Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ROY RICARDO BIMA SAKTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044293732

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332/Hukum Administrasi Negara


Kode/Nama UPBJJ : 79/KUPANG
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
ADPU4332-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : ADPU4332/Hukum Administrasi Negara
Tugas :1

No. Soal
1. Hukum Administrasi negara pada perkembangannya telah memiliki cakupan yang sangat
luas berdasarkan pada pendapat-pendapat para pakar, banyak definisi-definisi yang dapat
digabungkan untuk membatasi ruang lingkup hukum administrasi negara tersebut yang
terbukti dapat kita lihat melalui kurikulum pada beberapa fakultas hukum. Ruang lingkup
hukum administrasi negara menurut Prajudi Atmosudirdjo tidak jauh berbeda dengan
pendapat Van Vollenhoven yang memasukkan administrasi negara di bidang yuridis dalam
lingkup wilayah hukum administrasi negara.

Pertanyaan:
a. Berdasarkan pernyataan di atas, berikan pendapat anda apa saja yang masuk dalam
bidang yuridis dalam lingkup wilayah hukum administrasi negara!
b. Penjanjian teritorial yaitu perjanjian internasional yang menghasilkan aturan tentang
batas wilayah dan merupakan bentuk sumber hukum formil yang dipraktikkan oleh
suatu negara, berikan gambaran saudara tentang bentuk sumber hukum administrasi
negara tersebut!

2. Contoh kasus:
Kepala daerah X membuat suatu kebijakan Jumat Bersih yang dilakukan oleh segenap
warga masyarakat, pemerintah langsung aktif terjun ke lapangan setiap hari Jumat untuk
melihat dan membantu aktifitas warga guna mematuhi kebijakan yang dibuatnya. kebijakan
ini dibuat dengan tujuan menjadikan wilayah X kawasan sehat, bersih dan bebas banjir
mengingat wilayah X sering terjadi banjir.

Dalam penyelenggaraan fungsi dan tugas negara kesejahteraan melalui pemerintrah,


dilakukan dengan menggunakan beberapa model atau pola operasi yang mencapai tujuan
akhir yang diharapkan. Menurut Muchsan ada 5 jenis pola operasi pemerintahan yaitu
operasi langsung, pengendalian langsung, pengendalian tak langsung, pemengaruhan
langsung, dan pemengaruhan tak langsung!
a. Pada kasus diatas tentukan pola apa yang digunakan oleh kepala daerah X dan berikan
kesimpulan saudara tentang pola operasi yang dilakukan kepala daerah tersebut dalam
menangani banjir.
b. Berdasarkan atas asas perundangan, berikan analasis anda mengapa kebijakan harus
memiliki tujuan!

3. Menurut UU Nomor 43 Tahun 1999 Pegawai Negeri adalah warga negara Republik
Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh Pejabat yang
berwenang, dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan.

Contoh kasus :
Reza mengikuti seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada suatu
kementerian di tahun 2015, setelah melalui proses seleksi Reza dinyatakan lolos dan
diangkat menjadi CPNS di kementerian tersebut, Reza menerima Surat Keputusan sebagai
CPNS per tanggal 1 Februari 2016.
a. Tentukan hak yang akan diterima Reza sebagai CPNS dan setelah menjadi PNS
berdasarkan Peraturan yang berlaku!
b. Tentukan syarat bagi Reza dalam memenuhi klasifikasi kenaikan pangkat reguler!
JAWABAN :

1. A. A. Prayudi Atmosudirdjo melihat administrasi negara pada fungsinya yang lebih luas lagi,
yakni melaksanakan dan menyelenggarakan kehendak-kehendak (strategy, policy) serta
keputusan-keputusan pemerintah secara nyata (implementasi dan menyelenggarakan
undang-undang menurut pasal-pasalnya) sesuai dengan peraturan-peraturan pelaksanaan
yang ditetapkan.
Untuk memperjelas makna administrasi negara tersebut, Prayudi Atmosudirdjo
memerincinya dalam beberapa pengertian administrasi negara yang terkait dengan
pelaksanaan kebijakan pemerintah sebagai berikut.
1. Sebagai aparatur negara, aparatur pemerintahan, atau sebagai institusi
politik (kenegaraan).
2. Administrasi negara sebagai “fungsi” atau sebagai aktivitas melayani
pemerintah, yakni sebagai kegiatan “pemerintah operasional”.
3. Administrasi negara sebagai proses teknis penyelenggaraan undang-undang.
Dari pandangan di atas, sesungguhnya pengertian tentang administrasi
negara dapat dilihat dalam dua segi:
1. Administrasi negara sebagai organisasi,
2. Administrasi yang secara khas mengejar tercapainya tujuan yang bersifat kenegaraan
(publik) artinya tujuan-tujuan yang ditetapkan undang-undang secara dwigend recht (hukum
yang memaksa).

Hal ini memperjelas bahwa administrasi negara tidak sekadar membahas pelaku-pelaku yang
menjalankan fungsi administrasi, tetapi administrasi juga mencakup segala cara, prosedur,
dan prasyarat yang semuanya berupaya
mentransformasikan segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan negara itu.
Pengertian administrasi negara pada akhirnya lebih dipahami sebagai suatu sistem yang
melibatkan segenap unsur dan sifat-sifat sistem
guna mencapai suatu tujuan.
Sebagai suatu sistem, administrasi negara tentu juga memenuhi sifat-sifat dari sistem itu:
1. Sistem itu mempunyai tujuan.
2. Sistem itu mempunyai batas-batas sistem.
3. Sistem pada umumnya bersifat terbuka walau dalam beberapa hal dapat bersifat tertutup.
4. Sistem terdiri atas berbagai bagian atau subsistem.
5. Sistem itu mempunyai sifat wholism.
6. Terdapat saling keterhubungan.
7. Sistem melakukan kegiatan transformasi.
8. Terdapat mekanisme kontrol.
9. Mempunyai kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri dalam pencapaian tujuan,
sistem administrasi negara harus mampu menyelaraskan beberapa tujuan utama dari sistem.

Menurut Voich, tujuan sistem tersebut:


1. Mutu atau kualitas.
2. Banyaknya atau kuantitasnya,
3. Waktu,
4. Biaya.
Tentu saja sistem administrasi negara sebagaimana kebanyakan sistem yang lain mempunyai
keterbatasan dalam pencapaian tujuan, seperti setiap negara memiliki keterbatasan dalam
beberapa hal. Oleh karena itu, sistem
administrasi negara harus mampu menentukan tujuan utama yang hendak dicapai dengan
keterbatasan yang dimilikinya.

B. Suatu Negara harus memenuhi syarat-syarat :


a. Ada Wilayahnya.
b. Ada Rakyatnya.
c. Ada Pemerintahnnya.
d. Ada Tujuannya ( Moch. Yamin).
e. Ada Pengakuan.
A. Wilayah Negara.
a. Wilayah Darat.
Wilayah darat suatu Negara dibatasi oleh wilayah darat dan/ atau wilayah laut/ pengairan
Negara lain yang ditentukan dalam suatu perjanjian Internasional yang biasanya berupa :
1. Batas Buatan : pagar tembok/ kawat berduri dan tiang tombak
2. Batas Alam : sungai, danau, pegunungan dan lembah.
3. Batas Pasti : garis lintang atau bujur pada peta bumi.
b. Wilayah Laut ( perairan )
Wilayah lautan suatu Negara atau perairan teritorial dari suatu Negara pada umumnya 3 mil
laut (5.555 km ) dihitung dari pantai ketika air surut.
Laut di luar perairan teritorial itu disebut laut bebas ( Mare Liberum ). Laut bebas artinya
setiap orang dapat melakukan segala sesuatu di laut bebas. Awalnya batas laut hanya satu
mil sesuai dengan jarak tembak
meriam, kemudian berubah menjadi tiga mil. Indonesia yang berbatasan laut dengan Negara
lain dan kurang dari 12 mil, maka batas wilayah adalah ½ ( setengahnya ).
c. Wilayah Udara
Udara yang berada di atas wilayah darat dan laut teritorial suatu Negara termasuk wilayah
Negara, ketinggiannya tidak ada batasnya asal dapat dipertahankan. Dalam masa damai pada
umumnya udara boleh dilalui oleh pesawat-pesawat dari Negara lain, kecuali oleh
pemerintah dari suatu Negara ditentukan lain. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini
wilayah udara suatu Negara tertentu sulit untuk dipertahankan kecuali Negara Amerika
Serikat dan
Rusia.
B. Rakyat
Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang berada di wilayah Negara itu dan tunduk
pada kekuasaan Negara tersebut. Awalnya yang menjadi dasar menjadi rakyat dari pada
suatu Negara adalah Asas Keturunan ( Ius Sanguinis ), yaitu satu keturunan, satu nenek
moyang atau suatu pertalian darah. Kemudian jarak antar Negara mekin dekat, dan terjadi
perbauran tidak dapat dihindarkan dan bertempat tingga, maka asas tempat tingga/ tempat
kelahiran atau IUS SOLI.
C. Pemerintahan
Ada pemerintahan yang berdaulat kedalam dan keluar ada pemerintah sebagai alat/ organ
yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintah.
D. Tujuan Negara Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan manusia/ masyarakat dan
merupakan sarana untuk tercapainya tujuan bersama.
Beberapa pandangan tentang tujuan Negara :
1. Plato : Negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia sebagai individu dan
sebagai makhluk sosial.
2. Machiaveli dan Shang Yang : Negara bertujan untuk memperluas kekuasaan semata-mata,
tujuan Negara didirikan adalah untuk menjadikan Negara itu besar dan jaya. Untuk mencapai
kejayaan Negara, maka rakyat harus berkorban, kepentingan orang perorangan harus
diletakkan di bawah kepentingan bengsa dan Negara, Negara Diktator. Kalau ingin Negara
kuat dan jaya, maka rakyat harus lunakkan dan sebaliknya jika orang menghendaki rakyat
menjadi kuat dan kaya, maka Negara itu menjadi lemah.
3. Ajaran Teokrasi ( Kedaulatan Tuhan ) Thomas Aquino, Agustinus, Tujuan negara adalah
untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram, dibawah pimpinan Tuhan.
Pimpinan negara menjalankan kekuasaannya berdasarkan Kehendak Tuhan.
4. Ajaran Polisi ( Emmanuel Kank ) Negara bertujuan mengatur keamanan dan ketertiban
dalam Negara yang paling utama.
5. Ajaran Negara Hukum ( Krabbe ) Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum.
Segala kekuasaan dan alat-alat Negara dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan
hukum, semua orang tanpa kecuakli harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah
yang berkuasa dalam Negara (Rule of Law).
6. Negara Kesejahteraan (Welfare State = Soscial Service State) Tujuan Negara adalah
mewujudkan kesejahteraan umum. Negara sebagai alat untuk tercapinya tujuan bersama
yaitu kemakmuran, kebahagian dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Disamping itu bermacam-macam tujuan Negara yaitu :
1. Untuk memperluas kekuasaan.
2. Untuk tercapainya kejayaan (seperti Kerajaan Sriwidjaya dan Kerajaan Majapahit)
Tujuan Negara Republik Indonesia Dalam Pembukaan UUD 1945 9 “Untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,”
2. A. Pola pengendalian langsung.
B. Tujuan semua kebijakan publik dibuat adalah untuk ketentraman dan perdamaian
masyarakat dan semua warga negara yang ada. Kebijakan publik tidak memihak satu
golongan manapun. Semua contoh kebijakan publik yang telah dikemukakan di atas
adalah demi ketentraman dan perdamaian.

3. a. Hak :
• Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan pekerjaan dan
tanggungjawabnya. (pasal 7)
• Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti. (pasal 8)
• Setiap Pegawai Negeri yang ditimpa oleh sesuatu kecelakaan dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan. (pasal 9 angka 1)
• Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam
jabatan apapun juga, berhak memperoleh tunjangan. (pasal 9 angk 2)
• Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka. (pasal
9 angka 3)
• Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, berhak atas
pensiun. (pasal 10)
b. Syarat :
• tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
• melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau
jabatan fungsional tertentu; dan
• dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak
menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.

Anda mungkin juga menyukai