja. Konsep materinya harus mudah
dalam pembelajaran adalah:
ditangkap dan dipahami, tulisannya harus jelas dan mudah
a. Praktis, karena dapat dipergunakan untuk semua ukuran
dibaca, dan lain-lain.
kelas dan ruang.
b. Kekompakkan (Unity), maksudnya terjalin hubungan yang
b. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons
harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan
dari siswa.
fungsinya secara keseluruhan, yang dapat diwujudkan
c. Memberi kemungkinan pada siswa untuk mencatat.
dengan tanda panah, garis, bentuk, warna, dan ruangan.

71
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 73 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 74

c. Penonjolan (Emphasis), terkadang diperlukan penonjolan c. Gunakan layar (tempat display) bila ada, namun juga dapat
tertentu, sehingga menjadi pusat perhatian. Dengan cara diproyeksikan ke dinding kelas.
memperbesar, memperjelas, mewarnai, dan lain-lain. d. Atur fokus OHP agar hasil gambar atau tulisan terlihat dengan
d. Keseimbangan (balance), formal maupun informal. Suatu jelas.
disain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat e. Gunakan OHP sesuai dengan keperluan dan kapasitas OHP-
dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual yang nya sendiri.
simetris, sehingga bentuk formal ini terkesan statis.
Sedangkan informal biasanya menganut pola asimetris atau B. Slide
diagonal dan terkesan dinamis.
1. Pengertian Slide
5. Teknik Pembuatan Overhead Transparency (OHT) Slide adalah gambar transparan dalam bentuk film positif
dari hasil karya fotografi atau tangan sendiri, dalam ukuran 2 x
Ada dua teknik pembuatan OHT, yaitu secara langsung
2 inci (atau ±5 x 5 cm) yang diproyeksikan pada layar, untuk
dan tidak langsung. Cara langsung adalah dengan mengerjakan
keperluan belajar mandiri, belajar kelompok, atau belajar di
langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses
kelas. Media slide dapat dipergunakan dengan mengoperasikan
tidak langsung adalah dengan memindahkan pesan/gambar
secara manual, remote kontrol (dari jarak tertentu), atau secara
yang ada pada bahan lain dengan cara membuat kopinya
sunc-tape (operasi secara otomatis bersama dengan suara).
terlebih dahulu lalu dikopi.
OHT (transparansi) perlu diberi bingkai walaupun tidak
2. Karakteristik Slide
menjadi suatu keharusan, karena bingkai mempunyai
keuntungan yaitu: Media slide tergolong dalam kelompok gambar diam.
a. Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakaiannya, Berdasarkan hasil penelitian media slide mempunyai
b. Bisa menyusun beberapa transparan sekaligus dalam satu kemampuan untuk:
bingkai, sehingga mempersingkat waktu dalam penyajiannya a. Memungkinkan untuk penekanan pada impresi fakta-fakta
(overlay), yang baru, atau untuk mengembangkan pengertian suatu
c. Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan abstraksi.
melekat satu dengan yang lainnya, b. Dapat merangsang minat siswa untuk meneliti bahan lebih
d. Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan katalog dari lanjut.
transparansi sendiri, yang bisa membedakan mata pelajaran, c. Dengan mengadaptasi dan memilih secara tepat, slide dapat
topik, sub bahasan, dan lain-lain. Pada umumnya teknik membantu untuk menimbulkan pengertian dengan ingatan
menutup transparansi adalah teknik jendela dan geser. yang kuat terhadap isi materi yang dipadukan dengan materi
verbal.
6. Cara Menggunakan OHP d. Gambar-gambar garis yang sederhana, misalnya gambar
bagan sering membuat lebih efektif dalam menyampaikan
Dalam mengoperasinalisasikan OHP tidak terlalu sulit,
informasi daripada dalam bentuk gambar foto sesungguhnya
namun juga jangan tidak direncanakan secara baik, sebab tanpa
yang bisa mengurangi arti informasi itu sendiri akibat adanya
perencanaan mungkin dalam pelaksanaannya akan mengalami
pengaruh bayangan.
gangguan, seperti urutan transparansinya tidak terurut atau
e. Warna pada gambar sering membantu dalam memberi
adanya gangguan teknis lainnya. Dalam hal ini. cara dalam
penekanan pada suatu masalah yang sedang dibicarakan,
menggunakan OHP secara sederhana sebagai berikut:
selain akan membuat daya tarik.
a. Perhatian ruang belajar, ditata agar memungkinkan
f. Bilamana hendak menampilkan konsep gerakan, media slide
menayangkan OHP.
kurang mempunyai manfaat yang lebih, dibandingkan dengan
b. Kontrol listrik yang tersedia.
media film.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 75 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

g. Bantuan verbal dan atau simbol lainnya sebagai alat bantu BAB VIII
dalam gambar diam dapat mempermudah dan memperjelas,
MEDIA AUDIO
misalnya tanda panah.

3. Kriteria Produksi Slide A. Pengertian dan Jenis-jenis media audio


Beberapa kriteria dalam memproduksi slide pembelajaran, Pengertian media audio dalam pembelajaran,
yang juga sebagiannya dapat dijadikan kriteria dalam dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam
pembuatan slide dalam program Power Point Presentation yang bentuk auditif (pita suara atau piringan hitam), yang dapat
penayangannya melalui seperangkat alat seperti komputer dan merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa,
LCD serta adanya arus listrik. Kriteria-kriteria tersebut adalah: sehingga terjadi pembelajaran.
a. Pemilihan bahan hendaknya mempunyai arti bagi suatu Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran terutama
keterampilan atau pengertian yang hendak dicapai. dalam:
b. Batasi jumlah gambar sesuai dengan keperluan tujuan 1. Pembelajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan
pembelajaran. dokumentasi.
c. Gunakan gambar-gambar yang akan memberikan arah atau 2. Pembelajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun
pengantar kepada pengertian secara verbal. secara audiovisual.
d. Ambillah gambar-gambar yang bisa memberikan stimulan 3. Pembelajaran melalui radio atau radio pendidikan.
ekspresi yang lebih baik dan kreatif. 4. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang
e. Buatlah gambar yang mempunyai kesan kontras memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya
(penekanan), perbandingan (komposisi), dan keseimbangan dalam suatu mata pelajaran.
yang baik dari permasalahan yang hendak diutarakan. Beberapa jenis dari media audio yang dapat digunakan dalam
f. Penampilan gambar dalam slide dipertimbangkan dengan pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
berbagai macam jenis gambar sesuai dengan kebutuhan 1. Radio
pembelajaran. 2. Rekaman Suara (spt: Tape Recorder, MP-3, CD, dll)
g. Tetapkan cara pengambilan gambar seperti secara close-up, 3. Telpon (HP non 3G)
super close-up, medium shot, long shot atau super long shot. 4. Laboratorium bahasa, yang tidak menggunakan monitor.
h. Tetapkan pula cara pengambilan gambar untuk judul dan
atau tulisan saja. B. Karakteristik Media Audio
i. Sesudah proses perencanaan selesai, maka langkah
Media audio mempunyai karakteristik umumnya
berikutnya adalah kegiatan memproduksi. Ada empat (4)
berhubungan dengan segala kegiatan latihan keterampilan
langkah dalam kegiatan produksi ini, yaitu:
dalam aspek-aspek kecakapan mendengarkan, seperti: (1)
1) pengambilan gambar;
pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan
2) proses mencuci film,
perhatian, (2) mengikuti pengarahan, (3) digunakan untuk
3) penyusunan slide, dan
melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar, (4)
4) menyiapkan cara menggunakannya.
perolehan arti dari suatu konteks, (5) memisahkan kata atau
informasi yang relevan dan yang tidak relevan, (6) mengingat
dan mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari cerita
yang mereka dengar.
Karakteristik yang lain, dilihat pada sisi kekurangan media
audio yang dihubungkan dengan pemanfaatannya, kekurangan
tersebut adalah:

76
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 77 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 78

1. Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu dirancang khusus untuk komparasi audio, yang
pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya memungkinkan siswa dapat mendengar contoh
harus didapat dengan cara belajar yang khusus. penampilan, kemudian meresponnya, dan lebih lanjut
2. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam membandingkan penampilannya dengan itu.
bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu e. Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui
memerlukan bantuan pengalaman visual. penggunaan musik latar-belakang dan efek suara.
3. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol
melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau 2. Keterbatasan media audio
bahasa, serta susunan kalimat.
a. Perlu sangat berhati-hati apabila hanya audio yang
4. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi
digunakan, karena waktu yang lama tanpa memberikan
mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir
rangsangan visual dapat membosankan dan akan
abstrak.
mengganggu pengajaran dengan kecepatan sendiri. (Pita
5. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog
yang berputar, selama 15 menit, akan memakan waktu
lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan
siswa sebanyak itu pula, tanpa memperhatikan
perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si
keterampil an siswa).
penerima. Bila tidak bisa terjadi ketidakmengertian dan
b. Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman
bahkan kesalahpahaman.
induk baru dan dibuatnya copy rekaman yang baru.
Hal ini akan memakan waktu dan Maya yang besar.
Secara umum media audio mempunyai karakteristik yang
c. Masalah pendistribusian akan timbul bila produksi gam-
berhubungan dengan kelebihan dan keterbatasannya seperti
bar diselaraskan dengan audio. Hal ini disebabkan oleh
diuraikan dalam uraian berikut ini.
adanya keragaman perangkat keras yang ada dan yang
digunakan di berbagai tempat latihan. Pengembang
1. Kelebihan Media Audio
pelajaran hares mengetahui perlengkapan apa yang ada
a. Materi pelajaran sudah tetap, terpateri, dan dapat untuk disesuaikan dengan perangkat lunaknya (software).
direproduksi tetap sama. d. Pengembangan naskah audio yang balk (terutama
b. Produksi dan reproduksi sangat ekonomis, dan mudah yang akan digunakan untuk menunjang visual) dapat
didistribusikan. menyita waktu, dan membutuhkan keterampilan-
c. Peralatan program audio termasuk yang paling murah keterampilan khusus.
dibandingkan dengan media audio-Visual lainnya. Dengan e. Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan
berbagai teknik perekaman audio, bentuk-bentuk penyajian materi verbal. Seandainya bahan disajikan
pengajaran terprogram dapat digunakan untuk peng- terlalu cepat, atau pengajaran yang remit diberikan
ajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa belajar terlalu cepat, maka para siswa akan kehilangan jejak
sesuai dengan kecepatan masing -masing, atau bingung. Dalam beberapa hal sebaiknya
memberikan penguatan dan pengetahuan dengan diberikan pengulangan melalui peringatan visual,
penampilan langsung. misalnya dituliskan kembali dalam perlengkapan buku
d. Untuk bentuk program pengajaran mandiri yang kerja atau ditampilkan pada gambar diam. Hal ini
canggih, sudah ada peralatan yang dapat biasanya dapat ditentukan selama tes pengembangan
menyelaraskan visual dengan program audio yang (developmental test). Siswa dapat menemukan
terekam, dan alat yang dapat berhenti sendiri, kesulitan dan kebingungan, bila mereka
sehingga siswa berkesempatan untuk berinteraksi menggunakan audio dan visual yang diselaraskan tetapi
dengan program itu kemudian me lanjutkan program ternyata menyimpang dari keselarasan.
apabila sudah slap. Perlengkapan lain yang
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 79 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 80

Secara lebih rinci terdapat tiga macam media audio c. Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa
adalah radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa. Berikut dipakai ulang,
ini akan dikemukakan beberapa kelebihan dan kelemahannya d. Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada, dan
sebagai karakteristik dari setiap media pembelajaran tersebut. guru dapat secara langsung mengontrolnya,
e. Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan di luar
1. Radio kelas,
f. Program kaset bisa menimbulkan berbagai kegiatan, seperti
Sebagai media pembelajaran radio mempunyai
diskusi, dramatisasi dan lain-lain,
kelebihan-kelebihan, antara lain:
g. Program memberikan efisiensi dalam pengajaran bahasa.
a. Harganya relatif murah dan programnya iebih banyak
Namun demikian tape recorder mempunyai kelemahan-
daripada TV,
kelemahan antara lain:
b. Sifatnya mudah dipindahkan,
a. Daya jangkaunya terbatas bila dibandingkan dengan radio,
c. Jika digunakan bersamasama dengan alat perekam radio
b. Dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang
bisa mengatasi problema jadwal,
banyak relatif mahal.
d. Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak,
e. Dapat merangsang partisipasi aktif terhadap pendengar.
3 Laboratorium Bahasa
f. Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata
yang digunakan, pada bunyi dan artinya, Sebagai salah satu media pembelajaran laboratorium
g. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk bahasa mempunyai karakteristik antara lain:
mengajarkan musik, dan bahasa, a. Dapat melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa
h. Radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang
bila dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh guru, disiapkan sebelumnya,
i. Radio dapat mengerjakan halhal tertentu yang tak dapat b. Siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak bilik akustik dan
dikerjakan oleh guru, seperti pengalaman dunia fuar, kisah kotak suara, sehingga dapat mendengarkan ucapan guru
petualangan, dan lain-lain, yang duduk di ruang kontrol, bahkan dapat berbicara
j. Radio dapat mengatasi batasan ruang dan waktu; dengan guru.
jangkauannya luas.
Namun demikian radio juga mempunyai kelemahan- C. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio dalam
kelemahan, antara lain: Pembelajaran
a. Sifat komunikasinya hanya satu arah,
b. Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak Dalam pembelajaran, media audio dapat digunakan
dapat mengontrolnya, dan dengan langkah-langkah:
c. Penjadwafan pelajaran dan siaran sering menimbulkan
masalah. 1. Langkah Persiapan
a. Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para
2. Tape Recorder ahli.
Sebagai media pembelajaran tape recorder mempunyai b. Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit
kelebihan-kelebihan, antara lain: bagi siswa yang akan dikemukakan dalam materi.
a. Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, untuk c. Perhitungkan kelompok sasaran.
merekam, menampilkan rekaman dan menghapuskannya, d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.
b. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan.
mempengaruhi volume,
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 81 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 82

2. Langkah Penyajian dengan menggunakan waktu yang tepat, sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau
f. Latihan perekaman audio yang sinkron atau tepat dengan
cara mendengarkan.
penampilan yang bersifat visual.
b. Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan
g. Rekaman bisa digunakan untuk melatih penampilan dalam
keinginan pembelajaran.
berbicara atau pidato.
c. Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai
h. Kegiatan merekam atau memindahkan bahan rekaman, tidak
konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi.
merupakan kegiatan yang mudah bagi yang belum memiliki
keterampilan ini.
3. Tindak Lanjut
i. Perekaman sebagai suatu kegiatan latihan perekaman suara
Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan yang baik serta asli dan jelas.
perbaikan secara menyuruh terhadap kegiatan, baik yang Teknik-teknik perekaman bagi pembuatan materi
berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum, disesuaikan
terdapat dalam langkah pengajian. dengan kegiatan yang akan dilaksanakan;
a. Untuk pembelajaran bahasa asing,
D. Pengembangan Media Audio Pembelajaran b. Pidato,
c. Musik,
Pengembangan media audio sama halnya dengan media
d. Pendidikan bisnis,
lainnya, yang secara garis besarnya meliputi kegiatan
e. Pendidikan fisik,
perencanaan (penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran,
f. Pendidikan seni,
penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan
g. Perekaman kegiatan diskusi,
penulisan skrip), kegiatan produksi (perekaman seluruh materi),
h. Perekaman untuk suatu interviu,
dan kegiatan evaluasi (menilai program dan merevisi).
i. Perekaman untuk siaran radio pendidikan,
j. Perekaman simulasi siaran radio,
1. Kegiatan Perekaman
k. Penyebaran rekaman pita suara.
Kegiatan perekaman dapat dijadikan sebagai alat untuk
pengalaman belajar, dan hasil kegiatannya dijadikan sebagai 2. Penulisan Naskah Audio
alat evaluasi. Jenis-jenis kegiatan ini bisa dipilih dari beberapa
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan naskah
kegiatan berikut:
audio sebelum naskah tersebut diproduksi;
a. Perekaman sendiri, sehingga siswa bisa mendengarkan
a. Penelitian atau observasi tentang keadaan sasaran
kembali suaranya sendiri.
pendengar; seperti minat dan kebutuhan, tingkat
b. Kegiatan perekaman yang berulang-ulang pada kegiatan
pengetahuan, sikap dan kebiasaan, tingkah laku, kebudayaan
peniruan, akan menjamin konsistensi dalam latihan
dan bahasa.
pengucapan, tes, atau pemberian suatu pengarahan.
b. Penentuan format naskah yang sesuai dengan materi dan
c. Latihan menyusun dan menyatukan beberapa materi yang
kesenangan sasaran pendengar; dipengaruhi oleh tujuan
dipilih dan bahkan dengan cara menambahkan materi yang
pembelajaran, tujuan untuk menarik minat (apresasi) dan
disusun sendiri, sehingga akan merupakan suatu konsep
bentuk laporan atau berita. Adapun bentuk-bentuk naskah
pemikiran baru.
dapat berupa; uraian atau ceramah, berita, laporan,
d. Perekaman dan pemilihan materi guna keperluan suatu
reportase, dialog atau monolog, wawancara, diskusi, feature
penyajian untuk dianalisis dalam suatu bidang atau masalah.
(cerita mendalam), majalah udara, sandiwara atau drama
e. Perekaman sebagai kegiatan perencanaan dan melatih
c. Pelaksanaan penulisan naskah.
keterampilan perekaman untuk kepentingan suatu penyajian
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 83 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 84

Khusus, dalam penulisan naskah. Sebelum melakukannya 3) Alat pemutar hasil rekaman (player), alat ini tidak
terlebih dahulu membuat garis besar jalannya isi naskah yang berbeda dengan alat perekam, hanya fungsinya yang
akan ditulis. Selain itu juga harus membuat out line yang dibedakan dalam pemanfaatannya.
memuat 4) Alat penyampur (mixer). Alat ini dimaksudkan sebagai
a. Topik pembahasan, alat untuk menyatukan atau mengatur signal-signal suara
b. Sub topik pembahasan, dari satu sumber.
c. Siapa sasaran yang dituju oleh program ini, 5) Fasilitas perekam lainnya, seperti equalizer, echo system,
d. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam penyajiannya,
boom stand, dan lain-lain.
e. Apakah tujuan pembelajaran umum maupun khusus yang
hendak dicapai,
f. Bagaimana Ringkasan ceritanya.
Format naskah biasanya membuat halaman identifikasi,
seperti
a. Nama badan penyelenggara program tersebut,
b. Identifikasi program; nama dan nomor program (jika
berseri); mata pelajaran; bentuk format penulisan; siapa
penulisnya; dan siapa yang memproduksi. Dan isi naskah
tersebut, yang harus ditulis dalam bahasa yang singkat dan
jelas dengan menggunakan bahasa sehari-hari (akrab).
Untuk penulisan naskah harus dikuasai beberapa
peristilahan yang selalu disingkat dalam penulisan naskah,
seperti annx, f.x, dan lain-lain. Selain itu juga biasanya juga
menggunakan musik, seperti musik pembuka, pengiring, dan
penutup.

3. Fasilitas dan Fungsi Peralatan Audio


Beberapa fasilitas yang diperlukan dalam penggunaan
media audio dalam pembelajaran, yaitu:
a. Suara dengan berbagai macam dan hal-hal yang
berhubungan langsung dengannya, harus dipelajari dengan
baik. Seperti istilah yang berhubungan dengan sifat suara,
misalnya echo, reverberation, dan lain-lain.
b. Fasilitas peralatan produksi rekaman, meliputi:
1) Mikrofon, merupakan alat ditektor yang mengubah
gelombang suara menjadi gelombang elektronis.
2) Alat perekam (recorder). Alat ini merupakan alat perekam
atau penyimpan gelombang-gelombang suara dalam
bentuk gelombang magnetic, yang bisa diperdengarkan
kembali bila diperlukan.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 86

BAB IX sebelum dipergunakan dalam kegiatan pengajaran. Sebelum


dicetak, konsultasikan dulu materinya pada orang yang ahli
MEDIA AUDIO VISUAL
dalam bidang itu. Anda juga perlu mencobakan kemantapan
media ini pada sekelompok siswa.
A. Pengertian dan Jenis-jenis Media Audio Visual 7. Karena film dan video sebetulnya adalah media gambar
bergerak, narasinya hendaklah dikembangkan berdasarkan
Media Audio Visual adalah seperangkat media yang secara
naskah visual yang didisain dengan teliti. Penulis naskahnya
serantak dapat menampilkan gambar dan suara dalam waktu
haruslah berpikir secara visual (berpikir dalam tata gambar
yang bersamaan, yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Media
(tan bukan dalam tata kalimat).
pembelajaran ini mempunyai lebih dari satu komponen sehingga
8. Ingat, penonton Anda tak terikat. Mereka bisa saja
merupakan integrasi dari beberapa unsur sehingga dapat
mengalihkan perhatian pada hal-hal lain kalau tontonan itu
menampilkan suara dan gambar bergerak secara serantak telah
tidak menarik baginya. Oleh karena itu dalam perencanaan
direncanakan secara matang, sistematis dan logis sesuai dengan
naskah media ini, harus dipertimbangkan juga sikap
tujuan dan tingkat kesiapan siswa yang menerimanya.
penonton, Tatar-belakang budaya, umur, jenis kelamin, serta
Beberapa jelas media audio visual di antaranya yang
gagasan dan harapan mereka.
disebutkan di sini adalah:
9. Gambar yang disajikan hendaklah bervariasi, dan diambil dari
1. Televisi
sudut pengambilan yang berbeda-beda, supaya penonton
2. VTR (Video Tape Recorder)
tidak cepat bosan. Usahakan lama masa putarnya seminimum
3. VCD (Video Compact Disc)
mungkin.
4. DVD (Digital Versatile Disc)
10. Memproduksi media gambar bergerak adalah suatu pekerjaan
5. Film
yang rumit. Kegiatan ini melibatkan banyak ahli dari berbagai
disiplin serta teknisi yang terampil. Sistem kerja yang diatur
B. Petunjuk Teknis Mengembangkan Media Audio Visual
oleh suatu kepanitiaan tidak cocok untuk kegiatan produksi
Inilah beberapa petunjuk praktis yang perlu diperhatikan ini, bahkan hanya akan menambah biaya frustrasi dan
bila mempertimbangkan akan memproduksi gambar bergerak, kesimpangsiuran. Tanggung jawab pengaturan kerja pada
baik film maupun televisi: berbagai tingkat produksi, dan tanggung jawab atas
1. Media ini didisain terutama untuk memperlihatkan gerak, persetujuan hasil akhir, secara terus--menerus harus ada di
bukan memperlihatkan gambar diam. tangan satu orang. Jadi siapa pun orangnya, la harus ditunjuk
2. Jika digarap dengan baik, gambar bergerak amat balk untuk sebagai produser dan harus selalu siap, untuk
tujuan afektif (mempengaruhi siswa untuk mengubah sikap). mengkoordinasikan kerja berbagai kelompok yang terlibat
3. Untuk kepentingan pengajaran, sebaiknya gambar bergerak dalam produksi.
digunakan berdasarkan hubungan langsung dengan pribadi Semua ketentuan di atas bukanlah merupakan syarat
penonton. Berapa pun besarnya kelompok siswa yang mutlak atau suatu keharusan bagi setiap usaha memproduksi
menonton, pesan yang dijabarkan dalam naskah hendaklah media bergerak. Mungkin saja ketentuan tersebut tidak berlaku
memperhitungkan siswa sebagai pribadi dalam setiap kasus, atau, tidak semua ketentuan berlaku pada
4. Suara yang mengiringi gambar harus sesuai dengan isi suatu kasus.
gambar. Uraian ini tidak dimaksudkan untuk lebih mempertajam
5. Narasi tidak boleh menceritakan apa yang terlihat di layar, pertentangan antara film dan video sebagai media yang
kecuali kalau untuk menginterpretasikan atau untuk bersaing dalam menarik peminatnya. Panduan dan daftar
memperjelas, atau untuk menekankan hal yang penting. pertanyaan yang dikemukakan berikut ini dimaksudkan agar
6. Semua media gambar bergerak harus mengandung isi yang pembaca memiliki dasar pengetahuan yang terorganisasi
sudah dibakukan, serta harus disunting dan diujicobakan

85
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 87 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 88

tentang hal-hal yang harus dilakukan pada tahap-tahap pra- jumlah penonton atau peserta yang tak terbatas, dengan
produksi media gambar bergerak jalan menempatkan monitor (pesawat televisi) di kelas-
kelas.
C. Karakteristik Media Audio Visual f. Suatu kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar
sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang.
Beberapa karakteristik yang berhubungan dengan
Rancangan kegiatan yang mandiri ini biasanya dilengkapi
kelebihan dan keterbatasan secara tentang media audio visual
atau dikombinasikan dengan bantuan komputer atau bahan
sebagai pembelajaran adalah:
cetakan.
1. Kelebihan yang terdapat pada media audio visual
2. Keterbatasan yang terdapat pada media audio visual
a. Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak),
a. Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah
kita dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu. Gerak
tersedia di tempat penggunaan; dan harus cocok ukuran
yang ditunjukkan itu dapat berupa rangsangan yang serasi,
dan formatnya dengan pica video yang akan digunakan.
atau berupa respon yang diharapkan dan siswa.
b. Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan
Umpamanya: program pendek (vignette) yang mem-
yang mudah dan menyita waktu.
perlihatkan interaksi orang-orang. Dengan melihat program
c. Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang
ini siswa dapat melihat apa yang "harus atau jangan"
yang mampu mengerjakannya.
dilakukan.
d. Apabila gambar pada pica video ditransfer ke film hasilnya
b. Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat
jelek.
kembali untuk dikritik atau dievaluasi. Caranya adalah
e. Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah pe-
dengan jalan merekam kegiatan yang terpilih, misalnya
nonton, kecuali jaringan monitor dan sistem proyeksi video
saja kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan
diperbanyak.
keterampilan interpersonal, seperti teknik mewawancarai,
f. jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni
memimpin sidang, memberi ceramah dan sebagainya.
separoh dari jumlah huruf grafis untuk film/gambar di-am.
Semua ini dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan
g. Bila Anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV
siswa terhadap suatu keterampilan sebelum terjun ke
hitam putih haruslah berhati-hati sekali. Contoh: warna-
dalam arena yang sebenarnya.
warna merah dan hijau dengan kepekatan tertentu akan
c. Dengan menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik
terlihat sama pada layar TV hitam putih. Sedapat mungkin
proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian itu.
usahakan membuat grafis dengan warna hitarn putih atau
Beberapa jenis efek visual yang bisa didapat dengan video
kelompok abu-abu.
antara lain: penyingkatan/perpanjangan waktu, gambaran
h. Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan
dari beberapa kejadian yang berlangsung bersamaan "split
keterbatasan sistem video menjadi masalah yang
/multiple screen image" (pada layar terlihat dua atau lebih
berkelanjutan.
kejadian), perpindahan yang lembut dari satu gambar/
babak ke gambar/babak berikutnya, dan penjelasan gerak Secara khusus kelebihan dan kelemahan media audio
(diperlambat atau dipercepat). visual dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu televisi dan
d. Anda akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari film/VTR/VCD/DVD. Kedua kelompok akan bahas secara
materi pelajaran/latihan, yang dapat digunakan secara sederhana berikut ini.
interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk,'-buku teks,
alat atau benda lain yang biasanya untuk di lapangan. 1. Kelebihan dan Kelemahan Televisi
e. Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu Terdapat beberapa kelebihan televisi sebagai media dalam
yang sama di lokasi (kelas) yang berbeda, dan dengan pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 89 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 90

a. TV dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau d. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-
membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikan ulang,
dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai, e. Kamera bisa mengamati lebih dekat objek yang lagi bergerak
b. TV merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap atau objek yang berbahaya seperti harimau,
diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya f. Keras-lemahnya suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan
sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka, bila akan disisipi komenter yang akan didengar,
c. TV dapat memikat perhatian sepenuhnya dari penonton, g. Gambar proyeksi biasa dibekukan untuk diamati dengan
seperti halnya film. TV menyajikan informasi visual dan lisan seksama. Guru bisa mengatur di mana dia akan
secara simultan, menghentikan gerakan gambar tersebut. Kontrol sepenuhnya
d. TV mempunyai realitas dari film tapi juga mempunyai di tangan guru,
kelebihan yang lain yaitu immediacy (objek yang baru saja h. Ruangan tak perlu digelapkan waktu menyaksikannya.
ditangkap kamera dapat segera dipertontonkan)
Di samping kelebihannya, Film/VTR/VCD/DVD juga
e. Sifatnya langsung dan nyata. Dengan TV siswa tahu
mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:
mutakhir, mereka bisa mengadakan kontrak dengan orang-
a. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang
orang besar/terkenal dalam bidangnya, melihat dan
dipraktekkan,
mendengarkan mereka berbicara,
b. Sifat komunikasinya yang satu arah haruslah diimbangi
f. Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV. Batas ruang dan
dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain,
waktu dapat diatasi,
c. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan
g. Hampir setiap mata pelajaran bisa di TV-kan,
secara sempurna,
h. TV dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru
d. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
dalam mengajar.
Di samping kelebihannya, televisi juga mempunyai D. Komponen Pengembangan Media Audio Visual
beberapa kelemahan sebagai berikut: Dalam pembuatan media audio visual pembelajaran
a. Harga pesawat TV relatif mahal, terdapat beberapa komponen yang harus ada selayaknya
b. Sifat komunikasinya hanya satu arah, pembuatan sebuah film biasa. Komponen-komponen tersebut
c. Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal adalah:
pelajaran di sekolah seringkali sulit disesuaikan,
d. Program di luar kontrol guru, dan 1. Naskah
e. Besarnya gambar layar relatif kecil dibandingkan dengan film,
sehingga jumlah siswa yang dapat memanfaatkan TV Naskah merupakan teks cerita yang ditampilkan oleh para
terbatas. pemain, yang berisikan tentang pesan-pesan pembelajaran
yang akan difilmkan, biasanya dapat berupa naskah dokumenter
2. Kelebihan dan kelemahan Film/VTR/VCD/DVD atau naskah dialog yang terdiri dari beberapa pemain film.
Naskah dibuat oleh guru yang bersangkutan dengan
Terdapat beberapa kelebihan Film/VTR/VCD/DVD sebagai
berkonsultasi kepada beberapa tenaga ahli lainnya, seperti ahli
media dalam pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
isi, ahli komunikasi, dan lain-lain.
a. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat
dari rangsangan luar lainnya, 2. Sutradara
b. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton
dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis, Ketika pembuatan audio visual atau film tentunya sangat
c. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam diperlukan adanya seorang sutradara, yang mengatur rentetan
sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa perekamannya, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana, dan
memusatkan perhatian pd penyajiannya, dapat berhasil dengan efektif dan efisien.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 91 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 92

3. Kameramen 2. Langkah Penyajian


Kameramen adalah orang yang melakukan perekaman a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau
semua adegan yang difilmkan. Teknisi ini harus mempunyai cara mendengarkan.
keahlian khusus, sebab jika tidak akan menghasilkan rekaman b. Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan
yang kurang bahkan tidak memuaskan. Di samping itu juga keinginan pembelajaran.
dapat menghambat cepat lambatnya penyelesaian media audio c. Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai
visual yang dibuat. konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi.

4. Pemain film 3. Tindak Lanjut


Untuk menjalankan sebuah rekaman media audio visual Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan
tidak akan bisa lepas dari pemain yang berperan di dalam perbaikan secara menyuruh terhadap kegiatan, baik yang
adegan tersebut, walaupun hanya sekedar berjalan atau duduk berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang
tanpa bersuara karena ia dijadikan sebagai media yang terdapat dalam langkah pengajian. Sangat perlu pada kegiatan
dijelaskan atau lainnya. Pemain ini harus betul-betul mahir tindak lanjut siswa diberikan kesempatan untuk bertanya,
sebab bila tidak sangat memperlambat selesainya proses bahkan perlu ditindaklanjuti dengan penugasan terhadap para
perekaman. siswa secara individu atau kelompok. Untuk mengetahui apakah
mereka betul-betul menyimak dan memperhatikan penyajian
5. Seperangkat alat untuk merekam film dan Editing yang ditayangkan dan mencatat secara seksama.
Setelah semua rekaman selesai, maka langkah terakhir
adalah editing, dengan menggunakan seperangkat alat editing
layaknya sebuah film, sebab mungkin ada yang perlu ditambah
dengan animasi lainnya, atau ada adegan yang dipotong,
disambung, bahkan ada yang harus didabing.

E. Langkah-langkah Penggunaan Media Audio-Visual dalam


Pembelajaran

Dalam implementasinya ketika pembelajaran, langkah-


langkah penggunaan media audio-visual jika jauh beda dengan
media audio, yaitu:

1. Langkah Persiapan
a. Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para
ahli.
b. Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit
bagi siswa yang akan dikemukakan dalam materi.
c. Perhitungkan kelompok sasaran.
d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.
e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 94

BAB X grafik dan peta yang memiliki ketepatan statistik untuk


bermacam-macam media visual. Beberapa komputer yang
KOMPUTER DAN LCD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
menghasilkan sistem grafis dapat dengan cepat menghasilkan
beberapa pandangan dari suatu objek tiga dimensi. Dengan
demikian dapat memberikan pilihan gambar kepada
A. Komputer
pemakainya. Film bingkai judul, film bingkai kata, dan film
1. Pengertian Komputer bingkai grafis yang menarik dapat dihasilkan dengan cepat dan
relatif murah oleh sistem komputer. Komputer digunakan untuk
Menurut Daryanto, komputer dari asal katanya "to
penyuntingan yang tepat dan pengumpulan produksi video dan
compute" komputer berarti alat penghitung. Sedangkan
film. Komputer untuk keperluan sistem word processing pun
menurut Jogiyanto Hartono, dosen tetap dari UGM, definisi
sudah umum dalam sebagian besar media cetak.
komputer adalah
a. Alat elektronik,
2. Sistem Penyampaian Pembelajaran dengan Komputer
b. Dapat menerima input data,
c. Dapat mengolah data,
Untuk pembahasan ini, istilah CAI (Computer Assisted
d. Dapat memberikan informasi,
Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction) akan
e. Menggunakan suatu program yang tersimpan di memory
digunakan untuk menjelaskan peranan yang berbeda dari
komputer,
komputer dalam proses pembelajaran.
f. Dapat menyimpan program dan hasil pengolahan,
CAI (Computer Assisted Instruction); secara luas ialah
g. Bekerja secara otomatis.
penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk
Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk
menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan
memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang
mengetes kemajuan belajar siswa. Karena keluwesan dan
otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan
kemampuan suatu komputer untuk memberikan pembelajaran
rumit. Satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar,
yang bervariasi, maka komputer dapat berperan sebagai tutor
yaitu input (misalnya keyboard dan writing pad), prosesor (CPtj
yang sabar tanpa batas. Komputer dapat juga digunakan untuk
unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data (memori
mengontrol media lain dan memberikan siswa bahan referensi
yang menyimpan data yang akan diproses oleh CPU balk secara
yang diperlukan, bantuan penampilan, dan pelayanan
permanen (ROM) maupun untuk sementara (RAM), dan output
administrasi, dan mensimulasikan fasilitas lingkungan dan
(misalnya layar monitor, printer atau plotter).
laboratorium.
Komputer dewasa ini memiliki kemampuan untuk
CAI dapat bermacam-macam bentuknya, ini tergantung
menggabungkan daft mengendalikan berbagai peralatan
dari kecakapan pengembang pelajaran dan kemampuan sistem
lainnya, seperti CD player, video tape, dan audio tape. Di
komputer yang berbeda-beda; satu sistem dapat membatasi
samping itu, komputer dapat merekam, menganalisis dan
pada siswa untuk mempelajari suatu teks terprogram sehingga
memberi reaksi kepada respons yang diinput oleh pemakai atau
mungkin memberikan kemampuan grafis, gerakan simulasi, dan
siswa.
suara.
Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal
CMI (Computer Managed Instruction) pada mulanya memasuki
wring dinamakan pembelajaran dengan bantuan komputer (CAI)
bidang pembelajaran sebagai alat untuk membantu para
dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and
pengajar mengerjakan fungsi administrasi yang meningkat.
practice, tutorial, simulasi, permainan dan discovery. Komputer
Karena minat terhadap belajar mandiri semakin tumbuh, maka
telah pula digunakan untuk mengadministrasikan tes dan
demikian juga tuntutan akan waktu dan usaha untuk mencatat
pengelolaan administrasi sekolah.
nilai, menyimpan catatan pribadi dan membuat ringkasan
Komputer memberikan beberapa kelebihan untuk
mengenai prestasi siswa dan kelas. Fungsi ini sering
produksi media audio visual. Komputer dapat menghasilkan

93
95 96
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

ditambahkan kepada sistem komputer yang ada yang digunakan pencatatan pembayaran. Terminal–terminal siswa tersebar, luas
untuk kegiatan administrasi seperti pencatatan bayaran, dan dapat digunakan balk untuk fungsi kerja maupun latihan.
kwintansi, dan ringkasan laporan. Kelebihan SNS, sebagai berikut:
Pasaran bebas menawarkan bermacam-macam komputer 1) Untuk pelaksanaan pembelajaran lebih hemat biaya
yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran. Beberapa 2) Bahwa pelajaran dan catatan siswa dapat ditingkatkan atau
sistem yang sederhana menawarkan sejumlah pilihan yang diperbaiki dengan cepat
terbatas. Sedangkan yang lain, sistem yang lebih mahal, 3) Penyimpanan data yang terpusat memungkinkan
memberikan atribut dan pilihan yang lebih lugs.
terpenuhinya bahan pelajaran dan catatan siswa
Sistem komputer pembelajaran dapat digolongkan
menjadi tiga kategori
4) Masing–masing terminal dapat saling berinteraksi sehingga
para siswa, petugas dan pengembangan pengajar dapat
berkomunikasi
a. Dedicated Network System (DNS)
5) Memberikan pelajaran mengenai sejumlah topik yang terpilih
Sistem jaringan tunggal atau dedicated Network System Keterbatasan SNS, sebagai berikut:
(DNS) kekhususan sistem ini ialah terdiri dari sejumlah besar 1) Adanya perubahan prioritas di pusat prosesing
terminal untuk siswa yang dihubungkan dengan sebuah
2) Setiap perubahan terjadi dalam komputer akan
komputer sentral yang besar (biasanya mahal) dengan telepon
mempengaruhi setiap jaringan itu.
atau sistem kabel lainnya.
Kelebihan DNS, sebagai berikut: 3) Dapat menyebabkan penundaan program pembelajaran.
1) Bahan pelajaran dan catatan siswa secara maksimal terjamin 3. Independent Or Stand Alone Sistem (SAS)
keseluruhannya.
2) Bahwa pelajaran dan catatan dapat ditingkatkan mutunya Sistem independen atau berdiri sendiri, yang disebut
dengan cepat. Independent Or Stand Alone Sistem (SAS) merupakan terminal
3) Masing–masing terminal biasanya dapat saling berhubungan yang lengkap (Solf–Contained) yang biasanya dijalankan oleh
dari jarak jauh, dan ini memungkinkan para siswa atau suatu unit microprosesor.
penulis dapat berkomunikasi dan saling meninggalkan pesan. Kelebihan SAS, sebagai berikut:
4) Waktu untuk menjawab biasanya lebih cepat. 1) Biasanya merupakan sistem yang paling murah
5) Perangkat kerasnya lebih murah. 2) Waktu responnya lebih cepat daripada sistem jaringan
3) Sejumlah besar bahan pelajaran jadi, dapat dibeli atau
Keterbatasan DNS, sebagai berikut disewa secara bebas dan pasaran
Keterbatasan SAS, sebagai berikut:
1) Sistem ini biasa banyak sukar untuk disesuaikan dengan 1) Tidak ada lokasi yang terpusat untuk mengumpulkan,
prinsip penghematan biaya menerima, dan memperbaharui data
2) Setiap perubahan di prosesor pusat akan mempengaruhi 2) Perbaikan perangkat lunak harus dibagikan kepada masing–
setiap siswa, dalam jaringan itu. masing siswa
3) Mengumpulkan hasil tes akan berat dan memakan waktu
b. Shared Network System (SNS)
Keberhasilan pembelajaran lewat komputer yang terpusat
Sistem jaringan gabungan atau Shared Network System tergantung kepada campuran yang tepat dari isi pembelajaran
(SNS) sistem ini mirip benar dengan sistem jaringan tunggal dan metode yang disampaikan melalui suatu sistem yang
DNS) kecuali penggunaan prosesor pusatnya yang memenuhi memadai.
fungsi lain seperti pembayaran, ringkasan laporan dan Komputer dapat menyimpan informasi yang banyak
sehingga dapat digunakan oleh setiap murid, yang ingin
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
97

memperluas pengetahuannya lebih dari apa yang dituntut dalam Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer
kelas. Penggunaan computer dalam pendidikan tentu menuntut meniru sistem tutor dengan manusia; dilakukan para guru atau
pendidikan guru yang mempunyai kompetensi mengajar dengan instruktur. Informasi atau pecan berupa suatu konsep disajikan
alat teknologi pendidikan modern. di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat
yang tepat siswa diperkirakan telah membaca,
3. Hubungan Komputer Dengan Tujuan Pembelajaran menginterpretasi, dan menyerap konsep itu, suatu pertanyaan
atau soal diajukan. Jika jawaban siswa benar, komputer akan
Komputer dapat menggunakan bermacam–macam
melanjutkan penyajian informasi atau konsep berikutnya jika
terminal) yang berbeda atau menggabungkannya dengan media
jawaban salah, komputer dapat kembali ke informasi konsep
lain untuk memberikan pelayanan individual. Para siswa dapat
sebelumnya atau pindah ke salah satu dari beberapa penyajian
ditunjukkan atau ditempatkan dalam lingkungan yang
informasi konsep remedial. Perpindahan ke salah satu konsep
dikehendaki dengan jalan menggabungkan kemampuan
remedial ditentukan oleh jenis kesalahan yang dibuat oleh
komputer dengan media lain atau peralatan untuk tujuan –
siswa.
tujuan pengajaran atau tes.
Pemakaiannya dalam proses belajar dapat ditinjau
b. Drills and Practice (latihan)
beberapa ranah yang terdapat dalam tujuan pembelajaran,
yaitu: Latihan untuk mempermahir keterampilan atau
a. Untuk tujuan Kognitif: komputer yang menggunakan memperkuat penguasaan konsep dapat dilakukan dengan
bermacam–macam tipe terminal dapat mengontrol interaksi modus drills and practice. Komputer menyiapkan serangkaian
pengajaran mandiri untuk mengajarkan konsep, aturan soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa ditemukan
prinsip, langkah dalam proses, dan kalkulasi yang kompleks. dalam buku/lembaran kerja workbook. Model latihan clan
Komputer dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan praktek ini sangat cocok untuk tujuan latihan pelajaran
atau diskriminasi dari stimulus visual dan stimulus audio yang Matematika, praktek menterjemahkan bahasa asing dan lain-
relevan. lain.
b. Untuk tujuan Psikomotor: terminal komputer merupakan alai
tentang "dunia nyata", yang sangat bagus untuk c. Simulasi
mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba
siswa mau bekerja dengan terminal-terminal kerja.
untuk menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata,
c. Untuk tujuan Afektif: sangat berguna bila digunakan seperti
misalnya siswa menggunakan komputer untuk mensimulasikan
yang diungkapkan dalam tujuan psikomotor atau digunakan
menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau
untuk mengontrol bahan-bahan film dan video.
memanipulasi pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir.
Program ini berusaha memberikan pengalaman masalah "dunia
4. Bentuk-bentuk Program Pembelajaran Berbantu Komputer
nyata" yang berhubungan dengan resiko seperti bangkrut,
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, penggunaan malapetaka nuklir, dan lain-lain.
komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama
pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer-assited d. Permainan Pembelajaran
Instruction – CAI, atau Computer-assisted Learning CAL). Dilihat
Program permainan ini dirancang dengan baik dapat
dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan
98 memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan
menyampaikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk program
keterampilannya. Permainan pembelajaran yang berhasil
pembelajaran berbantu komputer di antaranya ialah tutorial,
menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan
drills and practice, simulasi. dan permainan.
papan ketik pada komputer. Siswa dapat menjadi terampil
a. Tutorial
mengetik !arena dalam permainan siswa dituntut untuk
99
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

menginput data dengan mengetik jawaban atau perintah e. Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau
dengan benar. beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang
besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu
5. Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Komputer dalam memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih
pembelajaran besar.'
Beberapa keuntungan penggunaan komputer dalam
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan komputer
pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
dalam pembelajaran
a. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban
menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang
a. Faktor-faktor teknik
lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak
pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam Secara umum untuk mempelajari komputer diperlukan
menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang kemauan untuk mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar
digunakan. yaitu ia harus mempelajari berbagai bahasa baru dalam
b. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan komputer dengan tujuan untuk dapat berkomunikasi dengan
latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi komputer. Kenyataan ini pasti akan mengecilkan niat sebagian
karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang besar orang yang akan belajar komputer untuk pekerjaan atau
dapat menambah realisme. pelajaran mereka.
c. Kendall berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan Masalah teknik lainnya yang berhubungan dengan
belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat pemakaian alat pembagi waktu pada main frame computer
penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat sekarang sedang dirancang pemecahannya di berbagai
berinteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya perguruan tinggi. Di sini para siswa mempelajari cara
dengan bertanya dan menilai jawaban. mernecahkan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh mesin
d. Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan melalui terminal jarak jauh. Tetapi mereka yang beruntung
suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik karena dapat belajar pada sebuah lembaga pendidikan memiliki
untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan cukup terminal komputer untuk memenuhi permintaan yang
setiap siswa selalu dapat dipantau. ada, seringkali menemui kesulitan karena kurang pengalaman
e. Dapat berhubungan atau mengendalikan dengan peralatan dalam memanfaatkan sebuah terminal, terutama ketika mereka
lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan sedang mengirimkan informasi-informasi. Bahkan ketika mereka
program pengendali dari komputer. berhasil memperoleh hubungan ternyata mesin tersebut terlalu
Sedangkan kelemahan penggunaan komputer dalam sibuk dan telah penuh dengan tugas/pekerjaan dari orang lain
pembelajaran, antara lain sebagai berikut: sehingga mereka harus menunggu lama dan frustasi dalam
a. Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung memproses bahan-bahan mereka.
semakin menurun (murah), namun pengembangan perangkat
lunaknya masih relatif mahal. b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan
b. Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan perangkat lunak
keterampilan khusus tentang komputer.
100 Dengan lahirnya mikro komputer yang murah dan mudah
c. Keragaman model komputer (perangkat keras) sering dibawa, nampaknya setiap pelaksanaan pendidikan dan latihan
menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu di negara-negara berkembang akan segera berpengaruh
model tidak cocok (compatible) dengan model lainnya. terhadap beberapa bentuk perangkat keras komputer.
d. Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan Walaupun begitu, sementara harga perangkat keras turun
kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dengan tetap dan kapasitas serta kecanggihan komputer naik
dapat mengembangkan kreativitas siswa.
101 102

Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

dengan tetap pula. Namun paket-paket perangkat lunak utama 1. Materi pelajaran yang akan disajikan dirancang terlebih
untuk pendidikan masih perlu dikembangkan. Hal ini adalah dahulu menggunakan komputer.
suatu bukti bahwa mengembangkan perangkat lunak tersebut 2. Setelah data selesai dirancang dan diprogram di komputer,
sulit dari memakan waktu. data tersebut diproyeksikan menggunakan LCD.
Jadi penggunaan LCD dalam pembelajaran hanyalah
c. Faktor sikap si pendidik sebagai alat bantu pembelajaran yang kegunaannya adalah
untuk memproyeksikan materi pelajaran yang telah dirancang
Faktor lainnya yang juga berpengaruh pada penggunaan
oleh komputer kepada siswa di depan kelas.
komputer dalam sistem pendidikan adalah sikap para guru dan
dosen. Seperti halnya permasalahan di bidang lainnya di mana
2. Program Power Point
suatu usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan
penggunaan teknologi baru, adalah cukup berbahaya apabila Power point merupakan salah satu program Microsoft
orang yang akan mempergunakannya, memandang atau Office yang dapat menampilkan pesan-pesan pembelajaran
memanfaatkan teknologi baru tersebut masih berwawasan dan melalui proyeksi LCD melalui perangkat komputer. Untuk dapat
berperan secara tradisional. Sebagai hasil perlakuan yang mengoperasikan program power point ini seorang guru harus
seperti ini maka mereka akan gagal untuk bekerja sama dengan mengerti dan dapat mengoperasikan komputer, dan lebih lagi
teknologi baru tersebut, sehingga usahanya tidak akan jika seorang guru yang ingin membuat slide-slide pembelajaran
menghasilkan produk-produk yang inovatif. melalui program ini. Dia harus menguasai terlebih dahulu cara
mengoperasikan program power point.
B. LCD dan Program Power Point Presentation Program power point jika dilihat hasil penampilannya
melalui proyeksi LCD ke layar, hampir sama dengan film slide
1. LCD
yang dahulu, namun bedanya terletak pada cara pembuatannya
Adapun LCD (Liquid Crystal Display) adalah teknik untuk dan cara kerjanya. Slide melalui pemotretan sedangkan power
menyajikan data dalam bentuk huruf-huruf kristal yang tidak point sudah dapat hanya dengan menggunakan fasilitas yang
tembus cahaya apabila ada dalam medan listrik tertentu. sudah ada dalam komputer, dan power point dapat secara
merupakan pelengkap OHP untuk memproyeksikan informasi serantak menampilkan gambar dan suara sedangkan film slide
langsung melalui komputer. LCD mengubah tampilan komputer tidak bersuara kecuali suaranya melalui tape recorder.
dari gambar elektronik menjadi layar proyeksi. Yang menarik Secara singkat dan operasional untuk menjalankan
dari penggunaan LCD ini adalah kemampuan menghasilkan program MS Power Point, dapat diikuti langkah-langkah sebagai
kualitas gambar sama seperti penggunaan OHT biasa. Teknologi berikut:
LCD juga dapat menampilkan gambar (pictures), warna a. Setelah Komputer menyala buka program MS Power Point
(colours) dan gerakan (animated). Dengan LCD pesan dirancang b. Muncul Layar MS PP Presentation, klick to add title (untuk
dalam komputer dan hasilnya diproyeksikan ke layar, tindakan menulis topik), lanjutkan klick to add subtitle (untuk menulis
menunjuk dilakukan dengan -mouse" pada komputer. sub-sub topik). Jadilah sebuah Slide yang siap untuk
Penggunaan LCD menuntut adanya rancangan program yang dipresentasikan
dikembangkan secara professional sehingga efektivitas c. Jika membuat slide baru, klik Insert  New Slide (atau cara
penggunaan dapat tercapai dengan balk. lain), lalu isi sesuai keperluan. 103
Penggunaan LCD dalam pembelajaran adalah suatu teknik d. Jika ingin melanjutkan dan merubah text layouts lain, klik
untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk huruf-huruf kristal format  slide layout, maka tampil di kanan layar Task
yang tidak tembus cahaya apabila ada dalam medan listrik Pane Text Layouts (pilih sesuai keperluan).
tertentu. Cara penggunaan LCD dalam pembelajaran sebagai e. Selanjutnya melalui icon-icon yang ada dilayar dapat
berikut: melakukan hal-hal seperti:
1) Perubahan ukuran dan jenis huruf
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

2) Letak tulisan dapat digeser sesuai keperluan BAB XI


3) Dapat mengganti warna dan latar belakang MERAWAT DAN MEMELIHARA PERALATAN
4) Dapat menyisipkan Clip Art dan Gambar MEDIA PEMBELAJARAN
5) Membuat animasi tayangan
6) Setelah selesai dapat ditampilkan melalui mengklik View Peralatan media pembelajaran baik itu software maupun
Show hardware perlu dirawat secara seksama, sebab selain alat itu
7) Jika kurang sesuai, tulisan dan slide dapat dihapus dan mudah rusak, yang utama bagi sekolah tertentu masih
langsung diganti. tergolong barang langka. Hal-hal yang perlu diketahui dalam
merawat peralatan media pembelajaran adalah harus diketahui
8) Dapat dilakukan copy tulisan dan slide.
sumber kerusakan alat dan cara-cara merawat alat-alat bantu
9) Jika ingin menyimpan, tekan ctrl+S secara bersamaan. pembelajaran tersebut.
10) Dan lain-lain sesuai keperluan
A. Sumber Kerusakan Media
1. Iklim
Keadaan iklim suatu tempat dapat mengakibatkan
kerusakan pada alat-alat pembelajaran tertentu. Faktor iklim
yang paling banyak menjadi penyebab kerusakan alat di
antaranya kelembaban udara, keadaan suhu setempat,
pengaruh sinar matahari, dan oksigen di udara.

2. Kelembaban Udara (Suhu setempat)


Kelembaban udara yang cukup tinggi di suatu tempat
dapat menimbulkan kerusakan pada alat-alat dan bahan yang
bersifat hygroscopes dan alat-alat dapat ditumbuhi jamur.
Kelembaban dapat membantu mempercepat proses
pengkaratan dari alat-alat besi di dalam udara terbuka. Oleh
karena itu, di samping dengan cara menutup permukaan alat-
alat besi dengan cat, vaselin atau dengan pelapisan krom/nikel,
juga dapat dilakukan dengan menghindari tempat penyimpanan
dari kelembaban.

3. Pengaruh Sinar Matahari


Cahaya matahari, baik langsung maupun tidak langsung
dapat mempengaruhi dan merusak alat-alat atau media
pembelajaran tertentu. Alat-alat yang komponennya terdiri dari
bahan kertas akan berubah warna, menjadi kusam/pudar kalau
ditempatkan di tempat terbuka yang mudah terkena cahaya
matahari, baik langsung maupun tidak langsung. Peralatan
(bahan) software film untuk pembuatan film slide dapat rusak

104
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
105

berat apabila terkena sinar matahari langsung maupun tidak BAB XII
langsung.
PUSAT SUMBER BELAJAR
4. Oksigen di Udara
Bahan yang mudah teroksidasi harus dihindarkan dari A. Pengertian Pusat Sumber Belajar
sentuhan-sentuhan dengan oksigen yang terdapat di udara. Ini
Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya
dilakukan dengan cara penyimpanan yang sesuai menurut sifat-
pengelolaan dan pengorganisasian terhadap sumber belajar
sifat bahan tersebut. Dengan mengecat permukaan alat-alat
tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber belajar mudah untuk
besi/logam atau dengan cara mengoles permukaan logam
diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan.
tersebut dengan vaselin, maka diharapkan perkaratan dapat
Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar. Timbulnya
dihindari, sebab oksigen tidak dapat lagi langsung bersentuhan
pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan
dengan alat logam tersebut.
berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkan-
nya pelayanan dan kegiatan belajar non-tradisional yang
B. Perawatan Media Pendidikan/Pembelajaran
membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi
karena dapat menimbulkan kerusakan terhadap alat yang dan permainan, dan sebagainya.
dipergunakan. Di antaranya terkena cairan (air atau zat kimia), Menurut Sukorini (Warsito,2008:215) Pusat sumber
pengaruh panas, mekanis, terkena api/terbakar, tata letak/ tata belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber
simpan. belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk
Sesungguhnya perawatan media pembelajaran harus membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
disesuaikan dengan jenis atau alat media pembelajaran kegiatan pembelajaran.
tertentu, sebab setiap media mempunyai karakteristik Menurut Percival dan Ellington (1984), Pusat Sumber
tersendiri. Namun pada umumnya, dalam perawatannya media Belajar adalah segala bentuk dan rumah sampai dengan
dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu media yang bangunan bertingkat yang rumit dan lengkap yang dirancang
dialiri tenaga listrik dan media tidak ada aliran listriknya. dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk menyimpan,
Untuk dapat melakukan perawatan secara maksimal merawat, mengembangk-an dan memanfaatkan koleksi somber
tentunya harus diketahui sifat-sifat dari media tersebut, belajar dalam berbagai bentuknya secara individual maupun
sehingga dapat menghindari dari kerusakannya. Misalnya jikalau ketompok kecil.
media tersebut akan rusak bila berdekatan dengan magnet Merril dan Drob berpendapat bahwa Pusat Sumber Belajar
maka perawatannya tentulah jangan sekali-kali berdekatan merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang
antara media tersebut dengan magnet. Atau media tersebut berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu
tidak bisa terkena benda cair baik air maupun minyak atau satuan pendidikan. Dengan demikian, Pusat sumber belajar
benda cair lainnya, maka perawatannya harus dihindari dari hal merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan
tersebut. sumber belajar.
Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media
center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan
fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media
pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk
memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara
individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan

106
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
107 108

akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan
dengan adanya pusat sumber belajar. efek-tivitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan
Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh penekanan pada aktivitas siswa, di mana, kegiatan belajar di
pentingnya sebuah lingkungan dalam mendukung proses belajar kelas dan pada pusat sumber belajar merupakan suatu
siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor rangkaian kegiatan yang terpadu. Dengan demikian fungsi pusat
pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang sumber belajar lebih luas lagi, sehingga bila digambarkan
nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa menjadi sebagai berikut:
diorientasikan untuk melakukan proses belajar di tempat
tersebut. Dengan demikian, pusat sumber belajar yang sudah
disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada
penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar.
Pengembangan sistem pembelajaran menuntut peningkatan
efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan
penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas
dan pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang terpadu.
Ada beberapa contoh yang merupakan pusat sumber
belajar, diantaranya yaitu perpustakaan, laboratorium, taman
belajar dan yang lainnya.
Di beberapa sekolah dapat dilayani oleh satu pusat
sumber belajar. Pada umumnya, pusatl-pusat seperti itu di
tempatkan dalam perpustakaan, yang sering mempunyal fungsi
ganda yaitu sebagal pusat sumber belajar yang tersedia untuk
penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber belajar baik yang
berupa cetak maupun non cetak. Pusat Sumber Belajar merupakan salah satu
Pelaksanaan kegiatan perpustakaan semestinya dapat pengembangan sistem pembelajaran yakni suatu proses yang
menanggapi permintaan-permintaan dan memberikan sistematis dan terns menerus, yang akan membantu
pelayanan kepada para konsumen yang bervariasi secara luas. pembelajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman
Dengan semakin meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam
dan teknologi, dinamika proses belajar dan sumber belajar yang proses belajar. Disinilah letak hubungan yang penting antara
bervariasi semakin diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem
belajar mengajar dengan penekanan pada bahan pengajaran intruksional. Karena segala sumber dan bahan, serta segala
yang baru melalui produksi audiovisual digabung dengan macam peralatan audiovisual, segala jenis personel yang ada di
perpustakaan yang melayani media cetak, maka timbul pusat dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk meningkatkan
multi media. efektivitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar dalam
Timbulnya pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh proses belajar mengajar.
pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin
dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar non tradisional B. Tujuan Pusat Sumber Belajar
yang membutuhkan ruangan belajar tertentu, sesuai dengan
Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses
kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi
yang sistematis dan terus menerus, yang akan membantu
dan permainan, dan sebagainya.
pengajaran dalam mengembangkan pengalaman-pengalaman
belajar yang memungkinkan partisipasi aktif siswa di dalam
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
109 110

proses belajar-mengajar. Di sinilah letak hubungan yang 12. Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu
penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan menentukan efektifitas berbagai cara pengajaran.
sistem pembelajaran. Segala sumber dan bahan serta personil
yang ada di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk Dari uraian tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa pusat
membantu efektifitas dan efisiensi interaksi siswa dan pengajar sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan di
dalam proses pembelajaran. dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
Secara umum, tujuan dari Pusat sumber belajar adalah pembelajaran. Dengan demikian dari awal hendaklah selalu kita
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses sadari bahwa pusat sumber belajar bukan semata-mata suatu
belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran. tempat ataupun gudang penyimpanan berbagai macam
Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam peralatan dan bahan pengajaran.
pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk Misi yang pertama dari pusat sumber belajar adalah
mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), pengembangan sistem pembelajaran terpadu yang merupakan
yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan kegiatan belajar dan mengajar. Segala fungsi dan kegiatan yang
lainnya. dilaksanakan pusat sumber belajar, termasuk pengadaan,
Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan pelayanan perpustakaan bahan pengajaran, dimaksudkan untuk
untuk: mencapai keberhasilan pelaksanaan misi tersebut.
1. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk
menunjang kegiatan kelas tradisional. C. Fungsi Pusat Sumber Belajar
2. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus di atas,
cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan
pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai
kewajiban institusional lainnya.
berikut:
3. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi,
operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan sistem
1. Fungsi pengembangan sistem intruksional
pembelajaran yang ada.
4. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf
pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi teknologi tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan
dalam proses pembelajaran. (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan
5. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar, yang
media pendidikan. meliputi:
6. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan a. Perencanaan kurikulum
penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih b. Identifikasi pilihan program pembelajaran
efektif dan efesien. c. Seleksi peralatan dan bahan
7. Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar d. Perkiraan biaya
8. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas e. Pelatihan bagi tenaga pengajar
sumber belajar. f. Perencanaan program
9. Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber- g. Prosedur evaluasi
sumber belajar. h. Revisi program
10. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam
peralatan. 2. Fungsi informasi
11. Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan
Dalam kehidupan sehari-hari orang sering memerlukan
media dan peralatannya.
informasi, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
111 112

keperluan usahanya. Ada beberapa macam sumber informasi, a. Supervisi personalia untuk media.
seperti pusat komputer (puskom), bahan bacaan, radio, televisi, b. Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran.
perorangan, lembaga, dan sebagainya. Jika informasi yang c. Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru.
diperlukan hanya sedikit dan yang memerlukannya juga sedikit, d. Pengembagan sistem peminjaman/sirkulasi.
maka bahan informasinya dapat disimpan dalam satu file. Jika e. Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan
yang memerlukannnya lebih banyak, maka perlu dibentuk pembelajaran.
perpustakaan lengkap dengan katalognya. Bahkan jika lebih f. Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan,
banyak lagi, harus menggunakan data base computer. dan fasilitas.

3. Fungsi pelayanan media Kelima fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-
kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal.
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana
Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilakasanakan
program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh
oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung pada tujuan
staf pengajar dan pelajar, yang meliputi:
program pembelajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf
a. Sistem penggunaan media untuk kelompok besar
dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang
b. Sistem penggnaan media untuk kelompok kecil
bersangkutan.
c. Fasilitas danprogram belajar sendiri (individual)
Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa kelima fungsi
d. Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran
diatas akan selalu dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar
e. Pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi
sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk memajukan
f. Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan
efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang berbeda
hanyalah kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan
4. Fungsi produksi
keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya pembatasan-
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi dan pembatasan yang terdapat pada masing-masing pusat sumber
bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber belajar.
komersial, yang meliputi :
a. Penyimpanan karya seni asli (original atwork) untuk tujuan D. Pola Organisasi Pusat Sumber Belajar
pembelajaran.
Apabila pusat sumber belajar dihubungkan dengan kawasan
b. Produksi transparansi untuk OHP dan pembuatan slide power
teknologi pembelajaran, maka tampak bahwa sebenarnya pusat
point.
sumber belajar itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan
c. Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk
yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut. Lingkungan
presentasi.
yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien (pengguna),
d. Pelayanan reproduksi fotografi.
pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.
e. Pemrograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman.
Klien adalah orang-orang yang menggunakan
f. Pemrogaraman, pemeliharaan, dan pengembangan system
Pusat Sumber Belajar tersebut, pengelolaan adalah bagaimana
radio dan televisi di sekolah/kampus.
pengelolaan Pusat Sumber Belajar tersebut. Pengelolaan ini
tercermin dalam skema organisasi yang dibahas pada sub
5. Fungsi administratif
bahasan berikut ini, Staf (petugas) tentunya sangat
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana berpengaruh langsung terhadap Pusat Sumber Belajar,
tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini betapapun tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang
berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan disediakan, apabila tidak dikelola oleh tenaga yang ahli dan
dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara terampil, maka tidak mungkin pusat sumber belajar akan dapat
yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut: berfungsi dengan baik.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
113 114

Politik secara tidak sadar ternyata juga berpengaruh. Pusat Sumber Belajar terdiri dari bagian pusat informasi,
Ka•ena salah satu fungsi pusat sumber belajar adalah bagian sirkulasi media cetak dan noncetak, bagian produksi
memberikan informasi, maka dapat dilihat siapa pemberi latihan (media cetak dan noncetak), dan bagian pengembangan
informasl dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. pembelajaran. Tiap bagian tersebut dapat dirinci lagi seperti
Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, tercermin pada skema berikut ini:
dan staf yang memadai dengan pengaturan ruangan yang baik
sehingga klien menjadi betah adalah salah satu faktor yang CONTOH SKEMA STRUKTUR ORGANISASI PSB
menentukan keberhasilan pusat sumber belajar. Peralatan yang
memadai berpengaruh langsung dalam efektivitas pvlayanan.
Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional.
Walaupun pengadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang
dengan dana operasional, maka pengelola pusat sumberbelajpr
tidak berdaya.
Faktor-faktor pengaruh lingkungan tersebut di atas, bila
digambarkan, adalah seperti skema berikut:
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd 115 MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 116

Pembahasan berikut ini adalah beberpa pola organisasi Pola Organisasi Terpisah kelebihannya adalah tiap bagian
penglelolaan Pusat Sumber Belajar. pada umumnva dapat berdiri sendiri (otonom), dengan demikian tiap bagian bebas
digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari
bagian lainnya. Misalnya bagian audio merupakan bagian yang
1. Pola Terpisah (Independent and Decentralized) terpisah dari bagian televisi sekalipun berhubungan sangat erat.
Dapat melayani lebih leluasa dan lebih akrab, karena klien
Pola terpisah ini termasuk pola klasik. Skemanya dapat
yang datang khusus ke bagian tersebut tidak sebanyak bila
dilihat seperti di dibawah ini:
semua bagian berada pada satu tempat yang sama.
Kemungkinan juga ruangan khusus bagian tersebut dapat diatur
sebaik mungkin, sehingga ruangan lebih nyaman. Dengan
terpisah-pisahnya bagian-bagian secara fisik maupun
administratif, maka bagian tersebut dapat ditempatkan
mendekati klien yang paling sering membutuhkan. Misalnya
pelayanan audio visual ditempatkan di Jurusan Teknologi
Pendidikan dan sebagainya.
Kekurangannya antara lain dapat disebutkan berikut di
bawah ini:
1. Karena tiap bagian tempatnya terpencar-pencar maka secara
keseluruhan rnemerlukan tambahan tenaga dan pengamanan
yang cukup.
2. Jumlah anggaran yang disediakan secara keseluruhan
menjadi lebih banyak.
3. Terjadi tumpang tindih dalam tugas. Misalnya pada bagian
grafis yang berdiri sendiri terlepas dari bagian produksi slide
misalya tidak perlu, tetapi cukup bergabung dengan bagian
produksi slide tersebut. Karena bagian grafis, tersebut berada
selain di luar bagian produksi slide maka jumlah peralatan
dan bahan juga dapat menjadi dua kali lipat. Hal tersebut
berarti merupakan penggunaan tenaga yang tidak efektif dan
merupakan pemborosan biaya. Contoh lain, misalnya pada
bagian televisi, biasanya ada seksi yang bertugas membuat
still picture, apakah berupa foto, slide, atau filmstrip untuk
menunjang produksi program-program televisi pendidikan.
Implikasi lain dari kelemahan ini juga mengakibatkan jumlah
staf dan peralatan dapat menjadi dua kali lebih besar.
4. Karena semua bagian ingin bebas mengatur dirinya sendiri,
biasanya selalu berebut dana (competition in budget). Karena
tiap bagian berdiri sendiri secara terpisah, baik administratif
rriaupun fisik, maka agak sulit dikontrol dan memerlukan
tenaga pengamanan yang lebih banyak, bahkan banyak yang
tidak terjamin keamanannya.
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN 118
117

2. Pola Terpusat (Centralized Organization) keuangan.


3. Secara adininistratif hanya ada satu top manager. Dengan
Secara analog pola terpusat ini adalah kebalikan dari pola
demikian dapat dihindari hambatan birokratis antarbagian
terpisah. Skema dari pola ini dapat dilihat berikut ini:
atau antarseksi. Demikian juga hanya ada satu laporan dari
top manager ke atas (Pembantu Rektor Bidang Akademis).
Pada pola terpisah tiap bagian semuanya melapor sendiri-
sendiri kepada Pembantu Rektor Bidang Akademis.
4. Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung. Misalnva
suatu produksi program televisi tidak bisa berproduksi sendiri
tanpa bantua dari bagian gratis, fotografi, film, dan audio.
5. Penggunaan dana, sarana, peralatan, dan pelaksanaan
administratif lebili efisien.
itulah sebabnya lokasi mereka biasanya saling berdekatan. Dan
sering kali terjadi suatu kegiatan atau perkuliahan yang serba
mendadak yang memerlukan pengaturan ruangan dengan
berbagai peralatan dan bahan yang harus segera siap pakai.
Pola terpusat dengan dinamika petugas merupakan jawaban
yang tepat.

3. Pola Hybrid
Pola Hybrid adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola
terpusat. Karena kedua pola terdahulu mengandung kelebihan
dan kekurangan, maka pola Hybrid ini dapt diterapkan sebagai
alternatif lain.
Kurangan dari pola terpusat ialah mungkin gedung pusat
sumber yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan,
bahan, studio, laboratorium, ruang perkantoran, bagian
perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar
dan berdiri sendiri. Oleh karenanya tidak jarang memerlukan
lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang
perkuliahan. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama
dalam melayani klien yang volume permintaannya sangat padat
dan membutuhkan pelayanan yang cepat.
Terdapat beberapa kelebihan dari pola terpusat ini, di Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola Hybrid ini.
antaranya sebagai berikut: Pola hybrid membenarkan sistem kerja pola terpusat, tetapi
1. Secara fisik lokasi tidak terpisah. Seluruh bagian, seksi, tidak seluruhnya. Staf pengajar dan mahasiswa dari fakultas
sekretariat, pimpinan, dan nara sumber berada dalam satu atau jurusan tertentu memerlukan literatur, bahan, peralatan,
gedung. dan pelayanan khusus, sesuai dengan kebutuhannya, dan sering
2. Karena semua unsur pimpinan, pengelola, petugas, sarana harus segera dilayani.
clan peralatan berada dalam satu gedung, maka sangat Apa yang dibutuhkannya tidak sama dengan kebutuhan
memudahkan pengawasan prosedur kerja, penggunaan dari staf pengajar dan mahasiswa dari fakultas atau jurusan
ruangan dan peralatan, serta pengawasan penggunaan lain. Karena desakan inilah maka pola terpusat ditambah
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
119 120

dengan satelit. E. Pengembangan Pusat Sumber Belajar


Satelit ini merupakan pelayanan khusus untuk klien
Seiring dengan perannya yang penting dalam proses
tertentu. Misainya jurusan geografi, di jurusan atau fakultas di
pembelajaran, maka perlu adanya upaya pengembangan pusat
mana jurusan geografi tersebUt berada perlu disediakan media
sumber belajar. Prinsip pengembangan pusat sumber belajar
cetak, bahan, peralatan yang khusus oleh satelit yang
didasarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran dan adanya
merupakan bagian atau dikoordinasi oleh pusat sumber belajar
kemudahan bagi peserta didik dalam proses belajar.
tingkat universitas atau institut. Demikian juga untuk fakultas
Dalam mendesain dan mengembangkan suatu pusat
atau jurusan lain yang volume pelayanannya khusus dan padat.
sumber belajar, diperlukan suatu proses yang sistematis
Seluruh satelit harus menyerahkan seluruh informasi
(teratur) dan sistemis (menyeluruh). Strategi pengembangan
program, bahan belajar, peralatan, pelayanan dan latihan dari
pusat sumber belajar terdiri dari empat tahap, yaitu :
satelit (unit) masing-masing kepada pusat PSB universitas. Hal
memudahkan bagi pengunjung (pemakai) dari dalam universitas
1. Tahap Analisis Kebutuhan
maupun dari luar untuk mengetahui seluruh pelayanan yang
dapat diberikan oleh PSB pusat maupun satelit di universitas Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses
tersebut. pengembangan pusat sumber belajar. Pada tahap ini, dilakukan
Skema pola Hybrid dapat dilihat pada gambar berikut ini: analisis mengenai adanya perbedaan antara keadaan yang
diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis ini
adalah ditemukannya masalah, yang kemudian masalah
tersebut akan dicari pemecahannya. Hasil ini diharapkan dapat
memberikan gambaran nyata mengenai pengelolaan dan
pemberdayaan sumber-sumber belajar yang telah ada terhadap
pencapaian tujuan dan kompetensi pembelajaran.

2. Tahap pengembangan sarana dan program


Tahap pengembangan sarana pusat sumber belajar harus
berorientasi pada lima fungsi dari pusat sumber belajar,
sebagaimana yang telah dijelaskan di awal. Hal ini dilakukan
agar pengembangan pusat sumber belajar tidak keluar dari
fungsi yang sebenarnya. Seiring dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan teknologi, terutama perkembangan teknologi
informasi, maka pengembangan pusat sumber belajar juga
harus berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi.
Pengadaan sarana-sarana yang ada harus sudah menggunakan
sistem jaringan yang terintegrasi dengan sumber-sumber
belajar yang dibutuhkan.
Selain itu, pengadaan sarana pendukung yang ada dalam
pusat sumber belajar merupakan hal yang tidak boleh
dilupakan. Selain pengembangan sarana, juga dilakukan
pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu saja
berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam
pengembangan program, dibutuhkan adanya SDM yang
berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan agar
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
121

pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang DAFTAR PUSTAKA


diharapkan.
Sebagai contoh pengembangan program adalah
penambahan sumber belajar, berupa media dan bahan ajar
AECT, Definisi Teknologi Pendidikan, Terj: Yusufhadi Miarso
yang berbentuk cetak ataupun no cetak. Selain itu juga
dkk., Pusat Antar Universitas di UT dan CV. Rajawali:
mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan media
Jakarta, 1986.
pembelajaran.
Ametembun, NA., Metode Pengajaran Berporgram, IKIP
c. Tahap implementasi Bandung: Bandung, 1980.
Tahap implementasi Pusat Sumber Belajar merupakan Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta, PT. Raja Grafindo,
tahap aplikasi atau pendayagunaan pusat sumber belajar. 2005.
Dalam pelaksanaannya, Pusat Sumber Belajar yang akan
digunakan hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta:
kebutuhan satuan pendidikan atau lembaga yang akan Ciputat Pres, 2002.
mengembangkannya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan Daryanto, Pengenalan Dasar Ilmu Komputer, Bandung: Yrama
pusat sumber belajar tidak menjadi permasalahan bagi lembaga Widya, 2004.
yang bersangkutan.
Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang Haryanto, Jagiyanto, Pengantar Ilmu Komputer, Yogyakarta:
memiliki tempat terbatas, maka dapat mendirikan dan Andi, 1999.
mengembangkan pusat sumber belajar secara bertahap, sesuai Henry, Ellington, Fred Pereival, Teknologi Pendidikan, Jakarta:
dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah Erlangga, t.t.
kemampuan lembaga tersebut bertambah, maka
pengembangan pusat sumber belajar dapat terus dilakukan. I. Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pengajaran: Taksonomi
Variable, Departemen P dan K Dirjen. Pendidikan Tinggi
d. Tahap pengelolaan Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan: Jakarta, 1989.
Pengelolaan Pusat Sumber Belajar adalah kegiatan yang
berkaitan dengan pengadaan, pengembangan/produksi, dan Strategi Pembelajaran (Mengorganisasi Isi
---------------,
pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus dengan Model Elaborasi), IKIP Malang bekerjasama dengan
memperbaiki dan meningkatkan sarana dan program- Biro Penerbitan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
programnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pengelola yang Indonesia: Jakarta, 1997.
profesional dan berkualitas. Untuk memudahkan proses
Karti Suharto, Teknologi Pembelajaran, Usaha Nasional:
pengelolaan, maka perlu adanya suatu pengorganisasian tenaga
Surabaya, 1990.
kerja yang sudah memiliki sistem kerja masing-masing.
Struktur organisasi Pusat Sumber Belajar disesuaikan dengan Mudhoffir, Teknologi Instruksional, PT. Remaja Rosdakarya:
kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada. Bandung, 1990
---------------, Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar,
PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 1992.
Nana Sudjana, dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Sinar
Baru: Bandung, 1990.

122
Oleh: Drs. Muhammad Ramli, M.Pd MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
123

Nasution, S., Teknologi Pendidikan, Jemmars: Bandung, 1992.


Rohani, Ahmad, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka
Cipta, 1997.
Sadiman, S. Arief, dkk., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, t.t.
Seels, Barbara B, and Rita C. Richey, Instructional Technology:
The Defenition and Domains of the Fied, AECT: Washington,
1994.
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Bumi Aksara:
Jakarta, 1995.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV, Rajawali: Jakarta,
1991.
Yusufhadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pengertian
dan Penerapannya di Indonesia), Pustekkom Dikbud dan
C.V. Rajawali: Jakarta, 1986.
/
KEMENTERIAN AGAMA
fNSTITUT AGAMA ISLAM NEGERT ANT A S A R I
F'AKULTASTARBIYAHDANKEGURUAN
PERPUSTAKAAN
Jalan Ahmad Yani KM. 4.5 Banjannasin
Telepon (0511) 3253939 Faksimili (0511) 3274492
Email: .Web:www.ftk.iain-amasari.ac.id.

SURA T KETERANGAN
Nomor: In.04m.2.9IPP.OO.9/06120IS

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengelola Perpustakaan Fakultas larbiyah dan
Keguruan lAIN Antasari Banjarmasin, menerangkan bahwa ;

Nama : Drs. M. Rarnli, M.PcL


TTL : Muning Baru, 01 April 1966
NLP : 19660401 199203 1 005
Jabatan : Le.lctorKepala
PangkatiGoI : Pembina Tingkat I (lV/b)
Unit Kelja : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Yang bersanghnan lelah rnenyampeikan dan memberikan basil tulisan karya llrniah
dalrun bcmuk buku UDtuk dijadikan sebagal bahan bacaan bagi para mahasiswa dan koleksi
Perpustakaan Fakultes rarbiyah dan Keguruan IAlN .Antasari Banjarmasin dengan judul
"Media dOli Teknologi Pembelaj(ll'tln'" sebanyak 6 (Enam) elcsemplar.
Demikian sural keterangan ini diberikan unruk dapat digunakan sebagaimana
mestinya-

~
Banjarmasio
,9 Juli 2015
..II~~~
4J~.'\u
~ .
Pengelola Perpustakaan FTI<
. ol2tJ .:»

~~R~#~~
~Wati,A.Md
~. 19640313199032007

...

Anda mungkin juga menyukai