Anda di halaman 1dari 2

1.

Sanksi bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan telah
ditetapkan berupa denda sebesar 100 ribu rupiah. Namun pada praktiknya, biaya yang harus
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan penagihan sering kali lebih besar apabila
dibandingkan dengan nilai denda sebesar 100 ribu rupiah tersebut.

Pertanyaan:

Menurut pendapat Anda, apakah Direktorat Jenderal Pajak tetap perlu melakukan penagihan atas denda
tersebut? Bandingkan dengan syarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan peraturan perpajakan
yang adil menurut Adam Smith yang sering disebut dengan "The Four Cannons of Adam Smith".

Jawaban:

Menurut saya direktorat jenderal pajak perlu melakukan penagihan atas denda tesebut di karenakan
berpedoman bahwa supaya peeraturan pajak itu adil harus memenuhi empat syarat yang di sebut
dengan the four canons of adam smict yaitu:

a) equalty and quity


orang berada dalam keadaan sama harus dikenakan pajak yang sama
b) certainty
dalam membuat undang-undang perpajakan, peraturanya harus jelas,tegas dan tidak
mengandung arti ganda yang memberikan peluang penafsiran
c) convenience of payment
pajak harus dipungut pada saat yang tepat,yaitu saat wajib pajak mempunyai uang
d) economics of collection
harus dipertimbangkan bahwa biaya pemungutan pajak harus lebih kecil dari uang pajak yang
masuk.

Dapat kita bandingkan bahwa pungutan pajak harus memenuhi rasa keadilan baik bagi pemerintah
sebagai pemungut pajak maupun pembayar pajak .

2. Menurut sistem pemungutannya, pajak dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:

a) Official/government system
b) Self-assessment system
c) With holding tax system
Ketiga sistem ini digunakan pada Indonesia, baik pada pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Pajak maupun pajak daerah yang dikelola oleh masing-masing Pemerintah Daerah.

Pertanyaan:
a. Menurut Anda, dari kasus berikut, termasuk ke dalam sistem apakah kelompok pajak
tersebut? Berikan penjelasan atas pendapat Anda.

A adalah seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta. Setiap tahunnya, A membayar Pajak
Penghasilan (PPh) melalui perusahaan yang melakukan penghitungan atas pajak yang harus
dibayarkan A, memotong gaji A sesuai dengan nilai pajak yang harus dibayarkan, dan kemudian
perusahaan menyetorkannya sebagai pembayaran PPh dari A.

b. B memiliki sebidang tanah dengan bangunan di atasnya. Atas tanah dan bangunan tersebut, B
memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang nilainya
telah ditentukan berdasarkan perhitungan oleh Pemerintah Kabupaten tempat lokasi tanah dan
bangunan tersebut.

c. Perusahaan C adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan di


Indonesia. Setiap tahunnya, perusahaan C melakukan penghitungan atas penghasilan yang
diperoleh selama satu tahun dan kemudian melakukan penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) yang
harus dibayarkan. Perusahaan C kemudian menyetorkan jumlah pajak yang masih harus dibayar
dan kemudian melaporkannya dalam Surat Pemberitahunan (SPT) Tahunan.

Jawaban:
a. Withholding system adalah sistem pemungutan yang memberikan otoritas kepada pihak ketiga dalam
penentuan besaran pajak terutang wajib pajak. Pihak ketiga yang dimaksud, bukan berasal dari pemerintah
maupun wajib pajak yang bersangkutan.
Contoh sistem pemungutan pajak dengan sistem yang satu ini, yakni pemotongan penghasilan karyawan
oleh bendahara instansi terkait. Dengan begitu, karyawan tak perlu ke KPP untuk melakukan pembayaran
atas potongan pajak tersebut.

b. Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan wewenang dalam
penentuan besaran pajak terutang fiskus maupun aparat perpajakan sebagai pemungut pajak. Dengan
sistem official assessment, wajib pajak memiliki sifat pasif dan pajak terutang pun ada ketika fiskus
mengeluarkan surat ketetapan pajak. Contoh sistem pemungutan pajak yang satu ini yakni dalam
pelunasan Pajak Bumi Bangunan (PBB).

c. Self assessment system adalah sistem pemungutan yang membebankan penentuan besaran pajak yang
harus dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan secara mandiri. Berarti, wajib pajak berperan aktif
dalam perhitungan, pembayaran, serta pelaporan pajak ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau dengan
sistem administrasi online resmi dari pemerintah.
Contoh sistem pemungutan pajak dari self assessment system, yakni jenis pajak PPN serta PPh. Sistem
pemungutan yang telah berlaku sejak masa reformasi yaitu 1983 hingga saat ini yang berlaku untuk jenis
pajak pusat. Sementara itu melalui sistem ini, pemerintah berperan sebagai pengawas dari kegiatan
perpajakan dari wajib pajak

Anda mungkin juga menyukai